Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI INDUSTRI TERKAIT MOTIVASI,


KREATIVITAS DAN INOVASI

Dibuat Sebagai Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Psikologi Industri

Oleh:
HERU SUHARTONO 211151039
RIZKY AHMAD FAUZY 211151080

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan
serta menyelesaikan makalah ini pada tepat waktu. Kelancaran dalam penyusunan
makalah ini yang berjudul “MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI TERKAIT
MOTIVASI, KREATIVITAS DAN INOVASI” tidak terlepas dari berbagai
pihak yaitu:
1. MUHAMMAD IHSAN, M.T. selaku dosen mata kuliah “PSIKOLOGI
INDUSTRI” yang telah membantu dan membimbing kami, sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dan memberikan nasihat
sehingga kami semangat dalam menjalani perkuliahan ini berkat dorongan
dan motivasinya.
3. Mahasiswa Teknik Industri tahun 2021 yang tak bisa kami sebutkan satu
persatu, terimakasih telah menjadi teman berjuang bersama.
4. Tim Support Sistem yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, terima kasih
telah membantu dalam segala hal sehingga pengerjaan makalah ini selesai
tepat waktu.
Kami menyadari adanya kekurangan dalam proses penulisan makalah ini,
oleh karena itu apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Purwakarta, 23 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................1

1.5 Sistematika penullisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Psikologi Industri......................................................................................4

2.1.1 Pengertian Psikologi Industri.............................................................4

2.1.2 Ruang Lingkup Psikologi Industri.....................................................4

2.1.3 Sejarah Singkat Psikologi Industri.....................................................5

2.1.4 Tujuan Psikologi Industri...................................................................8

2.1.5 Pentingnya Psikologi Industri Dalam Perusahaan.............................9

2.2 Motivasi, Kreativitas dan Inovasi............................................................10

2.2.1 Pengertian Motivasi.........................................................................10

2.2.2 Pengertian Kreativitas......................................................................11

2.2.3 Pengertian Inovasi............................................................................11

2.3 Hubungan Psikologi Industri dengan Motivasi, Kreativitas dan Inovasi 12

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

Kesimpulan.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Psikologi Industri merupakan perkembangan dari ilmu psikologi. Sesuai
dengan namanya, jenis psikologi ini ranah studinya adalah individu di dalam
industri. Ilmu ini hadir untuk meningkatkan perilaku kerja, lingkungan kerja,
dan kondisi psikologis dari pekerja.
Dalam pemahaman Motivasi, Kreativitas, dan Inovasi terhadap Psikologi
Industri hubungan dan contohnya maka akan dibahas lebih lanjut didalam
makalah ini.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat didapat rumusan masalah
sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan Psikologi industri?
b. Apa yang dimaksud dengan Motivasi, Kreativitas, dan Inovasi?
c. Apa hubungan Psikologi Industri dengan Motivasi, Kreativitas, dan
Inovasi?
d. Bagaimana contoh dari hubungan tersebut?
I.3 Tujuan Penulisan
Didapat tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tentang pengertian Psikologi Industri.
b. Mengetahui tentang pengertian Motivasi, Kreativitas, dan Inovasi.
c. Mengetahui tentang hubungan antara Psikologi Industri dengan Motivasi,
Kreativitas dan Inovasi.
d. Mengetahui contoh dari hubungan tersebut.
I.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pembaca
Pembahasan ini dapat menambah pengetahuan tentang Psikologi
industry, Motivasi, Kreativitas dan Inovasi.

1
2

2. Bagi Kami Penulis


Merupakan pengelaman berharga untuk menambah pengetahuan dan
wawasan sebagai input dan sumbangan pikiran.
I.5 Sistematika penullisan
Sistematika penulisan ini digunakan untuk memudahkan pembahasan,
penulisan yang di bagi kedalam tiga bab yang terkait antara satu dengan yang
lainnya. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara garis besarnya.

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dikemukakannya tentang Psikologi Industri, Motivasi,
Kreativitas, dan Inovasi, hubungan dan contoh Psikologi Industri, Motivasi,
Kreativitas dan Inovas.

BAB III PENUTUP


Merupakan Bab terakhir dari penulisan laporan yang berisi kesimpulan dari
hasil penulisan dan saran-saran yang diberikan kami penulis berkaitan dengan
penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Psikologi Industri


II.1.i Pengertian Psikologi Industri
Secara umum, psikologi industri adalah ilmu psikologi yang membahas
pengembangan sumber daya manusia secara psikologi di lingkup organisai Hal
yang menjadi fokus kajian antara lain perilaku manusia dalam pekerjaan,
organisasi, dan produktivitas. Dengan demikian, cenderung melakukan
pekerjaan yang berkaitan perilaku karyawan, evaluasi perusahaan, bahkan
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan. Adapun beberapa ahli
memiliki pandangan terhadap definisi psikologi industri. Berikut
pemaparannya
 Menurut Blum dan Naylor
Psikologi industri dan organisasi menurut dua ahli ini adalah aplikasi
(penerapan) dari fakta dan prinsip psikologi pada masalah dalam konteks bisnis
dan industri.
 Menurut Guion
Guion mendefinisikan psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan
yang mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja.
 Menurut A.S. Munandar
Psikologi industri dan organisasi dari sudut pandang A.S. Munandar ialah
keilmuan yang mempelajari tingkah laku dari manusia yang dikaitkan dengan
perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan atau
sebagai kelompok.
 Menurut Munsterberg
Pengertian psikologi industri dan organisasi menurut Munsterberg, yakni
keilmuan yang mempelajari perilaku dari manusia di dalam dunia kerja.
II.1.ii Ruang Lingkup Psikologi Industri
1. Psikologi industri sebagai ilmu.
Sesudah perang dunia II, psikologi industri sebagai ilmu yang berdiri
sendiri mulai berkembang. Ilmu ini dikembangkan di industri dan dalam

4
5

organisasi. Pengembangan tersebut menggunakan berbagai pendekatan dan


prinsip keilmuan psikologi dengan tujuan mengatasi masalah-masalah di
tempat kerja.
2. Psikologi industri mempelajari perilaku manusia
Perilaku manusia yang dipelajari dilihat pada setting kerja, yakni perilaku
yang dapat diamati dan yang tidak dapat diamati secara fisik. Contoh perilaku
yang dapat diamati ialah berbicara, menulis, cara duduk, cara jalan, dan lain-
lain. Adapun perilaku yang tidak dapat diamati itu diwujudkan dalam
motivasi, pemikiran, komitmen, kepuasan, dan lain-lain.
3. Perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja
Mempelajari perilaku manusia dengan peran sebagai konsumen berarti
individu merupakan pembeli. Individu tersebut nantinya yang akan
menggunakan produk berupa barang dan jasa dari industri atau organisasi.
Maupun mempelajari perilaku manusia dengan peran sebagai tenaga kerja
kaitannya dengan individu dalam dunia kerja. Alhasil interaksinya pun
berkaitan dengan pekerjaan, organisasi, lingkungan fisik, dan lingkungan
psikososial di tempat kerjanya. 
4. Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok
Fokusnya adalah mengkaji bagaimana hubungan dan dampak kelompok
terhadap perilaku individu dan begitu sebaliknya, bagaimana individu dalam
memengaruhi kelompok. Selain itu, mempelajari pola, struktur, dan jenis
organisasi yang memengaruhi tenaga kerja. 
Bahwa dalam organisasi terdapat unit kerja yang terdiri dari sub bagian
yang lebih kecil. Individu-individu yang ada dalam organisasi ini memiliki

peran masing-masing.
II.1.iii Sejarah Singkat Psikologi Industri
1. Pra Perang Dunia – Tahun Awal (1900-1916)
Pada fase ini terdapat empat tokoh yang paling berpengaruh. 
a. Psychology of Advertising oleh Walter Dill Scott
Walter Dill Scott pada tahun 1901 mengemukakan ide penggunaan
psikologi pada bidang periklanan. Gagasan tersebut tertuang dalam
bukunya yang berjudul The Theory of Advertising (1903), The Psychology
6

of Advertising (1908), serta Influence Men in Business and Increasing


Human Efficiency in Business (1911).
b. Scientific Management oleh Frederick Taylor
Frederick memikirkan bagaimana cara paling efisien dalam melakukan
suatu pekerjaan dan menciptakan alat mekanik yang sesuai dengan struktur
tubuh manusia sehingga dapat membantu melakukan pekerjaan.
Dalam hal ini ahli psikologi dan ahli teknik perlu melakukan eksperimen
bersama untuk menciptakan kesesuaian antara peralatan kerja, lingkungan
fisik, proses kerja dengan berbagai keterbatasan manusia.
c. Industrial Management Technique oleh Lillian Moller Gilbreth
Sebagai psikolog wanita, Lillian Moller Gilberth berkontribusi pada
perkembangan awal dengan mengemukakan efek dari stres dan kelelahan
pada tenaga kerja. Suaminya, Frank Bunker Gilbreth merupakan Psikologi
Industriner dari teknik industri manajemen.
d. Psychology and Industrial Efficiency oleh Hugo Munsterberg 
Buku The Psychology of Industrial Efficiency diterbitkan Hugo
Munsterberg pada tahun 1913. Dalam buku tersebut, Hugi menekankan
adanya perbedaan karakter individu dalam organisasi dan perlunya
meningkatkan pengaruh budaya dan sosial pada organisasi.

2. Perang Dunia 1 (1917-1918)


Pada masa ini, hal yang berpengaruh pada perkembangan sebagai berikut :
a. Army α dan Army β oleh Robert Yerkes 
Ketika Robert Yerkes menjabat sebagai presiden American Psychology
Association (APA), ia membuat prosedur penerimaan tentara (army).
Prosedur tersebut melihat kesehatan mental dari calon tentara sehingga
psikolog pun turut menganalisis keterkaitan motivasi dan moral para
prajurit. Oleh karena itu, dibentuklah dua tes. Seri tes intelegensi umum
untuk para tentara dinamakan Army Alpha. Sementara tes khusus bagi
calon tentara yang tidak dapat berbahasa Inggris, disebut dengan Army
Beta.  
b. Job Analysis dan Performance Appraisals oleh Walter Dill Scott
7

Walter Dill Scott dan asosiasinya berinisiatif membangun firma konsultasi


psikologi yang mengaplikasikan prosedur job analysis pada U.S Army
untuk sektor privat. Sebelum itu, ia telah melihat bagaimana
perkembangan spesifikasi pekerjaan pada petugas di U.S Army.
3. Antara perang dunia 1 dan 2 (1919-1940)
Perkembangan PSIKOLOGI INDUSTRI pada masa ini terlihat pada tiga poin
berikut. 
a. Fungsionalisme
Psikologi fungsionalisme menitikberatkan pada adaptasi diri manusia pada
lingkungan. Walter Bingham kemudian membangun badan riset psikologi
fungsionalisme di Carnegie Institute dengan tujuan memecahkan masalah
melalui penelitian psikologi. Pada akhirnya, badan ini berfokus pada
seleksi dan penempatan. 
b. Psychological Corporation oleh James Cattell 
James Cattell mengembangkan aliran psikologi ini dengan tujuan
mengembangkan psikologi sekaligus mempromosikan penggunaannya
dalam ranah industri.
c. Hawthorne Studies
Perusahaan Western Electric pada akhir 1920 melakukan riset yang
dikenal dengan Hawthorne Studies. Kajiannya adalah ketertarikan
psikologi industri dan organisasi tentang bagaimana perilaku kerja
dimanifestasikan dalam konteks organisasi. Adapun hasil riset
menunjukkan kondisi psikologi dan sosial lingkungan kerja berpotensi
lebih penting dari kondisi fisik lainnya.
4. Perang Dunia 2 (1941-1945)
Pada masa ini sudah banyak teknik psikologi yang ditemukan dan
diterapkan, misalnya assessment center dan tes kelompok. Ahli berperan
dalam penyeleksian calon prajurit berdasarkan kemampuan belajar yang
dikenal dengan battery test ACGT (Army General Classification Test).
Adapun situational test sebagai tes untuk calon intel kemiliteran. 
Engineering psychology juga muncul pda pada zaman ini karena adanya
tugas penyeleksian dan pelatihan bagi calon pilot militer. Oleh karena itu,
8

psikologi membuat berbagai instrumen pengukur untuk melaksanakan tugas


tersebut. Seperti halnya, Kurt Lewin pada tahun 1945 yang
mendirikan Research Center for Group Dynamic dan banyak melakukan
penelitian mengenai perilaku kelompok.
5. Pasca Perang Dunia (1946-1963)
Pada masa ini masyarakat mulai banyak yang kuliah ke AS. Perguruan
tinggi pun semakin banyak menawarkan dengan berbagai spesialisasinya.
Adapun masa perkembangan psikologi industri dan organisasi, khususnya
dalam lingkup motivasi kerja terjadi pada 1950-1960.
Teori motivasi yang dikenalkan oleh Maslow dan Carl Roger kemudian
menjadi dasar human relation movement. Teori motivasi (1960) dari John Locke
dikenal sebagai tujuan dari setting theory. Sementara itu, Flanagan
mengembangkan critical incident technique yang berguna untuk memahami
pekerjaan. 
Teori lain yang muncul misalnya, two-factor theory dari Herzberg, teori
kepemimpinan (contingency models of leadership) dari Fred Fiedler,
dan bureau organization dari Max Weber. Adapun Katz dan Kahn menerbitkan
buku The Social Psychological of Organization yang dikenal sebagai buku
klasik pada akhir 1960-an.
Selain itu, psikologi mulai diterapkan untuk penjualan dibuktikan dengan
adanya penelitian perilaku konsumen. Fokus kajian tersebut yaitu kebiasaan
mengambil keputusan pembelian. Adapun pada masa sekarang, prinsip psikologi
mulai diterapkan pada bidang pelatihan dan pengembangan individu.
II.1.iv Tujuan Psikologi Industri
Dikutip dari buku Introduction to Industrial, Ronald E. Riggio (2016)
menjelaskan bahwa Psikologi Industri memiliki dua objektif. 
1. Psikologi Industri bertujuan untuk melakukan penelitian dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam perilaku kerja manusia.
2. Psikologi Industri bertujuan  untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut
untuk meningkatkan perilaku kerja, lingkungan kerja, dan kondisi
psikologis dari pekerja. Dari tujuan ini, psikolog dari Psikologi Industri
9

dapat bertanggung jawab sebagai peneliti sekaligus praktisi ilmu Psikologi


Industri.
II.1.v Pentingnya Psikologi Industri Dalam Perusahaan
Keberadaan psikologi industri dan organisasi memiliki arti penting bagi
perusahaan. Adapun berikut pemaparannya.
1. Rekrutmen dan seleksi karyawan 
Dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan, Psikologi Industri berperan
penting dalam mendapatkan karyawan yang sesuai dengan standar kualitas
perusahaan. Psikologi Industri akan menjadi acuan untuk menetapkan metode
dan strategi dalam penyeleksian dan penerimaan karyawan baru. 
2. Sikap kerja karyawan
Semakin berkualitasnya sdm, maka semakin meningkat juga kualitas dan
kinerja perusahaannya. Oleh karena itu, Psikologi Industri akan tetap
mengawasi sikap kerja dari karyawan. Indikator sikap yang disoroti Psikologi
Industri antara lain kepuasan kerja, komitmen dan tanggung
jawab, organizational citizenship behaviour serta perilaku anti sosial di tempat
kerja. 
3. Pelatihan dan pengembangan 
Untuk meningkatkan kinerja karyawan, Psikologi Industri tidak hanya
mengontrol sikap kerja karyawan, melainkan juga bisa dengan membuka
pelatihan dan pengembangan. Dengan dua kegiatan
ini softskill dan hardskill menjadi semakin terasah sehingga produktivitas
perusahaan juga semakin berkembang.
4. Penilaian kinerja karyawan 
Peran penting Psikologi Industri yang terakhir adalah membantu dalam
penilaian kinerja karyawan. Dalam hal ini Psikologi Industri bisa menjadi dasar
dalam merencanakan indikator dan strategi penilaian karyawan. Dari penilaian
inilah akan dapat diketahui apakah karyawan sudah puas dengan kinerja dan
perusahaannya ataukah sebaliknya. 
10

II.2 Motivasi, Kreativitas dan Inovasi


II.2.i Pengertian Motivasi
Akar kata motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu “movore”, yang artinya
adalah gerak atau dorongan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa
Inggris, motivasi dikenal dengan sebutan “motive” yang artinya daya gerak
atau alasan.
Dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah “motif”, yang artinya
daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif menjadi
dasar dari kata motivasi yang bisa diartikan sebagai daya penggerak yang telah
aktif. Maka dari itu, dengan kata lain pengertian motivasi adalah segala sesuatu
yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sementara itu, dalam
psikologi, pengertian motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.
Sedangkan menurut beberapa ahli, motivasi adalah sebagai berikut :
1. Menurut Weiner (1990), pengertian motivasi adalah kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. 
2. Menurut John W Santrock. Pengertian motivasi adalah proses memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
3. Menurut Abraham Maslow. Pengertian motivasi adalah sesuatu yang
bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat
kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada
setiap kegiatan organisme.
11

II.2.ii Pengertian Kreativitas


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kreativitas
adalah kemampuan untuk mencipta. Pengertian kreativitas lainnya adalah daya
cipta.
Bahkan menurut KBBI, pengertian kreativitas memiliki empat arti.
Kreativitas adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Pengertian kreativitas lain adalah kemampuan untuk melakukan hal yang
berbeda atau melakukan hal yang sama secara berbeda. Dengan
menggunakannya Anda dapat memecahkan banyak masalah dalam kehidupan
sehari-hari dengan perspektif baru.
Sedangkan menurut beberapa ahli, kreativitas adalah sebagai berikut :
1. Albert Einstein
Kreativitas adalah kecerdasan untuk bersenang-senang.
2. Clarkl Monstakis
Pengertian kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara
hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain
3. James J. Gallagher (1985)
Pengertian kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan individu
berupa gagasan atau produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya
yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
II.2.iii Pengertian Inovasi
Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta
dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan
sangat dibutuhkan dalam pengembangan inovasi. Tanpa adanya ilmu
pengetahuan, inovasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan, bisa
saja malah salah sasaran, tidak bertahan lama, dan menjadi angan-angan saja.
Sedangkan menurut beberapa ahli, kreativitas adalah sebagai berikut :
1. Stephen Robbins
Inovasi ialah sebagai sebuah gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbarui suatu produk atau proses dan jasa.
12

2. Everett M. Rogers
Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok
tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
3. Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan suatu kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon), melainkan sebuah proses yang panjang dan kumulatif yang
meliputi banyak proses pengambilan dalam keputusan di dan oleh
organisasi dari mulai pada penemuan gagasan sampai implementasinya di
pasar.
II.3 Hubungan Psikologi Industri dengan Motivasi, Kreativitas dan Inovasi
Menurut Ruang lingkupnya Psikologi Industri sendiri mempelajari tentang
perilaku manusia yang tidak dapat dilihat seperti halnya tentang Motivasi,
Kreativitas, dan Inovasi. Dalam hal Motivasi yang sebagai pendrong untuk
bergerak, Kreativitas untuk menciptakan sesuatu, dan Inovasi pembuatan
terobosan baru.
Contohnya adalah :
Apabila terdapat ruang lingkup kerja yang nyaman dan memberikan benefit
banyak untuk pekerjanya maka dapat membuat karyawan bahagia dan memiliki
semangat kerja yang tinggi berdasarkan hal itu karyawan tersebut memiliki
motivasi untuk mempertahankan pekerjaan tersebut, akan selalu memberikan
totalitas untuk karyawannya memberikan hal yang kreatif dan inovasi demi
keberlangsungan perusahaan.
Tetapi sebaliknya apabila terdapat ruang lingkup kerja yang tidak nyaman
maka karyawan tersebut tidak akan memiliki hal yang di perjuangkan untuk
memotivasi bekerja di perusahaan tersebut.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Psikologi Industri
Secara umum, psikologi industri adalah ilmu psikologi yang membahas
pengembangan sumber daya manusia secara psikologi di lingkup organisai
Hal yang menjadi fokus kajian antara lain perilaku manusia dalam pekerjaan,
organisasi, dan produktivitas.
2. Motivasi, Kreativitas dan Inovasi
Motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu “movore”, yang artinya adalah
gerak atau dorongan untuk bergerak.
Kreativitas adalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kemampuan untuk mencipta.
Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta
dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.
3. Hubungan Psikologi Industri dengan Motivasi, Kreativitas dan Inovasi
Menurut Ruang lingkupnya Psikologi Industri sendiri mempelajari
tentang perilaku manusia yang tidak dapat dilihat seperti halnya tentang
Motivasi, Kreativitas, dan Inovasi. Dalam hal Motivasi yang sebagai
pendrong untuk bergerak, Kreativitas untuk menciptakan sesuatu, dan Inovasi
pembuatan terobosan baru
4. Contohnya dari Hubungan Tersebut
Apabila terdapat ruang lingkup kerja yang nyaman dan memberikan
benefit banyak untuk pekerjanya maka dapat membuat karyawan bahagia dan
memiliki semangat kerja yang tinggi berdasarkan hal itu karyawan tersebut
memiliki motivasi untuk mempertahankan pekerjaan tersebut, akan selalu
memberikan totalitas untuk karyawannya memberikan hal yang kreatif dan
inovasi demi keberlangsungan perusahaan.

14
15

Tetapi sebaliknya apabila terdapat ruang lingkup kerja yang tidak nyaman
maka karyawan tersebut tidak akan memiliki hal yang di perjuangkan untuk
memotivasi bekerja di perusahaan tersebut.
Oleh karena itu dalam membangun perusahaan harus memperhatikan nilai
nila dari Psikologi Industri yang akan tertanam pada karyawannya. Demi
keberlangsungan bersama..
DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/trending/pengertian-inovasi-menurut-para-ahli-ketahui-ciri-
ciri-beserta-manfaatnya-kln.html

https://www.merdeka.com/trending/pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli-pahami-
cara-melatih-dan-mengembangkannya.html

https://deepublishstore.com/blog/materi/psikologi-industri-dan-organisasi/

https://www.liputan6.com/hot/read/4681419/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli-dan-
jenis-jenisnya-yang-perlu-dikenali

iii

Anda mungkin juga menyukai