PENDAHULUAN
dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berbudi pekerti luhur, dan memiliki
utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi satu komponen
1
Rusmaini, Ilmu Pendidikan, (Palembang: Grafindo Telindo Press, 2011), hal. 1-3
1
memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan kontribusi
keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak
hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari
manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan itu sendiri.
Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi
baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan
pengajaran yang efektif dan efesien. Ada tiga tugas utama dalam bidang
manajemen peserta didik salah satunya yaitu pembinaan disiplin peserta didik.3
Sekolah adalah sebuah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola
2
Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, (Bandung : Alfabeta,
2012), hal 203
3
Daryanto dan Mohammad Farid, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Yogyakarta :
Gava Media, 2013), hal. 53
2
2006, yang berisi tentang standar kompetensi, untuk satuan pendidikan dasar dan
secara menyeluruh.
yang ada sehingga menjadi lebih optimal. Hal ini diarahkan untuk peningkatkan
produktivitas dan pelayanan terhadap para siswa. Peran pimpinan baik kepala
sekolah, waka kesiswaan dan guru dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
seorang remaja, dimana secara emosional masih sangat labil. Sehingga jika tidak
diawasi akan lebih mudah untuk melakukan penyimpangan tata tertib yang telah
ditetapkan sekolah. Rasa ingin tahu dan ingin mencoba hal-hal yang negatif jika
sangat tinggi. Jika dibiarkan saja, hal ini akan mengganggu ketertiban sekolah
antara guru dan siswa. Disiplin harus ditanamkan secara terus menerus kepada
siswa, sehingga menjadi suatu kebiasaan dan kebutuhan bagi siswa. Orang-orang
kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umunya tidak disiplin.
3
Penegakan disiplin tidak bertujuan untuk membatasi ruang gerak siswa,
yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Berbicara
tentang disiplin siswa dapat diartikan suatu keadaan tertib dan teratur yang
merugikan baik secara langsung terhadap siswa sendiri dan terhadap sekolah
secara keseluruhan.
kegiatan belajar mengajar berjalan sesuai dengan rencana. Namun tidaklah mudah
selamanya berjalan dengan sesuai rencana. Selalu ada siswa yang tidak mematuhi
tata tertib sekolah yang telah ditetapkan oleh sekolah. Sementara itu guru sebagai
tenaga pendidik, tidak hanya bertugas memberikan ilmu pada setiap siswa, tetapi
mengarahkan, dan menilai siswa supaya tidak hanya pintar secara akademik saja
tetapi sikap dan kepribadian pun harus baik. Untuk itu guru merupakan ujung
tombak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, karena guru adalah orang yang
4
Sebagaimana tugas pokok dan fungsinya guru dapat menanamkan sikap
disiplin pada siswa. Banyak sekali dari kita yang mengerti dan paham disiplin
tapi ketika ditanya tentang arti disiplin mereka agak kebingungan. Disiplin diri
dua makna yaitu patuh waktu dan juga peraturan atau tata tertib ataupun norma.
Kedua makna harus dipenuhi oleh setiap orang jika ingin disebut telah memiliki
disiplin diri. Sikap disiplin diri ini merupakan sebuah sikap kebiasaan, artinya
sesorang yang telah terbiasa disiplin akan mudah untuk berlaku disiplin
dimanapun dia berada tetapi ketika seseorang tersebut tidak terbiasa maka dia juga
siswa. Sebab manajemen kesiswaan berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk
mengembangkan diri secara optimal baik dari segi individualitas, segi sosial,
aspirasi, kebutuhan, dan segi-segi potensi siswa lainnya. Sebagaimana kita ketahui
prosedur dan instruksional agar memberikan produk belajar yang maksimal pada
diri siswa. Disini wakil kepala sekolah dalam bidang kesiswaan mempunyai
kewajiban untuk mengelolah dan melayani kebutuhan siswa, yang disebut dengan
manajemen kesiswaan.
5
Menurut Handoko bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
diajarkan.
kesiswaan yang kurang akan berdampak pada kedisiplinan siswa yang kurang
pula.
dalam hal kedisiplinan masih kurang, terbukti pada saat observasi selama tiga
bulan sering kali siswa terlambat datang ke sekolah, keluar dari lingkungan
4
Dede Darusman, (2013), http:// Program Pascasarjana Universitas Galuh , Manajemen
Pendidikan, Pengaruh Manajemen Kesiswaan Dan Pengawasan Terhadap Penegakkan Disiplin
Siswa Pada SMP Negeri Di Kota Banjar, Doc, Pdf
6
sekolah tanpa izin, bolos, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak
menghiraukan ketika guru menjelaskan pelajaran, dan sering tidak menaati aturan
sekolah serta aturan yang diberlakukan oleh Waka Kesiswaan seperti, siswa harus
dimaksukkan, bagi perempuan harus memakai dalaman jilbab, serta rambut harus
dipotong pendek bagi laki-laki. Wakil Kepala Madrasah dalam bidang kesiswaan
baik. Menurut peneliti dalam hal kedisiplinan di MTs Negeri 1 Model Palembang
masih kurang dan dalam hal manajemen kesiswaan kurang teroraganisir dengan
baik dan belum bertindak tegas karena hanya memberikan peringatan saja kepada
peseta didik.
peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut di MTs Negeri 1 Model palembang,
B. Batasan Masalah
yang melebar luas, maka peneliti perlu membatasi masalah, adapun fokus
7
masalah adalah manajemen kesiswaan dalam hal membinaan dan pengembangan
Model Palembang.
C. Rumusan Masalah
Palembang?
Palembang ?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat pula peneliti buat tujuan penelitian ini
adalah :
Palembang
Palembang
E. Kegunaan Penelitian
8
Kegunaan Penelitian ini yaitu :
2. Secara Praktis
peserta didik.
masa mendatang.
peneliti lainnya.
F. Defenisi Operasional
9
c. Seleksi
d. Orientasi
2. Disiplin Peserta didik adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang
G. Tinjauan Pustaka
10
Berdasarkan kelima fungsi tersebut dan juga pelaksanaan manajemen kesiswaan
pencatatan dan kelulusan. Upaya yang dilakukan SMP Negeri 3 Salaman dalam
seluas-luasnya dan penerimaan peserta didik dilakukan transparan, adil dan jujur.
kembangkan kedisiplinan siswa ialah jabat tangan, shalat dhuha, shalat zuhur dan
11
disekolah tersebut, dan skripsi yang berjudul “Manajemen Kesiswaan Untuk
H. Kerangka Teori
management. Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare
manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
12
b. Menurut, H. Malayu S.P Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni
sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
efesien.
Jadi manajemen adalah proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat
dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan
untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. 8 Menurut
Hery Noer Aly yang dikutip dalam buku Rusmaini mengemukakan bahwa peserta
8
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 1-4
13
didik adalah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu berada dalam
perkembangan.9
dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan
baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh
gurunya.
pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan luar kelas seperti :
didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik muali dari
peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.10
dengan lancar, tertib, dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk
9
Rusmaini, Ilmu Pendidikan, ( Palembang: Grafika Telindo Press, 2011), hal. 111
10
Eka Prihatin, Loc. Cit.
11
Fitri Oviyanti Dkk, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), (Palembang : UIN Rafah,
2011), hal. 29
14
peserta didik, pembinaaan atau pengembangan peserta didik, dan pencatatan serta
pelaporan.
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan yang batin atau
watak dengan maksud supaya segala perbuatan selalu menaati tata tertib
sedangkan arti kedisiplinan adalah melaksanakan tata tertib atau peraturan yang
seorang dalam menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.12
12
Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Bumi aksara,
2003), hal. 93
15
tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam
hatinya.13
dimaksud dengan disiplin adalah prilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib
atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena
adanya sanksi atau hukuman. Maka dapat disimpulkan disiplin peserta didik yaitu
sikap dan tingkah laku peserta didik yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan
serta bertingkah laku sesuai dengan norma dan tata tertib yang berlaku.
(kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajaar
di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa
dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah dan lan
oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya diantaranya seperti berikut ini :
aktif masuk sekolah pada waktunya, tidak pernah terlambat serta tidak
16
2) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, mengerjakan tugas
dalam setiap prilakunya yaang selalu taat dan mau melaksankan tata
I. Hipotesis Penelitian
masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan masih harus di uji kebenarannya.15 Untuk menguji apakah
14
Sosilowati, (2005).
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01c6/doc.pdf.
15
Otong Setiawan Djuaharie, Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertasi, ( Bandung :
Yrama Widya, 2001), hal. 53
17
maka diperlukan pengujian hipotesa. Adapun hipotesa yang penulis rumuskan
sebagai berikut :
Palembang.
J. Variabel Penelitian
kesiswaan dan kedisiplinan peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
sketsa berikut :
K. Metodologi Penelitian
a. Populasi
Dalam penelittian ini yang menjadi populasi adalah siswa MTs Negeri
18
berjumlah 840 orang peseta didik, dengan rincian 280 orang kelas VII,
b. Sampel
populasi dan jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih”.16 Dengan demikian yang menjadi subjek
dalam penelitian ini dari jumlah populasi siswa MTs Negeri 1 Model
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
b. Sumber Data
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta :
Rineka Cipta, 1991), hal. 120
19
Data primer dalam penelitian ini adalah Waka Kesiswaan dan
Peserta Didik.
menggunakan :
a. Metode Observasi
b. Metode Wawancara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah
17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2013), hal. 76
20
ditentukan.18 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
Kesiswaan.
c. Metode Angket
penelitian.
d. Metode Dokumentasi
Negeri 1 Model Palembang antara lain sarana dan prasarana, guru dan
penelitian ini.
berikut.
21
2) Rekapitulasi, yaitu mengelompokkan data berdasarkan faktor-
analisis statistik.
∑X ∑y
- Mx= - My=
N N
rumus :
∑x² ∑y²
- SDx=
√ N
- SDy=
√ N
- Tinggi = M + 1 . SD
22
- Sedang = M – 1 . SD s/d M + 1 . SD
- Rendah = M – 1 . SD
rumus:
( N . ∑ XY )−(∑ X . ∑Y )
- rxy = 2 2
√{ ( N .∑ X )−(∑ X ) ²}{( N . ∑Y )−(∑Y ) ² }
N = Number Of Cases.
L. Sistematika Pembahasan
19
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 204-208
23
Bab Kedua merupakan landasan teori yang digunakan sebagai landasan
tujuan, fungsi dan ruang lingkup manajemen kesiswaan serta kedisiplinan peserta
didik.
Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
24
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
aksara
Oviyanti, Fitri Dkk. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Palembang : UIN
Rafah
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01c6/doc.pdf.
Http://ChemistryBudiman07.Blogspot.com/2010/03/angket-kedisiplinan-
siswa.html.
25