Anda di halaman 1dari 15

ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No.

1, Januari-Juni 2016

A.Rahman Ritonga
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi
e-mail: rahman_ritonga@yahoo.co.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v2i1.105
Diterima: 25 Maret 2016 Direvisi : 3 April 2016 Diterbitkan: 20 Juni 2016

Abstract
The term of jihad in al-Qur`an is used for two things. The first term is the general definition which means
shed the all abilities for struggle to uphold the truth and to fight against evil in order to obtain the God‟s
blessing. In this sense, jihad becomes an individual duty of every Muslim based on their capabilities, and the
implementation of jihad is based on the Islamic law. The second term is the specific definition which means
mobilize all capabilities against enemies of Islam. In this sense, jihad should be based on the decision of the
leader and implemented in an organized manner, in order not to get out of prescribed ethics of jihad. Jihad
carried out as the last alternative to defend community and religion, conducted in defensive rather than
offensive. Jihad in the form of terrorism, suicide and the like are n admitted as prescribed jihad. The verses
of the Qur‟an and hadith talk a lot about the issue of jihad as evidence of the important role of jihad in
establishing the truth on this earth. Jihad in accordance to Qur'an and the hadith is interpreted as a
maximum effort to establish the truth of God.
Keywords: Jihad, Terorism.

Abstrak
Istilah jihad di al-Qur`an digunakan untuk dua hal. Istilah pertama adalah definisi umum
yang berarti menumpahkan semua kemampuan untuk perjuangan menegakkan kebenaran
dan melawan kejahatan untuk mendapatkan berkat Tuhan. Dalam hal ini, jihad menjadi
kewajiban individu dari setiap Muslim sesuai dengan kemampuan mereka, dan pelaksanaan
jihad adalah sesuai dengan hukum Islam. Istilah kedua adalah definisi khusus yang berarti
untuk memobilisasi semua kemampuan melawan musuh-musuh Islam. Dalam hal ini, jihad
harus didasarkan pada keputusan pemimpin dan dilaksanakan secara terorganisir, agar tidak
keluar dari etika ditentukan dari jihad. Jihad dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk
membela masyarakat dan agama, yang dilakukan secara defensif daripada ofensif. Jihad
dalam bentuk terorisme, bunuh diri dan sejenisnya tidak diterima sebagai jihad yang
ditentukan. Ayat al-Qur‟an dan hadis Rasulullah banyak membicarakan persoalan jihad
sebagai bukti pentingnya peran jihad dalam menegakkan kebenaran di bumi ini. Jihad
menurut al-Qur‟an dan hadis dimaknai sebagai upaya maksimal untuk menegakkan
kebenaran Allah.

Kata Kunci: Jihad, Terorisme.

Latar Belakang sumber ajaran itu, merekomendasikan


Sejak tumbuh dan berkembangnya Islam kewajiban berjihad bagi setiap individu Muslim
di Mekkah dan di Madinah, terminologi jihad untuk melestarikan yang hak dan melawan
sudah diperkenalkan oleh al-Qur‟an dan hadis, segala kebatilan.
oleh karena itu tidak heran jika istilah jihad Dalam sejarah perjuangan menegakkan
telah lama dikenal oleh umat Islam. Al-Qur`an kebenaran, jihad sering dipahami sebagai media
dan hadis pada umumnya mengandung anjuran perlawanan terhadap musuh-musuh Islam
dan informasi tentang keutamaan-keutamaan sehingga menurut Abdillah implementasi jihad
berjihad. Ahli tafsir kemudian, atas dasar kedua pun sering berbentuk kekerasan, anarkis dan
teroris. Identitas Islam sebagai agama yang

A Rahman Ritonga 90 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

membawa rahmat, keselamatan dan dan beragama merupakan hak asasi bagi setiap
kedamaian, bukan hanya bagi umat Islam, manusia. Setiap orang bersedia melakukan apa
tetapi juga bagi penganut agama lain telah saja demi keyakinan agama, dan tidak ada
ternodai oleh aksi kekerasan yang dilakukan penganut agama yang rela bila agamanya
sekelompok umat Islam radikal yang dihina dan direndahkan oleh penganut agama
mengatasnamakan “jihad fi sabilillah.” 1 lain.
Kemudian, aksi-aksi tersebut oleh Barat yang Secara normatif-doktriner, dalam
alergi terhadap perkembangan Islam penelitian Hanafi, agama selalu mengajarkan
dimanfaatkan untuk membangun isu dan kebaikan, cinta kasih, dan kedamaian. Namun
propoganda yang merugikan umat Islam kenyataan sosiologis sering mempertontonkan
secara umum. Propaganda mereka ternyata sebaliknya dimana agama menjadi ajang konflik
berhasil dengan banyaknya dukungan yang tak kunjung reda 3 . Upaya untuk
mendeskriditkan Islam dengan nama teroris, menciptakan kerukunan umat beragama
al-Qaeda, ISIS, dan radikal. sebenarnya telah lama dibina. Sejak tahun 1967
Bahwa agama merupakan suatu pemerintah telah berulangkali memfasilitasi
keyakinan bagi manusia dan kebutuhan yang dialog antar umat beragama untuk mencari titik
paling asasi dalam hidupnya. Menurut temu sebagai markas kebersamaan. 4 Namun
kodratnya, manusia dalam hidupnya selalui buahnya selalu mentah, dimana SARA masih
mengakui adanya kekuatan yang maha dahsyat membuat bulu kuduk merinding dan
di luar dirinya. Ia selalu merasakan di luar menakutkan sebagaimana selama ini disikapi
dirinya ada kekuatan yang tak mungkin oleh umat manusia yang hidup di negara
ditandingi oleh kekuatan apapun di alam ini. pluralis. Itulah sebabnya di Indonesia yang
Keyakinan seperti inilah yang biasa disebut dihuni oleh umat beda agama, suku, ras, etnis,
dengan beragama2. Objek keyakinan terhadap dan golongan selalu berusaha menciptakan
kekuatan yang ada di luar dirinya ditemukan iklim kebersamaan dalam keberagaman.5
oleh akal manusia. Karena kemampuan akal Indonesia dikenal sebagai salah satu
manusia itu berbeda, maka terjadilah negara di dunia yang memiliki banyak suku
perbedaan agama, meskipun tujuannya sama bangsa, bahasa, dan budaya. Oleh karena itu
yakni mencari kedamaian dan kebahagian di Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang
dunia dan di akhirat. rawan konflik. 6 Di Indonesia sering terjadi
Oleh sebab itu, manusia membutuhkan konflik yang dipicu oleh isu SARA, perkelahian
agama, karena agama itu dapat memberi
3
petunjuk untuk keselamatan dan kedamaian. Muhammad Muchlis Hanafi, "Problematika
Terjemahan Al-Qur‟an Studi pada Beberapa Penerbitan
Dengan agama, manusia mendapatkan wadah
Al-Qur'an dan Kasus Kontemporer", Suhuf Jurnal
pencerahan dan pencurahan hatinya pada Pengkajian Al-Qur'an dan Budaya, Vol. 4, No. 2, 2011, h.
ketika gundah gulana. Dengan agama pula 169-195. Bandingkan dengan Zulfan Taufik,
“Humanisme dan Ambivalensi Agama: Sinergi
manusia mendapatkan nilai-nilai moral Pluralisme dan HAM dalam Menjaga Nilai
universal yang tidak mungkin didapatkan oleh Kemanusiaan”, Titik Temu: Jurnal Dialog Peradaban, Vol.
kekuatan akal semata. Oleh karena itu agama 7, No. 2, 2015.
4Imam Suprayogo, dalam buku Islam dan Hegemoni

Sosial (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam


1
Abdillah, Junaidi, "Radikalisme Agama: Departemen Agama RI, 2001), hal. 23.
Dekonstruksi Tafsir Ayat-Ayat “Kekerasan” dalam Al- 5 A. Qadri Azizy, Pendidikan (Agama) Untuk Membangun

Qur‟an", Kalam, Vol. 8, No. 2, 2014, h. 281-300. Etika Sosial (Semarang: Aneka Ilmu, 2002), h.119.
2 Tim Penyusun Puslit IAIN Jakarta, Pendidikan 6 Tim Penyusun Puslit IAIN Jakarta, Pendidikan

Kewarnegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat
(Jakarta: IAIN Syahid Press: 2000), h. 123. Madani,..., h. 11.

A Rahman Ritonga 91 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

antardaerah, suku, agama, dan bahkan terjadi di negara ini yang melibatkan isu agama
antarsekte agama.7 Isu SARA sering digunakan sebagai faktor penyebabnya. Kasus Ambon
oleh orang-orang yang tidak ingin Indonesia misalnya, 11 sering kali diisukan sebagai
damai untuk menebar benih kebencian. pertikaian antara komunitas yang berbeda
Mereka inilah sering yang disebut agama. Aksi-aksi kekerasan itu oleh sebagian
“provokator”. Sampai saat ini provokator penganut agama diisukan bermotif agama,
masih bergentayangan mengintai keadaan yang sehingga riaknya mempengaruhi hubungan
berpotensi konflik dengan menjual isu SARA. antarkomunitas beda agama di negara ini.
Indonesia tidak hanya dikenal multi Semua tragedi itu mendorong terjadinya
kultural, tapi juga multi agama. Sejak berabad- kekerasan yang mengunakan label jihad fi
abad negeri ini mengenal lima agama besar sabilillah. Berdasarkan fenomena penafsiran dan
dunia: Hindu Budha, Kristen, Katolik, dan pendefinisian makna jihad tersebut, tulisan ini
Islam. Yang pertama datang ke negeri ini akan menjelaskan tentang makna dan
adalah Hindu dan Budha, kemudian disusul terminologi jihad berdasarkan al-Qur‟an dan
oleh Islam, dan terakhir Kristen dan Katolik. Hadis.
Pada awalnya hubungan antara komunitas yang Makna Jihad dalam al-Qur’an dan Hadis
berbeda agama tersebut berjalan secara
harmonis, tidak ada persinggungan apalagi Kata jihad berasal dari kosa kata al-jahd
jihad dalam arti anarkis antarumat beragama. dan dari sini muncul berbagai bentuk kata,
Akan tetapi pada abad kedua puluh ini seperti jahada, yujahidu, jahid, mujahadah, jihad,
(tepatnya sejak tahun 1960-an) terjadi dan juhd. Kata jihad dengan segala bentuknya
perubahan. Hubungan antar komunitas beda ditemukan di dalam al-Qur`an sebanyak 39
agama mulai kurang harmonis terutama antara kali yang tersebar di 18 surat dan 28 ayat.
Islam dan Kristen (Protestan dan Katolik). 8 Ada yang ditemukan pada ayat yang turun
Hal ini menurut Shidiq disebabkan karena sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan ada yang
kedua agama ini adalah agama misi, dimana ditemukan pada ayat yang turun sesudah
umatnya diajak berdakwah ke agama Tuhannya hijrahnya. Berikut akan dijelaskan makna dan
sebagai ibadah yang menjanjikan pahala dan penggunaan kata jihad tersebut pada masing-
surga9. masing surat dan ayat yang diperjelas oleh
Masyarakat Indonesia yang majemuk dan hadis-hadis Rasulullah saw.
memiliki keberagaman agama, ternyata sangat Pertama, pada surat al-Baqarah, kata itu
rentan, rawan dan berpotensi menmibulkan ditemukan dalam bentuk kata kerja masa lalu
kesalah-pahaman, perbedaan pandangan, dan (madhi) sebanyak 1 (satu) kali yang tertulis pada
prasangka negatif yang menjurus ke arah ayat 218. Di sini jihad diartikan dengan usaha
terjadinya konflik. 10 Banyak kekerasan yang keras dengan mengerahkan segala kemampuan
yang dimiliki untuk mendapatkan ridha Allah.
7 Leo
Termasuk di dalamnya melindungi orang-orang
Suryadinata, Etnis dan Pembangunan Bangsa
(Jakarta: LP3ES, l999), h. 152. mukmin dari gangguan orang kafir.
8 Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan
Makna jihad seperti yang di antar oleh
Pemikiran (Bandung: Mizan, 1998), h. 262.
9 ayat di atas juga disampaikan oleh Nabi dengan
Shidiq, Ghofar, "Teori Maqashid Al-Syari'ah
dalam Hukum Islam", Majalah Ilmiah Sultan hadisnya dari Abu Hurairah ra., Rasul berkata:
Agung, 44.11.8, 2018, h 117-130
10Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

RI, Merajut Kerukunan Umat Beragama Melalui Dialog 11 Tim Penyusun PUSLIT IAIN Jakarta,
Pengembangan Wawasan Multi Kultural ( Jakarta: t.p., 2008), Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan
Cet. 2, h. 118. Masyarakat Madani,..., h. 13.

A Rahman Ritonga 92 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

"Perumpamaan orang yang berjihad fi sabilillah Abu Zar ra. bertanya: "Ya Rasulullah,
itu ialah seperti orang yang berpuasa, dan amalan apakah yang lebih utama?" Beliau saw.
ibadah lain dengan sungguh-sungguh, yang taat menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan
dalam mengamalkan ayat-ayat Allah, tidak lalai berjihad fi sabilillah." (Muttafaq „alaih)
dari shalat dan puasanya (Muttafaq „alaih). Anas ra. Menceritakan, Rasulullah saw.
Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan: Ada bersabda: "Sesungguhnya sekali berangkat
seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, untuk berperang fi sabilillah, di waktu pagi atau
tunjukkanlah kepada saya akan sesuatu amalan pun sore itu adalah lebih baik nilainya daripada
yang pahalanya menyamai jihad!" Beliau dunia dan segala isinya" (HR. Muttafaq „alaih).
bersabda: "Adakah engkau kuat kalau sekiranya Isi hadis ini sejalan dengan yang diterangkan
orang yang berjihad itu keluar lalu engkau dalam hadis Sahl bin Sa'ad yang diriwayatkan
masuk dalam masjidmu, kemudian engkau oleh al-Bukhari dan Muslim, dimana kata jihad
terus mendirikan ibadah dan tidak lalai sedikit diartikan untuk berperang melawan orang-
pun, juga dengan berpuasa dan tidak pernah orang kafir yang memeranginya.
berbuka sampai orang yang berjihad itu Ketiga, dalam surat al-Nisa` kata ini
kembali?" Orang itu lalu berkata: "Siapakah ditemukan dalam bentuk kata benda (isim) yang
yang kuat melakukan seperti itu." (HR. Al- disebut 3 (tiga) kali, semuanya pada ayat 95
Bukhari). Artinya menurut hadis di atas, kata yang tergolong ayat Madaniyah. Di sini kata
jihad digunakan untuk arti beramal ibadah jihad dimaknai sebagai sifat kerelaan
dengan cara serius dan sungguh-sugguh dan mengorbankan harta kekayaan untuk keperluan
Allah menjanjikan pahala untuknya seperti biaya operasional, peralatan dan fasilitas jihad
pahala orang yang berjihad melawan orang yang dibutuhkan serta kerelaan mengorbankan
musyrik. jiwa raganya dengan keikutsertaan, pikiran dan
Kedua, dalam surat Ali „Imran, kata jihad semangat untuk menegakkan kebenaran dan
disebut 1 (satu) kali dalam bentuk kata kerja melawan kebatilan.
madhi, tepatnya pada ayat 142 yang turun Makna jihad dalam ayat ini dipertegas
setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Di sini pula dengan hadis dari Abu Yahya ra. yang
jihad menurut Fazlurrahman dalam Syukri mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
diartikan dengan perang melawan orang kafir. "Barangsiapa yang menafkahkan sesuatu
Ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa nafkah untuk peperangan fi sabilillah, maka
jihad melawan orang kapir adalah fardu baginya pahala sebanyak tujuh ratus kali
kifayah12. Al-Maraghi melalui ayat ini membagi lipatnya." (HR. Imam Muslim). Tidak berbeda
jihad itu kepada: 1) memerangi (harab) orang dengan hadis yang disampaikan oleh Zaid
kafir yang ingin menghancurkan agama dan bin Khalid ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
memadamkan kalimat Allah di bumi ini. 2) "Barangsiapa yang memberikan persiapan
membangun kemaslahatan umat dengan harta seperti kendaraan, bekal, senjata, dan lain-lain
kekayaan. 3) melawan hawa nafsu dengan kepada seorang yang melakukan peperangan di
kesabaran dan pengendalian diri dan 4) jalan Allah, maka ia dinilai ikut berperang.
menegakkan kebenaran dan melawan semua (HR. Muttafaq 'alaih)
kebatilan. Keempat, dalam surat al-Maidah, kata
jihad diulang sebanyak 3 (tiga) kali dalam
bentuk yang berbeda, yaitu pada ayat 35 yang
12 Syukri,
Ahmad, "Metodologi Tafsir al-Qur'an turun setelah hijrah, disebut dalam bentuk kata
Kontemporer dalam Pemikiran Fazlur perintah. Menurut Quraish Shihab dalam
Rahman", Kontekstualita, Vol. 20, No. 1, 2005, h. 15.

A Rahman Ritonga 93 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Wartini, kata jihad di sini diartikan sebagai bentuk kata benda dikaitkan dengan kata
upaya keras dengan segala kemampuan sumpah yang berindikasi kepada makna
menegakkan ajaran Allah dengan cara kesugguhan dengan memanfaatkan
mengerjakan semua perintah dan kemampuan untuk melakukan sesuatu atau
13
meninggalkan semua larangan Allah . mempertahankan prinsip. Makna jihad seperti
Sedangkan pada ayat 53 disebut dalam bentuk ini juga ditemukan dalam hadis yang
kata benda yang dikaitkan dengan kata sumpah disampaikan oleh Sufyan bin Abdillah ra.
yang diucapkan oleh orang-orang munafik berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah,
bukti kesungguhan menyertai orang mukmin, katakanlah kepadaku perkataan tentang islam yang
meskipun kemudian sumpah mereka itu tidak akan aku tanyakan kepada selain engkau!"
mendapat cemoohan dari orang-orang Beliau bersabda, “Katakanlah, Amantu Billah
mukmin, karena mereka berbohong dalam (Aku beriman kepada Allah), kemudian
sumpahnya. Dengan demikian, kata jihad di istiqamalah'." (Diriwayatkan oleh Imam
sini diartikan sebagai suatu kesungguhan hati Muslim). Aisyah RA. menceritakan: Nabi
untuk melakukan atau menepati janji. pernah ditanya: “Manakah amal yang paling
Sementara pada ayat 54 yang ditulis dalam dicintai Allah? Beliau bersabda: “Yang
bentuk kata kerja masa kini (mudhari`) dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit.
dikaitkan dengan banyaknya orang yang Beliau bersabda lagi:”Dan lakukanlah amal-amal
murtad, kemudian oleh Allah dijanjikan itu, sekadar kalian sanggup melakukannya.” (HR.
kepada mereka akan muncul sekelompok al- Bukhari).
orang yang lemah lembut terhadap orang Keenam, dalam surat al-Anfal, yang
mukmin dan tegas terhadap orang kafir yang tergolong surat Makkiyyah, terulang 3 (tiga)
berjihad di jalan Allah tanpa merasa takut kali dalam bentuk kata kerja madhi pada ayat
terhadap tantangan dan cemoohan. Atas dasar 72, 74, dan 75. Ayat-ayat ini memberi indikasi
itu, kata jihad di sini diartikan sebagai upaya bahwa kata jihad digunakan untuk arti kerelaan
serius dalam menegakkan ajaran Islam dan mengorbankan harta kekayaan dan jiwa raga
setia pada janji serta tabah dalam menghadapi dalam mempertahankan agama tauhid. Di sini
kesulitan. jihad berkaitan dengan peristiwa hijrahnya
Ibnu Qatadah ra. menceritakan bahwa Rasul dan sahabatnya ke Madinah yang
Rasulullah saw. berdiri di hadapan orang konsekwensinya kehilangan harta, rumah,
banyak lalu mengingatkan bahwa jihad fi usaha di Mekkah yang belum tentu kembali ke
sabilillah dan keimanan kepada Allah itu adalah tangan mereka. Hijrah juga menuntut
amal yang paling utama, kesalahan-kesalahan kesediaan mengorbankan tenaga, pikiran
dan dosanya dihapus. Dan jika terbunuh dalam perasaan bahkan jiwa menantang perjalanan
peperangan sedang dia sabar menghadapi jauh dan bahaya yang akan dihadapi. Dalam
kesulitan dan tidak pernah berniat untuk Mustaqim, jika jihad dimaknai dengan kontak
mundur meninggalkan medan peperangan senjata, maka harta digunakan untuk membeli
semata mengharap redha Allah (HR. Muslim). pedang, kuda, kesehatan, dan biaya operasional
Kelima, dalam surat al-An`am, kata ini lainnya14.
disebut 1 (satu) kali pada ayat 109 yang
tergolong ayat Makkiyyah. Kata jihad dalam
14 Mustaqim, Abdul, "Deradikalisasi Penafsiran
13
Wartini, Atik. "Corak Penafsiran M. Quraish Al-Qur'an dalam Konteks Keindonesiaan yang
Shihab dalam Tafsir al-Misbah", Hunafa: Jurnal Studia Multikultur", Suhuf Jurnal Pengkajian Al-Qur‟an dan
Islamika, Vol. 11, No. 1, 2014, h. 109-126. Budaya, Vol. 6, No. 2, 2013, h. 149-167.

A Rahman Ritonga 94 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Nabi Muhammad saw. pernah bersabda Sayyid al-Musayyib untuk ikut ke medan
seperti yang bersumber dari Umar bin Khattab pertempuran padahal matanya uzur sebelah.
yang mendengar langsung dari Nabi. Segala Ketika orang mencegahnya untuk tidak ikut, ia
amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya berkata “Allah telah menyuruh aku ikut
mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa berperang”. Dengan membaca ayat 41 ini Abu
yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Thalhah memerintahkan anak-anaknya untuk
hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang mempersiapkan peralatan perangnya.
siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia Sementara pada ayat 44, kata jihad dalam
atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, bentuk kata kerja masa kini juga digunakan
maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.” untuk arti mengerahkan kemampuan untuk
(HR. al-Bukhari). Hadis yang disampaikan dari melawan orang-orang kafir. Karena ayat ini
Anas menerangkan perintah Rasulullah supaya berkaitan dengan keengganan orang munafik
berjihad melawan orang musyrik dengan harta, berjihad bersama Rasul melawan orang kafir,
jiwa dan lidah (HR. Ahmad dan al-Nasa`i). maka makna jihad di sini adalah berperang
Dalam hadis ini ada tiga hal yang dapat melawan kaum yang memusuhi Rasulullah.
digunakan untuk jihad yaitu harta kekayaan, Pada ayat 73 kata jihad berkaitan dengan
jiwa dan lidah (dakwah dengan argumentasi al- perintah Allah agar Rasulullah berjihad
Qur‟an). melawan orang kafir dan bersikaf tegas kepada
Ketujuh, dalam surat al-Taubah, kata jihad mereka, artinya jihad digunakan untuk makna
dengan berbagai bentuknya disebut 8 (delapan) perang melawan orang kafir. Dalam ayat 79
kali. Di dalam ayat 16 tertulis dalam bentuk dengan bentuk kata benda, kata jihad
kata kerja masa lalu yang diturunkan untuk digunakan untuk arti kemampuan atau
mendorong orang mukmin membersikan kesanggupan. Selanjutnya kata jihad dalam
negeri Arab dari kemusyrikan dan bentuk kata kerja masa kini yang ditemukan
kemunafikan. Pada ayat 19 yang ditulis dalam pada ayat 81 digunakan untuk makna
bentuk kata kerja, jihad merupakan berperang melawan musuh. Menurut Nadia,
implementasi dari keimanan yang mengambil informasi ini mengindikasikan jihad sebagai
bentuk amal-amal saleh seperti memakmurkan peperangan melawanu orang-orang kafir 15 .
mesjid, mendirikan shalat, membayarkan zakat Terakhir pada surat ini kata jihad ditulis dalam
dan dan lain-lain. Adapun kata jihad pada ayat bentuk kata kerja madhi pada ayat 88. Di sini
20 berkonotasi kepada kesediaan kata jihad memiliki arti berperang melawan
mendermakan harta kekayaan dan orang kafir dengan mengerahkan harta dan
mengorbankan jiwa dalam bentuk pemikiran, jiwa. Karena pada ayat sebelumnya
perasaan dan bahkan jika perlu mengorbankan diinformasikan tentang ketidakikutan anak-
jiwa dalam arti yang sebenarnya untuk anak, wanita, orang sakit, orang tua dan orang
mendapatkan derajat yang tinggi di sisi-Nya. uzur lainnya ke medan peperangan, sedang
Pada ayat 25 dalam bentuk kata benda Rasul bersama orang mukmin ikut berjihad
diguanakan untuk arti hijrah meninggalkan dengan harta dan jiwa. Maka jihad di sini dapat
kota Mekkah dengan segala pasilitas dan diartikan berperang melawan orang-orang
kenangannya. Kata jihad dalam bentuk kafir.
perintah pada ayat 41 digunakan untuk arti
perjuangan melawan orang kafir yang 15 Nadia,Zunly, "Akar-Akar Radikalisme Islam
memerangi umat Islam. Menurut al-Zuhry, ayat dalam Tafsir fi Zilal Al-Qur‟an Karya Sayyid
ini turun berkenaan dengan keinginan kuat Qutb." Mukaddimah: Jurnal Studi Islam, Vol. 18, No. 2,
2012, h. 56.

A Rahman Ritonga 95 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Akhirnya kata jihad yang terdapat pada konteks ini maka kata jihad dimaksud
surat al-Taubah ini dipahami kepada dua digunakan untuk arti kesungguhan dalam
makna, yaitu makna menegakkan kebenaran ucapannya. Sedangkan pada ayat 110 yang
dan membasmi kebatilan serta melaksanakan ditulis dalam bentuk kata kerja masa lalu,
amal-amal ibadah yang bermanfaat untuk dir diartikan dengan meninggalkan Mekkah
sendiri dan orang lain. Kedua makna jihad menuju Madinah dengan segala
untuk berperang secara fisik melawan orang konsekwensinya. Abdullah bin Umar
kafir. menerangkan bahwa Rasulullah berkata “Hijrah
Kata jihad untuk kedua makna itu dapat meninggalkan segala yang dibencii Allah menuju yang
dipertegas oleh Rasulullah lewat hadisnya yang dicintai-NYA (HR. Al-Bukhari).
disampaikan oleh Abu Hurairah ra. yang Kesembilan, dalam surat al-Nur, kata jihad
menceritakan bahwa Rasulullah bersabda: ditemukan 1 (satu) kali dalam bentuk kata
"Allah memberikan jaminan kepada orang yang benda pada ayat 53 yang turun setelah hijrah
keluar untuk berjihad fi sabilillah, dia keluar Rasulullah ke Madinah. Dalam Bakri, kata itu
semata untuk berjihad dalam agamaKu, di sini dikaitkan dengan kata sumpah yang
beriman kepadaKu, mempercayai Rasul- ducapkan orang-orang munafik untuk
rasulKu, maka Allah menjamin meyakinkan keikutsertaan mereka berperang
memasukkannya dalam syurga. (HR. Imam jika disuruh. Konteks ini memberi petunjuk
Muslim dan Imam Bukhari). Pada hadis lain bahwa jihad digunakan untuk makna
Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah kesungguhan seperti yang sudah dijelaskan
saw. mengatakan: "Di antara kehidupan yang sebelumnya16.
terbaik bagi manusia ialah seorang yang Kesepuluh, dalam surat al-Furqan, kata
memegang kendali kudanya untuk melakukan jihad terdapat 1 (satu) kali pada ayat 52 dalam
peperangan fi sabilillah, ia terbang di atas bentuk perintah. Kata jihad pada ayat ini
punggungnya. Setiap kali ia mendengar suara digunakan untuk berjihad dengan al-Qur`an
gemuruh di medan peperangan, ia segera pergi melawan orang-orang kafir dengan
ke sana untuk mencari supaya terbunuh di memperbaiki akidah dan akhlak. al-Qur`an
medan peperangan itu, maka ia dalam adalah sumber utama informasi tentang Islam
kebaikan." (HR. Muslim). yang dapat diterima oleh manusia berakal.
Abu Umamah menceritakan bahwa Perang menghadapi orang kafir dengan
Rasulullah berabda: "Sedekah yang lebih dakwah atau media imformasi dapat
utama ialah memberikan naungan kemah mempengaruhi sikap musuh menjadi lebih
untuk peperangan fi sabilillah, memberikan lembut. Imformasi al-Qur`an sebagai alat
pelayanan kepada orang yang berperang dan perang lebih ampuh dan tajam dari mata
memberikan unta betina yang cukup dewasa pedang, apalagi ayat ini turun di Mekkah yang
untuk bertemu dengan unta jantan guna saat itu pedang umat Islam masih tumpul
kepentingan peperangan. (HR. Imam untuk perang terbuka. Perintah ini
Tirmidzi). mengindikasikan makna jihad untuk dakwah.
Kedepalan, dalam surat al-Nahl, kata jihad Atau peperangan dengan menggunakan Al-
ditemukan 2 (dua) kali, satu pada ayat 38 dalam Qur`an sebagai alat dan motivator bagi
bentuk kata benda (isim) dikaitkan dengan kata tegaknya ajaran Allah di bumi ini.
sumpah yang diucapkan orang-orang kafir yang
meyakini bahwa Allah tidak akan 16Bakri,Syamsul, "Islam dan Wacana Radikalisme
menghidupkan orang mati di akhirat. Dengan Agama Kontemporer", Jurnal Dinika, Vol. 3, No. 1,
2004, h. 1-8.

A Rahman Ritonga 96 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Pengertian jihad menurut Yuslem seperti perbuatan saleh, karena Allah menjajikan setiap
pada surat ini juga pernah disebut oleh usaha saleh yang dilakukan dengan
Rasulullah melalui hadis yang dinukil Anas mengarahkan semua kemampuan hasilnya
menerangkan perintah Rasulullah supaya untuk dirinya sendiri. Pengertian jihad seperti
berjihad melawan orang musyrik dengan harta, ini sudah dijelaskan di atas menurut versi hadis.
jiwa, dan lidah (HR. Ahmad dan al-Nasa`i). Ketigabelas, dalam surat Luqman, disebut
Para ahli hadis mensyarah kata lidah itu dengan satu kali dalam bentuk kata kerja pada ayat 15.
berjihad melalui dakwah dan diskusi (dengan Di sini kata jihad digunakan untuk arti usaha
menggunakan al-Qur`an sebagai keras seorang ibu menyuruh anaknya
17
argumentasi) . mensyirikkan Allah. Hal ini mengindikasikan
Kesebelas, dalam surat al-Hajj, kata ini makna jihad dengan usaha keras dengan segala
ditemukan 1 (satu) kali pada ayat 78. Kata itu kemampuan dan cara agar apa yang dimaksud
digunakan utuk makna kesungguhan dapat tercapai. Ibnu Abbas berkata, Aku
menegakkan agama Allah dengan mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barang
mengamalkan ajarannya. Arti ini ditunjukkan siapa yang merasakan keletihan pada sore hari,
oleh keterkaitannya dengan penjelasan karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua
mengenai prinsip kemudahan/tidak ada tangannya, maka ia dapatkan dosanya
kesulitan dalam melaksanakan ajaran agama. diampuni oleh Allah SWT pada sore hari
Muhamad Ali al-Says ketika memberikan tersebut." (HR. Imam Tabrani).
interpretasi terhadap ayat ini mengungkapkan Keempat belas, dalam surat al-Fathir,
bahwa jihad itu digunakan untuk melawan ditemukan 1 (satu) kali dalam bentuk kata
setiap musuh. Adapun musuh yang dihadapi benda yang dikaitkan dengan kata sumpah
dengan jihad itu ada dua macam. Pertama pada ayat 4. Ini menunjukkan penggunaan kata
musuh yang bersifat abstrak yaitu nafsu dan jihad untuk arti sungguh-sungguh dalam
setan. Kedua musuh yang tampak nyata yaitu melakukan sesuatu atau mempertahankan
orang kafir dan munafik. prinsip. Aisyah ra. menceritakan: Nabi
Ada ungkapan yang mendukung pernah ditanya: “Manakah amal yang paling
pengertian jihad seperti ini, “Kita baru kembali dicintai Allah? Beliau bersabda: “Yang
dari jihad kecil dan akan memasuki jihad dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit.
besar”. Ini sebenarnya perkataan Ibrahim bin Beliau bersabda lagi:”Dan lakukanlah amal-amal
Alaih, tetapi ada juga yang mengatakan itu itu, sekadar kalian sanggup melakukannya.” (HR.
hadis namun tidak ditemukan dalam Kitab- al- Bukhari).
kirab hadis yang mu‟tamad. Maka al-Bani Kelimabelas, dalam surat Muhammad,
mengatakan ungkapan itu tidak apat disebut disebut satu kali dalam bentuk kata benda
hadis. Akan tetapi banyak hadis Nabi yang (pelaku) pada ayat 31 yang diturunkan setelah
mengandung makna jihad melawan setan dan Nabi hijrah ke Madinah. Di sini ia dikaitkan
hawa nafsu. dengan ujian untuk mengetahui siapa yang
Keduabelas, dalam surat al-`Ankabut, kata berjihad dan yang sabar. Dalam konteks ini
jihad disebut dua kali pada ayat 6, dalam jihad diartikan upaya keras mengendalikan diri
bentuk kata kerja masa lalu dan masa kini. Di menghadapi semua cobaan. Ibnu Umar ra.
sini kata itu diuntukkan kepada semua bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT mencintai
seorang mu'min yang bekerja dengan giat dan
17
Yuslem, Nawir, "Kontekstualisasi Pemahaman semangat". (HR. Imam Tabrani).
Hadis", Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol. 34, No. 1,
2010, h. 54.

A Rahman Ritonga 97 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Keenambelas, pada ayat 1 surat al- Jihad dalam konteks ini dilakukan oleh
Mumtahinah, kata jihad ditemukan 1 (satu) kali Rasulullah bersama sahabat dengan berdakwah
yang dipergunakan untuk arti semua usaha mengajak orang-orang musyrik menyembah
sungguh-sunggu untuk mendapatkan ridha Allah dan meninggalkan berhala. Dakwah
Allah. Muhammad Mushtafa al-Maraghi Rasul dimulai secara tertutup dari rumah ke
menerangkan bahwa kata jihad dalam ayat ini rumah. Kemudian setelah turun perintah
digunakan untuk arti keluar dari rumah atau kepada Nabi agar berdakwah secara terus
kampung halaman bergerak dengan daya di terang (QS, 15:94), barulah dakwah dilakukan
jalan Allah untuk mendapatkan ridha-Nya. secara terbuka. Dakwa Rasulullah terkadang
Anas ra. menceritakan, Rasulullah saw. secara lisan, keteladanan, dan terkadang melalui
bersabda: "Sesungguhnya sekali berangkat doa dan perbuatan. Sejak inilah tekanan dan
untuk jihad fy sabilillah, di waktu pagi ataupun ancaman yang dialamatkan kepada umat Islam
sore itu adalah lebih baik nilainya daripada semakin keras. Nabi tidak pernah
dunia dan segala isinya" (HR. Muttafaq 'alaih). menghadapinya dengan cara kekerasan fisik,
Ketujuhbelas, dalam surat al-Shaf, kata itu karena perang dengan kekerasan fisik secara
hanya ditemukan 1 (satu) kali pada ayat 11 terbuka belum disyariatkan di Mekkah. Beliau
yang digunakan untuk arti menegakkan agama tidak pernah melakukan jihad dengan kontak
Allah dengan harta dan jiwa guna mendapatkan fisik dan senjata yang berdampak kepada
kemenagan di dunia dan di akhirat. Makna ini kematian dan kerugian materil, meskipun pada
sesuai dengan sabda Rasulullah yang ayat-ayat tersebut banyak ditemukan perintah
disampaikan oleh Anas bahwa Raslullah berjihad. Hal itu karena pada periode Mekkah
berdsabda: “Birjihadlah kamu di jalan Allah jihad dalam arti perang belum disyariatkan.
dengan harta, jiwa dan lidah kamu.” (HR. Sedangkan istilah jihad pada ayat-ayat
Ahmad dan al-Nasa`i) dan hadis yang turun setelah Rasul saw. hijrah
Kedelapanbelas, dalam surat al-Tahrim, kata ke Madinah, di samping digunakan untuk
jihad ditemukan satu kali pada ayat 9 dalam makna di atas, juga digunakan untuk makna
bentuk perintah yang digunakan untuk arti yang lebih khusus yakni perang terbuka dengan
berperang melawan orang kafir dan munafik. menggunakan senjata melawan orang-orang
Abu Hammad berkata: "Saya musyrik. Setelah Nabi diperintahkan hijrah ke
mendengar Rasulullah saw. bersabda di atas Madinah untuk menghindari perang terbuka
mimbarnya: "Dan persiapkan untuk yang tidak diinginkan Allah dan ternyata orang-
memerangi kaum kafirin itu dengan segala orang kafir tetap melakukan pengejaran untuk
kekuatan yang kalian dapat siapkan, ingatlah membunuh Nabi bersama pengikutnya, maka
bahwasanya kekuatan ialah memanah, ingatlah Allah pun mensyariatkan perang dalam arti
sesungguhnya kekuatan ialah memanah dan qital “Perangilah di jalan Allah mereka yang
ingatlah sesungguhnya kekuatan ialah memerangi kamu dan janganlah melampaui batas.,
memanah." (HR. Muslim). karena sesungguhnya Allah tidak suka orang yang
Sampai di sini tersimpul bahwa melampaui batas” (QS,2:190). Sejak itu jihad
terminologi jihad yang ditemukan dalam boleh dilakukan dengan peperangan terbuka
beberapa ayat dan hadis yang turun sebelum melawan orang kafir untuk membela diri dan
Rasulullah hijrah ke Madinah, digunakan untuk agama Allah. Hukum jihad ini adalah fardu
semua usaha yang mengerahkan segala potensi kifayah, dengan demikian jihad (perang) harus
yang dimiliki untuk memperkuat eksistesi berdasarkan instruksi dan berjalan di bawah
kebenaran dan melawan semua kebatilan.

A Rahman Ritonga 98 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

komando (Rasulullah) agar tidak melampau Muhammad Rasulullah (HR. al-Bukhari dan
batas kemanusiaan. Muslim).
Dari ayat-ayat dan hadis yang berbicara Akan tetapi ada di antara umat Islam itu
tentang jihad, diperoleh petunjuk bahwa kata berjihad untuk tujuan duniawi seperti dalam
jihad di dalam al-Qur‟an dan hadis itu hadis yang dinukil oleh Abu Musa al-As‟ary
mengandung makna yang sangat luas; yakni bahwasanya ada seorang anak pedesaan
kerja keras menegakkan kebenaran, tabah mendatangi Nabi saw, dan berkata: "Ya
dalam menghadapi tantangan, sungguh- Rasulullah, ada seorang yang berperang dengan
sungguh dalam melaksanakan tugas, rela tujuan memproleh harta rampasan, ada pula
berkorban materi dan inmateri, mengendalikan untuk popularitas dan ada pula untuk
diri, ujian untuk membedakan siapa yang memperlihatkan keberaniannya. Dalam riwayat
mukmin dan siapa yang berbohong, lain disebutkan: "Ada orang yang berperang
melaksanakan amal-amal saleh, berdakwah karena melepaskan kemarahannya, maka yang
dengan al-Qur`an dan berperang dengan manakah di antara mereka yang termasuk
senjata melawan orang kafir. Bila disimpulkan bejihad fi sabilillah?" Rasulullah saw. menjawab:
secara induksi, dapat dirumuskan bahwa "Barangsiapa yang berperang dengan tujuan
terminologi jihad dalam al-Qur`an dan hadis meninggikan agama Allah, maka dialah yang
ialah seluruh usaha optimal di jalan Allah disebut jihad fi sabilillah.(HR.Muttafaq 'alaih).
dengan menggunakan semua potensi yang Di sini dapat disimpulkan bahwa tujuan
dimiliki untuk menegakkan kebenaran dan akhir dari jihad di jalan Allah adalah untuk
meminggirkan kebatilan. Pengertian jihad menegakkan agama Allah di bumi ini, baik
seperti ini sudah menjadi kesepakatan para dengan melaksanakan ajarannya secara
ulama tafsir meskipun mereka merumuskannya maksimal sehingga agama itu memberi
dalam redaksi yang agak berbeda. pengaruh dalam perilaku keseharian umatnya.
Tujuan Jihad Menurut al-Qur’an dan Atau menegakkan agama melalui peperangan
Hadis melawan setiap orang yang ingin
menghancurkan agama Islam baik dari dalam
Dalam Ummah, jihad dengan pengertian
maupun dari luar.
umum bertujuan untuk menegakkan kebenaran
dan melawan kebatilan, misalnya melaksanakan Hukum dan Etika Jihad Menurut al-
ajaran agama Allah, menghancurkan Qur’an dan Hadis
kemaksiatan, kesesatan dan termasuk berjihad Pada dasarnya, dalam Arake, jihad untuk
melawan orang kafir 18 . Semuanya dilakukan menegakkan kebenaran dan menghancurkan
untuk menegakkan kalimat Allah di bumi ini. kebatilan adalah kewajiban setiap individu
Rasulullah mengumumkan hal itu dalam umat Islam sesuai dengan keahlian dan
sabdanya: Siapa saja yang berperang dengan tujuan kemampuan masing-masing (QS, 3:110) 19 .
menjadikan kalimat Allah menjadi yang paling tinggi, Demikian juga jihad dalam arti khusus adalah
maka ia berada di jalan Allah. (HR. al-Bukhari). menjadi kewajiban umat Islam untuk
Dalam hadis lain Rasululllah mengumumkan: mempertahankan diri dan eksistensi kalimat
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia Allah di bumi ini (QS, 2:191). Para ahli tafsir
hingga mereka mengatakan La Ilaha illa Allah dan fikih membagi hukum jihad dari segi
sifatnya kepada dua macam: Kewajiban yang
19 Arake, Lukman, "Pendekatan Hukum Islam
18 Ummah, Sun, "Akar Radikalisme Islam di Terhadap Jihad dan Terorisme", Ulumuna, Vol. 16, No.
Indonesia", Humanika, Vol. 12, No. 1, 2012, h. 32. 1, 2012, h. 189-222.

A Rahman Ritonga 99 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

bersifat pribadi (`ainiy) dimana setiap individu Pelaksanaanya harus secara terorganisir dan
Muslim wajib melakukan jihad menegakkan terkomandoi berdasarkan keputusan ijtihad
kebenaran dan melawan semua kebatilan, tanpa penguasa.
mengenal waktu dan tempat serta tanpa harus Kedua, Jihad merupakan alternatif
ada komando dari pimpinan. Kewajiban ini terakhir, setelah ada negosiasi untuk damai
meskipun bersifat `ayniyah, dapat dilaksanakan dengan mengajak mereka masuk Islam. Jika hal
secara sendiri dan secara bersama. Jihad seperti itu tidak berhasil maka jihad boleh
ini adalah jihad yang tidak menggunakan alat dilaksanakan.
perang dan berhadapan dengan musuh Islam. Ketiga, dalam operasionalnya jihad tidak
Dalam Subhan, kewajiban yang bersifat boleh melampaui batas. Setelah tidak ada lagi
kolektif (kifayah), kewajiban ini dilakukan oleh perlawanan musuh maka perang harus
sekelompok orang terlatih dan terampil yang dihentikan. Ketentuan lain tidak boleh
dibentuk oleh penguasa. Kewajiban jihad membunuh anak-anak, wanita hamil, orang tua
dimaksud ialah melawan orang-orang kafir, lanjut usia, merusak ternak dan perkebunan
munafik, dan orang yang murtad 20 . Untuk serta fasilitas umum yang menjadi kebutuhan
melawan musuh seperti ini dilakukan dengan masyarakat banyak. Berdasarkan ketentuan ini
perang kontak fisik. Kewajibannya bersifat tidak dibenarkan menggunakan senjata
kolektif ini harus dilakukan secara terorganisisr pemusnah massal.
dan terkomando, artinya baru boleh dilakukan Diceritakan oleh Abdullah bin Amar ra.
apabila sudah ada perintah dari pimpinan. Dalam beberapa peperangan Nabi menemui
Sebelum perang Hudaibiyah di mulai, Rasul perempuan dan anak-anak bergentayangan, lalu
menyuruh Abbas memanggil semua beliau berkata‟ Aku mengutuk membunuh
pasukannya. Setelah mereka berkumpul wanita dan anak-anak ini (HR. Al-Bukhari).
mengelilinginya, barulah Rasul memberi arahan Keempat, penawanan musuh tersebut
dan komando dengan perintah “serbu! semoga dibolehkan sebagai salah satu strategi perang,
Allah menolong kita”. Hal itu dilakukan Rasul meskipun dibolehkan, tetap saja tidak
agar peperangan itu tidak keluar dari ketentaun dibolehkan menganiaya tawanan. Rasul senang
yang disyariatkan. Adapun peperangan yang mendengar keluhan dan pemikiran tawanan
dilakukan oleh seseorang untuk membunuh perang Hudaibiyah, bahkan pernah memeluki
musuh dengan didorong oleh emosi dan mereka dengan kasih sayang dan kemudian
dendam, tidak dapat disebut jihad yang membebaskannya setelah mereka menyatakan
disyariatkan. keislamannya.
Memahami petunjuk ayat-ayat al-Qur‟an Dari Sahl bin Sa‟id ra, menceritakan
dan penjelasan dari hadis-hadis Rasulullah, bahwa Nabi memberi bendera Islam pada
disimpulkan bahwa jihad dalam arti perang perang Khaibar untuk memimpin pasukan. Ali
memiliki ketentuan-ketentaun ketat dan tidak Berkata: Wahai nabi apakah kami perangi
boleh dilakukan semena-mena berdasarkan semua seperti dulu mereka memerangi kami.
hawa nafsu. Beberapa hal yang harus Nabi berkata: Sabarlah, jika bisa ajaklah mereka
diperhatikan dalam melaksanakan jihad ialah: kepada agama Islam seperti yang diperintahkan
Pertama, jihad dalam arti kontak senjata Allah kepada mereka. Kalau mereka enggan
dilakukan sebagai upaya mempertahankan jiwa tetap memusuhi kamu maka perangilah mereka
dan agama dari serangan musuh. (HR. Al-Bukhari). Musa al-Ay`ari berkata
Nabi memerintahkan membebaskan tawanan
20
Subhan, Zaitunah, Studi Bias Gender dalam Tafsir
Qur‟an (Yogyakarta: LKiS, 1999).

A Rahman Ritonga 100 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

perang (kafir) dan memberi makan dan memperoleh kedudukan yang terhormat di sisi
menjenguk mereka (HR. Al-Bukhari). Allah (QS, 9:20). Dosa-dosa orang yang
Kelima, Ibnul Qayyim menambahkan berjihad diampuni oleh Allah (QS, 16:110) dan
lagi, “Di antara petunjuk Rasulullah adalah orang yang berjihad memperoleh kemenangan
tidak menahan utusan apabila ia sudah memilih di dunia an diakhirat (QS, 61:11).
Islam. Penguasa kaum Muslimin tidak boleh Orang yang mati ketika perang
menghalangi utusan tersebut untuk kembali ke dinyatakan mati syahid. Penghargaan tertinggi
kaumnya, bahkan penguasa kaum Muslimin bagi yang syahid ialah seperti kata Rasul
harus mengembalikannya kepada kaum yang “Mereka dibangkitkan dengan darah lukanya yang
mengutusnya. Beliau berkata: “Aku tidak harumnya bagaikan minyak kesturi dan surga tempat
pernah melanggar janji dan menahan utusan. kembalinya “(HR. Ahmad). Jihad fi sabilillah
Kembalilah kepada mereka! Apabila yang ada termasuk amal yang pang disukai Asllah (HR.
di hatimu sekarang ini masih terus ada, maka Muttafaq 'Alaih). Sekali berangkat untuk
kembalilah.21 berperang fi sabilillah, di waktu pagi ataupun
Keenam, bukan untuk balas dendam sore itu adalah lebih baik nilainya daripada
Seorang Baduwi yang bernama Dutsur/Datsur dunia dan segala apa yang ada di dalamnya ini -
yang sudah lama berniat membunuh Rasulullah yakni dari harta benda di dunia dan seisinya ini.
melihat Rasul tertidur secara diam-diam ia (HR. Muttafaq 'alaih). Perang yang wafat di
mengambil dan menghunus pedang ke arah medan perang ditulis sebagai syuhada yang
kepala Rasul. Rasululah terbangun dan dijanjikan masuk surga (HR. Muslim).
terkejut melihat Datsur sudah siap memenggal
Jihad Melalui Aksi Anarkis dan Teror
kepalanya. Datsur berkata: Hai Muhammad
siapakah yang dapat menghalangi saya Terminologi jihad dalam ayat-ayat al-
memenggal kepalamu? Rasulullah menjawab Qur`an dan hadis-hadis Rasulullah digunakan
dengan tenang: “Allah”. Mendengar nama untuk dua pengertian. Dalam Laisa, pertama
Allah Datsur gemetar dan pedang itu jatuh dari untuk makna umum yaitu menumpahkan
tangannya. Rasulullah mengambilnya dan semua kemampuan berjuang di jalan Allah
berkata: “Siapa yang dapat menghalangi untuk menegakkan kebenaran dan melawan
pedang ini dari kepalamu hai Datsur? Ia semua kejahatan guna memperoleh ridha
gemetar dan pucat sambil berkata: “Tidak Allah 22 . Jihad menjadi kewajiban setiap
ada”. Rasulullah dengan senyum melepaskan individu Muslim yang pelaksanaannya sesuai
dia sambil berpesan agar di satu saat Datsur dengan ketentuan syariat Islam. Kedua,
mengucapkan kalimah sahadat (HR.al- Baihaqi) digunakan untuk makna khusus yaitu
mengerahkan semua kemampuan berjuang
Keutamaan Berjihad Menurut al-Qur`an melawan musuh yang memerangi umat Islam.
dan Hadis Dalam arti ini jihad harus berdasarkan
Ayat-ayat yang menggunakan kata jihad keputusan pimpinan dan dilaksanakan secara
dengan keberagaman bentuknya yang ditulis di terorganisir agar tidak keluar dari etika jihad
atas memberi informasi bahwa jihad memiliki yang disyariatkan.
keutamaan-keutamaan. Di antaranya Dalam Ratnasari, aksi anarkis seperti
peledakan WTC di Amerika 11 September
Ibnu Qayyim, Zâd al-Ma‟âd Fi Hadyi Khairil
21

„Ibâd, Tahqîq Syu‟aib al-Arnauth dan Abdil Qadir al-


Arna`uth. Jilid 3, Cet. 2 (Beirut: Dar al-Fikri,1421 H), h. 22 Laisa, Emna, "Islam dan
127. Radikalisme", Islamuna: Jurnal Studi Islam, Vol. 1. No. 1,
2014, h. 54.

A Rahman Ritonga 101 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

2001 yang mengakibatkan ribuan umat memerangi umat Islam untuk menghancurkan
manusia tewas, bom bunuh diri di Hotel The agama Allah di bumi ini. Islam dikenal dengan
Marriot, 2003 dan 2010 di Jakarta juga menelan agama yang membawa keselamatan dan
banyak korban jiwa, Bom Bali I, tahun 2004 kedamaian umat manusia di dunia dan di
dan Bali II tahun 2005, Kedutaan besar akhirat. Ia bukan agama teroris, anarkis dan
Australia tahun 2004 dan bom nunuh diri di radikal yang harus ditakuti dan dimusuhi,
Bandara Internasional Domo Dedovo di sebagaimana yang dituduhkan yang oleh orang-
Moskow di awal tahun 2011, penolakan oleh orang Barat. Maka jihad tersebut disyariatkan
sekelompok pembela Islam, terhadap sebagai upaya menciptakan kedamaian dan
pembangunan GKI Yasmin di Bogor yang keselamatan umat manusia.
sudah terjadi sejak tahun 2002 23. Bom bunuh
Penutup
diri di Gereja Katolik Medan. Truk maut
Ayat al-Qur‟an dan hadis Rasulullah
dengan kecepatan tinggi menghantam
banyak membicarakan persoalan jihad sebagai
kerumunan orang menewaskan sedikitnya
bukti pentingnya peran jihad dalam
84 orang dan melukai puluhan lainnya di menegakkan kebenaran di bumi ini. Jihad
Nice, Perancis. Serangkaian serangan dalam al-Qur‟an dan hadis dimaknai sebagai
teroris dengan penembakan massal, bom upaya maksimal untuk menegakkan kebenaran
bunuh diri, terjadi di Paris, Perancis. Allah dan menghancurkan kebatilan dan
Serangan di Sarinah, Jakarta 2016, dan musuh-musuh Allah, baik melalui dakwah
penembakan membabi buta di berbagai negara. maupun perang fisik. Umat Islam diwajibkan
Ledakan bom transportasi umum di London ikut berjihad sesuai dengan kadar
menewaskan 56 orang dan lebih 700 orang kemampuannya. Jihad dalam arti perang secara
terluka. frontal baru disyariatkan setelah hijrah ke
Aksi-aksi anarkis seperti disebut di atas Madinah dan itupun harus atas perintah Rasul
yang dilakukan oleh sekelompok komunits dan dengan etika yang sangat manusiawi. Oleh
Islam radikal dalam melampiaskan karena itu, berbagai aksi anarkis dan teror yang
kekesalannya terhadap Barat, khususnya dilakukan sekelompok umat Islam radikal tidak
Amerika dan sekutunya bukanlah bentuk jihad dapat disebut dengan jihad fi sabilillah karena
yang disyariatkan melalui al-Qur`an dan hadis. bertentangan dengan syariat Islam
Jihad dilaksanakan untuk menegakkan agama
Daftar Pustaka
Allah di bumi ini, membela kebenaran dan
mempertahankan keselamatan jiwa. Jihad Buku Teks
menurut al-Qur`an dan hadis merupakan Al-Baqi, Muhammad Fuad, Abd, al-Mu`jam al-
alternatif terakhir untuk membela diri dan Mufahras li Al-fazh al- Qur`an (Beirut: Dar
agama Allah, oleh karena itu jihad harus al-Fikr, l987).
bersifat defensif tidak dengan ofensif serta Al-Fairuzy, Muhammad Ya`qub, Majmu`at al-
tidak melampaui batas. Oleh karena itu yang Tafasir (Beirut: Matba`ah al-Amirah, Cet.
boleh diperangi hanyalah orang yang I, th. 1317 H).
Al-Gazaly, Muhammad, Fiqh al-Sirah (Beirut:
23 Azyumardi Azra, Makalah “Geneologi Islam Dar al-Kutub al-Hadits, Cet. II, 1987).
Radikal: Dinamika dan Masa Depannya di Indonesia” dalam
seminar 11 Des. 2010 di Bukittinggi, h. 24. Lihat juga
Al-Maraghy, Ahmad Mushthafa, Tafsir al-
Ratnasari, Dwi, "Fundamentalisme Islam", Komunika: Maraghy (Beirut: Dar al-Fikr,t.th).
Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol. 4, No. 1, 2010, h. 40-
57.

A Rahman Ritonga 102 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Al-Qasimy, Muhammad Jamaluddin, Mahasin “Kekerasan” dalam Al-


al-Ta`wil (Mesir: Isa al-Babi al-Halaby, Qur‟an", Kalam, Vol. 8, No. 2, 2014.
t.th). Arake, Lukman, "Pendekatan Hukum Islam
Al-Qurthubi, Muhammad, al-Jami` li Ahkam al- Terhadap Jihad dan
Qur`an (Mesir: Dar al-Fikr, l961). Terorisme", Ulumuna, Vol. 16, No. 1,
2012.
Al-Sayis, Muhammad Ali, Tafsir Ayat al-Ahkam,
Bag. III, (Riyadh: Dar al-Fikr, t.th). Bakri, Syamsul, "Islam dan Wacana
Radikalisme Agama
Al-Shabuni, Muhammad Ali, Tafsir Ahkam Min
Kontemporer", Jurnal Dinika, Vol. 3,
al-Qur`an (Mesir: Dar al-Fikr, Jilid II,
No. 1, 2004.
t.th).
Ummah, Sun, "Akar Radikalisme Islam di
Al-Syaukany, Muhammad, Fath al-Qadir,
Indonesia", Humanika, Vol. 12, No. 1,
(Mesir: Dar al-Fikr, t.th).
2012.
al-Zubaidi, Imam, Mukhtahar Shahih al-Bukhari,
Hanafi, Muchlis Muhammad, "Problematika
Terj. Oleh Drs. Cecep Samsul Hari dan
Terjemahan Al-Qur‟an Studi pada
Tholib Anis, dengan Judul: Ringkasan
Beberapa Penerbitan Al-Qur'an dan
Shahih al-Mukhari (Bandung: Mizan, Cet.
Kasus Kontemporer", Suhuf Jurnal
IV, 2000).
Pengkajian Al-Qur‟an dan Budaya, Vol. 4,
Hamka, Tafsir al-Azhar (Jakarta: Pustakan No. 2, 2011.
Panjimas, t.th).
Laisa, Emna, "Islam dan
Ibnu Qayyim, Zâd al-Ma‟âd Fi Hadyi Khairil Radikalisme", Islamuna: Jurnal Studi
„Ibâd, Tahqîq Syu‟aib al-Arnauth dan Islam, Vol. 1, No. 1, 2014.
Abdil Qadir al-Arna`uth. Jilid 3, Cet. 2,
Mustaqim, Abdul, "Deradikalisasi Penafsiran
(Mesir: Dar al-Fikr, 1421).
Al-Qur'an dalam Konteks
Imam Aby Zakariya bin Syarf al-Nawawy, Keindonesiaan yang Multikultural", Suhuf
Riyadah al-Shalihin (Damaskus: Jurnal Pengkajian Al-Qur'an dan
Muassasah `Ulum al-Qur`an, 1990), cet. Budaya, Vol. 6, No. 2, 2013.
I.
Nadia, Zunly, "Akar-Akar Radikalisme Islam
Ridha, Muhammad Rasyid, Tafsir al-Qur`an al- dalam Tafsir fi Zilal Al-Qur‟an Karya
Karim (tafsir al-Manar) (Mesir: Dar al-Fikr, Sayyid Qutb", Mukaddimah: Jurnal Studi
t.th). Islam, Vol. 18, No. 2, 2012.
Salman Harun, dkk., (ed.al), Ensiklopedi al- Ratnasari, Dwi, "Fundamentalisme
Qur`an Kajian Kosa Kata dan Tafsirnya Islam", Komunika: Jurnal Dakwah dan
(Jakarta: Yayasan Bimantara, 1997). Komunikasi, Vol. 4, No. 1, 2010.
Subhan, Zaitunah, "Tafsir kebencian." Studi Bias Shidiq, Ghofar, "Teori Maqashid Al-Syari'ah
Gender dalam Tafsir Qur‟an [Tafsir of dalam Hukum Islam", Majalah Ilmiah
Hatred. The Study of Gender Biased in the Sultan Agung, 44.11.8, 2018.
Qur‟an ic Exegesis]. (Yogyakarta: LKiS,
Syukri, Ahmad, "Metodologi Tafsir al-Qur'an
1999).
Kontemporer dalam Pemikiran Fazlur
Shihab, M. Qurais, Tafsir al-Mishbah (Jakarta: Rahman", Kontekstualita, Vol. 20, No. 1,
Perpustakaan Umum Islam Jama, th. 2005.
2005).
Taufik, Zulfan, “Humanisme dan Ambivalensi
Jurnal Agama: Sinergi Pluralisme dan HAM
Abdillah, Junaidi, "Radikalisme Agama: dalam Menjaga Nilai Kemanusiaan”,
Dekonstruksi Tafsir Ayat-ayat Titik Temu: Jurnal Dialog Peradaban, Vol. 7,
No. 2, 2015.

A Rahman Ritonga 103 Memaknai Terminologi Jihad…


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2016

Wartini, Atik, "Corak Penafsiran M. Quraish


Shihab dalam Tafsir al-Misbah", Hunafa:
Jurnal Studia Islamika, Vol. 11, No. 1,
2014.
Yuslem, Nawir, "Kontekstualisasi Pemahaman
Hadis", Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu
Keislaman, Vol. 34, No. 1, 2010.

A Rahman Ritonga 104 Memaknai Terminologi Jihad…

Anda mungkin juga menyukai