Anda di halaman 1dari 40

Metode Simplex

Pertemuan 4
Definisi
Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program
linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalah yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya yang
optimal.
Metode Simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier
yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variable (lebih
dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam
riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap
program computer.
sejarah
Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks pertama kali
dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947.
Metode ini menjadi terkenal ketika ditemukan alat hitung elektronik dan
menjadi popular ketika munculnya computer. Proses perhitungan metode ini
dengan melakukan iterasi berulang ulang sampai tercapai hasil optimal dan
proses perhitungan ini menjadi mudah dengan computer. Selanjutnya
berbagai alat dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah
program linier bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun
1950 an seperti program dinamika, teori antrian dan persediaan
Istilah metode simpleks
1. Iterasi : tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai table sebelumnya.
2. Variabel non basis : variable yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi.
3. Variabel basis : variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi.
4. Solusi atau Nilai Kanan (NK) : nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia.
5. Variabel Slack : variabel yang ditambahkan ke model matematika
kendala untuk mengkonversi pertidaksamaan ≤ menjadi =
Istilah metode simpleks
6. Variabel surplus : variabel yang dikurangkan dari model matematika untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan =
7. Variabel buatan : variabel yang ditambahkan ke dalam model matematika kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
8. Kolom Pivot (Kolom Kerja) : kolom yang memuat variabel masuk.
9. Baris Pivot (Baris Kerja) : salah satu baris dari antara variabel baris yang memuat
variabel keluar.
10. Elemen Pivot (Elemen Kerja) : elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris pivot.
11. Variabel masuk : variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya.
12. Variabel keluar : variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan
digantikan dengan variabel masuk.
ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian
metode simpleks :
1. Nilai kanan fungus tujuan harus nol (0)
2. Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Apabila negative, 1
3. Fungsi kendalan dengan tanda ≤ harus diubah ke bentuk = dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar. Penambahan slack variabel menyatakan kapasitas yang tidak
digunakan atau tersisa pada sumber daya tersebut. Hal ini karena ada
kemungkinan kapasitas yang tersedia tidak produksi
4. Fungsi kendala dengan tanda ≥ diubah ke bentuk ≤ dengan cara mengkalikan
dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan = dengan ditambahkan variabel
slack. Kemudian karena nilai kanan nya negative, dikalikan lagi dengan -1 dan
ditambahkan artificial variabel (M). Artificial variabel ini secara fisik tidak
mempunyai arti, dan hanya digunakan untuk kepentingan perhitungan saja.
5. Fungsi kendala dengan tanda = harus ditambah artificial variable (M)
Solusi layak (feasible) X1=0, X2=0 z = 0
Kolom kunci pilih unsur baris 0 yang nilainya paling negative
Baris kunci diperoleh dengan memilih baris dengan nilai ratio
yang paling kecil
Unsur kunci (PIVOT)… pertemuan kolom dan baris
Contoh kasus
Suatu perusahaan menghasilkan dua produk, meja dan kursi yang diproses
melalui dubagian fungsi : perakitan dan pemolesan. Pada bagian perakitan
tersedia 60 jam kerja, sedangkan pada bagian pemolesannya hanya 48 jam
kerja. untuk menghasilkan 1 meja diperlukan 4 jam kerja perakitan dan 2
jam kerja pemolesan, sedangkan untuk menghasilkan 1 kursi diperlukan 2
jam kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan. Laba untuk setiap meja dan
kursi yang dihasilkan masing-masing 80.000 dan 60.000 . berapa jumlah
meja dan kursi yang optimal dihasilkan ?
Penyelesaian
Definisi variabel keputusan : Proses Waktu yang Total jam kerja
Keputusan yang akan diambil dibutuhkan yang tersedia
adalah berapakan jumlah meja dan Perakitan 4 2 60
kursi yang dihasilkan.
Pemolesan 2 4 48
X1 = jumlah meja yang akan
dihasilkan (dalam satuan unit) Laba/unit 80.000 50.000
X2 = jumlah kursi yang akan
dihasilkan (dalam satuan unit)

Perumusan persoalan dalam bentuk


tabel :
Perumusan fungsi tujuan & Fungsi
Kendala
Perumusan fungsi tujuan
Fungsi Maks : Laba = Z = 8X1 + 6X2 (dalam satuan Rp 10.000)

Perumusan fungsi kendala :


Dengan kendala ;
1. 4X1 + 2X2 ≤ 60
2. 2X1 + 4X2 ≤ 48
Kendala non negatif:
X1, X2 ≥ 0
Metode Simleks Maksimasi
1. Menentukan fungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala

Misalkan X1 = Meja dan X2 = Kursi

Fungsi tujuan : Z = 8X1 + 6X2

Fungsi-fungsi kendala :
4X1 + 2X2 ≤ 60
2X1 + 4X2 ≤ 48
2. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala ke bentuk
standar Bentuk standar simpleks :

Z – 8X1 – 6X2 = 0
4X1 + 2X2 + S1 = 60
2X1 + 4X2 + S2 = 48
3. Membuat tabel simpleks awal
a. Menentukan kolom kunci dan baris kunci sebagai dasar iterasi.
b. Kolom kunci ditentukan oleh nilai Z yang paling kecil (Negatif).
c. Baris kunci ditentukan berdasarkan nilai indeks terkecil.
Cara menentukan indeks = Nilai Kanan (NK) / Kolom Kunci (KK)
d. Menentukan nilai elemen cell yaitu nilai perpotongan antara kolom kunci
dengan baris kunci
Tablo 1

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs Ratio


b0 Z 1 -8 -6 0 0 0
b1 S1 0 4 2 1 0 60 60/4 = 15
b2 S2 0 2 4 0 1 48 48/2= 24

Kolom Kunci Elemen Cell


Baris Kunci
Melakukan Literasi
4. Melakukan iterasi
Dengan menentukan baris kunci baru dan baris baris lainnya
termasuk Z.
Membuat baris kunci baru
Baris Kunci Baru = Baris Kunci Lama / Elemen Cell Baris
4 2 1 0 60
Kunci Baru (X1) = Kunci Baru (X1) =
4

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z
X1 0 1 1/2 1/4 0 15
S2

X1 = 1 ½ ¼ 0 15

Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.
Membuat baris variabel baru

Baris S2 Baru = Baris lama – (angka kolom kunci baris yang sesuai * baris kunci baru)

Baris S2 Baru = (2 4 0 1 48) - (2) * (1 1/2 1/4 0 15)


= 0 3 -1/2 1 18

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z
X1 0 1 1/2 1/4 0 15
S2 0 0 3 -1/2 1 18
Membuat baris Z baru

Baris Z Baru = Baris Z lama – (angka kolom kunci baris yang sesuai * baris kunci baru)

Baris S2 Baru = (-8 -6 0 0 0) - (-8) * (1 1/2 1/4 0 15)


= 0 -2 2 0 120

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z 1 0 -2 2 0 120
X1 0 1 1/2 1/4 0 15
S2 0 0 3 -1/2 1 18
Tablo 2

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs Ratio


Z 1 0 -2 2 0 120
X1 0 1 1/2 1/4 0 15 15:1/2 = 30
S2 0 0 3 -1/2 1 18 18 : 3 = 6

Kolom Kunci Elemen Cell


Baris Kunci
0 3 −1/2 1 18
Kunci Baru (X2) = Kunci Baru (X2) =
3

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z
X1
X2 0 0 1 -1/6 1/3 6

X2 = 0 1 -1/6 1/3 6

Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.
Membuat baris Z baru

Baris Z Baru = Baris Z lama – (angka kolom kunci baris yang sesuai * baris kunci baru)

Baris S2 Baru = (0 -2 2 0 120) - (-2) * (0 1 -1/6 1/3 6)


= 0 0 5/3 2/3 132

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z 1 0 0 5/3 2/3 132
X1
X2 0 0 1 -1/6 1/3 6
Membuat baris variabel baru

Baris X1 Baru = Baris lama – (angka kolom kunci baris yang sesuai * baris kunci baru)

Baris X1 Baru = (1 1/2 1/4 0 15) - (1/2) * (0 1 -1/6 1/3 6)


= 1 0 -1/3 -1/6 12

Basic Z X1 X2 S1 S2 rhs
Z 1 0 0 5/3 2/3 132
X1 0 1 0 -1/3 1/6 12
X2 0 0 1 -1/6 1/3 6
Hasil
Karena nilai-nilai pada baris Z sudah tidak ada yang negatif, berarti iterasi
selesai,
solusi yang diperoleh adalah :
X1 = Meja = 12,
X2 = Kursi = 6
Nilai fungsi tujuan Z (laba) = 132 (dalam puluhan ribu rupiah).
Artinya, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal sebesar Rp
1.320.000, maka perusahaan sebaiknya memproduksi meja sebanyak 12
unit dan kursi sebanyak 6 unit. Dari tabel tersebut juga diketahui nilai X3
dan X4 tidak ada (X3 dan X4 = 0), artinya seluruh waktu kerja (Perakitan
dan Pemolesan) sudah habis digunakan, tidak ada waktu yang tersisa.
Simpleks Minimasi
Biasanya digunakan untuk mencari biaya minimum dalam suatu
produksi untuk mendapatkan biaya terendah suatu produk.
Mengubah fungsi tujuan minimasi menjadi fungsi maksimal dengan
mengalikanfungsi tujuan minimasi dengan -1

Contoh:
Fungsi tujuan ~ Z(min) = 3x1 + 4x2
Dikalikan (-1)
Fungsi tujuan ~ -Z = -3x1 - 4x2
Dalam mencari minimasi biasanta ditemukan beberapa kendala yang harus
menambahkan variable slack dan variable attificial, maka dapat diketahui
bahwa:
1. Apabila fungsi kendala bertanda <=, maka tambahkan variable slack (S)
2. Apabilafungsi kendala bertanda =, maka tambahkan variable artificial
(R)
3. Apabila fungsi kendala bertanda >=, maka kurangi dengan variable
slack dan ditambahkan dengan variable artificial (R)
4. Apabila fungsi kendala negative,maka harus dirubah menjadi positif
dengan mengalikan (-1)
Contoh soal
Sebuah perusahaan membuat produk A dan B dari bahan baku karet.
Perusahaan tersebut telah mengembangkan model program linear
untuk menentukan jumlah produk A dan B (X1 dan X2) yang akan
dibuat untuk meminimkan biaya produksi. Adapun persamaannya
menjadi berikut:
Minimasi Z = 7x1 + 3x2
Batasan 1. 4x1 + 6x2 <= 36
2. 7x1 + 5x2 = 35
3. 8x1 + e4x2 >= 32
Non Negatif X1, X2 >= 0
1. Mengubah fungsi tujuan
Fungsi tujuan minimasi harus diubah menjadi maksimum terlebih dahulu
dengan -1

Fungsi Tujuan minimasi ~ Z = 7x1 + 3x2


Dikalikan dengan -1
Fungsi Tujuan Maksimasi ~ -Z = -7x1 - 3x2
2. Mengubah fungsi Batasan-Batasan
Fungsi Batasan 1. 4x1 + 6x2 <= 36
2. 7x1 + 5x2 = 35
3. 8x1 + 4x2 >= 32
Non Negatif X1, X2 >= 0
Merubah fungsi Batasan menjadi:
1. 4x1 + 6x2 <= 36
merubah menjadi persaman dengan menambahkan variable slack
menjadi:
4x1 + 6x2 + s1 = 36
2. 7x1 + 5x2 = 35
Pada fungsi Batasan kedua sudah menjadi pesamaan tetapu perlu adanya
variable buatan (dummy) yang disebut dengan variable artificial (lambing
“R”). Variabel artificial digunakan hanya untuk memulai solusi dan harus
menghilangkannya pada akhir persamaan menjadi:
7x1 + 5x2 + R1 = 35
3. 8x1 + 4x2 >= 32
pada fungsi ini harus dirubah menjadi „<=„ dan menjadi tanda “=“,
mengubah persamaaan menjadi “<=“ maka harus dikalikan dengan -1
menjadi: -8x1 - 4x2 = -32
kemudian diubah menjadi “=“ maka menjadi: -8x1 - 4x2 +s2 = -32
dikarenakan persamaan sebelah kanan bernilai negative maka harus
diubah menjadi positive menjadi: 8x1 + 4x2 - s2 = 32
variable s bernilai negative tidak memungkinkan didalam metode
simpleks sehingga harus ditambahkan variable artificial sehingga
ppersamaan menjadi: 8x1 + 4x2 - s2 + R2 = 32
Maka fungsi Batasan menjadi:
1. 4x1 + 6x2 + s1 = 36
2. 7x1 + 5x2 + R1 = 35
3. 8x1 + 4x2 - s2 + R2 = 32
4. X1, x2, s1, s2, R1, R2 >= 0

menyelesaikan kasus yang mengandung variable ini dapa dilakukan


dengan dua cara yaitu metode Teknik the big M dan Teknik dua fase
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Setiap variable artificial dalam fungsi tujuan diberikan penalty M, dimana M
merupakan bilangan positif yang sangat besar. Penalty bertanda negative (-)
apabila fungsi tujuan maksimasi dan bertanda positif (+) apabila fungsi
tujuan minimasi. Maka persamaan menjadi
Minimasi: Z = 7x1 + 3x2 + 0s1 + 0s2 + MR1 + MR2

Batasan
1. 4x1 + 6x2 + s1 = 36
2. 7x1 + 5x2 + R1 = 35
3. 8x1 + 4x2 - s2 + R2 = 32
4. X1, x2, s1, s2, R1, R2 >= 0
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Melakukan substitusi nilai R1 dan R2 pada persamaan kendala dan
pada persamaan fungsi tujuan yaitu:
Fungsi Batasan 2:
7x1 + 5x2 + R1 = 35
R1 = 35 - 7x1 - 5x2

Fungsi Batasan 3:
8x1 + 4x2 - s2 + R2 = 32
R2 = 32 - 8x1 - 4x2 + s2
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Substitusikan ke fungsi tujuan atau persamaan Z:
Z = 7x1 + 3X2 + 0S1 + 0S2 + MR1 + MR2
Z = 7X1 + 3X2 + MR1 + MR2
Z = 7X1 + 3X2 + M(35 - 7X1 - 5X2 )+ M(32 - 8X1 - 4X2 + S2)
Z = 7X1 +3X2 +35M -7X1M -5X2M +32M - 8X1M -4X2M + MS2
Z = 7X1 +3X2 +67M -15X1M - 9X2M +MS2
Z -7X1 -3X2 +15X1M +9X2M - MS2 = 67 M
Z + (-7 + 15M)X1 + (-3 + 9M)X2 - MS2 = 67 M 32 - 8x1 - 4x2 + s2
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Memasukkan ke dalam tabel dari persamaan berikut:

Iterasi Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2 NK
0 Z 1 (-7+15M) (-3 +9M) 0 0 -M 0 67M
S1 0 4 6 1 0 0 0 36
R1 0 7 5 0 1 0 0 35
R2 0 8 4 0 0 -1 1 32
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
3. Menentukan kolom kunci

Diperoleh melelui elemen baris Z positif terbesar

Iterasi Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2 NK
0 Z 1 (-7+15M) (-3 +9M) 0 0 -M 0 67M
S1 0 4 6 1 0 0 0 36
R1 0 7 5 0 1 0 0 35
R2 0 8 4 0 0 -1 1 32

Kolom kunci Angka kunci = 8


Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
3. Menentukan baris kunci

Baris Kunci = NK / Kolom Kunci

Iterasi Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2 NK Indeks


0 Z 1 (-7+15M) (-3 +9M) 0 0 -M 0 67M 67M/(-7 +15M)
S1 0 4 6 1 0 0 0 36 9
R1 0 7 5 0 1 0 0 35 5
R2 0 8 4 0 0 -1 1 32 4

Kolom kunci Baris kunci


Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Membuat nilai baris baru kunci
Nilai Baris baru kunci:
= ( 8, 4 , 0, 0, -1, 1 ; 32)
= (8/8, 4/8, 0/8, 0/8, -1/8, 1/8 ; 32/8)
= ( 1, 1/2, 0, 0, -1/8, 1/8 ; 4)

Iterasi Basis Z X1 X2 S1 R1 S2 R2 NK
0 Z
S1
R1
X1 0 1 1/2 0 0 -/18 1/8 4
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Mengubah nilai diluar baris kunci

Rumus: Baris lama - (koefisien pada kolom kunci * nilai baru baris kunci)

Z = [ (-7+15M), (-3 + 9M), 0, 0, -M ; 67M] - [(-7 +15M) * (1, 1/2, 0, 0, -1/8, 1/8; 4)]

Z = [ (-7+15M), (-3 + 9M), 0, 0, -M ; 67M] - [(-7 +15M), (-7 +15M)/2, 0, 0, (7 -


15M)/8, (-7 +15M)/8; (-28 +60M)]
Z = [0, (-1 + 3M)/2, 0, 0, (-7 +7M)/8, -(-7+15M)/8 ; 7M + 28(-7 +15M)]
Langkah-langkah minimasi simpleks
(Teknik the big M)
Mengubah nilai diluar baris kunci

Rumus: Baris lama - (koefisien pada kolom kunci * nilai baru baris kunci)

S1 = (4, 6, 1, 0, 0, 0 ; 36) - (4) * (1, 1/2, 0, 0, -1/8, 1/8; 4)


S1 = (4, 6, 1, 0, 0, 0 ; 36) - (4, 2, 0, 0, -1/2, 1/2, ; 16)
S1 = (0, 4, 1, 0, 1/2, -1/2 ; 20)

R1 = (7, 5, 0, 1, 0, 0 ; 35) - (7)*(1, 1/2, 0, 0, -1/8, 1/8 ;4)


R1 = (7, 5, 0, 1, 0, 0 ; 35) - (7, 7/2, 0, 0, -7/8, 7/8 ;28)
R1 = (0, 3/2, 0, 1. 7/8, ; 7)

Anda mungkin juga menyukai