Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS : EKONOMI & BISNIS - TEKNIK - BAHASA - DKV

Jl. Cikutra No. 204 A Bandung 40125 Telp. (022) 7275855

FRM-06-11

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KODE / MATA KULIAH (SKS) : 191121001 / [e] Manajemen & Organisasi II/2 sk
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : FT/ Sistem Informasi Reg. B1
HARI / TANGGAL : Senin, 15 Juni 2020
WAKTU : 120 Menit
DOSEN PEMBINA : IRMA EKA TRIANAWATI, S.E., M.M.
SIFAT UJIAN : ONLINE

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:


 Kerjakan soal pada lembar ini dan jawaban di upload (dalam bentuk pdf) pada menu kuliah online
sesuai waktu yang ditetapkan.
 Setiap jawaban minimal 1/2 halaman
 Jawablah soal-soal yang ditanyakan menurut pendapat anda tetapi sesuai dengan materi
perkuliahan yang telah disampaikan.
 Mencontek dan bekerja sama akan berakibat tidak dinilainya jawaban (seluruh jawaban dibobot
0).

1. Perubahan dalam konteks pengembangan organisasi, tidaklah semudah pada pelaksanaannya.


Salah satu sebabnya adalah karena adanya penolakan terhadap perubahan tersebut. Menurut
anda langkah-langkah/ strategi apa yang harus ditempuh untuk mengatasi penolakan dalam
perubahan organisasi? berikan contoh/ ilustrasi untuk memperkuat jawaban anda tersebut!

2. Dari berbagai teori tentang motivasi, salah satunya adalah teori Hirarki Kebutuhan Maslow.
Dalam konteks pegawai yang sering kali dikatakan memiliki kinerja yang rendah, menurut
anda pada tingkatan kebutuhan yang manakah mereka masih kurang terpuaskan sehingga
mereka memiliki kinerja yang rendah? Jelaskan! Selanjutnya jika anda menjadi pemimpin di
sebuah instansi, langkah-langkah apakah yang akan anda lakukan untuk memotivasi pegawai
yang bekerja di instansi tersebut agar kinerjanya dapat meningkat? Jelaskan!

3. Dalam perkuliahan anda telah mempelajari topik tentang konflik di dalam organisasi. Secara
umum dipahami bahwa konflik yang terjadi dalam suatu organisasi/ perusahaan pastilah akan
menimbulkan persoalan. Namun demikian bila ditelaah lebih lanjut konflik yang terjadi juga
bisa membawa manfaat bagi organisasi tersebut. Sekarang coba jelaskan manfaat apa saja yang
mungkin muncul dari terjadinya konflik di dalam sebuah organisasi/perusahaan? Berikan
contoh/ ilustrasi untuk memperkuat jawaban anda tersebut!

------------------SELAMAT BEKERJA-----------------

Halaman 1 dari 3
NAMA : GENTA ADIASAPUTRA
NPM : 1119103013

Jawaban Soal no. 1

Menurut saya ada 3 poin penting sebagai pondasi kuat untuk mewujudkan dan mengatasi penolakan
perubahan organisasi, yaitu Tujuan, Strategi, dan Pelaksanaan. Tujuan perubahan harus mengandung
dua hal yang merupakan kunci untuk mewujudkan dan mengatasi penolakan dalam perubahan
organisasi yaitu; Tujuan jelas serta terperinci mengapa perlu dilakukan perubahan dan Kejujuran
dalam pelaksanaan. Poin penting kedua sebagai pondasi yang dibutuhkan adalah Strategi. Strategi
yang terstruktur akan memperlihatkan poin poin mendetail mengenai perubahan. Dengan demikian
orang yang terlibat akan paham mengapa perubahan tersebut perlu diterapkan. Poin penting ketiga
adalah Pelaksanaan. Pelaksanaan secara tertib dan menyeluruh diperlukan untuk mencapai tujuan
perubahan. Berikut langkah-langkah yang menurut saya ideal dalam mewujudkan perubahan tanpa
adanya penolakan:
1. Utarakan tujuan dari perubahan organisasi. Perubahan dalam organisasi tentu mempunyai
suatu tujuan. Pembuat perubahan organisasi wajib untuk menjelaskan mengapa perubahan
organisasi harus dilakukan. Hal-hal yang mendasari mengapa harus diadakan perubahan
organisasi pun perlu disampaikan kepada seluruh anggota organisasi. Hal ini dilakukan
agar anggota organisasi diharapkan paham mengapa adanya perubahan organisasi.
2. Rancangan yang terstruktur untuk Strategi yang dibuat. Untuk mencapai tujuan dari
perubahan, srategi merupakan hal yang sangat penting dan jangan terlewatkan. Hal
mendetail dalam strategi harus dirancang sedetail mungkin untuk meminimalisir terjadinya
kegagal untuk mencapai tujuan. Sampaikan juga rancangan ini kepada seluruh anggota
organisasi.
3. Pelaksanaan secara tertib dan menyuluruh menjadi poin penting terakhir dalam proses
tercapainya perubahan tanpa adanya penolakan. Petinggi organisasi harus bersikap tegas
dalam pelaksanaan perubahan ini, para anggota diharapkan patuh dan setuju dengan
perubahan organisasi. Perubahan organisasi dilakukan karena untuk mencapai tujuan yang
diinginkan serta demi kebaikan dan keberlangsungan organisasi tersebut.

Jawaban Soal no. 2

Menurut saya, sebetulnya tergantung dari sifat & kondisi tiap pegawai. Saya akan menjabarkannya
dalam 5 Poin:
1. Jika seorang pegawai memiliki sifat yang kurang bersyukur, maka pada tingkatan
kebutuhan fisiologi (sandang, pangan, papan) akan merasa kurang terpuaskan. Seseorang
dengan sifat kurang bersyukur dan selalu “melihat keatas”, hal tersebut menjadikan
pegawai tersebut selalu merasa kekurangan akan keinginan berlebih dari dirinya sendiri
tanpa memprioritaskan kebutuhan terlebih dahulu. Selanjutnya jika seorang pegawai
memiliki kondisi yang sangat tidak berkecukupan maka otomatis kebutuhan fisiologinya
memerlukan lebih untuk mencukupkan kondisi pegawai tersebut, bisa dari kondisi keluarga
yang serba kekurangan, dan sebagainya.
2. Jika seorang pegawai memiliki sifat overthinking, dan tidak mandiri, maka pada tingkatan
“Kebutuhan akan keamanan” atau Safety Needs akan merasa kurang. Seorang yang
memiliki sifat overthinking cenderung memiliki kecemasan berlebih, akibat kecemasan
berlebih dari individu tersebut, maka akan melahirkan pemikiran “Apakah saya aman
bekerja di instansi ini”, “Apakah masa depan saya terjamin jika saya bekerja di
instansi/perusahaan saat ini”, “Seberapa pedulikah instansi/perusahaan terhadap keamanan
saya” dan lain-lain.
3. Social Needs atau Kebutuhan akan Memiliki & Kasih Sayang juga akan dibutuhkan lebih
oleh pegawai yang memiliki sifat lack of attention atau ingin diperhatikan dan diberi
perhatian yang lebih. Orang dengan sifat ini membutuhkan perhatian dan ingin diperhatikan
Halaman 2 dari 3
oleh orang sekitarnya juga oleh atasan. Merasa terkucilkan karena tidak merasa
mendapatkan perhatian dan tidak diperhatikan oleh orang lain maupun atasan akan timbul
kepada orang yang bersifat lack of attention ini.
4. Jika seorang pegawai memiliki sifat Ingin diperhatikan oleh orang lain, ingin memiliki
ketenaran, pengakuan, reputasi, dan kepemilikan status. Maka Esteem Needs atau
kebutuhan akan penghargaan akan diperlukan. Orang dengan sifat dan masuk dalam
kategori kekurangan akan Esteem Needs ini rentan ditemukan pada pegawai baru ataupun
pegawai kelas bawah.
5. Level terakhir dari tingkatan kebutuhan, muncul dari diri sendiri. Dalam tahap kebutuhan
Self-actualization Needs atau dalam pemahaman saya terdefinisi dengan “Ego yang muncul
dari diri sendiri” Dalam kasus ini, refleksi diri harus menyesuaikan dengan egonya sendiri.
Seseorang Manusai tidak akan merasa puas jika tidak banyak bersyukur. Maka dari itu
Kebutuhan ini akan timbul dari Individu yang memiliki ego yang sangat besar. Ego
tersebut hanya bisa diatur dan dikendalikan relatif oleh individu masing-masing.

Jawaban Soal no. 3

Manfaat dan hal yang mungkin muncul dari terjadinya konflik di dalam sebuah organisasi/perusahaan
menurut saya yaitu:
1. Teridentifikasinya kekurangan-kekurangan yang baru yang masih terdapat pada sistem
organisasi tersebut. Jika suatu organisasi mengalami konflik, maka masih ada kekurangan
dalam organisasi tersebut.
2. Membuka wawasan atau timbulnya wawasan baru. Wawasan baru bisa lahir dari konflik
yang sedang berlangsung. Perbedaan persepsi bisa saja terjadi bila ada benang merah yang
lahir dari terciptanya peristiwa tersebut. Tentu hal ini sangat positif karena bisa
menyatukan sudut pandang berbeda dari para pihak.
3. Meningkatnya Solidaritas Anggota Kelompok. Keadaan ini biasanya terjadi pada sebuah
komunitas yang terdiri dari beberapa orang. Konflik yang terjadi membuat tingkat
solidaritas dan empati menjadi semakin tinggi. Tak jarang, apabila satu dari anggota
kelompok tersebut ada yang sedang bermasalah, direspons oleh seluruh anggota dengan
ikut terlibat atau melibatkan diri secara sengaja atas nama solidaritas.
4. Memperkuat Identitas Para Pihak yang Berkonflik. Jika konflik tidak dapat dihindarkan,
para pihak yang terlibat didalamnya justru menunjukkan kepada siapa arus keberpihakan
diarahkan. Kita ambil contoh yang sama, yaitu pendukung satu kesebelasan sepakbola.
5. Adanya Kompromi. Pada titik klimaks sebuah konflik, hal positif yang bisa dipetik yakni
adanya kompromi-kompromi tertentu yang disepakati oleh para pihak. Kompromi yang
dimaksud bisa merupakan deal untuk mengakhiri konflik, atau kesepakatan yang mesti
dijalankan oleh mereka yang terlibat dalam pusaran peristiwa ini.
6. Terciptanya Hubungan yang Harmonis dalam Organisasi. Individu yang sepemikiran atau
se ideologi, satu kelompok, atau satu geng, terjadinya perbedaan yang berpotensi
menimbulkan konflik justru membuat relasi diantara komunitas akan semakin erat dan
mesra. Misal supporter sebuah pertandingan sepakbola.

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai