Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Agama Islam

PERAN AGAMA DALAM


MENGHADAPI ISU
KONTEMPORER
Bella Amalia - Shinta Aprillia
Daffandrio Abiyyu
Agama Islam merupakan agama yang membawa keselamatan hidup
di dunia dan di akhirat, dan mengajarkan umatnya untuk menebarkan
kedamaian. Islam juga sebagai ajaran universal dalam kenyataan
hidup pemeluknya dalam menunjukkan ekspresi dan aktualisasi yang
beragam. Di dalam Al-Quran terdapat peristiwa hijrah dan jihad pada
zaman Rasulullah. Jihad dan hijrah merupakan kewajiban bagi setiap
muslim sesuai dengan kesanggupan dan kemampuan masing-
masing. Akibatnya, timbul beberapa gerakan radikal dan kekerasan
seperti radikalisme agama.

Radikalisme beragama memang sangat mengerikan karena


seringkali melakukan aktivitas penghancuran terhadap fasilitas umum
bahkan sampai memakan korban jiwa. Maka dari itu, diperlukan upaya
untuk menguatkan pengamalan Islam yang moderat
Keterkaitan Agama dan Isu Kontemporer
Sebagai manusia tentunya hidup kita tidak terlepas dari agama yang
merupakan salah satu identitas yang dimiliki dan merupakan kepercayaan
kita. Keragaman masyarakat Islam Indonesia semakin menarik didalami
bila ditempatkan dalam konteks perubahan Indonesia Kontemporer.
Indonesia kontemporer ditandai dengan aneka ragam perubahan yang
ternyata berimplikasi secara mendasar terhadap kehidupan keagamaan
termasuk yang terjadi pada masarakat Islam. Salah satu indikator bahwa
Islam Indonesia kontemporer sedang dilanda perubahan dan sekaligus
keragaman adalah menyeruaknya perbincangan disekitar radikalisasi dan
deradikalisasi.
Dengan memahami agama, kita akan jauh dari segala perbuatan yang
tidak baik atau menyimpang.
Implementasi Hijrah dan Jihad
dalam Multikonteks
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hijrah memiliki dua
makna dasar yakni pertama, perpindahan Nabi Muhammad saw.
bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Madinah untuk
menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir
Quraisy, Mekah. Kedua, berpindah atau menyingkir untuk
sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih
baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan
sebagainya). Dimana ketika Malaikat dan Iblis diperintah untuk
sujud kepada Adam as, Iblis menolak secara tegas sebagaimana
yang diuraikan dalam Qs. al-Baqarah/2 ayat 34 hingga ayat 36.
Macam-Macam Jihad
Macam-macam jihad terdiri dari jihad universal dan jihad kontekstual.
Jihad dalam periode Mekkah dilakukan dengan mencurahkan segala
kemampuan menghadapi orang-orang musyrik dengan kalimat yang
menyentuh nalar dan qalbu karena melihat situasi dan kondisi umat
Islam yang masih lemah dan belum memiliki kekuatan fisik. Sementara
itu, jihad dalam periode Madinah dilakukan dengan ‘perang’ sebagai
upaya kaum muslimin untuk membalas serangan yang ditujukan
kepada mereka. Namun dalam konteks Indonesia, pemahaman jihad
dapat dikembangkan ke dalam wilayah sosial politik dan bermakna
horizontal. Misalnya peduli terhadap kemanusiaan dalam bentuk
kepedulian sosial.
Latar Belakang Radikalisme Agama
Latar belakang yang bersifat umum ialah bahwa
dilingkungan umat beragama apapun jenis
Bersifat Umum agamanya selalu terdapat fundamentalisme,
minoritas, militan, ekstrem, dan radikal.

Bersifat Khusus
1.Pengertian seseorang terhadap agama yang tidak tepat,
penyalahgunaan agama untuk kepentingan sektarian, pemahaman agama
yang tekstual, rigid (kaku), sempit, dan penyalahgunaan simbol agama.
2. Agama digunakan sebagai pembenar tanpa mengakui eksistensi agama
lain.
3. Adanya penindasan, ketidakadilan, dan marginalisasi sehingga
melahirkan gerakan perlawanan
4. Adanya tekanan sosial, ekonomi, dan politik. Jika tekanan itu
melampaui batas ambang kesabaran, maka muncul gerakan perlawanan
dengan menggunakan segala cara untuk meraih kemerdekaan.
5. Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif terkait dengan
kemakmuran, pemerataan, dan keadilan.
6. Menolak modernitas dan lebih mengukuhkan peran formal agama.
7. Pandangan dunia (world view) dari umat beragama yang
berupaya memperjuangkan keyakinan yang mereka anggap benar
dengan sikap-sikap emosional yang menjurus pada kekerasan.
8. Kurangnya kesadaran bermasyarakat dan berbangsa secara
pluralistik sehingga menyebabkan hilangnya rasa toleran, dan
sebaliknya timbul fanatisme atas kebenaran agamanya sendiri.
Bentuk Radikalisme Agama
Timbulnya aksi kekerasan, seperti tragedi di Black Tuesday World
Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Tragedi bom di Legian Bali dan pengeboman Hotel JW Marriot di


Jakarta, yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang sebagai
akibat dari aksi teririsme tersebut.

Aksi teror di Thailand Selatan, khususnya di Provinsi Pattani,


Narathiwat, Yalla, dan Songkla. Teror tersebut secara misterius
berkecamuk di daerah tersebut mayoritas penduduknya Muslim dan Budha.
Latar belakang aksi terorisme tersebut di latar belakangi oleh
kesengajaan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
DAMPAK RADIKALISME
Dampak secara umum, radikalisme umat beragama mengakibatkan
terjadinya teror dan kekerasan bahkan menimbulkan konflik
dan peperangan secara horizontal dan vertikal, apalagi jika
terlibat berasal kelompok agama yang berbeda. Di samping
itu, radikalisme melahirkan beragama penderita dan nestapa.

Dampak dari sisi psikis, radikalisme agama menimbulkan


keresahan dan ketakutan pada masarakat, dan kurang adanya
sikap saling percaya antara rakyat dan penguasa. Secara
internasional, aksi-aksi radikalisme tersebut mengakibatkan
turunya citra bangsa, Negara, bahkan agama yang dipeluk
oleh bangsa tersebut.
Upaya Menanggulangi
Radikalisme Agama
1 Perubahan sikap dan pandangan dari negara-negara Barat terhadap negara-
negara Muslim di dunia. Sudah saatnya dan semestinya umat islam di dunia
tidak diposisikan sebagai lawan Barat pasca berakhirnya era perang
dingin. Namun sebaliknya, umat islam di dunia harus diperlakukan sebagai
sahabat dan patner dalam berbagai bidang kehidupan secara bermartabat
dan tidak diskriminatif.

Mengurang dan menghapuskan kesenjangan sosial, ekonomi, politik,


2 pendidikan, dan kebudayaan ditingkat nasional, regional, dan
internasional.

Riorientasi pemahaman agama yang tekstual, rigid, dan sempit


3
menjadi pemahaman yang kontekstual, fleksibel, dan terbuka
KESIMPULAN
Hijrah adalah proses berpindahnya perilaku dari perilaku yang belum sesuai
dengan syariat Islam ke perilaku yang sesuai dengan syariat Islam yang
bertujuan untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Islam adalah
agama yang komplit. Tak terkecuali dengan isu kontemporer yang
berkembang di era modern. Karakteristik atau sifat manusia akan menjadi
lebih baik apabila ia dapat memahami aturan-aturan yang ada di dalam
kehidupan baik untuk dirinya sendiri maupun kelompok lain.

Hal itu bisa didapatkan apabila adanya pemahaman mengenai literasi yang
baik pada aturan-aturan yang ada sehingga ia akan menaati aturan yang dan
menjauhi segala larangan.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai