Anda di halaman 1dari 43

BAB I

1.1 Deskripsi Umum Kegiatan PLP II

A. Dasar Pelaksanan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)

Melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah


ditegaskan bahwa konsep keterpaduan dan penanganan pengembangan sistem
pengadaan tenanga kependidikan adalah dengan terpadunya rancangan dan proses
pelaksaan kurikulum, yang berarti terpadunya teori dan praktik dalam mengasuh
pendidik tenaga kependidikan yang professional dan juga dengan terkoordinasinya
dengan mantap kegiatan-kegiatan pembinaan tenaga kependidikan.

Atas tuntutan konsep keterpaduan tersebut, maka salah satu komponen kegiatan yang
harus mendapat penanganan serius adalah Pengenalaan Lapangan Persekolahan II
(PLP II) atau praktik kependidikan yang merupakan muara semua unsur dari setiap
komponen kurikulum memadu sehingga menampakkan wajah kependidikan.

Oleh karena itu PLP II merupakan satu kegiatan akademik yang harus ditangani
secara bersama-sama oleh Lembaga Perguruan Tinggi dan Kanwil Departemen
Pendidikan Nasional serta sekolah tempat praktik PLP II itu dilaksanakan. Program
ini merupakan bagian integral dalam keseluruhan kurikulum pendidikan guru yang
berbobot 4 SKS dan juga merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Program S1 STKIP PGRI Bandar Lampung. Hal ini karena teori yang
diperoleh belum dapat dijadikan jaminan menjadi seorang pendidik yang memenuhi
syarat. Oleh karena itu, PLP II sangat besar peranannya dalam membentuk pribadi
mahasiswa untuk menjadi seorang guru. Dalam PLP II, kegiatan yang dilaksanakan
tidak hanya terbatas kepada kegiatan praktik mengajar di kelas, melainkan juga
mengembangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan profesionalismenya
sebagai pendidik sebagai wujud kontribusi dalam pengembangan sekolah.

1
B. Latar Belakang dilaksanakannya Pelaksanaan Pengenalaan Lapangan II
(PLP II)

Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus globalisasi juga
semakin hebat maka muncullah persaingan dibidang pendidikan. Salah satu cara yang
ditempuh adalah melalui peningkatan mutupendidikan. Dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan tersebut, Pemerintah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar
mutu pendidikan meningkat,diantaranya perbaikan kurikulum, SDM, sarana dan
prasarana. Perbaikan-perbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru,
orang tua murid dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu
pendidikan.Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari
kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan balajar mengajar guru merupakan komponen yang sangat penting
dalam sekolah, sebab guru yang secara langsung berinteraksi dengan siswa. Di
sekolah guru tidak hanya mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa
tetapi juga memiliki tanggung jawab mulia, yaitu mendidik siswa menjadi manusia
yang lebih baik, lebih utuh dan lebih manusiawi baik fisik maupun mental.

Oleh karena itu tugas guru tidaklah mudah, tidak cukup hanya berbekal ilmu murni
dan ilmu keguruan yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah saja. Melainkan
juga di perlukan praktik dan latihan-latihan yang memadai sehingga mental calon
guru tersebut menjadi lebih siap. Selain itu pula, calon guru harus berlatih
memadukan penampilan dan ilmu pengetahuan (kognitif), agar kelak menjadi guru
yang profesionl. Hal ini sangat terkait dengan salah satuperanan guru sebagai gudang
ilmu yang seyogyanya memberikan ilmu yang dimilikinya kepada para siswa.

Seorang calon guru dituntut untuk menguasai bidang keilmuannya dengan baik secara
teori maupun praktiknya. Banyak orang yang pandai, cerdas, dan mudah menerima
penjelasan dari orang lain akan tetapi ia mengalami kesulitan dan tidak mengetahui

2
bagaimana caranya untuk menyampaikan dan menjelaskan kembali ilmu yang
dimilikinya kepada orang lain. Pada hakekatnya, calon guru bukanlah seorang yang
pandai berteori saja, namun juga harus pandai dalam praktiknya, yakni terampil
dalam menyampaikan apa yang diketahuinya kepada peserta didik dengan bahasa
yang mudah dimengerti disertai menggunakan metode tertentu yang kontekstual
dengan kondisi siswa.

Pengalaman mengajar tidak hanya memudahkan dalam proses belajar mengajar di


waktu mendatang, tetapi juga memberikan pelajaran dalam menyampaikan tujuan
umum dan tujuan khusus yang telah direncanakan. Secara idealis, semakin banyak
pengalaman mengajar yang diimbangi dengan peningkatan kualitas mengajar, maka
ia akan semakin terampil dalam mengelola kelas secara kontekstual. Apabila hal itu
terlaksana, akan terwujudlah hasil pendidikan yang berkualitas.

Dalam implementasi paradigm diatas, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Bandar Lampung, yang berspesifikasi mempersiapkan calon-calon
pendidik yang propesional mewajibkan kepada semua mahasiswanya untuk
melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II), di sekolah-sekolah
yang telah dipercayai untuk membantu program tersebut.Di SMP Negeri 1 Bandar
Lampung merupakan salah satu sekolah yang bekerjasama dengan STKIP PGRI
Bandar Lampung untuk menjadi tempat pelaksanaan PLP II tahun 2021/2022 Dan
diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada mahasiswa yang melaksanakan
PLP II. Di samping itu, mahasiswa juga harus sepenuhnya berlaku sebagai praktikan
yang baik, sopan, ilmiah, aktif, dan memberikan angin segar kognitif bagi para siswa.

Seiring dengan berakhirnya pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan II tahun


2021/2022, sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan, maka segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan program ini, harus dituangkan dalam bentuk
laporan tertulis yang ditunjukan kepada sekolah, dosen pemimbing lapangan, dan
secretariat PPL STKIP PGRI Bandar Lampung.

3
C. Pengertian Pengenalaan Lapangan Persekolahan II (PLP II)

Program Pengenalan Lapangan persekolahan II (PLP II) merupakan tahapan kedua


dalam pengenalan lapangan persekolahan program sarjana pendidikan yang
dilaksanakan pada semester keenam atau ketujuh. PLP II dimaksudkan untuk
menetapkan kompotensi akademik kependidikan, bidang ilmu dan bidang studi
melalui berbagai aktivitas di sekolah. Sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan
baik terhadap faktor internal maupun faktor eksternal, adapun untuk mahasiswa
STKIP PGRI Bandar Lampung program PLP II dilaksanakan pada semester VII (ke
tujuh).

D. Maksud Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)


1. Maksud Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)

Pelaksanaan PLP II ditujukan untuk membentuk calon tenaga pendidik yang


professional sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Melalui kegiatan PLP II,
diharapkan mahasiswa STKIP PGRI Bandar Lampung memiliki keterampilan,
kecakapan, dan pengalaman dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik maupun
pengajar. Sebagai pengajar, seorang guru

berkewajiban memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada


siswanya. Sebagai pendidik, seorang guru harus memberikan pembinaan terhadap
kepribadian murid, yang meliputi sikap mental, dan akhlak yang sesuai dengan
norma-norma kemanusiaan dan kepribadian bangsa. Sehingga pada akhirnya siswa
dengan bekal pengetahuan yang telah didapatkannya akan siap baik secara konseptual
maupun secara mental.

Oleh karena itu, para mahasiswa PLP II sebagai calon guru diharapkan memiliki
sikap kedewasaan, kepribadian yang mantap,ketulusan dalam melaksanakan
kewajiban dan tanggung jawab, keterampilan dan kemampuan mengelola kelas
dengan sebaik-baiknya.

4
1.2 Tujuan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)

Kegiatan PLP II diselenggarakan untuk menetapkan kompetensi akademik


kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan berfikir kritis dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan-kegiatan sebaga berikut:

1. Menelaah kurikulim dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru.


2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan oleh guru.
4. Membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar,
dan perangkat evaluasi
5. Menelaah pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaraan.
6. Latihan mengajar dengan bimbingan dosen pembimbing PLP II dan guru
pamong dengan tujuan agar mahasiswa merasakan langsung proses
pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik.
7. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakulikuler ; dan
8. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan adminidtrasi.
1.3 Ruang Lingkup PLP II
Adapun yang menjadi inti atau pokok dari kegiatan PLP II adalah sebagai
berikut:
1. Semua tugas guru yang terkait dengan tugas akademik ; dan
2. Semua tugas guru yang terkait dengan tugas administrasi.
3. Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas
4. Pengolahan kelas
5. Administrasi kelas
6. Pengorganisasian kurikulum
7. Pengorganisasian komponen pendidikan yang lain.

5
BAB II

HASIL PENGAMATAN

2.1. Deskripsi Hasil Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


yangDigunakan Guru

Kurikulum dan yang digunakan guru yaitu kurikulum 2013. kurikulum ini
merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasis sains yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi yang berkualitas, dengan sistem dimana siswa lebih
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan


peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketarampilan (psikomotorik), dan
berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan.Sehingga diharapkan agar siswa
lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif.

Selain itu guru disekolah UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung menggunakan
perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, PROTA, PROSEM, Kalender
Akademik, dan masih banyak lagi. Perangkat tersebut yang menunjang pembelajaran
agar berjalan dengan baik.Penjelasannya sebagai berikut:

a. Silabus
Silabus adalah rencana detail mengenai susunan atau urutan mengajar guru
yang dibuat dalam kategori mata pelajaran tertentu. Elemen dari silabus
sendiri terdiri dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

6
(KD), Indikator Raihan Kompetensi, Materi/Konten Pembelajaran, Kuota
Waktu, Penilaian serta Sumber Belajar yang dipakai.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perangkat pembelajaran yang berisi perencanaan dalam kegiatan
pembelajaran yang harus dibuat terlebih dahulu oleh guru sebelum memulai
pembelajaran.
c. Program Tahunan (PROTA)
Prota berguna untuk mengetahui batasan dari sebuah materi yang telah
ditetapkan sebelumnya di dalam tabel program tahunan. Prota terdiri dari
informasi materi pelajaran dalam rentang satu tahun pembelajaran.
d. Program Semester (PROSEM)
Program semester berguna untuk mendeskripsikan pemberian materi dalam
rentang waktu satu semester berlandaskan kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang sudah dibuat di Standar Isi.
e. Kalender Akademik
Kalender pendidikan atau akademik merupakan manajemen waktu untuk
aktivitas belajar mengajar siswa dalam satu tahun ajaran. Di dalamnya terdiri
dari manajemen waktu pembelajaran seperti UAS dan UTS, tahun ajaran,
minggu belajar efektif dan hari libur.

Dari perangkat pembelajaran yang telah dipaparkan diatas masih banyak lagi
perangkat pembelajaran lainnya yang digunakan di UPT SMP Negeri 1 Bandar
Lampung. Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran. Secara spesifik, fungsi perangkat pembelajaran sebagai
berikut;

1. Sebagai pedoman bagi guru


2. Sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran
3. Sebagai media untuk meningkatkan profesionalisme guru

7
4. Sebagai alat untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
Perangkat pembelajaran biasanya dibuat pada awal tahun pembelajaran
setelah ada kesepakatan dari dewan guru terkait komponen-komponen yang
akan disusun. Kelengkapan pembelajaran antara lain:
a. Silabus
b. Rencana pekan efektif
c. Program semester
d. Program tahunan
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
f. Kalender Akademik

2.1.1 Kurikulum 2013

Kurikulum yang digunakan guru di UPT SMP Negeri 1 Bnadar Lampung yaitu
kurikulum 2013. Kurikulum dapat dipahami sebagai seperangkat pengaturan
mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Hal ini sejalan dengan Hamalik dalam Safitri (2017) yang mengemukakan bahwa:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar. Isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam
rangka upaya pencapaian tujuan nasional”.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh departemen


pendidikan nasional mulai tahun 2013 ini sebagai pengembangan dari kurikulum
sebelumnya. Dalam proses pembelajaran di dalam kurikulum 2013 lebih diarahkan
pada pembelajaran saintifik yang mencakup menanya, mengamati, mengumpulkan

8
informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasi-kan. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Kurniasih dalam Safitri (2017) yaitu:

Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa
memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya
(wawancara), bernalar, mengkomuniukasikan (mempresentasikan) apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.

Sedangkan di dalam pengimplementasian kurikulum 2013 di dalam


pembelajaran tematik khususnya, guru melakukan dengan memulai beberapa tahapan
seperti diawali dengan proses persiapan yang dilakukan guru baik itu dari
pengembangan program seperti RPP, dimana dalam penyusunan RPP tersebut
dilakukan guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Harapannya dari
penyusunan RPP dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada pendekatan saintifik yang mencakup kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikannya.

Pada kegiatan pembelajaran yang di sususun dalam RPP itu dibagi menjadi tiga
sesi/ kegiatan. Yaitu kegiatan awal dimana dalam kegiatan awal tersebut guru
memulai dengan membuka proses pembelajaran, memberikan motivasi dan
merangsang peserta didik agar siap melaksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya
kegiatan inti yang dimana dalam kegiatan inti guru tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber belajar melainkan guru lebih membimbing siswa untuk mampu secara aktif
dalam materi yang mereka peroleh, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup
dimana dalam kegiatan ini guru memberikan kesimpulan atau evaluasi dan
melibatkan siswa ketika menutup proses pembelajaran.

2.1.2 Silabus

9
Silabus merupakan suatu rincian detail tentang rencana mengajar guru yang
disusun dalam kelompok tema atau mata pelajaran tertentu, Komponen dari silabus
antara lain Kompetensi Inti/Standar Kompetensi (KI/SK), Kompetensi Dasar (KD),
Indikator pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Alokasi waktu, Penilaian,
dan Sumber Belajar yang digunakan.

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan


pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran


tertentu yang mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar (Kunandar,2011:244).

Silabus dapat juga diartikan sebagai penjabaran kompetensi inti dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Silabus menjadi seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar isi


untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun tertentu.

Manfaat yang dihasilkan dalam pembuatan suatu silabus yaitu :

1. Bermanfaat sebagai hal yang utama yang menjadi sumber acuan dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Guru lebih mudah memetakan ragam variasi pembelajaran yang akan
dituangkan ke dalam RPP.

10
3. Guru lebih mudah dalam memetakan indikator-indikator pencapaian
belajar yang harus dicapai oleh siswa.
4. Guru lebih mudah merancang bentuk-bentuk penilaian dari setiap
indikatoe yang ingin dicapai.
5. Guru lebih mudah dalam merumuskan atau mempadatkan pembelajaran.

Beberapa fungsi umum dari silabus yaitu :

1. Silabus dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan buku siswa. Buku siswa
memuat tentang materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi
pembelajaran.
2. Silabus menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua
kajian mata pelajaran, ataupun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
3. Hasil pengembangan silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat
satuan pendidikan, sehingga memudahkan guru melakukan pembelajaran.

Secara garis besar, silabus mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar,


indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Hubungan antar berbagai
komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran merupakan langkah yang harus
dipersiapkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih


lanjut,seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran
dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyusunan rencena pembelajaran, rencana pembelajaran untuk satu Standar
Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.

Beberapa isi dalam silabus adalah sebagai berikut :

11
1. Identitas Mata Pelajaran
2. Identitas Sekolah
Memuat nama satuan pendidikan dan kelas
3. Kompetensi Inti (KI)
Gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk jenjang sekolah,
kelas, dan mata pelajaran.
4. Kompetensi Dasar (KD)
Kemampuan spesifik yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5. Indikator Pencapaian kompetensi
Perilaku yang dapat diukur atau diamati untuk menunjukan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
6. Materi Pokok
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.
8. Penilaian
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik.
9. Alokasi Waktu
Sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun.
10. Sumber belajar
Dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
belajar lain yang relevan.

12
Prinsip Pengembangan Silabus

a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsistensi
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Kecukupan
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Konstektual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mtakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta
didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan
masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif,
afektif, Psikomotor) atau sesuai dengan esensi mata pelajaran masing-masing

13
Silabus didapat dari turunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

PadaSUPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung Kompetensi Dasar yang digunakan


adalah Kompetensi Dasar Esensial dikarenakan dalam situasi pandemi kegiatan
belajar mengajar dilakukan secara daring. Pada Kompetensi Dasar Esensial sendiri
merupakan Kompetensi Dasar yang sudah dipadatkan, misal Kompetensi Dasar pada
masa normal (luring) berjumlah 12 Kompetensi Dasar, dalam Kompetensi Dasar
esensial ini dipadatkan menjadi 6 Kompetensi Dasar yang dibutuhkan oleh siswa saja.

2.1.3 Program Tahunan (Prota)

Program tahunan atau Prota merupakan susunan waktu pembelajaran dalam


kurun waktu 1 tahun ke depan untuk mencapai standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan. Guru harus bisa mengalokasikan waktu
pembelajaran dengan baik agar bisa diterima dengan mudah oleh peserta didik.
Penyusunan dilakukan dengan memerhatikan beberapa aspek, seperti banyaknya
materi pembelajaran, seberapa lama peserta didik memahami materi pelajaran
tersebut per-bab, dan lainnya. Program tahunan berpengaruh terhadap keberhasilan
anda mengajar serta berdampak pada administrasi pembelajaran lainya seperti RPP,
program semster, silabus dan lainnya.

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi wktu satu tahun untuk
mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya
dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukn pada jumlah jam
pelajaran sesuai dengan struktur kueikulum yang berlaku serta keluasan materi yang
harus dikuasai oleh siswa.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu thun dan

14
dikembangkan oleh guru mata pelajaran. Program tahunan memuat penjabaran
alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semestr
dan tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan
selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester.

Program tahunan merupakan progrm umum setiap mata pelajaran yang dibuat
setiap awal tahun ajaran. Program tahunan merupakan pedoman untuk
mengembangkan program semester, minggu dan program harian. Sumber-sumber
yang digunakan sebagai pengembangan program tahunan (E.Mulyasa,2006:95).

Tujuan penyusunan program tahunan adalah untuk menata materi secara logis,
sistematis dan hierarkis, mendistribusikan alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan,
mendorong proses pembelajaran menjadi efektif dan efesien berdasarkan TIK yang
telah ditetapkan, memudahkan guru untuk mengetahui target kurikulum perpokok
bahasan atau perbulan (Wawan S. Suherman, 2001:120).

Program tahunan ini memiliki fungsi diantaranya yaitu

1. Untuk mengorganisasi pembelajaran agar bisa berjalan maksimal


nantinya.
2. Sebagai pedoman untuk menyusun program-program selanjutnya,
sepertiprogram harian, program mingguan dan promes atau Program
Semester.
3. Untuk mengoptimalkan waktu pembelajaran yang tersedia, agar kegiatan
belajar mengajar berjalan efektif dan mudah diterima oleh peserta didik.
4. Sebagai gambaran hal-hal yang akan dilakukan selama satu tahun
pembelajaran

15
Manfaat Menyusun Progran Tahunan

a. Menata materi secara logis, sistematis dan hierarkis


b. Mendistribusikan alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan
c. Mendorong proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien berdasarkan
TIK yang telah ditetapkan
d. Memudahkan guru untuk mengetahui target kurikulum per pokok bahasan
atau perbulan.

Langkah-langkah Menyusun Program Tahunan

Penyusunan program tahunan adalah penetapan jumlah waktu yang ada untuk setiap
kompetensi dasar. Langkah-langkah penyusunan prota diantaranya :

1. Melakukan analisis kalender pendidikan, guna menyesuaikan kebutuhan


berdasarkan karakter atau ciri unit satuan pendidikan. Yang berisikan
kalender pendidikan, lalu lihat jadwal acara atau kegiatan dalam kalender
tersebut untuk memberikan gambaran belajar.
2. Memberikan memberikan tanda tersendiri pada hari libur, awal tahun
ajaran baru, pekan atau mingguan efektif untuk belajar serta waktu yang
efektif belajar setiap minggu. Di dalam kalender pendidikan ada beberapa
hari libur yang perlu ditandai, mulai dari libur hari besar nasional, libur
3. hari besar keagamaan atau acara keagamaan, libur akhir tahun ajaran, libur
pada hari khusus, jeda antar semester pembelajaran
4. Melakukan perhitungan jumlah Minggu efektif dalam 1 tahun di setiap
bulan dan semester nya guna mengalokasikan waktu kompetensi dasar
atau format matriks yang ada.
5. Mengalokasikan waktu kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan setiap
mata pelajaran, kompetensi dasar serta pokok pembahasannya pada
minggu efektif. Waktu yang dialokasikan harus sesuai dengan tingkat

16
kesulitan materi, ruang lingkup materi pelajaran, dan waktu yang
digunakan untuk materi pelajaran tersebut.

Program tahunan yang digunakan pada UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung
mencakup : Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu. Kompetensi inti mencangkup KI-
1, KI-2, KI-3 dan KI-4.

Dan di Program Tahunan ini terdapat 2 semester yaitu semester ganjil dan semester
genap, semester ganjil meliputi :

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Didalam Kompetensi Inti KI-1 terdapat KD 3.1 yang 1 Menjelaskan dan melakukan
operasi bilangan berpangkat bilangan rasional dan bentuk akar, serta sifat-sifatnya.

Dan di KI-2 terdapat beberapa KD yaitu KD 4.1 Menyelesaikan masalah yang


berkaitan dengan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar. KD
3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan karakteristiknya berdasarkan akar-akarnya
serta cara penyelesaiannya, KD 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

17
persamaan kuadrat. KD 3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan menggunakan tabel,
persamaan, dan grafik

Di KI-3 terdapat KD 4.3 Menyajikan fungsi kuadrat menggunakan tabel, persamaan,


dan grafik

KD 3.4 Menjelaskan hubungan antara koefisien dan diskriminan fungsi kuadrat


dengan grafiknya. KD 4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah kontekstual
dengan menggunakan sifat-sifat fungsi kuadrat.

Dan di KI-4 terdapat KD 3.5 Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi,


rotasi, dan dilatasi) yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. KD 4.5
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi). KD 3.6 Menjelaskan dan menentukan
kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar. KD 4.6 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar. KD 3.7
Membuat generalisasi luas permukaan dan volume berbagai bangun ruang sisi
lengkung (tabung, kerucut, dan bola). KD 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung
(tabung, kerucut, dan bola), serta gabungan beberapa bangun ruang sisi lengkung.

2.1.4 Program Semester

Program Semester (Prosem) merupakan penjabaran dari program tahunan yang berisi
hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester (Promes) adalah
rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya dibuat
berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok bahasan yang
ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan.

18
Menurut Arikunto dan Jabar 2004:3 Sebuah program bukanlah kegiatan tunggal yang
bisa diselesaikan dalam waktu cepat, tetapi sebuah kegiatan berkesinambungan dalam
melaksanakan kebijakan.

Program tahunan dengan program semester merupakan suatu sistem atau program
yang saling berhubungan. Program semester dibuat dalam bentuk tabel

Menurut Uno (2007) salah satu hal yang menjadi alasan pentingnya perencanaan
suatu program pembelajaran yaitu untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas,
serta bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Promes berisi rumusan pokok-pokok aktivitas huru dalam melakukan pembelajaran


selama satu semester dengan mempertimbangakan alokasi waktu yang tersedia,
jumlah kompetensi dasar, dan indikator.

Promes akan mempermudah guru dalam alokasi waktu mengajarkan materi yang
harus dicapai dalam semester tersebut. Atau dengan pengertian lainnya yakni
bahwa Program semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan
sehingga program semester (Promes) ini tidak bisa disusun sebelum tersusun program
tahunan (Prota). Promes berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan
semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Program semester
merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah
tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan,
dan keterangan-keterangan.

Prosem atau program semester termasuk kedalam bagian program tahunan yang
berisikan gambaran pebelajaran atau pencapaian yang akan diraih selama satu
semester kedepan. Yang dimaksud satu semester yaitu satuan waktu yang digunakan

19
untuk menyelenggarakan program pendidikan selama 6 bulan. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan selama satu semester yaitu kegiatan belajar, praktikum, ujian tengah
semester dan kegiatan lainnya guna mencapai tujuan pendidikan.

Promes menjadi langkah awal atau susunan perencanaan untuk menyampaikan materi
kepada peserta didik. Promes dibuat secara terperinci dan berurutan dari beberapa hal
yang akan dilakukan oleh guru selama mengajar. Berikut ini merupakan fungsi
pembuatan program semester, diantaranya yaitu :

1. Guru memiliki gambaran kegiatan belajar yang dilakukan selama satu


semester
2. Dapat memudahkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran selama
satu semester sesuai perencanaan
3. Promes dapat mengarahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah diprogram
4. Promes dijadikan pedoman guru untuk mengajar dan membawa suasana KBM
lebih baik
5. Promes dijadikan sebagai pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang
setiap orang yang terlibat dalam pembelajaran
6. Sebagai bahan dalam menyusun data dan mencapai keseimbangan kerja
7. Sebagai tolak ukur keefektifitasan proses pembelajaran
8. Membantu guru untuk menghemat tenaga, waktu, biaya dan alat penunjang
pembelajaran karena telah disusun dengan rapi

Program semester harus disusun dengan tepat dan teratur agar bisa dijadikan acuan
yang baik untuk melaksanakan pembelajaran. Isi dari promes yaitu alokasi waktu
untuk setiap kompetensi dasar atau topik satuan bahasan dengan terperinci setiap
semester. Pada setiap kompetensi dasar atau topik satuan bahasan ini akan
dikembangkan menjadi indikator atau sub-sub topik, sesuai dengan alokasi waktu
untuk setiap minggu efektif dalam setiap bulan yang ada selama satu semester.

20
Berikut ini langkah-langkah penyusunan atau mengembangkan program semester,
diantaranya yaitu :

1. Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang


akan dicapai.
2. Menentukan alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar melalui program tahunan yang telah
disusun.
3. Menentukan pada minggu atau bulan gambar proses pembelajaran kompetensi
dasar akan dilakukan.
4. Membuat catatan atau keterangan pada bagian-bagian tertentu yang
membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Program semester merupakan penjabaran yang masuk ke dalam program tahunan,


artinya promes tidak bisa dibuat tanpa adanya susunan program tahunan. Program
semester ini berisi mengenai :

1. Identitas, mulai dari satuan pendidikan, nama sekolah, kelas, semester, mata
pelajaran, tahun pelajaran.
2. Isian, mulai dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), jumlah
jam pertemuan (JJP) pembelajaran serta bulan.

Indikator pada program semester harus dirumuskan sesuai dengan kondisi dan
karakteristik peserta didik. Indikator dalam proses pembelajarn dibutuhkan kata kerja
operasional (KKO), untuk membuat rumusan yang lebih efektif, seperti menjelaskan,
analisis, identifikasi, evaluasi dan lainya.

21
2.1.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang


menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kompetensi inti dan dijabarkan dalam
silabus.Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar
yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau
lebih.

RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.Guna


mempersiapkan semuanya dengan baik.Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai yang diharapkan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus
mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus
memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi
secara utuh, artinya didalam suatu silabus ada beberapa kompetensi yang sejalan akan
disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan
dilakukan. Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ialah penggalan-penggalan
kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan.Didalamnya harus
adanya tindakan apa yang perlu dilakukan guru untuk mencapai ketuntasan
kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai. Adapun tujuan dari
rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk:

1. Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan hasil proses belajar


mengajar.
2. Dengan menyususn rencana pembelajaran terlebih dahulu, maka guru akan
mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
3. Sementara itu fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar
lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.

22
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah:

a. Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai


siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang
telah dikembangkan dalam silabus.
b. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang
memberikan kecakapan hidup sesuai dengan permasalahan dan
lingkungan sehari-hari.
c. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa
dengan pengalaman langsung.
d. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan
pengembangan silabus.

Menurut Permendikbud tahun 2016 Nomor 22, Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) harus setidaknya memiliki 13 komponen. Komponen yang
tertera dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran adalah Identitas sekolah,
identitas mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran,metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian/evaluasi.

Pada tahun 2019, dalam Rapat Koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas
Pendidikan seIndonesia di Jakarta, Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan
inisiatif kebijakan pendidikan terkait “Merdeka Belajar” yaitu Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyederhanaan format penulisan RPP
tetapmengacu pada kurikulum namun dibuat dalam bentuk yang lebih ringkas. Hal ini
ditujukan untuk meringankan beban administrasi guru. Jika sebelumnya RPP terdiri
dari 13 komponen, sekarang cukup 3 komponen utama saja yaitu tujuan

23
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan assesmen atau penilaian. Sedangkan
komponen lainnya adalah pelengkap saja. Dalam pembuatan rencana pelaksanaan
pembelajaran tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Dalam pembuatan sebuah
RPP harus berprinsip pada 3 hal, yaitu : efesien, efektif, dan berorientasi pada murid
dengan begitu guru lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan lampiran terkait rencana pelaksanaan pembelajaran, hasil


pengamatan beberapa komponen dalam RPP daring pada pembelajaran di UPT SMP
Negeri 1 Bandar Lampung sebagai berikut:

a. Identitas
Meliputi satuan pendidikan, tema, subtema, kelas, semester, pertemuan
dan alokasi waktu.
b. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
c. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan diobservasi
untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian pelajaran.
d. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil pembelajaran
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar.
e. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP di UPT SMP Negeri 1 Bandar
lampung. Berikut adalah penjelasan dari jenis kegiatan yang terdapat pada
RPP:
1. Pedahuluan
Merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam

24
kegiatan pendahuluan, guru membuka pembelajaran melalui absen di
grup WhatsApp dan Zoom untuk membangkitkan motivasi belajar peserta
didik, menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti
Merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik intuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang bagi kreativitas, kemandirian, sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa meskipun
pembelajaran dilakukan secara daring.

3. Penutup
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian, dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Guru
memberikan penguatan dan kesimpulan melalui Zoom.
 Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar
penilaian.

2.1.6 Rencana Pekan Efektif (RPE)


Rencana pecan efektif (RPE) adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada
tahun pelajaran berlangsung. Analisis pekan efektif berisi rencana pekan efektif untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam tiap semester dalam satu
tahun. Adapun rencana pekan efektif di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung ini

25
yaitu berfungsi untuk memudahkan dalam menghitung jumlah pekan efektif dalam
satu semester, maka terlebih dahulu harus menentukan jumlah hitungan hari-hari
efektifnya dalam satu semester menggunakan kalender akademik. Jadi sebelum
membuat program tahunan dimulai dengan membuat rencana pekan efektif. Rencana
ini memerlukan kalender pendidikan yang sesuai dengan standar isi. RPE menjadi
penting karena sebagai penentu awal pembuatan Program Tahunan (PROTA),
Program Semester (PROMES), dan pembuatan RPP.
Cara menentukan pekan efektif yaitu dengan cara menghitung jumlah pekan
efektif (RPE). Sesuai dengan namanya, pekan efektif, oleh karena itu yang dihitung
adalah jumlah pekan yang benar-benar dapat digunakan untuk mengajar tanpa ada
gangguan yang direncanakan.
Pekan tidak efektif adalah banyaknya pekan yang terdapat dalam kalender
pendidikan tetapi tidak dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran/ tatap muka
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas.
Jumlah semua pekan dikurangi jumlah pekan tidak efektif sama dengan
jumlah efektif. Maka dari itu bahan yang dibutuhkan yaitu kalender pendidikan.
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Selain itu kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, dan hari libur. Minggu efektif belajar
adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
2.1.7 Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan atau kalender akademik merupakan pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Seperti halnya
dengan hasil telaah saya terhadap kalender pendidikan yang ada di UPT SMP Negeri
1 Bandar Lampung yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Permulaan tahun ajaran yang
terdapat di kalender akademik UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung ini adalah bulan
Juli setiap tahun dan berakhir pada Juni tahun berikutnya.Hari libur sekolah
ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, atau Menteri Agama

26
dalam hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan, dan sebagainya.Kalender
pendidikan mencakup beberapa hal penting yaitu sebagai berikut:
a. Permulaan waktu pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap
awal tahun pelajaran.
b. Pengaturan waktu pelajaran
Didalam pengaturan waktu pelajaran mencakup minggu efektif ataupun
waktu pembelajaran yang efektif. Minggu efektif belajar adalah jumlah
minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun
pelajaran. Sedangkan waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran.
a. Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik
nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.

Kalender pendidikan memiliki masa berlaku maksimal satu tahun, sehingga


harus selalu diganti dalam setiap tahu dengan ketentuan yang ditetapkan.Dalam
melaksanakan kalender pendidikan wajib diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektivitas, dan


efisiensi pendidikan.
b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya
yang relevan.

27
c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan kurikuler
dan kegiatan ekstra kurukuler

Maksud pembuatan pedoman penyusunan kalender pendidikan bagi sekolah


adalah sebagai usaha pembakuan terhadap pelaksanaan segenap kegiatan di sekolah,
sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan yang
cermat terhadap kegiatannya sepanjang tahun.

2.2 Deskripsi hasil telaah strategi pembelajaran yang digunakan guru

Dapat kita diketahui bahwa strategi adalah suatu cara, seperangkat cara, teknik
yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru dalam mencapai tujuan. Dalam dunia
pendidikan strategi dapat diartikan sebagai suatu perencanaan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditujukan sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan


pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sehingga dapat diartikan
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan termasuk penggunaan metode, pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
pendidikian.Berdasarkan hasil telaah saya terhadap strategi pembelajaran yang
digunakan guru khususnya pada pembelajaran daring di UPT SMP Negeri 1 Bandar
Lampung, guru tetap menggunakan strategi pembelajaran yang tetap dapat
melibatkan keaktifan peserta didik. Peserta didik tetap dapat aktif dalam
pembelajaran dan membuat peserta didik tetap terampil dalam mengerjakan tugas,
latihan, dan lain sebagainya.

Dalam penerapan strategi pembelajaran guru di sekolah menyesuaikan dengan


kondisi siswa baik internal maupun eksternal (siswa). Guru di UPT SMP Negeri 1

28
Bandar Lampung sangat kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran
dengan metode atau teknik masing-masing.

Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu dengan model


pembelajaran Problem Base Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah
yaitu metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks
untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan
masalah. Ketika daring model pembelajaran PBL tidak bisa digunakan karena model
pembelajaran ini berbasis masalah dan pemecahan masalahnya dengan berkelompok
sehingga tidak efektif jika menggunakan model pembelajaran PBL ini dalam keadaan
daring.

Salah satu metode yang digunakan pada pembelajaran daring pada kelas IX
adalah metode Diskusi dengan mengirimkan materi pembelajaran melalui blogger
guru dan peserta didik berinteraksi dan saling membantu memahami pendapat
berbeda selama kegiatan berlangsung. Metode ini mampu untuk melaksanakan proses
pembelajaran secara online, pelaksanaan pembelajaran secara online yaitu
menggunakan aplikasi virtual meeting seperti Zoom, dan whatsapp group. Kegiatan
ini dapat dilakukan dimana saja, kapan saja. Strategi pembelajaran ini dapat
diterapkan oleh pendidik dan anak didik dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Metode ini selain meningkatkan kemampuan kognitif juga motoric dan menjaga
psikologi pendidik dan peserta didik. Namun kelemahan metode ini tidak bisa
diterapkan jika sarana dan prasarana tidak mendukung seperti akses internet.

Adapun strategi yang dilakukan oleh guru untuk mengoptimalkan aktivitas


belajar peserta didiknya melalui beberapa langkah yaitu:

1. Menggunakan pendekatan yang tepat


Guru di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung strategi untuk menyesuaikan
dengan tujuan pembelajaran dan materi yang tepat, misalnya ada pendekatan

29
pembelajaran secara individual, akan tetapi ada pula yang lebih tepat pendekatan
secara berkelompok. Sehingga apa yang diajarkan/ disampaikan oleh guru bisa
memahami nya.
2. Menanamkan kerja sama dengan orang tua peserta didik
Orang tua merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pembelajaran.
Karena tanpa keterlibatan orang tua permasalahan orang tua belum tentu dapat
diatasi. Guru kelas disini menjalin komunikasi yang baik antar orang tua dari
peserta didik.
3. Memberikan nasehat dan contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari
Dalam mengajar tentunya tidak lepas dari seorang guru memberikan tauladan
yang baik, karena apa yang di lihat dan didengarkan oleh peserta didik, tentunya
dapat ditiru. Seperti guru yang ada di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung ini
beliau tidak hanya sekedar mengajar dan menyampaikan pelajaran tetapi juga
mendidik peserta didik agar menghasilkan perilaku yang baik dalam
kehidupannya.

2.3 Deskripsi hasil telaah sistem evaluasi yang digunakan guru


Evaluasi pembelajaran digunakan untuk memperbaiki dan melakukan pengayaan
serta menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Melalui evaluasi orang akan
mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan
yang di inginkan. Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan,
mengevaluasi analisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk
menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Terdapat beberapa jenis bentuk evaluasi yang digunakan di UPT SMP Negeri 1
Bandar Lampung yaitu :
a. Sikap spritual : observasi keaktifan dalam blogger
b. Sikap sosial : hadir online tepat waktu dan aktif dalam kegiatan pembelajaran
c. Pengetahuan : penugasan

30
d. Keterampilan : projek

Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi,
yang didalamnya terdapat berbagai serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh anak didik, kemudian diharapkan dari pekerjaan dan jawaban itu
menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut. Adapun jenis tes adalah
sebagai berikut:

1. Tes tertulis yaitu tes yang menuntut jawaban dari siswa secara tertulis. Tes
tertulis diberikan kepada seorang atau sekelompok murid pada waktu, tempat,
dan untuk soal tertentu.
2. Tes lisan, yaitu tes yang dilakukan melalui komunikasi secara langsung antara
peserta didik dengan seorang guru. Jawaban dan pertanyaan diberikan secara
lisan dan spontan.
3. Tes praktik dapat berupa tes keterampilan

Tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran

Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui


efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara khusus tujuan
evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi
yang telah ditetapkan, mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik
dalam proses belajar. Mengetahui efesiensi dan efektivitas strategi pembelajaran yang
digunakan guru, baik yang berkaitan dengan metode, media, maupun sumber-sumber
belajar.

Fungsi evaluasi adalah

1. Peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan


kepuasannya terhadap hasil yang diperoleh

31
2. Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu beradaptasi dan
berkomunikasi dengan masyarakat
3. Untuk mengetahui peserta kemampuan peserta didik diantara teman-temannya,
apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.
4. Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program
pendidikannya.
5. Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam
rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas.
6. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru, dan
termasuk peserta didik itu sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi pembelajaran yaitu untuk


menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru
evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian.

2.4 Deskripsi hasil telaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi


dalam pembelajaran

Teknologi Informasi dan komunikasi adalah teknologi yang berhubungan


dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpangan, penyebaran, dan
penyajian informasi.

Menurut KBBI ada dua pengertian teknologi yaitu :

a. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis atau ilmu
pengetahuan terapan.
b. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyaman hidup manusia.

32
Menurut KBBI informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau
berita tentang sesuatu. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Komunikasi juga berarti hubungan atau kontak.

Tujuan teknologi informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah,


membuka kreativitas, meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan
pekerjaan, menjadi penyebab atau acuan yang diciptakan teknologi informasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih
mudah dan efesien. Dengan kata lain, karena sangat solusi, kreativitas, efektifitas dan
efesiensi dibutuhkan dalam sebuah sistem kerja maka teknologi ini kemudian
diciptakan.

Manfaat teknologi informasi dalam aktivitas sehari-hari sangat penting


manfaat ini bisa digunakan sebagai penunjang kehidupan yang lebih efektif dan
efisien. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada UPT SMP Negeri 1
Bandar Lampung menggunakan grup whatsapp, Zoom Metting dan blogger.

Hasil telaah yang saya dapatkan di sekolah UPT SMP Negeri 1 Bandar
Lampung mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah sangat
baik. Seperti yang sudah diketahui bahwa teknologi informasi sangat berperan
penting dalam bidang pendidikan yang artinya dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung juga memanfaatkan blogger
guru dan simaskot ini sebagai sumber bahan ajar jadi tidak hanya didapatkan melalui
buku saja karena ada banyak bahan ajar yang bisa didapatkan sesuai dengan
perkembangan zaman.

Blogger guru dan simaskot juga serta LCD dimanfaatkan sebagai alat bantu dan
fasilitas pembelajaran, tidak hanya menggunakan papan tulis, kini proses belajar
mengajar telah didukung oleh teknologi yang canggih seperti simaskot dan LCD

33
sebagai fasilitas pembelajaran di UPT SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Dengan
memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran maka akan menjadikan
belajar-mengajar lebih mudah, khususnya selama masa pembelajaran dari rumah.
Sehingga para siswa pun bisa lebih mengeksplorasi ilmu pengetahuan lebih luas.
Misalnya dalam pembelajaran guru/pendidik dapat menyajikan hal-hal yang menarik
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Contohnya pada pembelajaran
matematika, siswa dapat mendengarkan atau menonton materi pembelajaran yang
guru sampaikan melalui video pembelajaran di blogger guru dan simaskot.

Pemanfaatan internet dapat dijadikan sebagai sebuah sistem untuk mewujudkan


situasi belajar yang lebih efektif serta efisien, sehingga guru lebih mengoptimalkan
jam pembelajaran. Teknologi dan informasi juga memberikan peluang baru yang
disediakan oleh teknologi, tanpa adanya kreatifitas dari seorang guru teknologi
secanggih apapun tidak akan memberikan dampak yang optimal.

2.5 Deskripsi hasil telaah kegiatan ekstrakurikuler dan tugas-tugas


administrasi guru

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62


tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah,
ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kerja sama dan kemandirian peserta didik secara
optimal yang dilakukan diluar jam belajar intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Menurut Usman serta
Setyowati (1993:22), Ekstrakurikuler merupakan suatu aktivitas yang dilakukan di
luar jam pelajaran baik itu yang dilaksanakan di sekolah atau juga di luar sekolah
dengan maksud untuk lebih memperkaya serta memperluas wawasan pengetahuan
serta juga kemampuan yang telah dimiliki siswa dari segala macam bidang studi.

34
Pada UPT SMP Negeri 1 bandar Lampung terdapat kegiatan kesiswaan dan
ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri akademik, dilaksanakan 3 jam efektif pada hari sabtu
yang dilaksanakannya diatur dalam jadwal pelajaran. Khusus untuk pelaksanaan
kegiatan pengembangan diri non akademik dilaksanakan di luar jam efektif dengan
jadwal yang sudah ditentukan sebagai berikut:

a. Tenis meja 11. Band 21. Seni


lukis
b. Literasi 12. Hadroh
c. SBQ 13. Basket
d. Tafsir Al-Qur’an 14. Seni tari
e. Bivok 15. English club
f. Musik tradisional 16. Pramuka
g. PMR 17. Paskibra
h. KIR 18. BBQ
i. Futsal 19. PKS
j. Takwondo 20. Jurnalistik

Tabel 2

No Nama Keg. Ekskul Nama Pelatih Hari Latihan

1 Tenis meja Welli Gunardi, S.Pd.JAS. Kamis, jum’at

2 Literasi Iqbal Yusuf, S.Pd Kamis, Jum’at

3 SBQ Irsyad Hambali, A. Md. Kamis, Jum’at

4 Tafsir Al-qur’an Syahrul Sidik, S.Pd.I Kamis, Jum’at

35
5 Bivok Sumardiarso Kamis, Jum’at

6 Musik Tradisional Raden Aditya Saputra Kamis, Jum’at

7 PMR Buyung Kamis, Jum’at

8 KIR Maylisa Lestari, S.Pd Kamis, Jum’at

9 Futsal Agung Wardana Jum’at

10 Takwondo Dani Ismail Kamis, Jum’at

11 Band Aditya Wijaya Kamis, Jum’at

12 Hadroh Misbah Kamis, Jum’at

13 Basket Riski Ariyuli Kamis

14 Seni Tari Rina Widiawati, S.Pd Kamis, Jum’at

15 English club Susi Kurniati, M.Pd Kamis, Jum’at

16 Pramuka Esty Harjati Kamis, Jum’at

17 Paskibra Agista Reza Putra Kamis, Jum’at

18 BBQ Flora Kamis, Jum’at

19 PKS Lilis Suryani, M.Pd Kamis, Jum’at

20 Jurnalistik Joni Iskandar, M.Pd Kamis, Jum’at

21 Seni Lukis Min Ruminah, S.Pd Kamis, Jum’at

Tugas-tugas administrasi guru

36
Tugas guru bukan hanya mengajar di kelas namun juga berkewajiban melengkapi
atau menyelesaikan administrasi. Administrasi merupakan sebuah bentuk usaha dan
aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
tertentu.Karena kelengkapan administrasi pembelajaran sangat penting disiapkan
guru agar pembelajaran yang dilakukan menjadi menyenangkan, dan mengundang
siswa untuk aktif didalamnya.
Berdasarkan hasil telaah mengenai tugas-tugas administrasi guru di UPT SMP 1
Bandar Lampung diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun program pembelajaran yang meliputi:
 Kalender pendidikan
 SKL, KI, KD
 Membuat rincian pekan efektif
 Menyusun program tahunan
 Menyusun program semester
 Silabus
 KKM
 Menyusun RPP
2. Melaksanakan program pembelajaran dengan dilengkapi administrasi sebagai
berikut:
 Daftar hadir siswa
 Analisis kehadiran siswa
 Jadwal pelajaran
 Catatan khusus dalam proses pembelajaran
3. Melaksanakan evaluasi pembelajaran meliputi:
 Menyusun program pelaksanaan evaluasi
 Menyusun perangkat evaluasi (kisi-kisi, naskah soal, pedoman penilaian,
instrument, bank soal)
 Melaksanakan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan

37
 Daftar nilai tiap siswa dan kompetensi
 Melaksanakan analisis hasil evaluasi
4. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan/pengayaan
 Menyusun program perbaikan/pengayaan
 Melaksanakan remedial
 Daftar nilai hasil perbaikan/remidi dan pengayaan.
Berdasarkan administrasi yang telah dipaparkan diatas, maka fungsi administrasi
yaitu sebagai perencanaan, penyusunan, pemberian bimbingan, pengkoordinasian,
pelaporan dan sebagai penganggaran. Oleh karena itu administrasi merupakan bagian
terpenting yang harus guru penuhi selain tugas pengajaran.

38
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Pelaksanaan Lapangan Persekolahan II (PLP II) merupakan program lanjutan


dari PLP I yang sebelumnya telah dilakukan namun hanya sebatas observasi.Kegiatan
PLP ini dilaksanakan oleh mahasiswa STKIP PGRI Bandar Lampung dimulai dari
tanggal 1 September. Pada tahap PLP II mahasiswa lebih mengenal lebih dalam
tentang persekolahan. Program ini sangat tepat untuk mahasiswa fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan untuk menimba ilmu dan mendidik. Melalui PLP II, mahasiswa
mendapatkan pelatihan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam rangka
membentuk calon guru yang professional,sserta dapat memperkuat jati diri
mahasiswa sebagai calon pendidik dan melalui kegiatan PLP ini juga mahasiswa/i di
berikan tantangan dengan berhadapan pada kondisi nyata, seperti ketika didalam
kelas terdapat berbagai ragam karakter siswa, lalu penulis juga dapat menyadari
bahwa yang diperoleh selama perkuliahan tidak selalu sama dan relevan dengan
kenyataan di lapangan.

Beberapa program yang dilaksanakan dalam kegiatan PLP ini adalah praktik
pengajaran, pengelolaan administrasi, menelaah perangkat pembelajaran yang
digunakan di sekolah, serta pelatihan lainnya.Program-program tersebut telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai.

Dengan demikian, melalui kegiatan PLP mahasiswa dapat memperoleh


pengalaman-pengalaman yang berharga. Adapun pengalaman tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Program PLP merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa STKIP PGRI Bandar Lampung. Program ini memiliki tujuan serta

39
fungsi, yaitu sebagai sarana untuk memberikan bekal kemampuan kepada
mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional dalam rangka untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta professional dari
mahasiswa. Kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kompetensi
kepribadian, kompetensi professional, kompetensi personal dan kompetensi
sosial. Program PLP merupakan program yang akan memberikan pengalaman
nyata bagi mahasiswa sebagai calin guru/pendidik.
2. Program PLP menjadikan mahasiswa untuk terus berusaha
menumbuhkembangkan sikap dan kepribadian sebagai seorang pendidik, yakni
sikap dewasa dalam bertindak dan berfikir, disiplin dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan,
lembaga atau masyarakat di sekitarnya.
3. Komunikasi, koordinasi, dan kerja sama yang baik antar anggota kelompok, guru
dan pihak sekolah lainnya.
4. Kegiatan PLP memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa,
akan tetapi juga memberikan manfaat bagi lembaga dan kampus STKIP PGRI
Bandar Lampung.

3.2 Rekomendasi
Pengalaman kegiatan PLP II yang dilaksanakan selama kurun waktu yang telah
ditentukan, memberikan gambaran umum kepada penulis bagaimana dunia
pendidikan (pengajaran) yang sesungguhnya, dari pengalaman yang penulis dapatkan,
maka penulis memberikan saran/ kepada beberapa pihak sebagai berikut:
1. Kepada Pihak STKIP PGRI Bandar Lampung
a. Lebih meningkatkan monitoring pelaksanaan PLP agar dengan cepat dapat
menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PLP.
b. Diharapkan tetap menjaga kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan
perguruan tinggi/universitas serta ditingkatkan lagi untuk perbaikan praktik
pelaksanaan persekolahan di masa yang akan datang.

40
2. Kepada Pihak Sekolah
Kepada keluarga besar SMP Negeri 1 Bandar Lampung, Kepala Sekolah, Dewan
Guru,Staf TU, dan yang lainnya,kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan
dan dukungannya selama kami berada di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Kami
berharap kekeluargaan diantara para mahasiswa praktik dengan Dewan Guru di
SMP Negeri 1 Bandar Lampung agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan,
sehingga para Dewan Guru dapat menjadi suri teladan bagi kami dimasa yang
akan datang. Kedisiplinan di lingkungan sekolah agar ditingkatkan lagi. Begitu
juga kualitas dan kompetensi Dewan Guru agar prestasi SMP Negeri 1 Bandar
Lampung lebih meningkat di masa-masa yang akan datang, sehingga menjadi
sekolah yang lebih berprestasi di berbagai bidang akademis maupun non
akademis. Selain itu kegiatan pengembangan diri agar lebih terprogram sehingga
siswa tahu kearah mana dia akan dibimbing untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Kepada Mahasiswa
Terutama bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PLP, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
a. Mempersiapkan baik mental maupun fisik sebelum melaksanakan PLP.
Karena persiapan yang matang sangat dibutuhkan ketika kita melaksanakan
kegiatan PLP.
b. Mempersiapkan buku administrasi guru yang berisi RPP dan lainnya jauh
sebelum melaksanakan pengajaran. Tujuannya agar konsep pengajaran yang
kita susun bisa menjadi lebih matang.
c. Mahasiswa hendaknya dapat melakukan bimbingan baik dengan guru
pembimbing maupun DPL PLP agar semua program pelaksanaan PLP dapat
terkontrol dan teradministrasi dengan baik.
d. Mahasiswa dapat menjaga nama baik diri dan almamater dengan menaati
tata tertib dan peraturan PLP yang telah ditentukan sebelumnya dengan
penuh kedisiplinan dan tanggung jawab.

41
e. Mahasiswa senantiasa dapat memanfaatkan waktu yang tersedia selama
kegiatan PLP untuk mendapatkan pengalaman secara langsung di lembaga
sekolah.

42
DAFTAR PUSTAKA

Husain, C. (2014). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam


pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan.Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan, 2014, 2.2.

LPPM STKIP PGRI Bandar Lampung. 2021. Panduan program pengenalan lapangan
persekolahan. LPPM STKIP PGRI Bandar Lampung, Bandar Lampung.

Mardiana, S., & Sumiyatun, S (2017).Implementasi Kurikulum 2013 dalam


pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Metro. HISTORIA: Jurnal
Pendidikan, 5(1), 45-44.

43

Anda mungkin juga menyukai