Anda di halaman 1dari 101

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan
sekolah agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Manajemen sekolah
pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama dengan manajemen
pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga merupakan
ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan. Manajemen sekolah
terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan menjangkau
sistem yang luas dan besar secara regional, nasional bahkan internasional.

Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks. Pertama, karena


konsep sekolah itu sendiri sukar untuk dipahami jika menggunakan perspektif
tunggal. Kedua, karena terdapat beberapa perbedaan acuan yang dapat
mengakibatkan kesulitan dalam mendefenisikan sekolah. ketiga, karena sekolah
berkaitan dengan unsur manusia, yaitu guru, dan siswa. Faktor manusia itulah
maka sekolah sukar untuk dikelola secara efektif dan efesien.

Pendidikan pada dasarnya bertujuan mencerdasarkan kehidupan bangsa


dan membangun potensi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
serta memiliki berbagai pengetahuan dan keterampilan jasmani dan rohaniah,
serta dapat bertanggung jawab terhadap bangsa dan masyarakat

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diselenggarakan pendidikan


sekolah dan luar sekolah sebagai alat tranfortasi serta nilai edukatif yang secara
sadar dilakukan dalam rangka mengembangkan kepribadian, kemauan berpikir
serta melatih para mahasiswa sebagai objek pendidikan. Kegiatan praktek
pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) II merupakan salah satu kegiatan
yang sangat penting untuk dilaksanakan terkait dengan proses belajar mengajar
dan berbagai fasilitas yang mendukung dalam peleksanaan kegiatan praktek
pengalaman lapangan yang dilaksanakan di MTs Negeri I Model Palembang.

1
Disamping itu kegiatan ini merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Fakultas Tarbiyah karena kegiatan
PPLK II ini termasuk mata kuliah wajib yang harus di ikuti oleh semua
mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi di UIN Raden Fatah Palembang
Fakultas Tarbiyah untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam
proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen Kesiswaan di MTs Negeri I Model
Palembang?
2. Bagaimana Manajemen Kurikulum di MTs Negeri I Model
Palembang?
3. Bagaiamana Manajemen Sumber Daya Manusia (Personil) di MTs
Negeri I Model Palembang ?
4. Bagaimana Sarana dan Prasarana di MTs Negeri I Model Palembang ?
5. Bagaimana Hubungan Masyarakat di MTs Negeri I Model Palembang?
6. Bagaimana Kegiatan Pembiayaaan (Keuangan) di MTs Negeri I Model
Palembang?
7. Bagaimana Manajemen Perpustakaan di MTs Negeri I Model
Palembang ?
8. Bagaiamana Bimbingan Konseling di MTs Negeri I Model
Palembang ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Manajemen Kesiswaan di MTs Negeri I Model
Palembang
2. Untuk mengetahui Manajemen Kurikulum di MTs Negeri I Model
Palembang
3. Untuk mengetahui Manajemen Sumber Daya Manusia di MTs Negeri I
Model Palembang

2
4. Untuk mengetahui Sarana dan Prasarana di MTs Negeri I Model
Palembang
5. Untuk mengetahui Hubungan Masyarakat di MTs Negeri I Model
Palembang
6. Untuk mengetahui kegiatan pembiayaaan (Keuangan) di MTs Negeri I
Model Palembang
7. Untuk mengetahui Manajemen Perpustakaan di MTs Negeri I Model
Palembang
8. Untuk mengetahui Bimbingan Konseling di MTs Negeri I Model
Palembang.

Tujuan diadakannya PPLK II di MTs Negeri I Model Palembang ini,


terdapat tujuan yang sangat penting bagi mahasiswa yaitu untuk menambah
pengalaman dan wawasan baru dalam menekuni ilmu pengetahuan kependidikan
sehingga tergambar jelas mengenai situasi sehingga tergambar jelas mengenai
situasi dan kondisi dunia pendidikan secara nyata dengan harapan agar nantinya
saat terjun langsung ke dalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik dan
kependidikan tidak merasa ragu, canggung ataupun bimbang.

Selain itu tujuan PPLK II ini juga untuk memperkenalkan kepada


mahasiswa mengenai proses pembelajaran dan administrasi serta situasi dan
kondisi yang akan dihadapi, sehingga saat terjun ke masyarakat dengan profesi
sebagai tenaga administrasi ataupun guru diharapkan mampu mengembangkan
dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman serta mampu mengatasi
semua permasalahan yang kelak timbul dalam dunia pendidikan dengan
profesional.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan PPLK II dapat kita tarik kesimpulan bahwa manfaat


yang dapat diperoleh yaitu:

3
1. Secara Akademis, pelaksanaan PPLK II ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang kegiatan pembelajaran,
administrasi pembelajaran, serta manajemen pendidikan.
2. Secara Praktis, hasil laporan PPLK II ini dapat memberi manfaat bagi
mahasiswa-mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Raden Fatah
Palembang selanjutnya untuk dapat dijadikan acuan dalam mengelolah
laporan PPLK II yang akan datang.

E. Metodologi Pengambilan Data


Metode yang digunakan pada Praktek Kerja Lapangan field research yaitu
metode yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung pada
tempat penelitian untuk mendapat data-data yang akurat. Beberapa teknik yang
dapat digunakan pada field research adalah :

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


mengadakan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yang
merupakan sumber data.
2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
melalui proses Tanya jawab (wawancara) dengan pihak yang terkait
langsung dengan objek penelitian.
3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan pengambilan data arsip/fomulir/catatan yang berkaitan
dengan objek penelitian.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Kesiswaan atau Peserta Didik

Manajemen peserta didik adalah adalah sebagai suaatu usahaa pengaturan


terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus sekolah.1 manajemen peserta didik dapat juga diartikan
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan
siswa dikelas dan di luar kelas seperti, pengenalan, pendaftaran layanan individual
seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia
matang disekolah. Dengan demikian, manajemen peserta didik itu bukanlah dalam
bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek
yang lebih luas, yang operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran
upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.2

Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan


peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di
lembaga pendidikan atau sekolah. proses pembelajaran dilembaga tersebut dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Fungsi manajemen perta didik adalah sebagai wahana bagi pesertadidik


untuk pengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-
segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutan dan segi potensi peserta didik
lainnya. Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada
beberapa prinsip yang yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya.

1
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012), hal. 205
2
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
hal. 108

5
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu
peserta didik mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika peserta didik
itu secara sendiri berupaya aktif mengembangkan diri sesuai dengan program-
program yang dilakukan sekolah. oleh karena itu sangat penting untuk
menciptakan kndisi agar peserta didik dapat mengembangkan dirinya secara
optimal. dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk
pencatatan data peserta didik saja, melaikan meliputi aspek yang lebih luas yang
secara operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan
disekolah. Ruang lingkup manajemen pserta didik itu meliputi :

1. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah


melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan disekolah
atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

a. Merencanakan jumlah peseta didik yang akan diterima, penentuan


jumlah peserta didikyang kan diterima perlu dilakukan sebuah lembaga
pendidik, agar layanan terhadap peserta didik bisa dilakukan secara
optimal. besarnya jumlah pserta didik yang akan diterima harus
mempertimbangkan daya tampung kelas atau jumlah kelas yang
tersedia dan perbandingan antara banyaknya peserta didik dengan guru
perfultimer.
b. Menyusun program kegiatan kesiswaan, penyusunan program kegiatan
bagi siswa selama mengikuti pendidikan disekolah harus didasarkan
pada, visi dan misi lembaga pendidikan, minat bakat peserta didik,
sarana prasarana yang tersedia dan tenaga kependidikan yang tersedia.
c. Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan pada
hakikatnya aadalah proses pencarian, menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga tersebut.
Langkah-langkah rekruitmen pserta didik adalah sebagai berikut :

6
d. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru. Pebentukan panitia
disusun secara musyawarah dan terdiri dari semua unsur guru, tenaga
tata usaha dan dekan sekolah atau komite sekolah.
e. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik
baru yaang dilukukan secara terbuka. Pengumuman penerimaan siswa
baru ini berisi gambaran singkat sekolah, persyaratan pendaftaran, cara
mendaftar, waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, uang pendaftaran,
waktu dan tempat seleksi dan pengumuman waktu seleksi.
2. Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik adalah kegitan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga tersebut. Seleksi peserta didik penting dilakukan terutama pada lembaga
pendidikan yang calon peserta didiknya melebihi daya tampung yang tersedia
dilembaga tersebut. Cara-cara seleksi dapat dilakukan melalui tes, melalui
penelusuran bakat kemampuan dan berdasarkan nilai STTB atau nila UN.

3. Orientasi

Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan


mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik itu
menempuh pendidikan. Situasi dan kondisis menyangkut ingkungan fisik sekolah
dan lingkungaan sosial sekolah. lingkungan fisik sekolah seperti jalan menuju
sekolah, halaman sekolah, tempat olahraga, gedung dan fasilitas yang ada
disekolah. Sedangkan lingkungan sosial sekolah seperti kepala sekolah, guru-
guru, tanaga TU, teman sebaya, daan tata tertib sekolah.

4. Penempatan peserta didik

Sebelum peserta didik yang elah diterima pada suatu lembaga pendidikan
mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan
dikelompokan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem
pendidikan.

7
5. Pembinaan dan pengembangan peserta didik

Langkah berikutnya dalam manjemen peserta didik aadalah melakukan


pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan dan
pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-
macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya dimasa yang akan datang.
Lembaga pendidikan dalam melakukan pembinaan dan pengembagan peserta
didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut kurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang yang telah
ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaanya ynag dilakukan pada jam-jam
pelajaran. Sedangkan ekstra kurikuler adalah kegiatan peserta didik yang
dilaksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum.

6. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di sebuah lembaga


pendidikan sangat diperlukan. Kegiatan pencataatan dan pelaporan ini dimulai
sejak peserta didik diterima disekolah sampai mereka tamat atau meninggalkan
sekolah tersebut. Pencatatan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar
pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagi wujud tanggung jawab lembag agar pihak
terkait dapat mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga tersebut. Untuk
melakukan pencatatan dan pelaporan diperlukan peralatan dan perlengkapan yang
dapat mempermudah. Peralatan dan perlengkapan tersebut biasanya berupa buku
induk siswa, buku klapper, daftar presensi, daftar mutasi peserta didik, daftar
nilai, buku legger dan buku raport.

7. Kelulusan dan alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta


didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang telah
diselesaikannya. Ketika pserta didik sudah lulus, maka secara formal hubngan
antara peserta didik dan lembaga telah selesai. Namun diharapkan hubungan
alumni dan sekolah tetap terjalin. Hubngan alumni dengan sekolah dapat

8
terpelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni,
yang bisa disebut reuni.

8. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik


a. Layanan bimbingan konseling
b. Layanan perpustakaan
c. Layanan kantin atau kafetaria
d. Layanan kesehatan
e. Layanan transfortasi sekolah
f. Layanan asrama.3

B. Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum


yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam mewujudkan
ketercapian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya, manajemen kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolh dalam mengelolah kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran
dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan
kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.4

Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan,


dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih
mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum
nasional dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan,
sehingga kurikulum tersebut merupaka kurikulum yang terintegritas dengan
peserta didik maupun dengan lingkungan.

3
Tim Dosen Administrsi pendidikan UPI, Op. Cit.,hal. 206-222
4
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 57

9
Prinsip dan fungsi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum adalah beberapa hal sebagai berikut:

1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum


merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan tuuan kurikulum harus menjadi
sasaran dalam manejemen kurikulum.
2. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum pada berasaskan
pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek
didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari
berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai
tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang
relatif singkat.
5. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen


tertentu. Sistem kurikulum terbentuk oleh empat komponen-komponen, yaitu
komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan dan
komponen evaluasi. Sebagai suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan
satu sama lain. Manakala salah satu komponen yang terbentuk sistem kurikulum
terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen yang lainnya, maka sistem
kurikulum pun akan terganggu.

10
a. Komponen tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin


diharapkan. Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan
filsafat atau sistem niali yang dianut masyarakat. Rumusan rujuan menggabarkan
suatu masyarakat yang dicita-citakan. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum
berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit
seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran. Tujuan
pendidikan mempunyai klasifikasi, dari tujuan ynag sangat umum sampai tujuan
khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakn
kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat, Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN), Tujuan Institusional (TI), Tujuan Kurikuler (TK) dan
Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP).

b. Komponen Isi atau Materi Pembelajaran

Pada komponen isi kurikulum lebih banyak menitiberatkan pada


pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka proses
pembelajaran. Isi kurikulum hendaknya memuat semua aspek yang berhubungan
dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif 9sikap atau prilaku) dan
psikomotorik (keterampilan atau skil) yang terdapat pada isi setiap mata pelajaran
yang disampaikan dalam kegiatan proses pembelajaran. Isi kurikulum dan
pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan dari semua aspek tersebut.

c. Komponen Metode

Komponen metode ini berkaitan dengan strategi yang harus dilakukan


dalam rangka pencapaian tuujuan. Metode yang tepat adalah metode yang sesuai
dengan materi dan tujuan kurikulum yang akan dicapai dalam setiap pokok
bahasan. Dalam posisi ini hendaknya guru tidak menerapkan satu metode saja,
tetapi guru dapat menerapkan berbagai metode agar proses pembelajaran
berlangsung dengan menyenangkan dan mencapai sasran yang direncanakan.
Dengan demikian rencana yang sudah disusun dapat diterapkan secara optimal.

11
d. Komponen Evaluasi

Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir.


Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Maka dalam
konteks pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pengembangan kurikulum itu sendiri. Melalui evaluasi, dapat
ditentukan nilai dan dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan apakah suatu kurikulum dapat dipertahankan atau tidak, bagian-
bagian mana yang harus disempurnakan. Evaluasi merupakan komponen untuk
melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum evaluasi dapat
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau
belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi
yang ditetapkan. Kedua fungsi tersebut adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan
evaluasi sebagai fungsi formatif.

Manajemen kurikulum dan pembelajaran diarahkan agar proses


pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Guru diberikan
kewengan untuk mengembangkan kurikulum agar proses belajar mengajar
memilki makna yang mendalam pada diri siswa dan guru.5

C. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Rekrutmen pegawai merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah


tenaga kerja dari berbagai sumber sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
sehingga mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan
tujuannya.6

5
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012), hal. 191-200
6
Tjutju Yunirsih dan Suwanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Alfabeta,
2011), hal. 102-102

12
2. Pembinaan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia

Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan harus dilakukan


berdasarkan rencana kebutuhan yang jelas sehingga tidak akan terjadi
ketimpangan antara kebutuhan dengan yang telah tersedia. Selanjutnya dunia
pendidikan senantiasa perlu dikembangkan sikap dan kemampuan profesuonal
yang tidak hanya bergantung dari pekerjaan yang dikerjakan orang lain.

3. Disiplin Kerja

Kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin tenaga kerja baik


tenaga pendidik maupun kependidikan terutama disiplin kerja diri. Kepala sekolah
harus mampu membantu mengembangkan pola prilakunya, meningkatkan standar
prilakunya dan menggunakan aturan tersebut sebagai alat. Pentingnya disiplin
untuk menanamkan rasa hormat terhadap kewenangan, upaya menanamkan
kerjasama, kebutuhan untuk berorganisasi dan rasa hormat terhadap orang lain.7

4. Orientasi Karyawan Baru

Orientasi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk


memperkenalkan pegawai kedalam lingkungan kerjanya, terutama agar mengenali
kondisis fisik, sosial dan bidang kerja yang digelutinya. Melalui program orientasi
diperkenalkan kepada para karyawan menyangkut berbagai hal yang penting
diketahui mereka, antara lain peran dan tugas yang akan diembannya, struktur
organisasi, kebijakan-kebijakan yang berlaku dilingkungan sekolah, pimpinan dan
rekan kerja.

5. Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan pegawai berkaitan dengan kompensasi. Kompensasi adalah


imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh lembaga kepada para tenaga kerja
yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan lembaga
guna mencapai tujuan yang ditetapkan.

7
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 141-142

13
6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK adalah pelepasan hubungan antara lembaga dengan tenaga kerja atas
permitaan tenaga kerja yang bersangkutan atau karena tenaga kerja tersebut sudah
tidak produktif lagi untuk bekerja di lembaga tersebut atau karena tenaga kerja
tersebut sudah tidak dibutuhkn lagi di lembaga bisa juga karena pengurangan
tenaga kerja biasanya hal ini terjadi apabila organisasi atau lembaga sedang
mengalami penurunan produksi, oleh karenanya organisasi mengurangi jumlah
tenaga kerja agar organisasi tersebut dapat stabil kembali.8

D. Manajemen Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses


belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efesien.misalnya
gedung, ruang kelas, kursi, meja serta alat-alat media pengajaran. Adapun yang
dimaksud dengan prasrana adalah fasilitas yang tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan. Seperti halaman, taman,serta jalan. Manajemen
sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai proses kerja sama pendayaguanaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien. manajemen
sarana dan pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana
pendidikan agar dapat memberikan kontribusipada proses pendidikan secara
optimal dan berarti. Kegiatan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengawasan, inventarisasi, dan penghapusan. Tujuan dari pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan adalah untuk memberikan layanan secara profesional
berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa
berlangsung secara efektif dan efesien.9
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang

8
Tjutju Yuniarsih dan Suwanto, Op. Cit.,hal. 108
9
Mohamad Mustari, Manajemen pendidikan, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 119-122

14
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.perencanaan adalah
merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitas, dan perlengkapan yang
sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan
sebagai perencanaan proses pemikiran secara matan, rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitas, dan distribusi sewa atau pembuatan peralatan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang
mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam
menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi,
jenis, jumlah, dan kondisi sehingga berhasil guna, tepat guna, berdaya guna dan
kebutuhan yang dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan
dari dana yang tersedia.
Langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah adalah
sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan menetapkan
program untuk masa yang akan datang sebagai dasar untuk
mengevaluasi keberadaan fasilitas dan membuat model perencanaan
perlengkapan yang akan datang.
b. Melakukan survei keseluruh unit sekolah untuk menyusun master palan
untuk jangka waktu tertentu.
c. Memilih kebutuhan utama berdasarakan hasil survei.
d. Merancang setiap proyekyang terpisah-pisah dalam usaha master plan.
e. Melengkapi perlengkapangedung dan eletakannya sehingga siap untuk
digunakan.

2. Pengadaan sarana dan Prasarana


Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua
jenis fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala
kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau
jasa berdasarkan hasil perencanaan dalam maksud untuk menunjang kegiatan

15
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. 10

Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai


berikut:

a. Dropping dari pemerintah, hal ini merupakan bantuan yang diberikan


pemerintah kepada sekolah. bantuan ini sifatnya terbatas sehingga
pengelolah sarana dan prasarana disekolah tetap harus mengusahakan
dengan cara lain.
b. Pembelian artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c. Meminta sumbangan wali murid atau mengjukan proposal bantuan
pengadaan sarana prasarana pendidikan ke lembaga sosial yang tidak
mengikat.
d. Membuat sarana sendiri yaitu sarana yang dapat dibuat sendiri oleh
sekolah.
e. Menerima hibah atau bantuan dari pihak lain dan menyewa atau
meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan disewa atau
dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu.

3. Inventarisasi Sarana dan Prasarana


Inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun sarana dan
prasarana yang ada secara teratur, tertib dan lengkap berdasarkan ketentuan yang
berlaku. Sarana dan prasarana yang berasal dari pemerintah (milik negara) wajib
diadakan inventarisasi sesuai dengan format-format yang telah ditetukan. Kepala
sekolah bertanggung jawab atas kegiatan inventarisasi. Melalui inventarisasi akan
dapat diketahui dengan mudah jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan,
merek atau ukuran, dan harga barang-barang yang ada disekolah tersebut.11

10
http://Academia.Edu/09/12/Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah. (diakses 16
April 2015, Pukul 21.43 WIB)
11
Barnawa dan M. Arifin, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah, (jakarta: CV. Ar-
Ruzz Media, 2012), hal. 67

16
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan,
pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi
milik sekolah bersangkutan ke dalam suatu daftar inventarisasi barang secara
teratur dan menurut ketentuan yang berlaku.12 Inventarisasi dapat diartikan
sebagai pencatatan dan penyusunan barang milik negara secara sistematis, tertib,
dan teratur berdasarakan ketentuan atau pedoman yang berlaku. Hal ini sesauai
dengan keputusan menteri keuangan RI nomor Kep, 225/MK/V/4/1971 bahwa
barang milik negara berupa semua barang yang berasal dari atau dibeli dengan
dana yang bersumber baik secara keseluruhan atau bagian lainnya dari anggaran
pendapatan dan belanja sekolah (APBN) ataupun dana lainnya yang barang-
barang di bawah penguasaan kantor departemen dan kebudayaan, baik yang
berada didalam negeri maupun diluar negeri.13

4. Penggunaan Sarana dan Prasarana

Penggunaaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang


yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efesien. dalam hal pemanfaatan
sarana dan prasarana, harus mempertimbangkan hal berikut:
a. Tujuan yang akan dicapai
b. Kesesuaian antara media yang akan digunakan dengan materi yang akan
dibahas
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang.14
Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana pendidikan disekolah
merupakan tanggungjawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Untuk
kelancaran kegiatan tersebut kepala sekolah mempunyai wakil bidang saran
prasarna atau petugas yang berhubungan dengan sarana dan prasarana sekolah
yang diberi tugas untuk menyusun jadwal tersebut. Penggunaan saran dan
prasarana pendidikan adalah pemanfaatan terhadap sarana dan prasarana ynag ada

12
Hendra, manajemen sarana prasarana online,
http://hendra.blogspot.com/2012/10/manajemen-sarana-dan-prasarana-sekolah.(diakses 16 oktober
2014)
13
Jabar.inventarisasi sarana prasarana online, http://www.ipmpjabar.go(diakses 16
oktober 2014)
14

17
dalam lingkungan sekolah. sarana pendidikan tersebut dimaksudkan untuk
memperlancar proses belajar mengajar.15

5. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Pemeliharaan sarana dan prasaran pendidikan adalah kegiatan untuk
melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua saran dan prasrana selalu
dalam keadan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil
guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pentingnya sarana dan prasarana
pendidikan adalh agar terciptanya kenyamanan dan keamanan dalam proses
pengajaran serta memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya
kondisi sekolah yang optimal.
Program perawatan ini yang bisa disebut program perawatan preventif
memili tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai,
menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan
prasarana sekolah, melestarikan kerapian, keindahan dan menghindarkan dari
kehilangan atau setidaknya meminimalisir kehilangan. Program perawatan ini
dapat ditempuh melalui langkah-langkah berikut :
a. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah.
b. Membuat daftar sarana dan prasarana termasuk seluruh perawatan
yang ada di sekolah.
c. Menyiapakan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap
perawatan dan fasilitas sekolah.
d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing-masing bagian sekolah.
Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah jika
ditinjau darisifat maupun waktunya terdapat beberapa macam, yaitu: ditinjau dari
sifatnya, pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan, perbaikan ringan
dan perbaikan berat. Ditinjau dari waktu pemeliharaannnya, yaiti pemeliharaan

15
E. Mulyasa, manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi aksara,
2012), hal. 87

18
sehari-hari dan pemeliharaan berkala seperti pengecetan dinding, pemeriksaan
bangku, genteng, dan perabotan lainnya.16

6. Penghapusan Sarana dan Prasarana


Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari
kepemilikannya dan tanggungjawab pengurusnya oleh pemerintah ataupun
swasta. Penghapusan barng dapat dilakukukan dengan car dilelang dan
pemusnahan. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
meniadakan barang-barang milik lembaga dari daftar inventaris dengan cara
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai salah satu aktivitas
dalam manajemen sarana dan prasaran pendidikan, penghapusan bertujuan untuk:
a. Mencegah dan membatasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat
pengeluaran dana utuk perbaikkan perlengkapan yang rusak.
b. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan yang tidak
berguna lagi.
c. Membebaskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan dan
pengamanan.
d. Meringankan beban inventaris.
Kepala sekolah memiliki kwewengan untuk melakukan penghapusan
terhadap perlengkapan sekolah. namun perlengkapan yang akan dihapus harus
memenuhi syarat-syarat penghapusan. Demikian pula prosedurnya harus
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Barang-barang yang
memenuhi syarat untuk dihapus adalah:
1) Barang-barang dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat
dimanfaatkan.
2) Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
3) Barang-barang kuno yang penggunaanya tidak efesien lagi.
4) Barang-barang yang pemeliharaannya tidak seimbang dengan
keguaannya.

16
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 128

19
5) Perbaikkan suatu barang memerlukan biaya besar.
6) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak sesuai lagi dengan
biaya pemeliharaan.
Dalam penghapusan barang ini, kepala sekolah beserta stafnya hendaknay
menglompokkan dan mendata barang-barang yang akan dihapus, kemudian
mengajukan usulan penghapusan beserta lampiran jenis barang yang akan dihapus
ke Diknas atau depag. Setelah SK keluar dari kantor pusat tentang peghapusan
barang sesuai berita acarayang ada. Penghapusan barang ini dapat dilakukan
dengn cara pemusnahan atau pelelangan.17

E. Manajemen Hubungan Masyarakat


Manajemen hubungan masyarakat adalah proses penelitian, perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian suatu kegiatan yang disponsori oleh organisasi.
Hubungan masyarakat dengn sekolah merupakan komunikasi dua arah antara
organisasidengan publik secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi
dan tujuan manajemen dengan meningktkan pembinaan kerjasama srta
pemenuhan kepentingan bersama.18dalam melaksanakan manajemen humas,
seorang praktisi humas perlu mempersiapkan unsur-unsur yang diperlukan demi
tercapainay tujuan yang maksimal, yakni:
1. Pihak yang terlibat dalam proses manajemen memainkan peranan
penting terhadap keberhasilan kinerja manajemen.
2. Alat-alat yang diperlukan mencakup barang-barang yang harus dibeli
atau dipersiapkan demi keberhasilan proses manajemen.
3. Sarana yang digunakan meliputi pihak uang mendukung penggunaan
dari barng atau alat yang dimiliki dalam proses manajemen.
4. Metode yang dipakai meliputi tekhnik atau cara yang digunakan dalam
menjalankan proses manajemen.
5. Dana yaitu seberapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan program.
17
Ibid.,hal. 129-130
18
Tim dosen Administrasi pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012), hal. 278

20
6. Pasar atau khalayak yang dituju yakni target sasaran organisasi dalam
menjalankan proses manajemen.
Untuk mencapai keberhasilan dalam manajemen humas diperlukan
beberapa hal yang mendukung seperti, perencanaan yang matang, pemberian
informasi yang jelas kepada publik internal dan eksternal, pelaksanaan terarah
sesuai rencana, serta pemantauan dan pengevaluasian hasil sebagai bentuk
pemberian feedback. Berbicara tentang humas pasti ingatan kita akan tertuju pada
hal yang berhubungan dengan komunikasi, komferensi pers, public relation.
Pokoknya secara gampang dibaratkan sebagai penyampaian segala informasi.19

F. Manajemen Pembiayaan (Keuangan)

Menurut Maysarah dalam buku Sulistiyorini bahwa manajemen keuangan


adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakan
tenaga orang lain.20 Sumber keuangan suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu pemerintah (baik pemerintah pusat
maupun daerah), bersifat umum maupun khusus diperuntukan untuk kepentingan
pendidikan, orang tua, dan masyarakat (baik mengikat maupun tidak mengikat).21

Ada tiga persoalan dalam manajemen pembiayaan pendidikan, yaitu


financing menyangkut dari mana sumber pembiayaan diperoleh, budgeting,
bagaimana dana pendidikan dialokasikan, accountability, bagaimana anggaran
yang diperoleh dipergunakan dan dipertanggungjawabkan.22

1. Penyusunan anggaran (budgeting)


Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran
(budgeting). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan

19
Ibid.
20
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: teras, 2009), hal. 130-131
21
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hal.. 48
Hasbullah, Otonomi Pendidikan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap
22

Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 123

21
secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai
pedoman dalam kurun waktu tertentu.23
2. Pembukuan (accounting)
Pembukuan ini merupakan pencatatan yang ada disekolah tersebut,
berapa pengeluarannya dan berapa pemasukan uang tersebut harus
jelas dan detail.
3. Pemeriksaan (auditing)
Auditing merupakan semua kegiatan yang menyangkut
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau
penyerahan uang yang dilakukan bendahara kepada pihak-pihak
berwenang.24

G. Manajemen Perpustakaan
1. Inventarisasi
a. Pengertian inventarisasi
Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang telah
dipustakakan menjadi milik perpustakaan. Pencatatan ini bertujuan
untuk pengelolaan perpustakaan maupun orang yang berkepentingan
dengan perpustakaan mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki, rekam
jejak dari pengadaan koleksi tersebut, dan agar tertib administrasi.
Beberapa kegiatan dalam inventarisasi, yaitu: pemeriksaan,
pengelompokkan, pengecapan, dan pencatatan.
b. Langkah-langkah inventarisasi
1) Perlengkapan yang harus dipersiapkan, yaitu buku inventarisasi
atau buku induk, cap inventarisasi, cap perpustakaan sekolah,
bantalan cap, dan perlengkapan lainnya yang dianggap perlu.
2) Cara mengerjakan
a) Mengisi buku inventarisasi sesuai kolom-kolom yang sudah
ditetapkan.
23
Laelinur, Makalah Pembiayaan Pendidikan, laelinurh.blogspot.2012/10makalah-
pembiayaan-pendidikan.html.diakses 25september 2015
24
Laelinur, Loc,.cit

22
b) Membubuhkan cap inventaris pada halaman judul buku.
c) Menulis nomor induk pada kolom cap inventaris.
c. Manfaat inventarisasi koleksi
Daftar invertaris barang yang disusun dalam suatu organisasi yang
lengkap, teratur dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat, yaitu:
1) Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan
kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan barang.
2) Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/ pedoman
dalam pengarahan pengadaan barang.
3) Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/ pedoman
dalam penyaluran barang.
4) Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan
barang (tua, rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan
penghapusannya.
5) Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan
pengawasan dan pengendalian barang.
2. Klasifikasi
a. Pengertian klasifikasi
Klasifikasi yaitu mengelompokkan buku-buku atau koleksi pustaka
lainnya berdasarkan tingkat persamaanya dan sekaligus membedakan
koleksi pustaka lainnya menurut golongan atau jenis tertentu dengan
cara tertentu pula. Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah
penelusuran dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat
pemakai.25

b. Langkah-langkah klasifikasi buku


Ada beberapa langkah dalam mengklasifikasikan buku di perpustakaan
yaitu:

25
Buku pedoman dinas departemen agama ri. 2001, hal. 24

23
1) Menentukan subjek buku
2) Menentukan nomor klasifikasi
3) Buku berisi beberapa subjek
4) Klasifikasi buku referensi.
c. Manfaat klasifikasi
1) Untuk mengetahui bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
2) Untuk mengetahui keseimbangan koleksi
3) Untuk mengetahui cakupan ilmu pengetahuan
4) Membantu dalam menyusun bibliografi.
3. Kategorisasi
Kategorisasi adalah pengelompokkan buku yang berdasarkan judul buku,
dan tinggi rendah buku.
4. Penyusunan buku di rak buku
Penyusunan (shelving) merupakan tahap akhir dari sebuah pengelolaan
bahan pustaka. Penetapan lokasi rak pada rak buku atau tempat tertentu
dilakukan agar penggunaan dapat menelusuri penempatan koleksi tersebut.
Penyusunan dari tekanan dalam suatu kotak lemari dari atas kebawah,
diikuti penyusunan urutan huruf yaitu tiga huruf pertama nama pengarang
secara alfabetis dan satu huruf judul.

H. Bimbingan dan Konseling


Pada dasarnya pola organisasi dan konseling di tentukan dan dipengaruhi
oleh pola organisasi sekolah yang bersangkutan. Pola organisasi bimbingan dan
konseling yang digunakan oleh sekolah. Suatu sekolah tidak menjalankan layanan
dengan baik tanpa membuat program yang terencana dan tersusun secara
sistematis.

Konselor adalah seorang yang berkewajiban membantu siswa yang


mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan proses belajar yang
didalamnya maupun kesulitan-kesulitan pribadi yang berpengaruh lansung atau
tidak terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Seorang konselor harus

24
berusaha menumbuhkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam mengatasi
kesulitan atau masalah yang dihadapinya.

BAB III
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI
DI MTs NEGERI 1 MODEL PALEMBANG

25
A. GAMBARAN UMUM MTs NEGERI I MODEL PALEMBANG

Gambar 1
1. Selayang Pandang MTs Negeri 1 Model Palembang Sebagai Madrasah
Unggulan
Globalisasi menciptakan persaingan disegala bidang, begitu juga pada
dunia pendidikan di Indonesia. Gejala ini terlihat dengan munculnya berbagai
model sekolah yang menawarkan berbagai lebel dan kemasan pada masyarakat.
Hal ini juga dikarenakan perkembangan keunggulan yang dilakukan oleh
pelngelola lembaga pendidikan.
Banyak tipe sekolah atau madrasah unggul yang dibangun di negeri ini,
tapi pada dasarnya menurut Prof. DR. Ir. Moedjiarto, MSc (2002 ) yaitu 1)
sekolah unggul yang memang inputnya direkrut adalah dari siswa yang memang
memiliki kemampuan yang unggul, 2) sekolah unggul yang memiliki keunggulan
dalam fasilitas, dimana fasilitanya serba mewah yang harus ditebus dengan SPP
yang mahal, dan 3) adalah sekolah unggul yang penekanannya pada iklim belajar
yang positif, dilingkungan sekolah. Atau sekarang yang muncul dengan alasan
tuntutan UU Sisdiknas dan standar-standar yang dibuat oleh BNSP berupa sekolah
dengan lebel SSN, RSBI, dan SBI yang lebih mengedepankan bisnis pendidikan
dan banyak terkesan dipaksakan.

26
MTs Negeri 1 Model Palembang sebagai lembaga pendidikan juga
berupaya terus memenuhi berbagai standard (8 standar) yang telah dibuat oleh
BNSP, tapi tidak ingin ikut-ikutan membuat lebel tersebut pada dirinya tetapi
lebih mengedepan menciptakan pendidikan yang layak dan terjangkau serta
menciptakan keunggulan pada iklim belajar yang positif dengan berbasis religi
dan nilai-nilai karakter bangsa. Sebagaimana tujuan pendidikan Nasional
Indonesia yang diantaranya adalah terbentuknya generasi cerdas, berakhlaq mulia
yang menguasai IPTEK dangan landasan IMTAQ.

2. Sejarah Berdirinya MTs Negeri 1 Model Palembang


Berdirinya MTs Negeri I Model Palembang, di awali dengan MTs
Madinatul Ulum yang di kelola oleh Yayasan Pendidikan Madinatul Ulum
(YPMU), yang berlokasi di Lorong Kedukan Bukit di daerah 35 Ilir Palembang,
dengan pembangunan gedung ruang belajar untuk pertama kalinya belangsung
pada tahun 1951. adapun tenaga pendidik dan pengelola madrasah terdiri dari
tokoh masyarakat dan alim ulama.
Dari tanggal 1 januari 1961 hingga tanggal 20 Januari 1968 YP. Madinatul
Ulum yang merupakan institusi swasta dan berbadan hukum (dengan akte Tan
Thongkie Nomor : 8 Tahun 1962) mengelola dua madrasah dalam 2 tingkatan
yaitu MTs setingkat dengan SLTP dan Madrasah Aliyah (MA) setingkat dengan
SMA. Selama masa tersebut kedua madrasah yang dikelola YPMU berkembang
dengan pesat dan pada akhir menarik perhatian Gubernur Provinsi Sumatera
Selatan, yang dikala itu di jabat olah H. Ahmad Bastari, untuk berkunjung ke
madrasah tersebut yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembinaan dari pihak
pemerintah daerah secara berkesinambungan. Melihat keseriusan pemerintah
dalam memberikan pembinaan dan desakan situasi kondisi pada saat itu, maka
pihak yayasan pada tanggal 4 agustus 1967 memutuskan untuk menyerahkan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) kepada pihak pemerintah untuk dinegerikan.
Adapun proses perubahan status MTs tersebut menjadi MTs Negeri,
melalui Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Agama TK. I Provinsi Sumatera
Selatan, dengan Surat Keputusan Nomor : 3751 B Mdr.f. 15. 1967, tanggal 11

27
Nopember 19967. selanjutnya usulan penegerian ini diteruskan ke Direktorat
Pendidikan Agama RI di Jakarta, dari sini Madrasah tersebut sementara waktu
statusnya berubah menjadi madrasah persiapan negeri. Dan akhirnya pada tanggal
20 Agustus 1968 Status MTs Madinatul Ulum berubah menjadi Madrasah negeri
dengan nama Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri Palembang yang
disingkat dengan MTs. AIN, berdasarkan surat keputusan Menteri Agama R.I
Nomor : 8 Tahun 1968. Nama MTs. AIN Palembang kemudian berubah menjadi
MTs Negeri I Palembang pada tanggal 4 Agustus 1970 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Agama R.I Nomor : 164 Tahun 1970.
Lokasi MTs Negeri I Palembang dalam perjalanannya mengalami
bebarapa kali perubahan lokasi, muali dari berstatus swasta (MTs Madinatul
Ulum ) hingga menjadi MTs Negeri I Palembang, yang sekarang berlokasi di
Jalan Jenderal Sudirman Km. 4 Palembang, bersebrangan dengan lokasi Taman
Makam Pahlawan Ksatria Siguntang Palembang. Untuk jelasnya secara berurutan
sebagai berikut :
a. Lorong Kedukan Bukit I 35 Ilir Palembang, dari 1961 s.d 1968
dengan status MTs YPMU
b. Lorong Ketandan 16 Ilir Palembang menempati Gedung sekolah
Cina dari tanggal 15 April s.d tanggal 31 Januari 1976, dengan
status MTs AIN
c. Jalan Jendral Sudirman Km 4 Palembang dari tanggal 1 Februari
1976 hingga sekarang dengan nama MTs Negeri I Model
Palembang.
Demikian sejarah MTs Negeri I Model Palembang, dari uraian tersebut
pun dapat dibuktikan bahwa Mdarasah Merupakan Lembaga Pendidikan yang
lahir dari masyarakat dan untuk itu untuk berkembang lebih maju maka madrasah
tidak dapat terlepas dari uluran tangan dari masyarakat.

3. Identitas MTs Negeri I Model Palembang


a. Nama Madarasah : MTs Negeri I Model Palembang
b. NPSN : 10648787 (10604089 lama)

28
c. No.Statistik Madrasah : 21167105.001
d. Tipe Madrasah :A
e. Alamat Madarasah : Jl. Jenderal Sudirman Km. 4
Palembang .Prov. Sumsel
f. Telepon / Hp / Fax : (0711)357070, Fax : (0711)357070
g. Status Madrasah : Negeri
h. Nilai Akreditasi Madrasah :A
i. Letak Lokasi :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Raya Sudirman
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan MIN1 Palembang
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Ariodillah
4) Sebelah Timur Berbatasan dengan Kejaksaan.
4. Kepemimpinan Madrasah
Kepemimpinan sebuah lembaga pendidikan merupakan komponen yang
essensial dalam proses perkembangan yang dinamis mengarah kepada selalu
meningkatnya kualitas proses aktivitas sistem dan produk (out come) secara
bertahap. MTs Negeri I Negeri Palembang sejak awal berdirinya (berstatus
swasta) hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan
sebagai berikut :
Tabel 1
Periode Kepemimpinan Madrasah

No Periode Nama Masa Jabatan Ket


1 Periode I K.M.H. Agus Salim 1961 s.d 1968
2 Periode II K.H. Arsyad 1969 s.d 1970
3 Periode II K.H.A. Murod 1970 s.d 1970
4 Periode IV Abdul Murod Senang 1970 s.d 1971
5 Periode V A. Ghufron M.N 1972 s.d 1977
6 Periode VI Amiruddin Kalabe 1977 s.d 1981
7 Periode VII Drs. M. Ali Sado 1982 s.d 1992
8 Periode VIII Drs. Maidi Alimisun 1992 s.d 1998
9 Periode IX Drs. M. Zuhdi Zakaria 1998 s.d 2000
10 Periode X Drs. Ali Ikhwan Noor, M.Pd.I 2000 s.d 2004
11 Periode XI Drs. Ahmad Zainuri, M.Pd.I 2004 s.d 2007
12 Periode XII Drs. Iman Suryadi 2007 s.d 2009

29
Dra. Hj. Yeni Sufri Yani,
13 Periode XIII 2009 s.d 2013
M.Pd.I
Drs. Muhammad Taher,
14 Periode XIV 2013 s.d 2014
M.Pd.I
Yan Hery Darmansyah,
15 Periode XV 2014 s.d sekarang
S.Pd.,MM
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri 1 Model Palembang

Dari seluruh pergiliran kepemimpinan ini, mereka semua telah menjadi


MTs Negeri I Model Palembang sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
merupakan pilihan utama (meningkatkan kepercayaan public terhadap Madrasah)
dan juga telah menghantar MTs Negeri I Model Palembang dalam meraih
berbagai prestasi baik secara kelembagaan, akademik maupun non akademis.

5. Visi
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh
keimanan dan nilai-nilai ketaqwaan, maka MTs Negeri I Model Palembang
menetapkan melalui kesepakatan dari seluruh komponen madrasah menetapkan
VISI :

TERWUJUDNYA GENERASI CERDAS HATI DAN PIKIR, TRAMPIL,


SERTA SIAP BERKOMPETIS

Indikator visi meliputi :

a. Generasi cerdas hati dan pikir artinya diharapkan seluruh komponen baik
input maupun output merupakan generasi :
1) Cerdas hati yang terwujud pada peningkatan (dinamisasi) spiritual
Islam (Taat dalam menjalankan syari’at Islam, berakhlaq karimah
dan berkepribadian Islami dan Kebangsaan Indonesia).
2) Cerdas pikir terwujud pada peningkatan kecerdasan intelektual
yang cendekia dengan orientasi pada keilmuan, keislaman,
kebangsaan dan Internasional.

30
b. Generasi Trampil artinya diharapkan seluruh komponen baik input
maupun out put merupakan generasi :
1) Trampil dalam penguasaan dasar teknologi khususnya dalam
bidang Teknologi Informatika dan komunikasi.
2) Trampil dalam penguasaan bahasa khususnya bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai
bahasa internasional.
3) Trampil dalam penguasaan seni tilawah, kaligrafi dan tahfiz Al-
Qur’an.
4) Trampil dalam penguasaan bidang seni dan sastra, serta olah raga
prestasi
c. Generasi yang siap berkompetisi artinya diharapkan seluruh komponen
baik in put maupun out put merupakan generasi yang memiliki kualitas
metal yang kuat untuk bersaing secara jujur dengan berlandaskan
kemampuan yang dimiliki dari aspek spiritual, intelektual, dan
keterampilan khususnya dalam menghadapi persaingan global.

6. Misi
Misi MTs Negeri I Model Palembang berikut :
a. Mewujudkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan (KTSP)
berstandar Nasional.
b. Menyelenggarakan proses KBM yang aktif, inovatif, efektif dan
menyenangkan melalui multi pendekatan belajar yang berorientasi
pada peningkatan kualitas penuntasan belajar.
c. Mewujudkan MTs N 1 Model Palembang sebagai madrasah
unggulan dan favorit.
d. Mengembangkan penguasaan dan pengamalan IMTAQ disertai
keterampilan penguasaan IPTEK, Berbahasa Indonesia, Berbahasa
Inggris dan Berbahasa Arab.
e. Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik dan non akademis
meliputi seni, olahraga, minat baca, budaya berdiskusi dan bela

31
Negara yang diawali dengan suatu sistem penerimaan siswa baru
yang baku dan terukur.
f. Mewujudkan sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan yang
kontributif bagi pengembangan pendidikan dan pembelajaran yang
bertaraf Nasional.
g. Mewujudkan peningkatan mutu kelembagaan dan sistem manajemen
yang memungkinkan terjadinya pengembangan prestasi, kompetensi
dan kualifikasi bagi setiap komponen madrasah yang konsisten 
dengan pengembangan Madrasah  bertaraf Nasional.
h. Mewujudkan partisipasi masyarakat secara optimal hingga
terpenuhinya standar pembiayaan dengan cara mengakses berbagai
momentum untuk kepentingan Madrasah

7. Tujuan
Dalam jangka Empat Tahun Kedepan (2010 s.d 2014), tujuan yang hendak
dicapai oleh MTs Negeri I Model Palembang adalah :
a. Terselenggaranya proses KBM yang Aktif, Inovatif, Efektif dan
menyenangkan melalui penggunaan multi pendekatan belajar yang
mengacu pada kurikulum tingkat satuan MTs Negeri I Model
Palembang.
b. Tercapainya peningkatan kualitas penuntasan belajar melalui proses
pembelajaran dan bimbingan yang memenuhi standar nasional.
c. Terselenggaranya kegiatan keunggulan madrasah yang berbasis religi
dan nilai-nilai karakter kebangsaan.
d. Tercapainya peningkatan nilai rata-rata hasil Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah pada setiap mata pelajaran (75).
e. Terpenuhinya sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan yang
kontributif bagi pengembangan pendidikan dan pembelajaran yang
bertaraf nasional.

32
f. Tercapainya peningkatan penguasaan dan pengamalan IMTAQ dalam
keseharian disertai penguasaan ketrampilan dasar IPTEK, bahasa
Inggris, dan bahasa Arab.
g. Tercapainya peningkatan prestasi akademis dan non akademik
kejenjang Nasional.
h. Terciptanya sistem yang memungkinkan terjadinya pengembangan
prestasi, kompetensi dan kualifikasi guru yang berstandar nasional.
i. Terselenggaranya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen
sehingga terbangun kemandirian Madrasah dalam pelayanan
administrasi, pencapaian SPM, serta efektifitas sistem monitoring,
evaluasi dan supervisi.
j. Terwujudnya peningkatan partisipasi masyarakat secara optimal
hingga terpenuhinya standar pembiayaan dengan cara mengakses
berbagai momentum untuk kepentingan Madrasah.
k. Terselenggaranya sistem penerimaan siswa baru yang konsisten 
dengan pengembangan Madrasah berbasis keunggulan.

8. Fasilitas Belajar
MTs Negeri I Model Palembang yang terletak di jalan Jenderal Sudirman
KM 4 Palembang, wilayah yang strategis untuk melaksanakan proses
pembelajaran. MTs Negeri I Model Palembang ini sangat diminati oleh
masyarakat yang berdomisili dikota Palembang dan sekitarnya. Adapun fasilitas
yang dimiliki oleh MTs Negeri I Model Palembang dapat dilihat dalam tabel
berikut :

Tabel 2
Fasilitas MTs Negeri I Model Palembang

NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN


Dilengkapi 1 buah TV, VCD dan
1. Ruang Belajar 21
kipas angin desebagian ruang

33
2. Laboratorium IPA 1 Biologi, Fisika dan Kimia
Bahasa Inggris, bahasa Indonesia
3. Laboratorium Bahasa 1
dan Bahasa Arab
4. Laboratorium Komputer 1 Baik dan Lengkap
5. Perpustakaan 1 Baik dan Lengkap
6. Ruang BK 1 Baik dan Lengkap
7. Ruang UKS 1 Baik dan Lengkap
8. Lapangan 1 Basket dan Putsal
9. Mushola/ Aula 1 Baik dan Lengkap
10. Tempat Wudhu 1 Baik
11. Kantin 1 Baik, Bersih dan Lengkap
12. WC Siswa 2 Baik, Bersih dan Lengkap
13. Ruang Kantor 1 Baik, Bersih dan Lengkap
14. Ruang Guru 1 Baik, Bersih dan Lengkap
15. WC Guru 1 Baik, Bersih dan Lengkap
16. Pos Satpam 1 Baik dan Bersih
17. Ruang Osis 1 Baik, Bersih dan Lengkap
18. Ruang Entrepreneur 1 Baik, Bersih dan Lengkap
19. Komputer 5 Guru dan Karyawan
20. Proyektor 4 Baik
21. Alat Rebana 1 Set Baik
22. Alat Nasyid 1 Set Baik
23. Sound System Ada Baik
24 CD Pembelajaran Ada Baik
25. Mading Ada Bagus dan Kreatif
26. Alat Drum Band 1 Set Baik
27. Ruang Drum Band 1 Baik
28. Sanggar Seni 1 Baik
29. Sanggar Pramuka 1 Baik
30. Dapur Guru 1 Baik
31. Ruang Alat Olaraga 1 Baik
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri 1 Model Palembang

B. STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur Organisasi MTs Negeri I Model Palembang

Bagan 2

34
Komite Kepala MTs N 1 Palembang
Madrasah Yan Hery Darmansyah, S.Pd.,MM

Ke. Tata Usaha


Bendahara Hj. Agustina, S.Pd,.M.Si
Muslim Aswari, S.Pd.I

Wakamad Bid. Kurikulum Wakamad Bid. Kesiswaan Wakamad Bid. Sarana PrasaranWakamad Bid. Humas dan Litba
Drs. Imam Rohman Listya
Dra. Yustikarini,
Asnani HayatiS.Pd A Zikri. S.Pd.I Raden Muhamad Tohir
Fery Aguswijaya, S.Ag

Perrpustakaan dan Pengelola Labor Tim Litbang


Pembina-Pembina Ekaskul dan Guru BK

Kelompok Kerja Rumpun Mata Pelajaran


Ketua Rumpun Mata Pelajaran
(MGMP)I
Pelatih -Pelatih

Guru
Mata Pelajaran Wali Kelas

OSIS / siswa

2. Pengurus Komite Periode 2012 s.d 2014


Ketua : H. Ghandi Arius,SH. M.Hum
Wakil Ketua : H.M.Elvhik Quirino
Sekretaris : H. Ibrahim Fauzi

35
Wk. Sekretaris : Hesty Pamuji, S.Pd
Bendahara : Drs. Aspaian,
Pembantu Bendahara : Fauziah Wazier, S.Pd.I
Anggota:
a. Abdul Kadir
b. Drs. Riadi Ali Mesir
c. Ihsanudddin, M.Pd
d. Eddy Suhaimi
e. Martadinata

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Madrasah
a. Kepala madrasah sebagai pendidik (Educator)
1) Membimbing guru dalam menyusun dan melaksanakan program
pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program
pengajaran dan remedial.
2) Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan
melaksanakan tugas sehari-hari.
3) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler, OSIS dan
mengikuti lomba diluar madrasah.
4) Mengembangkan staf melalui pendidikan/ latihan, melalui
pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan,
memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan
melalui seleksi calon Kepala Madrasah.
5) Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/ latihan,
pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.

b. Kepala Madrasah sebagai Manajer (Manager)


1) Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling
dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar
mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.

36
Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data
administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstrakulikuler secara lengkap.
2) Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data
administrasi tenaga guru, karyawan (TU/ labor/ teknisi/
perpustakaan).
3) Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin,
dan BOS.
4) Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/
ruang, belajar, alat laboratorium dan perpustakaan.

c. Kepala Madrasah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)


1) Menyusun program kerja, naik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.
2) Menyusun organisasi ketenagaan di Madrasah, baik Wakasek,
Walikelas, Ka TU, bendahara, Personalia Pendukung misalnya
membina perpustakaan, pramuka, OSIS, olaraga. Personalia
kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari
besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
3) Menggerakan staf/ guru/ karyawan dengan cara memberikan
arahan dan mengkoordinasi pelaksanaan tugas.
4) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana
prasarana milik madrasah.

d. Kepala Madrasah sebagai Penyelia (Supervisor)


1) Menyusun program supervise kelas, kegiatan ekstrakulikuler dan
sebagainya.
2) Melaksanakan program supervise baik supervisi kelas, dadakan,
kegiatan ekstrakulikuler dan lain-lain.
3) Memanfaatkan hasil evaluasi supervisi untuk meningkatkan kinerja
guru/ karyawan dan untuk pengembangan Madrasah.

37
e. Kepala Madrasah sebagai Pemimpin (Leader)
1) Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri,
bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
2) Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
3) Memiliki visi dan memahami misi Madrasah yang diemban
4) Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
5) Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

f. Kepala Madrasah sebagai pemburu (Inovator)


1) Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari
pihak lain.
2) Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar
mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan
tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstrakulikuler dan mampu
melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di
MTs N 1 Model Palembang, komite dan masyarakat (Stokholder).

g. Kepala Madrasah sebagai Pendorong (Motivator)


1) Mampu mengatur lingkungan kerja
2) Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai
3) Mampu menerapkan prinsip member penghargaan maupun sanksi
hukuman sesuai dengan aturan yang ada.
2. Tugas Wakil Kepala Madrasah
a. Menyusun perencanaa, membuat program kegiatan dan program
pelaksanaan.
b. Pengorganisasian.
c. Pengarahan.
d. Ketenagaan.
e. Pengkoordinasian.
f. Pengawasan.

38
g. Penilaian.
h. Identifikasi dan pengumpulan data.
i. Mewakili Kepala Madrasah untuk menghadiri rapat khususnya yang
berkaitan dengan masalah pendidikan.
j. Membuat laporan secara berkala.

3. Tugas Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum


Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a. Menyusun program pembelajaran.
b. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.
e. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
(kelulusan).
f. Mengatur jadwal penerimaan raport dan STTB.
g. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan
kelengkapan mengajar.
h. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
i. Melakukan supervise administrasi akademis.
j. Melakukan perngarsipan program kurikulum.
k. Penyusunan laporan secara berkala.

4. Tugas Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan


Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a. Mengatur program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi:
Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, dan Pesantren kilat.
b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
kesiswaan atau OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib
madrasah serta pemilihan pengurus OSIS.
c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

39
d. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan incidental.
e. Membina dan melaksanakan koordinasi 7K.
f. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerimaan bea
siswa.
g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili Madrasah dalam kegiatan
di luar Madrasah.
h. Mengatur mutasi siswa.
i. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan
Pelaksanaan MOS.
j. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun Madrasah.
k. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olahraga prestasi.
l. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

5. Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana Prasarana


Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a. Menyusun program pengadaan sarana prasarana.
b. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana.
c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.
d. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana.
e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data Madrasah secara
keseluruhan.
f. Melaksanakan pembukuan sarana prasarana secara rutin.
g. Menyusun laporan berkala.

6. Tugas Wakil Kepala Madrasah Bidang Penelitian dan Pengembangan


Madrasah (Litbang) dan Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
a. Menyusun program-program strategi pengembangan Madrasah.
b. Menyusun pengembangan kurikulum tingkat satuan (KTSP) dan
kurikulum 2013

40
c. Menyusun dan merencanakan program pengembangan MGMP/MGBP
dan coordinator mata pelajaran.
d. Menyusun program PSB.
e. Menyusun program umum kegiatan Ekstrakulikuler.
f. Menyusun/menghimpun program pembinaan kesiswaan (OSIS)
meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, Paskibra, dan Pesantren
Kilat.
g. Menghimpun, mengidentifikasi, dan menyusun data madrasah untuk
kegiatan madrasah dan bahan pengembangan madrasah.
h. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan madrasah dengan dewan
madrasah.
i. Membina hubungan antara madrasah dengan wali murid.
j. Membina pengembangan antara madrasah dengan lembaga
pemerintahan, dunia usaha, dan lembaga social lainnya.
k. Membantu dan menyusun program semua kebutuhan madrasah.
l. Koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk
mewujudkan 7K.
m. Menyusun kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil
pendidikan (gebyar pendidikan).
n. Mewakili kepala madrasah bila berhalangan untuk menghadiri rapat
masalah-masalah yang bersifat umum.
o. Menyusun laporan secara berkala.

7. Tugas Kepala Urusan Tata Usaha


Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam:
a. Menyusun program kerja tata usaha madrasah.
b. Mengelola dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
c. Pengurusan administrasi madrasah.
d. Membina dan mengembangkan karier pegawai tata usaha madrasah.
e. Penyusunan administrasi madrasah meliputi kesiswaan dan
ketenagaaan.

41
f. Menyusun dan penyajian data statistik madrasah secara keseluruhan.
g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.
h. Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala.

8. Tugas dan fungsi wali kelas


a. Pengelolaan Kelas
1) Tugas Pokok meliputi : Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam
lingkungan pendidikan, Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, Membantu pengembangan keterampilan anak didik,
membantu pengembangan kecerdasan anak didik, mempertinggi budi
pekerti dan kepribadian anak didik.
2) Keadaan Anak Didik : Mengetahui jumlah anak didik, Mengetahui
jumlah anak didik putra (Pa), Mengetahui jumlah anak didik putri (Pi),
mengetahui nama-nama anak didik, Mengetahui identitas lain dari
anak didik, mengetahui kehadiran anak didik setiap hari, mengetahui
masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran, status
social/ekonomi, dan lain-lain).
3) Melakukan Penilaian : Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah,
Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan, Kepribadian/tertib.
4) Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu : Pemberitahuan,
pembinaan, dan pengarahan, Peringatan secara lisan, Peringatan
khusus yang terkait dengan BK/Kepala Sekolah
5) Langkah Tindak Lanjut : Memperhatikan buku nilai rapor anak didik,
Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik, Memperhatikan
kesehatan dan kesejahteraan anak didik, Memperhatikan dan membina
suasana kekeluargaan.
b. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi : Denah tempat duduk anak
didik, Papan absensi anak didik, Daftar Pelajaran, Daftar Piket, Buku
Absensi, Buku Jurnal kelas, Tata tertib kelas, Penyusunan dan pembuatan
statistic bulanan anak didik, Pengisian DKN dan Daftar Kelas, Pembuatan
catatan khusus tentang anak didik, Pencatatan mutasi anak didik, Pengisian

42
buku laporan penilaian hasil belajar, Pembagian buku laporan penilaian
hasil belajar.
9. Tugas guru BK
Membantu Kepala Madrasah dalam kegiatan :

a. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling


b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-
masalah yang    dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar
c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar
d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan
pekerjaan yang sesuai
e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
f. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling
g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan
konseling
i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling.

10. Tugas pustakawan


Membantu Kepala Madrasah dalam kegiatan:

a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika


b. Pelayanan perpustakaan
c. Perencanaan pengembangan perpustakaan
d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media
elektronika
e. Inventarisasi dan pengadministrasian
f. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
g. Menyusun tata tertib perpustakaan
h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

43
11. Tugas pokok dan fungsi guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, meliputi:

a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap


b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum, dan ujian akhir
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan pro
f. gram perbaikan dan pengayaan
g. Mengisi daftar nilai anak didik melaksanakan kegiatan membimbing
(pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses
pembelajaran
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.
12. Tugas guru piket/jaga
a. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan
keterbukaan)
b. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
c. Menertibkan kelas-kelas yang kosong

44
d. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak
masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah
bagi yang tidak memiliki telepon
e. Mencatat guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang
belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-
kejadian penting dan    berusaha untuk menyelesaikan
f. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan
keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa
yang masih berada di dalam kelas
g. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk
h. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau
guru pembimbing
i. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah.

13. Kode Etik Peserta Didik

SAPTA SETIA PELAJAR

KAMI PELAJAR MTs NEGERI 1 PALEMBANG BERJANJI :

1. Bertaqwa Kepada Allah Subhanahu Wa ta’Ala


2. Berani Membela dan Mempertahankan, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945
3. Patuh dan Santun Kepada Orangtua dan Guru
4. Menghoramati dan Menghargai Sesama Teman
5. Berkepribadian dan Berakhlaq dalam Setiap Pergaulan
6. Tanggap, Kreatif, Inovatif dan Cerdas dalam Belajar Serta Meraih
Prestasi
7. Mentaati Tata Tertib dan Menjaga Nama Baik Madrasah.

45
TATA TERTIB SISWA

(RINGKASAN BUKU PANCA SERASI SISWA MTs NEGERI 1


PALEMBANG)

1. Tertib datang dan pulang


a. Siswa hadir di MTs ± 10 menit sebelum tanda bel masuk yaitu pukul
07.00 wib, khusus kelas yang mendapatkan giliran kegiatan pembinaan
IMTAQ masuk 06.30 wib.
b. Siswa pulang jika tanda bel pulang berbunyi, jika dalam waktu 45
menit masih berada da;am lingkungan MTs setelah bel pulang maka
pihak MTs tidak bertanggung jawab atas keadaan siswa, kecuali siswa-
siswa yang mendapat tugas khusus atau mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang telah dijadwalkan oleh pihak MTs.
2. Tertib berpakaian seragam (uni form)
a. Ketentuan hari berpakaian seragam bagi siswa :
1) Hari Senin-Selasa : pakaian seragam putih-biru
2) Hari Rabu-Kamis : pakaian seragam batik-biru
3) Hari Jumat : pakaian seragam baju koko-biru (laki-laki)
Pakaian seragam baju kurung-biru (perempuan)
4) Hari Sabtu : pakaian seragam pramuka
b. Ketentuan model pakaian seragam
1) Kemeja lengan pendek (laki-laki) dan kemeja lengan panjang
(perempuan), model standar, tidak ketat, tidak jangkis serta tidak
tipis/ transparan.
2) Celana panjang (laki-laki), model standar, tidak ketat, tidak seperti
levis, tidak jengki, dan tidak jubray.
3) Rok panjang sebatas mata kaki (perempuan), model ploy (seperti
dirempel) dan tidak ketat.
4) Khusus seragam pramuka untuk siswi sebagaimana seragam
pramuka muslimah dengan rok seperti penjelasan pada poin 2.c.3.

46
3. Tertib berpenampilan
a. Rapi, bersih, sehat, sopan-santun, dan bersahaja.
b. Pakaian seragam bersih dan rapi (tidak kusut), lengkap dengan atribut-
atribut MTs yang telah ditetapkan (alokasi, nama siswa, logo
madrasah), lengkap dengan dasi panjang berlogo MTs N 1 Palembang.
c. Baju (putih, batik dan pramuka (laki-laki) dimasukan, khusus seragam
pramuka (perempuan) tidak perlu dimasukan ke rok.
d. Pakai ikat pinggang hitam polos, sepatu kets hitam polos, kaus kaki
putih polos setengah betis, khusus pakaian seragam pramuka pakai
kaos kaki hitam polos/ berlogo tunas kepala.
e. Rambut rapi dengan ukuran panjang 1.2.1 artinya samping kiri-kanan
1 cm dan bagian tengah atau atas 2cm untuk laki-laki.
f. Pakai jilbab putih untuk seragam putih-biru dan batik, khusus seragam
pramuka jilbab coklat perempuan, dengan ketentuan jilbab segi empat
panjang polos, tidak diperkenankan memakai jilbab kaos yang telah
jadi.
g. Pakai kopiah hitam polos bagi laki-laki, terutama pada saat upacara
bendera.
h. Kuku pendek dan bersih tanpa cat kuku (kutek), larang keras bertato
permanen atau tidak permanen.
4. Tertib belajar
a. Siswa belajar dengan aktif, tekun dan tertib.
b. Menyiapkan diri secara ikhlas untuk mengikuti kegiatan belajar
dengan memenuhi segala kelengkapan belajar yang dibutuhkan.
c. Menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru dan menjaga
ketenangan, keamanan dan ketertiban selama proses belajar
berlangsung.
d. Dilarang mengaktifkan HP (bagi yang telah memintah izin membawa
HP dengan pihak MTs), makan dan minum-minum dan main-main
selama proses belajar berlangsung.

47
e. Kehadiran siswa minimal dalam belajar adalah 85%, dan jika tidak
daoat hadir dikarenakan oleh sesuatu yang sar’i (seperti sakit) wajib
mengabari melalui via telepon kepada pihak MTs, kemudian secara
aktif menanyakan tugas dari guru pada saat dia tidak hadir.
5. Tertib kelas
a. Siswa wajib menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan, ketenagaan,
dan kenyamanan proses belajar mengajar di kelas setiap hari.
b. Memiliki perangkat yang dibentuk berdasarkan pemilihan, menetapkan
daftar piket kelas dan aturan-aturan kelas yang disepakati bersama
dengan bimbingan pihak wali kelas masing-masing.
c. Team piket yang bertugas hendaknya dapat memberikan kenyamanan
dengan menyiapkan ruang kelas sekondusif mungkin dapat
memberikan kenyamanan bagi proses belajar mengajar dengan selalu
mengontrol tinta spidol, membersihkan white board, menjaga
kebersihan, dan menjemput guru, selain tugasnya menjaga seluruh
alat-alat kebersihan kelas pada hari tugasnya.
d. Dikelas dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang
mengaktifkan TV dan VCD yang materinya tidak berhubungan dengan
pelajaran, dan dilarang meninggalkan/ menyimpan buku tulis, buku
paket, alat al-Quran, kamus dll, dilaci meja ketika meninggalkan kelas
saat usai proses belajar mengajar.
e. Siswa dilarang mencoret meja, kursi, dinding kelas (bangunan
Madrasah), kaca jendela, dan daun pintu dengan tinta dan tipe-X atau
bahan lainnya.
6. Tertib bergaul
a. Mengembangkan sikap ramah, sopan-santun, senyum, rapi, ceria dan
bersemangat.
b. Merperilaku jujur, bertanggung jawab, disiplin dan berusaha berlaku
adil dalam segala hal.
c. Mengucapkan salam baik di dalam ruangan maupun dilingkungan
madrasah.

48
d. Sujud berjabat tangan dengan guru, pegawai bapak-ibu, orang tua di
rumah.
e. Menghormati dan menghargai sesama teman.
f. Berani menyampaikan kebenaran dengan cara bijaksana.
g. Beruvcap atau bertutur kata lembut dengan menggunakan bahasa yang
baik kepada siapa pun dan dimanapun berada.
h. Tidak senang dan tidak kompromi terhadap sesuatu yang sia-sia.
i. Meminta izin kepada orangtua dan guru apabila ada keperluan/
kepentingan.
7. Tertib lingkungan
Siswa MTs Negeri 1 Model Palembang diharuskan untuk menjaga,
mengamankan, dan memelihara klebersihan, kesehatan, keindahan,
kerindangan, ketertiban, kekeluargaan lingkungan madrasah dengan cara :
a. Selalu mengembangkan sikap peduli dengan apa yang ada di
lingkungan madrasah.
b. Selalu membuang sampah pada tempatnya.
c. Selalu membiasakan bersih dan sehat pad kelas, WC, dan halaman
madrasah.
d. Selalu menjaga dan memelihara taman-taman yang terdapat di sekitar
halaman madrasah.
e. Tidak melakukan perusakan atas segala yang ada dilingkungan
madrasah.
f. Mendukung program 7K yang telah ditetapkan oleh madrasah.
g. Tidak membuat kekacauan, keributan, dan keonaran ketika sedang atau
tidak sedang belajar.
h. Menjalankan tugas piket kelas dan piket umum dengan sungguh-
sungguh.
i. Tidak melakukan kegiatan olaraga, permainan dan senda gurau pada
waktu dan tempat yang tidak sebenarnya.
j. Tidak membuat coret-coretan atau mengambar-gambar pada dinding
bangunan madrasah.

49
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak-Hak Siswa
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas
b. Mendapatkan jaminan pelindungan selama proses pembelajaran
berlangsung
c. Mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam mengikuti proses
pembelajaran
d. Mendapatkan sarana dan prasarana dan fasilitas yang mendukung
proses pembelajaran
e. Mendapatkan reword (penghargaan) dalam setiap prestasi yang diraih
baik yang bersifat akademik maupun ekstrakulikuler di dalam maupun
diluar madrasah
f. Mendapatkan bimbingan dan tuntunan keagamaan yang lebih baik dan
berkualitas dari institusi selain madrasah
g. Mendapatkan perlakuan yang baik dan adil
h. Mendapatkan penyaluran bakat dan minat sesuai dengan potensi siswa
i. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai
j. Mendapatkan kemudahan untuk memperoleh makanan dan minuman
yang sehat, bergizi dan murah (kantin dan ketering).

2. Kewajiban Siswa
a. Taat menjalankan syari’at islam
b. Membiasakan untuk berakhlaq al-karimah
c. Patuh, santun dan taat pada orang tua dan guru
d. Mengangkat, menjaga dan mempertahankan nama baik madrasah
e. Mentaati dan menepati tata tertib, peraturan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh madrasah
f. Belajar sungguh-sungguh dan selalui menyelesaikan tugas belajar
dengan tepat waktu

50
g. Menjaga dan memelihara seluruh sarana prasarana dan fasilitas belajar
yang digunakan
h. Menjaga dan memelihara kebersihan, keindahan, kerapian, keamanan,
ketertiban, kenyamanan dan ketaqwaan
i. Berpakaian sopan, rapi, dan bersih serta tidak berlebihan
j. Mengembangkan dan memelihara rasa ukhuwah islamiyah dan santun
dalam berbicara di lingkungan madrasah.

LARANGAN-LARANGAN

SISWA-SISWI MTs NEGERI 1 MODEL PALEMBANG DILARANG


UNTUK :

1. Merokok Baik di Lingkungan Madrasah Maupun di Luar Lingkungan


Madrasah Terutama Sedang Mengenakan Pakaian Seragam Madrasah
Tsanawiyah Negeri I Model Palembang
2. Membawa, Menyimpan, Mengedarkan dan Mengkonsumsi Segala Jenis
Zat Psikotropika atau Narkotika dan Minuman Keras
3. Membawa, Menyimpan, Menonton dan Melakukan Berbagai Hal yang
Berhubungan Dengan Pornografi
4. Membawa Senjata Tajam dan senjata Lainnya yang Dapat Membahayakan
Diri Sendiri Maupun Orang Lain
5. Melakukan Perjudian dan Memprovokasi Demo Serta Tawuran Antar
Pelajar
6. Memalak (Meminta Dengan Paksa Uang atau Barang) dan Berkelahi
7. Berpacaran di Lingkungan Madrasah Maupun di Luar Lingkungan
Madrasah Terutama Sedang Mengenakan Pakaian Mts Negeri I Model
Palembang
8. Melakukan Pencurian dan Perusakan Terhadap Hak Orang Lain dan
Sarana Prasarana serta Fasilitas Belajar di MTs Negeri I Model Palembang

51
9. Memanjangkan Rambut (Laki-Laki) dan Kuku, bertato, Mengecat rambut,
Bergelang dan Berkalung Metal Serta Memakai Asesoris yang Tidak
Sesuai
10. Memakai Perhiasan Berharga atau Berang-Barang Berharga Lainnya
11. Membawa Handphone (HP) Kecuali Orangtua atau Wali Siswa Meminta
Izin Kepada Pihak Madrasah dan Dikeluarkan Izin Tertulis dari Pihak
Madrasah.

D. SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Sistem yang sedang berjalan di MTs Negeri I Model Palembang adalah


penerapan kurikulum 2013, MTs Ngeri I Model Palembang sudah mulai
menerapkan kurikulum 2013 untuk siswa-siswi kelas VII. Penerapannya sudah
terlihat baik dan butuh kerja sama yang baik antara guru dalam menerapkan
kurikulum 2013 agar dapat mencapai standar penerapan kurikulum yang baik.

PROGRAM KEUNGGULAN
MTs Negeri 1 Model Palembang
Sesuai dengan visi, misi, dan tujuan MTs Negeri 1 Palembang, maka
madrasah ini mengembangkan keunggulan sesuai dengan kemampuan yang ada
pada lembaga, apalagi madrasah ini konsisten untuk menciptakan keunggulannya
sampai menjadi madrasah favorit dan popilis. Adapu program unggulan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Program IMTAQ
Program ini dikemas dalam bentuk kegiatan keagamaan yang dibuat secara
sistematik dan dilaksaksakan secara kontinyu dan terjadwal.
Adapun jadwal kegiatan ini
b. Jam ke 0 (06.30 sd 07.30), dengan pergiliran kelas (4-3 kelas)

52
Materi kegiatan : - Sholat Dhuha, Doa dan wirit ba’da sholat, Tahlil,
Bilal sholat tarawih, penyelenggaraan jenazah, Bilal jum’at dan
nasehat-nasehat keagamaan.
c. Jam ke 8 (12.00 sd 12.40), pergiliran kelas yang sama, kegiatan
sholat zhuhur berjama’ah
Tujuan program:
1) Penanam nilai-nilai religi sebagai ciri khas keunggulan
madrasah.
2) Pembinaan kemampuan keagamaan khususnya pada praktik
ibadah kemasyarakatan.
3) Membiasakan kedisplinan waktu melalui pelaksanaan sholat.
4) Pembinaan akhlaq alkarimah.

2. Program Pengembangan keterampilan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab


Program ini menjadi keunggulan MTs Negeri 1 Palembang, sebagai
upaya MTs ini meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa dalam berbahasa
Arab dan Inggris. Bentuk kegiatan pendukung berupa English study club dan
Arabic study club. Pelaksanaan program berupa kegiatan ujian praktikum Bahasa
Inggris dan Bahasa Arab yang dilaksanakan dengan standard an indicator sebagai
berikut:
Tabel 3
Program Pengembangan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab
Indikator Bahasa Indikator bahasa Keterangan
No
Arab Inggris
Jumlah ditetap berdasarkan
A Mufrodat Vocabulari
level kelas
B Makhrojul huruf Fluency
C Fashohah Accuracy
D Istima’ Pronounciatio
E Imlak Intonation
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri 1 Model Palembang

53
3. Program Tahfiz Qur’an
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk keunggulan pada aspek religi,
yang membibing siswa guna hafal minimal 1 juz Al-Qur’an. Program ini
dilaksanakan bersamaan dengan ujian praktikum bahasa Arab dan bahasa Inggris
per semester, dengan standar dan indicator
Tujuan: Membekali siswa hafal 1 juz al-Qur’an sebagai cirri khas out put MTs
Negeri 1 Palembang

Tabel 4
Program Tahfiz Qur’an
Indikator Keterangan
No
Tahfizul Qur’an
Jumlah suroh yang dihafal disesuai dengan
A Jumlah surah
level kelas
B Tajwid
C Fashohah
Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri 1 Model Palembang
4. Program Pembinaan Ekstrakurikuler Unggulan
Pembinaan ekstrakurikuler MTs Negeri 1 Palembang telah terbentuk
keunggulan bagi madrasah ini adalah sebagai berikut :
a. Pencak Silat, program ini disamping mengedepan nilai-nilai
budaya bangsa dalam seni budaya, juga sebagai salah satu cabang olah
raga andalan MTs N 1 Palembang untuk meraih prestasi dalam olahraga,
dalam hal ini MTs N 1 Palembang selalu mewakili jika setiap ada
kegiatan POPDA
Tujuan : - Melatih kedisplinan
b. Olaraga Prestasi.
c. PKS dan Drum Band
PKS, (Patroli Keamanan Sekolah), kegiatan ekskul ini bagi MTs juga
telah membentuk keunggulan dalam bidangnya, dan sebagai
penyeimbangnya PKS MTs N 1 Palembang memiliki kegiatan tambahan
berupa Drumband yang sudah tampil dalam setiap event di Palembang

54
Tujuan : - Melatih Kedispilinan
- Motivisi Berprstasi
- Rekreasi
d. Pembinaan Tilawah dan Tahfizd Al-qur’an (PTHQ)
Program pembinaan PTHQ ini juga telah menjadi unggulan kegiatan di
MTs N 1 Palembang, karena telah menciptakan cori’ dan cori’ah ,
Hafizd dan Hafizhoh bagi madrasah ini.

e. Student Study Club


Program Study Club ini telah menjadi keunggulan bagi mata pelajaran
IPA, karena cukup diminati oleh siswa MTs N 1 Palembang, kegiatan
kerena penuh dengan praktikum fisika, biologi, kimia, matematika dan
bahasa. Untuk beberapa waktu yang singkat dari pembentukannya telah
menyabet beberapa prestasi di bidangnya
Kegiatan meliputi :
- KIR
- Sains Club
- Matematik club
- English club
- Arabic Club
Tujuan :
- Mengembangkan kemampuan akademis
- Menyiapkan calon peserta olympiade dalam bidang mata pelajaran
- Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah
- Meningkatkan kemampuan kebahasaan (inggris dan arab)

55
Tabel 5

Kegiatan Ekstrakurikuler

NO EKSTRAKURIKULER CABANG KEGIATAN

a. Tilawah
1 PTHQ b. Murotal
c. Tahfiz
a. Tari
b. Nasyid
2 Seni
c. qasidah
d. Band
a. Puisi
3 Sastra
b. Drama / teater
a. Volly Ball
b. Basket
4 Olah raga
c. Tennis Meja
d. Futsal/sepak bola
a. Majalah Dinding
5 Jurnalistik
b. Majalah Madrasah
a. KIR / Science Club
b. Mathematik Club
6 Student Study Club
c. English Club
d. Arabic Club
7 PKS
8 Pasikibra
9 Dram Band
10 Pencak silat
Palang Merah Remaja
11
(PMR)
12 Pramuka
Pembinaan Da’i Cilik
13
(Pedaci)

Sumber Data: Dokumentasi MTs Negeri 1 Model Palembang

56
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. KEGIATAN MAHASISWA PPLK II

Dalam pelaksanaan program lapangan di MTs Negeri 1 Palembang ini


banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa PPLK II UIN Raden Fatah
palembang, baik secara kelompok maupun individual sebagai wujud nyata
keikutsertaan dalam melaksanakan kegiatan sekolah yang akan menjadi
pengalaman dan bekal untuk terjun langsung kelapangan nantinya.

1. Kegiatan Secara Kelompok


Adapun kegiatan yang dilakukan secara kelompok antara lain:
a. Melakukan observasi awal.
b. Mengadakan serah terima mahasiswa PPLK II UIN Raden Fatah
Palembang dengan keluarga besar MTs Negeri 1 Palembang.
c. Membantu tugas piket dan guru siaga serta pembinaan IMTAQ yang
terjadwal.
d. Mengisi jam pelajaran kosong ataupun menggantikan guru pelajaran
yang berhalangan hadir.
e. Mengikuti upacara bendera setiap tanggal 1 dan 17 serta membantu
menertibkan siswa.
f. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh MTs Negeri 1
Palembang.
g. Membuat laporan kelompok.
h. Mengadakan acara perpisahan sekaligus penyerahan cindera mata.
2. Kegiatan Secara Individu
Adapun kegiatan yang dilaksanakan secara individu antara lain:
a. Melaksanakan tugas di kantor (TU) yang telah diberikan oleh guru
pamong.
b. Membuat laporan individu.

57
B. TOPIK KAJIAN LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN
PENDIDIKAN II

1. Manajemen Kesiswaan
Manajemen siswa adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta
didik tersebut dari suatu sekolah.

Keadaan siswa MTs Negeri 1 Model Palembang terbilang Baik, animo


masyarakat cukup besar untuk memasukkan anaknya ke MTs tersebut, karena
terdapat nilai-nilai yang lebih dari sekolah-sekolah yang lain yaitu selain
memperoleh ilmu pengetahuan umum, siswa-siswa di MTs Negeri I Model
Palembang juga memperoleh ilmu tentang nilai-nilai keislaman yang sudah lama
dikembangkan di MTs Negeri I Model Palembang.

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi peneliti lakukan selama kurang


lebih 3 bulan, di MTs Negeri I Model Palembang tentang penerimaan siswa baru
diketahui bahwa dalam penetapan daya tampung pihak sekolah memperhatikan
beberapa hal salah satunya adalah jumlah siswa yang ada di kelas IX yang akan
lulus, dan jumlah lokal yang masih tersedia. Dimana rata-rata jumlah siswa yang
diterima dalam satu kelas adalah antara 35-45 orang. Selain itu, dalam
menentukan syarat penerimaan peserta didik ditentukan oleh panitia penerimaan
peserta didik baruyang dibentuk oleh kepala madrasah bersama tim khusus
penerimaan peserta didik baru.

Di MTs Negeri I Model Palembang pencatatan peserta didik dilakukan


secara kontiyu. Hal ini dibuktikan adanya beberapa buku pencatatan peserta didik
yang dimiliki sekolah dan dikelolah oleh tenaga kependidikan di MTs Negeri I
Model Palembang. Buku pencatatan peserta didik yang terdapat di MTs ini seperti
buku induk, buku kleper, buku legger, buku mutasi, buku penerimaan siswa baru,
buku surat masuk surat keluar dan buku data guru beserta karyawan. Berkaitan
dengan pencatatan peserta didik di MTs Negeri I Model Palembang, peneliti

58
memperoleh informasi terkait dengan keadaan jumlah peserta didik di MTs
Negeri I Model Palembang Tahun 2015/2016 sebagai berikut :

Tabel 6
Tabel Keadaan Siswa MTs Negeri 1 Model Palembang Tahun Ajaran
2015/2016

N KELAS LK PR JUMLAH
O

127 153 280


1 VII. A-G

128 135 263


2 VIII A-G

113 137 250


3 IX A-

JUMLAH 368 425 793

Kegiatan pembinaan di MTs Negeri I Model Palembang tercantum


didalam sebuah program kerja yang disusun oleh wakil kepala madrasah bagian
kesiswaan. Program kerja di MTs Negeri I Model palembang di bagi menjadi 4
yaitu kegiatan rutin, mingguan, bulanan dan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan
rutin harian meliputi menertibkan pakaian siswa, mengadakan pembacaan Al-
qur’an pada jam pertama masuk, memonitoring kebersihan kelas, dan
mengadakan pembinaan keimanan dan ketakwaan (IMTAQ) dalam setiap kelas di
rolling setiap harinya. Kegiatan rutin mingguan meliputi kegiatan pengembangan
bakat, kegiatan kepramukaan, kedisiplinan dan pembinaan wali kelas dalam setiap
minggunya. Dalam kegiatan bulanan yaitu dengan rapat antara guru, dan upacara
bendera dalam satu bulan 2 kali yaitu pada tanggal 1 dan 17. Sedangkan kegiatan
ruti tahunan di MTs Negeri I Model palembang meliputi penyelenggaraan MOS,
semarak tahun baru Islam, peringatan 17 Agustus, dan perpisahan klas IX.

59
Selanjutnya dalam pembinaan peserta didik yang terdapat di MTs Negeri I Model
Palembang yaitu :

a. Pembinaan kedisiplinan peserta didik


b. Pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
c. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan olahraga
d. Pembinaan ekstrakulikuler
e. Pembinaan pengembangan bakat.

Berikut tabel tingkat kelulusan siswa MTs Negeri I Model palembang


beserta prestasi.

Tabel 7

TINGKAT KELULUSAN SISWA


TAHUN PELAJARAN 2009/2010 S.D 2012/2015

TAHUN PESERTA % TIDAK KET.


NO UJIAN LULUS
AJARAN LULUS

1 2009/2010 100

2 2010/2011 100

3 2011/2012 100

4 2012/2013 100

5 2013/2014 100

6 2014/2015 100

7 2015/2016

60
Tabel 8
PRESTASI AKADEMIK SISWA NILAI UN

Jumlah Rata-
Rata-rata nilai UN rata
Tahun Nilai
No
Pelajaran
Bahasa Matematik Bahasa
IPA
Indonesia a Inggris

1 2006 / 2007 6,68 7,65 8,06 22,39

2 2007 / 2008 6,96 7,08 7,76 8,31 30,11

3 2008 / 2009 7.86 9.21 8.39 9.00 34.46 8.62

4 2009 / 2010 7.86 8.39 9.05 8.84 34.14 8.53


5 2010 / 2011 8.33 8.79 8.57 8.75 34.44 8.61

6 2011 / 2012

7 2012 / 2013

Tabel 9
PRESTASI AKADEMIK NILAI US (rata-rata)

Tahun Pelajaran
Mata
No
Pelajaran 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

Al-Qur’an
1 8.17 8.37
Hadits

Aqidah
2 8.50 8.17
Akhlaq

3 Fiqh 8.11 8.33

61
4 SKI 7.80 8.27

5 Bahasa Arab 8.51 7.83

6 IPA 8.41 -

7 IPS 8.28 8.56

8 PKn 8.50 8.37

9 Penjakes 8.54 -

10 KTK 8.34 7.79

11 TIK 8.26 7.81

12 Mulok 7.82 7.83

Tabel 10
DAFTAR PRESTASI SISWA MTs NEGERI I PALEMBANG

PREST
NO TAHUN JENIS KEGIATAN TINGKAT KET
I I III
1 2006 Madrasah Berprestasi Nasional √
2 2007 Madrasah Berprestasi Nasional √
3 2006 Kuis Pesirah Bank Sumsel Provinsi √
TVRI
4 2007 Kuis Pesirah Bank Sumsel Provinsi √
TVRI
5 2007 Lomba baca Puisi ( PORSENI ) Provinsi √
6 2007 Lomba Qasidah ( PORSENI ) Provinsi √
7 2007 Lomba Nasyid ( PORSENI ) Provinsi √
8 2006/2007 Lomba Drama Cerita Rakyat di Provinsi √
Balai Bahasa
Lomba baca puisi tingkat pelajar √
9 2008 dan Mahasiswa di IAIN Raden Provinsi
Fatah Palembang
10 2006 Lomba P K S Kota Juara

62
Palembang Umum
11 2007 Lomba P K S Kota Juara
Palembang Umum
12 2008 Lomba P K S Kota Juara
Palembang Umum
Lomba Penyuluhan bahasa Kota Juara
13 2008
Palembang Palembang Umum
14 2008 Lomba Sekolah Sehat Kota √
Palembang
15 2008 Lomba Pidato Bahasa Kota √
Indonesias Palembang
16 2009 Lomba Cepat Tepat Kota √
Palembang
17 2009 Lomba Cepat Tepat Kota √
Palembang
18 2009 Lomba MTQ Tartil Qur'an Putri Kota √
Palembang
19 2009 Lomba MTQ Tartil Qur'an Putri Kota √
Palembang
20 2009 Lomba Tahfidzul Qur'an Kota
Palembang
21 2009 Lomba Tahfidz Putra Provinsi √
22 2009 Lomba Tahfidz Putra Provinsi Harapan I
23 2009 Lomba Pencak Silat Kelas F Provinsi √
Putra
24 2009 Lomba Pencak Silat Kelas F Provinsi √
Putra
25 2009 Lomba Pencak Silat Kelas B Provinsi √
Putra
26 2009 Lomba Pencak Silat Kelas C Provinsi √
Putra
27 2009 Lomba Pencak Silat Provinsi Juara
Umum II
28 2009 Lomba LCC Matematika Kota √
Palembang
29 2009 Lomba Kuis Bank Pesirah TVRI Provinsi √
30 2009 Lomba TPTKP Lakalantas Kota √

63
Palembang
31 2009 Lomba Bakiak tingkat SMP Kota √
Palembang
32 2009 Lomba Pidato Bahasa Inggris Kota √
Palembang
33 2009 Lomba LKIR Sosial dan Kota √
Ekonomi Palembang
34 2010 MTQ Tk SMP se Sumsel Provinsi √ √ √ Juara
umum
35 2010 Lomba Pengolahan bahan dari Kota √ √
Batok kelapa Palembang
36 2011 Pentas sains di SMA Kota √ Juara
Palembang Umum
International Palembang

37 2011 Lomba Madrsah Prestasi Provinsi √


TK.Provinsi

38 2012 EXPO MAN 3 Kota √ Juara


Palembang Umum
39 2012 Drum Band sesumbangsel Nasional √
HUT KODAM II Seriwijaya

40 2012 Puisi TK. Penggalang di MTs Kota √


Palembang
N 2 Model Palembang

64
2. Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Selain itu kurikulum adalah Perangkat mata pelajaran yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud
dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.

Pelaksanaan kurikulum 2013 di MTs Negeri 1 Model Palembang dimulai


pada tanggal 14 juli 2014, sebelum di implementasikan pihak dinas mengadakan
pelatihan-pelatihan kepada guru-guru untuk menerapkan kurikulum tersebut.
Dengan demikian guru-guru di MTs ini dapat memperoleh pemahaman mengenai
kurikulum 2013 ini. Kepala sekolah juga mendapatkan pelatihan-pelatihan di
Jakarta mengenai RPP yang digunakan untuk kurikulum ini, setelah kepala
sekolah pulang dari pelatihan tersebut, kepala sekolah mengadakan rapat di kantor
untuk membahas tentang RPP yang akan digunakan. Kurikulum yang digunakan
untuk kelas VII dan VIII sudah menggunakan kurikulum 2013. Sedangkan kelas
IX masih menggunakan KTSP. Mengenai tingkat kesiapan siswa untuk meng
implementasikan kurikulum 2013 ini, sudah diberikan buku-buku dengan edisi
terbaru kurikulum 2013, dengan begitu dapat membantu siswa dalam
penerapannya.

Menurut Bapak Imam Rohman selaku Waka kurikulum evaluasi itu bukan
hanya evaluasi terhadap pembejaran tetapi terhadap semua pihak, bukan hanya
pada siswa yang terwujud dari prestasi belajarnya tapi juga perlu dilakukan
evaluasi terhadap guru seperti dari segi program pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajarannya, apakah sudah sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan,
apakah sudah menggunakan metode yang tepat dengan materi pembelajaran yang
ingin disampaikan.

65
Untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang tediri dari: kognitif,
afektif dan psikomotor, maka perlu dilakukannya evaluasi. Evaluasi ini biasanya
dilakukan pada tengah semester dan akhir semester melalui Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir semester. Namun di MTs Negeri 1 Model Palembang
ini evaluasi hasil belajar tidak hanya dilakukan di tengah dan akhir semester tapi
pada setiap selesai satu materi pembahasan dilakukan evaluasi sehingga dapat
mengetahui apakah siswa telah menerima materi itu dengan baik atau belum, dari
evaluasi itu sehingga akan diketahui pembelajaran yang dilakukan itu dapat
dikategorikan sukses atau tidak.

Teknik evaluasi yang dilakukan di MTs Negeri 1 Model Palembang ini


adalah teknik tes dan non tes. Untuk evaluasi dengan teknik tes dilakukan ketika
ujian tengah semester dan akhir semester yang berupa soal pilihan ganda dan
essay. Sedangkan untuk ujian harian ada beberapa guru yang menggunakan teknik
tes namun ada beberapa guru yang menggunakan teknik non tes.

3. Manajemen Personil (SDM)


Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga personil yang berada didalam
lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan dan
melakukan kegiatan pelaksanaan atau penyelenggaraan pendidikan.
Konsep manajemen tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan
kegiatan mengajar, mengelola, mengembangkan dan memberikan pelayanan
dalam bidang pendidikan. Terdapat beberapa kegiatan manajemen tenaga
kependidikan atau kepegawaian di MTs Negeri 1 Model Palembang, yaitu :
a. Rekrutmen, dimulai dengan pengumuman penerimaan tenaga pendidik
atau pegawai dengan melampirkan persyaratan tertentu pendaftaran,
seleksi, pengetesan, pengumuman diterima sampai dengan daftar ulang.
Untuk saat ini jumlah guru di MTs Negeri 1 Model Palembang ada 80
orang, dan staf TU berjumlah 6 orang.
b. Pengangkatan dan penempatan yang dilakukan sesuai kemampuan yang
dimiliki dengan keahliannya masing-masing, misalnya harus memiliki
kualifikasi sebagai tenaga pengajar.

66
c. Pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan tujuan menumbuhkan
kemampuan tenaga kependidikan meliputi keilmuan, wawasan berpikir
dan sikap serta pembinaan karier kenaikan pangkat dan jabatan
berdasarkan prestasi kerja dan kedisiplinan.
d. Pemberhentian ini bisa saja terjadi melalui cara yang hormat misalnya,
tenaga pendidik yang mengundurkan diri, batas usia pensiun, dan
meninggal dunia. Sedangkan dengan cara yang tidak hormat, misalnya
karena melakukan pelanggaran dan tidak bertanggung jawab dengan
meninggalkan tugasnya.
Tabel 11

DAFTAR NAMA – NAMA GURU TETAP

MTs NEGERI I MODEL PALEMBANG TAHUN 2015

NO NAMA N I P BARU GOL KET

Yan Hery Darmansyah, S.Pd,


1 19710127 199703 1 001 IV a Kepala Madrasah
MM

Hj. Irma Suryani, S.Pd, M. Pd.


2 19651112 199703 2 002 IV b
I

3 Dra. Arnaini, M.Si. 19681213 199503 2 002 IV b

4 Dra. Fauziah S 19610913 198603 2 002 IV a

5 Dra. Hj. Su`aidah 19630813 198602 2 001 IV a

6 Hj. Asmiati, S.Pd.I 19560905 198303 2 004 IV a

7 Drs. H. Napolion 19631110 199302 1 001 IV a

8 Dra. Fatmawati 19660527 199403 2 001 IV a

9 Dra. Haridah 19650413 199403 2 001 IV a

10 Dra. Irzawati, M. Pd. 19690705 199403 2 005 IV a

11 Dra. Zainab 19630425 198803 2 001 IV a

67
NO NAMA N I P BARU GOL KET

12 Fatmawati, S.Pd.I 19561107 197903 2 001 IV a

13 Dra. Hasnarita 19681005 199703 2 002 IV a

14 Maisaroh, S.Pd. I 19561121 198203 2 002 IV a

Waka Sarana
15 Zikri A, S.Pd.I, M.Si 19620701 198503 1 006 IV a
Prasarana

16 Hj. Eda Rossini R, S.Pd.I 19630107 198803 2 001 IV a

17 Dra. Hidayati 19640925 199302 2 001 IV a

18 Drs. Abdul Hamid 19601213 197903 1 001 IV a

19 Ermawati, S.Ag 19680530 198802 2 001 IV a

Cholilatul Maisyuroh, S.Ag,


20 19710724 199703 2 002 IV a
M.Si

21 Drs. Imam Rohman, M.Si 19670914 199903 1 003 IV a Waka Kurikulum

22 Dra. Susi Alfia, M.Si 19680126 199903 2 001 IV a

23 Dra. Nurmala Depi 19640428 199203 2 002 IV a

24 Dra. Nurhayati RW 19671204 199503 2 001 IV a

25 Dra. Suhastati, M.Si 19690410 199903 2 002 IV a

26 Dra. Asnani Hayati, M.Si 19691221 199903 2 002 IV a

27 Dra. Ermawati, M.Pd.I 19661108 200003 2 001 IV a

28 Rahmawati, S.Pd 19741022 199903 2 002 IV a

Rekap :
LK : 5 Orang
PR : 23 Orang
Jumlah : 28 Orang

68
NO NAMA N I P BARU GOL KET

29 Usman Saleh, S. Pd 19561120 198102 1 002 III d

30 Rinaida, S.Pd, M.Si 19701029 200212 2 001 III d

31 Listya Yustikarini, S.Pd 19741112 200312 2 002 III d Waka Kesiswaan

Sosanna Rezeki Hasibuan, III d


32 19690510 200312 2 004
M.Pd.I

33 Berina Jusanti, S.Pd 19820901 200501 2 005 III.d

34 Hj. Ondiana, S.Ag 19720616 200212 2 001 III d

35 Raden Muhammad Tohir, M.Pd 19750103 200501 1 006 III.d Waka Humas

36 Kasma Betty, S.Pd 19791229 200501 2 009 III.d

37 Herlina, S.Pd 19751106 200501 2 003 III d

38 Piutami, S.Pd, M.Si 19670813 200501 2 001 III c

39 Sadarman, S.Pd 19730723 200501 1 004 III c

40 Imamdu, S.Pd 19690130 200501 1 002 III c

41 Andi Amza, S.Pd 19810913 200604 1 009 III.c

42 Aripin, S.Pd 19721207 200604 1 007 III.c

43 Eka Five Rienty, S.Pd, M.Si 19761025 200501 2 002 III b

44 Rachmawati, S.Ag.,M.Pd.I. 19750406 200312 2 001 III b

45 Hj. Elsa Warni, M.Pd.I 19810123 200501 2 004 III.b

46 Nurhayati, S.Pd 19711220 200701 2 015 III b

47 Rini Gustianty, S.Pd 19800806 200710 2 003 III.b

48 Emiwati, S.Pd 19830913 200901 2 008 III/b

69
NO NAMA N I P BARU GOL KET

49 Haris Fadhilah, S.Pd.I 19760102 200604 1 015 III b

50 Ratno Hadi, S. Pd 19830721 200901 1 007 III b

51 Arma Rifia, S. Pd.,M.Pd 19731121 200701 2 009 III b

52 Hilayati, M.Pd.I 19820909 200710 2 004 III b

53 Kariana. MD, S. Pd. I 19720802 200710 2 004 II b

Rekap :
LK : 8 Orang
PR : 17 Orang
Jumlah : 25 Orang
Jumlah Seluruhnya : 53 Orang

Palembang, November 2015

Kepala MTs Negeri I Model Palembang

Yan Hery Darmansyah, S.Pd, MM


NIP. 19710127 199703 1 001

Tabel 12

DAFTAR NAMA – NAMA PEGAWAI TETAP

MTs NEGERI I MODEL PALEMBANG TAHUN 2015

70
NO NAMA N I P BARU GOL KET

1 Hj. Agustina, S.Pd.I.,M.Si. 19640802 198703 2 002 III c Kepala TU

2 Eka Sari Sumartini, SE 19750307 200501 2 006 III c

3 M. Sofian Daud 19651114 198703 1 002 III b

4 Muslim Aswari, S.Pd.I 19800923 200901 1 010 III b

5 Romadhan Trisakti 19691117 199403 1 001 II d

6 Nuzulul Mubarokah 19721025 200212 1 002 II c

Rekap :
LK : 4 Orang

PR : 2 Orang

Jumlah : 6 Orang

Palembang, November 2015

Kepala MTs Negeri I Model Palembang

Yan Hery Darmansyah, S.Pd, MM

NIP. 19710127 199703 1 001

Tabel 13

DAFTAR NAMA PEGAWAI / GURU TIDAK TETAP

MTs NEGERI I MODELPALEMBANG TAHUN 2015

71
NO NAMA JABATAN KET
1 Anton Bagio, S. Pd. I, M.M GTT
2 Nurlela Ayu Nara, S.Pd GTT
3 Rofiqah Dinni, S. Pd GTT
4 Fauzan Kholil, S.Ag GTT
5 Naruddin, S.Pd.I GTT
6 Leli Sepriani, S. Pd. I GTT
7 Nurhidayah, S. Pd. I GTT
8 Adi Daya, S.Pd GTT
9 Citra Sari Rahayu, S.Pd.I GTT
10 Marfirah Yansyah, S.Pd GTT
11 Akhirotul Faizatin Nisa, S.Pd GTT

12 Ahmad Naufal GTT

13 Lismaida, S.Pd.I GTT

14 Y u s w a r d i PTT
15 Jumerli. S. Sos PTT
16 M u s a u w i r u l l a h, S.Kom PTT
17 Berti Nopayanti. H. S. Kom PTT
18 Juwita, S. Ag PTT
19 A n d e r i y a n i PTT
20 Hany Pashihah, S. P PTT
21 Hendra Hadiwinata, S.AP. PTT
22 Ahmad Rais Satpam
23 S u n a r d i Satpam
24 Nopriansyah Satpam

25 Kristianto Satpam

26 Ardian Kesuma Saputra Satpam


27 Nurma Irawati Kebersihan
28 Nurlela Kebersihan

72
NO NAMA JABATAN KET
1 Anton Bagio, S. Pd. I, M.M GTT
29 Nur Cahya Kebersihan
30 Adi Waluyo Kebersihan

Rekap :
LK : 14 Orang

PR : 16 Orang

Jumlah : 30 Orang

Palembang, November 2015

Kepala MTs Negeri I Model Palembang

Yan Hery Darmansyah, S.Pd, MM

NIP.19710127 199703 1 001

4. Manajemen Sarana Dan Prasarana


Menurut E. Mulyasa mengatakan bahwa manajemen sarana dan prasarana
pendidikan bertugas mangatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar
dapat memberikan konstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses
pendidikan.

1. Perencanaan Sarana dan Prasarana


Dalam perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian,
dan pengadaan, rehabilitas, distribusi atau pembuatan peralatan, dan perlengkapan
sesuai kebutuhan.
Dalam perencanaan sarana dan prasarana di MTs N 1 Model Palembang
ini meliputi pegadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar

73
mengajar. Barang-barang yang diperlukan akan di inventaris dan akan dilaporkan
ke pihak sekolah untuk membeli barang-barang tersebut.
2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Menurut Gunawan, pengadaan sarana pendidikan adalah segala kegiatan
untuk menyediakan semua keperluan barang, benda dan jasa keperluan
pelaksanaan tugas.
Di MTs Negeri 1 Model Palembang ini sudah terbilang baik. Dalam hal ini
MTs Negeri 1 Model Palembang telah berupaya dalam pengadaan sarana maupun
prasarana agar dapat terciptanya proses belajar yang baik terlihat dari
pengembangan ruangan multimedia dan ruang guru.

Berikut uraian sarana dan prasarana di MTs Negeri 1 model Palembang :

Tabel 14
Keadaan Sarana di MTs Negeri 1 Palembang
Keteranga
No Jenis Sarana Jumlah Letak
n

1 Meja Siswa 25 Ruang 8.5 Baik

2 Kursi Siswa 50 Ruang 8.5 Baik

3 Meja Guru 1 Ruang 8.5 Baik

4 Papan Tulis 1 Ruang 8.5 Baik

5 Kursi Guru 1 Ruang 8.5 Baik

6 Papan Tulis 1 Ruang 7.5 Baik

7 Kursi Siswa 40 Ruang 7.5 Baik

8 Kursi Guru 1 Ruang 7.5 Baik

9 Meja Guru 1 Ruang 7.5 Baik

10 Meja Siswa 20 Ruang 7.5 Baik

11 Kursi Guru 1 Ruang 7.2 Baik

12 Meja Siswa 20 Ruang 7.2 Baik

13 Kursi Siswa 40 Ruang 7.2 Baik

74
14 Meja Guru 1 Ruang 7.2 Baik

15 Papan Tulis 1 Ruang 7.2 Baik

16 Kursi Guru 1 Ruang 8.2 Baik

17 Papan Tulis 1 Ruang 8.2 Baik

18 Meja Siswa 25 Ruang 8.2 Baik

19 Kursi Siswa 50 Ruang 8.2 Baik

20 Meja Guru 1 Ruang 8.2 Baik

21 Kursi Guru 1 Ruang 9.3 Baik

22 Papan Tulis 1 Ruang 9.3 Baik

23 Meja Guru 1 Ruang 9.3 Baik

24 Meja Siswa 20 Ruang 9.3 Baik

25 Kursi Siswa 40 Ruang 9.3 Baik

Ruang Tata Baik


26 Printer TU 1 Usaha

Ruang Tata Baik


27 Mesin Ketik 1 Usaha

Ruang Tata Baik


28 Meja TU 5 Usaha

Ruang Tata Baik


29 Kursi TU 10 Usaha

Ruang Tata Baik


30 Lemari 3 Usaha

Ruang Tata Baik


31 Komputer TU 3 Usaha

32 Komputer 1 Ruang Guru Baik

33 Jam Dinding 1 Ruang Guru Baik

34 Penanda 1 Ruang Guru Baik


Waktu (Bell

75
Sekolah)

Simbol Baik
35 Kenegaraan 1 Ruang Guru

36 Lemari 5 Ruang Guru Baik

37 Meja Guru 20 Ruang Guru Baik

38 Printer 1 Ruang Guru Baik

39 Kursi Guru 30 Ruang Guru Baik

Papan Baik
40 pengumuman 1 Ruang Guru

Ruang Baik
41 Kursi Baca 20 Perpustakaan

Ruang Baik
42 Jam Dinding 1 Perpustakaan

Ruang Baik
43 Meja Baca 6 Perpustakaan

Ruang Baik
44 Rak Buku 10 Perpustakaan

45 Kursi Siswa 16 Ruang Osis Baik

46 Meja Siswa 8 Ruang Osis Baik

47 Meja Guru 1 Ruang 9.1 Baik

48 Kursi Guru 1 Ruang 9.1 Baik

49 Papan Tulis 1 Ruang 9.1 Baik

50 Meja Siswa 20 Ruang 9.1 Baik

51 Kursi Siswa 40 Ruang 9.1 Baik

Lab Baik
52 Komputer 15 Komputer

Lab Baik
53 Kursi Guru 1 Komputer

Lab Baik
54 Meja Guru 1 Komputer

76
Lab Baik
55 Kursi Guru 0 Komputer

Lab Baik
56 Kursi Siswa 15 Komputer

Lab Baik
57 Papan Tulis 1 Komputer

Lab Baik
58 Meja Siswa 20 Komputer

59 Meja Guru 1 Ruang 9.4 Baik

60 Meja Siswa 20 Ruang 9.4 Baik

61 Kursi Siswa 40 Ruang 9.4 Baik

62 Kursi Guru 1 Ruang 9.4 Baik

63 Papan Tulis 1 Ruang 9.4 Baik

64 Meja Guru 1 Ruang 9.2 Baik

65 Kursi Siswa 40 Ruang 9.2 Baik

66 Papan Tulis 1 Ruang 9.2 Baik

67 Meja Siswa 20 Ruang 9.2 Baik

68 Kursi Guru 1 Ruang 9.2 Baik

Ruang Baik
69 Kursi Guru 1 ketrampilan

Ruang Baik
70 Meja Guru 1 ketrampilan

Ruang Baik
71 Papan Tulis 1 ketrampilan

Ruang Baik
72 Kursi Siswa 30 ketrampilan

Ruang Baik
73 Meja Siswa 10 ketrampilan

74 Meja Guru 3 Ruang BK Baik

75 Kursi Guru 6 Ruang BK Baik

77
76 Kursi Siswa 40 Ruang 7.6 Baik

77 Kursi Guru 1 Ruang 7.6 Baik

78 Papan Tulis 1 Ruang 7.6 Baik

79 Meja Siswa 20 Ruang 7.6 Baik

80 Meja Guru 1 Ruang 7.6 Baik

81 Papan Tulis 1 Ruang 8.1 Baik

82 Meja Siswa 25 Ruang 8.1 Baik

83 Kursi Guru 1 Ruang 8.1 Baik

84 Meja Guru 1 Ruang 8.1 Baik

85 Kursi Siswa 50 Ruang 8.1 Baik

86 Papan Tulis 1 Ruang 7.3 Baik

87 Meja Siswa 20 Ruang 7.3 Baik

88 Kursi Siswa 40 Ruang 7.3 Baik

89 Meja Guru 1 Ruang 7.3 Baik

90 Kursi Guru 1 Ruang 7.3 Baik

91 Kursi Guru 1 Ruang 7.4 Baik

92 Papan Tulis 1 Ruang 7.4 Baik

93 Meja Guru 1 Ruang 7.4 Baik

94 Meja Siswa 20 Ruang 7.4 Baik

95 Kursi Siswa 40 Ruang 7.4 Baik

96 Kursi Siswa 50 Ruang 8.3 Baik

97 Papan Tulis 1 Ruang 8.3 Baik

98 Meja Siswa 25 Ruang 8.3 Baik

99 Meja Guru 1 Ruang 8.3 Baik

10 Baik
0 Kursi Guru 1 Ruang 8.3

10 Meja Guru 1 Ruang 7.1 Baik

78
1

10 Baik
2 Kursi Siswa 40 Ruang 7.1

10 Baik
3 Papan Tulis 1 Ruang 7.1

10 Baik
4 Kursi Guru 1 Ruang 7.1

10 Baik
5 Meja Siswa 20 Ruang 7.1

10 Baik
6 Meja Guru 1 Ruang 7.8

10 Baik
7 Kursi Siswa 40 Ruang 7.8

10 Baik
8 Meja Siswa 20 Ruang 7.8

10 Baik
9 Papan Tulis 1 Ruang 7.8

11 Baik
0 Kursi Guru 1 Ruang 7.8

11 Baik
1 Papan Tulis 1 Ruang 7.7

11 Baik
2 Kursi Guru 1 Ruang 7.7

11 Baik
3 Meja Siswa 20 Ruang 7.7

11 Baik
4 Kursi Siswa 40 Ruang 7.7

11 Baik
5 Meja Guru 1 Ruang 7.7

11 Ruang Baik
6 Meja Guru 1 Multimedia

11 Ruang Baik
7 Kursi Guru 1 Multimedia

79
11 Ruang Baik
8 Komputer 1 Multimedia

11 Ruang Baik
9 Kursi Siswa 20 Multimedia

12 Ruang Baik
0 Meja Siswa 20 Multimedia

12 Ruang Baik
1 Papan Tulis 1 Multimedia

Ruang Baik
12 Tempat Kepala
2 Sampah 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Kepala
3 Komputer 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Kepala
4 Printer 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Kepala
5 Lemari 3 Sekolah

Ruang Baik
12 Kursi Kepala
6 Pimpinan 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Meja Kepala
7 Pimpinan 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Kepala
8 Jam Dinding 1 Sekolah

Ruang Baik
12 Simbol Kepala
9 Kenegaraan 1 Sekolah

13 Baik
0 Papan Tulis 1 Ruang 8.4

80
13 Baik
1 Meja Siswa 25 Ruang 8.4

13 Baik
2 Kursi Siswa 50 Ruang 8.4

13 Baik
3 Meja Guru 1 Ruang 8.4

13 Baik
4 Kursi Guru 1 Ruang 8.4

Total 1450

Tabel 15
Keadaan Prasarana di MTs Negeri 1 Palembang

No Nama Prasarana Jumlah

1 Lab Komputer 1 Lokal

2 Ruang 7.1 1 Lokal

3 Ruang 7.2 1 Lokal

4 Ruang 7.3 1 Lokal

5 Ruang 7.4 1 Lokal

6 Ruang 7.5 1 Lokal

7 Ruang 7.6 1 Lokal

8 Ruang 7.7 1 Lokal

9 Ruang 7.8 1 Lokal

10 Ruang 8.1 1 Lokal

11 Ruang 8.2 1 Lokal

12 Ruang 8.3 1 Lokal

13 Ruang 8.4 1 Lokal

14 Ruang 8.5 1 Lokal

81
15 Ruang 9.1 1 Lokal

16 Ruang 9.2 1 Lokal

17 Ruang 9.3 1 Lokal

18 Ruang 9.4 1 Lokal

19 Ruang BK 1 Lokal

20 Ruang Gudang 1 Lokal

21 Ruang Guru 1 Lokal

22 Ruang Ibadah 1 Lokal

23 Ruang Kepala Sekolah 1 Lokal

24 Ruang ketrampilan 1 Lokal

25 Ruang Koperasi 1 Lokal

26 Ruang Laboratorium 1 Lokal

27 Ruang Multimedia 1 Lokal

28 Ruang Osis 1 Lokal

29 Ruang Perpustakaan 1 Lokal

30 Ruang Tata Usaha 1 Lokal

31 Ruang UKS 1 Lokal

32 Ruang WC Guru 1 Lokal

33 Ruang WC Guru 1 Lokal

34 Ruang WC Siswa 1 Lokal

35 Ruang WC Siswa 1 Lokal

36 Rumah Penjaga Sekolah 1 Lokal

82
Tabel 16

Daftar Inventaris Laboratorium IPA MTs Negeri 1 Palembang

N Nama dan Spesifikasi Alat Kode Lama Jumlah Diterima


O
1 Mistar Pengukur Fp 2. A 20 Buah
2 Jangka Sorong Fp 3 2 Buah
3 Alat Pencatat Fp 5 2 Buah
4 Kereta Dinamika Fp 6 2 Buah
5 Kubus-Kubus Berbagai Jenis Fp 7 20 Buah
6 Slinder Benda Padat Fp 8 4 Set
7 Benjana Hubungan Fp 10 1 Buah
8 Pipa Kapiler Pada Kayu Fp 11 1 Buah
9 Penumpung Pesawat Hartch Fp 12 1 Set
10 Hydrometer Zat Cair Umum Fp 13 1 Pasang
11 Pompa Pascal Fp 14 1 Buah
12 Barometer Logam Fp 17 1 Buah
13 Pompa Hisap Dari Kaca Tekan Fp 18 1 Set
14 Manometer Dari Kaca Tertutup Fp 20 1 Set
Beban Gantungan Dan Fp 23 2 Buah
15
Penggantung
16 Pegas Helik Untuk Percobaan Fp 25 50 Buah
17 Per (Pegas) Fp 26 20 Buah
18 Roda Katrol Fp 27 20 Buah
19 Katrol Dan Penjepit Fp 29 50 Buah
20 Papan Kayu Dari Multiplek Fp 30 50 Buah
21 Cermin Datar Fp 78 10 Buah
22 Cermin Cekung Fp 79 10 Buah
23 Lensa Cembung Fp 83. B 4 Set
24 Cakram Berwarna Fp 85 1 Set
25 Bangku Optik Sederhana Fp 86 4 Set
26 Penabur Serbuk Fp 88 8 Buah
27 Gelas Ukur Fp 89. A 10 Buah
28 Gelas Ukur 50 ml X 1 ml Fp 89. B 10 Buah
29 Kum Batu Endapan Ap 17 1 Buah
30 Thermometer Banding Fp 92 1 Buah
31 Pengamat Tetap Fp 94. B 8 Set
32 Magnet Selinder Fp 95 9 Set
33 Kompas Magnet Fp 96 1 Buah
34 Klem Bentuk C Fp 97 5 Buah
35 Pipa Ticker Time Fp 98 1200 m
36 Kawat Konstanta 12 mg Fp 99 1 Gulung

83
37 Lilin Mainan/ Plastisin Fp 100. B 10 Buah
38 Lensa Cekung Fp 101. A 5 Buah
39 Lensa Cembung Fp 101. B 4 Buah
40 Stop Watch Fp 112 5 Set
41 Kit Eloctromagnet Fp 113 1 Set
Beban Bercelah Dan Fp 114 2 Set
42
Penggantung
43 Tekanan Fp 120 5 Pasang
Ember Dari Slinder S. Fp 124 1 Set
44
grafesanda
45 Penyelam Kartesis Fp 125 1 Buah
46 Slide Proyektor Fp 136 1 Buah
47 Pipa Terpoli Fp 132 1 Set
48 Termikopel Fp 138 10 Pasang
49 Mesin Uap Fp 139 1 Set
50 Kit Perubahan Energi Fp 141 1 Set
51 Papan Kayu Panjang Fp 31 5 Buah
52 Thermometer Pendek Fp 32 20 Buah
Thermometer Max-Minsik- Fp 33 1 Set
53 Bela
54 Neraca Pegas Skala 2 Fp 34. A 20 Buah
55 Neraca Pegas 0-10 H Fp 34. D 20 Buah
56 Alat Penunjuk Penuaian Logam Fp 35 1 Set
57 Alat Penunjuk Penuaian Cair Fp 36 1 Set
58 Alat Perbandingan Kalor Fp 40 1 Buah
Kotak Asap Untuk Perc Fp 41 1 Set
59
Konveksi
60 Kubis Laslile Fp 42 1 Set
61 Kepingan Logam Fp 44 1 Set
62 Thermometer Tak Berskala Fp 47 20 Buah
63 Spiral Bajah Pipih Fp 48 1 Buah
64 Perangkat Garpu Tata Fp 49 1 Set
65 Sono Meter Fp 50 1 Set
66 Tempat Batre Fp 54 20 Buah
67 Tempat Bola lampu Fp 55 20 Buah
68 Lampu Listrik 50 Volt Fp 56 16 Buah
69 Master Dasar Fp 57 1 Set
Kabel Tembaga, Diselubungi Fp 61 4 Set
70
Plastik
Steker Yang Dapat Ditumpuk Fp 63 36 Buah
71
Hitam
72 Kawat Hambatan Dari Hikrome Fp 64 1 Gulung
73 Kawat Tembaga 26 Swg Bgks Fp 65 1 Gulung
74 Batang Magnet Segi 4 Alnieo Fp 67. B 10 Pasang
75 Magnet Luar Alnico Fp 68 10 Buah

84
Kompas Penumpu Penentu Fp 69 24 Buah
76
Arah
77 Serbuk Besi Fp 70 1 Set
78 Bel Listrik Fp 74 4 Buah
79 Skalar Beserta Balok Penumpu Fp 75 8 Buah
80 Elektometer Fp 76 1 Buah
81 Kit Tuas Fp 142 20 Set
82 Katrol Ganda Fp 144 1 Set
83 Benjana Resonasi Fp 152 1 Set
84 Osilator Audio Fp 153 1 Set
85 Volt Meter Tembaga Fp 154 1 Set
86 Circuit Board Fp 155 8 Buah
87 Model Lena Maya Fp 157 1 Set
88 Diode 3 A Fp 159 12 Buah
89 Battery ( Accu ) Fp 161 1 Set
90 Hambat Geser Fp 163 1 Set
91 Kumparan Paraday Fp 169 1 Set
92 Rak Box Fp 171 4 Set
93 Multimeter Fp 200 1 Buah
94 Pompa Terkanan Fa 19 2 Set
95 Kum. Biji Tambang/batuan Ap 9 2 Set
96 Kum. Batu Endapan Ap 16 1 Set
97 Plane Atrium Ap 19 1 Set
98 Model Tata Surya Ap 20 1 Set
99 Bak Langit Transparan Ap 21 1 Buah
10 Sighting Compas Ap 22 2 Buah
0
10 Kompar Pompa Minyak Tanah Fp 1 1 Buah
1
10 Kubus-kubus Berbagai Jenis Fp 9 4 Set
2 Zat
10 Kawat Sekring Fp 77 2 Gulung
3

3. Pengaturan dan Pengunaan Sarana dan Prasarana


Pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana merupakan dua kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan karena dilaksanakan silih berganti. Sehubungan
dengan hal itu, maka sarana dan prasarana dapat dibedakan menjadi dua kategori:
Alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar dan alat yang secara
tidak langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.

85
Dalam sistem pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana di MTs
Negeri 1 Model Palembang ini sangat fleksibel dan koordinatif. Karena melihat
kondisi objektif bahwa pengaturan dan pengunaan dikelola oleh kepala sekolah,
dari kepala sekolah dikoordinasikan kepada Waka Bidang Sarana dan Prasarana.
Dalam pengaturan dan pengunaan fasilitas disekolah, kepala sekolah memberikan
kepercayaan kepada seluruh pegawai dan petugas kebersihan di sekolah.
4. Penghapusan Sarana dan Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga milik negara) dari daftar
inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Kerusakan
kecil pada sarana dan prasarana pendidikan masih mungkin diperbaiki tetapi
apabila kerusakan besar diperbaiki sudah tidak ekonomis, efektif dan efisien,
sarana tersebut sebaiknya dihapuskan.
Penghapusan sarana dan prasarana di MTs Negeri 1 Model Palembang ini
tidak terjadwal, apabila barang-barang yang sudah rusak parah langsung diganti
dan dihapuskan, apabila barangnya rusak ringan cukup diperbaiki saja.

5. Humas Pendidikan
Humas adalah sebagai upaya terencana guna mempengaruhi opini melalui
karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada
komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak.

1. Komunikasi Dalam Sekolah


Dalam kaitannya dengan hubungan masyarakat maka keberadaan humas di
MTs Negeri 1 Model Palembang ini sangatlah penting karena sebagai pintu
masuk dan juga sebagai pusat informasi sekaligus komunikasi yang perlu
dilakukan oleh sekolah dalam mengenalkan sekaligus untuk mengundang
partisipasi bagi masyarakat sekitar atau umum yang mungkin masih belum tau apa
saja kegiatan yang dilakukan di MTs Negeri 1 Model Palembang ini. Dalam hal
ini hubungan antara sekolah dan masyarakat harus dikelola dengan baik agar
kedua belah pihak merasa saling memiliki dan bekerja sama untuk menjalin

86
hubungan yang erat sehingga memberikan kontribusi positif dalam memajukan
sekolah maupun untuk meningkatkan mutu menjadi lebih baik kedepannya.
Sekolah ini memperkenalkan sekolahnya melalui spanduk-spanduk yang dipajang
di jalan-jalan dan juga ada brosur-brosur yang telah disiapkan oleh pihak sekolah
yang disebar di masyarakat.

Adapun kegiatan yang dilakukan humas MTs Negeri 1 Model Palembang,


yaitu :

a. Membina hubungan kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha dan


lembaga sosial
b. Mensurvey kepuasan pelanggan dalam hal ini siswa
c. Memberikan layanan informasi dan membuat tata cara penyampaian
informasi mengatur dan mengkoordinir penerimaan tamu.

2. Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat


Adapun bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat di MTs
Negeri 1 Model Palembang ini yaitu setiap tahun selalu diadakan acara yang turut
mengundang masyarakat untuk ikut berpartisipasi denagn sekolah, misalnya acara
hari besar Islam, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dll, Wali murid atau masyarakat
diwajibkan untuk menghadiri acara tersebut.

6. Manajemen Pembiayaan (Keuangan)


Menurut Depdiknas (2000) manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.

a. Penyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran/RKS di MTs Negeri I Model Palembang untuk satu
tahun anggaran adalah satu tahun anggaran itu terdiri dari program sekolah dan
non program sekolah.

b. Sumbangan Pembinaan Pendidikan dan Dana Penunjang Pendidikan

87
Di MTs Negeri I Model Palembang ini sekolahnya tidak dikenakan biaya
apapun, karena sekolah ini adalah program sekolah gratis, pembayaran hanya saja
untuk membayar formulir dan buku saja. Jadi tidak ada biaya Sumbangan
pembinaan pendidikan (SPP) dan juga dana penunjang pendidikan (DPP).

c. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


Dana BOS diberikan pusat APBN ke Diknas ke MOU dan diserahkan
kepada kepala sekolah MTs Negeri I Model Palembang. Dana Bos digunakan
untuk bayar gaji, membeli alat tulis kantor, fotokopi, kegiatan semester,
ekstrakurikuler dan perbaikan sarana sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada ibu Agustina selaku kepala


tata usaha MTs Negeri I Model palembang, dalam hal manajemen keuangan
sekolah tidak bisa dijelaskan secara transparan karena hal itu sudah menjadi
rahasia sekolah. Namun yang peneliti dapat dari penjelasan ibu kepala tata usaha
dalam manajemen keuangan di MTs Negeri I Model Palembang bahwa
manajemen keuangan sekolah dikelola oleh pihak sekolah kepala sekolah, kepala
tata usaha dan bendahara sekolah. kepala sekolah bertanggungjawab dalam
mengelola keuangan sekolah sedangkan kepala tata usaha dan bendahara yang
menjadi pelaksana pengelolaan keuangan.

7. Manajemen Perpustakaan
Pepustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka baik buku maupun
Non buku yang terorganisir secara sistematis dalam suatu runag sehingga
membantu murid-murid dan guru-guru dalm proses belajar mengajar,
perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat berperan dalam
segala aktivitas pembelajaran sekolah terutama dalam usaha pencapaian tujuan
pembelajaran.
Seperti perpustakaan sekolah pada menengah lainnya. Maka perpustakaan
MTs Negeri 1 Model Palembang mempunyai peranan sebagai salah satu sarana
pendidikan yang sangat dibutuhkan sebagai pusat sumber belajar.

88
Adapun peranan perpustakaan MTs Negeri 1 Model Palembang adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai sarana informasi
Bagi setiap siswa, guru, karyawan MTs Negeri 1 Model Palembang
yang membutuhkan informasi, maka ia dapat menanyakan dan
sekaligus mencari sumber bahan diperpustakaan. Perpustakaan di MTs
Negeri 1 Model Palembang sangat afektif dalam pencarian data
informasi bahan ajar dan buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan
umum dan agama.
2. Sebagai sarana pendidikan
Perpustakaan sebagai sarana pendidikan bagi para siswa-siswi, karena
melalui perpustakaan inilah siswa-siswa dapat menimbulkan motivasi
dalam membaca maupun berkreativitas untuk mencari inspirasi baru,
dan menambah ilmu pengetahuan diluar jam sekolah.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan MTs Negeri I Model Palembang


Bagan 2

Kepala Madrasah

Yan Hery Darmansyah, S.Pd.,MM

Pengelola Perpustakaan

Nurhayati, S. Pd

BAGIAN TEKNIS Bagian Layanan

Nuzulul Mubarokah

PENGADAAN Bagian Sirkulasi


Sekolah Perpustakaan Hany Pashihah, SP

INVENTARISASI Layanan Referensi


PERPUSTAKAAN
Juwita, S. Ag
89
PENGELOLA Layanan Membaca
PERPUSTAKAAN Tabel 17
Hendra Hadiwinata, S. AP
JUMLAH BUKU BERDASARKAN KLASIFIKASI

PERPUSTAKAAN MTs NEGERI 1 PALEMBANG

JUMLA
KLASIFIKASI JUMLAH
NO. H
BUKU BUKU
JUDUL
1. 000-999 Karya Umum 79 149
2. 100-199 Filsafat 59 208
3. 200-299 Agama 385 1235
4. 300-399 IPS 188 1135
5. 400-499 Bahasa 77 269
6. 500-599 Ilmu Pengetahuan Murni 69 222
7. 600-699 Teknologi 238 302
8. 700-799 Kesenian dan Olaraga 39 132
9. 800-899 Kesusastraan 141 245
10. 900-999 Sejarah dan Geografi 22 25
11. Fiksi 197 1177
12. Majalah 21 243
TOTAL 1515 5142

Tabel 18

DAFTAR BUKU YANG DIHAPUSKAN

No Jumlah
Judul Buku Kelas
. (Buku)
1. Akidah Akhlak Jilid 1A 1 13
2. Akidah Akhlak Jilid III 1 14
3. Akidah Akhlak Jilid IC 1 2
4. Akidah Akhlak Jilid IIA 2 20
5. Akidah Akhlak Jilid III 2 11
6. Akidah Akhlak Jilid IC 2 25

90
7. Akidah Akhlak Jilid IIIA 3 19
8. Akidah Akhlak Jilid IIIB 3 19
9. Akidah Akhlak Jilid IIIC 3 16
10. Bahasa Arab Jilid IA Cawu 1 1 22
11. Bahasa Arab Jilid IB Cawu 2 1 14
12. Bahasa Arab Jilid IC Cawu 3 1 22
13. Bahasa Arab Jilid IIA Cawu 1 2 24
14. Bahsa Arab Jilid IIB Cawu 2 2 22
15. Bahasa Arab Jilid IIC Cawu 3 2 23
16. Bahasa Arab Jilid IIIA Cawu 1 3 26
17. Bahasa Arab Jilid IIIB Cawu 2 3 29
18. Bahasa Arab Jilid IIIC Cawu 3 3 23
19. Tadwij - 18
20. Pedoman Perpustakaan - 9
21. Kebijaksanaan Pembinaan Kelembagaan Islam - 9
22. Kamus Bahasa Arab, Inggris Thn 1959 - 39
23. Kalimat Toyyibah - 52
24. Pedoman Perpustakaan 1983 - 4
Jumlah 475

Tabel 19

JUMLAH BUKU PAKET PERPUSTAKAAN

MTs NEGERI 1 PALEMBANG

No Jumlah
Judul Buku
. Buku
1. Qur’an Hadist Kelas 1 76
2. Qur’an Hadist Kelas 2 74
3. Qur’an Hadist Kelas 3 70
4. Pemahaman Al Qur’an Hadist 597
5. Qur’an Hadist VII 252
6. Qur’an Hadist VIII 182
7. Qur’an Hadist IX 190
8. Belajar Efektif Qur’an Hadist 1 84
9. Belajar Efektif Qur’an Hadist 2 84
10. Belajar Efektif Qur’an Hadist 3 84
11. Akidah Akhlak Kelas 1 152
12. Akidah Akhlak Kelas 2 119
13. Akidah Akhlak Kelas 3 512
14. Membangun Akidah Akhlak 1 262
15. Membangun Akidah Akhlak 2 293

91
16. Membangun Akidah Akhlak 3 216
17. Fiqih Kelas 1 227
18. Fiqih Kelas 2 152
19. Fiqih Kelas 3 592
20. Belajar Efektif Fiqih 1 158
21. Belajar Efektif Fiqih 2 154
22. Belajar Efektif Fiqih 3 120
23. Fasih Berbahasa Arab 1 95
24. Fasih Berbahasa Arab 2 96
25. Fasih Berbahasa Arab 3 96
26. Bahasa Indonesia 1 312
27. Bahasa Indonesia 2 381
28. Bahasa Indonesia 3 181
29. Cendekia Berbahasa Indonesia 1A 175
No Judul Buku
Jumlah Buku
.
31. Cendekia Berbahasa Indonesia 1B 190
32. Cendekia Berbahasa Indonesia 2A 167
33. Cendekia Berbahasa Indonesia 2B 74
34. Cendekia Berbahasa Indonesia 3A 74
35. Cendekia Berbahasa Indonesia 3B 74
36. Bahasa Inggris 1 304
37. Bahasa Inggris 2 221
38. Bahasa Inggris 3 220
39. English On Sky 1 74
40. English On Sky 2 74
41. English On Sky 3 74
42. Matematika 1 230
43. Matematika 2 240
44. Matematika 3 225
Membangun Kompetensi
45. 175
Matematika 1
46. Matematika VIII 105
47. Matematika Kreatif 3 157
48. Matematika Kreatif 2A 167
49. Matematika Kreatif 2B 60
50. Matematika Kreatif 3A 80
51. Matematika Kreatif 3B 80
52. Matematika Kreatif 20
Sains Fisika Konsep dan
53. 20
Penerapan IA
Sains Fisika Konsep dan
54. 20
Penerapan IB

92
55. Sains Kimia I 80
56. Sains Kimia II 80
57. Sains Kimia III 230
58. Konsep dan Penerapan Biologi IA 305

No
Judul Buku Jumlah Buku
.
59. Konsep dan Penerapan Biologi IB 222
60. IPA I 80
61. IPA II 70
62. IPA III 18
63. IPS I 292
64. IPS II 222
65. IPS III 230
Jumlah 11445

8. Bimbingan dan Konseling


Pada dasarnya pola organisasi dan konseling di tentukan dan dipengaruhi
oleh pola organisasi sekolah yang bersangkutan. Pola organisasi bimbingan dan
konseling yang digunakan oleh sekolah. Suatu sekolah tidak menjalankan layanan
dengan baik tampa membuat program yang terencana dan tersusun secara
sistematis.

Konselor adalah seorang yang berkewajiban membantu siswa yang


mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan proses belajar yang
didalamnya maupun kesulitan-kesulitan pribadi yang berpengaruh lansung atau
tidak terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Seorang konselor jharus
berusaha menumbuhkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam mengatasi
kesulitan atau masalah yang dihadapinya. Dengan demikian fungsi dan peran
bimbingan dan koseling yang urgen, sehingga diperlukannya orang- orang yang

93
professional dan sesuai dengan teori dan pendidikannya agar dapat mengatasi
problem- problem yang ada pada siswa MTs Negeri I Model Palembang tersebut.

Tugas Sebagai Guru BK MTs Negeri I Model Palembang Tahun Ajaran


2014/2015 adalah Sebagai berikut :

Tabel 20

Tugas dan Tanggung Jawab Guru Bimbingan Konseling

No NAMA/NIP/NIL TUGAS JENIS TUGAS/URAIAN


1 Piutami, S.Pd Guru BK 1. Bertanggung jawab
terhadap pengelolaan ruang
BK
2. Menyusun Program
pengelolaan BK
3. Membuat Jadwal Tugas BK
4. Menginventarisasi Alat-alat
BK
5. Menjaga kebersihan dan
keamanan BK
6. Mengontrol petugas
Perpustakaan
7. Mengetahui dan memahami
cara-cara pemakaian alat-
alat secara menyeluruh
8. Melarang peserta didik
membawa tas dalam
memasuki ruang
9. Mengarahkan, mengawasi
peserta didik supaya tidak
melakukan perusakan alat-

94
alat
10. Mengawasi dan mengontrol
peserta didik ketika
memasuki dan keluar
ruangan
11. Mencegah terjadinya
kerusakan alat-alat dan
menaggulangi insiden yang
terjadi serta melaporkan
kepada kepala sekolah
12. Membuat Data Persentase
Siswa-siswi ke BK
13. Membuat Data Luas BK
14. Membuat Data Sarana dan
Prasarana BK
15. Membuat Data Daya
Tampung Siswa
16. Membuat Data Inventaris
BK.

Palembang, November 2015

Kepala MTs N 1 Model Palembang

Yan Hery Darmansyah, S. Pd,. M.M

NIP. 19710127 199703 1 001

95
C. ANALISIS SISTEM BERJALAN
Sistem yang sedang berjalan saat ini di MTs Negeri I Model Palembang
adalah penerapan kurikulum 2013, MTs Negeri I Model Palembang menerapkan
kuikulum 2013 untuk siswa-siswi kelas VII, penerapannya dimulai awal bulan
Oktober, dengan diterapkannya kurikulum 2013 maka diadakanlah pelatihan-
pelatihan kepada guru-guru untuk menyiapkan kurikulum yang akan digunakan.
Menurut penulis untuk penerapan kurikulum 2013 sangat baik karena di
kurikulum 2013 siswa yang dituntut untuk selalu aktif dalam menggali ilmu yang
ada pada setiap guru yang mengajar mereka, khususnya di MTs Negeri I model
Palembang untuk saat ini penerapan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik,
dan pihak sekolah membutuhkan kerja sama antara guru agar mendapatkan hasil
yang optimal dan sesuai harap pelanggan terutama untuk sekolah itu sendiri.

Di MTs Negeri I Model Palembang juga menerapkan kebijakan bagi


siswa-siswa yang sering terlambat dan juga yang tidak hadir tanpa keterangan,
yaitu bagi siswa yang sering terlambat 5-10 menit mendapat point pelanggaran
dan wajib di isi di buku khusus begitu juga kepada siswa yang tidak hadir tanpa
alasan. Setiap harinya guru yang sudah ditugaskan piket di wajibkan untuk
memanggil siswa-siswa yang tidak hadir dan siswa-siswa tersebut mendapat
hukuman, seperti membersihkan halaman ataupun menulis dan menghafal ayat-
ayat Al-qur’an. Tujuannya adalah agar murid-murid tersebut rajin pergi ke
sekolah lebih pagi dan tidak terlambat lagi. Apabila sudah lebih dari 3 hari siswa
tersebut tidak datang ke sekolah maka waka kesiswaan atau BK wajib memanggil
orang tua dari siswa tersebut untuk datang ke sekolah di mintai keterangan.

96
D. USULAN PEMECAHAN MASALAH

Menurut saya, selama kurang lebih 3 bulan PPLK II di MTs Negeri I


Model Palembang, yang penulis lihat masih kurangnya buku-buku yang ada di
perpustakaan dan masih kurangnya semangat siswa dalam belajar di perpustakaan
karena kondisi dan keadaan perpustakaan yang di dalam koleksi bahan pustaka
masih sangat kurang, buku-buku yang ada diperpustakaan masih terdapat buku
yang sudah lama. Diharapkan kepada MTs Negeri I Model palembang untuk
menambah koleksi bahan pustaka yang ada diperpustakaan sesuai dengan
penerapan kurikulum yang dipakai.

97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Observasi adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum memulai kegiatan
belajar mengajar atau praktek mengajar, hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan
PPLK II nanti akan berjalan lebih baik dan terarah. Maka guru atau pun staf tata
usaha PPLK II dapat mengambil keputusan sebagai berikut:

1. PPLK II adalah praktek mengajar yang wajib dilakukan oleh mahasiswa


UIN Raden Fatah Palembang, di mana memposisikan dirinya sebagai
guru dalam proses belajar mengajar didepan kelas.
2. Pada proses belajar mengajar berlangsung, guru selalu memmberikan
motivasi kepada siswa sehingga mereka akan termotivasi dan mempunyai
semangat yang tinggi untuk belajar, dan juga lebih dekat dengan siswa
dapat menimbulkan suasana yang harmonis dan tidak tegang ketika proses
belajar mengajar berlansung.
3. Kondisi sekolah baik fisik maupun non fisik (sarana prasarana,
pengelolaan administrasi , kepemimpinan dan proses belajar) MTs Negeri
I Model Palembang bisa dikatakan baik, apabila diterapkannya disiplin
kepada seluruh aktivitas yang ada disekolah.
Dengan dilaksanakannya praktek pengalaman lapangan PPLK II yang
meliputi kegiatan observasi dan latihan mengajar serta tugas-tugas pendidikan
diluar mengajar berarti secara tidak langsung penulis berharap dapat
melaksanakan seperangkat pengetahuan dan pengalaman berserta data yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana kependidikan dalam suatu lembaga
pendidikan.

B. Saran

98
Harapan penulis semoga dalam melaksankan pengelolaan proses belajar
mengajar di MTs Negeri I Model Palembang selalu mengarah pada kemajuan
serta mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Sehingga natinya dapat
melahirkan generasi rebani yang berkualitas dan dapat bermanfaat bagi sekolah
itu sendiri dan juga bermanfaat bagi ruang lingkup lingkungan masyarakat luas
dan juga dapat berguna bagi keluarga, Nusa Bangsa dan Agama. Dengan
demikian lulusan siswa-siswi MTs Negeri I Model palembang yang dapat
menghasilkan output yang berkualitas diluar sekolah yang dalam hal ini penulis
uraikan sebagai berikut:

1. Penerapan kedisiplinan hendaknya tetap dipertahankan dan ditingkatkan


lagi agar nantinya dapat menciptakan siswa-siswi yang disiplin di bidang
akademik dan non akademik.
2. Perlu adanya pembenaan terhadap perpustakaan agar minat baca siswa
tinggi sehingga mendorong siswa untuk terus belajar dengan giat dan
selalu semangat.
3. Setiap pendidik harus mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena
siswa di zaman sekarang lebih kritis, meskipun kita yakin sudah
mempersiapkannya.
4. Guru hendaknya lebih dekat dengan siswa, karena sebagai pendidik kita
tidak hanya mendidik tetapi kita juga harus mengetahui karakter mereka
masing-masing.
5. Sebaiknya seorang pendidik selalu memberikan semangat atau motivasi
kepada anak didiknya agar mereka semangat dalam menuntut ilmu.
6. Memperbanyak perlengkapan media belajar dan alat pendukung lainnya
untuk mendukung proses pembelajaran.

99
DAFTAR PUSTAKA

Barnawa dan M. Arifin. 2011. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah.


Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Komariah, Aan dan Engkoswarah.2011. Administarasi Pendidikan. Bandung:


Alfabeta.
Mulyasa, E. 2012. manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
Bumi aksara.

Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Sulistiyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2012. Manajemen Pendidikan.


Bandung:Alfabeta.
http://Istikomariah.Blogspot.Com/2011/11/makalah manajemen pendidikan.

http://Academia.Edu/09/12/Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah.

http://Hendra.blogspot.com/2012/10/manajemen-sarana-dan-prasarana-sekolah.

http://Jabar. Blogspot. Com/2013 inventarisasi sarana prasarana pendidikan.

http://aminnatul.Widyana.blogspot.com/2011/07/administrasi.sarana.dan.prasara
na.

100
http//Laelinur. 2012Makalah Pembiayaan Pendidikan,blogspot.2012/10makalah-
pembiayaan-pendidikan.html.

101

Anda mungkin juga menyukai