MATA KULIAH
Character Building
DOSEN PEMBIMBING
Adinata Sebayang, S.SOS, MM
DISUSUN OLEH
Nuzhulilla Darelas (44200266)
44.3F.37
1. Faktor Sosial-Politik
Yaitu adanya pandangan yang salah atau salah kaprah mengenai suatu kelompok yang dianggap sebagai
kelompok radikalisme. Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang ditimbulkan oleh
kalangan radikal dengan seperangkat alat kekerasannya dalam menentang dan membenturkan diri
dengan kelompok lain ternyata lebih berakar pada masalah sosial-politik.
Harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen keagamaan,
termasuk di dalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan
tertentu.
Tetapi hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor emosi keagamaannya, dan bukan agama (wahyu suci
yang absolut) walaupun gerakan radikalisme selalu mengibarkan bendera dan simbol agama seperti
dalih membela agama, jihad dan mati syahid. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan emosi
keagamaan adalah agama sebagai pemahaman realitas yang sifatnya interpretatif. Jadi sifatnya nisbi dan
subjektif.
3. Faktor Kultural
Faktor ini juga memiliki andil yang cukup besar yang melatarbelakangi munculnya radikalisme. Hal ini
wajar karena memang secara kultural, sebagaimana diungkapkan Musa Asy’ari, bahwa di dalam
masyarakat selalu diketemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring kebudayaan
tertentu yang dianggap tidak sesuai.
Sedangkan yang dimaksud faktor kultural di sini adalah sebagai anti tesa atau pertentangan terhadap
budaya sekularisme. Budaya Barat merupakan sumber sekularisme yang dianggap sebagai musuh yang
harus dihilangkan dari bumi. Sedangkan fakta sejarah memperlihatkan adanya dominasi Barat dari
berbagai aspeknya atas negeri-negeri dan budaya Muslim.
Peradaban Barat sekarang inimerupakan ekspresi dominan dan universal umat manusia. Negara Barat
telah dengan sengaja melakukan proses marjinalisasi seluruh sendi-sendi kehidupan Muslim sehingga
umat Islam menjadi terbelakang dan tertindas.Negara Barat dengan sekularismenya, sudah dianggap
sebagai bangsa yang mengotori budaya-budaya bangsa Timur dan Islam, juga dianggap bahaya terbesar
bagi keberlangsungan moralitas Islam.
Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru yang dibuat-buat oleh pihak tertentu
mengenai suatu hal, seperti agama, sosial, dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur
dengan tindakan yang cenderung melibatkan kekerasan.
Berbagai tindakan teror yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata utama
bagi para pelaku paham radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam upaya untuk
mencapai suatu perubahan.
Sebuah stigma radikalisme sebagai ancaman NKRI dan Pancasila yang dikumandangkan media
mainstream diawali dari pernyataan presiden, dan kemudian diikuti jajaran di bawahnya pada hampir
semua kementerian dan koalisi politik. Kemudian bermunculan beberapa polemik di tengah masyarakat
mengenai celana cingkrang, jenggot dan cadar. Polemik menjadi berkepanjangan setelah disuarakan
politisi Senayan tentang bahayanya radikalisme. Tetapi apa sebenarnya radikalisme? Mengapa
radikalisme menjadi ancaman sebuah negara yang berdaulat?
Radikal yang berarti mendasar dan radikalisme diartikan sebagai ideologi yang mendasar atau ideologi
yang dianut penganutnya tanpa kompromi. Mungkin itu sebabnya ideologi itu dianggap bertentangan
dengan NKRI dan Pancasila.
Radikal atau puritan melekat tak terpisahkan dengan tata nilai kebenaran yang dianut. Itulah makna
ideologi yang benar. Konsekuensinya ideologi yang diyakini penganutnya sebagai kebenaran cenderung
menjadi radikal atau puritan.
Bukan ideologi kalau tidak menyangkut tata nilai kebenaran yang mendasar/radikal. Juga bukan
penganut ideologi kalau tidak puritan atau kaffah.
H. Jamzuri menyampaikan beberapa upaya Kementerian Agama dalam upaya mencegah paham
radikalisme, diantara upaya tersebut adalah:
Sumber Artikel :
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-radikalisme/
https://dakwah.unisnu.ac.id/cinta-nkri-cegah-radikalisme
https://www.google.co.id/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/775125/bahaya-radikalisme-
terhadap-keutuhan-nkri
https://www.alinea.id/kolom/radikalisme-ancaman-bagi-nkri-dan-pancasila-b1XpT9peT