Anda di halaman 1dari 4

Memahami islam Sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin dan memahami Apa Itu

Radikalisme dan Bagaimana Upaya Penecegahan Paham Radikalisme

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal
dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan
konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-
ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan. Sebagai umat Islam, tentunya kita harus meyakini bahwa Islam sebagai
rahmatan lil alamin, karena sebutan Islam sebagai rahmatan lil alamin ini bukan hanya sekedar
omong kosong belaka. Hal ini jelas bahwa rahmatan lil alamin sangat erat kaitannya dengan
kerasulan Nabi Muhammad Shalaullahu Alaihi Wasallam. Sebagaimana Rasul adalah seseorang
yang mendapatkan wahyu dari Allah tentang suatu ajaran yang harus disampaikannya kepada
kepada seluruh ummat. Maka seorang Muslim, dalam menghayati dan menerapkan pesan Islam
sebagai rahmatan lil alamin tidak boleh menghilangkan misi dakwah yang dibawa oleh Islam itu
sendiri, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dunia saat ini sedang di goncang dengan isu-isu kekerasan yang di analisis timbulnya
dari gerakan gerakan radikal, Pemahaman yang terlalu ekstrim serta kelompok-kelompok puritan
dalan pemahaman tertentu atau kelompok tertentu yang menghubungkannya dengan Islam.
Untuk itu kita harus mengetahui apa itu radikalisme, faktor apa saja yang menyebakan
radikalisme, dan bagaimana pencegahannya radikalisme ini.

Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata dasar radix yang artinya
akar (pohon). Makna kata tersebut, dapat diperluas kembali, berarti pegangan yang kuat,
keyakinan, pencipta perdamaian dan ketenteraman, dan makna-makna lainnya. Kata ini
dapatdikembangkan menjadi kata radikal, yang berarti lebih adjektif. Hingga dapat dipahami
secara kilat, bahwa orang yang berpikir radikal pasti memiliki pemahaman secara lebih detail
dan mendalam, layaknya akar tadi, serta keteguhan dalam mempertahankan kepercayaannya.
Memang terkesan tidak umum, hal inilah yang menimbulkan kesan menyimpang di masyarakat.
Radikalisme merupakan paham atau aliran yang mengingikan perubahan atau pembaharuan
sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Esensi radikalisme adalah konsep sikap
jiwa dalam mengusung perubahan. Sementara itu Radikalisme Menurut Wikipedia adalah suatu
paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan dalam
mengajarkan keyakinan mereka. Sementara Islam merupakan agama kedamaian. Islam tidak
pernah membenarkan praktek penggunaan kekerasan dalam menyebarkan agama, paham
keagamaan serta paham politik. Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham
radikal yaitu :

1. Intoleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain)


2. Fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah)
3. Eksklusif (membedakan diri dari umat islam umumnya)
4. Revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan)

Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi seorang
radikalisme, dan biasanya hal tersebut terjadi karena kepentingan individu atau kelompok
tertentu, dan faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Faktor kurangnya pemahaman agama , hal tersebut dapat berkembang karena adanya
pemikiran bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama walaupun dengan cara
yang kaku dan menggunakan kekerasan. 

2. Faktor Politik, Adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin negara
hanya berpihak pada pihak tertentu, mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok
masyarakat yang terlihat ingin menegakkan keadilan. Kelompok-kelompok tersebut bisa
dari kelompok sosial, agama, maupun politik. Alih-alih menegakkan keadilan, kelompok-
kelompok ini seringkali justru memperparah keadaan. 

3. Faktor Sosial, hal tersebut berdasarkan pemikiran sebagian masyarakat yang berpikir
sempit sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh yang mempunyai paham
radikalisme karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka. 

Sebagai seorang muslim sudah sepantasnya kita dapat memahami tentang radikalisme, agar tidak
terjadi penyimpangan. Radikal dan Radikalisme memiliki perbedaan, Radikal adalah pemahaman secara
lebih detail atau mendalam terhadap kepercayaanya. Sedangkan radikalisme merupakan paham atau
aliran yang mengingikan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis. Hal tersebut tidak sesuai dengan islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin dimana kita
tidak boleh menghilangkan misi dakwah yang dibawa oleh Islam itu sendiri, dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah terjadinya paham radikalisme maka kita harus
mempunyai strategi diantaranya yaitu :

1. Memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar 


2. Memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar 
3. Meminimalisisr kesenjangan sosial 
4. Menjaga persatuan dan kesatuan 
5. Mendukung aksi perdamaian Aksi perdamaian 

Jawablah Pertanyaan di Bawah Ini dengan Benar !!!

1. Jelaskanlah maksud dari islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin !


2. Jelaskanlah maksud Paham Radikalisme !
3. Jelaskan perbedaan Radikal dan Radikalisme !
4. Sebutkan ciri-ciri dari Paham Radikalisme !
5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang dapat membuat seseorang menggunakan
paham radikalisme !
6. Bagaimana pandangan Anda mengenai radikalisme dan bagaimana upaya pencegahan
agar tidak terjadi paham radikalisme !

Selamat mengerjakan 

Anda mungkin juga menyukai