Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 6

1. Akbar kurniawan (14827)


2. Alka arisma (14828)
3. Fera ramadhianti (14829)
4. Fitria khoirun nisa (14830)
5. Geri pramana aji (14831)
Fenomena sekulerisme,
radikalisme, dan
fundamentalisme dalam
beragama
Sekulerisme

Radikalisme

fundamentalisme
Pengertian
Sejarah
Pandangan islam
Sekularisme adalah sebuah paham atau ideologi yang
menyatakan bahwa sebuah institusi (baik organisasi
ataupun Negara) harus berdiri terpisah dari agama atau
kepercayaan (dogma)

fundamentalisme sebagai gerakan sosial dan keagamaan yang


mengajak umat Islam kembali kepada “prinsip” Islam yang
fundamental, kembali kepada kemurnian etika dengan cara
mengintegrasikan secara positif (dengan doktrin agama), kembali
kepada keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan,
manusia dengan kepribadiannya sendiri

radikalisme diartikan juga sebagai faham yang menginginkan


perubahan besar.
Sejarah sekulerisme

 Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa .


Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam
membawa sebuah ideologi yang menjadi kepanjangan budaya asing bernama
sekularisme
 Salah satu negara Muslim yang menerapkan sekularisme dan memilih
menjadi negara sekuler adalah Turki. Semua bermula ketika Kekhalifahan
Turki Usmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
 Lalu, muncullah negara baru Turki di era kepemimpinan Mustafa Kemal yang
dikenal sebagai Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, Turki berubah 360
derajat. Ia memilih menjadikan negeri Muslim itu sebagai negara sekuler.
"Dia menghapus kesultanan yang bersifat politik dan kekhalifahan yang
bersifat keagamaan
Sejarah radikalisme agama

a. Berawal dari Persengketaan Politik b. Kesalahan Memahami Konsep Jihad


 Jihad dalam arti perang sebagaimana
yang pernah dialami Nabi Muhammad
 munculnya kelompok pro dan pada saat itu hanya diperbolehkan
kontra yang berakhir pada pada sangat terpaksa ketika tidak
munculnya perpecahan di ditemui jalan lain untuk bernegosiasi
kalangan umat Islam menjadi tiga dan mencari solusi terbaik.
kelompok, yaitu kelompok  Sedangkan pemaknaan jihad secara
pendukung Ali (Golongan Syi’ah), modern, jihad diartikan sebagai,
kelompok pendukung Muawiyyah perang melawan hawa nafsu dan
dan kelompok yang tidak berjuang, menegakkan dan memajukan
mendukung keduanya (Golongan agama Islam, menyuruh berbuat baik
Khawarij). dan mencegah dari hal yang tidak
baik. Sehingga di era tanpa
peperangan.
Sejarah fundamentalisme agama
 Menilik fakta sejarah Islam, memang dapat dijumpai adanya
kelompok-kelompok dalam Islam yang berpandangan
fundamentalis fundamentalisis, walaupun tidak sepenuhnya muncul
sebagai reaksi terhadap modernisasi, melainkan juga karena latar
belakang politik dan teologi.
 Dalam bidang teologi misalnya ada Khawarij, kelompok ini muncul
sebagai reaksi terhadap sikap khalifah Ali Bin Abi Thalib dan
Muawiyah serta para pendukungnya dari tokoh yang bertikai ini
mengambil jalan penyelesaian dengan cara arbitrase (damai) yang
berakhir dengan kemenangan dari pihak Muawiyah. Kelompok ini
kemudian menuduh orang-orang yang terlibat dalam arbitrase
sebagai kafir.
 Kaum khawarij percaya bahwa perintah al-Qur’an untuk ”amar
ma’ruf dan nahi mungkar” harus dilaksanakan dengan cara ketat,
harfiah, dan tanpa pengecualian..
Pandangan islam terhadap isu sekulerisme

 Dalam firman allah dalam q.s. Al insan: 2-4:


 “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur, yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan
larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat”
 “sesungguhnya kami telah menunjukinya dengan jalan yang lurus, ada
yang bersyukur ada pula yang kafir”
 “sesungguhnya kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu
dan neraka yang menyala-nyala”
 Ayat-ayat di atas memberitahu dengan jelas kepada manusia, mulai dari
siapa sesungguhnya pencipta manusia, kemudian untuk apa pencipta
menciptakan manusia hidup di dunia ini. Hakikat hidup manusia di dunia
ini tidak lain adalah untuk menerima ujian dari allah swt, berupa perintah
dan larangan.
Pandangan islam terhadap isu radikalisme

 Disini cukup jelas bahwa islam sangat melarang terhadap


radikalisme, karna radikalisme adalah transformasi dari sikap
pasif atau aktivisme kepada sikap yang lebih radikal,
revolusioner, ekstremis, atau militan. Sementara istilah “radikal”
biasanya dihubungkan dengan gerakan-gerakan ekstrem kiri,
“radikalisasi”.
 Walaupun penjelasan allah dari ayat-ayat di atas telah gamblang,
namun masih ada kalangan ummat islam yang berpendapat
bahwa kewajiban untuk terikat kepada islam tetap hanya sebatas
persoalan individu dan pribadi, bukan persoalan hubungan antar
manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Untuk menjawab
persoalan itu ada banyak ayat yang telah menjelaskan hal itu, di
antaranya q.s. Al maidah: 48: “maka hukumkanlah di antara
mereka dengan apa yang allah turunkan, dan janganlah engkau
mengikuti hawa nafsu mereka (dengan meninggalkan)
kebenaran yang telah datang kepada engkau”.
Pandangan islam terhadap isu fundamentalis

 Fundamentalisme dan radikalisme pada akhirnya menjadi


kosokata agama yang sangat negatif, karena agama tampaknya
dipahamai serba tunggal,menolong,keras,mengancam,dan penuh
kekerasan,bahkan bunuh-bunuhan atas nama tuhan.
 kesimpulannya adalah pandangan islam terhadap
fundamentalisme dan radikalisme
 Islam tidak mengakui anjuran agama-agama dan falsafah-
falsafah untuk mengabaikan kehidupan spiritual dengan
menyiksa diri agar ruhani menjadi jernih dan meningkat serta
pengabain urusan dunia demi urusan akhirat. Islam telah
mengajarkan keseimbangan di antara semua ini
syukron

Anda mungkin juga menyukai