kognitif, efektif, dan psikomotor dan sesuai dengan keinginan, bakat dan minat
Dalam manajemen kesiswaan, kepala sekolah mempunyai peran yang signifikan dan
sangat mendasar mulai dari penerimaan siswa baru, pembinaan siswa, atau
pengembangan diri sampai dengan proses kelulusan siswa, sebab menajemen siswa
sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus,bahkan menjadi
aktivitas peserta didik sejak yang bersangkutan masuk ke sekolah hingga yang
bersangkutan kelulusan, baik yang berkenaan secara langsung dengan peserta didik,
maupun yang tidak langsung berkenaan denagn peserta didik: kepada tenaga
maupun sikap para anggota yang dikenal sebagai manajemen dan akhirnya mereka
7
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rineka Cipta
2004), h. 1.
maupun pelaksana kegiatan disebut administrasi.
hubungan manyarakat.
MANFAAT PENELITIAN
DEFINISI ISTILAH
1. Pengelolaan
Pengelolaan adalah proses mengatur, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan atau sumber daya (seperti uang,
orang, teknologi, dll) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengelolaan merupakan suatu proses sistematis yang menggunakan berbagai
metode dan teknik untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam
organisasi atau perusahaan, pengelolaan dapat dilakukan pada berbagai
tingkatan, termasuk manajemen strategis, manajemen operasional, dan
manajemen sumber daya manusia.
2. Kesiswaan
Kesiswaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan dan kebutuhan siswa
di sekolah. Kesiswaan mencakup berbagai hal, seperti kegiatan ekstrakurikuler,
pengembangan diri, bimbingan dan konseling, pengelolaan kelas, dan program-
program lain yang bertujuan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan
mengembangkan potensi mereka.
Kesiswaan juga merupakan upaya sekolah untuk memberikan dukungan dan layanan
yang diperlukan siswa untuk mencapai kesuksesan akademik dan pribadi. Hal ini
termasuk membantu siswa dalam mengatasi masalah yang mungkin dihadapi,
mengembangkan kepercayaan diri, dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka.
Secara umum, kesiswaan merupakan proses yang mencakup berbagai program,
kegiatan, dan layanan yang ditujukan untuk membantu siswa dalam mencapai
kesuksesan akademik dan pribadi.
3. Hasil
Hasil adalah konsekuensi atau dampak dari suatu aktivitas atau proses. Hasil dapat
digambarkan sebagai produk atau output dari suatu kegiatan atau proyek. Dalam
konteks pendidikan, hasil dapat diartikan sebagai kualitas atau tingkat pencapaian yang
diperoleh siswa dalam belajar.
Hasil dapat diukur dengan berbagai cara, seperti dengan menggunakan tes atau ujian,
observasi, atau wawancara. Hasil pendidikan dapat digunakan untuk mengevaluasi
kualitas pendidikan yang diterima siswa dan menentukan tindakan perbaikan yang
diperlukan.
Secara umum, hasil adalah konsekuensi atau dampak dari suatu aktivitas atau proses.
Dalam konteks pendidikan, hasil adalah tingkat pencapaian yang diperoleh siswa dalam
belajar. Hasil dapat diukur dengan berbagai cara untuk digunakan dalam evaluasi
kualitas Pendidikan.
4. Pendidikan
Pendidikan adalah proses belajar yang berkelanjutan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, karakter, dan nilai-
nilai. Pendidikan dapat diperoleh melalui berbagai jenis institusi, seperti sekolah,
universitas, atau lembaga pelatihan, atau melalui pengalaman belajar yang diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari.
PENELITIAN TERDAHULU
dikumpulkan dari penelitian atau karya ilmiah yang berhubungan dengan tema
penelitian. Dan juga untuk mengetahui apakah objek penelitian ini telah ada
Demikian penulusuran yang peneliti lakukan terhadap beberapa penelitian atau karya
ilmiah yang sudah ada dan memiliki relevansi dengan penelitian yang penulis tulis.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritik
1. Pengertian Manajemen
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.(Daryanto: 2013: 159-
160).
Ramayulis (2008) menyatakan bahwa pengertian yang sama
hakikatnya manajemen al-tadbir (pengaturan). Manajemen menurut istilah
adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat
selesai secara efesien dan efektif dengan melalui orang lain (Robbin dan
Coulter,2007).
3. Manajemen Kesiswaan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena akan memberikan gambaran tentang
permasalahan melalui analisis dengan menggunakan pendekatan ilmiah sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakah manajemen kesiswaan
dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik peserta didik di MI. Miftahul
khoir 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut
(Firdaus Aziz,2012 : 35 ), “ hal yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah
bagaimana peneliti mampu merumuskan kategori-kategori permasalahan sebagai sebuah
konsep untuk membandingkan data. Penelitian kualitatif dapat mengeksplorasi sikap, prilaku
dan pengalaman responden melalui metode interview dan focusgroup.” Menurut (Sangadji
dan Sopiah,2010:21) penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dengan
dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Sesuai dengan
rumusan masalah serta tujuan dan kegunaan penelitian, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Dengan metode yang digunakan tersebut diharapkan dapat menghasilkan data deskripsi yang
baik berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang- orang yang perilakunya dapat diamati,
sehingga tergambar dengan jelas bagaimanakah manajemen kesiswaan dalam
meneingkatkan prestasi non akademik di MI. Miftahul khoir 1 Purwosari Kabupaten
Pasuruan.
B. Lokasi Penelitian
MI Miftahul Khoir 1 Purwosari adalah sebuah sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah yang
berlokasi di desa Purwosari, kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia.
Sekolah ini berdiri diatas tanah seluas ± 2.500 m² yang terdiri dari bangunan utama, ruang kelas,
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bimbingan
konseling, ruang olahraga, lapangan olahraga, toilet, dan halaman sekolah. Sekolah ini menyediakan
fasilitas yang memadai bagi para siswa dan guru dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Lexy
merupakan perencana, pelaksanam pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada
akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.1
Oleh sebab itu kehadran peneliti dalam penelitian ini mutlak diperlukan. karena
salah satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan oleh peneliti.
sekecil-kecilnya.2
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang diambil langsung oleh peneliti kepada sumbernya melalui observasi
dan wawancara. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil secara
tidak langsung dari sumbernya, data sekunder biasanya diambil melalui
dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran dan majalah)
atau melalui orang lain. Data sekunder ini digunakan sebagai data
pelengkap atau data pendukung dari data primer.
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya, tanpa adanya perantara melalui observasi dan
1
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
hal. 9
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Prektek (Jakarta : Rienea Cipta,
2002) hal. 1
wawancara. (Mukhtar, 2010, hal. 86) Adapun data primer dalam
penelitian ini antara lain:
b) Data Sekunder
(1) Data sekunder ialah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder biasanya diambil melalui dokumen-
dokumen (profil sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi
lainnya. (Mukhtar, 2010, hal. 90) Data sekunder yang peneliti
gunakan adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang
meliputi profil sekolah dan struktur pengelolaan kesiswaan pada
hasil Pendidikan di MI. Mftahul Khoir 1 Purwosari Kabupaten
Pasuruan
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data
diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 207) Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek
darimana data-data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 106)
Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat
melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui
observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.
“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.(Djam’an Satori, 2009, hal. 105)
Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat
diperoleh yaitu :
a) Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru dan siswa di MI. Mftahul Khoir 1 Purwosari Kabupaten
Pasuruan
b) Sumber data berupa suasana, dan kondisi di MI. Mftahul Khoir 1
Purwosari Kabupaten Pasuruan
c) Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip
dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan siswa, baik
jumlah siswa, dan bentuk Kegiatan siswa di MI. Mftahul Khoir 1 Purwosari
Kabupaten Pasuruan
Analisis data menurut Bogdan ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Sedangkan menurut Susan
Stainback, analisis data ialah suatu hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis
digunakan untuk memahami hubungan dan konsep data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Disimpulkan bahwa analisis data dalam penelitian ini
merupakan suatu upaya peneliti mencari tata hubungan secara sistematik antara hasil
dokumentasi, hasil observasi dan hasil wawancara untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam mengenai manajemen perencanaan kepala sekolah dalam peningkatan prestasi.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan proses analisis data dalam tiga tahapan, yaitu
analisis data sebelum di lapangan dan selanjutnya analisis data selama di lapangan dan
terakhir analisis data setelah selesai di lapangan. Pada tahap pertama, analisis data sebelum di
lapangan, peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
sekunder, supaya dapat ditemukan fokus penelitian, walaupun bersifat sementara. Tahap
kedua dan ketiga, peneliti melakukan analisis terhadap data yang diperoleh selama dan
sesudah melakukan penelitian di lapangan.
Dalam hal ini pula, peneliti akan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman
yang menggunakan tiga tahapan dalam melakukan analisis penelitian kualitatif yaitu:
drawing/verification).
G. Validitas Data
untuk mendapatkan kemantapan validitas data yang didasarkan pada keriteria dasar
kepercayaan. Dalam kaitannya dengan validitas data akan dilakukan beberapa langkah
yaitu:
1. Ketekunan Pengamatan
situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari, kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci sampai pada suatu titik
sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atauseluruh fakta yang
kedalaman data yang sesuai dengan diteliti. 3 Dalam teknik ini berusaha untuk
mencari dan menemukan ciri-ciri serta unsur-unsur yang lainnya yang sangat
data.
2. Teknik Triangulasi
sesuatu atau data yang lain di luar data yang didapat oleh peneliti untuk keperluan
sumber data lainya yaitu peneliti berusaha membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
sebagai berikut:
c. Membandingkan data hasil pengamatan atau observasi dengan data lain yang
3
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) hal.
275
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999),
hal. 178
berkaitan.
3. Perpanjangan Keikutsertaan
pengaruh sesaat.