KELOMPOK X
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Agama Islam
Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Irhamni, M. Pd.
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Jihad, Radikalisme Agama dan Muslim Moderat ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. H. Irhamni, M.
Pd. selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Malang yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Jihad,
Radikalisme Agama dan Muslim Moderat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga malakah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan
(sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (Q.S Al-Baqarah: 193)
“Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut
dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barang siapa
yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan
serangannya terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah,
bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (Q.S Al-Baqarah:
194)
Islam diturunkan untuk pedoman manusia dalam mengemban
misis idealnya sebagai Khalifah Allah SWT di bumi. Artinya, umat
islam dituntut untuk selalu menjaga harmonitas hidup ditengah dua
karakter yang ada dalam dirinya; ifsad fil-ardl, (berkecenderungan
membuat kerusakan di muka bumi) dan safk al- dima’ (potensi konflik
antar sesama manusia). (al-Banna, 2006)
Menurut Al-Banna (2006), wajah Islam yang toleran tampak
jelas dalam peristiwa Fath Makkah (pembebasan Kota Makkah) yang
dilakukan oleh umat Islam. Makkah perlu dibebaskan setelah sekitar 21
tahun dijadikan sebagai pusat komunitas musyrikin. Saat umat Islam
mengalami kegembiraan atas keberhasilannya, ada sekelompok kecil
sahabat Nabi Muhammad SAW berpawai dengan memekikkan slogan
“al-yaum yaum al-mahmalah” (hari ini adalah hari pertumpahan darah).
Slogan ini dimaksudkan sebagai upaya balas dendam terhadap
kekejaman kaum musyrik Makkah terhadap umat Islam di masa silam.
Gejala radikalisme ini dengan cepat diantisipasi oleh Nabi
Muhammad SAW dengan melarang beredarnya slogan tersebut dan
menggantinya dengan slogan “al yaum-yaum al-marhamah” (hari ini
adalah hari kasih sayang). Akhirnya peristiwa pembebasan Kota
Makkah dapat terjadi tanpa terjadinya pertumpahan darah (Umar,
2006)
“Tiada dosa atas orang yang buta, orang yang pincang, dan atas
orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Barang siapa yang
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan
memasukkannya ke dalam surge yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai. Namun barang siapa yang berpaling dari-Nya, niscaya akan
diazab oleh-Nya dengan azab yang pedih” (Q.S Al- Fath: 17)
10
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan
orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah
kamu (mundur) membelakangi mereka” (Q.S Al-Anfal: 15)
Ada 2 faktor latar belakang radikalisme umat beragama, yakni yang bersifat
umum dan bersifat khusus.
Ketika Rasul Allah SAW membagi fai’ (harta rampasan perang) di daerah
Thaif dan sekitarnya, tiba-tiba salah seorang sahabat yang bernama Dzul
Khuswaishirah dari Bani TaMim mengajukan protes kepada Nabi SAW
dengan mengatakan, “ bersikaplah adil, wahai Muhammad!” Nabi SAW
merespon, “celaka kamu, tidak ada orang yang lebih adil dari aku! Karena
apa yang kulakukan itu berdasarkan petunjuk Allah SWT.” Setelah Dzul
Khuswaishirah pergi, Nabi SAW bersabda, “Suatu saat nanti akan muncul
sekelompok kecil dari umatmu yang membaca al-Qur’an, namun tidak
mendapatkan makna yang sebenarnya” (HR. Muslim).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Jihad hari ini tidaklah mengharuskan kita untuk mati di Jalan Allah,
akan tetapi bagaimana supaya kita bisa tetap hidup di Jalan
Allah.
2) Radikalisme umat beragama adalah paham yang menginginkan
pembaruan atau perubahan social, dan politik secara drastic
dengan menggunakan sikap yang ekstrem.
3) Muslim Moderat adalah pandangan seorang muslim atau umat
islam terhadap suatu persoalan dengan selalu menghindarkan
praktik-praktik yang radikal dan cenderung menyikapi segala
sesuatu dengan mengambil jalan tengah (moderat).
3.2 Saran
1) Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu
pembaca dalam memaknai arti dan makna jihad, radikalisme umat
beragama dan muslim moderat.
2) Perlu diadakan penelitian dan penulisan lebih lanjut mengenai
kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Glasse, Cyril. 1998. The Concise Encyclopedia of Islam. New York: Columbia
University.