Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK DAN ALIRAN DALAM

SEJARAH UMAT ISLAM


A. Aliran Syiah
Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang
meyakini Ali bin Abi Talib dan keturunannya
sebagai pemimpin Islam setelah Nabi saw. wafat.
Para penulis sejarah Islam berbeda pendapat
mengenai awal mula golongan syiah. Sebagian
menganggap Syiah lahir setelah Nabi Muhammad
saw. wafat, yaitu pada suatu perebutan kekuasaan
antara kaum Muhajirin dan Anshar.
Beberapa sekte aliran Syiah, di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Sekte Kaisaniyah
2. Sekte zaidiah
3. Sekte imamiyah
B. Aliran Khawarij
Khawarij berarti orang-orang yang keluar
barisan Ali bin Abi Thalib. Golongan ini
menganggap diri mereka sebagai orang-orang
yang keluar dari rumah dan semata-mata untuk
berjuang di jalan Allah.

Dalam aliran Khawarij terdapat enam sekte penting,


yaitu :
1. al-Muhakkimah
2. al-Azariqah,
3. an-Najdat
4. al-Ajaridah
5. asy-Syufriyah
6. al-Ibadiyah.
C. Aliran Muktazilah
Aliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antar aliran
Khawarij dan aliran Murji’ah mengenai persoalan orang mukmin
yang berdosa besar. Menghadapi dua pendapat ini, Wasil bin Ata
yang ketika itu menjadi murid Hasan al-Basri, seorang ulama
terkenal di Basra, mendahuli gurunya dalam mengeluarkan
pendapat. Wasil mengatakan bahwa orang mukmin yang berdosa
besar menempati posisi antara mukmin dan kafir. Tegasnya,
orang itu bukan mukmin dan bukan kafir[2].

Aliran Muktazillah mempunyai lima dokterin yang dikenal dengan al-usul


al- khamsah. Berikut ini kelima doktrin aliran Muktazillah.
a. At-Taauhid (Tauhid)
b. Ad-Adl
c. Al-Wa’d wa al-Wa’id (Janji dan Ancaman).
d. Al-Manzilah bain al-Manzilatain (posisi di Antara Dua Posisi).
e. Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Perintah Mengerjakan Kebajikan dan
Melarang Kemungkaran).
D. WAHABI
1. Pengertian wahabi
Wahabi adalah pengikut Muhammad bin
Abdul Wahhab, sebuah gerakan separatis yang
muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim lll
(1204-1222 H). Gerakan ini berkedok memurnikan
tauhid dan menjauhkan manusia dari kemusyrikan
E. Ikhwanul Muslimin
1. Pengertian dan sejarah kemunculan
Ikhwanul Muslimim yang dalam bahasa indonesia
berarti "persaudaraan muslim" merupakan
organisasi islam yang bergerak di bidang dakwah
Islam di Mesir dan dunia Arab.
F. Hizburt Tahrir (HT)
1. Pengertian dan sejarah kemunculan
Hizbut Tahrir adalah partai politik yang berideologi
islam, bukan organisasi kerohanian (seperti tarekat),
hisbut tahrir didirikan di lebanon oleh syaikh taqiyuddin
an-Nabhani ini pertama kali masuk ke indonesia pada
1972.
G. JAMA'AH TABLIGH (JT)
1. Pengertian dan sejarah kemunculan
Jamaah Tabligh didirikan di india oleh syaikh
Muhammad ilyas (1303-1363 H) dan anaknya, syaikh
Muhammad Yusuf al-Kandahlawi. Syaikh Muhammad
Ilyas telah menulis sebuah kitab berjudul Malfudhat
Ilyas, sedangkan Syaikh Muhammad Yusuf menulis
kitab Hayat al-Shahabah. Jamaah ini memiliki cabang di
seluruh penjuru dunia, termasuk di indonesia.
H. Ahmadiyah
1. Pengertian dan sejarah kemunculan
Ahmadiyah (Qodiyaniyyah) merupakan sebuah
kelompok yang sangat fanatik kepada Mirza Ghulam
Ahmad Al-Qadiyani. Mirza Ghulam lahir di Qadiniyan,
India, pada 1281 H. Arti Ghulam Ahmad adalah hamba
Ahmad atau Hamba Muhammad.
I. JAMA'AH ISLAMIYAH (JI) INDONESIA
1. Pengertian dan sejarah kemunculan
Organisasi Jama'ah Islamiyah (JI) Indonesia terkait erat
dengan aktifitas para pejuang muslim Indonesia, juga
Malaysia, yang pernah ikut serta membela kepentingan
umat isl dalam peperangan di Afganistan melawan rezim
Komunis Uni Soviet, pada awal tahun 1980-an. Selain itu
berdirinya JI juga terkait erat dengan apa yang disebut
dengan Negara Islam Indonesia (NII).
J. FRON PEMBELA ISLAM (FPI)
1. Sekilas tentang FPI
FPI dideklarasikan pada 17 agustus 1998 (atau 24 Rabiuts Tsanu
1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan,
Ciputat, di Selatan Jakarta oleh swjumlah habaib, Ulama, Mubaligh,
dan aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri dari daerah
jabodetabek, dipimpin oleh habin Muhammag Rizieq bij Syihab, Lc.

2. Ajaran san Pemikiran


Sesuai latar belakang pendiriannya, FPI mempunyai sudut
pandang yang men jadi kerangka berfikir organisasi(visi),
bahwa penegakan amar ma'ruf nahi munkar adalah satu
satunya solusi untuk menjauhkan kezhaliman dan
kemunkaran.
3. Amar Ma'ruf Nahi Munkar ala FPI
Sebagaimana tertulis dalam dokumen Risalah Historis dan
Garis Perjuangan FPI, Tujuan berdirinya FPI adalah untuk
melakukan amar ma'ruf nahi munkar.
K. RADIKALISME DAN LIBERALISME
1. Radikalisme
a. Pengertian Radikalisme
Dalam bahasa Indonesia radikal bermakna menyeluruh, habis-
habisan, amat keras dalam menuntut perubahan (undang-undang,
pemerintahan tsb). Sedangkan radikalisme diartikan sebagai paham
yang mngatut pola radikal dalam politik.
b. Sejarah radikalisme Agama
Kronologi singkat radikalisme Khawarij sebagai benih gerakan radikal
dalam sejarah umat islam sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Abu Zahra,
adalah seperti berikut :
Mendesak sayyidina Ali untuk damai dengan Mu'awiyah di penghujung
kemenangan perang Shiffin.
Menentukan juru damai, yaitu Abu Musa al-asy'ari dari pada pilihan
Sayyidina Ali yaitu Abdullah bin Abbas.
Pasca kekalahan menganggap sayyidina Ali melakukan dosa besar dan
menyuruh tobat darinya, bahkan menganggapnya telah kafir.
Mengoar-ngoarkan jargon : "tidak ada hukuman kecuali milik Allah ".
Menjadikan aliran paling ekstrim dalam memaksakan pendapatnya
kepada pihak lain.
2. Liberalisme
a. Hakikat Islam Liberal
Istilah Islam liberal pertama kali digunakan oleh sarjana-
sarjana barat seperti leonard binder (Islamic Liberalism)
Charles Kurzman (Lineral Islam). Istilah ini digunakan untuk
mengistilahkan Islam bary yang sejajar dengan berbagai
mazhab dlam islam, sehingga maksudnya adalah aliran
pemikiran baruvyang bersifat kiberal di kalangan umat islam.
b. Prinsip-prinsip Liberalisme
Sekularisme, yaitu pembebasan manusia dari kungkungan
agama dan metafisika/hal gaib yang berkaitan dengannya.
Pluralisme agama, yaitu paham yang menyamakan sekua
agama (adalah benar).
Dekonstruksi agama, yaitu membongkar ajaran-ajaran
agama yang telah mapan.
3. Deradikalisme fan Deliberalisme perspektif
Ahlusunnah wal jama'ah
a. Moderasi Aswaja antara Radikalisme dan
Liberalisme
b. Deradikalisme dan Delineralisasi melalui
pendekatan moderasi Ahlusunnah wal jama'ah
c. Ahlusunnah wal jama'ah
d. Implementasi prinsip Tawassuth, Tawazun,
dan i'tidal dalam upaya deradikalisasi dan
deliberalisasi

Anda mungkin juga menyukai