Pendahuluan
Faktor Solidaritas
Mengenai faktor solidaritas ini tampaknya cukup menonjol bagi
sebagian kelompok Islam di Indonesia yang kemudian menjadi sebuah
gerakan. Sebagian dari gerakan ini muncul sebagai reaksi atau pembelaan
terhadap kelompok-kelompok Islam yang dipandang mendapat
perlakuan tidak manusiawi dan tidak adil oleh kelompok-kelompok
tertentu dan tidak segera memperoleh perlindungan yang memadai oleh
pemerintah. Bentuk-bentuk pembelaan yang dilakukan, tidak saja terbatas
pada dukungan moral melalui pernyataan-pernyataan, demonstrasi turun
ke jalan dan pemberian bantuan dana pada korban kekerasan, tetapi juga
dalam bentuk pengiriman tenaga dan senjata untuk ikut bergabung
berperang secara fisik dengan mereka yang dianggap sebagai mereka yang
diangap musuh Islam tersebut.
Adanya berbagai informasi terhadap perlakuan tidak fair terhadap
rakyat Palestina oleh negara-negara Barat dan Israel misalnya, telah
melahirkan solidaritas sebagian kelompok Islam di Indonesia untuk
bersimpati terhadap penderitaan rakyat Palestina, yang umumnya
beragama Islam. Bentuk solidaritas yang dilakukan oleh kelompok-
kelompok Islam di Indonesia terhadap Palestina di antaranya diekspresikan
dalam bentuk demontrasi-demontrasi dan bantuan finansial. Demikian
juga ketika kelompok-kelompok Islam Afghanistan berjuang melawan
dominasi Uni Soviet, banyak anak muda yang berangkat kesana ikut
berjihad di medan perang, begitu juga yang dilakukan oleh Lasykar Jihad
berjihad melawan orang Kristen di Ambon dan Poso. Akibatnya kerusuhan
di daearah tersebut berlangsung berlarut-larut. Setelah pasukan jihad itu
ditarik dari daerah tersebut, maka keamanan berangsur-angsur pulih
kembali. Apalagi setelah beberapa orang kelompok teroris di Poso dapat
ditangkap.
Catatan Akhir
1
Lemlit Univ Muhammadiyah Malang, TOR Seminar: Tumbuhnya Gerakan
Islam Radikal dan Dampaknya terhadap Kerukunan Umat Beragama, 2009.
2
Balai Litbang Agama Semarang, Laporan Kegiatan Semiloka Pola
Penyiaran Agama Untuk Menanggulangi Kecendrungan Pemikiran dan Gerakan
Radikal Di Jawa Tengah, 2006.
3
Dalam ilmu-ilmu social pemihakan itu terjadi karena adanya efek
psikologis dari rasa “in group atau out group feeling”, perasaan kelompok kita atau
kelompok mereka.