Anda di halaman 1dari 9

Nama : Angel Mardenia Giovanni

Nim : 125190234
UAS Agama Islam

1. Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan


seni dalam kehidupan umat manusia. (A) Bagaimana pandangan anda
tentang konsep Ipteks dalam perspektif Islam, (B) Jelaskan sumber ilmu
pengetahuan (c) Tuliskan sikap muslim menghadapi kemajuan Ipteks dan
pengaruh negatifnya !
Jawaban: A). Dalam pandangan islam, ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas
nilai) yaitu harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam. Ipteks merupakan
hasil olah pikir dan rasa manusia karenanya harus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan akal budi manusia. Ipteks menjadi pedoman dan sarana bagi
manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah allah, agar
kualitas ibadah dan kesejahteraan meningkat. Islam sangat mendorong
perkembangan ipteks terbukti dengan banyaknya ayat al-quran atau hadits nabi
yang memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau keberadaan alam
semesta. Di zaman sekarang ini, kemajuan tidak bisa dibendung lagi. Dunia
semakin maju dan semakin modern. Dengan kemajuan tersebut, ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin maju dan berkembang bahkan semakin modern. Dalam
islam, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu keharusan dan harus sesuai
dengan pandangan islam. Ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa pandangan islam,
maka akan terjadi kekacauan baik secara fisik maupun secara nonfisik.

B). sumber pengetahuan dalam Islam adalah alam fisik yang bisa diindra dan alam
metafisik yang tidak bisa diindera seperti Tuhan, malaikat, alam kubur, alam
akhirat. Alam fisik dan alam non-fisik sama bernilainya sebagai sumber ilmu
pengetahuan dalam Islam. Hal ini sangat berbeda dengan epistemologi Barat yang
hanya mengakui alam fisik sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian,
sesuatu yang bersifat non-indrawi, non-fisik, dan metafisik tidak termasuk ke
dalam obyek yang dapat diketahui secara ilmiah. Islam mempunyai pandangan
sendiri tentang ilmu pengetahuan dan sumber-sumbernya yang berbeda secara
fundamental dengan pandangan barat sekuler. Karna pandangan islam ini
bersumber dari doktrin ajaran islam yaitu wahyu dari ALLAH SWT. Banyak sekali
pemikir sekuler yang mengatakan pandangan islam ini sangat dogmatis karna
bersumber dari kitab suci yang tidak empiris dan rasionalis lalu apakah pandangan
barat dengan menjadikan empirisme dan rasionalisme sebagai sumber ilmu dan
pandangan hidup bukanlah hal yang dogmatis juga jadi kita tinggal memilih
apakah mengikuti dogma Tuhan atau meninggalkan dogma Tuhan dan berpindah
kepada dogma setan. Adapun Sumber- sumber ilmu dalam islam sebagai mana
dijelaskan Dinar Dewi Kania dalam buku filsafat ilmu prespektif barat dan islam
terdiri dari : (1) wahyu, berupa Al-Quran dan hadist Rasulullah saw., (2) akal dan
kalbu, dan (3) indra. Jadi, perbedaan mendasar antara sumber ilmu dalam
perspektif islam dan barat adalah islam masi mempercayai wahyu atau bisa disebut
juga khabar shadiq (kabar yang benar) sedangkan barat sekuler tidak mempercayai
itu. Manusia sebenarnya pada umumnya percaya saja terhadap suatu berita yang
benar tanpa perlu dibuktikan secara empiris contoh seorang anak yang tidak pernah
tes DNA tetap percaya bahwa ayah dan ibunya itu tetaplah orang tuanya, begitupun
juga khabar shadiq dalam islam kaum muslimin mempercayainya tanpa harus
pusing mengkritisinya apalagi mengkritisinya dengan pandangan hidup barat tentu
saja ini adalah kesalahan yang sangat fatal karna menyalahi pandangan hidup
dalam islam. Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh
melalui al-Quran dan Sunnah bersumber dari alam fisik dan alam metafisik
diperoleh melalui indra, akal, dan hati/intuitif. Cakupan ilmunya sangat luas, tidak
hanya menyangkut persoalan-persoalan duniawi, namun juga terkait dengan
permasalahan ukhrawi.

C). Sikap muslim dalam menghadapi kemajuan ipteks bisa dengan cara yang bijak
seperti :
- Resesif, kita harus menerimanya dengan bijak. jangan sampai kita menolaknya
terhadap perkembangan iptek. Kemajuan iptek itu tidak bisa kita tolak.
- Selektif, setelah menerima kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan
mana yang tidak. Dengan dasar Al-Quran, hadits dan sunnah tentu kita bisa
melakukan hal ini.
- Adaftif, perlu juga kita sesuaikan dengan dengan jati diri kita sebagai muslim
yang pasti sesuai dengan dasar islam.
- Transmitif, kembangkanlah iptek untuk menyiarkan agama islam. Sebagai contoh
dengan adanya alquran seluler, quran digital dan sebagainya.
Perkembangan IPTEK memiliki sisi negatif, misalnya seperti :

 Dapat merusak moral yang dimana Internet menjadi media IPTEK yang
dapat mempengaruhi moral seseorang
 Dapat membuat orang semakin malas karena IPTEK memiliki tujuan untuk
mempermudah dan memanjakan manusia
 Dapat menimbulkan polusi

2. Islam menghendaki kehidupan social yang aman, tenteram, aman, rukun,


dan damai. Untuk mewujudkan kehidupan yang ideal tersebut, perlu usaha
keras disertai wawasan yang benar tentang ajaran Islam dalam masalah
kerukunan Umat beragama. (A) Makna Islam Rahmatan Lil’alamiin dan
karakteristiknya, (B) Tuliskan penyebab ketegangan yang sering timbul
antara interen umat beragama, antara umat beragama, dan antara umat
beragama!. (c) Bagaimana peran para pemimpin dan tokoh agama dalam
meredam konflik tersebut ?
Jawaban : A). Islam Rahmatan lil’Alamin memiliki makna yaitu rahmat yang jika
disandarkan kepada Allah artinya adalah kebaikan semata-mata dan jika
disandarkan manusia artinya menjadi simpati semata. Sedangkan istilah
“lil’alamin” secara harfiah diartikan seluruh alam maksdunya adalah seluruh unsur
bumi yang berisi manusia, hewan, tumbuhan, benda-benda alam dan juga dunia jin
sekalipun. Tetapi yang diutamakan dari maksud tersebut adalah semua hal yang
berkaitan dengan aktivitas manusia. pengertian Islam Rahmatan lil’Alamin adalah
Islam yang damai, adil, toleran dan sesuai dengan nilai-nilai aswaja. Jadi,
Rahmatan lil’Alamin merupakan konsep besar Islam. Rahmatan lil’alamin ini
merupakan nikmat yang diberikan Tuhan kepada makhluk-Nya di seluruh alam
semesta yaitu manusia, tumbuhan, hewan, dan benda-benda yang ada di langit dan
bumi. Nikmat untuk semua makhluk ciptaan Allah, termasuk orang-orang Non
Islam. Sebagai seorang Muslim kita harus bisa membawakan Islam Rahmatan
lil’Alamin sesuai ajaran Nabi.
Karakteristik islam Rahmatan lil ‘Alamin :
1). Tidak ada kekerasan
2). Persaudaraan
3). Saling menghargai

B). Secara umum di Indonesia ini mempunyai banyak berbagai jenis perselisihan
mulai dari perorangan maupun antar kelompok dengan kata lain saat ini kondisi
kerukunan di Indonesia sangat menurun apalagi di kota-kota besar mereka tidak
terlalu memperhatikan masalah kerukunan satu sama lain. Indonesia mempunyai
peraturan perundang-undangan yang cukup baik tetapi masyarakat di Indonesia
masih kurang akan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut terkadang masih
muncul konflik-konflik diantara mereka maupun antar umat beragama.
Ada beberapa penyebab konflik antar umat beragama:
1. Mereka masih belum memahami ajaran agamanya atau menyimpang dari
aturan/ajaran agama masing-masing.
2. Masyarakat masih mementingkan diri sendiri atau menganggap agamanya yang
paling benar.
3. Masyarakat masih bertindak semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.
Sementara itu yang menyebabkan terjadinya konflik antar umat beragama bukan
berasal dari factor agama melainkan dari factor ekonomi/keuangan, politik dan
social yang kemudian diagamakan. Banyak tokoh agama atau masyarakat yang
masih memiliki kurangnya kesadaran sebagai tokoh dan umat beragama, masih
adanya kesalahpahaman mengenai informasi diantara pemeluk agama, penistaan
terhadap agama, dan adanya paham radikal di antara masyarakat dan disebagian
kecil kelompok agama.

C). Konflik antar umat beragama akan bisa dicegah, diminimalisir, bahkan
dihilangkan ketika masing-masing umat beragama bisa memahami dengan
sepenuhnya esensi dari agamanya masing-masing. Para pemimpin agama sebagai
orang yang diteladani oleh umatnya harus mampu memberikan pemahaman yang
baik dan benar tentang toleransi antar umat beragama. Para pemimpim agama
harus tampil sebagai fasilitator  dalam meminimalisir segala konflik yang terjadi.
Selain itu para pemimpin agama juga harus bisa menciptaka kegiatan bersama
yang melibatkan umat beragama dalam rangka meningkatkan persatuan dan
kesatuan diantara para pemeluk agama.
3. Dalam sebuah Hadis Nabi SAW riwayat Ibn Majah dijelaskan bahwa salah
satu penyebab adanya penyakit atau virus-virus mematikan seperti HIV,
Ebola, Corona disebabkan perbuatan tindak Asusila (al Fahisyah). Masuk
dalam perbuatan asusila diantaranya ; free sex, samen liven, LGBTQ. (A)
Pandangan anda tentang perbuatan asusila bila dilihat dari prespektif HAM!
(B) Jelaskan peran pemerintah terhadap keberadaan komunitas tersebut !
Jawaban : A). Dalam konvensi Internasional ( khususnya yang lebih diratifikasi
pemerintah Indonesa), berkaitan dengan perlindungan hak asasi perempuan, maka
pada tanggal 10 Desember 1948 menekankan bahwa “setiap manusia dilahirkan
merdeka dan sama dalam martabat dan hak-haknya”. Artinya, hak asasi manusia
(HAM) merupakan suatu hak yang melekat pada diri manusia, yang bersifat sangat
mendasar dan mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai dengan
bakat, cita -cita dan martabatnya.

B). Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kementerian Sosial mengungkapkan


pemerintah sebenarnya sudah memiliki program untuk menjadikan kaum lesbian,
gay, biseksual dan transgender (LGBT) dapat diterima masyarakat. Program
tersebut bertujuan agar LGBT bisa menjadi insan sosial yang produktif. Menurut
pemerintah, selama fungsi sosial mereka berjalan baik, orientasi seks akhirnya
berpulang ke urusan pribadi masing-masing, dengan tanpa perlu menuntut LGBT
agar dinilai orientasi seksual yang normal atau mengucil dalam komunitas tertentu.

4. Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW menunjukkan, bahwa beliau


memegang kekuasaan politik di samping kekuasaan agama. Disamping
sebagai seorang Rasul beliau sebagai presiden atau kepala pemerintahan saat
itu. (A) Tuliskan prinsip Dasar politik dalam Islam, (B) Kontribusi umat
Islam terhadap kehidupan politik di Indonesia (C) Tuliskan pandangan anda
tentang ungkapan : Ayat konstitusi harus lebih tinggi dari ayat agama.”
Jawaban : A). Musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kebebasan, prinsip
persamaan
B). Kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional tidak bisa dipandang
sebelah mata. Di setiap masa dalam kondisi perpolitikan bangsa ini, Islam selalu
punya pengaruh yang besar. Sejak bangsa ini belum bernama Indonesia, yaitu era
berdirinya kerajaan-kerajaan hingga saat ini, pengaruh perpolitikan bangsa kita
tidak lepas dari pengaruh umat Islam. Salah satu penyebabnya adalah karena umat
Islam menjadi penduduk mayoritas bangsa ini. Selain itu, dalam ajaran Islam
sangat dianjurkan agar penganutnya senantiasa memberikan kontribusi sebesar-
besarnya bagi orang banyak, bangsa, bahkan dunia. Penguasaan wilayah politik
menjadi sarana penting bagi umat Islam agar bisa memberikan kontribusi bagi
bangsa ini. Kontribusi umat islam yang dilakukan seperti:
1. Era Kerajaan-Kerajaan Islam Berjaya
Pengaruh Islam terhadap perpolitikan nasional punya akar sejarah yang cukup
panjang. Jauh sebelum penjajah kolonial bercokol di tanah air, sudah berdiri
beberapa kerajaan Islam besar. Kejayaan kerajaan Islam di tanah air berlangsung
antara abad ke-13 hingga abad ke-16 Masehi.
2. Era Kolonial dan Kemerdekaan (Orde Lama)
Peranan Islam dan umatnya tidak dapat dilepaskan terhadap pembangunan politik
di Indonesia baik pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan. Pada masa
kolonial Islam harus berperang menghadapi ideologi kolonialisme sedangkan pada
masa kemerdekaan Islam harus berhadapan dengan ideologi tertentu macam
komunisme dengan segala intriknya.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sejarah secara tegas menyatakan kalau
pemimpin-pemimpin Islam punya andil besar terhadap perumusan NKRI. Baik itu
mulai dari penanaman nilai-nilai nasionalisme hingga perumusan Undang-Undang
Dasar Negara.
Para pemimpin Islam terutama dari Serikat Islam pernah mengusulkan agar
Indonesia berdiri di atas Daulah Islamiyah yang tertuang di dalam Piagam Jakarta.
Namun, format tersebut hanya bertahan selama 57 hari karena adanya protes dari
kaum umat beragama lainnya. Kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1945,
Indonesia menetapkan Pancasila sebagai filosofis negara.
3. Era Orde Baru
Pemerintahan masa orde baru menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas di
dalam negara. Ideologi politik lainnya dipasung dan tidak boleh ditampilkan,
termasuk ideologi politik Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi
depolitisasi politik di dalam perpolitikan Islam. 
Politik Islam terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama di sebut kaum
skripturalis yang hidup dalam suasana depolitisasi dan konflik dengan pemerintah.
Kelompok kedua adalah kaum subtansialis yang mendukung pemerintahan dan
menginginkan agar Islam tidak terjun ke dunia politik.
4. Era Reformasi
Bulan Mei 1997 merupakan awal dari era reformasi. Saat itu rakyat Indonesia
bersatu untuk menumbangkan rezim tirani Soeharto. Perjuangan reformasi tidak
lepas dari peran para pemimpin Islam pada saat itu. Beberapa pemimpin Islam
yang turut mendukung reformasi adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
ketua Nahdatul Ulama. 
Muncul juga nama Nurcholis Majid (Cak Nur), cendikiawan yang lahir dari
kalangan santri. Juga muncul Amin Rais dari kalangan Muhamadiyah. Bertahun-
tahun reformasi bergulir, kiprah umat Islam dalam panggung politik pun semakin
diperhitungkan.
Umat Islam mulai kembali memunculkan dirinya tanpa malu dan takut lagi
menggunakan label Islam. Perpolitikan Islam selama reformasi juga berhasil
menjadikan Pancasila bukan lagi sebagai satu-satunya asas. Partai-partai politik
juga boleh menggunakan asas Islam. 
Kemudian bermunculanlah berbagai partai politik dengan asas dan label Islam.
Partai-partai politik yang berasaskan Islam, antara lain PKB, PKU, PNU, PBR,
PKS, PKNU, dan lain-lain.
Dalam kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan sekarang, sudah waktunya
umat Islam untuk terjun dalam perjuangan politik yang lebih serius. Umat islam
tidak boleh lagi bermain di wilayah pinggiran sejarah. Umat Islam harus
menyiapkan diri untuk memunculkan pemimpin-pemimpin yang handal, cerdas,
berahklak mulia, profesional, dan punya integritas diri yang tangguh.

C). Menurut pandangan saya, banyak orang yang marah dan geram dengan
pernyataan tersebut terutama para ulama dan aktivis umat Islam. Banyak pula yang
senang dan mendukung pernyataan tersebut, terutama kaum sekuler, liberal dan 
mereka yang kepentingannya didukung dengan pernyataan itu. Ayat konstitusi
adalah ayat-ayat dalam pasal-pasal yang ada dalam undang-undang dan peraturan
pemerintah pusat maupun daerah. Ayat dan pasal tersebut adalah hasil pemikiran
dan kesepakatan mayoritas dari orang-orang yang menjadi anggota dewan
perwakilan rakyat pusat dan daerah. Sedangkan ayat suci adalah ayat-ayat al-
Quranul Karim yang menjadi kitab suci dan pedoman umat Islam di seluruh dunia.
Satu hal yang juga harus diingat oleh kita semua bahwa Al-Quran itu telah menjadi
landasan perundang-undangan di berbagai negara yang berpenduduk mayoritas
muslim dewasa ini, bahkan Al-Quran adalah landasan yang sangat dihormati oleh
semua penguasa muslim sepanjang sejarah kejayaan Islam. Al-Quran pun telah
membuktikan dirinya mampu membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat dari semua lapisan dan beragam suku, agama dan golongannya. Bagi umat
Islam yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, ayat suci Al-Quran akan selalu
ditempatkan di tempat yang tertinggi dalam hidup mereka. Mereka sangat yakin
ayat suci Al-Quran menjadi landasan dalam setiap keputusan yang mereka ambil
untuk diri dan masyarakat mereka. Bagi muslim yang beriman, Al-Quran adalah
referensi tertinggi yang harus selalu didahulukan pada setiap keputusan hukum
yang akan diambil dalam segala aspek kehidupan, ibadah, bisnis, politik, militer,
sosial, privat dan aspek lainnya. Walaupun keimanan kita mengingkari statement
“ayat konstitusi lebih tinggi dari pada ayat suci” namun kita tidak bisa mengingkari
realita pola pikir para tokoh politik negeri ini dari berbagai partai politik yang ada
bahwa mereka benar-benar telah menjadikan konstitusi lebih tinggi daripada ayat
suci dalam pengambilan keputusan-keputusan penting untuk masyarakat luas.

5. Ada sebuah ungkapan ; Beragama tanpa mencabut akar budaya dan


berbudaya tanpa mencabut akar agama. (A) Pandangan anda tentang
ungkapan di atas ! (B) Jelaskan pengertian kebudayaan dan peradaban ! (C)
Tempat pertama Nabi SAW bangun sebagai pusat kegiatan melakukan tugas-
tugasnya sebagai pemimpin adalah masjid, berikan alasan !
Jawaban : A). Benar, kalau kita beragama jangan sampai mencabut budaya
B). Kebudayaan ialah segala sesuatu yang diteruskan secara turun temurun dari
satu generasi ke generasi lain atau disebut superorganic, kebudayaan berisikan
seluruh nilai, norma, pengertian, ilmu pengetahuan, religius, struktur, sistem sosial,
dan nilai lainnya sebagai wujud budaya intelektual dan rasa seni yang menjadi
identitas atau ciri khas suatu masyarakat. Sedangkan peradaban adalah nilai-nilai
yang dihasilkan dari kebudayaan.
C). Karena masjid mempunyai peran dan arti penting dalam kehidupan umat Islam.
Hal ini dikarenakan, sejak masa Rasulullah saw. masjid telah menjadi sentra utama
seluruh aktivitas umat Islam di generasi awal. Bahkan pada masa itu, masjid
menjadi fasilitas umat Islam untuk mencapai sebuah kemajuan peradaban. Sejarah
masjid sendiri bermula ketika Rasulullah saw. hijrah ke Madinah, di mana langkah
pertama yang beliau lakukan adalah mengajak para pengikutnya untuk membangun
masjid. Dari sinilah, benih-benih kemajuan peradaban Islam mulai bersinar. Pada
awal kemunculannya, masjid bukan hanya menjadi tempat beribadah saja, akan
tetapi juga berfungsi sebagai pusat kegiatan pendidikan, tempat pembentukan dan
pembinaan karakter umat, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai