“Islam dan
Radikalisme”
143. Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat
yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa
yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang
kepada manusia.
3
◦ QS. At-Taubah Ayat 31
اَِّتَخ ُذ ْٓو ا َاْح َباَر ُهْم َو ُر ْه َباَنُهْم َاْر َباًبا ِّم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َو اْلَم ِسْيَح اْبَن َم ْر َيَۚم َو َم ٓا ُاِمُر ْٓو ا ِااَّل ِلَيْعُبُد ْٓو ا ِاٰل ًها َّو اِح ًد ۚا ٓاَل ◦
ِاٰل َه ِااَّل ُهَۗو ُسْبٰح َنٗه َع َّم ا ُيْش ِر ُك ْو َن
◦ 31.
◦ Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan
(juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.
4
Pendahuluan
Islam dan Tantangan
Radikalisme
Faktor Penyebab
Pendahuluan
Radikalisme
Perkembangan Mengatasi
Radikalisme di Radikalisme di
Indonesia Indonesia 6
Pengertian
The Concise Oxford Dictionary (1987)
Radikal radix atau radici (latin) = akar, sumber, atau asal-mula.
Dimaknai lebih luas, radikal = mengacu pada hal-hal mendasar,
8
Pengertian
KBBI = radikalisme memiliki tiga arti:
(1) paham atau aliran yang radikal dalam politik;
(2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis;
dan
(3) sikap ekstrem dalam aliran politik.
10
Faktor Penyebab
Radikalisme
Faktor Penyebab Radikalisme
1. Faktor Sosial-Politik
Gejala kekerasan “agama” lebih tepat dilihat sebagai gejala sosial-
politik daripada gejala keagamaan. Gerakan yang secara salah kaprah
sebagai radikalisme Islam isering dilihat dari sudut konteks sosial-
politik yang ada di masyarakat (Ex. tingkat pendidikan, kondisi
ekonomi, kepemimpinan)
2. Faktor Emosi Keagamaan
Sentimen keagamaan dapat dikatakan sebagai faktor emosi
keagamaannya. Gerakan radikalisme selalu mengibarkan bendera dan
simbol agama seperti dalih membela agama.
12
Faktor Penyebab Radikalisme
3. Faktor Kultural
Munculnya radikalisme karena memang secara kultural sebagaimana
diungkapkan Musa Asy’ari bahwa di dalam masyarakat selalu
ditemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring
kebudayaan tertentu yang dianggap tidak sesuai (Ex. Krisis identitas,
primordialisme, etnosentrisme)
4. Faktor Kebijakan Pemerintah
13
Perkembangan
Radikalisme di
Indonesia
Perkembangan Radikalisme di Indonesia
Lahirnya gerakan radikalisme keberagamaan di Indonesia memiliki hubungan erat dengan perkembangan
gerakan pemikiran Salafiyah di Timur Tengah.
Di Indonesia ide-ide gerakan pemikiran Salafiyah sudah berkembang sejak era kolonial Belanda yang
sejak masa kemerdekaan Indonesia telah mengakar mjd gerakan Islam garis keras pada era 1949-1950
(DI/TII dan NII), 1980 (Ex. Komando Jihad, Ali Imron, kasus Talangsari oleh Warsidi dan Teror
Warman untuk mendirikan negara Islam)
Pasca reformasi yang ditandai dengan terbukanya kran demokratisasi telah menjadi lahan subur
tumbuhnya kelompok Islam radikal.
Dalam konstelasi politik di Indonesia, masalah radikalisme Islam telah makin membesar karena
pendukungnya juga semakin meningkat. Akan tetapi, gerakan radikal ini kadang berbeda pandangan serta
tujuan, sehingga tidak memiliki pola yang seragam. Ada yang sekedar memperjuangkan implementasi
syariat Islam tanpa keharusan mendirikan “negara Islam”, namun ada pula yang memperjuangkan
berdirinya “negara Islam Indonesia”, disamping itu pula da yang memperjuangkan berdirinya “khilafah
Islamiyah”.
15
Perkembangan Radikalisme di Indonesia
Pada awalnya, alasan utama dari radikalisme agama atau gerakan Islam garis
keras dilatarbelakangi oleh politik lokal (Ex. ketidakpuasan politik,
keterpinggiran politik) sebagai bentuk perlawanan thd Pancasila dan
komunisme.
Pola organisasinya juga beragam, mulai dari gerakan moral ideology seperti
Majelis Mujahidin Indonesai (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia serta yang
mengarah pada gaya militer seperti Laskar Jihad, Front Pembela Islam, dan
Front Pemuda Islam Surakarta.
16
Kasus Radikalisme di Indonesia
17
Islam dan Tantangan
Radikalisme
Islam Agama yang Sempurna
Sebagai agama yang
Agama Islam adalah ajaran sempurna, Islam menolak
yang mencakup segala bentuk kekerasan
akidah/keyakinan dan (ekstremisme) di luar ajaran
syariat/hukum. Islam yang ditetapkan oleh Allah
adalah ajaran yang SWT melalui Al-Qur’an.
sempurna, baik ditinjau Radikalisme yang
dari sisi aqidah maupun mengatasnamakan islam
syariat-syariat yang adalah perbuatan sepihak
diajarkannya. yang tidak dapat dibenarkan
dan bertentangan dengan
ajaran Islam.
Ajaran Islam adalah ajaran yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.
Allah swt berfirman:
“Tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh umat manusia.” (QS. Al-Anbiya: 107).
19
Islam Agama yang Sempurna
Dalil Penegasan Allah swt. dalam al-Qur’an bahwa Islam sebagai satu-satunya agama yang
ajarannya benar adalah sebagai berikut:
Q.S. Ali Imran ayat 15
Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan kelak di
akhirat tergolong orang-orang yang merugi.
Q.S. Ali Imran ayat 19
Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam.
Q.S. Ali Imran ayat 83
Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya tunduk siapapun
yang ada di langit-langit dan di bumi, baik karena taat maupun terpaksa. Dan hanya kepada-
Nya mereka dikembalikan.
Q.S. Al-Baqarah ayat 256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat.............
20
Islam sebagai Agama yang Damai
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah dan sunnatullah untuk
memperoleh kehidupan yang damai di dunia maupun akhirat.
Ber-islam artinya menjadi orang yang selalu mencintai ketenteraman dan
kedamaian, hidupnya selalu dipenuhi ketenteraman, aman dan damai.
Islam muncul untuk menjadi “penyelamat” dunia sebagai Rahmatan Lil
‘Alamin melalui nilai kebenaran ajaran Islam.
Islam sebagai agama damai sesungguhnya tidak membenarkan adanya
praktek kekerasan. Cara-cara radikal untuk mencapai tujuan politis atau
mempertahankan apa yang dianggap sakral bukanlah cara-cara yang Islami.
21
Islam Memerangi Kekerasan dan Ketidakmanusiaan
o Agama Islam telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama
sebelumnya menyempurnakan
o Dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang
akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang
segala amal yang jelek.
o Di antara bukti kasih sayang Islam kepada umat manusia adalah Islam tidak membenarkan
penumpahan darah manusia tanpa alasan yang benar.
o Allah swt berfirman:
“Janganlah kamu membunuh nyawa yang diharamkan Allah -untuk dibunuh- kecuali dengan
sebab yang benar.” (QS. Al-An’am: 151).
o Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hindarilah oleh kalian tindakan melampaui batas (ghuluw) dalam beragama sebab sungguh
ghuluw dalam beragama telah menghancurkan orang sebelum kalian”. [HR. An-Nasâ’i dan
Ibnu Mâjah].
22
Kriteria Kelompok Radikal yang menyatakan sebagai Islam
(Adian Husaini)
mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk
menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung;
kegiatan mereka seringkali menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak menutup
kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan dengan
keyakinan mereka;
secara sosio-kultural dan sosio-religius, kelompok radikal mempunyai ikatan kelompok
yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual yang khas;
kelompok radikal seringkali bergerak secara bergerilya, walaupun banyak juga yang
bergerak secara terang-terangan.
Kriteria di atas dapat dijadikan landasan untuk mengenali sekaligus mengantisipasi perbuatan
dari kelompok radikal yang mengatasnamakan islam yang jelas-jelas sangat bertentangan
dengan ajaran islam.
23
Mengatasi Radikalisme
di Indonesia
Deradikalisasi di Indonesia
• Islam tidak menentukan apalagi mewajibkan suatu bentuk negara dan sistem
pemerintahan tertentu bagi para pemeluknya.
• Umat islam diberi kewenangan untuk mengatur dan merancang sistem
pemerintahan sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan zaman
• Kewajiban pemerintah melindungi dan menjamin warganya untuk
mengamalkan dan menerapkan ajaran agamanya dan menjadi tempat yang
kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.
Pancasila
• Peran Pancasila terlihat masih dibutuhkan dalam menumpas radikalisme agama di
Indonesia.
• Pancasila sebagai ideologi yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah manusia masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia.
• keselarasan Pancasila dengan ajaran Islam juga tercermin dari kelima silanya yang
selaras dengan ajaran Islam. Keselarasan masing-masing sila dengan ajaran Islam.
• Sebagai Bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia pun menggenggam legitimasi
yang amat kuat untuk memulai inisiatif perdamaian.
25
Mengatasi Radikalisme di Indonesia
Ruslan, I., 2015. Islam dan radikalisme: Upaya antisipasi dan penanggulangannya. Kalam, 9(2),
pp.215-232.
Rodin, D., 2016. Islam dan Radikalisme: Telaah atas Ayat-ayat “Kekerasan” dalam al-
Qur’an. Addin, 10(1), pp.29-60.
Laisa, E., 2014. Islam dan Radikalisme. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 1(1).
Asrori, A., 2015. Radikalisme di Indonesia: Antara Historisitas dan Antropisitas. Kalam, 9(2),
pp.253-268.
Hidayat, N., 2018. Nilai-nilai Ajaran Islam Tentang Perdamaian (Kajian antara Teori dan
Praktek). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama , 17(1), pp.15-24.
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/sosial/istilah-radikal-harus-diganti
https://medan.kompas.com/read/2019/11/26/15151971/tiga-wujud-radikalisme-menurut-mahfu
d-md-dan-cara-deradikalisasi?page=all#:~:text=Menanggapi%20hal%20tersebut%2C%20Ment
eri%20Koordinator,%2C%20jihad%20teroris%2C%20dan%20wacana
.
28
TERIMA KASIH
29