Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diva Azzahra E H

NIM : 200432619258
D26
PAI MODUL BAB 11
“Gerakan dan Organisasi Islam Modern di Indonesia”

1. Jelaskan latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama!


Nahdlatul Ulama lahir dari kalangan pesantren yang gigih melawan
kolonialisme saat Indonesia berjuang meraih kemerdekaan. Mereka membentuk
organisasi gerakan Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916.
Kemudian tahun 1918 mendirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul
Fikri (Kebangkitan Pemikiran) sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum
keagamaan dan kaum santri. Selanjutnya didirikan Nahdlatut Tujjar (Gerakan Kaum
Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan
adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok
studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki
cabang di beberapa kota.
Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal, yakni mazhab
Wahabi di Mekah dan hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam
karena dianggap bi'dah, bermacam-macam reaksi datang dari berbagai kalangan
termasuk Muhammadiyah. Komunitas pesantren yang selama ini membela
keberagaman juga ikut menolak keras adanya pembatasan bermazhab dan
penghancuran warisan peradaban tersebut.
Didorong oleh niatnya yang kuat untuk menciptakan kebebasan bermazhab
serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren
memutuskan untuk membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hijaz.
Komite ini diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah. Atas desakan Komite Hijaz, dan
tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, akhirnya Raja Ibnu Saud
mengurungkan niatnya.
Itulah peran internasional pertama kalangan pesantren, yang berhasil
memperjuangkan kebebasan bermazhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan
sejarah serta peradaban yang sangat berharga. Berawal dari kesuksesan misi komite
Hijaz tersebut, kalangan pesantren merasa perlu membentuk organisasi fungsional
yang lebih sistematis untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Setelah para kiai
(ulama’) pesantren saling berkoordinasi, akhirnya muncul kesepakatan untuk
membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada
tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini pertama kali dipimpin oleh
KH. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar (Ketua Agung).

2. Apa sebab terbentuknya komite Hijaz dan apa tugas komite ini?
Kalangan pesantren memutuskan untuk membuat delegasi sendiri yang
dinamai komite Hijaz ini didorong oleh niat Raja Ibnu Saud yang kuat untuk
menciptakan kebebasan bermahzab serta peduli terhadap pelestarian warisan
peradaban.
3. Apa yang membedakan pokok-pokok ajaran antara NU dan Muhammadiyah?
NU mengikuti jalan pendekatan (al-mazhab) dari Mazhab Abu Hanifah
AlNu'man, Imam Malik ibn Anas, Imam Muhammad ibn Idris Al-Syafi'i, dan Ahmad
ibn Hanbali. Dalam bidang tasawuf mengikuti antara lain Imam alJunaid al-Bagdadi
dan Imam al-Ghazali, serta imam-imam yang lain. Ulama-ulama NU berperan sebagai
agen perubahan sosial yang dipahami secara luas telah memelihara dan menghargai
tradisi lokal dengan cara mensubordinasi budaya tersebut ke dalam nilai-nilai Islam.
Sementara Muhammadiyah mengaplikasikan Islam yang lebih modern, di
mana lembaga yang lahir dari inspirasi pemikir-pemikir Islam modern seperti
Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida sekaligus pemikir salaf
seperti Ibnu Taymiah, Muhammad bin Abdul Wahab lebih menggunakan pendekatan
pendidikan dan transformasi budaya. Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, satu
pelajaran yang paling penting dari kepemimpinan Ahmad Dahlan adalah komitmen
kuatnya kepada sikap moderat dan toleransi beragama.

4. Apa yang dimaksud dengan Salafi secara bahasa?


Menurut Buraikan (dalam Nuha (ed.), 2007:19), salaf memiliki dua
pengertian. Pertama, sisi qudwah (keteladanan), yaitu tiga generasi pertama Islam
yang disebut al-Qurun al-mufaddalah (tiga generasi unggul), yaitu generasi sahabat,
tabiin, dan tabiut tabiin. Kedua, sisi manhaj, siapa saja yang mengikuti manhaj
(paradigma) tiga generasi tersebut maka mereka disebut pengikut salaf.

5. Apa pandangan Hizbut Tahrir terhadap sistem demokrasi?


Pandangan Hizbut Tahrir terhadap demokrasi adalah HT mengharamkan pemilu
untuk memberikan suara untuk pemilihan kepala negara. Alasan pengharaman
tersebut adalah:
a. Format pemilihan kepala negara saat ini didasarkan pada sistem demokrasi
Barat yang kufur,
b. Kepala negara dipilih untuk menjalankan garis-garis besar haluan negara yang
didasarkan keputusan rakyat, bukan al-Qur’an dan sunnah,
c. Adanya kemungkinan terpilihnya wanita, orang kafir, zalim, fasik, bahkan
orang bodoh sebagai kepala negara karena mendapatkan dukungan mayoritas.

6. Apa hubungan antara LDII dengan Islam Jamaah?


LDII tidak ada hubungannya dengan Islam Jama'ah dan/atau ajaran terlarang
lainnya. LDII adalah ormas Islam yang legal, berdasarkan Undang-undang,
berasaskan Pancasila, setia dan ta'at kepada Pemerintah NKRI yang sah, memiliki
Program Umum yang dapat diketahui secara transparan oleh masyarakat seluas-
luasnya.

7. Mengapa beberapa gerakan seperti JI, MMI, FPI masuk dalam katagori Salafi radikal?
Karena mereka ini memakai banyak terminologi jihad dalam memperjuangkan
apa yang menjadi ideologinya. Kelompok ini selalu berupaya menerjemahkan Islam
dengan caranya. Setidaknya ada beberapa karakteristik dari kelompok salafi radikal;
sifatnya cenderung defensif (bertahan pada pendapatnya) saat berdialog/berdebat;
defensif atas perubahan-perubahan yang ada hubungannya dengan masalah sosial
sekalipun; absolutis dalam memahami konsepsi kebenaran; cenderung literal dalam
memahami kitab suci (teks); eksklusif dalam memandang realitas sosial dan tidak
percaya pada perubahan sosial (social enginering) dari luar agama Islam; realitas
penuh dekadensi dan immoralitas terutama dihubungkan dengan religiusitas sehingga
harus ditolak keberadaannya. Oleh sebab itu harus dilakukan perubahan kembali ke
arah zaman kemenangan

8. Dalam memutuskan hukum baru, Muhammadiyah menggunakan metode tarjih. Apa


maksud dari metode itu?
Metode tarjih adalah metode musyawarah hukum islam melalui pengumpulan
dalil-dalil terkuat dari al-Qur’an dan hadis.

9. Mengapa HT dan Salafi dimasukkan dalam katagori organisasi transnasional?


Karena mereka bersifat lintas nasional atau lintas kebangsaan, ideologi
gerakan mereka tidak lagi bertumpu pada konsep national state (melainkan konsep
umat), didominasi oleh corak pemikiran skripturalis, fundamental atau radikal, dan
tujuan mereka adalah membentuk negara islam dan mewujudkan penerapan syariat
islam baik dalam wilayah masyarakat maupun negara.

10. Menurut pendapat Anda, mana di antara organisasi-organisasi tersebut yang konsen
dalam dakwah secara politik di pemerintahan?
NU dan Muhammadiyah, karena jumlah pengikut mmereka lebih dari 80 juta
penduduk, maka pendekatan dakwahnya akan lebih soft dan fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai