MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas pembuatan makalah PPKMB Universitas
Bhamada Slawi Tahun 2021
Dengan Tema : Anti Radikalisme dan Anti Terorisme
Disusun Oleh :
Nama :
Fakultas :
Progam Studi :
BAB I PENDAHULUAN :
a. Latar belakang tentang masalah Anti Radikalisme dan Anti Terorisme
b. Rumusan masalah Anti Radikalisme dan Anti Terorisme
c. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
1. Pengertian Radikalisme
2. Pengertian Terorisme
Berbagai pendapat pakar dan badan pelaksana yang menangani masalah
terorisme, mengemukakan tentang pengertian terorisme secara beragam.
Whittaker (2003) mengutip beberapa pengertian terorisme antara lain menurut
Walter Reich yang mengatakan bahwa terorisme adalah suatu strategi kekerasan
yang dirancang untuk meningkatkan hasil-hasil yang diinginkan, dengan cara
menanamkan ketakutan di kalangan masyarakat umum.
Pengertian lain yang dapat dikutip dari beberapa badan yang berwenang
dalam menangani terorisme, adalah penggunaan kekerasan yang diperhitungkan
dapat memaksa atau menakut-nakuti pemerintah-pemerintahan, atau berbagai
masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan yang biasanya bersifat politik, agama
atau ideologi.
a.Faktor-Faktor Sosial-Politik.
Gejala kekerasan “agama” lebih tepat dilihat sebagai gejala sosial-politik
daripada gejala keagamaan. Gerakan yang secara salah kaparah oleh Barat disebut
sebagai radikalisme Islam itu lebih tepat dilihat akar permasalahannya dari sudut
konteks sosial-politik dalam kerangka historisitas manusia yang ada di
masyarakat. Sebagaimana diungkapkan Azyumardi Azra bahwa memburuknya
posisi negara-negara Muslim dalam konflik utara-selatan menjadi penopong
utama munculnya radikalisme.
Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang ditimbulkan
oleh kalangan radikal dengan seperangkat alat kekerasannya dalam menentang
dan membenturkan diri dengan kelompok lain ternyata lebih berakar pada
masalah sosial-politik. Dalam hal ini kaum radikalisme memandang fakta historis
bahwa umat Islam tidak diuntungkan oleh peradaban global sehingga
menimbulkan perlawanan terhadap kekuatan yang mendominasi.
Dengan membawa bahasa dan simbol serta slogan-slogan agama kaum
radikalis mencoba menyentuh emosi keagamaan dan menggalang kekuatan untuk
mencapai tujuan “mulia” dari politiknya. Tentu saja hal yang demikian ini tidak
selamanya dapat disebut memanipulasi agama
karena sebagian perilaku mereka berakar pada interpretasi agama dalam melihat
fenomena historis.
Karena dilihatnya terjadi banyak Islam dan Wacana penyimpangan dan
ketimpangan sosial yang merugikan komunitas Muslim maka terjadilah gerakan
radikalisme yang ditopang oleh sentimen dan emosi keagamaan.
c.Faktor Kultural.
Ini juga memiliki andil yang cukup besar yang melatar belakangi
munculnya radikalisme. Hal ini wajar karena memang secara kultural,
sebagaimana diungkapkan Musa Asy’ari 12 bahwa di dalam masyarakat selalu
diketemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring kebudayaan
tertentu yang dianggap tidak sesuai. Sedangkan yang dimaksud faktor kultural di
sini adalah sebagai anti tesa terhadap budaya sekularisme.
Budaya Barat merupakan sumber sekularisme yang dianggab sebagai
musuh yang harus dihilangkan dari bumi. Sedangkan fakta sejarah
memperlihatkan adanya dominasi Barat dari berbagai aspeknya atas negeri-negeri
dan budaya Muslim. Peradaban barat sekarang ini merupakan ekspresi dominan
dan universal umat manusia yang telah dengan sengaja melakukan proses
marjinalisasi seluruh sendi-sendi kehidupan muslim sehingga umat Islam menjadi
terbelakang dan tertindas.
a.Faktor Internal
Faktor internal adalah adanya legitimasi teks keagamaan, dalam
melakukan “perlawanan” itu sering kali menggunakan legitimasi teks (baik teks
keagamaan maupun teks “cultural”) sebagai penopangnya. untuk kasus gerakan
“ekstrimisme islam” yang merebak hampir di seluruh kawasan islam(termasuk
indonesia) juga menggunakan teks-teks keislaman (Alquran, hadits dan classical
sources kitab kuning) sebagai basis legitimasi teologis, karena memang teks
tersebut secara tekstual ada yang mendukung terhadap sikap-sikap eksklusivisme
dan ekstrimisme ini.
Faktor internal lainnya adalah dikarenakan gerakan ini mengalami frustasi
yang mendalam karena belum mampu mewujudkan cita-cita berdirinya ”negara
islam internasional” sehingga pelampiasannya dengan cara anarkis mengebom
fasilitas publik dan terorisme. Harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan
radikalisme adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya adalah
solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Tetapi
hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor emosi keagamaannya, dan bukan
agama.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari beberapa sebab di antaranya :
2. Faktor Budaya
Faktor ini menekankan pada budaya barat yang mendominasi kehidupan saat
ini, budaya sekularisme yang dianggap sebagai musuh besar yang harus
dihilangkan dari bumi.
1.) Memutus akar teroris sejak dini, dimana rekrutmen anggota organisasi mulai
terjadi. Mewaspadai tumbuh kembang kaum muda untuk tidak terlibat pada
organisasi ekstrim, karena sejak usia muda penanaman kebencian dan dendam
dapat dengan mudah mengakar hingga akhirnya membentuk pribadi teroris. Peran
pemerintah adalah memantau bentuk-bentuk pendidikan agama, memantau
kurikulum dan melakukan pengawasan secara ketat terhadap ajaran yang
disampaikan.
2.) Menghambat masuknya satu individu pada organisasi teroris dengan
menutup informasi tentang keberadaan organisasi teroris. Melibatkan masyarakat
setempat untuk memiliki kesadaran melapor pada polisi terhadap aktivitas-
aktivitas kaum minoritas yang dianggap mencurigakan.
3.) Memfasilitasi kemungkinan keluarnya satu anggota organisasi teroris dari
organisasinya.
4.) Mengurangi dukungan terhadap pemimpin organisasi radikal teroris dan
terhadap organisasinya.
1. Intelijen
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Radikalisme telah menjadi isu yang kini mengancam jiwa serta kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, seluruh elemen harus
bekerja dan bersinergi, bahu-membahu dalam menanggulanginya.
DAFTAR PUSTAKA
http://prasetyo27.blogspot.co.id/2016/06/makalah-terorisme-dan-radikalisme.html
http://aribherzi020696.blogspot.co.id/2015/04/makalah-radikalisme.html