Anda di halaman 1dari 4

KEPRIHATINAN BANGSA TENTANG RADIKALISME & NKRI

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
Dosen Pengampu : Novalia M.I.Kom

Disusun Oleh:

Viki Ahmad Irsyad 19215060

SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

CENGKARENG
Dewasa ini banyak bermunculan paham-paham baru yang dibuat oleh sekelompok orang demi
kepentingan pribadi. Kelompok ini biasa disebut dengan kelompok radikal yang bisa diartikan dengan suatu
kelompok yang memiliki paham atau aliran tertentu yang berusaha melakukan perubahan atau pembaharuan
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan/keinginan kelompoknya namun dengan menempuh cara-cara ekstrim
dan menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuan tersebut. Radikalisme merupakan suatu bentuk paham
yang bertentangan dengan Pancasila. Mengapa demikian? Karena secara ideologi, dalam Pancasila sangat jelas
disebutkan adanya prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip kesatuan,
prinsip musyawarah dan prinsip keadilan, sedangkan radikalisme jatuh ke dalam situasi yang sangat
bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang terdapat pada Pancasila yakni demokratis dan beradab.
(Bagian Pengantar yang memberikan gambaran kondisi yang memprihatinan)
Menurut Leebarty Taskarina dalam bukunya Perempuan dan Terorisme : Kisah Perempuan dalam
Kejahatan Terorisme (2018), radikalisme terdiri dari dua kata yaitu “radikal” dan “isme”. Kata radikal dapat
diartikan sebagai ekstrem dan fanatik. Sedangkan kata isme mengacu pada suatu paham atau ideologi. Oleh
karena itu, dapat disimpilkan bahwa radikalisme adalah sebuah doktrin atau praktik yang dianut oleh kaum
radikalis atau penganut paham ekstrem. Radikalisme juga dapat dipahami sebagai gerakan yang berupaya
mengubah tatanan sosial secara keseluruhan dalam masyarakat. (Bagian pengertian sesuai judul-dikutip dari
jurnal atau ebook sebagai sumber kutipan).
Radikalisme tengah menjadi topik utama dan tantangan terbesar bagi bangsa dan negara Indonesia saat
ini maupun dimasa mendatang yang harus diperangi dan dihancurkan. Di era yang sangat erat dengan teknologi
ini paham radikalisme sangat mudah tersebar melalui berbagai situs online dan media sosial. Anak – anak muda
dan remaja yang tengah berusaha mencari jati diri sangat mudah terpengaruhi oleh paham radikalisme atau
bahkan bergabung dengan kaum radikalis. (Bagian yang menyatakan kondisi yang perlu menjadi perhatian
semua pihak-bisa dikutip dari media online sebagai sumber kutipan).
Bagian yang memuat latarbelakang kondisi memprihatinkan sesuai judul terjadi. Terdapat beberapa
faktor yang melatar belakangi munculnya paham radikalisme antara lain; Pertama, Faktor pemikiran,
Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena mereka percaya bahwa segala sesuatu harus diubah kearah
yang diinginkan oleh kelompoknya, bahkan jika mereka harus menggunakan cara-cara kekerasan untuk
mencapai tujuan tersebut. Faktor kedua adalah Faktor Ekonomi, Radikalisme juga dapat tercipta karena
dipengaruhi juga oleh unsur-unsur masalah ekonomi. Karena manusia akan melakukan usaha apapun untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan termasuk menyebarkan suatu pengetahuan atau ideologi melalui
kekerasan.
Menurut Dr Salman Pasaribu H, radikalisme akan tumbuh subur disuatu negara karena tiga faktor
pendukung yakni, kekuatan jaringan antara dalam negeri dan luar negeri, budaya permisif dari sebuah
masyarakat serta lemahnya pencegahan atau penegakan hukum oleh pemerintah terhadap kelompok yang dapat
dikatakan sebagai teroris. Masukan Pendapat ahli atau orang lain yang memperkuat masalah sesuai judul bisa
dikutip dari media online atau jurnal sebagi sumber kutipan.
Dari faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya radikalisme, maka adapula dampak dari
radikalisme seperti yang dikatakan oleh Pasilog Kodim 1801. Ia mengatakan bahwa radikalisme dapat
menimbulkan dampak buruk bagi Indonesia antara lainnya terjadi teror dan kekerasan yang berpotensi
menimbulkan keresahan bahkan ketakutan dalam masyarakat, bisa juga menimbulkan konflik horizontal
maupun vertikal, dapat menyebabkan hilangnya harta benda bahkan nyawa sekalipun, terhambatnya
perekonomian masyarakat, dan pada akhirnya bisa menimbulkan disintegrasi bangsa. Penjelasan dampak dari
masalah keprihatinan sesuai judul yang dibahas bisa dikutip dari media on line atau pendapat ahli.
Lalu selanjutnya menurut Pegiat anti-radikalisme Haidar Alwi mengatakan di Indonesia ada tiga macam
radikalisme, diantaranya yang pertama adalah radikalisme secara keyakinan. Radikalisme seperti ini adalah
orang yang selalu menilai orang lain kafir dan acap kali manilai bahwa seseorang akan masuk neraka kecuali
kelompoknya. Radikalisme jenis yang kedua adalah secara Tindakan. Radikalisme seperti ini adalah suatu
kelompok yang menghalalkan segala cara, termasuk didalamnya melakukan pembunuhan atas nama agama.
Yang ketiga radikalisme dalam bentuk politik. Ini merupakan paham suatu kelompok yang ingin mengganti
ideologi suatu negara yang sah, Pancasila dengan ideologi kaum radikalis yaitu ideologi khilafah.
Rentannya kaum muda terhadap aksi kekerasan dan terorisme patut menjadi keprihatinan bersama.
Banyak faktor yang menyebabkan para pemuda terseret kedalam tindakan terorisme mulai dari kemiskinan,
kurangnya pendidikan, lemahnya semangat kebangsaan hingga tergerusnya nilai kearifan lokal oleh arus
moderenisasi yang negatif.
Dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dikalangan pemuda, ada beberapa upaya yang dapat
dikedepankan diantaranya : Pertama, memperkuat Pendidikan kewarganegaraan dengan menanamkan
pemahaman yang mendalam mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan ini,
para pemuda didorong untuk menjunjung tinggi dan mengimplementasikan nilai – nilai luhur yang sejalan
dengan ideologi Pancasila dan Bangsa Indonesia. Kedua, mengarahkan para pemuda pada aktivitas yang
berkualitas baik di bidang akademis, sosial, keagamaan, seni, dan budaya maupun olahraga. Dengan kegiatan
ini, mereka diharapkan untuk menjadi pemuda yang berprestasi dan aktif berorganisasi di lingkungan yang
sehat sehingga dapat mengantisipasi para pemuda dari pengaruh ideologi radikal terorisme. Ketiga, memberikan
pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga pemuda tidak mudah terjebak pada arus ajaran
radikalisme.
Munculnya radikalisme yang dimotivasi oleh ideologi sekalipun, namun jika tidak bertemu dengan
pemicu berupa permasalahan kesejahteraan yang tidak merata maka fenomena kekerasan tidak akan terjadi.
Dengan demikian, salah satu kunci untuk mencegah dan menangkal radikalisme dan terorisme adalah dengan
memenuhi kebutuhan ekonomi atau peningkatan kesejahteraan umum. Oleh karena itu, dalam pandangan ini
mengisyaratkan adanya kehadiran negara yang diwujudkan sebagai “kapasitas negara”.(Indahningrum et al.,
2020)
DAFTAR PUSTAKA

BeritaSatu.com https://investor.id/archive/ada-3-faktor-munculnya-radikalisme

BKPSDMD https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/gerakan-radikalisme-tumbuh-suburtanpa-henti-di-indonesia

D.W.com https://www.dw.com/id/radikalisme-dan-tantangan-mendasar-lain-bangsaindonesia/a-52187983

Jurnal http://repository.untag-sby.ac.id/1780/3/BAB%20II.pdf

Kongkrit.com https://kongkrit.com/bahaya-radikalisme-mengancam-kehidupan-berbangsadanbernegara/#:~:text=Lebih
%20lanjut%2C%20Pasilog%20mengatakan%20bahwa,dapat%20me nyebabkan%20hilangnya%20harta%20benda

Kompas.com https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/14/120000869/faktor-penyebabmunculnya-radikalisme

Rahmadani, D. (2019). Radikalisme Tidak Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila. 15, 1–9.

Anda mungkin juga menyukai