Nim : 5021611020
Prodi : Ilmu Politik
Radikalisme berasal dari bahasa Latin radix yang berarti akar. Pernyataan
tersebut memiliki arti berpikir secara mendalam terhadap sesuatu sampai ke akar-
akarnya. Radikalisme merupakan paham yang menghendaki adanya suatu
perubahan dan pergantian terhadap suatu sistem dalam masyarakat sampai ke
akarnya. Di dalam Cambridge Advanced Learnes Dictionary; radical is believing
or expressing the belief that there should be great or extreme social or political
change. Radikal adalah percaya atau mengekspresikian keyakinan bahwa harus
ada perubahan sosial atau politik yang besar atau secara ekstrim.
Dalam serangkaian aksi teror oleh kaum radikal yang cendrung berbentuk bom
bunuh diri setidaknya memerlukan alat peledak yang cukup canggih dalam aksi
peledakan, mengingat sasaran yang dibidik adalah tempat-tempat keramaian.
Seperti yang kita ketahui, alat peledak yang biasa digunakan oleh kelompok
militer ini tentu saja tidak mudah untuk didapatkan bahkan mustahil didapatkan
secara resmi karena peralatan buatan Indonesia sendiri masih belum memadai dan
Indonesia juga masih bergatung pada negara luat dalam hal tersebut. Namun,
berhasilnya aksi teror yang dilakukan dan berhasilnya pula penangkapan pada
pelaku aksi teror menguak fakta bahwa alat peledak yang dijelaskan diatas
didapatkan dari adanya pasar gelap yakni pasar gelap Mindanau yang merupakan
pasar yang berdekatan dengan Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara dan pasar
Gelap yang berposisikan di perbatasan Myanmar dan India. Melihat hal tersebut,
bahwasannya terdapat oknum yang mendukung adanya gerakan radikal melalui
perdagangan senjata.
Namun, bukankah dari setiap maslah pasti ada cara atau solusi yang dapat
mengatasi permasalah tersebut. Tidak terkecuali untuk radikalisme agama. Saya
yakin dan percaya bahwa Radikalisme agama terdapat suatu ide dam gagasan
untuk meminimalisir gerakan radikal dan mengurangi kelompok-kelompok yang
memiliki paham radikalisme. Indonesia merupakan negara berkembang atau
negara ketiga yang tidak terlepas dari pengaruh negara pertama. Hal tersebut,
menjadikan bahwa radikal agama di Indonesia juga dipengaruhi oleh negara maju
dan bahkan dapat dikatakan bahwa Amerika menjadi dalang dalam geraka radikal
di Insonesia karena seperti yang kita ketahui bahwa di Amerika sendiri merupakan
suatu negara yang memang sengaja memelihara konflik untuk meraup keuntungan
dari adannya perdagangan senjata yang dilakukan oleh Amerika terhadapnegara
berkembang seperti Indonesia.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat mengurangi radikalisme dan
gerakan radikal di Indonesia, berikut adalah faktor-faktor tersebut :
a. Berbagi referensi yang baik.
Saling mengingatkan dan berbagi referensi organisasi yang baik dan
positif akan membuat individu dan kelompok terhindar dari organisasi
yang radikal dan referensi kekerasan.
b. Kelola orang kecewa
Saling perduli dan saling memotivasi antar umat bearagama menjadi salah
satu solusi untuk membuat orang-orang kecewa tidak terjerumus dalam
organisasi yang radikal.
c. Kebijakan pro masyarakat yang kecewa.
Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah diharapkan mampu
mengayomi dan dapat mendukung kehidupan masyarakat yang kecewa.
Karena masyarakat kecewa merupakan masyarakat yang sanagat rentan
dan sangat mudah dipengaruhi dalam melakukan perlawanan terhadap
pemerintah melalui gerakan radikal.