Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM ( KKM ) PELAJARAN

MATEMATIKA PADA SISWA TINGKAT MENENGAH

Kelompok IV

HAMBALIA (18105070002)
A.SALAM (18105070006)
RISMA PITA MUSYWARAH (18105070007)
MIFTAHUL JANNAH (18105070014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNEVERSITAS NEGERI MAKSSAR
LATAR BELAKANG
UUD 1945 :

Peraturan Pemerintah
No. 24 tahun 2006 dan No. 6
Nomor 19 Tahun 2005
tahun 2007 tentang
tentang Standar Nasional
Pelaksanaan SI dan SKL;
Pendidikan

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19


tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
kurikulum pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan.
LATAR BELAKANG

Berbagai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang


berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan merupakan
acuan dan pedoman dalam mengembangkan, melaksanakan,
mengevaluasi keterlaksanaannya, dan menindaklanjuti hasil
evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
LATAR BELAKANG
satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi
peserta didik.

Penetapan kriteria ketuntasan minimal belajar merupakan tahapan awal


pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar

Tingkat satuan pendidikan memiliki peran dalam menentukan KKM serta menganalisi
nilai KKM agar dalam penilaian pencapaian siswa dapat tercapai, unsur – unsur yang
terlibat dalam penyusunan dan penetapan KKM Pada satuan pendidikan antara lain:
Kepala sekolah
 TPK sekolah, menyusun perencanaan penetapan KKM setiap mata
pelajaran termasuk muatan lokal
 Guru mata pelajaran/MGMP. termasuk guru muatan lokal mengumpulkan bahan/data
pendukung yang diperlukan, kemudian melakukan penetapan KKM.
PEMBAHASAN
Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Adalah
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan.

a.KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.


b.Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik
penilaian.
c.Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh
hasil rata-rata kurang memuaskan.
d. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi
kurva.
Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

 sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi


peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang
diikuti.
 sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran.
 dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah.
 merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Prinsip Penetapan KKM

1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat


dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.

2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis


ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi

3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)


merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam
SK tersebut;

4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar


(KD) merupakan ratarata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut.
Prinsip Penetapan KKM

Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari


semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor) peserta didik.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

1. Tingkat kompleksitas.

2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam


penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing
sekolah.

3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik


di sekolah yang Bersangkutan.
PROBLEMATIKA KKM PELAJARAN
MATEMATIKA
1. Sejumlah guru belum memahami secara benar tentang penerapan kriteria
kompleksitas, daya dukung , dan intake siswa dalam penyusunan KKM.

2. Beberapa guru menetapkan KKM tanpa proses analisis hanya didasarkan


pada pengalaman guru mengajar dan atau kesepakatan dengan guru mata
pelajaran sejenis.

3. Panduan penetapan KKM kurang operasional dan belum


dilengkapi dengan contoh -contoh proses penentuan KKM
sehingga guru yang tidak mengikuti bintek tidak dapat belajar
secara mandiri dengan menggunakan panduan tersebut.
SARAN - SARAN

Guru atau calon harus memiliki kopentensi dalam menyusun, menetapkan


Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) pada satuan tingkat pendidikan
dengan memperhatian INDIKATOR setiap mata pelajaran yang diajarkan
kepada siswa, memperhatikan hal unsur unsur pada penyusunan KKM.

Guru mengikuti program PPG untuk meningkatkan kopetensi guru serta


kampuan dalam menyusun, menetapkan perangkat penilain salah
satuanyaa adalah KKM.

Bagi calon guru agar mempersiakan diri serta belajar menjadi Guru yang
professional.
DAFTAR PUSTAKA
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum
Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Mehrens, W.A, and Lehmann, I.J, (1991). Measurement and Evaluation in Education and
Psychology. Fort Woth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta:
Fokus Media.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi, Jakarta, 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta, 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat
skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
Contoh:

Aspek yang di Analisis Kriteria dan Skala Penilaian

tinggi sedang rendah

Kompleksitas < 65 65-79 80-100

Daya Dukung 80-100 65-79 <65

Intake siswa 80-100 65-79 <65


LAMPIRAN - LAMPIRAN
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria
yang ditetapkan

Aspek yang di Analisis Kriteria dan Skala Penilaian

tinggi sedang rendah

1 2 3
Kompleksitas

3 2 1
Daya Dukung

3 2 1
Intake siswa
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Jikaindikatormemilikikriteriakompleksitastinggi,
dayadukungtinggidanintake pesertadidiksedang, makanilai
1+2+3
KKM-nyaadalah: 𝑋 100 = 66,7
9
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Keriteria Ketentuan Minimal

Nilai
Kompetensi Dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan KKM

DAYA
KOMPLESITAS DUKUNG INTAKE
1.1 Memahami konsep integral tak tentu. 74

1.11 Mampu mendefinisikan integral 2 2 3 78


tentu dan integral tak tentu.

1.12 Menghitung nilai integral 3 2 2 78


tentu dan integral tak tentu

1.113 .Mampu mendefinisikan


2 3 1 67
pengintegralan fungsi f(x)
terhadap x dalam bentuk.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Contoh : KKM pada mata pelajaran Matematika


PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
PER KD DAN INDIKATOR
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/semester : X/2
PENUTUP

Demikian makalah yang kami sampaikan dengan tema


“KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM” Semoga dapat
berguna bagi kita yang mendengarkannya dan dapan
menjadi pengetahuan.
Atas kekurangan dalam pembahasan makalah ini kami
sampaikan mohon maaf dan terimah kasih:
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai