Radikalisme”
Mata Kuliah :
Pengembangan Sistem Pembelajaran
Teori, Praktik, Tren dan Isu di
Pendidikan Dasar
Perkembangan Mengatasi
Radikalisme di Radikalisme di
Indonesia Indonesia 3
Pendahuluan
Pengertian
The Concise Oxford Dictionary (1987)
Radikal radix atau radici (latin) = akar, sumber, atau asal-mula.
Dimaknai lebih luas, radikal = mengacu pada hal-hal mendasar,
prinsip, fundamental, pokok, dan esensial atas bermacam
gejala, atau juga bisa bermakna “tidak biasanya”
istilah radikal terkait dengan asal-usulnya, yaitu akar.
5
Pengertian
Istilah radikal memiliki konotasi yang luas, serta memiliki
makna teknis dalam berbagai ranah keilmuan yang berbeda-
beda.
kedokteran= radikal adalah pembedahan utk
menghilangkan penyakit hingga ke sumber utamanya.
filsafat = berpikir radikal yang bermakna upaya menggali
kenyataan atau ide hingga ke akar-akarnya
Encyclopedia Britannica = radikal dalam politik sebagai
orang yang menginginkan perubahan secara ekstrem, baik itu
untuk sebagian maupun keseluruhan tatanan sosial.
6
Pengertian
KBBI = radikalisme memiliki tiga arti:
(1) paham atau aliran yang radikal dalam politik;
(2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan
atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara
kekerasan atau drastis; dan
(3) sikap ekstrem dalam aliran politik.
9
Radikalisme dapat diartikan sebagai paham atau
aliran tertentu yang berusaha melakukan
perubahan dan pembaharuan dengan menempuh
cara-cara kekerasan atau ekstrem. Cara-cara
kekerasan itu antara lain menghalalkan segala
cara di dalam mencapai tujuannya, termasuk
melakukan tindakan kekerasan.
10
Faktor Penyebab
Radikalisme
Faktor Penyebab Radikalisme
1. Faktor Sosial-Politik
Gejala kekerasan “agama” lebih tepat dilihat sebagai gejala
sosial-politik daripada gejala keagamaan. Gerakan yang secara
salah kaprah sebagai radikalisme Islam isering dilihat dari sudut
konteks sosial-politik yang ada di masyarakat (Ex. tingkat
pendidikan, kondisi ekonomi, kepemimpinan)
2. Faktor Emosi Keagamaan
Sentimen keagamaan dapat dikatakan sebagai faktor emosi
keagamaannya. Gerakan radikalisme selalu mengibarkan
bendera dan simbol agama seperti dalih membela agama.
12
Faktor Penyebab Radikalisme
3. Faktor Kultural
Munculnya radikalisme karena memang secara kultural
sebagaimana diungkapkan Musa Asy’ari bahwa di dalam
masyarakat selalu ditemukan usaha untuk melepaskan diri dari
jeratan jaring-jaring kebudayaan tertentu yang dianggap tidak
sesuai (Ex. Krisis identitas, primordialisme, etnosentrisme)
4. Faktor Kebijakan Pemerintah
13
Perkembangan
Radikalisme di
Indonesia
Perkembangan Radikalisme di Indonesia
Lahirnya gerakan radikalisme keberagamaan di Indonesia memiliki hubungan erat
dengan perkembangan gerakan pemikiran Salafiyah di Timur Tengah.
Di Indonesia ide-ide gerakan pemikiran Salafiyah sudah berkembang sejak era
kolonial Belanda yang sejak masa kemerdekaan Indonesia telah mengakar mjd
gerakan Islam garis keras pada era 1949-1950 (DI/TII dan NII), 1980 (Ex. Komando
Jihad, Ali Imron, kasus Talangsari oleh Warsidi dan Teror Warman untuk
mendirikan negara Islam)
Pasca reformasi yang ditandai dengan terbukanya kran demokratisasi telah menjadi
lahan subur tumbuhnya kelompok Islam radikal.
Dalam konstelasi politik di Indonesia, masalah radikalisme Islam telah makin
membesar karena pendukungnya juga semakin meningkat. Akan tetapi, gerakan
radikal ini kadang berbeda pandangan serta tujuan, sehingga tidak memiliki pola
yang seragam. Ada yang sekedar memperjuangkan implementasi syariat Islam
tanpa keharusan mendirikan “negara Islam”, namun ada pula yang
memperjuangkan berdirinya “negara Islam Indonesia”, disamping itu pula da yang
memperjuangkan berdirinya “khilafah Islamiyah”.
15
Perkembangan Radikalisme di Indonesia
16
Kasus Radikalisme di Indonesia
17
Islam dan
Tantangan
Radikalisme
Islam Agama yang Sempurna
Sebagai agama yang
sempurna, Islam menolak
Agama Islam adalah ajaran segala bentuk kekerasan
yang mencakup (ekstremisme) di luar ajaran
akidah/keyakinan dan yang ditetapkan oleh Allah
syariat/hukum. Islam SWT melalui Al-Qur’an.
adalah ajaran yang Radikalisme yang
sempurna, baik ditinjau dari mengatasnamakan islam
sisi aqidah maupun syariat- adalah perbuatan sepihak
syariat yang diajarkannya. yang tidak dapat dibenarkan
dan bertentangan dengan
ajaran Islam.
Ajaran Islam adalah ajaran yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.
Allah swt berfirman:
“Tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh umat manusia.” (QS. Al-Anbiya: 107).
19
Islam Agama yang Sempurna
Dalil Penegasan Allah swt. dalam al-Qur’an bahwa Islam sebagai satu-satunya
agama yang ajarannya benar adalah sebagai berikut:
Q.S. Ali Imran ayat 15
Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan
diterima dan kelak di akhirat tergolong orang-orang yang merugi.
Q.S. Ali Imran ayat 19
Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam.
Q.S. Ali Imran ayat 83
Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya
tunduk siapapun yang ada di langit-langit dan di bumi, baik karena taat
maupun terpaksa. Dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.
Q.S. Al-Baqarah ayat 256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.............
20
Islam sebagai Agama yang Damai
22
Kriteria Kelompok Radikal yang menyatakan sebagai Islam
(Adian Husaini)
23
Mengatasi
Radikalisme di
Indonesia
Deradikalisasi di Indonesia
• Islam tidak menentukan apalagi mewajibkan suatu bentuk negara dan sistem
pemerintahan tertentu bagi para pemeluknya.
• Umat islam diberi kewenangan untuk mengatur dan merancang sistem
pemerintahan sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan zaman
• Kewajiban pemerintah melindungi dan menjamin warganya untuk
mengamalkan dan menerapkan ajaran agamanya dan menjadi tempat yang
kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.
Pancasila
• Peran Pancasila terlihat masih dibutuhkan dalam menumpas radikalisme agama di
Indonesia.
• Pancasila sebagai ideologi yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah manusia masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia.
• keselarasan Pancasila dengan ajaran Islam juga tercermin dari kelima silanya yang
selaras dengan ajaran Islam. Keselarasan masing-masing sila dengan ajaran Islam.
• Sebagai Bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia pun menggenggam legitimasi
yang amat kuat untuk memulai inisiatif perdamaian.
25
Mengatasi Radikalisme di Indonesia
Ruslan, I., 2015. Islam dan radikalisme: Upaya antisipasi dan penanggulangannya. Kalam, 9(2),
pp.215-232.
Rodin, D., 2016. Islam dan Radikalisme: Telaah atas Ayat-ayat “Kekerasan” dalam al-
Qur’an. Addin, 10(1), pp.29-60.
Laisa, E., 2014. Islam dan Radikalisme. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 1(1).
Asrori, A., 2015. Radikalisme di Indonesia: Antara Historisitas dan Antropisitas. Kalam, 9(2),
pp.253-268.
Hidayat, N., 2018. Nilai-nilai Ajaran Islam Tentang Perdamaian (Kajian antara Teori dan
Praktek). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), pp.15-24.
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/sosial/istilah-radikal-harus-diganti
https://medan.kompas.com/read/2019/11/26/15151971/tiga-wujud-radikalisme-menurut-
mahfud-md-dan-cara-
deradikalisasi?page=all#:~:text=Menanggapi%20hal%20tersebut%2C%20Menteri%20Koordin
ator,%2C%20jihad%20teroris%2C%20dan%20wacana.
29
TERIMA KASIH
30