Makalah Program Linear

Penyelesaian Masalah Program Linear dengan Metode Big M

Dosen Pengampu: Zuida Ratih Hendrastuti, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh:

Yunita Nuraini 2010306041

Maulida Irwanti 2010306053
Arditia Tri Nugroho 2010306056
Hardianto Sajiwo Hutomo 2010306085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
 PEMBAHASAN

Metode Big M

Perbedaan metode Big M dengan primal simpleks biasa terletak pada pembentukan tabel
awal. Ketika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≥, maka perubahan bentuk umum
menjadi bentuk baku memerlukan satu variabel surplus. Variabel surplus tidak dapat
berfungsi sebagai variabel basis awal, hal tersebut dikarenakan koefisiennya bertanda
negative. Sebagai variabel basis pada solusi awal, maka harus ditambahkan satu variabel
buatan. Variabel buatan pada solusi optimal harus bernilai 0, karena memang variabel ini
tidak ada.

Teknik yang dapat digunakan untuk membuat agar variabel buatan bernilai 0 pada solusi
optimal, melalui cara berikut:

1. Penambahan variabel buatan pada fungsi kendala yang tidak mempunyai variabel
slack, mengharuskan menambahkan variabel buatan pada fungsi tujuan.
2. Apabila fungsi tujuannya maksimisasi, maka variabel buatan pada fungsi tujuan
mempunyai koefisien +¿ M.
3. Apabila fungsi tujuan merupakan minimisasi, maka variabel buatan pada fungsi
tujuan mempunyai koefisien −¿ M.
4. Karena koefisien variabel basis pada tabel simpleks harus bernilai 0, maka variabel
buatan pada fungsi tujuan harus digantikan nilai dari fungsi kendala yang memuat
variabel buatan tersebut.

Secara ringkas Metode Big M dapat ditulis sebagai berikut:

Penyesuaian Koefisien fungsi tujuan

Batasan
fungsi batasan Maksimisasi Minimisasi
Tambah slack
≤ 0 0
variabel
Tambah artificial
¿ −¿M M
variabel
≥ Kurangi slack
0 0
variabel
dan tambah −¿M M
 artificial variabel

Contoh soal 1:
Minimumkan z=4 x 1+ x 2
Dengan kendala:
3 x 1+ x 2=3
4 x1 +3 x 2−s1=6
x 1+ 2 x 2 +s 2=4
x 1 , x 2 , s1 , s 2 ≥ 0
Solusi:
Kendala pertama dan kedua tidak memiliki variabel slack, sehingga tidak ada variabel
basis awal. Agar berfungsi sebagai variabel basis awal, p ada kendala 1 dan 2
ditambahkan masing-masing satu variabel buatan atau variabel artificial.
Maka bentuk bakunya menjadi:
Minimumkan z=4 x 1+ x 2 + M A 1+ MA 2
Dengan kendala:
3 x 1+ x 2 + A1=3
4 x1 +3 x 2−s1 + A2=6
x 1+ 2 x 2 +s 2=4
x 1 , x 2 , s1 , s 2 ≥ 0
1. Nilai A1 diganti dari fungsi kendala pertama
A1=¿3-3 x 1−x 2
M A 1 berubah menjadi M ¿3-3 x 1−x 2 ¿=3 M −3 Mx 1−M x 2
2. Nilai A2 digantikan oleh fungsi kendala kedua
A2=6−4 x 1−3 x 2+ s1
M A 2 berubah menjadi M ( 6−4 x 1−3 x 2+ s 1) =6 M −4 M x 1−3 M x 2 + M s 1
3. Fungsi tujuan berubah menjadi
Minimum z=4 x 1+ x 2 +3 M −3 Mx 1−M x 2 +6 M −4 M x 1−3 M x2 + M s 1
¿ ( 4−7 M ) x1 + ( 1−4 M ) x2 + M s 1+ 9 M

Variabe
x1 x2 s1 A1 A2 s2 NK
l dasar
z −4+7 M −1+4 M −M 0 0 0 9M
 A1 3 1 0 1 0 0 3
A2 4 3 -1 0 1 0 6
s2 1 2 0 0 0 1 4

Variabel
x1 x2 s1 A1 A2 s2 NK Indeks
dasar
z −4+7 M −1+4 M −M 0 0 0 9M -
A1 3 1 0 1 0 0 3 1
3
A2 4 3 -1 0 1 0 6
2
s2 1 2 0 0 0 1 4 4

Variabel
x1 x2 s1 A1 A2 s2 NK Indeks
dasar

z 0 ( 1+53 M ) -M 0 0 0 4 +2 M -

1 1
x1 1 0 0 0 1 3
3 3
5 −4 6
A2 0 -1 1 0 2
3 3 5
5 −1 9
s2 1 0 0 1 3
3 3 5

Variabel
x1 x2 s1 A1 A2 s2 NK Indeks
dasar
1 8 −1 18
z 0 0 −M −M 0 -
5 5 5 5
1 3 −1 3 25
x1 1 0 0
5 5 5 5 3
−3 −4 3 6
x2 0 1 0 -
5 5 5 5
s2 1 0 1 1 −1 1 1 1
 Variabel
x1 x2 s1 A1 A2 s2 NK
dasar
7 −1 17
z 0 0 0 −M −M
5 5 5
2 −1 2
x1 1 0 0 0
5 5 5
−1 3 9
x2 0 1 0 0
5 5 5
s1 0 0 1 1 −1 1 1

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa nilai minimum dari persoalan di atas yaitu
17
5
dengan titik koordinat ,( )
2 9
5 5

Contoh Soal 2:

Minimumkan dari Z=2 X 1+ 3 X 2

Dengan kendala
2 X 1 + X 2 ≤16

X 1 +3 X 2 ≥ 20
X 1 + X 2=10

Solusi:
Bentuk baku:
Minimumkan Z=2 X 1+ 3 X 2 +0 S 1+ M A1 + M A 2
Dengan kendala
2 X 1 + X 2 + S1=16

X 1 +3 X 2 −S 2+ A 1=20
X 1 + X 2 + A2 =10
A1=20−X 1−3 X 2 +S 2
M A 1=20 M −MX 1−3 MX 2+ MS 2

A2=10−X 1 −X 2
MA 2=10 M −MX 1 −MX 2

Z=2 X 1+ 3 X 2 +0 S 1+ M A1 + M A 2
Z=2 X 1+ 3 X 2 +0 S 1+ 20 M −MX 1−3 MX 2 + MS 2 +10 M −MX 1−MX 2

Z=(2−2 M ) X 1+(3−4 M ) X 2+ 0 S 1+ MS 2 +30 M

Fungsi tujuan berubah menjadi Z=(2−2 M ) X 1+(3−4 M ) X 2+ 0 S 1+ MS 2 +30 M

Z−(2−2 M ) X 1−(3−4 M ) X 2−0 S 1−MS 2=30 M

Variabe X1 X2 S1 S2 A1 A2 NK Indeks
l Dasar
S1 2 1 1 0 0 0 16 16
A1 1 3 0 -1 1 0 20 20
3
A2 1 1 0 0 0 1 10 10
Z 2 M −2 4 M −3 0 −M 0 0 30 M

Variabe X1 X2 S1 S2 A1 A2 NK Indeks
l dasar
S1 5 0 1 1 −1 0 28 28
3 3 3 3 3
A1 1 1 0 −1 1 0 20 20
3 3 3 3
A2 2 0 0 1 −1 1 10 5
3 3 3 3
Z 2 M −3 0 0 M −3 3−4 M 0 10 M +60
3 3 3 3

Variabe X1 X2 S1 S2 A1 A2 NK
l Dasar
S1 0 0 1 −1 1 −5 1
2 2 2
A1 0 1 0 −1 1 −1 5
2 2 2
A2 1 0 0 1 −1 3 5
2 2 2
Z 0 0 0 −1 3−6 M 3−2 M 25
2 6 6
Karena elemen pada baris Z sudah negatif/nol semua maka tabel sudah optimal
X 1 =5
X 2 =5

Z=25

Latihan Soal:

Maksimumkan Z=3 x1 +5 x 1

Berdasarkan metode Big M!

Kendala :
x1≤ 4
2 x2 ≤12
3 x 1+2 x 2=18
x1 , x2 ≥ 0

Gunakan metode Big M!

Solusi :
M ax Z=3 x 1+5 x 2 – M r 1

Berdasarkan pembatas
x 1+ s 1=4
2 x2 + s2 =12
3 x 1+2 x 2+ r 1=18
x 1 , x 2 , s1 , s 2 , r 1 ≥0
Subtitusi :
r 1=18−3 x 1 – 2 x 2
Z=3 x1 +5 x 2 – M (18 – 3 x 1 – 2 x 2)
Z=3 x1 +5 x 2 – 18 M +3 M x 1 +2 M x 2
Z=(3+ 3 M )x 1 +(5+ 2 M ) x 2 – 18 M
Z – (3+ 3 M ) x 1 – (5+ 2 M ) x2 M =−18 M
Iterasi
Basis x1 x2 s1 s1 r1 RHS Rasio
Z −3 M −3 −2 M −5 0 0 0 −18 M
s1 1 0 1 0 0 4 4
s1 0 2 0 1 0 12 ∞
r1 3 2 0 0 1 18 6

Iterasi 1
Basis x1 x2 s1 s1 r1 RHS Rasio
Z 0 −2 M −5 3 M+3 0 0 −6 M +12
s1 1 0 1 0 0 4 ∞
s1 0 2 0 1 0 12 6
r1 0 2 −3 0 1 6 36

Iterasi 2
Basis x1 x2 s1 s1 r1 RHS Rasio
Z 0 0 −9 /2 0 M +5/2 27
s1 1 0 1 0 0 4 4
s1 0 0 3 1 −1 6 2
r1 0 1 −3/2 0 1/2 3 −2

Iterasi 3
Basis x1 x2 s1 s1 r1 RHS
Z 0 0 0 3/2 M +1 36
s1 1 0 0 −1/3 1/3 2
s1 0 0 0 1/3 −1/3 2
r1 0 1 0 1/ 2 0 6
Kesimpulan :
x 1=2
x 2=6
Z=36