Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 5

“Islam dan
Radikalisme”

Kamis, 18 Oktober 2023


KELOMPOK 5
mailinda
(2110070100052)
agnes peli futri
(2110070100053)
oxel patricia dwi multhianda
(2110070100056)

Kamis,18 Oktober 2023


QS. Al-Baqarah Ayat 143
‫ٰذ‬
‫َو َك ِلَك َج َعْلٰن ُك ْم ُاَّم ًة َّو َس ًطا ِّلَتُك ْو ُنْو ا ُش َهَد ۤا َء َع َلى الَّناِس َو َيُك ْو َن الَّرُس ْو ُل َع َلْيُك ْم َش ِهْيًد اۗ َو َم ا َج َعْلَنا اْلِقْبَلَة اَّلِتْي‬
‫ُك ْنَت َع َلْيَهٓا ِااَّل ِلَنْع َلَم َم ْن َّيَّتِبُع الَّرُس ْو َل ِم َّم ْن َّيْنَقِلُب َع ٰل ى َع ِقَبْيِۗه َو ِاْن َك اَنْت َلَك ِبْيَر ًة ِااَّل َع َلى اَّلِذ ْيَن َهَد ى ُهّٰللاۗ َو َم ا‬
‫َك اَن ُهّٰللا ِلُيِض ْيَع ِاْيَم اَنُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا ِبالَّناِس َلَر ُء ْو ٌف َّرِح ْيٌم‬

143. Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat
yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa
yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang
kepada manusia.

3
◦ QS. At-Taubah Ayat 31

‫اَِّتَخ ُذ ْٓو ا َاْح َباَر ُهْم َو ُر ْه َباَنُهْم َاْر َباًبا ِّم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َو اْلَم ِسْيَح اْبَن َم ْر َيَۚم َو َم ٓا ُاِمُر ْٓو ا ِااَّل ِلَيْعُبُد ْٓو ا ِاٰل ًها َّو اِح ًد ۚا ٓاَل‬ ◦
‫ِاٰل َه ِااَّل ُهَۗو ُسْبٰح َنٗه َع َّم ا ُيْش ِر ُك ْو َن‬
◦ 31.
◦ Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan
(juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.

4
Pendahuluan
Islam dan Tantangan
Radikalisme
Faktor Penyebab
Pendahuluan
Radikalisme

Islam dan Tantangan


Radikalisme

Perkembangan Mengatasi
Radikalisme di Radikalisme di
Indonesia Indonesia 6
Pengertian
The Concise Oxford Dictionary (1987)
 Radikal  radix atau radici (latin) = akar, sumber, atau asal-mula.
 Dimaknai lebih luas, radikal = mengacu pada hal-hal mendasar,

prinsip, fundamental, pokok, dan esensial atas bermacam


gejala, atau juga bisa bermakna “tidak biasanya”
 istilah radikal terkait dengan asal-usulnya, yaitu akar.
7
Pengertian
 Istilah radikal memiliki konotasi yang luas, serta memiliki makna teknis
dalam berbagai ranah keilmuan yang berbeda-beda.
 kedokteran= radikal adalah pembedahan utk menghilangkan penyakit
hingga ke sumber utamanya.
 filsafat = berpikir radikal yang bermakna upaya menggali kenyataan atau
ide hingga ke akar-akarnya
 Encyclopedia Britannica = radikal dalam politik sebagai orang yang
menginginkan perubahan secara ekstrem, baik itu untuk sebagian maupun
keseluruhan tatanan sosial.

8
Pengertian
 KBBI = radikalisme memiliki tiga arti:
(1) paham atau aliran yang radikal dalam politik;
(2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis;
dan
(3) sikap ekstrem dalam aliran politik.

 KBBI 1990 = secara menyeluruh, habis-habisan, dan maju dalam berpikir


atau bertindak.
 Pergeseran makna dan paradigma = netral  negatif
9
Radikalisme dapat diartikan sebagai paham atau
aliran tertentu yang berusaha melakukan
perubahan dan pembaharuan dengan menempuh
cara-cara kekerasan atau ekstrem. Cara-cara
kekerasan itu antara lain menghalalkan segala
cara di dalam mencapai tujuannya, termasuk
melakukan tindakan kekerasan.

10
Faktor Penyebab
Radikalisme
Faktor Penyebab Radikalisme

1. Faktor Sosial-Politik
Gejala kekerasan “agama” lebih tepat dilihat sebagai gejala sosial-
politik daripada gejala keagamaan. Gerakan yang secara salah kaprah
sebagai radikalisme Islam isering dilihat dari sudut konteks sosial-
politik yang ada di masyarakat (Ex. tingkat pendidikan, kondisi
ekonomi, kepemimpinan)
2. Faktor Emosi Keagamaan
Sentimen keagamaan dapat dikatakan sebagai faktor emosi
keagamaannya. Gerakan radikalisme selalu mengibarkan bendera dan
simbol agama seperti dalih membela agama.

12
Faktor Penyebab Radikalisme

3. Faktor Kultural
Munculnya radikalisme karena memang secara kultural sebagaimana
diungkapkan Musa Asy’ari bahwa di dalam masyarakat selalu
ditemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring
kebudayaan tertentu yang dianggap tidak sesuai (Ex. Krisis identitas,
primordialisme, etnosentrisme)
4. Faktor Kebijakan Pemerintah

Ketidakmampuan pemerintahan di negara-negara Islam untuk


bertindak memperbaiki situasi atas berkembangnya frustasi dan
kemarahan sebagian umat Islam disebabkan dominasi ideologi, militer
maupun ekonomi dari negera-negara besar.

13
Perkembangan
Radikalisme di
Indonesia
Perkembangan Radikalisme di Indonesia
 Lahirnya gerakan radikalisme keberagamaan di Indonesia memiliki hubungan erat dengan perkembangan
gerakan pemikiran Salafiyah di Timur Tengah.
 Di Indonesia ide-ide gerakan pemikiran Salafiyah sudah berkembang sejak era kolonial Belanda yang
sejak masa kemerdekaan Indonesia telah mengakar mjd gerakan Islam garis keras pada era 1949-1950
(DI/TII dan NII), 1980 (Ex. Komando Jihad, Ali Imron, kasus Talangsari oleh Warsidi dan Teror
Warman untuk mendirikan negara Islam)
 Pasca reformasi yang ditandai dengan terbukanya kran demokratisasi telah menjadi lahan subur
tumbuhnya kelompok Islam radikal.
 Dalam konstelasi politik di Indonesia, masalah radikalisme Islam telah makin membesar karena
pendukungnya juga semakin meningkat. Akan tetapi, gerakan radikal ini kadang berbeda pandangan serta
tujuan, sehingga tidak memiliki pola yang seragam. Ada yang sekedar memperjuangkan implementasi
syariat Islam tanpa keharusan mendirikan “negara Islam”, namun ada pula yang memperjuangkan
berdirinya “negara Islam Indonesia”, disamping itu pula da yang memperjuangkan berdirinya “khilafah
Islamiyah”.

15
Perkembangan Radikalisme di Indonesia

 Pada awalnya, alasan utama dari radikalisme agama atau gerakan Islam garis
keras dilatarbelakangi oleh politik lokal (Ex. ketidakpuasan politik,
keterpinggiran politik) sebagai bentuk perlawanan thd Pancasila dan
komunisme.
 Pola organisasinya juga beragam, mulai dari gerakan moral ideology seperti
Majelis Mujahidin Indonesai (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia serta yang
mengarah pada gaya militer seperti Laskar Jihad, Front Pembela Islam, dan
Front Pemuda Islam Surakarta.

16
Kasus Radikalisme di Indonesia

Wujud Radikalisme di Indonesia (Menkopolhukam, Mahfud MD)


1. Ujaran kebencian;
2. Jihad teroris; dan
3. Wacana.

Bom bunuh diri di Mako


Polrestabes Medan (13/11/2019) Militan ISIS di Indonesia

Bom Thamrin (14/01/2016) Kasus penusukan Wiranto

Kasus ujaran kebencian


Pemberontakan PKI, DI/TII Ahmad Dhani

17
Islam dan Tantangan
Radikalisme
Islam Agama yang Sempurna
Sebagai agama yang
Agama Islam adalah ajaran sempurna, Islam menolak
yang mencakup segala bentuk kekerasan
akidah/keyakinan dan (ekstremisme) di luar ajaran
syariat/hukum. Islam yang ditetapkan oleh Allah
adalah ajaran yang SWT melalui Al-Qur’an.
sempurna, baik ditinjau Radikalisme yang
dari sisi aqidah maupun mengatasnamakan islam
syariat-syariat yang adalah perbuatan sepihak
diajarkannya. yang tidak dapat dibenarkan
dan bertentangan dengan
ajaran Islam.

Ajaran Islam adalah ajaran yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia.
Allah swt berfirman:
“Tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh umat manusia.” (QS. Al-Anbiya: 107).
19
Islam Agama yang Sempurna
Dalil Penegasan Allah swt. dalam al-Qur’an bahwa Islam sebagai satu-satunya agama yang
ajarannya benar adalah sebagai berikut:
Q.S. Ali Imran ayat 15
Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan kelak di
akhirat tergolong orang-orang yang merugi.
Q.S. Ali Imran ayat 19
Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam.
Q.S. Ali Imran ayat 83
Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya tunduk siapapun
yang ada di langit-langit dan di bumi, baik karena taat maupun terpaksa. Dan hanya kepada-
Nya mereka dikembalikan.
Q.S. Al-Baqarah ayat 256
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat.............
20
Islam sebagai Agama yang Damai

 Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah dan sunnatullah untuk
memperoleh kehidupan yang damai di dunia maupun akhirat.
 Ber-islam artinya menjadi orang yang selalu mencintai ketenteraman dan
kedamaian, hidupnya selalu dipenuhi ketenteraman, aman dan damai.
 Islam muncul untuk menjadi “penyelamat” dunia sebagai Rahmatan Lil
‘Alamin melalui nilai kebenaran ajaran Islam.
 Islam sebagai agama damai sesungguhnya tidak membenarkan adanya
praktek kekerasan. Cara-cara radikal untuk mencapai tujuan politis atau
mempertahankan apa yang dianggap sakral bukanlah cara-cara yang Islami.

21
Islam Memerangi Kekerasan dan Ketidakmanusiaan

o Agama Islam telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama
sebelumnya  menyempurnakan
o Dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang
akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang
segala amal yang jelek.
o Di antara bukti kasih sayang Islam kepada umat manusia adalah Islam tidak membenarkan
penumpahan darah manusia tanpa alasan yang benar.
o Allah swt berfirman:

“Janganlah kamu membunuh nyawa yang diharamkan Allah -untuk dibunuh- kecuali dengan
sebab yang benar.” (QS. Al-An’am: 151).
o Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Hindarilah oleh kalian tindakan melampaui batas (ghuluw) dalam beragama sebab sungguh
ghuluw dalam beragama telah menghancurkan orang sebelum kalian”. [HR. An-Nasâ’i dan
Ibnu Mâjah].

22
Kriteria Kelompok Radikal yang menyatakan sebagai Islam
(Adian Husaini)

 mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk
menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung;
 kegiatan mereka seringkali menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak menutup
kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan dengan
keyakinan mereka;
 secara sosio-kultural dan sosio-religius, kelompok radikal mempunyai ikatan kelompok
yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual yang khas;
 kelompok radikal seringkali bergerak secara bergerilya, walaupun banyak juga yang
bergerak secara terang-terangan.
Kriteria di atas dapat dijadikan landasan untuk mengenali sekaligus mengantisipasi perbuatan
dari kelompok radikal yang mengatasnamakan islam yang jelas-jelas sangat bertentangan
dengan ajaran islam.

23
Mengatasi Radikalisme
di Indonesia
Deradikalisasi di Indonesia

• Islam tidak menentukan apalagi mewajibkan suatu bentuk negara dan sistem
pemerintahan tertentu bagi para pemeluknya.
• Umat islam diberi kewenangan untuk mengatur dan merancang sistem
pemerintahan sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan zaman
• Kewajiban pemerintah  melindungi dan menjamin warganya untuk
mengamalkan dan menerapkan ajaran agamanya dan menjadi tempat yang
kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.
Pancasila
• Peran Pancasila terlihat masih dibutuhkan dalam menumpas radikalisme agama di
Indonesia.
• Pancasila sebagai ideologi yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah manusia masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia.
• keselarasan Pancasila dengan ajaran Islam juga tercermin dari kelima silanya yang
selaras dengan ajaran Islam. Keselarasan masing-masing sila dengan ajaran Islam.
• Sebagai Bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia pun menggenggam legitimasi
yang amat kuat untuk memulai inisiatif perdamaian.
25
Mengatasi Radikalisme di Indonesia

Memperkenalkan dan Meminimalisir


memahamkan ilmu pengetahuan
dengan baik dan benar kesenjangan sosial

Menjaga persatuan dan Mendukung aksi


kesatuan perdamaian

Berperan aktif dalam Meningkatkan pemahaman


melaporkan radikalisme hidup kebersamaan

Menyaring informasi yang Ikut aktif mensosialisasikan


didapatkan antiradikalisme
26
“Yang menghina agamamu tidak merusak
agamamu. Yang merusak agamamu justru
perilakumu yang bertentangan dengan
ajaran agamamu”
- K.H. Mustofa Bisri
DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, I., 2015. Islam dan radikalisme: Upaya antisipasi dan penanggulangannya. Kalam, 9(2),
pp.215-232.
Rodin, D., 2016. Islam dan Radikalisme: Telaah atas Ayat-ayat “Kekerasan” dalam al-
Qur’an. Addin, 10(1), pp.29-60.
Laisa, E., 2014. Islam dan Radikalisme. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 1(1).
Asrori, A., 2015. Radikalisme di Indonesia: Antara Historisitas dan Antropisitas. Kalam, 9(2),
pp.253-268.
Hidayat, N., 2018. Nilai-nilai Ajaran Islam Tentang Perdamaian (Kajian antara Teori dan
Praktek). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama , 17(1), pp.15-24.
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/sosial/istilah-radikal-harus-diganti
https://medan.kompas.com/read/2019/11/26/15151971/tiga-wujud-radikalisme-menurut-mahfu
d-md-dan-cara-deradikalisasi?page=all#:~:text=Menanggapi%20hal%20tersebut%2C%20Ment
eri%20Koordinator,%2C%20jihad%20teroris%2C%20dan%20wacana
.

28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai