Anda di halaman 1dari 4

GERAKAN RADIKALISME

Contoh gerakan radikalisme di Indonesia


Kelompok radikal Indonesia yang disumpah oleh pemimpin ISIS yaitu :

 Mujahideen Indonesia Barat.


 Mujahideen Indonesia Timur.
 Jamaah Tawhid Wal Jihad.
 Forum Aktivis Syariah Islam.
 Pendukung dan Pembela Daulah.
 Gerakan Reformasi Islam.
 Asybal Tawhid Indonesia.
 Kongres Umat Islam Bekasi.

RADIKALISME

(1) pemikiran dan gerakan anti-terhadap ideologi Pancasila (dan konstitusi UUD 1945) dan
(2) aksi-aksi kekerasan, baik kolektif maupun individual, baik yang mengarah pada terorisme maupun
ekstremisme lain

Gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa kepada


tindakan yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan
dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru dan gerakan
perubahan itu kadang disertai dengan tindak kekerasan (violence).

Bila dilihat dari pemahaman agama, maka gerakan radikalisme agama dapat
dimaknai sebagai gerakan yang berpandangan kolot dan jumud serta kaku
(tekstualis) dan sering menggunakan kekerasan atau memaksakan pendapat
dan pandangan keagamaan serta menganggap hanya pemahaman agamanya
saja yang benar dan paling sesuai al-Qur’an dan hadis. Kemunculan radikalisme
atau gerakan "al-tatharruf" disebabkan oleh banyak faktor antara
lain:Pengetahuan agama yang setengah-setengah melalui proses belajar yang
doktriner.

Radikalisme tidak jarang muncul sebagai ekspresi


rasa frustasi dan pemberontakan terhadap ketidakadilan sosial yang disebabkan
oleh mandulnya kinerja lembaga hukum. Radikalisme merupakan gejala umum
yang bisa terjadi dalam suatu masyarakat dengan motif beragam, baik sosial,
politik, budaya maupun agama, yang ditandai oleh tindakan-tindakan keras,
ekstrim, dan anarkis sebagai wujud penolakan terhadap gejala yang dihadapi.

bentuk radikalisme yang biasanya terjadi dalam kehidupan bernegara.

1) Membuat atau mengadopsi ideologi yang bertentangan dengan ideologi


negara.
2) Mengajak masyarakat untuk mengadopsi ideologi yang bertentangan
dengan ideologi negara.
3) Menyebarkan kebencian terhadap ideologi negara

Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata


dasar radix yang artinya akar (pohon). Makna kata akar (pohon),
dapat diperluas kembali sehingga memiliki arti pegangan yang kuat,
keyakinan, pencipta perdamaian dan ketenteraman. Kemudian kata
tersebut dapat dikembangkan menjadi kata radikal, yang berarti lebih
adjektif.

Sehingga dapat dipahami secara kilat, bahwa orang yang berpikir radikal pasti memiliki pemahaman
secara lebih detail dan mendalam, layaknya akar tadi, serta keteguhan dalam mempertahankan
kepercayaannya.

Setelah itu, penambahan sufiks –isme, memberikan makna tentang pandangan


hidup (paradigma), sebuah faham, dan keyakinan atau ajaran. Penggunaannya
juga sering disambungkan dengan suatu aliran atau kepercayaan tertentu.

Pengertian radikalisme menurut bahasa yaitu paham atau aliran yang


mengingikan perubahan atau pembaharuan social dan politik dengan cara
kekerasan atau drastis.

Pendorong munculnya radikalisme


1) Faktor Sosial-Politik
2) Faktor Emosi Keagamaan
3) Faktor Kultural
4) Faktor Ideologis Anti Westernisme
Westernisme merupakan suatu pemikiran yang membahayakan Muslim dalam
mengaplikasikan syari’at Islam. Sehingga simbol-simbol Barat harus dihancurkan demi
penegakan syarri’at Islam. Walaupun motivasi dan gerakan anti Barat tidak bisa disalahkan
dengan alasan keyakinan keagamaan tetapi jalan kekerasan yang ditempuh kaum radikalisme
justru menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam memposisikan diri sebagai pesaing
dalam budaya dan peradaban.

5) Faktor Kebijakan Pemerintah

ANTIRADIKALISME

Anti radikalisme adalah gerakan anti kekerasan yang biasanya gerakannya


berdasarkan sila-sila pancasila yang sangat menentang adanya sebuah
radikalisme atau gerakan perpecahan antar bangsa. Radikalisme dapat
berkembang karena adanya pemikiran bahwa segala sesuatunya harus
dikembalikan ke agama walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan
kekerasan
FAKTOR EKONOMI
Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya berpikiran sempit
sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap
dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka. Peristiwa pahit dalam
hidup seseorang juga dapat menjadi faktor penyebab radikalisme.
Fenomena radikalisme agama
Fenomena radikalisme agama merupakan persoalan yang berhubungan dengan pengalaman
inti, memori kolektif dan penafsiran agama. Secara umum setiap agama memiliki dua fungsi

1) pertama fungsi manifest, yaitu fungsi yang disadari betul oleh para pengikutnya
sebagai manifest objektif dari suatu system social,misalnya meningkatkan kehestivitas
umat (ukhuwah islamiyah).
2) fungsi laten, yaitu fungsi yang tidak dikehendaki secara sadar dari sistem social
tersebut dalam memunculkan radikalisme, dan agama merupakan lahan empuk untuk
menjadi crying banner dalam melakukan tindakan radikalisme.

ANTIRADIKALISME

radikalisme bisa ditindak kalau kita (bangsa Indonesia) mau saling percaya satu sama lain saling
toleransi pasti akan terwujud yang namanya negara damai dan tentram layaknya semboyan kita
yaitu BHINEKA TUNGGAL IKA meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu
AKSI bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (28/03/2021) dan serangan terhadap
Mabes Polri oleh perempuan berinisial ZA (31/03/2021) adalah rentetan aksi terorisme yang
terjadi dalam sepekan terakhir dan membuat khawatir masyarakat Indonesia. Dua peristiwa
mengerikan ini seolah membuka kembali memori kita akan serangkaian tindakan terorisme
yang terjadi dalam beberapa tahun lalu, seperti Bom Thamrin (2016) dan Bom Surabaya
(2018).

Anda mungkin juga menyukai