Anda di halaman 1dari 20

Bab II Linier

Programming
BAB II
LINIER PROGRAMMING (PROGRAM LINIER) IV
METODE SIMPLEKS : MAKSIMASI

 Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memiliki variabel
keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode
Simplex.
 Penyelesaian Persoalan Program Linier dengan Metode Simpleks untuk fungsi tujuan
memaksimumkan dan meminimumkan caranya berbeda.
 Secara matematis, solusi yang diperoleh dari pengelolaan variabel tersebut disebut sebagai
solusi basis. Jika suatu solusi basis dapat memenuhi pembatas-pembatas non negatif, maka solusi
ini disebut sebagai solusi basis fisibel.
 Variabel-variabel yang dinolkan disebut sebagai variabel non basis dan sisanya disebut variabel
basis. Jumlah iterasi maksimum dalam metode simpleks adalah sama dengan jumlah maksimum
solusi basis dalam bentuk standart.
 Dengan demikian, jumlah iterasi metode simpleks ini tidak akan melebihi dari :

dimana n = jumlah variabel


m = jumlah persamaan

 Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:


1. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus dikalikan –
1.
3. Fungsi kendala dengan tanda “ ≤ ” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel
slack/surplus (S). Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan tanda “ ≥ ” diubah ke bentuk “ ≤ ” dengan cara mengalikan dengan –1,
lalu diubah ke bentuk persamaan (” = ”) dengan ditambahkan variabel slack (S). Kemudian
karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan ditambah artificial variabel (V).
Sedangkan pada fungsi tujuannya ditambah dengan artificial variabel (V) yang disertai dengan
koefisien variabel artificial (M).
5. Fungsi kendala dengan tanda “ = ” harus ditambah artificial variabel (V). Sedangkan pada
fungsi tujuannya dikurangi dengan artificial variabel (V) yang disertai dengan koefisien
variabel artificial (M).

 Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan Metode Simpleks : Maksimasi


1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan
di atas!).
2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.
3. Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
4. Memilih Baris Kunci (Pivot). Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci
6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris
kunci) = 0.
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris baru kunci)
7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai negative.

 Contoh 1 : Fungsi Kendala dengan tanda ” ≤ ”


Diketahui :
Fungsi Tujuan :
Z maksimum = 3X1 + 5X2
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 12
Bab II Linier
Programming
Fungsi Kendala :
1) 2X1 ≤8
2) 3X2 ≤ 15
3) 6X1 + 5X2 ≤ 30
Penyelesaian :
1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat beberapa ketentuan yang harus
diperhatikan di atas!).
a. Mengubah Fungsi Tujuan
Mengubah nilai kanan fungsi tujuan, dimana nilai kanan fungsi tujuan harus = 0 (nol).
Fungsi tujuan :
Z maksimum = 3X1 + 5X2  Z - 3X1 - 5X2 = 0
b. Mengubah Fungsi Kendala
i. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai
tersebut harus dikalikan –1.
1) 2X1 ≤ 8
2) 3X2 ≤ 15 positif
3) 6X1 + 5X2 ≤ 30
Semua nilai kanan fungsi kendala adalah positif
ii. Fungsi kendala dengan tanda “ ≤ ” harus diubah ke bentuk “ = ” dengan
menambahkan variabel slack/surplus/dasar.
1) 2X1 ≤8  2X1 + S1 =8
2) 3X2 ≤ 15  3X2 + S2 = 15
3) 6X1 + 5X2 ≤ 30  6X1 + 5X2 + S3 = 30
(S1, S2, S3 adalah variabel slack/surplus/dasar)

2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.


Fungsi tujuan dan fungsi kendala berikut akan dimasukkan ke dalam tabel simpleks :
Z - 3X1 - 5X2 =0
2X1 + S1 =8
3X2 + S2 = 15
6X1 + 5X2 + S3 = 30

Var. indek
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar s
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30

3. Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z
yang bernilai negatif dengan angka terbesar.
Pada tabel langkah 2, kolom yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar pada baris Z
adalah kolom X2 dimana nilai Z = -5. Maka kolom kunci adalah kolom X2.

Var. indek
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar s
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30

4. Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Setiap baris akan dicari nilai indeksnya kecuali baris Z.

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 13


Bab II Linier
Programming

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/0= ~
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/3=5
S3 0 6 5 0 0 1 30 30/5=6

angka kunci koefisien angka kolom kunci indeks terkecil


Baris yang mempunyai nilai indeks terkecil (5) adalah baris S2, maka baris S2 adalah baris
kunci.
Variabel dasar S2 ditukar menjadi X2, sehingga tabel simpleks menjadi sbb :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/0= ~
X2 0 0 3 0 1 0 15 15/3=5
S3 0 6 5 0 0 1 30 30/5=6

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.

indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
s
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8 ~
X2 0/3=0 0/3=0 3/3=1 0/3=0 1/3 0/3=0 15/3=5 5
S3 0 6 5 0 0 1 30 6

Untuk kolom indeks tidak dibagi dengan angka kunci

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8 ~
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 5
S3 0 6 5 0 0 1 30 6

Nilai Baris Baru Kunci (NBBK)

6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris
kunci) = 0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x NBBK)

Baris Z
Baris lama [1 -3 -5 0 0 0 0]
-5 x [0 0 1 0 1/3 0 5]

Baris lama [1 -3 -5 0 0 0 0 ]
[0 0 -5 0 -5/3 0 -25 ]

Baris baru 1 -3 0 0 5/3 0 25

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 14


Bab II Linier
Programming

Baris S1
Pada baris S1 nilai kolom kunci sudah = 0 sehingga tidak perlu dicari lagi baris barunya.

Baris S3
Baris lama [0 6 5 0 0 1 30 ]
5x [0 0 1 0 1/3 0 5]

Baris lama [0 6 5 0 0 1 30 ]
[0 0 5 0 5/3 0 25 ]

Baris baru 0 6 0 0 -5/3 1 5

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel simpleks sehingga tabel menjadi sbb :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5

Karena nilai pada baris Z masih ada yang negatif, maka lakukan perbaikan pada tabel simpleks
tersebut dengan langkah 7 berikut.

7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai negative.

7.3 Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
Pada tabel langkah 6, kolom yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar pada baris Z
adalah kolom X1 dimana nilai Z = -3. Maka kolom kunci adalah kolom X2.

Var. indek
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar s
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5

7.4 Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Setiap baris akan dicari nilai indeksnya kecuali baris Z.

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/2=4
S2 0 0 1 0 1/3 0 5 5/0=~
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6

angka kunci koefisien angka kolom kunci indeks terkecil


Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 15
Bab II Linier
Programming

Baris yang mempunyai nilai indeks terkecil (5/6) adalah baris S3, maka baris S3 adalah baris
kunci.
Variabel dasar S3 ditukar menjadi X1, sehingga tabel simpleks menjadi sbb :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/2=4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 5/0=~
X1 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6

7.5 Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.

indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
s
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 ~
X1 0/6=0 6/6=10/6=0 0/6=0 -5/3:6=-5/18 1/6 5/6 5/6
Untuk kolom indeks tidak dibagi dengan angka kunci
indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
s
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S1 0 2 0 1 0 0 8 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 ~
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6 5/6

Nilai Baris Baru Kunci (NBBK)

7.6 Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci)
=0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x NBBK)

Baris Z
Baris lama [1 -3 0 0 5/3 0 25 ]
-3 x [0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6 ]

Baris lama [1 -3 0 0 5/3 0 25 ]


[0 -3 0 0 15/18 -3/6 -15/6 ]

Baris baru 1 0 0 0 5/6 3/6


Atau
Baris baru 1 0 0 0 5/6 1/2

Baris S1
Baris lama [0 2 0 1 0 0 8 ]
2x[0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6 ]

Baris lama [0 2 0 1 0 0 8 ]
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 16
Bab II Linier
Programming
[0 2 0 0 -10/18 2/6 10/6 ]

Baris baru 0 0 0 1 10/18 -2/6


Atau
Baris baru 0 0 0 1 5/9 -1/3

Baris X2
Pada baris X2 nilai kolom kunci sudah = 0 sehingga tidak perlu dicari lagi baris
barunya.

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel simpleks sehingga tabel menjadi sbb :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Z maks
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 1/2

S1 0 0 0 1 5/9 -1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Karena semua nilai pada baris Z tidak ada lagi yang negatif, maka tidak perlu dilakukan
perbaikan lagi (langkah 7 tidak dikerjakan lagi).

Sehingga diperoleh hasil maksimum adalah :


X1 = 5/6, X2 = 5 dan nilai tujuan maksimum (Z maksimum) =
Jika kita masukkan ke dalam fungsi tujuan, maka :
Z maksimum = 3X1 + 5X2
= 3.5/6 + 5.5
= 15/6 + 25
= 5/2 + 25
= 2,5 + 25
= 27,5

Perubahan Tabel Simpleks Setiap Iterasi :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK indeks
Dasar
Tabel Z 1 -3 -5 0 0 0 0
Awal
S1 0 2 0 1 0 0 8
Simpleks
S2 0 0 3 0 1 0 15
S3 0 6 5 0 0 1 30
Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Z maks
Dasar
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
Iterasi 1
S1 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
S3 0 6 0 0 -5/3 1 5
Iterasi 2 Var.
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK Z maks
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27 ½
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 17
Bab II Linier
Programming
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

 Contoh 2 : Fungsi Kendala dengan tanda ” = “


Diket :
Fungsi Tujuan :
Z maksimum = 3X1 + 5X2
Fungsi Kendala :
1) 2X1 ≤8
2) 3X2 ≤ 15
3) 6X1 + 5X2 = 30

Penyelesaian :
1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat beberapa ketentuan yang harus
diperhatikan di atas!).
a. Mengubah Fungsi Kendala
i. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus
dikalikan –1.
1) 2X1 ≤8
2) 3X2 ≤ 15 positif
3) 6X1 + 5X2 = 30
Semua nilai kanan fungsi kendala adalah positif
ii. Jika Fungsi kendala dengan tanda “ = ”, maka ditambahkan variabel dasar. .
1) 2X1 ≤8  2X1 + S1 =8
2) 3X2 ≤ 15  3X2 + S2 = 15
3) 6X1 + 5X2 = 30  6X1 + 5X2 + V1 = 30
(S1, S2, S3 adalah variabel slack/surplus/dasar)

b. Mengubah Fungsi Tujuan


Jika fungsi kendala bertanda ” = ”, maka pada fungsi tujuan dikurangi variabel artificial
yang fungsi kendalanya bertanda ” = ” (V1) disertai dengan koefisien variabel artificial (M),
sbb :
Z maksimum = 3X1 + 5X2  Z maksimum = 3X1 + 5X2 – MV1 = 0

Mengubah nilai kanan fungsi tujuan, dimana nilai kanan fungsi tujuan harus = 0 (nol).
Z = 3X1 + 5X2 – MV1  Z – 3X1 – 5X2 + MV1 = 0

Nilai variabel artificial (V1) pada baris fungsi tujuan harus sebesar 0, sehingga fungsi tujuan
harus dikurangi dengan M dikalikan dengan baris batasan yang bersangkutan (3). Nilai baris Z
sebagai berikut:
Baris Z [1 -3 -5 0 0 M 0 ]
Baris 3) M x [ 0 6 5 0 0 1 30]

Baris Z [1 -3 -5 0 0 M 0 ]
Baris 3) [0 6M 5M 0 0 M 30M]

Baris Z baru [ 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M ]

2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.


Fungsi tujuan dan fungsi kendala berikut akan dimasukkan ke dalam tabel simpleks :
Z - (3+6M) - (5+5M) = -30M
2X1 + S1 =8
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 18
Bab II Linier
Programming
3X2 + S2 = 15
6X1 + 5X2 + V1 = 30

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
Dasar
Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
V1 0 6 5 0 0 1 30

3. Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z
yang bernilai negatif dengan angka terbesar.
Pada tabel langkah 2, kolom yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar pada baris Z
adalah kolom X1 dimana nilai Z = -3-6M. Maka kolom kunci adalah kolom X1.

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
Dasar
Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
S1 0 2 0 1 0 0 8
S2 0 0 3 0 1 0 15
V1 0 6 5 0 0 1 30

4. Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Setiap baris akan dicari nilai indeksnya kecuali baris Z.

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
Dasar
Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
S1 0 2 0 1 0 0 8 8/2=4
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/0=~
V1 0 6 5 0 0 1 30 30/6=5

angka kunci koefisien angka kolom kunci indeks terkecil

Baris yang mempunyai nilai indeks terkecil (4) adalah baris S1, maka baris S1 adalah baris
kunci.
Variabel dasar S1 ditukar menjadi X1, sehingga tabel simpleks menjadi sbb :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
Dasar
Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
X1 0 2 0 1 0 0 8 8/2=4
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/0=~
V1 0 6 5 0 0 1 30 30/6=5

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.

Setiap kolom dibagi dengan angka kunci, kecuali kolom indeks.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks


Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
X1 0/2=0 2/2=1 0/2=0 1/2 0/2=0 0/2=0 8/2=4 4
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 19
Bab II Linier
Programming
S2 0 0 3 0 1 0 15 ~
V1 0 6 5 0 0 1 30 5

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks


Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 4
S2 0 0 3 0 1 0 15 ~
V1 0 6 5 0 0 1 30 5

Nilai Baris Baru Kunci (NBBK)

6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris
kunci) = 0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x NBBK)

Baris Z
Baris lama [1 (-3-6M) (-5-5M) 0 0 0
-30M ]
-3-6M x [0 1 0 1/2 0 0
4 ]

Baris lama [1 (-3-6M) (-5-5M) 0 0 0


-30M ]
[0 (-3-6M) 0 (-3/2-3M) 0 0 (-12-
24M) ]

Baris baru [1 0 -5-5M (3/2+3M) 0 0 12-6M]

Baris S2
Pada baris S2 nilai kolom kunci sudah = 0 sehingga tidak perlu dicari lagi baris barunya.

Baris V1
Baris lama [0 6 5 0 0 1 30 ]
6x [0 1 0 1/2 0 0 4 ]

Baris lama [0 6 5 0 0 1 30 ]
[0 6 0 3 0 0 24 ]

Baris baru [0 0 5 -3 0 1 6]

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel simpleks sehingga tabel menjadi sbb :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks


12-
Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0
6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 3 0 1 0 15
V1 0 0 5 -3 0 1 6

Karena nilai pada baris Z masih ada yang negatif, maka lakukan perbaikan pada tabel simpleks
tersebut dengan langkah 7 berikut.
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 20
Bab II Linier
Programming

7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai negative.

7.3 Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
Pada tabel langkah 6, kolom yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar pada baris Z
adalah kolom X2 dimana nilai Z = -5-5M. Maka kolom kunci adalah kolom X2.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK indeks


12-
Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0
6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 3 0 1 0 15
V1 0 0 5 -3 0 1 6

7.4 Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Setiap baris akan dicari nilai indeksnya kecuali baris Z.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK indeks


-5-5M 12-
Z 1 0 (3/2)+3M 0 0
6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 4/0=~
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/3=5
V1 0 0 5 -3 0 1 6 6/5

angka kunci koefisien angka kolom kunci indeks terkecil

Baris yang mempunyai nilai indeks terkecil (6/5) adalah baris V1, maka baris V1 adalah baris
kunci.
Variabel dasar V1 ditukar menjadi X2, sehingga tabel simpleks menjadi sbb :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK indeks


12-
Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0
6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 4/0=~
S2 0 0 3 0 1 0 15 15/3=5
X2 0 0 5 -3 0 1 6 6/5

7.5 Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK indeks


Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0 12-6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 ~
S2 0 0 3 0 1 0 15 5
X2 0/5=0 0/5=0 5/5=1 -3/5 0/5=0 1/5 6/5 6/5
Untuk kolom indeks tidak dibagi dengan angka kunci
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
12-
Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0
6M
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 ~
S2 0 0 3 0 1 0 15 5
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 21
Bab II Linier
Programming
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 6/5

Nilai Baris Baru Kunci (NBBK)

7.6 Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci)
=0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x NBBK)

Baris Z
Baris lama [1 0 (-5-5M) (3/2)+3M 0 0 12-
6M ]
-5-5M x [0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5
]

Baris lama [1 0 (-5-5M) (3/2)+3M 0 0 12-


6M ]
[0 0 (-5-5M) 3+3M 0 -1-M -6-
6M ]

Baris baru [1 0 0 -3/2 0 1+M 18 ]

Baris X1
Pada baris X1 nilai kolom kunci sudah = 0 sehingga tidak perlu dicari lagi baris
barunya.

Baris S2
Baris lama [0 0 3 0 1 0 15 ]
3x[0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 ]

Baris lama [0 0 3 0 1 0 15 ]
[0 0 3 -9/5 0 3/5 18/5 ]

Baris baru [0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5 ]

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel simpleks sehingga tabel menjadi sbb :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Indeks


Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5

Karena nilai pada baris Z masih ada yang negatif, maka lakukan perbaikan pada tabel simpleks
tersebut dengan langkah 8 berikut.

8. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai negative.

8.3 Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
Pada tabel langkah 7, kolom yang mempunyai nilai negatif dengan angka terbesar pada baris Z
adalah kolom S1 dimana nilai Z = -3/2. Maka kolom kunci adalah kolom S1.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Indeks


Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 22
Bab II Linier
Programming
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5
8.4 Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Setiap baris akan dicari nilai indeksnya kecuali baris Z.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Indeks


Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 4:1/2=8
S2 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5 57/5:9/5=19/3
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 6/5:-3/5=-2

angka kunci koefisien angka kolom kunci indeks terkecil

Baris yang mempunyai nilai indeks terkecil (19/3) adalah baris S2, maka baris S2 adalah baris
kunci.
Untuk indeks yang bernilai negatif yaitu -2, tidak termasuk kategori pilihan indeks terkecil.
Variabel dasar S2 ditukar menjadi S1, sehingga tabel simpleks menjadi sbb :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Indeks


Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 4:1/2=8
S1 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5 57/5:9/5=19/3
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 6/5:-3/5=-2

8.5 Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK
s
Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 8
S1 0:9/5=0 0:9/5=0 0:9/5=0 9/5:9/5=1 1:9/5=5/9 -3/5:9/5 =-1/3 57/5:9/5=19/3 19/3
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2

Untuk kolom indeks tidak dibagi dengan angka kunci

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK
s
Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 8
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3 19/3
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2

Nilai Baris Baru Kunci (NBBK)

8.6 Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci)
=0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x NBBK)

Baris Z
Baris lama [1 0 0 -3/2 0 1+M 18 ]
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 23
Bab II Linier
Programming
-3/2 x [ 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3 ]

Baris lama [1 0 0 -3/2 0 1+M 18 ]


[0 0 0 -3/2 -5/6 1/2 -19/2 ]

Baris baru [1 0 0 0 5/6 (½)+M55/2=27 ½ ]

Baris X1
Baris lama [0 1 0 ½ 0 0 4]
1/2 x [0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3 ]

Baris lama [0 1 0 ½ 0 0 4 ]
[0 0 0 ½ 5/18 -1/6 19/6 ]

Baris baru [0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6 ]

Baris X2
Baris lama [0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 ]
-3/5 x [0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3 ]

Baris lama [0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 ]


[0 0 0 -3/5 -1/3 1/5 -19/5 ]

Baris baru 0 0 1 0 1/3 0 25/5


Atau
Baris baru [0 0 1 0 1/3 0 5]

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel simpleks sehingga tabel menjadi sbb :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Zmaks


Z 1 0 0 0 5/6 (½)+M 27 ½
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5

Karena semua nilai pada baris Z tidak ada lagi yang negatif, maka tidak perlu dilakukan
perbaikan lagi (langkah 7 tidak dikerjakan lagi).
Sehingga diperoleh hasil maksimum adalah :
X1 = 5/6, X2 = 5 dan nilai tujuan maksimum (Z maksimum) =
Jika kita masukkan ke dalam fungsi tujuan, maka :
Z maksimum = 3X1 + 5X2
= 3.5/6 + 5.5
= 15/6 + 25
= 5/2 + 25
= 2,5 + 25
= 27,5

Perubahan tabel Simpleks Setiap Iterasi :

Tabel Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks


Awal Z 1 -3-6M -5-5M 0 0 0 -30M
Simplek S1 0 2 0 1 0 0 8
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 24
Bab II Linier
Programming
S2 0 0 3 0 1 0 15
s V1 0 6 5 0 0 1 30
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks
12-
Z 1 0 -5-5M (3/2)+3M 0 0
6M
Iterasi 1
X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 3 0 1 0 15
V1 0 0 5 -3 0 1 6

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Z maks


Z 1 0 0 -3/2 0 1+M 18
Iterasi 2 X1 0 1 0 1/2 0 0 4
S2 0 0 0 9/5 1 -3/5 57/5
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 NK Zmaks
Z 1 0 0 0 5/6 (½)+M 27 ½
Iterasi 3 X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5

 Latihan :
1. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex !
Maksimumkan Z = 400X1 + 300X2
Fungsi kendala/ batasan:
1) 4X1 + 6X2 ≤ 1200
2) 4X1 + 2X2 ≤ 800
3) X1 ≤ 250
4) X2 ≤ 300

2. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex !


Maksimumkan Z = 4X1 + 10X2 + 6X3
Fungsi kendala/ batasan:
1) X1 + 3X2 + 3X3 ≤ 6
2) 2X1 - X2 + 4X3 = 4
X1, X2, X3 ≥ 0

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 25


Bab II Linier
Programming

BAB II
LINIER PROGRAMMING (PROGRAM LINIER) V
METODE SIMPLEKS : MINIMASI

 Pada kasus minimasi kita harus mengubah fungsi tujuan dari fungsi minimasi menjadi fungsi
maksimasi, kemudian selesaikan dengan cara biasa seperti pada kasus maksimasi.
 Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan Metode Simpleks : Minimasi
1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat ketentuan no. 4).
2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.
3. Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z
yang bernilai positif dengan angka terbesar.
4. Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci
6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris
kunci) = 0.
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris baru kunci)
7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai positif.

 Contoh :
Diketahui :
Fungsi tujuan :
Z minimum = 40 X1 + 80X2
Fungsi kendala :
a). X1 + X2 ≥ 4
b). X1 + 3X2 ≥ 6
dan X1 ≥ 0, X2 ≥ 0
Penyelesaian :
1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat ketentuan no. 4).
a. Fungsi Kendala
i. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif.
a). X1 + X2 ≥ 4
b). X1 + 3X2 ≥ 6
Nilai kanan fungsi kendala sudah positif.
ii. Untuk fungsi kendala yang bertanda ’’ ≥ ”, maka diubah menjadi tanda ” = ” dengan
cara mengurangkan dengan variabel dasar/slack (S) dan menambahkan dengan variabel
artificial (V).
a). X1 + X2 ≥ 4  X1 + X2 - S1 + V1 =4
b). X1 + 3X2 ≥ 6  X1 + 3X2 - S2 + V2 = 6
b. Fungsi Tujuan

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 26


Bab II Linier
Programming
Pada fungsi tujuan, ditambahkan variabel artificial (V) yang fungsi kendalanya bertanda “ ≥
” (V1 dan V2) disertai dengan koefisien variabel artificial (M).
Z minimum = 40 X1 + 80X2  Z = 40 X1 + 80X2 + MV1 + MV2

Nilai kanan fungsi tujuan harus = 0.


Z = 40 X1 + 80X2 + MV1 + MV2  Z - 40X1 - 80X2 - MV1 - MV2 = 0

Nilai variabel artificial (V1 dan V2) pada baris fungsi tujuan harus sebesar 0, sehingga
fungsi tujuan harus ditambah dengan M dikalikan dengan baris batasan yang bersangkutan
(1 dan 2). Nilai baris Z sebagai berikut:

Baris Z [1 -40 -80 0 0 -M -M 0]


Baris a) Mx [0 1 1 -1 0 1 0 4]
Baris b) Mx [0 1 3 0 -1 0 1 6]
+

Baris Z [1 -40 -80 0 0 -M -M 0 ]


Baris a) [0 M M -M 0 M 0 4M ]
Baris b) [0 M 3M 0 -M 0 M 6M ]
+
Baris Z baru [ 1 (2M-40) (4M-80) -M -M 0 0 10M ]

2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks.

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4
V2 0 1 3 0 -1 0 1 6

3. Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z
yang bernilai positif dengan angka terbesar.

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4
V2 0 1 3 0 -1 0 1 6

4. Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Var. Dasar Indek


Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4 4/1=4
V2 0 1 3 0 -1 0 1 6 6/3=2

Angka kunci koefisien kolom kunci indeks terkecil

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4 4/1=4
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 27
Bab II Linier
Programming
X2 0 1 3 0 -1 0 1 6 6/3=2

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4 4
X2 0/3=0 1/3 3/3=1 0/3=0 -1/3 0/3=0 1/3 6/3=2 2

Indek
Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK
s
Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
V1 0 1 1 -1 0 1 0 4 4
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 2

Nilai baris baru


kunci

6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris
kunci) = 0.
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris baru kunci)

Baris Z
Baris lama [1 (2M-40) (4M-80) -M -M 0 0 10M ]
(4M-80) x [ 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 ]

Baris lama [ 1 (2M-40) (4M-80) -M -M 0 0 10M ]


[0 (4M-80) 0 0 (8M-160) ]

Baris baru [ 1 0 -M 0 (2M+160) ]

Baris V1
Baris lama [0 1 1 -1 0 1 0 4]
1x[0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2]

Baris lama [0 1 1 -1 0 1 0 4]
[0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2]

Baris baru [0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2]

Tabel simpleks menjadi :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Z min


Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3 2M+160
V1 0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 28


Bab II Linier
Programming
Karena pada baris Z masih ada nilai positif (kecuali kolom nilai kanan) yaitu (2M-40)/3 dan
(M-80)/3, maka lanjutkan ke langkah 7.

7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada nilai positif.

7.3 Memilih kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang
bernilai positif dengan angka terbesar.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks


Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3 2M+160
V1 0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2

7.4 Memilih Baris Kunci. Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil.

Semua baris dicari indeksnya, kecuali baris Z.

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks


Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3 2M+160
V1 0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2 2:2/3=3
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 2:1/3=6

Angka kunci koefisien kolom kunci indeks terkecil

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks


2M+16
Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3
0
X1 0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2 3
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 6

7.5 Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks
Dasar
0 2M+16
Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 (-4M+80)/3
0
X1 0:2/3=0 2/3:2/3=1 0:2/3=0 -1:2/3=-3/2 1/3:2/3=1/2 1:2/3=3/2 -1/3:2/3=-1/2 2:2/3=3 3
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 6

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks
Dasar
0 2M+16
Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 (-4M+80)/3
0
X1 0 1 0 -3/2 1/2 3/2 -1/2 3 3
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2 6

Nilai baris baru


kunci

7.6 Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci (selain baris kunci)
= 0.
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris baru kunci)
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 29
Bab II Linier
Programming

Baris Z
Baris lama [1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3 2M+160 ]
(2M-40)/3 x [ 0 1 0 -3/2 1/2 3/2 -1/2 3 ]

Baris lama [1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 0 (-4M+80)/3


2M+160 ]
[0 (2M-40)/3 0 (-M+20) (M-20)/3 (M-20) (-M+20)/3 2M-
40 ]

Baris baru [1 0 0 -20 -20 -M+20 -M+20 200 ]

Baris X2
Baris lama [0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2]
1/3 x [ 0 1 0 -3/2 1/2 3/2 -1/2 3]

Baris lama [0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2]


[0 1/3 0 -1/2 1/6 1/2 -1/6 1]

Baris baru [0 0 1 1/2 -1/2 -1/2 1/2 1]

Tabel simpleks menjadi :

Var. Dasar Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Z min


Z 1 0 0 -20 -20 -M+20 -M+20 200
X1 0 1 0 -3/2 1/2 3/2 -1/2 3
X2 0 0 1 1/2 -1/2 -1/2 1/2 1

Karena pada baris Z tidak ada lagi yang bernilai positif (kecuali kolom nilai kanan dan kolom
tujuan (Z)), maka solusi sudah minimal, dimana nilai X1 = 3, nilai X2 = 1 dan Z minimalnya =
200.
Z minimal = 40X1 + 80X2
= (40 x 3) + (80 x 1)
= 120 + 80
= 200
Perubahan Tabel Simpleks Setiap Iterasi :

Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Indeks
Tabel Dasar
Awal Z 1 2M-40 4M-80 -M -M 0 0 10M
Simpleks V1 0 1 1 -1 0 1 0 4
V2 0 1 3 0 -1 0 1 6
Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Z min
Dasar
0 2M+16
Iterasi 1 Z 1 (2M-40)/3 0 -M (M-80)/3 (-4M+80)/3
0
V1 0 2/3 0 -1 1/3 1 -1/3 2
X2 0 1/3 1 0 -1/3 0 1/3 2
Var.
Z X1 X2 S1 S2 V1 V2 NK Z min
Dasar
Iterasi 2 Z 1 0 0 -20 -20 -M+20 -M+20 200
X1 0 1 0 -3/2 1/2 3/2 -1/2 3
X2 0 0 1 1/2 -1/2 -1/2 1/2 1

 Latihan
Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 30
Bab II Linier
Programming
1. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex !
Minimumkan Z = 750 X + 425 Y
Fungsi kendala/batasan :
1) X + Y ≤ 18
2) X ≥5
3) Y ≥3
4) X + Y ≥ 10
X, Y ≥ 0

2. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex !


Minimumkan Z = 3X1 + 5X2
Fungsi kendala/batasan :
1) 2X1 =8
2) 3X2 ≤ 15
3) 6X1 + 5X2 ≥ 3
X1, X2 ≥ 0

3. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex !


Minimumkan Z = 3X1 + 2X2
Fungsi kendala/batasan :
1) X1 + 2X2 ≥ 20
2) 3X1 + X2 ≥ 20
X1, X2 ≥ 0

Modul Riset Teknologi Informasi (By Nov) 31

Anda mungkin juga menyukai