Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mohammad I’thisam Aresa Masrullah

NIM : 215020301111001

Kelas : 1B-A Agama Islam UAS

1. Sebutkan prinsip kebudayaan Islam serta uraikan bagaimana anda seharusnya


bersikap tentang ajaran-ajaran Islam yang telah ber-akulturasi dengan adat dan budaya
lokal Indonesia seperti selametan, tahlil, larung dll?

Jawaban :
Prinsip-prinsip kebudayaan islam yaitu :
a. Tidak melanggar ketentuan syari’at.
b. Mendatangkan mashlatan (kebaikan) dan tidak menimbulkan mafsadat
(kerusakan).
c. Sesuai dengan prinsip Al-Wala' (cinta yang hanya kepada Allah SWT dan apa
yang dicintai-Nya) dan Al-Bara' (Berlepasan diri dan membenci dan apa saja yang
dibenci olh Allah SWT).
d. Mencerminkan uhkuwah Islamiyah.
e. Mencerminkan ahlak yang baik.

Sikap kita dalam menyikapi akulturasi antara ajaran islam dengan adat dan budaya
lokal Indonesia adalah dengan selalu mendukung budaya tersebut selama budaya itu
tidak melanggar prinsip-prinsip kebudayaan islam yang sudah dijelaskan diatas.
Alasannya karena budaya-budaya yang umumnya berakulturasi dengan ajaran islam
digunakan sebagai media dakwah agar masyarakat Indonesia mudah menerima ajaran
Islam, sehingga budaya tersebut bisa dibilang membawa kebaikan dalam penyebaran
agama islam di Indonesia.

2. Pada era teknologi seperti sekarang ini banyak orang berpendapat bahwa “kemajuan
IPTEK sama sekali tidak ada hubungannya dengan Agama” Uraikan pendapat anda
mengenai paradigma Sosialis yang menafikan eksistensi agama?
Jawaban :
Menurut pendapat saya kemajuan Iptek sebenarnya memiliki keterkaitan erat dengan
agama, khususnya agama islam. Dalam Al-Qur’an dan Hadits sendiri sudah dijelaskan
beberapa ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui manusia dan baru
ditemukan akhir-akhir ini. Hal-hal yang dijelaskan pada Paradigma Sosialis sama
sekali tidak masuk akal karena pada dasarnya hampir seluruh iptek yang ada
bersumber dari agama itu sendiri. Manusia tidak akan menemukan dan
mengembangkan iptek tanpa adanya dasar-dasar yang dijelaskan dalam Al-Qur’an
dan hadits. Sebagai contoh, dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 2 dan
Surah Al-Mu'minun Ayat 14 yang memiliki arti :

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan
dia mendengar dan melihat,” bunyi Surah Al-Insan Ayat 2.

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik," Surah Al-Mu'minun Ayat 14.

Dari ayat-ayat tersebut dijelaskan dengan rinci bagaimana proses perkembangan


manusia ketika masih ada dirahim yang jauh sebelum iptek mengetahui hal tersebut,
dalam Al-Qur’an dijelaskan dengan sangat lengkap. Selain itu, perkembang iptek
sendiri tidak lepas dari adanya kontribusi ilmuwan-ilmuwan islam dalam
mengembangkan iptek-iptek yang sangat maju pada masanya. Contohnya, Konsep al -
Razi yang membagi zat kimia menjadi kelompok mineral, tumbuhan, dan hewan, Ibnu
Zuhr memberikan gambaran yang lengkap tentang operasi tenggorokan, dan masih
banyak lagi ilmuwan yang berkontribusi besar dalam perkembangn iptek di dunia.
3. Kerukunan antar Ummat beragama di Indonesia masih jauh dari harapan, terlihat dari
adanya beberapa penistaan, dan konflik yang tiada henti. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Dan bagaimana peran anda untuk menyudahi hal itu semua?

Jawaban :
Kerukunan antar umat bergama di Indonesia masih diwarnai dengan adanya konflik
yang pertama disebabkan oleh adanya fanitisme ditubuh umat beragama itu sendiri.
Sikap fanatisme tersebut timbul dari rasa percaya bahwa agama yang mereka anut
merupakan agama yang paling benar sedangkan yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan mereka dianggap sesat dan perlu dimusnahkan. Dari sikap fanatisme
sendiri akan muncul bibit-bibit ekstremisme yang nanti akan berkembang menjadi
terorisme yang dapat mengancam kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Selain itu, rendahnya toleransi menjadi salah satu penyebab lunturnya kerukunan
dalam umat beragama. Sama seperti fanatisme, sikap toleransi yang rendah
menyebabkan salah satu penganut agama merasa agama mereka superior dibanding
agama-agama lain.

Peran saya dalam mengatasi rendahnya kerukunan antar umat beragama di Indonesia
adalah dengan selalu menyebarkan informasi-informasi aktual dan positif tentang
kerukunan antar umat beragama dan selalu menghindari informasi yang kurang jelas
(hoax) dan cenderung menggiring opini publik terkait permasalah-permasalahan
agama sehingga menyebabkan konflik. Selain itu, saya juga akan menyampaikan
bagaimana agama islam itu yang seharusnya cinta damai dan menghargai perbedaan
khususnya dalam hal perbedaan kepercayaan.

4. Mengapa jihad (ber-sungguh-sungguh dalam setiiap hal posistif) dan etos kerja yang
baik sangat penting untuk memerangi kebodohan, korupsi dan kemiskinan?

Jawaban :
Jihad menjadi sangat penting dalam memerangi kebodohan, korupsi dan kemiskinan
adalah dikarenakan dalam menjalani jihad dalam bekerja, secara tidak langsung dapat
menghilangkan kemiskinan setidaknya dalam diri dan keluarga kita sendiri dengan
meningkatka etos kerja yang dimiliki. Selain itu, jihad juga sangat penting dalam
memerangi kebodohan sebagai contoh ketika belajar dengan sungguh-sungguh serta
menanamkan akhlak-akhlak yang baik sehingga tidak terjerumus pada hal-hal yang
negatif seperti korupsi. Jihad melawan korupsi merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan oleh semua komponen bangsa. Jihad melawan korupsi ini selain
bertujuan menegakkan agama, juga bertujuan dalam rangka menjaga jiwa, keturunan,
akal, harta dan bangsa. Jihad dalam memerangi korupsi khususnya harus ditegakkan
oleh apparat penegak hukum di Indonesia. Bukan tanpa sebab, hampir setiap pelaku
korupsi di Indonesia lepas dari jeratan hukum atau hanya menerima hukuman yang
sangat ringan, berbanding terbalik dengan kejahatan yang mereka lakukan. Hal
tersebut yang menjadikan alasan mengapa aparat penegak hukum perlu melakukan
Jihad dalam memberikan hukuman yang pantas bagi pelaku kejahatan korupsi di
Indonesia.

5. Meraih keluarga berkah merupakan dambaan setiap insan, akan tetapi hal itu barulah
dapat dicapai saat kita memulai untuk menjaga Iffah (kesucian diri) dalam pergaulan.
Jelaskan pernyataan diatas.

Jawaban :

Setiap orang tentu memiliki kemampuan dalam menahan diri untuk mendapatkan
sesuatu yang sebenarnya tidak akan ada habisnya. Hal tersebutlah yang dinamakan
dengan iffah yaitu kemampuan yang dimiliki manusia untuk menahan dorongan hawa
nafsunya. 'Iffah merupakan keutamaan yang dimiliki manusia ketika ia mampu
mengendalikan syahwat dengan akal sehatnya. Akal inilah yang membedakan antara
manusia dengan binatang, karena pada dasarnya manusia diberikan nafsu dan akal
sedangkan binatang hanya memiliki nafsu saja. Tetapi, ketika iffah sudah hilang dari
dalam diri, berarti akal sehatnya sudah tertutup oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak
mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah, mana baik dan buruk, yang
halal dan haram sehingga termakan oleh perbuatan-perbuatan buruk seperti zina.
Ketika seorang manusia sudah melakukan zina, maka keberkahan dalam keluarga
tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, iffah atau menjaga kesucian dalam pergaulan
menjadi faktor penting dalam meraih keluarga yang berkah.

6. Jelaskan bagaimana pandangan saudara terhadap politik Islam, dan bagaimana


prinsip-prinsip dasar yang harus diaplikasikan dalam pengembangan sistem politik
Islam, serta bagaimana kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional?
Jawaban :
Politik islam identik dengan siyasah bermakna Kebijakan dan aturan yang dikeluarkan
oleh penguasa guna mengatasi suatu mafsadat yang timbul atau sebagai solusi bagi
suatu keadaan tertentu. Siyasah yang diinginkan adalah yang bersumber dari syariat
agama dan bukan politik atas dasar kepentingan, kezaliman maupun kecurangan.
Selain itu, politik islam harus berorientasi pada kemaslahatan individu dan umat,
berlandaskan ideologi agama, memiliki aspek tanggung jawab akhirat, dan adanya
seni dan kreasi penguasa dalam pengaturan pemerintahan maupun perundang-
undangan meski tidak diatur secara eksplisit dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Prinsip-prinsip dasar yang harus ada dalam politik islam yaitu :
a. Prinsip Kedaulatan
Prinsip kedaulatan, yakni kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Kedaulatan
yang mutlak dan legal adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut dipraktekkan dan
diamanahkan kepada manusia selaku khalifah di muka bumi, seperti yang
dijelaskan pada Al-Qur’an Surat Yusuf Ayat 40 yang memiliki arti :
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) Nama-
nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keteranganpun tentang Nama-nama itu. keputusan itu hanyalah
kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain
Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
b. Prinsip Musyawarah dan Ijma’
Musyawarah dan Ijma’adalah proses pengambilan keputusan dalam semua urusan
kemasyarakatan yang dilakukan melalui konsensus dan konsultasi dengan semua
pihak hingga mencapai kesepakatan bersama. Penentuan kebijaksanaan
pemerintah dalam sistem pemerintahan Islam haruslah didasarkan atas
kesepakatan musyawarah. Karena itu musyawarah merupakan prinsip penting
dalam politik Islam.
c. Prinsip Persamaan
Dalam Surat Al Hujarat:13:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
d. Prinsip Hak dan Kewajiban
Prinsip hak dan kewajiban negara dan rakyat ditemukan dalam
Al Quran Surat An Nisa: 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
e. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar adalah sebuah mekanisme check and balancing dalam
sistem politik Islam. Seorang pemimpin dalam pandangan mayoritas Islam (sunni)
bukan seorang yang suci (ma’shum), oleh karenanya sangat mungkin untuk
dikritisi dan dinasehati.

Kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
Disetiap masa dalam kondisi perpolitikan bangsa ini, Islam selalu punya pengaruh
yang besar.Sejak bangsa ini belum bernama Indonesia, yaitu era berdirinya kerajaan-
kerajaan hingga saatini, pengaruh perpolitikan bangsa kita tidak lepas dari pengaruh
umat Islam. Kontribusi umat islam dalam politik sangat erta kaitannya dengan
peristiwa reformasi. Perjuangan reformasi tidak lepas dari peran para pemimpin Islam
pada saat itu. Beberapa pemimpin Islam yang turut mendukung reformasi adalah KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ketua Nahdatul Ulama. Muncul juga nama Nurcholis
Majid (Cak Nur), cendikiawan yang lahir dari kalangan santri. Juga muncul Amin
Rais dari kalangan Muhamadiyah. Bertahun-tahun reformasi bergulir, kiprah umat
Islam dalam panggung politik pun semakin diperhitungkan. Umat Islam mulai
kembali memunculkan dirinya tanpa malu dan takut lagi menggunakan label Islam.
Perpolitikan Islam selama reformasi juga berhasil menjadikan Pancasila bukan lagi
sebagai satu-satunya asas. Partai-partai politik juga boleh menggunakan asas Islam.
Kemudian bermunculanlah berbagai partai politik dengan asas dan label Islam.
Partaipartai politik yang berasaskan Islam, antara lain PKB, PKU, PNU, PBR, PKS,
PKNU, dan lain-lain.
7. Masyarakat madani merupakan konsep ideal pemerintahan yang adil dan makmur
seperti yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saat membngun negara
Madinah, sebutkan konsep masyarakat madani dan bagaimana implementasinya di
Indonesia?

Jawaban :
Konsep masyarakat madani yaitu :
a. Bertuhan
Manusia harus berhubungan baik dengan Tuhannya, manusia harus mampu
mengikuti perintah Tuhan dan mampu mengimplementasikan sifat-sifat baik
dalam kehidupan sesuai dengan kemampuannya.
b. Kesetaraan
Dalam masyarakat madani semua warga masyarakat memilik hak yang sama
dalam bidang politik, ekonomi, dan hukum. Agama dan negara harus memberikan
rambu-rambu dan batasan dalam menjalankan tiga bidang ini.
c. Musyawarah
Musyawarah menjadi landasan utama dalam menyelesaikan persoalan keumatan
dan kemasyarakatan, supaya tidak terjadi perpecahan di masyarakat.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka” (QS. asy-Syuraa: 38).
d. Keadilan
Dengan penegakan hukum yang konsisten dapat membawa kemaslahatan bagi
seluruh masyarakat.
Dalam Al-Qur'an surat an-Nahl ayat 8:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran”.
Masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara lainnya.
Karakteristik tersebut diantaranya adalah: (1) Pluralistik/keberagaman, (2) sikap
saling pengertian antara sesama anggota masyarakat, (3) toleransi yang tinggi dan (4)
memiliki sanksi moral. masyarakat madani di Indonesia sebenarnya sudah mulai
dicita-citakan semenjak terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial,
terutama ketika kapitalisme mulai diperkenalkan oleh Belanda. Hal ini ikut
mendorong terjadinya pembentukan sosial melalui proses industrialisasi, urbanisasi,
dan pendidikan modern. Hasilnya antara lain munculnya kesadaran baru di kalangan
kaum elit pribumi yang mendorong terbentuknya organisasi sosial modern. Melalui
era reformasi bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk membina suatu masyarakat
Indonesia baru dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi tahun 1945
yaitu membangun masyarakat Indonesia yang demokratis. Masyarakat Indonesia yang
demokratis atau masyarakat madani ala Indonesia merupakan visi dari gerakan
reformasi dan juga visi dari reformasi sistem pendidikan nasional.

8. Uraikan 5 point penting dalam materi presentasi kelompok anda?

a. Pengertian politik menurut islam


Politik islam identik dengan siyasah bermakna Kebijakan dan aturan yang
dikeluarkan oleh penguasa guna mengatasi suatu mafsadat yang timbul atau
sebagai solusi bagi suatu keadaan tertentu. Siyasah yang diinginkan adalah yang
bersumber dari syariat agama dan bukan politik atas dasar kepentingan, kezaliman
maupun kecurangan. Selain itu, politik islam harus berorientasi pada
kemaslahatan individu dan umat, berlandaskan ideologi agama, memiliki aspek
tanggung jawab akhirat, dan adanya seni dan kreasi penguasa dalam pengaturan
pemerintahan maupun perundang-undangan meski tidak diatur secara eksplisit
dalam Al-Qur’an dan Hadits.
b. Prinsip politik menurut islam
1.) Prinsip kedaulatan, yakni kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Kedaulatan
yang mutlak dan legal adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut dipraktekkan
dan diamanahkan kepada manusia selaku khalifah di muka bumi.
2.) Prinsip keadilan, prinsip keadilan adalah kunci utama penyelenggaraan negara.
Keadilan dalam hukum menghendaki setiap warga negara sama kedudukannya
didepan hukum.
3.) Prinsip Musyawarah dan Ijma’, Musyawarah dan Ijma’adalah proses
pengambilan keputusan dalam semua urusan kemasyarakatan yang dilakukan
melalui konsensus dan konsultasi dengan semua pihak hingga mencapai
kesepakatan bersama.
4.) Prinsip persamaan
5.) Prinsip hak dan kewajiban, sesungguhnya Al Quran mengandung nilai-nilai
yang bersifat universal dan komprehensif yang tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi sekaligus berbicara tentang sistem
bermuamalah dengan sesama manusia dalam kerangka kehidupan yang
majmuk dalam sebuah institusi negara.
6.) Prinsip amar ma’ruf nahi munkar, sebuah mekanisme check and balancing
dalam sistem politik Islam. Seorang pemimpin dalam pandangan mayoritas
Islam (sunni) bukan seorang yang suci (ma’shum), oleh karenanya sangat
mungkin untuk dikritisi dan dinasehati.
c. Variasi Pandangan Umat Islam dalam Melihat Relasi Islam dan Negara
1.) Tipologi teo-demokrasi, mengganggap bahwa negara dan agama merupakan
entitas yang menyatu. Kelompok ini juga disebut islam politik karena
menganggap politik sebagai bahan integral dari islam.
2.) Tipologi sekuler, berpendapat bahwa agama bukanlah negara. Negara
merupakan urusan dunia yang pertimbangannya menggunakan akal manusia
yang bersifat duniawi, sedangkan agama merupakan urusan pribadi setiap
orang. Agama tidak diatur oleh negara, dan negara juga tidak diatur oleh
agama.
3.) Tipologi moderat, hubungan agama dan negara dipahami saling membutuhkan
dan bersifat timbal balik. Agama membutuhkan negara sebagai instrumen
dalam melestarikan dan mengembangkan agama. Begitu juga sebaliknya,
negara memerlukan agama, karena agama juga membantu negara dalam
pembinaan moral, etika, dan spiritualitas.
d. Institusi Khilafah dalam Tradisi Politik Islam
Khilafah berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti pergantian. Kata khilafah
banyak mengingatkan seseorang dengan kata khalifah (pengganti, pengatur,
wakil). Seperti yang tertulis dalam Q.S. Al-Baqarah:30.
Artinya: Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Kata khilafah sendiri merupakan sebuah sistem pemerintahan Islam pertama kali
didirikan setelah wafatnya Rasulullah. Dalam pemilihan pemimpin pasca
meninggalnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diputuskan oleh kaum
muslimin sendiri dengan cara musyawarah, contohnya dalam pemilihan Abu
Bakar Asshidiq yang diperoleh dari musyawarah antara kaum Muhajrin dan kaum
Anshar.

e. Organisasi Politik Pra Kemerdekaan


Pada awalnya, Sarekat Islam adalah organisasi dagang bernama Sarekat Dagang
Islam (SDI) yang didirikan oleh K.H Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Pada
tahun 1912, H.O.S Tjokroaminoto mengubah nama organisasi Sarekat Dagang
Islam menjadi Sarekat Islam. Perubahan nama tersebut bertujuan agar
keanggotaan organisasi tidak hanya terbatas pada golongan pedagang, namun juga
terbuka bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

Pendirian Sarekat Islam memiliki beberapa tujuan, yaitu:


1. Mengembangkan jiwa dagang dan kesejahteraan masyarakat pribumi.
2. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat pribumi.
3. Memperbaiki citra Islam di kalangan masyarakat luas.
4. Membantu kesulitan yang dialami anggota dalam sektor ekonomi.
5. Mengembangkan eksistensi agama Islam di Indonesia.
Sarekat Islam selalu menyuarakan semangat perjuangan Islam dalam perlawanan
terhadap kolonialisme dan Imperialisme. Cita-cita Sarekat Islam berhasil
mendapat simpati masyarakat pribumi dan berkembang hingga ke desa-desa
pedalaman. Rakyat pedesaan menganggap Sarekat Islam adalah wadah dalam
perjuangan melawan struktur kekuasaan lokal.

Anda mungkin juga menyukai