Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PEsLAKSANAAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II (PLP II)


DI SMA NEGERI 3 MAGELANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES


TOURNAMENTS PADA MATERI INVERS DARI KOMPOSISI
FUNGSI PADA KELAS XI F DI SMA NEGERI 3 MAGELANG

Disusun Oleh :

Arditia Tri Nugroho

NPM 2010306056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

ii
PRAKATA
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II di SMA Negeri 3 Magelang.
Laporan Pelaksanaan PLP II ini disusun sebagai salah satu bagian dari seluruh
rangkaian kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II. Tujuan
disusunnya laporan ini adalah untuk melaporkan semua kegiatan yang telah
dilaksanakan selama program PLP II berlangsung.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan kegiatan PLP II.
Ucapan terima kasih penulis kepada :
1. Seluruh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar
2. Ibu Syita Fatih ‘Adna, S.Pd., M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan PLP II
berlangsung.
3. Bapak Drs. Rohmat Chozin, M.Ag. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
3 Magelang.
4. Ibu Dian Rafi’ Rasita, S.Pd.I. selaku guru pamong di sekolah yang
senantiasa memberikan bimbingan pada saat pelaksanaan PLP II.
5. Rekan-rekan kelompok PLP II SMA Negeri 3 Magelang.
6. Siswa-siswi SMA Negeri 3 Magelang, khususnya kelas XI F
Penulis menyadari bahwa laporan Pelaksanaan kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) II ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan sebagai bahan perbaikan
penulis. Penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat di
kemudian hari.
Magelang, 21 September 2023

Arditia Tri Nugroho

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PRAKATA ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

A. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1. Deskripsi Capaian Pembelajaran .................................................... 1

2. Deskripsi Pengenalan Lapangan Persekolahan II ......................... 1

B. HASIL PELAKSANAAN..................................................................... 3

1. Analisis Kurikulum ........................................................................... 3

2. Perangkat Pembelajaran .................................................................. 7

3. Strategi Pembelajaran dan Media Pembelajaran ........................ 11

4. Pengelolaan Kelas ........................................................................... 20

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Pembelajaran .......................................................................................... 23

6. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ........................................... 24

7. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler .... 25

C. PENUTUP............................................................................................ 27

1. Kesimpulan ...................................................................................... 27

2. Saran ................................................................................................ 28

LAMPIRAN ................................................................................................ 30

1. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan PLP II ....................................... 30

2. Buku Harian (Log Book) Program PLP II ................................... 37

3. Foto Kegiatan Program PLP II ..................................................... 40

iv
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Capaian Pembelajaran
Untuk memperkuat dan mengintegrasikan kompetensi
pemahaman mengenai pembelajaran yang mendidik, penguasaan
bidang keilmuan dan/atau keahlian, pembentukan kepribadian dan
jati diri calon pendidik, serta penyiapan calon pendidik, setelah
mengikuti kegiatan PLP II, para mahasiswa di bawah bimbingan
guru pamong diharapkan memiliki capaian pembelajaran sebagai
berikut:
1) analisis kurikulum;
2) penyiapan perangkat pembelajaran (RPP, media, LKS, bahan
ajar, instrumen penilaian);
3) pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
ragam strategi pembelajaran dan media pembelajaran;
4) pengelolaan kelas;
5) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran;
6) pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran;
7) pengelolaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler; dan
8) pekerjaan administrasi guru.

2. Deskripsi Pengenalan Lapangan Persekolahan II


Pengenalan lapangan Persekolahan II (PLP II) adalah
tahapan kedua dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan
Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan pada semester
ketujuh. Sebagai tahap lanjutan dari PLP I, PLP II dimaksudkan
untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan
bidang studi melalui berbagai bentuk aktivitas di sekolah. PLP II
berfokus pada kegiatan penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses
pembelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan, latihan

1
mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar mengajar
terbimbing, yang disertai dengan tindakan reflektif di bawah
bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong
secara berjenjang.
Setelah melaksanakan kegiatan PLP II mahasiswa
diharapkan dapat memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui
kegiatan sebagai berikut:
1) menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang
digunakan guru;
2) menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru;
3) menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru;
4) membantu guru dalam mengembangkan RPP, media
pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi;
5) menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran;
6) latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing PLP II, dengan tujuan merasakan langsung
proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon
pendidik;
7) melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan
kegiatan ekstrakurikuler; dan
8) membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan
administrasi guru.

2
B. HASIL PELAKSANAAN
1. Analisis Kurikulum
Kurikulum merupakan perangkat rencana, tujuan, dan
materi pembelajaran yang digunakan sebagai acuan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan. SMA N 3 Magelang
melaksanakan sistem Pendidikan yang mengacu kepada
kurikulum merdeka pada tingkat satuan pendidikan yang didasari
oleh Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran. Kurikulum Merdeka diterapkan pada kelas X
(sepuluh/E) dan XI (sebelas/F), sedangkan untuk kelas XII (dua
belas) masih diterapkannya kurikulum 2013,
Kurikulum 2013
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan
berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas
nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal
lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi
Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD,
SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan
pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses,
konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan
konten.
Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan
rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan
diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta

3
didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru
dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung
peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil
belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan
dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci
lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas
tertentu.
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu
satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya
KD suatu mata pelajaran.
e. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi,
bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan
pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan
Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
Kurikulum Merdeka
Penerapan kurikulum merdeka pada jenjang SMA ini
merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk memulihkan
pembelajaran di Indonesia. Kurikulum ini didasarkan pada
Keputusan Menteri Pnedidikan Kebudayaan Riset dan Teknlogi
Republik Indonesia No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

4
Keunggulan dari kurikulum merdeka adalah sebagai berikut :
1) Lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini berfokus
pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi
peserta didik pada fasenya.
2) Tidak ada program peminatan bagi siswa di jenjang SMA
3) Guru dan siswa mempunyai kemerdekaan dalam kegiatan
belajar mengajar
4) Siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
5) Serta guru dapat mengajar sesuai tahapan capaian dan
perkembangan peserta didik.
6) Dari pihak sekolah juga mempunyai wewenang untuk
mengembangkan serta mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan
dan peserta didik.
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah kurikulum merdeka dibagi menjadi 3 (dua) kegiatan
utama, yaitu:
1) Pembelajaran intrakurikuler
2) Kokurikuler (projek penguatan profil pelajar Pancasila)
3) Ekstrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Satuan pendidikan
mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran
dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur
alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu)
tahun ajaran. Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik
daerah khususnya kota magelang dan sekitarnya.

5
Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan
sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:
1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Pada kurikulum merdeka belajar terdapat terdapat profil
pelajar pancasila sedangkan pada kurikulum merdeka terdapat
profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila pada kurikulum
merdeka terdiri dari 6 dimensi yaitu:
a. Dimensi beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan Berakhlak Mulia Aklak Agama.
b. Berkebhinekaan
c. Gotong royong
d. Mandiri
e. Bernalar
f. Kreatif

Uniknya didalam kurikulum merdeka terdapat sebuah


program yaitu Penguata Pelajar Pancasila atau yang disebut
dengan P5.
Untuk jenjang SMA ada enam tema sebagai berikut:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI.
7. Kewirausahaan

6
Tema yang dipilih sebagai Proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila di SMA Negeri 3 Magelang Untuk tahun 2023-2024
adalah sebagai berikut:
1. Kearifan lokal
2. Gaya hidup berkelanjutan
3. Berekayasa dan berteknologi untuk membangunkan NKRI
4. Bhineka Tunggal Ika
5. Suara demokrasi
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah sebagai berikut:
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) Fase yaitu:
a. Fase E untuk kelas X; dan
b. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA pembelajaran
intrakurikuler dengan Asumsi 1 tahun sama dengan 36 minggu
dan 1 JP sama dengan 45 menit
2. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang perlu
dipersiapkan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran adalah kumpulan instrumen/alat yang
digunakan dalam aktivitas pembelajaran yang terdiri dari media,
alat, bahan, dan panduan. Perangkat pembelajaran yang
digunakan oleh guru Matematika berupa modul ajar yang meliputi
LKPD dan rubrik penilaian, bahan ajar, dan instrumen penilaian.
Berdasarkan observasi selama PLP II dan juga mengikuti
pembelajaran di kelas bersama dengan guru, dapat diketahui
bahwa bahan ajar yang biasa digunakan berupa buku paket yang
berasal dari beberapa penerbit dan juga LKS.

7
Adapun beberapa perangkat pembelajaran yang digunakan
oleh guru di SMAN 3 Magelang adalah sebagai berikut :
a. Modul Ajar
Modul ajar digunakan oleh guru sebagai pedoman
dalam mengajar. Modul ajar ini harus dipersiapkan dan dibuat
oleh guru sebelum memulai praktik mengajar di kelas.
Penyusunan modul ajar ini didasarkan pada CP dan ATP yang
digunakan dan disesuaikan pada kondisi kelas. Dalam modul
ajar ini memuat identitas modul, profil pelajar pancasila,
LKPD, rubrik penilaian, lembar refleksi, metode atau model
pembelajaran, sarana prasarana, materi prasyarat, tahapan
pembelajaran yang termasuk pemahaman bermakna,
pertanyaan pemantik, hingga kegiatan pembelajaran
(pembukaan, isi, penutup) yang digunakan sebagai pedoman
selama pembelajaran berlangsung. Dalam modul yang dibuat
oleh mahasiswa praktikan terdiri dari:
1) Identitas Modul
Identitas yang terdiri dari
a) Nama penyusun/Institusi/Tahun
b) Jenjang sekolah
c) Fase/Kelas
d) Tahun ajar
e) Alokasi waktu
f) Jumlah pertemuan (JP)
g) Domain
h) Sub Domain
i) Capaian pembelajaran
j) Kata kunci
k) Pengetahuan/Keterampilan bersyarat
l) Profil Pelajar Pancasila
m) Sarana Prasarana
n) Target Siswa

8
o) Moda Pembelajaran
p) Materi Ajar, Alat, dan bahan
q) Kegiatan pembelajaran utama (pengaturan siswa
dan metode)
r) Asesmen
s) Persiapan Pembelajaran
2) Gambaran Umum Modul

Gambaran disini terdiri dari penjelasan


pembelajaran baik tujuan pembelajaran, urutan
materi pembelajaran, serta rencana asessmen
pembelajaran.
3) Langkah-langkah pembelajaran
Pada hal ini terdiri dari:
a) Topik
b) Tujuan pembelajaran
c) Pemahaman bermakna
d) Pertanyaan pemantik
e) Profil pelajar pancasila
f) Urutan kegiatan pembelajaran
4) Pengayaan
Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta
didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal
5) Refleksi Guru
6) Refleksi Siswa
7) Daftar Pustaka
8) Lampiran-Lampiran (materi dan LKPD)
b. Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran bermacam-macam, dimulai dari buku paket
matematika SMA dari penulis Dicky Susanto, dkk. dan

9
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimiliki oleh setiap siswa.
Tak jarang dari guru juga mengambil materi atau bahan ajar
dari modul di internet. Selain itu, untuk menunjang
pembelajaran dikelas mahasiswa praktikan juga menyiapkan
Power Point Presentation (PPT) interaktif dan video
pembelajaran yang berisi materi yang akan diajarkan.
c. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
LKPD merupakan bahan ajar yang memuat tugas
dengan tujuan, langkah-langkah kerja, dan soal evaluasi.
LKPD digunakan sebagai alat untuk mempermudah peserta
didik untuk mendalami materi secara mandiri. Pembelajaran
matematika di SMAN 3 Magelang menggunakan buku cetak
dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas. Dalam pengamatan
saat pembelajaran matematika, LKPD yang dikembangkan
bersama-sama antara mahasiswa dengan guru pada materi
sistem invers dari komposisi fungsi meliputi memperdalam
konsep peserta didik terhadap materi sistem invers dari
komposisi fungsi yang dikaitkan pada kehidupan sehari-hari,
pengertian invers dari komposisi fungsi, sifat-sifat invers dari
komposisi fungsi, dan dan fungsi saling invers. LKPD
dikembangkan dengan konsep Teams Games Tournament
dimana siswa dituntut untuk lebih aktif mengerjakan latihan
soal dan juga terdapat games yang membuat seru dan menarik
agar materi dapat lebih membekas dalam diri siswa.
d. Media Pembelajaran
Pada pembelajaran di kelas guru dan mahasiswa
praktikan juga membutuhkan perangkat yang berupa laptop,
video camera, proyektor, speaker dan koneksi internet untuk
menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kebutuhan
tersebut telah dipenuhi sekolah untuk untuk masing-masing
kelas pelaksana pembelajaran. Pada hal ini, guru dan
mahasiswa praktikan dituntut untuk bisa mengelola

10
perangkat-perangkat yang dibutuhkan. Selain itu, dalam
pembelajaran disini akan ada games atau tournament
menyusun Piramida dengan menggunakan gelas plastik.
e. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan oleh SMA Negeri
3 Magelang yaitu berupa acuan guru dalam menilai setiap
siswa berdasarkan keaktifan, akhlak, sikap, pengetahuan dan
ketrampilan. Hal yang paling mendasar yaitu penilaian
melalui observasi atau pengamatan selama pembelajaran
berlangsung. Contohnya seperti dilihat dari siapa saja siswa
yang aktif mengikuti pembelajaran. Instrumen penilaian lain
digunakan di SMA Negeri 3 Magelang yaitu postest/latihan
soal, LKPD, pekerjaan rumah, ulangan harian, pengayaan
serta diskusi dalam pembelajaran baik games atau LKPD.
f. Lembar Refleksi
Lembar refleksi ini digunakan sebagai bahan evaluasi
disamping tes penilaian. Selain siswa, guru juga turut mengisi
lembar refleksi. Lembar refleksi diisi oleh siswa dan guru
setelah pembelajaran selesai, beberapa indikator digunakan
dalam refleksi seperti mengisi atau menulis kesan dan pesan
setelah pembelaran, menuliskan bagaimana situasi hati saat
pembelajaran, materi yang belum bisa dipahami, kesulitan apa
yang dialami dalam pembelajaran serta evaluasi pembelajaran
apakah senang atau bosan atau lainnya.

3. Strategi Pembelajaran dan Media Pembelajaran


a. Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran SMA Negeri 3
Magelang menetapkan standar strategi pembelajaran untuk
diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Standar strategi
pembelajaran yang ditetapkan disusun berdasarkan prinsip
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
dengan melibatkan pemahaman semua bagian konsep yang

11
dipelajari dan berkaitan satu sama lain. Strategi ini diharapkan
membuat pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan
melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran. Jadi
pembelajaran terpusat pada siswa guru hanya sebagai
fasilitator.
Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan
oleh SMA Negeri 3 Magelang adalah sebagai berikut:
1) Koordinasi Persiapan Pembelajaran
Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru
mata pelajaran, baik yang mata pelajarannya terintegrasi
secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini
dilakukan untuk membuat kesepakatan terhadap jalan nya
proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan
sesuai dengan modul ajar.
2) Prosedur
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1
kali pertemuan standarnya adalahterdiri dari kegiatan
Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki
komponenminimal yang harus dilaksanakan oleh guru
namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik
selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu
pertemuan.
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat
dari tabel berikut:
No Kegiatan Komponen Minimal
1 Pembuka 1. Menyiapkan kondisi fisik dan
psikis pelajar
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Memberikan apersepsi

12
2 Inti 1. Melaksanakan pembelajaran
sesuai model pembelajaran
yang dipilih
2. Melakukan integrasi
keterampilan Literasi, 4C
(Communication,
Collaboration, Critical
Thinking & Creativity) dan
HOTS (High Order Thinking
Skill) dalam pembelajaran
3 Penutup 1. Melakukan refleksi
2. Menyampaikan rencana tindak
lanjut
3) Model Pembelajaran Standar model pembelajaran yang
dipergunakan oleh SMA Negeri 3 Magelang dipilih
berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang
bersifat inkuiri dan kontekstual dalam kegiatan inti
pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model
pembelajaran SMA Negeri 3 Magelang tersebut adalah:
a) Problem Based Learning
b) Project Based Learning
c) Cooperative Learning
d) Discovery Learning
Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran serta
wawancara bersama guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas XI, praktikan mendapatkan informasi
bahwasanya model yang diterapkan masih kurang adanya
games atau hiburan yang membuat siswanya tertarik. Selain
itu, hasil wawancara terhadap beberapa peserta didik di kelas
XI diketahui bahwa menurut mereka matematika merupakan
pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan adanya
permasalahan tersebut dapat dikarenakan kegiatan dalam

13
proses pembelajaran yang kurang menarik. Maka dari hal
tersebut, peran guru sangatlah penting dalam memberikan
motivasi dan memperkenalkan materi matematika kepada
siswa dengan lebih menarik sehingga motivasi belajar
matematika siswa lebih terpacu.
Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
hasil belajar matematika peserta didik salah satunya yaitu
menerapkan pembelajaran kooperatif, dengan menggunakan
model kooperatif siswa akan lebih aktif dan dapat
meningkatkan motivasi, interaksi dan prestasi belajar dalam
pembelajaran matematika. Teams Games Tournament (TGT)
merupakan salah satu bentuk dari model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning) yang dikembangkan untuk
mencapai tiga tujuan pembelajaran penting yaitu hasil belajar
siswa yang meningkat (dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotorik), penerimaan terhadap keragaman (dimana
siswa akan saling menghormati atas kelebihan dan kekurangan
diantara mereka dan melakukan hubungan yang sinergis serta
saling menguntungkan), dan pengembangan keterampilan
sosial. Dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa
praktikan melakukan pembelajaran dengan model TGT yakni
Games menyusun Piramida. Dalam model disini, nantinya
peserta didik dituntut untuk berkompetisi secara kelompok
dalam penyusunan piramida dan juga menjawab pertanyaan
sebanyak mungkin dan tentunya dengan jawaban yang tepat
pula.
Adapun lima komponen utama dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournamnet) yaitu:
1. Penyajian Kelas (Class Presentation)
Penyajian kelas dalam pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) tidak berbeda dengan
pengajaran biasa atau pengajaran klasikal oleh guru, hanya

14
pengajaran lebih difokuskan pada materi yang sedang
dibahas saja. Ketika penyajian kelas berlangsung mereka
sudah berada dalam kelompoknya. Dengan demikian
mereka akan memperhatikan dengan serius selama
pengajaran penyajian kelas berlangsung sebab setelah ini
mereka harus mengerjakan games akademik dengan
sebaik-baiknya dengan skor mereka akan menentukan
skor kelompok mereka.
2. Kelompok (Teams)
Kelompok disusun dengan beranggotakan 6-8 orang
yang mewakili pencampuran dari berbagai keragaman
dalam kelas seperti perbedaan kemampuan, jenis kelamin,
ras atau etnik. Fungsi utama mereka dikelompokkan
adalah anggota-anggota kelompok saling meyakinkan
bahwa mereka dapat bekerja sama dalam belajar dan
mengerjakan games atau lembar kerja dan lebih khusus
lagi untuk menyiapkan semua anggota dalam menghadapi
kompetisi. Dalam komponen ini, mahasiswa praktikan
memberikan pengajaran langsung dan diskusi dengan
kelompok yang sudah dibagi. Kepada masing-masing
kelompok diberikan tugas untuk mengerjakan latihan soal
yang telah disediakan. Fungsi utama kelompok ini untuk
memastikan bahwa semua anggota kelompok benar-benar
belajar dan menyiapkan anggotanya agar bisa
mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam turnamen
nantinya.
3. Games (Permainan)
Pertanyaan dalam games disusun dan dirancang dari
materi yang relevan dengan materi yang telah disajikan
untuk menguji pengetahuan dari masing-masing
kelompok. Pada games disini dimasinkan oleh 6-8 orang
siswa dari setiap kelompoknya. Siswa diminta untuk

15
memindahkan serta menyusun kembali gelas plastik
sehingga tersusun menjadi piramida. Didalam piramida
terdapat 8 butir soal yang akan dikerjakan oleh setiap
kelompoknya. Siswa yang lebih cepat membentuk
piramida akan mendapatkan nilai tambahan serta siswa
yang menjawab benar akan mendapatkan skor. Skor serta
waktu tercepatlah yang akan nantinya dikumpulkan untuk
turnamen.
4. Turnamen/Kompetisi (Tournament)
Turnamen adalah susunan beberapa games yang
dipertandingkan. Biasanya turnamen setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja atau latihan soal. Dalam
turnamen ini yakni menyusun piramida.
5. Penghargaan Kelompok (Teams Recognize)
Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberi
penghargaan berupa hadiah atau sertifikat atas usaha yang
telah dilakukan kelompok selama belajar. Dalam
penghargaan disini kelompok yang mendapatkan poin
nilai paling tinggi akan menjadi kelompok pemenang serta
melihat penyusunan piramida baik kerja sama, waktu serta
kekompakannya.
Pada model pembelajaran TGT (Team Games
Tournament) terdapat kelebihan dan juga kelemahannya,
antara lain:
1) Kelebihan
a) Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang
cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih
menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik
yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut
aktif dan mempunyai peranan penting dalam
kelompoknya.

16
b) Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan
rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama
anggota kelompoknya.
c) Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena
dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah
penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
d) Dalam pembelajaran peserta didik ini, membuat
peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti
pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa
turnamen dalam model ini.
e) Motivasi belajar peserta didik bertambah.
f) Dalam kelas kooperatif peserta didik memiliki
kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan
pendapatnya
g) Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi
pembelajaran
2) Kelemahan
a) Membutuhkan waktu yang lama
b) Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran
yang cocok untuk model ini.
c) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik
sebelum diterapkan.
b. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang akan digunakan dengan
model pembelajaran TGT (Teams Games Tournamnet) yaitu
media yang dapat diterapkan dari permainan sehari-hari yang
sudah dikenal oleh siswa, namun permainan yang digunakan
haruslah memiliki nilai yang edukatif. Ada berbagai jenis
permainan yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran,
salah satunya adalah Gelas Piramida. Permainan gelas
piramida merupakan permainan dimana siswa menyusun gelas

17
menjadi sebuah piramida. Dalam permainan ini ditujukan
untuk membantu proses belajar mengajar di dalam kelas agar
siswa merasa senang dalam pembelajaran.
Langkah-langkah dalam permainan Gelas Piramida
antara lain:
a. Guru mempersiapkan perangkat permainan
b. Guru membagikan kelompok sesuai dengan kelompok
pembelajaran sebelumnya yakni 1 kelompok terdiri dari 8
orang
c. Guru sudah menyiapkkan soal yang akan diletakan di
bawah gelas
d. Gelas disusun menjadi piramida dengan letak 3, 2, 1
e. Siswa akan berlomba untuk memindahkan gelas dari
tempat awal ke tempat yang sudah disiapkan.
f. Penyusunan piramida menggunakan karet yang dikat
dengan tali dimana pemindahannya satu per satu gelasnya
hingga tersusun sebuah piramida
g. Dalam penyusunan piramida, siswa dilarang untuk
memindahkannya dengan tangan, tidak boleh
menjatuhkan dan mengambil atau menyomot dengan jari
(hal tersebut agar siswa menjadi kreatif dalam
menyelesaikan masalah dan lebih hati-hati dalam bersikap
ataupun bertindah)
h. Siswa berlomba untuk menyusun piramida secara
berlomba
i. Setelah siswa yang sudah menyelesaikan penyusunan
piramida dengan cepat akan mendapatkan poin tambahan
j. Jika gelas piramida sudah tersusun rapih, maka bisa
dipersilahkan siswa untuk menjawab 8 soal yang ada di
dalam soal.
k. Siswa yang menyelesaikan lebih cepat akan mendapatkan
poin tambahan

18
l. Siswa akan mempresentasikan hasil pengerjaannya dan
saling menanggapi dan apabila jawabannya benar akan
mendapatkan poin sempurna
m. Kelompok yang mendapatkan poin tertinggi akan
mendapatkan penghargaan atau reward.
Manfaat dalam permainan gelas piramida antara lain:
a. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui
proses pembelajaran bermain sambil belajar
b. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan
bahasa agar menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak
yang baik
c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik,
memberikan rasa aman, dan menyenangkan
d. Mengnal kalah dan menang
e. Belajar bekerja sama dan kekompakan
f. Berlatih untuk berhati hati dan tenang dalam memecahkan
masalah
Kelebihan dan kekurangan dalam permainan gelas piramida
antara lain:
a. Kelebihan
1) Meningkatkan hasil belajar lebih baik
2) Proses belajar mengajar menjadikan siswa lebih aktif
3) Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar adalah
hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi
sesuatu yang hanya harus terpaku pada lembaran-
lembaran soal ulangan
4) Mendidik siswa untuk bekerja sama dan juga memecahan
masalah dengan tenang dan berhati-hati
5) Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa dalam
kekompakan dan berhati-hati dalam permainan
6) Media gelas piramida sangat bagus untuk melakukan
latihan soalatau mengulang pelajaran yang telah diberikan

19
7) Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah
dimainkan
8) Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan
media pembelajaran ini
9) Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-
sungguh agar mendapatkan poin tertinggi
10) Media ini sangat disenangi oleh siswa karena belajar
dengan sambil gerak dan cepat-cepatan dalam penyusunan
b. Kekurangan
1) Masih adanya karet yang putus, dan harus siap sedia karet
atau tali cadangan
2) Membutuhkan persiapan yang matang agar menyesuaikan
konsep materi dan kegiatan pembelajaran
3) Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan
mengalami kesulitan dalam bermain.
4) Masih bisa adanya kecurangan dan kericuhan yang terjadi
dalam permainan yang melanggar peraturan permainan

4. Pengelolaan Kelas
a. Tata Kelola Siswa
Pembelajaran yang dilaksanakan secara offline atau
luring. Sebelum pembelajaran berlangsung, siswa dibiasakan
untuk memberi salam kepada guru dan berdoa. Biasanya,
kegiatan ini dipimpin langsung oleh ketua dan wakil ketua
kelas. Setelah itu, guru akan menyiapkan situasi kelas dan
siswa dengan mengecek kebersihan kelas hingga mengecek
kehadiran siswa. Sesaat setelah selesai mengecek kehadiran,
tak jarang guru juga mengecek kelengkapan dan sopan santun
siswa dalam berpakaian. Setelah semuanya siap, guru baru
akan memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
terlebih dahulu dan dilanjut dengan pemberian materi.
Mayoritas guru biasanya hanya memberi materi pengantar saja
kepada siswa sebagai perangsang berpikir, kemudian siswa

20
biasa nya diberikan latihan soal dan LKPD untuk bahan
diskusi dengan kelompoknya.
Dalam materi pembelajaran, mahasiswa praktikan
memberikan materi dari buku paket serta LKPD. Selain itu,
mahasiswa praktikan juga memberikan materi dari power
point, video pembelajaran (materi) dan juga foto-foto
penunjang pembelajaran matematika.
Mahasiswa praktikan melaksanakan tata latihan kelas
dengan urutan sebagai berikut:
1) Mahasiswa praktikan mempersilahkan siswa masuk ke
kelas tepat pukul 07.00 pagi
2) Mahasiswa praktikan melakukan piket pagi
3) Mahasiswa praktikan membuka kelas dengan salam
pembuka dan mempersilahkan salah satu dari siswa untuk
memimpin berdoa sebelum belajar
4) Siswa diminta untuk menjaga kebersihan kelasnya
(kesiapan mengikuti pembelajaran)
5) Mahasiswa praktikan melaksanakan presensi siswa
dengan memanggil satu persatu siswa (ditanyakan yang
tidak hadir)
6) Mahasiswa praktikan mempersilahkan siswa menyiapkan
buku dan alat tulis yang digunakan untuk belajar
7) Mahasiswa praktikan memberikan apersepsi dan umpanan
kepada siswa
8) Apabila siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran dilakukan ice breaking.
9) Apabila ada siswa yang bermain hp saat pelajaran ditegur
dengan baik.
10) Mahasiswa praktikan membagi semua siswa di kelas
menjadi 4 kelompok belajar
11) Mahasiswa praktikan mulai menyampaikan materi
pelajaran matematika

21
12) Setelah penyampaian materi secara general, kemudian
siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan setiap kelompok
berisikan 8-9 anggota
13) Mahasiswa praktikan meminta siswa memahami dan
berdiskusi secara kelompok terkait materi yang
disampaikan
14) Mahasiswa praktikan meminta siswa untuk mengerjakan
latihan soal dan berdiskusi
15) Alokasi waktu pengerjaan latihan soal dan diskusi materi
untuk persiapan games adalah 30 menit
16) Setelah waktu pengerjaan selesai, pada tahap,
mengkomunikasikan, siswa diminta untuk maju
mempresentasikan hasil kerjanya yakni latihan soal secara
bergantian per kelompok dan saling menanggapinya.
17) Kemudian, dilakukan games dan turnamen menyusun
piramida gelas. Dalam games, setiap kelompok berlomba
menyusun piramida dari gelas secara cepat dan didalam
gelas tersebut terdapat 8 soal yang harus dikerjakan oleh
setiap anggota kelompoknya.
18) Mahasiswa praktikan, mengoreksi hasil pekerjaan
siswanya dan memberikan poin kepada setiap jawaban
yang benar
19) Mahasiswa praktikan memberikan penghargaan kepada
kelompok yang mendapatkan poin tertinggi.
20) Mahasiswa praktikan memberikan kesimpulan dari materi
dan pembelajaran yang telah dilaksanakan
21) Mahasiswa praktikan memberikan motivasi dalam belajar
khususnya untuk pelajaran matematika
22) Mahasiswa praktikan menutup proses pembelajaran
dengan salam penutup dan menyampaikan topik materi
untuk pertemuan selanjutnya

22
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran menjadi unsur yang terpenting
dalam pembelajaran karena materi harus mencakup Capaian
Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran. Materi pembelajaran
matematika yang sedang diajarkan di kelas XI F SMA Negeri
3 Magelang adalah materi Invers Dari Komposisi Fungsi.
c. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang digunakan untuk pembelajaran di
SMA N 3 Magelang adalah 45 menit untuk satu jam pelajaran.
Mata pelajaran matematika sendiri memiliki alokasi waktu
tiga jam pelajaran di setiap minggunya. Alokasi waktu ini
digunakan sebagai patokan saat menyusun modul ajar
terutama saat menyusun langkah pembelajaran agar tidak
terjadi ketidaksesuaian waktu. Hal ini penting untuk
diperhatikan dan disesuaikan setiap kelas agar tidak ada kelas
yang tertinggal mata pelajaran.

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Pembelajaran
Perkembangan teknologi yang semakin pesat akan
berpengaruh pada semua aspek kehidupan terutama di dunia
pendidikan. Pada semua jenjang Pendidikan baik dari sekolah
dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi sudah menerapkan
teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara
lancar. Teknologi Informasi dan Komuniakasi (TIK) adalah
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpangan, penyebaran, dan penyajian informasi.
TIK mengacu pada teknologi yang menyediakan akses informasi
melalui telekomunikasi. TIK mirip dengan Teknologi Informasi
(TI) tetapi fokus utama TIK pada teknologi komunikasi, seperti
internet, jaringan nirkabel, telepon seluler, dan media komunikasi
lainnya.

23
Dalam pembelajaran di SMAN 3 Magelang, pemanfaatan
TIK dilakukan melalui leptop, LCD, speaker, HP, dan komputer
dengan media WhatsApp sebagai sarana komunikasi, YouTube
sebagai sarana penyampaian materi, dan Google Form sebagai
pengisian angket atau evaluasi.

6. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran


Dalam penilaian dan evaluasi pembelajaran di SMA
Negeri 3 Magelang dalam kurikulum 2013 pada kelas XII
menggunakan penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan
penilaian keterampilan. Penilaian sikap disini dugunakan guna
mengetahui perilaku dan budi pekerti peserta didik antara lain
menggunakan observasi dan penlaian antar teman sebaya.
Penilaian pengetahun merupakan penilaian yang dilakukan
dengan tes tertulis, tes lisan (ketika ditanya), tes penugasan.
Penilaian keterampilan disini antara lain penilaian praktik, proyek,
portofolio dalam mencapai keberhasilan keterampilan peserta
didik.
Dalam kurikulum merdeka yakni kelas X dan XI yakni
menggunakan asessmen diagnostik, asessmen formatif, dan
asessmen sumatif. Asesmen diagnostik disini merupakan tes
kemampuan awal dari peserta didik. Asessmen formatif disini
proses dalam pembelajarannya, keaktifannya dalam
pembelajaran. Penilaian sumatif merupakan tujuan
pembelajarannya sudah tercapai atau belum misalkan penugasan.
Penilaian dan evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa
praktikan disini dalam kelas XI mengenai invers dari komposisi
fungsi dengan melakukan asessmen diagnostik, asessmen
formatif, dan asessmen sumatif. Pada asessmen diagnostik
dilakukan secara individu yang dilakukan dari pertanyaan
pemantik di dan tanya jawab sebagai kompetensi awal peserta
didik. Dalam asessmen formatif disini dilakukan secara individu
yang dilakukan dengan keaktifan (observasi) pembelajaran pada

24
games, pengerjaan LKPD pada setiap kelompok serta keaktifan
dalam pembelajaran. Pada asessmen sumatif dilakukan dengan
memberikan tugas rumah kepada peserta didik.

7. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler


Berdasarkan pelaksanaanya, ekstrakurikuler terbagi
menjadi dua macam, yaitu ektrakurikuler wajib dan ektrakurikuler
pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan sebuah bentuk program
kegiatan yang diwajibkan bagi seluruh pelajar, dalam hal ini
pelajar fase E. Pramuka merupakan Ekstrakurikuler wajib di SMA
Negeri 3 Magelang.
Ektrakurikuler pilihan merupakan sebuah bentuk kegiatan
yang menjadipilihan pelajar, sebagai wadah penyaluran dan
pengembangan potensi bakat dan minatpelajar dibidang non
akademis, yang dapat medukung kompetensi akademis pada
umumnya, dan mendukung proses aktualisasi diri pelajar pada
khsususnya.
Jenis ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 Magelang terdiri
dari kelompok olah raga, kelompok seni, dan kelompok akademis,
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Nama Kegiatan Hari Jam Mulai
Ekstra Latihan Latihan
1 Pramuka Jumat 15.30−17.00
2 Sepak Bola Selasa 16.00−17.30
3 Futsal Kamis 15.30−17.00
4 Bola Voli Sabtu 10.00−11.30
5 Bola Basket Kamis 16.00−17.30
6 Bulu Tangkis Sabtu 10.00−13.00
7 Paskibra Sabtu 08.0−10.00
8 Musik & Paduan Senin & 16.00−17.30
Suara Rabu
9 Jurnalistik Selasa 15.30−17.00

25
10 Palang Merah Senin 15.30−17.00
Remaja/PMR
11 Pecinta Alam Senin 15.30−17.00
12 Karya Ilmiah Selasa 15.40−16.40
Remaja/KIR
13 Tari Tradisional & Rabu 16.00−17.00
Modern
14 ECC Kamis 15.45−17.00
15 PKS

26
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II merupakan
wadah bagi Mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar
yang diperoleh secara langsung dari sebuah lembaga. Pengalaman
belajar yang diperoleh secara langsung tentu akan memperkaya
dan memperlengkap ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama
di bangku kuliah. Melalui kegiatan PLP ini, mahasiswa khususnya
mahasiswa kependidikan dapat mengaplikasikan kompetensi atau
keahliannya dalam bidang pembelajaran. Bukan hanya
kompetensi kependidikannya saja, melainkan juga kompetensi
yang menunjang kependidikannya. Dalam hal ini, kegiatan PLP
telah terlaksanakan dengan baik di SMA Negeri 3 Magelang
selama kurang lebih 1 bulan, yakni mulai tanggal 28 Agustus
hingga 28 September 2022.
Beberapa program yang dilaksanakan dalam kegiatan PLP
ini adalah praktik pengajaran di SMA Negeri 3 Magelaang.
Program tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai tujuan dan
harapan yang dicapai. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa
program yang direncanakan dalam kegiatan PLP ini telah berhasil
dilaksanakan.
Dengan demikian, melalui kegiatan PLP mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman-pengalaman yang berharga. Adapun
pengalaman tersebut dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1) Program PLP merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus ditempuh oleh mahasiswa UNTIDAR program studi
kependidikan. Program ini memiliki tujuan serta fungsi, yaitu
sebagai sarana untuk memberikan bekal kemampuan kepada
mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional
dalam rangka untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan serta profesional dari mahasiswa. Kompetensi
yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kompetensi

27
kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi personal
dan kompetensi sosial. Program PLP merupakan program
yang akan memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa
sebagai seorang calon pendidik di bidangnya masing-masing.
2) Program PLP menjadikan mahasiswa untuk terus berusaha
menumbuh kembangkan sikap dan kepribadian sebagai
seorang pendidik, yakni sikap dewasa dalam bertindak dan
berfikir, disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan
lingkungan, lembaga atau masyarakat di sekitarnya.
3) Komunikasi, koordinasi, dan kerja sama yang baik merupakan
kunci utama lancarnya pelaksanaan kegiatan PLP.
4) Kegiatan PLP memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan
oleh mahasiswa PLP, akan tetapi juga memberikan manfaat
bagi lembaga dan kampus UNTIDAR.
5) Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)
memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk belajar
bagaimana berinteraksi dengan siswa baik di kelas (dalam
proses pembelajaran) maupun di luar kelas (di luar jam
pembelajaran) sehingga mahasiswa sadar akan perannya
sebagai pengajar dan pendidik yang wajib memberikan
teladan dan sebagai pengayom siswa di sekolah.

2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penyusunan laporan ini,
maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
rekomendasi atau saran, yaitu :
a. Bagi Pihak Lembaga Persekolahan
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pihak
lembaga sebaiknya lebih meningkatkan Guru yang sudah
disesuaikan dengan kompetensi peserta didik, tetapi apabila
ada peserta didik yang memiliki bakat dan potensi tersendiri
sebaiknya diberikan fasilitas khusus atau materi tambahan.

28
Meningkatkan kompetensi pendidik SMA melalui diklat-
diklat sejenis bagi pendidik. Mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang ada di SMA, seperti Lapangan persekolahan
dan parkiran
b. Bagi UNTIDAR
Agar mahasiswa memahami secara mendalam
mengenai mekanisme pelaksanaan PLP sebaiknya pihak
UNTIDAR ataupun lembaga terkait mengalokasikan waktu
untuk pembekalan PLP. Selain itu, pihak UNTIDAR juga
sebaiknya terus meningkatkan kerja sama dengan SMA
Negeri 3 karena SMA Negeri 3 ini tepat dan sesuai digunakan
sebagai tempat praktik PLP mahasiswa.
c. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya aktif untuk memperoleh
informasi-informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
program PLP. Mengikuti pembekalan PLP dan membaca buku
panduan PLP merupakan hal penting yang harus dilakukan
sebelum melaksanakan kegiatan PLP. Di samping itu,
mahasiswa juga sebaiknya selalu menjalin
komunikasi,membangun koordinasi, dan rajin berkonsultasi
mengenai program PLP baik dengan Dosen Pembimbing
maupun pembimbing lapangan di lembaga.

29
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan PLP II

Gambar 1. Penerjunan Mahasiswa PLP SMAN 3 Magelang

Gambar 2. Observasi Kelas

Gambar 3. Praktik Mengajar XI F (Utama)

30
Gambar 4. Praktik Mengajar Model TGT XI F Utama (Gelas
Piramida)

Gambar 5. Pembuatan LKPD dan Modul Ajar

31
Gambar 6. Pendampingan X

Gambar 7. Pendampingan & Mengajar XII

32
Gambar 8. Pembelajaran (Gelas Piramida)

Gambar 9. Media Gelas Piramida

33
Gambar 10. LKPD Invers Dari Komposisi Fungsi

34
Gambar 11. Pekerjaan Siswa

35
Gambar 12. Hasil Penilaian

36
2. Buku Harian (Log Book) Program PLP II

37
38
39
3. Foto Kegiatan Program PLP II

Gambar 1. Ekstrakurikuler

Gambar 2. Pembiasaan Menyanyi Lagu Indonesia Raya

40
Gambar 3. Pembiasaan Hari Jumat (Senam, Bersih-Bersih,
Literasi)

Gambar 4. Kegiatan Piket Pagi

41
Gambar 5. Upacara Bendera

Gambar 6. Karnaval Bhineka Tunggal Ika

42
Gambar 7. Orasi Calon Ketua dan Wakil OSIS

Gambar 8. Pameran P5

43
Gambar 9. Kegiatan P5 Simulasi Pemilu Oleh KPU

Gambar 10. Kegiatan P5 Oleh Bawaslu

44

Anda mungkin juga menyukai