Anda di halaman 1dari 13

APA DAN BAGAIMANA MENYIKAPI

GUNA MENANGKAL (MEMBENDUNG)


EKTRIMISME-RADIKALISME
MASALAH
Ekstrimisme - Radikalisme

 Ekstrimisme: dalam istilah Islam mempunyai padanan


dengan al-Ghuluw (berlebih-lebihan dalam beragama) dan
al-tatharruf (melampaui batas)
 Radikalisme  dari kata Radix : Akar  dasar
 Radikalisme: faham atau aliran yang menuntut
perubahan mendasar yang tidak segan-segan
melakukannya dengan cara kekerasan.
 Penggabungan Ekstrimisme – Radikalisme: kelompok
yang berpotensi melakukan tindakan ekstrim serta
tindakan kekerasan untuk merealisasikan tujuan dan
termasuk juga kelompok yang mudah menyalahkan
kelompok lain tanpa dasar yang cukup
Faktor Pemicu
Munculnya Ekstrimisme - Radikalisme
A. Faktor Internal
1. Fanatisme berlebihan, dan tidak dapat
membedakan antara hal yang masuk
majal ikhtilaf (wilayah perbedaan) dan
yang sudah ma’lum min al-din bi al-
dharurah, sehingga merasa paling benar
2. Pemahaman agama yang sempit dan
terlalu tekstual dengan
mengesampingkan yang kontekstual
3. Lemahnya pemahaman keagamaan  Kurang bisa
memahamai teks secara proporsional atau kurang bisa
menempatkan makna teks secara tepat (dalam al-Qur’an
dan al-Hadits ada ayat atau hadits yang keras dan yang
lunak yang harus didudukkan secara tepat)
4. Adanya orang-orang yang mempunyai pemahaman
keagamaan terbatas namun karena memperoleh doktrin-
doktrin tertentu sehingga memahami teks-teks keagamaan
secara sempit dan cenderung hitam putih (orang-orang
seperti ini yang sering kali dimanfaatakan untuk melakukan
tindakan-tindakan ekstrim dan kekerasan termasuk
terorisme)
5. Kefrustrasian akibat pengalaman hidup yang pahit dan
terus menerus.
B. Faktor Eksternal
1. Respon dari liberalisme dan sekularisme (kedua
faham ini juga ekstrim/tathrruf di kutub yang
berbeda)
2. Reaksi dari kesenjangan ekonomi yang terjadi
di dunia akibat berlakunya sistem
kapitalisme/liberalisme ekonomi
3. Fenomena percaturan politik internasional yang
memperlihatkan adanya ketidak adilan global
4. Pembiaran terhadap konflik atau penanganan
konflik yang berlarut-larut
5. Lemahnya penegakan hukum
6. Pembiaran terhadap aliran yang
menyimpang
7. Penanganan problem sosial yang kurang
berkeadilan seperti kasus penggusuran
dsb.
8. Dll.
ACUAN DALAM MENYIKAPI FAHAM KEAGAMAAN DALAM KONTEKS KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA

1. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI II tanggal 26


Mei 2006 tentang Peneguhan Bentuk NKRI
2. Keputusan Fatwa MUI No. 3 tahun 2004 tentang Terorisme
3. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI II tentang
Harmonisasi Kerangka Berpikir Keagamaan dalam Konteks
Kebangsaan
4. Keputusan Ijtima Ulama MUI III Tentang Implementasi
Islam Rahmatan lil-Alamin dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
5. Pokok-Pokok Pikiran Seputar Konsep Jihad (meluruskan
makna jihad mencegah terorisme
Pandangan terkait respon terhadap fenomena Masalah
Ekstrimisme - Radikalisme

 paham-paham radikal yang secara langsung


bertolak belakang, bertentangan dengan
paham keagamaan mayoritas warga Negara
Islam Indonesia, memang harus diantisipasi
dan diseriusi. “Gerakan seperti ini memang
harus diantisipasi, apalagi jika sudah secara
langsung mengancam keberadaan ideologi
kita, Pancasila kita, NKRI kita, dan Bhineka
Tunggal Ika,”
Cara menangkal/ Membendung Ekstrimisme -
Radikalisme

IDEOLOGI:
1. Perkuat Pancasila sbg ideologi bangsa secara substansial;
2. Perkuat Islam moderat (NU, Muhammadiah, MUI) utk
counter radikalisme (Deradikalisasi).

 Pemahaman moderat thdp doktrin agama (Al-Qur’an &

Al-Hadits)

 Pemahaman mendlm thdp dinamika gerakan radikalisme

global & keterkaitannya dng radikalisme Indonesia,


khususnya di Jawa Timur

 Kajian khusus radikalisme
 POLITIK:
1. Ketegasan sikap pemerintah & DPR dlm hadapi tindakan
kekerasan & anarkisme terutama yg berlatar belakang radikalisme
a.n. Agama & isu SARA dgn cara;
 Kehadiran negara secara cepat & tepat dlm konflik SARA,
 Polri hrs didukung agar berani menerapkan kewenangan
bertindak berdasarkan pertimbangan sendiri (azas diskresi).
2. Perlu segera dibangkitkan kesadaran para pemimpin bangsa
(Pemerintah+Pok Islam Moderat) ttg adanya ancaman serius
radikalisme thd sendi2 bangsa & negara.
3. Gelorakan semangat Islam Damai (Rahmatan Lil Alamin).

4. Sinergi pemimpin Islam Moderat dng aparat penegak hukum utk


respon radikalisme.
 HUKUM:
1. Perlu ada UU utk melindungi ideologi bangsa,
2. Memperkuat UU Anti Teror antara lain;
 Kriminalisasi propaganda yg mengarah pada penanaman kebencian dan
penyebaran permusuhan,
 Kriminalisasi terhadap siapapun yg melakukan pelatihan militer di LN &
DN (selain instansi pemerintah yg berwenang),
 Perberat ancaman hukuman.
 Realisasikan asset freezing dari Pok teroris.

3. Tegakan UU Kewarganegaraan (Psl. 23 (f) UU No. 12/th.2006);


“WNI kehilangan kewarganegaraannya jika ybs secara sukarela mengangkat
sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara
asing tsb”.
4. Kajian Hukum ttg Radikalisme;
5. Perketat Keimigrasian.
Wallahu A’lam
bisshawab
Wassalaamu’alaiku
m Wr. Wb .
Sekian , Mohon maaf
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai