Anda di halaman 1dari 46

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-
orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap
enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang oleh orang-
orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan.
Orang yang memegang administrasi adalah orang yang sudah terlatih dalam
bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/pelatihan). Administrasi tidak
hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita
dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu
saja tetapi setiap hari secara kontinu. Administrasi adalah upaya menjadikan
kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar
lebih efektif.
1
Sehingga kehadiran kepemimpinan kepala sekolah sangat
penting karena merupakan penggerak bagi sumber daya sekolah terutama
guru-guru dan karyawan sekolah.
Kepala Sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Pola
kepemimpinannya sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap
kemajuan sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat PP. 28
tahun 1990 bahwa : Kepala Sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah pembinaan tenaga
kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasana. Keberhasilan siswa sebagai subyek belajar berkaitan dengan proses
pribadi (individual process) dalam menginternalisasi pengetahuan, nilai, sikap
dan keterampilan yang ada di sekitarnya. Sedangkan keberhasilan tenaga
kependidikan sebagai subyek mengajar ditentukan oleh kualitasnya sendiri
secara pribadi (individual quality).

1
http/aadesanjaya.blogspot.com. Makalah Administrasi Pendidikan.html,2010
2

Hal ini bisa dilihat pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 menyatakan:
1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan tehnis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan;
2. Pendidikan merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi
2

Kepemimpinan penting sekali dalam mengejar mutu yang diinginkan
pada setiap sekolah. Sekolah hanya akan maju bila dipimpin oleh kepala
sekolah yang visioner, memiliki keterampilan manejerial, serta integritas
kepribadian dalam melakukan perbaikan mutu. Kemimpinan kepala sekolah
tentu menjalankan manajemen sesuai dengan iklim organisasinya. Untuk
menciptakan sekolah yang fungsional dan efektif dalam mencapai harapan
pelanggan, maka perlu diciptakan hal-hal yang baru dalam organisasi
pendidikan, baik dalam hal pilihan metode pengajaran, pembiayaan yang
efektif, penggunaan alat-alat teknologi pengajaran yang baru, materi
pengajaran yang bermutu tinggi, dan kemampuan menciptakan dan
menawarkan lulusan.
Para pemimpin lembaga pendidikan yang ingin mengarahkan
organisasinya ke dalam era baru memerlukan pengertian akan dinamika
perubahan dan mengelola perubahan itu sendiri. Untuk mewujudkan
perubahan sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang
berorientasi pada pencapaian mutu lulusan dan pelayanan pelanggan yang
terbaik. Inilah yang mendasari penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul Administrasi Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah di
MAN Model Palangka Raya.

2
Departemen Agama RI, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-
Undang Sisdiknas (Jakarta: Dirjen kelembagaan Agama Islam, 2003), hal.51.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana administrasi sekolah di MAN Model Palangka Raya?
2. Bagaimana kepemimpinan kepala MAN Model Palangka Raya?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendiskripsikan administrasi pendidikan di MAN Model Palangka
Raya
2. Untuk mendiskripsikan kepemimpinan kepala sekolah MAN Model
Palangka Raya

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat urgen dan sekaligus banyak manfaatnya dilihat dari
perspektif teoritis dan praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memperkaya konsep administrasi pendidikan di sekolah.
2. Untuk memperkaya konsep kepemimpinan kepala sekolah.
3. Untuk menambah khazanah keilmuan dibidang peningkatan kualitas
administrasi sekolah dan kepemimpinan.
4. Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas
administrasi sekolah dan kepemimpinan.
5. Sebagai sumber informasi bagi MAN Model Palangka Raya guna
menemukan kekurangan dan kelemahan pengelolaan manajemen
khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam
peningkatan kualitas administrasi pendidikan.

4

BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis Tentang Administrasi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali disalah artikan sebagai semata-
mata ketatausahaan pendidikan. Mendefinisikan administrasi pendidikan
tidak begitu mudah karena ia menyangkut pengertian yang luas. Berikut
ini adalah pengertian administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya.
a. Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk
mencapai tujuan pendidikan dari tujuan yang sederhana sampai tujuan
yang kompleks tergantung ruang lingkup dan tingkat pengertian
pendidikan yang dimaksud.
b. Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.
c. Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir
sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan
bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah
masukan menjadi keluaran.
d. Administrasi pendidikan juga dilihat dari segi kepemimpinan. Ini
merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan
administrasi pendidikan itu, apakah ia dapat melaksanakan Tut Wuri
Handayani, Ing Madya Mangun Karso dan Ing Ngarso Sungtulodo
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Namun secara singkatnya, administrasi pendidikan itu ialah
pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang
berhubungan dengan unsur-unsur sekolah.
3



3
Arikunto, Suharsimi. 1988. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta : Ditjen Dikti.
5

2. Konsep Administrasi Pendidikan
a. Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional memiliki definisi seperti yang
tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989. Tetapi
supaya lebih otentik dikutip langsung pada Bab I Pasal I Ayat 3
Undang-Undang tersebut sebagai berikut : Sistem Pendidikan
Nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Jika kita
mengacu kepada penjelasan UU No. 2 Tahun 1989, maka dapat kita
temukan bahwa ciri dan sistem pendidikan nasional itu adalah (a)
berakar kepada kebudayaan nasional berdasarkan pancasila dan UUD
1945; (b) merupakan suatu kebutuhan yang dikembangkan dalam
usaha mencapai tujuan nasional; (c) mencakup jalur pendidikan
sekolah dan luar sekolah; dan (d) mengatur jenjang, kurikulum,
penetapan kebijaksanaan (terpusat dan tak terpusat), tanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan. Kriteria dan kedudukan penyelenggaraan
pendidikan serta kemudahan untuk mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan peserta didik dan lingkungannya.
b. Sekolah Sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional
Jenjang pendidikan adalah unsur/komponen sistem pendidikan
nasional yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Program
pendidikan S1 dan LPTK, dirancang untuk mengajar pada jenjang
pendidikan menengah, meskipun dengan kurikulum yang fleksibel
(luwes) lulusan S1 itu juga mampu mengajar pada jenjang pendidikan
dasar. Sebagai suatu unsur atau komponen sistem pendidikan nasional,
sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
4




4
Sondang P, Siagian. 1985. Filsafat Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.
6

c. Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha yang mulai dari perencanaan sampai melaksanakan
evaluasi terhadap usaha. Oleh karena itu fungsi administrasi pendidikan
dibicarakan sebagai serangkaian proses kerjasama untuk mencapai
tujuan pendidikan itu.
5

d. Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Guru harus memahami
apa yang terjadi di lingkungan kerjanya. Di sekolah guru berada dalam
kegiatan administrasi sekolah. Dalam lingkup administrasi sekolah itu
peranan guru amat penting. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang
sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama,
dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu semua personel sekolah
termasuk guru harus terlibat.
6

e. Tujuan Administrasi Pendidikan
Secara umum, yakni bila ditinjau dari prinsip-prinsip dan azas
administrasi pendidikan, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk
tercapainya tujuan pendidikan. Sergiovanni dan Carver (1975),
merumuskan terdapat empat tujuan administrasi, yaitu : efektivitas
produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja
7
.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Tujuan
administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya
tujuan pendidikan sekolah tersebut. Secara khusus administrasi
pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah
agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik.

5
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
6
Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
7
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 17
7

Adapun tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah sebagai
berikut :
a. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan
pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia
Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat
selaras dengan pengertian itu.
b. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu
keterampilan atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk
hidupnya dalam masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri
sendiri serta menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan
masyarakat berpancasila.
c. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
8

Secara singkat dapat dikatakan administrasi pendidikan di sekolah
bertujuan untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak-anak
memmpunyai pengetahua dasar yang kuat untuk melanjutkan pendidikan
dan mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk dapat
hidup mandiri dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup sebagai
manusia pancasila dengan pengabdian untuk membangun manusia pancasila
Indonesia.

B. Kajian Teoritis Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan Sekolah
a. Kepemimpinan
Menurut Wahjosumidjo, dalam praktek organisasi, kata
memimpin mengandung konotasi menggerakkan, membimbing,
melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan,
memberikan bantuan, dan sebagainya.


8
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 22
8

b. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu Kepala dan
Sekolah kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam
suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah
lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
Wahjosumidjo mengartikan bahwa : Kepala Sekolah adalah seorang
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat
di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah dilukiskan sebagai
orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa.
Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas
mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka.
c. Kepemimpinan Dalam Islam
Di dalam ajaran Islam sendiri banyak ayat dan hadits-hadits,
baik secara langsung maupun tidak langsung yang menjelaskan
pengertian dari kepemimpinan. Diantaranya seperti yang dijelaskan
dalam Surat Al-Anam ayat 165 yang menjelaskan bahwa hakikat
diutusnya para rasul kepada manusia sebenarnya hanyalah untuk
memimpin umat dan mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya.
Tidak satupun umat yang eksis kecuali Allah mengutus orang yang
mengoreksi akidah dan meluruskan penyimpangan para individu umat
tersebut.
4O-4 Og~-.- :UEE_
E-j^UE= ^O- E74O4
7_u4 -O
*u4 eE_4OE1
74OUl41g O) .4`
7>-47 Ep) El+4O 7C)O=
g^-
9

+O^^)4 EOO4 l7gOO
^g)
Artinya: Dan Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-
khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas
yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh,
Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS: Al-Anam: 165 )
Makna hakiki kepemimpinan dalam Islam adalah untuk
mewujudkan khilafah dimuka bumi, demi terwujudnya kebaikan dan
reformasi. Beberapa kriteria kepemimpinan dalam islam :
1. Menggunakan Hukum Allah
Dalam berbagai aspek dan lingkup kepemimpinan, ia
senantiasa menggunakan hukum yang telah di tetapkan oleh Allah, hal
ini sebagaimana dalam ayat : "Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
(Qs : 4:59) Melalui ayat di atas ta'at kepada pemimpin adalah satu hal
yang wajib dipenuhi, tetapi dengan catatan, para pemimpin yang di
ta'ati, harus menggunakan hukum Allah.
2. Tidak meminta jabatan atau menginginkan jabatan tertentu.
"Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini
kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada orang yang
sangat berambisi untuk mendapatkannya" (HR Muslim).
3. Kuat dan amanah
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (Qs : 28: 26).
10


11

4. Profesional
Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan salah
seorang di antara kalian jika dilakukan dengan profesional" (HR :
Baihaqi)
5. Tidak aji mumpung karena KKN
Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan
seseorang karena hubungan kerabat, sedangkan masih ada orang
yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia telah mengkhianati
Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim). Umar bin
Khatab; "Siapa yang menempatkan seseorang pada jabatan tertentu,
karena rasa cinta atau karena hubungan kekerabatan, dia
melakukannya hanya atas pertimbangan itu, maka seseungguhnya dia
telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin".
6. Menempatkan orang yang paling cocok
Rasulullah menjawab; jika sebuah perkara telah diberikan
kepada orang yang tidak semestinya (bukan ahlinya), maka tunggulah
kiamat (kehancurannya)". (HR Bukhari).

2. Pengertian Kepemimpinan Visioner
Seth Kahan (2002)
9
, menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner
melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepiawaian yang luar biasa untuk
menawarkan kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin
yang visioner mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin
timbul, mengelola masa depan dan mendorong orang lain utuk berbuat
dengan cara-cara yang tepat. Pentingnya seorang pemimpin memiliki
kemampuan menggambarkan dengan jelas tujuan-tujuan yang akan
diraihnya di masa depan adalah syarat utama bagi seorang pemimpin yang
visioner. Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel (2007)
10
dalam

9
www.vtaide.com/png/ERIC/Visionary -Leadership.htm
10
Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel, artikel. Makna Kepemimpinan Tersedia di:
http://agungadiono.blogspot.com
12

makalahnya menyebutkan bahwa kepemimpinan yang efektif dimulai
dengan visi yang jelas.
3. Karateristik Pemimpin Visioner
a. Berwawasan ke masa depan, bertindak sebagai motivator, berorientasi
pada the best performance untuk pemberdayaan, kesanggupan untuk
memberikan arahan konkrit yang sistematis
11

b. Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama
dalam menggapai tujuan, menjadi model (teladan) yang secara
konsisten menunjukkan nilai-nilai kepemimpinannya, memberikan
umpan balik positif, selalu menghargai kerja keras dan prestasi yang
ditunjukkan oleh siapun yang telah memberi kontribusi
12

c. Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah,
mengelola mimpi menjadi kenyataan, mengajak orang lain untuk
berubah, bergerak ke new place,
13
. Mampu memberi inspirasi,
memotivasi orang lain untuk bekerja lebih kreatif dan bekerja lebih
keras untuk mendapatkan situsi dan kondisi yang lebih baik.
d. Mampu mengubah visi ke dalam aksi, menjelaskan dengan baik
maksud visi kepada orang lain, dan secara pribadi sangat commited
terhadap visi tersebut
14

4. Fungsi Kepemimpinan
a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai
Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-
anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat
dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi
harapan baik.


11
Naskah Pidato Pengarahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara di depan jajaran
aparatur negara propinsi Nusa Tenggara Barat, 5 Maret 2004
12
www.jaygary.com/visionary_leadership: Visionary Leadership in World Futures by Jay
Gary, Sep 11, 2005
13
http://www.sedl.org/change/leadership/history.html
14
http://www.teal.org.uk/Trainingbox/vision.pdf: Visionary Leadership
13

b. Fungsi yang bertalian dengan suasana pekerjaan yang sehat dan
menyenangkan
Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang
menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat
bekerja dalam pelaksanaan tugas.
5. Tipe Tipe Kepemimpinan
Menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa
pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
a. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).
Dalam sistem kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan yang
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi.
b. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership).
Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah
juga pengawasan.
c. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership).
Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh,
teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku
secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
d. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai
bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya
berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
e. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat
kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya
seorang bapak kepada anaknya.
f. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di
mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi,
14

sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai
kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut
bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung.
15


6. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi para pengikutnya. Di lihat dari segi efektif dan tidak
efektif gaya kepemimpinan menurut Drs. E. Mulyasa, dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Berbasis Sekolah, di kemukakan bahwa gaya
kepemimpinan dikelompokkan sebagai berikut.
a. Gaya Efektif
1) Executif, gaya ini menunjukkan adanya perhatian baik kepada
tugas maupun kepada hubungan kerja dalam kelompok.
2) Developer, gaya ini memberikan perhatian yang cukup tinggi
terhadap hubungan kerja dalam kelompok dan perhatian menimum
terhadap tugas pekerjaan.
3) Benevolent Authocrat, gaya ini memberikan perhatian yang tinggi
terhadap tugas dan rendah dalam hubungan kerja.
4) Birokrat, gaya ini memberikan perhatian yang rendah terhadap
tugas maupun terhadap hubungan.
b. Gaya yang tidak Efektif :
1) Compromiser, gaya ini memberi perhatian yang tinggi pada tugas
maupun pada hubungan kerja.
2) Missionary, gaya ini memberi perhatian yang tinggi pada hubungan
kerja dan rendah pada tugas.
3) Autocrat, gaya ini memberi perhatian yang tinggi pada tugas dan
rendah pada hubungan.
4) Deserter, gaya ini memberi perhatian yang rendah pada tugas dan
hubungan kerja.

15
Maman Ukas, Op. cit., h. 261-262.
15

7. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
Beberapa peranan penting kepala sekolah sebagai leader antara lain
meliputi :
a. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan (Eduacational Leader)
Kepala sekolah pada dasarnya adalah pemimpin. Ia adalah
pemimpin bagi guru, pegawai non guru dan anak didik. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu Setiap satuan pendidikan
dipimpin oleh seorang kepala sekolah sebagai penangung jawab
pengelolaan pendidikan. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah
memiliki kepemimpinan kembar, yaitu kepemimpinan formal (formal
leadership) dan informal (informal leardership). Sebagai pemimpin
formal, pengaruh yang diberikan kepada orang-orang yang
dipimpinnya bersifat formal.
b. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manegement Leader)
Menurut Stoner ada delapan macam fungsi seorang manajer
yang perlu dilaksanakan dalam suatu organisasi, yaitu bahwa para
manajer :
1) Bekerja dengan, dan melalui orang lain
2) Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
3) Dengan waktu dan sumber yang terbatas mampu menghadapi
berbagai persoalan
4) Berpikir secara realistik dan konseptual
5) Adalah juru penengah
6) Adalah seorang politisi
7) Adalah seorang diplomat
8) Pengambil keputusan yang sulit
c. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Administrasi (Administrative
Leader)
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang
16

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program
sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan
untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik,
mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan
prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola
adminitrasi keuangan.
d. Kepala Sekolah sebagai Pembina Staf (Supervisory Leader)
Sebagai supervisor dalam pendidikan, kepala sekolah
mempunyai tanggung jawab yang lebih berat dari supervisor di bidang
lain (misalnya : direktur, pengawas teknik, kepala bagian dan
sebagainya). Seorang kepala sekolah dalam pengetahuan teknis dan
ijazah banyak guru-guru yang setaraf, bahkan mungkin ada yang
melebihi kepala. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan
secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas,
pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran.
e. Kepala Sekolah sebagai Pendidik
Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupa
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru.
Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengaruhi
profesional kepala sekolah, terutama dalam mendukung terbentuknya
pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerjanya sebagai educator, khususnya dalam
peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta
didik dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, mengikutsertakan
guru-guru dalam penataran-penataran, untuk menambah wawasan para
guru.




17

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu, semua
dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
Melalui pendekatan kualitatif, diharapkan terangkat gambaran mengenai
aktualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh
pengukuran formal. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-
kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan.
16


B. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah administrasi sekolah dan
kepemimpinan kepala sekolah di MAN Model Palangka Raya. Data berasal
dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi lainnya. Fokus objek penelitian ini adalah menyangkut
administrasi sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah di MAN Model
Palangka Raya yang mengungkap sistem administrasi sekolah serta pola atau
bentuk kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan dalam sekolah.

C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah semua komponen yang terdapat di
MAN Model Palangka Raya seperti kepala sekolah beserta staf-stafnya.
Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Orang-orang yang menduduki posisi tertentu dan memainkan peranan
tertentu, yaitu kepala sekolah dan wakil, guru, staf administrasi, dan
anggota sekolah/madrasah di ketiga lembaga pendidikan Islam tersebut,
17


16
Lincoln & Guba, Natura listic Inquiry (Beverly Hills: Sage Publication,1985), 39.
17
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif)
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), 220.
18

2. Kegiatan atau aktifitas yang berlangsung pada lokasi penelitian. Informan
penelitian ditetapkan dengan menggunakan teknik snow ball sampling
18
.
Informan dipilih dengan berpedoman pada kriteria yang dianjurkan Faisal
yaitu:
a) Subyek cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan
aktifitas yang menjadi sasaran penelitian,
b) Subyek masih terlibat secara aktif di lingkungan/kegiatan yang mejadi
sasaran penelitian,
c) Subyek yang bersifat lugu dalam memberikan informasi,
d) Subyek yang mempunyai cukup waktu untuk diberikan.

D. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini uraian prosedur pengumpulan data :
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi juga disebut
dengan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Hakikat observasi adalah pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
terhadap gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti dalam
bentuk observasi partisipasi yang berarti peneliti terlibat langsung atau
dalam obyek penelitian. Adapun alasan penggunaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Dengan metode observasi akan lebih banyak melihat serta
mengamati obyek penelitian.
b. Obyek yang diobservasi tidak terlalu terganggu ketika penelitian
berlangsung.

18
Bogdan, R.C. & Biklen SK. Qualitative Rerearch for Education, an Introduction To
Theory and Methods (Boston: Allyn and Bacon, 1992), 545. Ringkasan Disertasi PPs IAIN
Sunan Ampel 14

19

c. Sebagai penguat dari data-data yang diperoleh atau dapat
mempermudah terhadap pengumpulan data yang banyak karena
pelaksanaannya cukup teratur.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi
atau keterangan-keterangan. Tehnik ini digunakan untuk mengetahui
secara mendalam, mendetail atau intensif terhadap pengalaman-
pengalaman informan dari topik tertentu atau situasi spesifik yang
dikaji. Sebelum dimulai wawancara pertanyaan disiapkan terlebih
dahulu (berupa pedoman wawancara) sesuai dengan jenis penggalian
data yang diperlukan dan kepada siapa wawancara tersebut dilakukan.
Adapun data yang ingin diperoleh dengan metode wawancara ini
sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan gambaran tentang administrasi sekolah di
MAN Model Palangka Raya
b. Untuk mendapatkan gambaran tentang kepemimpinan kepala
sekolah MAN Model Palangka Raya
3. Dokumentasi
Dokumentasi artinya catatan, surat atau bukti. Metode ini
mengumpulkan data berupa catatan-catatan, surat bukti dalam bentuk
foto, gambar dan lain-lain. Dokumen-dokumen ini dapat
mengungkapkan bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri,
lingkungan, dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan
bagaimana kaitan antara definisi diri tersebut dalam hubungan dengan
orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya.

20

E. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.
Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu
proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak
pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sudah
meninggalkan lapangan. Selain menganalisis data. Ada dua langkah yang
ditempuh dalam menganalisis data yaitu:
1. Mengkonfirmasikan keseluruhan data yang diperoleh melalui wawancara
mendalam, observasi partisipan, dan pencatatan dokumen.
2. Mentabulasi keseluruhan data yang diperoleh sesuai dengan sifat dan
tujuan analisis data. Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan
(observasi), wawancara, catatan laporan, dan studi dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke sintetis, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
19




19
Sugiono, Metodology Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD
(Bandung: Alfabeta,2007), 335. Ringkasan Disertasi PPs IAIN Sunan Ampel 16

21

F. Proses Analisa Data
Analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Berikut ini adalah
beberapa aktifitas dalam analisa data:
1. Data reduksi (reduction data). Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan rancangan polanya.
2. Data display (penyajian data). Sesudah data direduksi, maka dilakukan
penyajian data. dll.
3. Conclusion drawing/verification, yaitu penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah merupakan temuan berupa deskripsi yang mendukung temuan
sebelumnya yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.

G. Pengecekan Keabsahan Data
Derajat kepercayaan (credibility) untuk membuktikan apakah yang
diamati peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi
sewajarnya. Derajat kepercayaan data (kesahihan data) dalam penelitian
kualitatif digunakan untuk memenuhi kriteria (nilai) kebenaran yang bersifat
emic, baik bagi pembaca maupun bagi subyek yang diteliti. Untuk
memperoleh data yang valid dapat dilakukan dengan tehnik pengecekan data,
seperti yang dianjurkan Lincoln dan Guba dengan melalui:
1. Triangulasi (triangulation) sumber data, metode, dan peneliti lainnya,
dilakukan dengan cara membanding bandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari satu informan
dengan informan yang lainnya,
2. Pengecekan anggota (member check), diskusi teman sejawat (peer
reviewing), yang dilakukan pada subyek wawancara melalui dua cara,
yaitu langsung pada saat wawancara dalam bentuk penyampaian gagasan
22

yang data direkam oleh peneliti saat wawancara,dan cara kedua secara
tidak langsung dalam bentuk penyampaian rangkuman hasil wawancara
yang sudah dibuat oleh peneliti.
3. Pengecekan mengenai kecukupan referensi(referential adequacy checks),
dilakukan dengan meng-arsip data-data yang telah terkumpul selama
penelitian dilapangan.
4. Keteralihan (transferability), dapat dicapai dengan cara uraian rinci.
5. Kebergantungan (dependability) dilakukan untuk menaggulangi
kesalahankesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian,
pengumpulan data, interpretasi temuan, dan pelaporan hasil penelitian.
Dengan penanggulang tersebut, diharapkan pelaksanaan penelitian serta
temuan data benar-benar valid.
6. Kepastian (confirmability), dilakukan bersama-sama dengan pengauditan


23

BAB IV
TEMUAN PENELITIAN

A. Latar Belakang Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat
Berdirinya MAN Model Palangka Raya terletak di jalan Tjilik
Riwut Km. 4,5 Palangka Raya 73112, telepon (0536)3231286,faksimil
(0536) 3231589, e-mail : manmodel_plk@yahoo.co.id dan website :
www.manmodel palangkaraya.sch.id, dengan Nomor Statistik Madrasah :
131.1.62.71.0047 Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota
Palangka Raya, Kalimantan Tengah. MAN Model Palangka Raya
merupakan relokasi dari MAN II Yogyakarta dengan Keputusan Menteri
Agama Nomor 27 Tahun 1980, tanggal 05 Mei 1980. Seiring dengan
kemajuan pendidikan, maka pada tanggal 28 Pebruari 1998 sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Nomor : E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/1998 berubah nama menjadi MAN
Model Palangka Raya sampai sekarang.
2. Profil Kepala Sekolah MAN Model Palangka Raya

Nama : Dra. Hj.Susilawaty, M.Pd
NIP : 19560707 197602 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina /IVa
Alamat Rumah : Jl. Cik Ditiro No. 7 Palangka Raya
Telepon/HP : 081349746731
24

TMT Kepala MAN : 8 Februari 2012
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan struktur yang menggambarkan
pembagian tugas (job discription) dalam suatu organisasi. Struktur
organisasi yang ada di MAN Model Palangka Raya adalah sebagai berikut
:


25

4. Visi, Misi dan Tujuan MAN Model Palangka Raya
a. Visi
Siswa yang religius, cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan ke depan
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan menengah untuk memasuki
perguruan tinggi dan dunia kerja.
2) Menyiapkan lulusan yang mampu memasukkan nilai-nilai
keislaman dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Membentuk sumberdaya manusia yang berjiwa wira usaha yang
menguasai IPTEK dilandasi IMTAQ.
c. Tujuan
1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan
dengan perkemangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya, dan alam sekitar.
5. Program Kerja
Kepala Madrasah, Guru, Karyawan dan Komite Madrasah
menetapkan program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah
maupun jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk
wewujudkan visi dan misi madrasah. Sasaran program tersebut selanjutnya
ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh
warga madrasah sebagai berikut :
a. Peningkatan mutu akademik :
1) Pembelajaran tinkom harus sebagai jaminan mutu lulusannya.
2) Pembelajaran mulok harus menjadi jaminan mutu lulusannya.
3) Perbaikan proses pembelajaran yang interaktif dan kondusif
dengan slogan paikem gembrot (pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, menyenangkan, gembira dan berbobot).
26

4) Nilai ujian semakin meningkat
a) Membentuk klub belajar siswa yang didampingi koordinator
peningkatan mutu akademik.
b) Jumlah kelas unggulan semakin meningkat.
c) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka, pmr, dan pik krr untuk
mendukung siswa yang mandiri.
d) Mampu bersaing dengan sekolah di lingkungan dinas
pendidikan dalam lomba sains dan teknologi.
e) Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam usaha
peningkatan mutu madrasah.
b. Peningkatan mutu guru :
1) Mengaktifkan peran MGMP.
2) Workshop guru mata pelajaran
3) Inhaouse trainning (IHT)
4) Diklat guru mata pelajaran
5) Diklat tenaga kependidikan.
c. Peningkatan dan pemanfaatan sarana pembelajaran :
1) Sarana komputer dan perbaikan website.
2) Sarana audiovisual
3) Buku perpustakaan
4) Alat-alat praktik laboratorium
5) Upgrade komputer.
6) Pembelian AC untuk laboratorium komputer, internet, dan bahasa.
7) Pembelian alat kesenian marawis, dan rebana.
d. Penataan lingkungan :
1) Madrasah yang asri, bersih, rapi dan kondusif.
2) Lingkungan yang hijau dan sejuk.


27

6. Data Jumlah Guru Dan Pegawai
N
o
NIP Nama Pelajaran Jabatan
Detai
l
1 1977061420060410
13
Budi Rahman, S.Sos SOSIOLO
GI
Koordinator
Kesenian
2 1980111720090110
10
Khalid Fitri, S.Pd.I Bahasa
Arab
Wali Kelas
X-2
3 1982062420091210
06
Aris Sutikno, S.Pd Fisika Koordinator
Pramuka
4 1966120119930320
04
Dra. Hj. Sumiyati Matematika Wali Kelas
X-6
5 1967051719940210
01
Drs. Jumberi Matematika Wali Kelas
XI-IPS 1
6 1967032719940210
01
Drs. Mardaya, M.Pd. Fisika Wakamad
Kurikulum
7 131553862 Drs. Shodikul Mubin,
M.Pd.I.
QURAN
HADITS


8 1968093019940210
02
Dra. Kustiyah, M.Pd. Biologi

9 1963102719940220
02
Tri Murtinah, S.Pd. Bimbingan
Konseling
Wali Kelas
XII-IPA 2
10 1969111119960320
01
Isti Nurhayati, S.Pd. Bahasa
Indonesia


11 1968062719960320
01
Dra. Nurlina Sugiri Kimia Wakamad
Kesiswaan
12 1967122619960320
01
Dra. Halimah, M.Pd. Bahasa
Inggris
Pengelola
Lab.
Bahasa,Kor
d. PMA

13 1969120919970320
03
Dra. Hj. Ida Hayani,
M.Ag
Fiqih Wali Kelas
XI-I.Agama
14 1970010319970320
02
Sakdiah, S.Ag. Fiqih

15 1967123119980220
01
Dra. Marlinah Biologi

16 1968100919980210
01
Saryono, S.Pd. Ekonomi Wakamad
Sarana dan
Prasarana

17 1964121519980310 H. Siming, S.Ag. Antropologi

28

02
18 1971100519980220
03
Okhayati, S.Pd. PKn Wali Kelas
XII-IPS 1
19 1972032919980210
01
Irfan Sidqon, S.Ag.
M.A.
Bahasa
Arab


20 1976060619990320
05
Endang Purwaningsih,
S.Pd.
Kesenian

21 1975120319990320
02
Rusdawati, S.Pd. Ekonomi

22 1970071019990320
02
Rasidah, S.Pd. Kimia Wali Kelas
XII-IPA 3
23 1965090219990310
01
Nurcholis, S.Pd. Keterampia
n
Wakamad
Ketrampilan
24 1964101919990320
01
Ambisi Ulya
Subarlina, S.Pt
Keterampia
n


25 1970041520000320
04
Rumiati, S.Pd. Bahasa
Indonesia
Wali Kelas
X-4
26 050026403 Dede Tomojin, S.Pd. Matematika Wali Kelas
XI-IPS 2
27 1976061120021210
01
Akhmad Sajarwan,
S.Pd
TINKOM

28 1973020720031220
01
Salasiah, S.Pd. M.Pd. Bahasa
Inggris


29 1974100520031220
01
Menik Dwi Astuti,
S.Pd.
Bahasa
Indonesia
Wali Kelas
XI-IPA 2
30 1974122220031210
02
Akhmad Latoiful
Fuad, S.Pd
MULOK Tim ICT
MAN
Model P.
Raya

31 1977110120031220
03
Sri Wahyuti, S.Pd. Matematika Wali Kelas
XII-IPS 2
32 1970070920060410
03
M. Ramblie, S.Ag. Bahasa
Arab
Pengelola
Mesjid
33 1974051820060420
23
Hj. Lilis Alice, S.E. Ekonomi Wali Kelas
XI-IPA 3
34 1973101020001220
01
Masfianita Burhan,
S.Pd.
Biologi Wali Kelas
XII-IPA 1
35 1974120120071010
01
Muhammad Idris,
S.Ag.
Hadist Koordinator
Keagamaan
29

36 1980060820031220
02
Tri Arfayanti, S.Pd Bahasa
Indonesia
Wali Kelas
X-1
37 1979022520071010
02
Syamsul Hadi, S.Pd.I. QURAN
HADITS
Wali Kelas
X-5
38 1971012120090120
01
Norliana, S.Ag. AKIDAH
AKHLAQ


39 1978111820031220
04
Euis Ratna Nurilah H,
S.Pd.
Biologi Wali Kelas
XI-IPA 1
40 1965071919990320
07
Dra. Analismi
Sediasih
Bimbingan
Konseling


41 1969040819870710
01
Sunandie, S.Pd. Penjaskes

42 1971051719980120
01
Masniyati, S.Pd. Sejarah

43 1967091919990310
11
Rasyidi, S.Pd. Bahasa
Inggris
Wakamad
Humas

44 1968120419940320
09
Siti Masniah, S.Pd. Bahasa
Inggris
Wali Kelas
X-3

45 03 Edi Suprapto Keterampia
n


46 06 Fitria Annisya, S.T. TINKOM
47 13 Titih Indriyatna TINKOM
48 11 Ria Rafika, S.Pd. Bahasa
Inggris


49 04 Endang Rasmawati,
S.Pd.
PKn

50 01012012 Arlina, S.Pd. TINKOM
51 14 Sigit Amrullah, S.Pd.I. -
52 15 Zaitun Qamariah,
M.Pd.
Bahasa
Inggris


53 07 Marfuah -
54 08 Mierst Anurjan Tenaga
Kebersihan


55 05 Fadlullah A.S Penjaga
MAN


56 10 Norhayati - -
57 12 Sumini - -
58 1975060820000320 Nikmah, S.Pd, M.Pfis Fisika Wali Kelas
30

02 XI-IPA 4
59 Dra.Hj.Susilawaty,M.
Pd
AKIDAH
AKHLAQ



Sumber data : Dokumen MAN Model Palangka Raya 2011/1012
7. Jumlah Siswa
N
O
KELA
S
LAKI-
LAKI
PEREMPU
AN
JUMLA
H
KELAS
X,XI,XII
JUMLA
H
1 X 1 11 23 34
Kelas X

L= 76

P= 145
221
2 X 2 12 25 37
3 X 3 12 25 37
4 X 4 14 23 37
5 X 5 13 25 38
6 X 6 14 24 38
7 XI -A1 4 25 29

Kelas XI

L = 86

P = 159


245
8 XI -A2 7 22 29
9 XI -A3 8 21 29
10 XI -A4 11 25 36
11 XI -S1 10 23 33
12 XI -S2 16 17 33
13 XI-B 10 13 23
14 XI Ag 20 13 33
15 XII A-1 4 19 23

Kelas XII

L= 87

P= 122

209
16 XIIA-2 10 13 23
17 XIIA-3 8 14 22
18 XII A-4 14 23 37
19 XIIS-1 16 21 37
20 XII S-2 15 20 35
21 XII B 20 12 32
JUMLAH 249 426 675 675


8. Kode Etik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan MAN Model Palangka
Raya
a. Mendahulukan Kewajiban daripada Hak
b. Sanggup Menjaga Nama baik Keluarga MAN Model Palangka Raya
c. Taat Hukum dan Peraturan
d. Membudayakan Hidup Tertib Dan Sehat
e. Sopan dalam Tindakan dan Santun dalam Ucapan
f. Berbusana Sopan dan Islami
31

g. Tidak Merokok dalam Lingkungan MAN Model Palangka Raya

B. Penyajian Data
1. Administrasi Sekolah di MAN Model Palangka Raya
Kunci keberhasilan administrasi pada hakikatnya berkaitan dengan
tingkat kepedulian seorang pemimpin terlibat terhadap komponen-
komponen yang ada di lembaga, komponen-komponen itu seperti guru,
staf dan komponen yang berkaitan terhadap peningkatan kualitas
administrasi serta kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di sekolah. Untuk
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus agar dapat
menggerakan dan memotivasi orang-orang yang terlibat dalam institusi
tersebut. Pada tanggal 04 Mei 2012, dari hasil wawancara dengan kepala
MAN Model Palangka Raya serta staf administrasi sekolahnya tentang
bagaimana sistem administrasi yang ada di MAN Model Palangka Raya.
Ibu Dra. Hj.Susilawaty, M.Pd selaku kepala sekolah di MAN Model
Palangka Raya, memberikan statement bahwa dalam merencanakan
administrasi sekolah beliau beserta staf-stafnya bekerja sama dalam
merencanakan administrasi yang baik dan efektif. Beliau beserta staf-staf
administrasi menggunakan beberapa tahapan dalam menyusun sebuah
administrasi sekolah yang baik yaitu dengan cara Planning, Organizing,
Coordinating dan Controlling.
Menurut Ibu Fitria Annisya, S.T. yang menyatakan bahwa
Pelaksanaan administrasi pendidikan di MAN Model Palangka Raya
sudah cukup baik dan teratur sejauh yang saya ketahui Selain itu kepala
di MAN Model Palangka Raya mempunyai beberapa target yang ingin
dicapai, yaitu :
a. Anak anak didik memiliki prestasi yang baik
b. Anak anak didik diterima di Perguruan Tinggi setelah lulus dari MAN
Model Palangka Raya
c. Apabila ekonominya tidak mencukupi, mereka bisa bekerja dengan
keterampilan yang telah diberikan di sekolah
32

d. Anak anak didik memiliki Akhlaqul Karimah
e. Menjadikan para guru yang professional
Ruang Lingkup Administrasi yang ada di MAN Model Palangka
Raya, yaitu :
a. Administrasi Kesiswaan
Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan meliputi;
1) Mengisi buku induk siswa
2) Mengisi nilai raport pada buku induk siswa
3) Mencatat kondisi siswa, berkenaan dengan presensi siswa
4) Pengisian buku klapper
5) Pelayanan administrasi kesiswaan
6) Mencatat dan membukukan mutasi siswa
b. Administrasi Kurikulum
Adapun job dari tenaga adminsitrasi kurikulum meliputi;
1) Memberdayakan tenaga kependidikan sekolah agar mampu
menyediakan dokumen-dokumen kurikulum
2) Memfasilitasi guru untuk mengembangkan standar kompetensi
setiap mata pelajaran
3) Memfasilitasi guru untuk menyusun silabus setiap mata pelajaran
4) Memfasilitasi guru untuk memilih buku sumber yang sesuai untuk
setiap mata pelajaran
5) Mengarahkan tenaga kependidikan untuk menyusun rencana dan
program pelaksanaan kurikulum
6) Membimbing guru dalam mengembangkan dan memperbaiki
proses pembelajaran
7) Menggali dan memobilisasi sumber daya pendidikan
8) Mengidentifikasikan kebutuhan bagi pengembangan kurikulum
9) Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum
10) Membantu kepala sekolah dalam pembagian tugas mengajar guru
11) Menyusun kalender pendidikan
12) Membuat jadwal pembelajaran
33

c. Administrasi Sarana dan Prasarana
Job dari tenaga administrasi yang berkecimpung dalam
inventarisasi meliputi :
1) Mengklasifikasikan setiap item yang akan diinventasisasi.
2) Mengisi golongan inventaris.
3) Mengisi golongan non inventaris.
4) Memberikan kode ataupun nomor pada barang inventaris.
5) Memberikan kode ataupun nomor pada barang non inventaris.
6) Mencatatkan dan mengisi barang inventaris apa saja pada buku
induk inventaris.
7) Mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.
8) Membuat daftar penggunaan barang inventaris.
9) Mencatat daftar penggunaan barang inventaris.
10) Membuat rencana penambahan barang inventaris.
11) Membuat laporan setiap tribulan atau tahunan.
d. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1) Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid.
2) Memelihara hubungan baik dengan badan pembantu
penyelenggara pendidikan (BP3).
3) Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan
lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi sosial.
4) Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang sanksi
sekolah, melalui bermacam-macam teknis komunikasi.

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah MAN Model Palangka Raya
Kunci keberhasilan kepemimpinan pada hakikatnya berkaitan
dengan tingkat kepedulian seorang pemimpin yang terlibat terhadap
komponen-komponen yang ada di lembaga, komponen-komponen itu
seperti guru, staf, siswa, dan komponen yang berkaitan terhadap
peningkatan kualitas pendidikan serta kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan di sekolah. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
34

sekaligus agar dapat menggerakan dan memotivasi orang-orang yang
terlibat dalam institusi tersebut, maka diperlukan adanya suatu
kepemimpinan. Berbicara mengenai kepemimpinan yang ada di MAN
Model Palangka Raya dalam menjalankan roda kepemimpinan, kepala
sekolah di MAN Model Palangka Raya membangun rasa kekompakkan
dan royalitas sesama guru, staf dan para karyawan guna untuk mencapai
keberhasilan sekolah bersama. Kepala sekolah juga membangun rasa
kekeluargaan yang tujuannya menghindari rasa kekakuan diantara atasan
dan bawahan, apabila kepala sekolah mampu menggerakkan,
membimbing, dan mengarahkan anggota secara tepat, segala kegiatan
yang ada dalam organisasi sekolah akan bisa terlaksana secara efektif.
Sebaliknya, bila tidak bisa menggerakkan anggota secara efektif, tidak
akan bisa mencapai tujuan secara optimal. Perilaku kepala sekolah harus
dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat,
dekat dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara
dengan salah satu guru bidang study Fisika selaku Wakamad Kurikulum,
yaitu Bapak Mardaya, M.Pd bahwa :
Kepemimpinan kepala sekolah di MAN Model Palangka Raya
memiliki prilaku arif, bijak dan mempunyai rasa tanggung jawab yang
konsisten dalam memimpin sekolah ini, kepala sekolah tidak pernah
bersikap tertutup namun selalu bersikap terbuka, baik dengan guru
maupun staf dan karyawannya.
Begitu juga tidak luput dari penilaian siswi kelas X selaku Ketua
OSIS yaitu Finisha Riska yang menyatakan bahwa: Kepemimpinan
Kepala sekolah MAN Model Palangka Raya sangat taat dengan agama dan
sangat disiplin terhadap kegiatan apapun di Madrasah ini serta beliau tidak
mementingkan kepentingan sendiri tetapi mementingkan semua warga
sekolah. Sesuai dengan pernyataan diatas, Bapak M. Ramblie, S.Ag.
selaku guru Bahasa Arab di MAN Model Palangka Raya juga menyataan
bahwa : Untuk mencapai keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin
35

suatu lembaga, seorang pemimpin harus memiliki sikap jujur,
mementingkan golongan dari pada kepentingan pribadi, dan mempunyai
rasa tanggung jawab yang tinggi.
Perilaku positif kepemimpinan kepala MAN Model Palangka Raya
juga tidak hanya di tunjukkan cuma kepada guru, tetapi juga selalu
memberikan dorongan terhadap siswa agar belajar giat dan selalu
memberikan himbauan agar mempertahankan dan meningkatkan prestasi
yang diraihnya. Kepala sekolah juga menganjurkan kepada siswa untuk
ikut aktif dalam kegiatan yang telah disediakan oleh lembaga seperti les
tambahan dan ekstrakurikuler yang menunjang terhadap prestasi siswa.
Peneliti juga memperoleh statement dari kepala sekolah di MAN Model
Palangka Raya bahwa beliau untuk sementara ini ingin meneruskan visi
dan misi dari kepala sekolah yang sebelumnya. Beliau juga mengatakan
bahwa beliau akan meninjau kembali visi dan misi tersebut karena visi dan
misi yang sekarang hanya menitikberatkan kepada siswa.
Oleh sebab itu, beliau ingin merevisi kembali beberapa visi dan
misi yang tidak hanya menitikberatkan kepada siswa, tetapi juga kepada
seluruh warga madrasah. Dalam memberdayakan kualitas sumber daya
manusia yaitu siswa, kepemimpinan kepala sekolah di MAN Model
Palangka Raya juga berperan aktif terkait dengan peningkatan mutu
lulusan seperti telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas
lulusan. Hal ini dapat dilihat dari diadakannya pelatihan-pelatihan kepada
para tenaga pengajar (guru) tentang pembelajaran yang mengarah pada
keaktifan siswa dan mengembangkan potensi serta kreatifitas siswa, dan
juga kepala sekolah sering mengadakan jam tambahan sekolah serta
mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kerohanian seperti
shalat zuhur dan shalat hajat bersama-sama.

36

C. Analisis Data
1. Administrasi Sekolah MAN Model Palangka Raya
Bedasarkan hasil penelitian tentang administrasi sekolah di MAN
Model Palangka Raya adalah menyangkut administrasi pendidikan yang
berupa Management Administratif dan Management Operatif. Dimana
kedua management ini bertujuan mengarahkan dan membina semua orang
yang terkait di dalam sekolah agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar. Adapun bidang-bidang Administrasi yang ada di MAN Model
Palangka Raya yaitu :
a. Bidang administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang
mencakup bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dan lain-lain.
b. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya
administrasi personal guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.
c. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya
pelaksanaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan lain
sebagainya.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah MAN Model
Palangka Raya, beliau memiliki beberapa target yang ingin di capai dan
ternyata target tersebut sejalan dengan teori dari tujuan administrasi
pendidikan di sekolah. Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah
adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan
pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat
dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :
a. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan
pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia
Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat
selaras dengan pengertian itu.
b. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu
keterampilan atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk
hidupnya dalam masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri
37

sendiri serta menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan
masyarakat berpancasila.
c. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
20


Secara singkat dapat dikatakan administrasi pendidikan di MAN
Model Palangka Raya bertujuan untuk menciptakan situasi yang
memungkinkan anak-anak mempunyai pengetahuan dasar yang kuat untuk
melanjutkan pendidikan dan mempunyai suatu kecakapan dan
keterampilan khusus untuk dapat hidup mandiri dalam masyarakat serta
mempunyai sikap hidup sebagai manusia pancasila dengan pengabdian
untuk membangun manusia pancasila Indonesia. Beliau juga bersama
dengan staf adminstrasi sekolah menerapkan fungsi administrasi
pendidikan sebagai tahapan dalam merencanakan administrasi sekolah.
Hal ini sesuai dengan fungsi administrasi itu sendiri, yaitu :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan apa yang
harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dilakukan siapa
dan kapan dilakukan. Kegiatan sekolah seperti tersebut diatas harus
direncanakan oleh kepala sekolah. Hasilnya berupa rencana tahunan
sekolah yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan
kegiatan-kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dapat
berjalan lancar. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja
yang jelas bagi guru-guru yang menjadi anak buahnya. Dengan
pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pegorganisasian kiranya
kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

20
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 22
38

c. Pengkoordinasian (Coordinating)
Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-
orang dan tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan atau keselarasan
keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari
timbulnya pertentangan, kekacauan, kekosongan tindakan.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar
pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana,
perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainya yang telah
ditetapkan. Intinya, beliau sebagai kepala sekolah menyerahkan
masalah adminisrasi kepada bidang Tata Usaha. Beliau hanya
mengontrol perkerjaan bidang administrasi dalam mengatur Rumah
Tangga Sekolah.

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah MAN Model Palangka Raya
Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain (guru, staf
dan siswa) agar tindakan-tindakan kepemimpinan kepala sekolah terarah
pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin harus melakukan dalam
beberapa cara. Cara yang ia lakukan merupakan pencerminan sikap serta
gambaran tentang tipe (gaya) kepemimpinan yang dijalankannya. Adapun
gaya atau tipe kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah di
MAN Model Palangka Raya yaitu Gaya Open Management atau
Demokrasi. Gaya ini menunjukkan bahwa hubungan antara pimpinan dan
orang-orang dipimpin atau bawahannya diwujudkan dalam bentuk human
relationship atas dasar prinsip saling harga menghargai dan hormat
menghormati. Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin demokratis mau
menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari
bawahannya, juga kritik-kritik yang membangun dari anggota diterimanya
sebagai umpan balik atau dijadikan bahan pertimbangan kesanggupan dan
kemampuan kelompoknya.
39

Mencermati uraian di atas bahwa pemimpin yang bertindak
demokratis itu memiliki sifat kooperatif, suka bermusyawarah, dan senang
bertanya kepada anggota tentang hambatan atau sarana yang diperlukan
bagi kelancaran tugas yang telah diberikan kepada mereka. Lebih penting
lagi bahwa tipe kepemimpinan yang demokratis ini lebih dekat dan terkait
dengan sikap yang tidak keras dan kasar, tetapi justru senang bersikap
lemah-lembut atau humanis dalam menegakkan aturan atau di dalam
memberikan perintah kepada bawahanya. Kepemimpinan Kepala MAN
Model Palangka Raya menggunakan gaya-gaya kepemimpinan, yaitu gaya
open management, gaya up to date (mengikuti arus perkembangan), dan
gaya moderat/Modern (berpikir maju).
Menelaah tentang gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala
MAN Model Palangka Raya terkait dengan pengembangan sumber daya
manusia yaitu siswa, maka untuk lebih jelasnya mengambil dari
pendapatnya Danim dalam bukunya yang berjudul Visi Baru Manajemen
Sekolah, merumuskan bahwa : Kepemimpinan demokrasi adalah
kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena
interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan tercapai. Tipe
kepemimpinan semacam ini memiliki pribadi yang terbuka. Dia mau
menerima masukan dan kritik dari anggotanya. Sekaligus bersikap
supportif dan mendukung apa yang menjadi ide atau usul anggota, selama
ide itu ditujukan untuk kemajuan lembaga. Dalam menumbuhkan iklim
yang harmonis, pemimpin ini juga memperhatikan kebutuhan bawahan
atau kesejahteraannya. Dalam mengambil suatu keputusan, pemimpin
yang demokratis akan mengedepankan prinsip musyawarah dengan orang-
orang yang ada dalam tanggung jawabnya. Bahkan tidak akan mengambil
suatu keputusan hanya didasarkan atas pendapat seorang saja (oleh
karenanya ia disenangi, mau menjaga rahasia dirinya atau membela mati-
matian saat diserang oleh lawan atau rivalnya). Untuk lebih jelasnya lagi
dibawah ini diuraikan tentang ciri-ciri pemimpinan demokratis, gaya
40

pemimpin yang bersikap demokratis ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia
organisasi.
b. Bawahan, oleh pimpinan dianggap sebagai komponen pelaksana dan
secara integrasl harus diberi tuga dan tanggung jawab.
c. Disiplin, tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama.
d. Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.
Gaya kepemimpinan demokrasi ini pun terdapat dua macam, yaitu
demokrasi tulen, yaitu yang mempunyai sifat, mau mendengarkan
masukan dari bawahan, menekankan tanggungjawab, dan kerjasama yang
baik pada setiap anggota (bawahan), serta demokrasi palsu yang
mempunyai sifat berusaha untuk menjadi demokratis. Kedemokratisannya
tergantung pada emosi dan banyaknya beban pikiran (masalah) yang
dihadapi. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa kepemimpinan
sebagai proses menciptakan visi, mempengaruhi sikap, prilaku, pendapat,
nilai-nilai, norma dan sebagainya dari pengikut untuk merealisasikan visi.
Di sini jelaslah, bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses bukan
sesuatu yang terjadi seketika. Pendidikan merupakan bagian penting dari
proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), di mana
kecakapan dan kemampuan dinyakini sebagai faktor pendukung upaya
manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para
anggota kelompok. Defenisi ini mengandung tiga implikasi penting, yaitu
(1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun
pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara
pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang karena anggota
kelompok bukanlah tanpa daya, (3) adanya kemampuan untuk
menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-beda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara. Kepala
41

sekolah pada dasarnya adalah pemimpin. Ia adalah pemimpin bagi guru,
pegawai non guru dan anak didik.
Ini membawa implikasi bahwa kehadiran dirinya di sekolah
merupakan figure yang menjadi panutan sekaligus penentu keberhasilan
sekolah. Kepala sekolah menjalankan kepemimpinannya dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu kepala sekolah diharapkan mampu
memancing motivasi, menggerakkan dan mengarahkan orang-orang yang
dipimpinnya. Kepemimpinan pendidikan menentukan keberhasilan
sekolah mencapai tujuannya. Keberhasilan kepmimpinan sekolah akan
membawa keberhasilan pula dalam pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Ini mengandung pengertian bahwa kepala sekolah memegang
kunci keberhasilan sekolah. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka
memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan
unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai
seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Studi
keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah
seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah.
Keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari
peranan kepala sekolah, pernyataan ini diperkuat oleh pendapatnya
Wahjosumidjo, yang menyatakan bahwa : Pentingnya peranan kepala
sekolah dalam menggerakkan kehidupan sekolah mencapai visi, misi dan
tujuan. Menurutnya ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Pertama,
Kepala sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan
penggerak kehidupan sekolah. Kedua, Kepala sekolah harus memahami
tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan sekolah, serta memiliki
kepedulian kepada staf dan siswa. Menurut Sallis, dalam bukunya
Syafaruddin yang berjudul Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan,
ada beberapa peranan utama pemimpin pendidikan dalam
mengembangkan kultur (budaya) mutu, yaitu :
1) Memiliki visi yang jelas mengenai mutu terpadu bagi organisasinya.
2) Memiliki komitmen yang jelas terhadap perbaikan mutu.
42

3) Menjamin bahwa kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan
pekerjaan organisasi.
Kepemimpinan kepala MAN Model Palangka Raya juga
menyebutkan akan meningkatkan kualitas siswa serta kelulusan. Dengan
adanya strategi atau langkah yang dijalankan yaitu melalui pengembangan
kualitas guru dengan mengadakan kegiatan-kegiatan semacam pelatihan
dan workshop. Perhatian khusus terhadap prestasi siswa melalui les
tambahan. Berdasarkan hal tersebut sejalan dengan pendapatnya Mulyasa,
dalam bukunya yang berjudul Menjadi Kepala Sekolah Profesional
menyebutkan beberapa strategi atau langkah-langkah terkait dengan
kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas SDM yaitu
strategi umum dan strategi khusus. Lebih jelasnya pendapat tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
a) Strategi Umum yaitu pengembangan tenaga kependidikan harus
dilakukan berdasarkan rencara kebutuhan yang jelas. Dengan
demikian, tidak akan terjadi ketimpangan antara kebutuhan akan
tenaga kependidikan dengan tenaga kependidikan yang tersedia.
Kedua, dalam dunia pendidikan perlu senantiasa dikembangkan sikap
dan kemampuan professional. Seorang tenaga kependidikan harus
mampu untuk tidak bergantung pada pekerjaan yang diberikan oleh
orang lain. Ketiga, kerjasama dunia pendidikan dengan perusahaan
perlu terus-menerus dikembangkan, terutama dalam memanfaatkan
perusahaan untuk laboratorium praktek dan objek studi.
b) Strategi Khusus adalah strategi yang berkaitan dengan kesejahteraan,
pendidikan prajabatan calon tenaga kependidikan, rekrutmen dan
penempatan, pembinaan mutu tenaga kependidikan, dan
pengembangan karier. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
kepemimpinan kepala MAN Model Palangka Raya tersebut
diharapkan menghasilkan output siswa yang produktif, kreatif dan
professional. Tentu hal itu tidak lepas dari sikap dan prilaku seorang
pemimpin kepala sekolah sebagai motor penggerak terhadap kemajuan
43

sekolah, sikap dan prilaku tersebut juga dapat di sebut dengan gaya
kepemimpinan kepala sekolah.


44

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut
pandang, seperti kerjasama, proses kerja sama, sistem dan mekanismenya,
manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan
ketatausahaan. Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga
tergantung pada level tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat
kelasa sampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas
cakupannya makin banyak yang terlibat dan makin kompleks
permasalahannya. Jadi, administrasi sekolah di MAN Model Palangka Raya
sudah cukup baik dan teratur.
Kemudian keberhasilan sekolah sangatlah dipengaruhi oleh sosok
pemimpin yang professional, yakni kepala sekolah yang professional,
berwawasan luas dan latar pendidikan yang tinggi. Kepala sekolah benar-
benar melaksanakan tiga definisi pokok tugas pimpinan, yakni sebagai
pemimpin sekelompok orang atau organisasi, menggerakkan sumberdaya
material dan melaksanakan pekerjaan dengan dan melalui orang lain.
Kepemimpinan kepala MAN Model Palangka Raya merupakan pemimpin
yang berhasil dan professional dalam melaksanakan fungsi sebagai seorang
pemimpin organisasi, sebagai educator, administrator, supervisor, innovator,
dan sebagai motivator. Selama proses kepemimpinan kepala sekolah
menjalankan roda kepemimpinannya dengan mengggunakan gaya
kepemimpinan open management, gaya ini merupakan senjata ampuh untuk
menggapai visi dan misi kepala sekolah.




45

B. Saran
1. Upaya kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Untuk itu kepemimpinan kepala sekolah harus tetap
memberikan motivasi dan supervisi kepada guru terutama kepada kegiatan
administrasi sekolah, agar guru merasa diperhatikan dan mendapat
dukungan moral. Begitu juga dengan masyarakat, agar masyarakat merasa
diperlukan dan mendapat respon dan dukungan program sehingga kontrol
yang kuat peranan dari pimpinan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaa
administrasi sekolah.
2. Kami mengharapkan agar MAN Model Palangka Raya tetap
mempertahankan prestasi akademik dan non akademik yang telah diraih.
Karena MAN Model Palangka Raya terbukti mampu bersaing dengan
lembaga pendidikan umum. Dan kami juga berharap agar MAN Model
Palangka Raya tetap memegang komitmen, bahwa tujuan utama dari
pengelolaan dan perbaikan madrasah adalah agar siswa dapat mencapai
prestasi yang lebih tinggi, baik prestasi akademik maupun non akademik.


46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1988. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Jakarta : Ditjen Dikti.

Bogdan, R.C. & Biklen SK. Qualitative Rerearch for Education, an Introduction
To Theory and Methods (Boston: Allyn and Bacon, 1992), 545.
Ringkasan Disertasi PPs IAIN Sunan Ampel.

Departemen Agama RI, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam
Undang- Undang Sisdiknas (Jakarta: Dirjen kelembagaan Agama Islam,
2003).

http/aadesanjaya.blogspot.com. Makalah Administrasi Pendidikan.html,2010.

http://fikrinatuna.blogspot.com Makalah Tentang Kepemimpinan Kepala
Sekolah, 2009.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif) (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008).

M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Mutiara Sumber-
Sumber Benih Kecerdasan, 1981).

Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung : Ossa
Promo, 1999).

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya,
1996).

Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

Sondang P, Siagian. 1985. Filsafat Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.

Sugiono, Metodology Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan RD (Bandung: Alfabeta,2007), 335. Ringkasan Disertasi PPs IAIN
Sunan Ampel 16

Anda mungkin juga menyukai