Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2022/2023

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


HARI/TANGGAL : SENIN, 2022
JAM : 10.30 – 12.00 WIB
DOSEN : DRS. KHUSNUL FATHONI, M.AG
FAKULTAS : FISIP, SI ILMU PEMERINTAHAN
KLS : K1N

Nama : Adam Anugrah Hariyadi


NIM : 225120607111016
Kelas : K1N / A-1

1. Radikalisme agama merupakan fenomena yang menarik untuk dikritisi, mengingat di


dalamnya padat vested interes terkait dengan ideologi, politik, ekonomi dan agama.
a. Jelaskan terminology radikalisme agama dan berilah contoh!
Jawab :
Secara etimologi, radikalisme dengan kata dasar radikal berasal dari bahasa Latin,
radix, yang berarti “akar”. Radikalisme merupakan respons terhadap kondisi yang
sedang berlangsung yang muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan, atau bahkan
perlawanan terhadap ide, asumsi, kelembagaan, atau nilai. Terminologi radikalisme
agama jika dikaitkan dengan istilah bahasa Arab, sampai saat ini belum ditemukan
secara pasti dalam kamus-kamus bahasa Arab. Sehingga istilah ini sering dikaitkan
dengan fundamentalisme Islam yang berasal dari teori Barat. Dalam perkembangan
bahasa arab kontemporer, radikalisme pada akhirnya disamakan arti dengan beberapa
istilah, antara lain : al-tatarruf, al-‘unf, al-guluww, al-irhab, dan tasyaddud. Sehingga
terminologi radikalisme agama dapat diartikan sebagai suatu paham yang
menghendaki adanya perubahan yang mendasar (fundamental) sesuai dengan
interpretasi ideologi yang dianutnya dimana dalam penerapannya cenderung
menggunakan tindak kekerasan sampai tindakan yang tidak sesuai dengan norma
sosial yang berlaku. Ketika teks-teks keagamaan dipahami secara dangkal, maka tidak
menutup kemungkinan akan melahirkan paham dan gerakan radikal.

Contoh dari terminologi radikalisme adalah adanya paham terorisme di suatu negara
yang menyebabkan ketimpangan yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia
yakni Pancasila yang dapat mengancam keutuhan NKRI akibat gerakan tersebut
contoh kasusnya yakni pengeboman gereja pada malam natal di tahun 2000 yang
terjadi di kota Medan, Pekanbaru, Jakarta, Mojokerto, Mataram, dan di kota-kota
lainnya. Contoh yang kedua yakni bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 yang
menewaskan 202 orang dan ratusan orang luka-luka. Ledakan pertama terjadi di depan
Diskotek Sari Club, Jalan Legian, Kuta. Tidak berselang lama, ledakan kedua terjadi
Diskotek Paddy’s yang berada di seberang Sari Club.

b. Jelaskan mengapa berkembang kecenderungan radikalisme agama dan bagaimana cara


mencegah terjadinya radikalisme agama!
Jawab :
Menurut Khammami (2002), kemunculan radikalisme dari sisi agama disebabkan
karena dua faktor yaitu faktor internal dari dalam umat Islam karena adanya
penyimpangan norma agama dengan pemahaman agama yang totalistik sempit dan
formalistik yang bersikap kaku dalam memahami konsep agama. Paham ini
memandang agama dari satu arah yaitu tekstual, tanpa melihat dari sumber lain. Faktor
kedua berasal dari kondisi eksternal diluar umat Islam yang menjadi pendukung untuk
melakukan penerapan syari`at Islam dalam sendi-sendi kehidupan (Kammami 2002).

Paham radikal akan berkembang ditengah masyarakat ketika ketidakadilan sosial dan
hukum, kondisi kemiskinan serta penyimpangan paham islam yang sempit, maka
dibutuhkan keterlibatan semua pihak dari pemangku kepentingan masyarakat dan
pemerintahan negara Indonesia.

Cara mencegah terjadinya radikalisme, yakni :


a) ajaran Agama yang santun, saling menghargai, saling menghormati, damai,
toleran, hidup rukun, menerima keberagaman dan kemajemukan, memiliki rasa
cinta Tanah Air dan bela Negara serta ajaran agama yang Rahmatan Lil’alamin.
b) Pemberdayaan peran lembaga agama untuk mensosialisasikan bahayanya
radikalisme bagi masyarakat dan bangsa.
c) Pembinaan Agama bagi siswa di sekolah-sekolah melalui Guru Pendidikan Agama
untuk mencegah masuknya paham radikalisme.
d) Melakukan penanggulangan paham Radikalisme dengan edukasi masyarakat,
penyuluhan, bimbingan masyarakat di sekolah, keluarga, pesantren, majelis
taklim, serta sejumlah program seperti dialog, workshop, dan diklat.
e) Menjalin hubungan koordinatif dengan Lembaga/Ormas Keagamaan Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu dalam upaya mencegah Paham
Radikalisme.
c. Jelaskan mengapa radikalisme agama lebih diarahkan kepada Islam, sementara
radikalisme dapat bersumber dari berbagai agama, sosial, politik, ekonomi, kekuasaan
dan kesenjangan sosial!
Jawab :
Islam identik dengan berjihad. Andai jihad dimaknai perang, maka konteks perang itu
harus dipahami, dimengerti secara menyeluruh karena apa makna perang dalam Islam?
Tidak bisa sembarang orang. Perang dalam Islam adalah upaya mempertahankan diri
dari serangan musuh. Bukan secara agresif memulai tindak kekerasan kepada pihak-
pihak yang memerangi kita. Jadi, dalam situasi damai seperti ini tidak pada tempatnya
kita menerapkan ayat-ayat perang dalam situasi saat ini. Siapa yang menetapkan
perang itu juga tidak bisa setiap orang atau sekelompok orang.

Sebab-sebab radikalisme diarahkan ke agama Islam adalah sebagai berikut :


• Adanya negara pelopor yang menjadikan radikalisme sebagai senjata dalam
menghadapi gejala-gejala untuk meraih keuntungan sosial, ekonomi, dan politik
sehingga dengan itu memajukan negaranya.
• Adanya beberapa ajaran dalam agama yang disalahpahami. Dalam Islam ada
ajaran jihad dan mati syahid, yang ironisnya dianggap membenarkan aksi-aksi
keras teroris.
• Adanya persoalan kesejahteraan di masyarakat, seperti kemiskinan dan
kesenjangan sosial. Telah banyak fakta di lapangan menyuguhkan kenyataan
bahwa kemiskinan dan kesenjangan sosial mampu membuat seseorang melakukan
apa pun yang menguntungkan, walaupun itu jelas terlarang seperti radikalisme.
• Adanya ideologi negara agama. Pada tahap tertentu ideologi negara agama turut
menyuburkan paham terorisme. Karena sebagaimana diakui para teroris, mereka
menjalankan semua aksinya dengan tujuan mendirikan negara agama. Bagi
mereka, pemerintahan yang ada saat ini (termasuk Indonesia) mengikuti sistem
kafir.

2. Al-Quran merupakan kumpulan firman Allah yang diturunkan dengan bahasa zaman, agar
dapat dipahami oleh ummat manusia sepanjang zaman serta dapat menjawab tantangan
zaman, terutama dalam menghadapi perkembangan sain dan teknologi modern.
a. Jelaskan langkah memahami Al-Qur’an, agar dapat menjadi solusi dalam menghadapi
perkembangan sain dan teknologi yang cenderung sekuler !
Jawab :
Untuk memahami Al-Qur’an dibutuhkan cara untuk mempelajarinya, yang pertama
dan paling penting adalah niat yang ikhlas. Setelah itu, Al-Qur’an harus dibaca serta
ditafsirkan dengan maksud untuk memahami isi dari ayat Al-Qur’an yang telah dibaca.
Ayat-ayat dalam al-quran memiliki banyak ilmu tentang dunia pada masa kini, ketika
kita berhasil memahami bahwa ayat dari al-quran dan membuktikannya dengan
realitasnya pada masa kini, berarti al-quran telah menunjukkan relevansinya terhadap
zaman dan perkembangan ilmu sains maupun teknologi.

b. Jelaskan makna dan pesan moral wahyu pertama yang diawali dengan perintah “Iqra’
bismi rabbikalladzi khalaq” dalam kaitannya dengan zaman jahiliyyah modern!.
Jawab :
Menurut (Kuntowijoyo, 2004:12), paradigma al-Qur’an berarti struktur pengetahuan
yang memungkinkan kita memahami realitas seperti al-Qur’an. Struktur keilmuan
ditetapkan oleh Al-Qur’an. Tujuan utamanya adalah agar kita memiliki
“kebijaksanaan”, dan atas dasar ini kita dapat membentuk perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai normatif Al-Qur’an pada tataran moral dan sosial. Pandangan Al-Qur’an
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kita ketahui dasar-dasar pokoknya
dengan cara menganalisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW
ketika Beliau berkholwat di Gua Hira yaitu pada Q.S. Al-Alaq: 1-5 yang artinya yaitu
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling
pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan qolam (pena). Dia
mengajarkan menusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5). Relevansinya
terhadap masa kini, yaitu zaman jahiliyah modern adalah bahwa Allah menyuruh kita
untuk belajar dan berpikir.

c. Jelaskan bukti-bukti ilmiyah dalam Al-Qur’an, sehingga Al-Qur’an terhindar dari


tuduhan sebagai penghambat peerkembangan sain dan teknologi modern !.
Jawab :
• Lapisan-Lapisan Atmosfer
Salah satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an
adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapisan. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah:29)
“Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia
menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya.”(QS. Fussilat:11-12).
• Fungsi Gunung
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu
(tidak) goncang bersama mereka...” (QS. Al Anbiya:31). Sebagaimana terlihat,
dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah
goncangan di permukaan bumi. Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di
masa ketika Al Qur‟an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil
penemuan geologi modern. Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai
hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip
di bawah empengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk
dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan
membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai
bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak
di permukaan bumi.
• Sungai di Bawah Laut
Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut “Akan Kami perlihatkan
secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru
dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran
ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala
sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53) “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; Dan Dia
jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al-Furqan:53).

3. Sistem ekonomi Islam, sistem politik Islam dan Nasionalisme yang diajarkan oleh Islam
merupakan ajaran yang ideal, karena berbasis keimanan, kemanusiaan, moralitas, keadilan,
keseimbang, musyawarah dan persatuan, sehingga dapat mencegah keterpurukan hidup.
a. Jelaskan prinsip Ekonomi Islam dan bagaimana dengan sistem enonomi yang lain!
Jawab :
Ekonomi islam atau bisa juga disebut ekonomi syariah karena berbasis pada aturan
dan cara-cara dalam islam. Baik dalam hal teknis, sistem kerja dan dalam menyikapi
permasalahan yang muncul. Ditinjau dari tujuannya, ekonomi Islam atau ekonomi
syariah lebih mengutamakan untuk mencapai tujuan baik untuk urusan di dunia,
maupun untuk urusan di akhirat.
Sedangkan, Ilmu yang mempelajari perekonomian yang menekankan pada kebebasan
dan menggunakan sistem perekonomian berbasis pada era global. Ekonomi
konvensional bertujuan untuk mementingkan dan meraup keuntungan sebesar-
besarnyang yang sifatnya keduniawian. Tujuan lainnya adalah mencapai kesejahteraan
individu itu sendiri. Memang berbeda jauh dengan ekonomi islam. Sumber ekonomi
konvensional mengacu pada hal-hal yang sifatnya positivistik.

b. Jelaskan konsep politik Islam dengan contoh keberhasilan Nabi Muhammad sebagai
negarwan, sehingga berhasil membangun negara Madinah.
Jawab :
Konsep politik Islam terkait dengan kekuasaan yaitu tegaknya hukum Allah dimuka
bumi, hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi ialah kekuasaan Allah.
Sementara, manusia sama sekali tidak memiliki kekuasaan selain amanah dari Allah.
Rasulullah SAW telah membuktikan bahwa ia mampu memimpin bangsa yang
awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa yang maju yang bahkan
sanggup menggalahkan bangsa-bangsa lain di dunia pada masa itu. Afzalur Rahman
dalam Ensiklopedi Muhammad Sebagai Negarawan, mengungkapkan, dalam tempo
kurang lebih satu dekade, Muhammad SAW berhasil meraih berbagai prestasi yang
tak mampu disamai pemimpin negara mana pun. Struktur politik yang dibangun
Muhammad, papar Hodgson, merupakan bangunan yang kini dikenal dengan sebutan
negara, seperti negara-negara lain yang ada di sekeliling Jazirah Arab, lengkap dengan

Otoritas tata pemerintahan yang berdasarkan aturan hukum. Untuk menjalankan roda
pemerintahannya, ungkap Hodgson, Muhammad mengirim sejumlah utusan yang
bertugas mengajarkan Alquran dan prinsip-prinsip Islam, mengumpulkan zakat, dan
menengahi berbagai perselisihan demi menjaga perdamaian dan mencegah
permusuhan. Sehingga, kaum Muslim Madinah melahirkan dan menciptakan suatu
jalan hidup yang adil dan bernilai ketuhanan di seluruh wilayah Hijaz, bahkan juga
pada wilayah-wilayah di luarnya.

c. Jelaskan mengapa terjadi korupsi, bagaimana langkah mencegahnya dan bentuk


hukuman apa yang sesuai dengan kejahatan korupsi !.
Jawab :
Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi yaitu (1) lemahnya ,
seseorang keyakinan agama; (2) pemahaman agama yang keliru; (3) adanya
kesempatan dan sistem yang rapuh; (4) mentalitas yang rapuh; (5) faktor ekonomi atau
pendapatan yang kecil; (6) penegakkan hukum yang lemah; (7) faktor budaya; (8)
faktor kebiasaan dan kebersamaan; (9) hilangnya rasa salah; (10) hilangnya nilai
kejujuran; (11) sikap tamak dan serakah; (12) ingin cepat kaya tanpa usaha dan kerja
keras; (13) terjerat sifat materialistik.
Secara preventif paling tidak ada 5 (lima) langkah untuk mencegah korupsi menurut
paradigma syari’ah Islam sebagai berikut :
• Pertama, rekrutmen SDM aparat negara wajib berasaskan profesionalitas dan
Integritas, bukan berasaskan egoisme yang pada akhirnya berujung pada
korupsi,kolusi, dan nepotisme. Dalam istilah Islam, mereka yang menjadi aparatur
wajib memenuhi kriteria yang individunya berkepribadian islam (syakhsiyah
islamiyah). Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “ Barangsiapa
memperkerjakan seseorang karna faktor suka atau hubungan kerabat, berarti dia
telah berkhianat kepada Allah, Rasul- Nya, dan kaum mukminin”.
• Kedua, negara wajib melakukan pembinaan kepada seluruh aparat dan
pegawainya. Khalifah Umar bin khotob selalu memberikan nasihat kepada
bawahannya “ Kekuatan dalam bekerja adalah jika kamu tidak menunda pekerjaan
hari ini sampai besok, kalau kamu menundanya pekerjaannya akan menumpuk...’’
• Ketiga, negara wajib memberikan gaji dan fasilitas yang layak kepada aparatnya,
sebagaimana Abu Ubaidah pernah berkata kepada Umar, “Cukupilah para
pegawaimu, agar mereka tidak berkhianat”.
• Keempat, Islam melarang menerima suap atau hadiah atau dalam istilah korupsi
dikatakan gratifikasi bagi para aparat negara sebagai sabda Nabi “Barangsiapa
yang sudah menajadi pegawai kami dan sudah kami beri gaji, maka apa saja yang
ia ambil di luar itu adalah harta yang curang.’’ (HR.Abu Daud). Tentang hadiah
kepada aparat pemerintah, Nabi SAW berkata, “Hadiah yang diberikan kepada
para penguasa suht adalah haram dan suap yang diberikan kepadahakim adalah
kekufuran. (HR.Ahmad).
• Kelima , adanya keteladanan dari pimpinan. Manusia cenderung mengikuti orang
terpandang dalam masyarakat, termasuk pimpinannya. Maka disini pemimpin juga
memiliki peran besar untuk menjadi teladan yang baik bagi umatnya atau
masyarakatnya.
Saat ini di Indonesia, vonis bagi koruptor sudah menjatuhkan hukuman seumur hidup
dan hukuman denda, ditambah hukuman pengganti. Sementara islam bahwa hukuman
bagi koruptor selama ini tak mendatangkan efek jera. Karena itu, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) merekomendasikan agar pelaku korupsi untuk dihukum mati. Selain
mendorong pemberlakuan hukuman paling berat itu, MUI juga mengusulkan agar
terpidana korupsi dihukum kerja sosial. MUI mendorong majelis hakim pengadilan
tipikor menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada koruptor kakap, bahkan
hukuman mati. Usulan hukuman mati bagi koruptor sebenarnya telah disampaikan
sejumlah lembaga dan aktivis antikorupsi. Musyawarah Nasional Alim Ulama
Nahdlatul Ulama, tahun lalu, menyampaikan fatwa serupa. Ulama fikih telah sepakat
mengatakan bahwa perbuatan korupsi adalah haram dan dilarang. Karena bertentangan
dengan maqasid asy-syariah.

Anda mungkin juga menyukai