Menurut sabda Rasulullah SAW umat Islam itu akan pecah menjadi 73
golongan, diantaranya itu ada firqoh syi’ah. Siapa pendiri firqoh dan bagaimana
ajarannya yang bertentangan dengan ajaran Aswaja?
Sebab Internasional
Raja Hijaz yang baru berfaham Wahabi yaitu faham yang dipelopori oleh
Muhammadf bin Abdul wahab yang sangat ekstrim dan kaku. Mereka mengaku anti
Bid’ah dan Khurafat, namun ternyata dilakukan secara berlebihan, sehiungga
semestinya tidak bid’ah pun dianggap bid’ah dan khurafat. Membaca berjanji, tahlilan
dan ziarah kubur dilarang keras bahkan semua ttempat bersejarah yang dijiarahi kaum
muslimin dihancurkan. Lebih dari itu mereka merasa benar sendiri, sehingga madzhab
madzhab selain wahabi dianggab sesat dan harus dimusnahkan.
Untuk memantapkan kedudukannya, Raja Saudi berencana mengadakan
muktamar khalifah di mekkah. Seluruh dunia di undang untuk mengirimkan
utusannya, termasuk indonesia. Untuk keperluan tersebut kaum muslimin indonesia
membentuk utusan yang terdiri dari unsur organisasi islam dan unsur ulama
pesantren. Dan unsur Pesantren yang akan menjadi utusan adalah kiyai Abdul Wahab
Hasbullah. Akan tetapi secara sepihak nama kiyai Abdul Wahab Hasbullah. Akan
tetapi secara sepihak nama Kiyai Abdul Wahab Hasbullah kemudian dicoret dan tidak
diikutkan dalam delegasi umat islam indonesia ke muktamar.
Meskipun demikian, para ulama senang apabila utusan umat Islam Indonesia mau
menyampaikan pesan utama para ulama dan kaum muslimin Indonesia agar
pemerintah baru Hijaza mau menghentikan tindakannya yang anti bermadzhab.
Titipan sederhana ini ternyata ditolak oleh calon utusan umat Islam Indonesia dengan
alasan berarti mencampuri urusan pemerintahan Negara lain.
Allah SWT rupanya mentaqdirkan dengan lantaran hal tersebut para ulama
pesantren harus bangkit, berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Tidak
ada jalan lain kecuali berjuang sendiri untuk dapat menyampaikan pendirian dan cita-
citanya kepada Raja Saudi.
Para ulama bertekad mengumpulkan kekuatan dan mengirim delegasi sendiri.
Mereka mengadakan pertemuan pimpinan K.H. Hasyim Asy'ari dan KH. A. Wahab
Hasbullah. Dalam pertemuan ini diputuskan dua masalah pokok, yaitu :
a. Mengesahkan pembentukan komite Hijaz Disusunlah oleh para ulama yang terdiri
dari K.H. A. Wahab Hasbullah sebagai delegasi resmi yang dibantu oleh Syekh
Ghinom Al-Misri dan sekretarisnya seorang pemuda yang sedang belajar di Hijaz
yaitu Dahlan dari Kertosono
b. Melahirkan Suatu organisasi yang diberi nama Nahdlatul Ulama yang berarti
kebangkitan para ulama
Sebab Nasional
Menghadapi usaha Belanda untuk memecah belah umat islam, para pemeliharaan
semangat dan kemurnian Islam. Dalam pemikiran para ulama dilestarikan disertai
dengan kematangan ilmu. Sehingga pesantren harus tampil sebagai pusat pembinaan
masyarakat Islam.