Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Jihad

Kata Jihad mengandung beberapa pengertian, baik pengertian literal maupun pengertian
kontekstual.

1. Di dalam kamus al-MarwidkaryaAlbaki (1973:491) Jihad adalah perang di jalanakidah


(keimanan)
2. Glasse (1998:194-195) Jihad berasal dari kata jahada yang artinya upaya
sungguhsungguh, dan mempertahankan Islam dari serangan pihak lawan
3. Dalam kamus al-Munawwir (1984:217) Jihad berasal dari kata jahada-yujahidu yang
berarti mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki
4. Al-raghib dalam al-Banna (2006) Kata jihad adalah bentuk infinitive dari kata jahada,
yang artinya menggunakan atau mengeluarkan tenaga, daya, usaha, kekuatan untuk
melawan suatu objek yang tercela
5. Salim (2006:619) Memberikan pengertian jihad secara konstektual, yakni usaha
semaksimal mungkin untuk mencapai cita-cita, dan upaya untuk membelaaga Islam
dengan harta, benda, jiwa, dan raga.

Dengan demikian, jihad dalam pengertian konstektual ini adalah perjuangan yang dilakukan
oleh individu muslim maupun kelompok Islam dalam menyiarkan agama Islam, dan
perjuanganperjuangan lain yang lebih luas, seperti: perjuangan di bidang pendidikan,
kesehatan, moral, ekonomi, social, budaya, politik, keamanan, hak dan kewajiban, lapangan
pekerjaan, dan lain-lain dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

2. Radikalisme Umat Beragama

Kata radikalisme berasal dari kata radical yang berarti “dasar” atau sesuatu yang
fundamental. Menurut istilah, radikalisme berarti pembaruan atau perubahan sosial
dan politik yang drastis, atau sikap ekstrem dari kelompok tertentu agar terjadi
pembaruan atau perubahan sosial dan politik secara drastis (Salim, t.t.:1220).
Dengan demikian, radikalisme umat beragama adalah paham yang menginginkan
pembaruan atau perubahan sosial, dan politik secara drastis dengan menggunakan
sikap yang ekstrem.

3. Landasan dan Macam Macam Jihad


a. Landasan Jihad
Landasan jihad dalam Islam terdapat dalam kitab suci di al- Qur’an, hadis, dan
ijtihad ulama. Dalam al-Qur’an, landasan-landasan tersebut, antara lain, terdapat
dalam ayat-ayat sebagai berikut :

“Barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam” (Q.S Al‘Ankabut: 6)
b. Macam Macam Jihad
Jihad dibagi menjadi dua yaitu.
1. Jihad Universal
Jihad universal di dalam al- Qur‟an disebutkan di dalam Q.S. al-Nahl:110
berikut ini:

“Sesungguhnya Tuhanmu (adalah pelindung) bagi orang-orang yang


berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar.
Sesungguhnya Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
2. Jihad Konstekstual

Menurut al-Raghib dalam al-Banna (2006), ada tiga macam: berjuang


melawan musuh yang kelihatan,berjuang melawan setan, dan berjuang
melawan hawa nafsu. Sementara itu, macam-macam jihad secara kontekstual
di era modern, menurut sabirin(2004), teridentifikasi ada tiga: jihad
memerangi musuh secara nyata, jihad melawan setan, dan jihad
mengendalikan diri sendiri. Jihad dalam pengertian universal di atas juga
mencakup seluruh jihad yang bersifat lahir dan batin, sebagaimna
dicontohkan dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW
selama di Makkah dan Madinah.

c. Latar Belakang Radikalisme Umat Beragama


Terdaoat beragam faktor yang menyebabkan terjadinya radikalisme, bila
diklasifikasikan menurut jenisnya setidaknua ada dua faktor yakni.
1. Bersifat Umum
bahwa di lingkungan umat beragama apapun jenis agamanya selalu terdapat
kelompok fundamentalis, minoritas, militan, ekstrem, dan radikal. Menurut
penelitian Amstrong (dalam Umar, 2006), fundamentalisme tidak hanya
terdapat dalam pemeluk agama yang monoteistik saja, akan tetapi
fundamentalisme juga bersemai dalam komunitas pemeluk Budha, Hindu,
dan
Kong Hu Cu, yang sama-sama menolak butir-butir nilai budaya liberal dan
saling berperang atas nama agama, serta berusaha membawa hal-hal yang
sakral ke dalam persoalan politik dan negara. Dengan demikian,
fundamentalisme dan radikalisme ini merupakan masalah dan tantangan bagi
semua umat beragama.
2. Bersifat Khusus
a. Pengertian seseorang terhadap agama yang tidak tepat, penya-
lahgunaan agama untuk kepentingan sektarian, pemahaman agama yang
tekstual, rigid (kaku), sempit, dan penyalahgunaan simbol agama.
b. Adanya penindasan, ketidakadilan, dan marginalisasi sehingga melahirkan
gerakan perlawanan, contohnya kondisi menyedihkan di Palestina,
Afghanistan, dan Irak serta beberapa negara yang lain.

d. Bentuk dan dampak radikalisme


1. Bentuk radikalisme
a. Teror bom di bali
b. Aksi kekerasan di WTC
2. Dampak radikalisme
Radikalisme berdampak pada psikis seseorang menimbulkan keresahan dan
ketakutan pada masyarakat serta berkurangnya sikap saling percaya pada
seseorang antara rakyat dan penguasa.

e. Upaya menanggulangi radikalisme


Perubahan sikap dan pandangan dari negara-negara Barat terhadap negara-
negara Muslim di dunia. Sudah saatnya dan sudah semestinya umat Islam di
dunia tidak diposisikan sebagai lawan Barat pasca berakhirnya era perang dingin.
Namun sebaliknya, umat Islam di dunia harus diperlakukan sebagai sahabat dan
partner dalam berbagai bidang kehidupan secara bermartabat dan tidak
diskriminatif.

Rizal Noor Farhan Pratama


1622116

Anda mungkin juga menyukai