A. Program Linear
1. Pengertian Program Linear
Program Linear adalah tehnik optimasi yang melibatkan variable-
variabel linear. Dalam program linear dikenal dua fungsi yaitu fungsi
tujuan dan fungsi kendala yang linear
b. Metode Simpleks
Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear
program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih
dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.
Metode simpleks adalah salah satu teknik penyelesaian
dalam program linear yang diguakan sebagai teknik pengambilan
keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya secara optima;. Metode simpleks
digunakan untuk mencarai nilai optimal dari program linear dari
program linear yang melibtkan banyak pembatas dan banyak variabel.
Maksimumkan Z 3X 1 5 X 2
Dengan kendala :
2X 1 8
3X 2 15
6X 1 + 5X 2 30
X1 X2 0
Penyelesaian :
2 X 1 S1' 8
Kemudian sama halnya dengan fungsi kendala, pada fungsi kendala yang
kedua, untuk mengubah menjadi persamaan juga harus ditambah variabel
slack, yang sekaligus digunakan sebagai basis pada tabel awal simpleks.
Persamaan tersebut menjadi :
3 X 2 S 2' 15
Sedangkan fungsi pembatas ketiga yang bertanda "", maka harus diubah
menjadi tanda "" dan akhirnya menjadi tanda "=" agar dapat diselesaikan
dengan metode simpleks. Persamaan tersebut dikalikan (-1) akan menjadi :
6 X 1 5 X 2 30
Kemudian, ubah ke tanda sama dengan maka menjadi :
6 X 1 5 X 2 S 3 30
Karena bagian kanan persamaan ini bertanda negatif (-30), maka harus
menjadi 6 X 1 5 X 2 S 3'' 30 , tetapi karena S 3'' bertanda negatif, hal ini
tidak memungkinkan dalam metode simpleks karena tidak dapat
digunakan sebagai basis pada tabel awal. Untuk itu harus ditambahkan
variabel artificial R, sehingga persamaan pembatas ketiga tersebut
menjadi :
6 X 1 5 X 2 S 3'' R1 30
Kendala :
2X 1 + S1' = 8
3X 2 + S 2' 15
6X 1 + 5X 2 + S 3' + R1 30
3X 2 + S 2' 15
6X 1 + 5X 2 + S 3' + R1 30
Z 3 X 1 5 X 2 30 M 6MX 1 5 X 1 MS 3''
Z (3 6 M ) X 1(5 5M ) X 2 MS 3'' 30 M
Z (3 6M ) X 1(5 5M ) X 2 MS 3'' 30 M
Langkah-Langkah :
Z 1 (3 6 M ) (5 5M ) 0 0 M 0 30M
S1' 0 2 0 1 0 0 0 8
''
S 2
0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 6 5 0 0 1 1 30
Menentukan Baris kunci, Kolom Kunci, Angka kunci
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
Z 1 (3 6 M ) (5 5M ) 0 0 M 0 30M
S1' 0 2 0 1 0 0 0 8
S 2'' 0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 6 5 0 0 1 1 30
= Baris Kunci
(3 6 M ) (3 6(3)) 21
(5 5M ) (5 5(3)) 20
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
Z 1 (3 6 M ) (5 5M ) 0 0 M 0 30M
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
S 2'' 0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 6 5 0 0 1 1 30
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
(3 6M )
Z 1 0 (5 5M ) 0 M 0 (6 M 12)
2
X1 0 1 0 0 0 0 4
S 2'' 0 0 1 3 1 0 0 15
R1 0 0 5 -3 0 1 1 6
ULANGI
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
(5 5M )
(3 6 M ) (6 M 12)
Z 1 0 0 M 0
/2
X1 0 1 0 0 0 0 4
S 2' 0 0 1 3 1 0 0 15
R1 0 0 5 -3 0 1 1 6
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
(5 5M )
(3 6M ) / 2 (6 M 12)
Z 1 0 0 M 0
X1 0 1 0 0 0 0 4
S 2' 0 0 1 3 1 0 0 15
X2 0 0 1 -3/5 0 1 /5 1/5 6/5
TABEL OPTIMAL
V.
Bebas Z X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
Z 1 0 0 -3/2 0 -1 1 M 18
X1 0 1 0 1 0 0 0 4
S 2' 0 0 0 -12/5 1 1/5 -1/5 69/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1 /5 1/5 6/5
Fase 1
Memaksimumkan
Z 3 X 1 5 X 2 0.S1' 0.S 2' 0.S 3'' M .R1
Dengan Kendala :
2X 1 + S1' = 8
3X 2 + S 2' 15
6X 1 + 5X 2 + S 3' + R1 30
2X 1 + S1' = 8
3X 2 + S 2' 15
6X 1 + 5X 2 + S 3' + R1 30
V.
Bebas
r X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
R 1 6 5 0 0 0 0 30
S '
0 2 0 1 0 0 0 8
1
''
S 2
0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 6 5 0 0 1 1 30
V.
Bebas
r X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
R 1 6 5 0 0 0 0 30
'
S 1
0 1 0 1/2 0 0 0 4
''
S 2
0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 6 5 0 0 1 1 30
V.
Bebas
r X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
R 1 0 5 -3 0 0 0 6
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
S 2'' 0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 0 5 -3 0 1 1 6
V.
Bebas
r X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
R 1 0 5 -3 0 0 0 6
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
S 2'' 0 0 3 0 1 0 0 15
R1 0 0 1 -3/5 0 1 /5 1/5 6/5
V.
Bebas
r X1 X2 S1' S 2' S 3'' R1 Solusi
r 1 0 0 0 0 1 -1 0
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
S 2'' 0 0 0 9/5 1 3/5 -3/5 69/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1 /5 1/5 6/5
V. S 3''
Bebas
X1 X2 S1' S 2' Solusi
Z 0 0 3/2 0 1 18
X1 1 0 0 0 4
S2 0 0 9/5 1 3/5 69/5
X2 0 1 -3/5 0 -1/5 6/5
Pada tabel diatas, baris Z tidak ada yang negatif. Karena fungsi
tujuan maksimasi berarti telah tercapai kondisi optimal dengan nilai X1 =
4 , X2 = 6 / 5 , Z = 18
D. Kesimpulan
Metode simpleks hanya dapat digunakan untuk menyelesikan
permasalah program linear dalam bentuk standar, dan jika ada
penyimpangan-penyimpangan bentuk standar program linear baku maka
diubah terlebih dahulu menjadi bentuk standar, di mana salah satu
penyimpangan-penyimpangan yang ada adalah kendala dengan tanda yang
bisa ditransformasikan kedalam bentuk persamaan dengan cara ditambakan
variabel surplus dan artificial variabel R yang dimana koefisien variabel
surplus bernilai 0 dan untuk variabel artificial variabel R adalah M ,
Kemudian persamaan yang mengandung artificial variabel R. dapat
diselesaikan dengan menggunakan 2 metode yaitu 1) Metode Big M dan 2)
Metode dua fase.