PENDAHULUAN
1
sudah sangat meresahkan terutama tentang radikalisme agama dimana beberapa
kelompok akan melakukan aksinya tanpa ampun terhadap masyarakat. Sudah
banyak sekali kasus radikalisme yang bertebaran di masyarakat bahkan sampai
menjadi teror. Beberapa kasus radikalisme yang terjadi di masyarakat yaitu seperti
aksi intoleran yang terjadi di Mertodranan Solo pada saat acara doa bersama
menjelang pernikahan. Dimana para pelaku menganggap acara tersebut
merupakan kegiatan yang terlarang, sehingga sebanyak tiga orang terluka akibat
aksi ini. 1 Selain itu aksi radikalisme yang berujung pada aksi pengeboman terjadi
di Polrestabes Medan yang mengakibatkan pelaku tewas dan tujuh orang menjadi
korbannya termasuk dari pihak kepolisian dan warga sipil. 2
1
SOLOPOS.COM, Mentri Agama Kecam Aksi Kekerasan di Mertodranan Solo, diakses tanggal
10/04/2022. https://www.solopos.com/mentri-agama-kecam-aksi-kekerasan-di-mertodranan-solo-
1075235
2
BBC NEWS, Bom Medan : Ledakan ‘bunuh diri’ di Polrestabes, polisi ‘jadi musuh nomor satu’,
diakses tanggal 11/04/2022. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50400368
2
TUJUAN
Tujuan dari merivew artikel ini adalah untuk mengetahui nama penulis, tahun
artiek diterbitkan,volume,nomor halaman dan judul dari artikel yang di riview.
Selain itu untuk mengetahui penyebab terjadinya radikalisme di Indonesia dan
untuk mengetahui akar dari radikalisme yang terjadi di Indonesia.
PEMBAHASAN
Artikel 1
Volume :8
Nomor :1
Halaman : 31 - 41
Pada artikel ini menjelaskan bahwa radikalisme kerap kali dihubungkan dengan
konsep agama yang kemudian disebut dengan radikalisme agama,dimana hal
tersebut menjadi persoalan yang berhubungan dengan pengalaman inti,memori
kolektif dan penafsiran agama. menurut Harun Nasution, radikalisme yaitu
diartikan sebagai sebuah gerakan yang berpandangan kolot dan sering
menggunakan cara kekerasan3. Sedangkan menurut Thalib, radikalisme diartikan
3
Harun Nasution, Islam Rasional, (Bandung: Mizan, 1995), hlm. 124.
3
sebagai Islam yang menunjuk berbagai gerakan Islam menggunakan berbagai
bentuk kekerasan dalam rangka perjuangan untuk mendirikan negara Islam. 4 Oleh
sebab itu karakter Islam yang harus dibangun di Indonesia adalah Islam yang
akomodatif.
Artikel 2
Volume :5
Nomor :1
Halaman : 64-74
Pada artikel ini membahas mengenai perkemangan radikalisme secara global saat
ini, dimana radikalisme mengarah kepada agama khususnya agama islam. Hal ini
dikarenakan krisis identitas yang berujung pada reaksi dan resistensi terhadap
Barat yang melebarkan kolonisasi di dunia Muslim dam mulai terpecahnya dunia
muslim ke dalam berbagai negara bangsa (nation-state) (Syamsul Rijal,
2010:215). Sementara itu, akar dari munculnya gerakan radikalisme ini di
Indonesia tidak bisa dilepaskan pasca-Orde Baru dari pergantian rezim yang
semakin terbuka. Kemunculan gerakan radikalisme agama, seperti Jemaah
Islamiyah (JI) maupun yang terang-terangan seperti Laskar Jihad, Laskar
Jundulloh, FPI, MMI, HTI, dan lainnya. Hal ini merupakan dampak dari semakin
terbukanya iklim politik dan demokrasi pasca tumbangnya Orde Baru.
Artikel 3
4
Nurjannah, Faktor pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah, Jurnal Dakwah,
Vol. XIV, No 2 Tahun 2018, hlm.14.
4
Judul Artikel : RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA
Penulis : M. Thoyyib
Volume :1
Nomor :1
Halaman : 90-105
5
terakhir adalah faktor kebijakan pemerintah, dimana ketidakmampuan pemeritah
di negara-negara Islam untuk bertindak memperbaiki situasi atas berkembangnya
frustasi dan kemarahan sebagai umat Islam disebabkan dominasi ideologi,militer
maupun ekonomi dari negara-negara besar.
Artikel 4
Volume :1
Nomor :1
Halaman : 31- 46
Artikel ini menuliskan bahwa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, radikalisme
diartikan sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan dengan cara
keras atau drastis.6 Sementara menurut Sartono Kartodirdjo radikalisme adalah
sebuah gerakan kosisal yang menolak secara menyeluruh tertib dan tatanan sosial
yang sedang berlangsung dan di tandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk
menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa dan
yang berkuasa.7 Pada artikel ini menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa kepada tindakan
yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan
menggantinya pada gagasan atau pemahaman baru dan gerakan perubahan itu
kadang disertai dengan kekerasan (violence). Artikel ini juga membahas mengenai
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), hlm. 19.
7
Sartono Kartodirdjo, Ratu Adil, (Jakarta: Sinar Harapa, 1985), hlm 38.
6
ciri-ciri radikalsme, dimana dijelaskan bahwa kelompok radikalisme memiliki
ciri-ciri yang hampir sama yaitu sering mengklaim kebenaran tunggal dan
menyesatkan kelompok lain yang tak sependapat, radikalisme mempersulit agama
Islam yang sejatinya samhah (toleran) dengan menganggap ibadah sunnah
seakan-akan wajib dan makruh seakan-akan haram, kelompok radikal kebanyakan
berlebihan dalam beragama yang tidak pada tempatnya, kasar dalam berinteraksi,
kelompok radikal mudah berburuk sangka kepada orang lain di luar golongannya,
dan yang terakhir mudah mengkhafirkan orang lain yang berbeda pendapat.8
Artikel 5
Nomor :2
Volume : 13
Pada artikel ini selain membahas mengenai radikalisme agama. Artikel ini juga
membahas mengenai penyebaran paham radikalisme dimana disebutkan bahwa
penyebaran paham radikalisme sudah memasuki dunia digital dan menjadi
permasaahan baru bagi pemerintah. Selain itu artikel ini juga membahas mengenai
realisasi nilai pancasila, dimana pada saat ini implementasi nilai-nilai ideologi
pancasila yang memiliki konsep ideologi terbuka tidak berjalan dengan baik.
Seharusnya implementasi lima nilai dalam tubuh pancasila merupakan semangat
8
Irawan Masduqi, Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren (Jurnal
Pendidikan Islam, No 2 Vol 1, 2012), hlm. 3.
7
kebersamaan untuk menjaga persatuan untuk menghalau kejahatan kaum-kaum
radikal dan terorisme.
METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam meriview artikel ini adalah metode studi
pustaka yaitu dengan mencari sumber atau literatur dalam bentuk data berupa
artikel dan jurnal dalam 10 tahun terakhir. Pencarian data artikel ini dengan
menggunakan media online google scholar.
HASIL
Kesimpulan
Dari pembahasan dari beberapa artikel diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
pemicu terjadinya radikalisme di indonesia dikarenakan adanya kesenangan sosial
yang dikarenakan belum terlaksanakan sepenuhnya keberhasilan negara Indonesia
dalam memberikan keadilan sosial seperti yang disebutkan dalam pembukaan
UUD 1945, selain itu pemicu terjadinya radikalisme di Indonesia juga disebabkan
seiring perubahan tatanan sosial dan politik.
DAFTAR PUSTAKA
8
Thoyyib, M. (2018). Radikalisme Islam Indonesia. TA'LIM: Jurnal Studi
Pendidikan Islam, 1(1), 90-105.
http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/talim/article/view/636
http://jurnal.fai.umi.ac.id/idex.php/tafaqquh/article/view/37
http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/muasharah/article/view/3673
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship/article/view/1212 .
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/77245207/pdf-with-cover-page-v2.pdf?
Expires=1649870941&Signature=ShI0jhveTpLOPQ-
67j93FvVyKJJVlvCwwz2Ucsp1hEgvqn8zzoXkvUnku2MZwTfnY0YQJqJfrZ72
LqmXrEoIgxiohnqZOM~0Hs~HkEC8U8ur7FiY3VOts9AmgpzuYxTThSDuws2
QiGYMA0oUSh0Blcw5C04oyuQvyZRUwWCSc3vyEsCjqFINb-lf4-
AR123xXStx~Wn7B4r3~-AHQ80qJS2UFcKz4VwKxWn~Fk0y-
A5qP8sr7nHiCUDFjox1FZ1K9tDhxCTQiNbHGLKlHXFTDMxeRedscqFKDc~
GrAblzL1D80sE2OwTE3gb2cg6aw6rXcnPRgzRhp3W7nx5o-h4aw__&Key-
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA