Ippnu)
- Juni 04, 2017
Pokok Bahasan :
1. Sejarah kelahiran NU dan perkembangannya
2. Sejarah berdirinya NU lokal
3. Bentuk dan sistem organisasi NU ( tujuan, struktur organisasi dan perangkat
organisasi )
4. Pengertian dan kedudukan ulama dalam NU
5. Faktor – faktor dominan NU yaitu faktor kepemimpinan dan keanggotaan NU serta
faktor keagamaan NU
Tujuan :
1. Memahami sejarah dan perkembangan baik nasional maupun lokal
2. Memahami bentuk dan sistem organisasi NU
3. Memahami kedudukan Ulama dalam NU
4. Memahamai faktor dominan NU baik faktor kepemimpinan, keanggotaan serta
faktor keagamaan
Sejaran NU
Pokok bahasan :
1. Pengertian dan dalil yang menjadi rujukan aswaja
2. Prinsip – prinsip sikap islam aswaja ( yaitu tawasuth, tawazun, I'tidal dan amar
ma'ruf nahi munkar )
3. Sejarah kelahiran aswaja dan perkembangannya di Indonesia
4. Memahami peran ulama dalam perkembangan Islam di Indonesia
Tujuan :
1. Memahami dalil – dalil yang menjadi rujukan dalam aswaja
2. Memahami prinsip – prinsip sikap Islam aswaja dan sejarah kelahiran serta
perkembangan aswaja di Indonesia
3. Memahami peran ulama' dalam perkembangan Islam di Indonesia
Kalimat ahlusunnah wal jamaah berasal adari bahasa Arab yang terdiri dari 3
kata yaitu :
- Ahlun artinya : golongan, keluarga, kelompok
- Assunah artinya sesuatu yang berasal dari Rosululloh baik berupa perkataan
(qoulunnabi), perbuatan (fi’lunnabi), Ketetapan Nabi (taqrirunnabi)
- Aljama’ah artinya jamatus shohabah, Khullafaur Rosyidin, Assawadul ‘adhom
(golongan mayoritas islam).
Jadi pengertian Ahlusunnah wal jamaah ialah golongan pengikut setia ajaran islam
yang murni sebagaimana diajarkan dan diamalkan oleh Rosulloh beserta para
shahabatnya.
Istilah Ahlu Sunah Wal Jama’ah dengan pengertian diatas berasal dari Hadist
Rosululloh SAW yang diriwayatkan oleh imam Tabrani sebagai berikut :
Artinya : “telah terpecah belah umat Yahudi atas 71 golongan dan telah terpecah
belah umat Nasrani atas 72 golongan dan akan terpecah belah umatku menjadi 73
golongan, yang selamat diantara mereka hanya satu, sedangkan sisanya binasa”.
Sahabat bertanya : “siapakah yang yang selamat itu ?” Nabi menjawab ?: “Ahlu
Sunnah Wal Jama’ah” sahabat bertanya lagi : Apakah ahlu sunah waljamaah itu?”
Nabi menjawab: “apa yang aku perbuat hari ini dan para shabatku”.
1. At tawassuth ( sikap tengah – tengah, sedang-sdang, tidak ekstrim kiri ataupun
ekstrim kanan yang diterapkan dalam berbagai bidang antara lain : aqidah, syariah,
tasawwuf/akhlaq, musyawaroh/pergaulan antar golongan, kehidupan
berbangsa/bernegara, kebudayaan, dakwah, dan bidang-bidang yang lain). Disarikan
dari firman allah SWT yang artinya :
" Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian ( umat Islam) umat pertengahan ( adil
dan pilihan) agar kamu menjadi saksi ( ukuran penilaian) atas ( sikap dan perbuatan )
manusia umumnya dan supaya Allah SWAT menjadi saksi ( ukuran penilaian) atas
( sikap dan perbuatan) kamu sekalian." (QS. Al-Baqarah,153)
2. Al – Tawazun ( seimbang dalam segala hal termasuk dalam penggunaan Dalil
'Aqli dan Dalil Naqli ). Firman Allah SWT yang artinya :
"sungguh kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti kebenaran
yang nyata dan telah kami turunkan bersama meraka al-kitab dan neraca
(penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan"
( QS. Al-Hadid, 25)
4. Amar ma'ruf nahi Munkar ( perintah perbuatan bagus dan mencegah perbuatan
jelek ) dalam Al-Qur'an disebutkan yang artinya sebagai berikut :
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada perbuatan ma'ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar " ( QS.
Ali Imron, 104 )
Pokok Bahasan :
1. Latar belakang sejarah kelahiran IPNU
2. Perjalanan IPNU – IPPNU dari masa ke masa
3. Sejaran IPNU – IPPNU lokal
4. PD/PRT (sifat, fungsi, azas, aqidah, tujuan organisasi, struktur organisasi, lambang
organiasi
5. Citra diri IPNU – IPPNU
6. Hubungan IPNU – IPPNU dengan NU beserta banom – banomnya serta ormas lain.
Tujuan :
1. Memahami latar belakang kelahiran dan perjalanan IPNU-IPPNU dari masa ke masa
2. Memahami PD/PRT IPNU-IPPNU
3. Memahami peran IPNU-IPPNU di masyarakat sebagai bagian dari organisasi pelajar
dan bagian dari NU.
I. PENDAHULUAN
Banyak ragam organisasi di Indonesia yang dapat untuk belajar dan berpartisipasi
aktif dalam pembangunan bangsa ini. Sebagai generasi muda kita perlu terjun salah
satunya tentu saja yang sesuai dengan usia, selera dan keyakinan agama kita. Karena
kita tahu keyakinan adalah dasar hidup, karena keyakinan hidup akan berlalu tanpa
membuahkan perjuangan. Oleh karena itu untuk membuahkan suatu hal, kita lebih
dahulu mengetahui segala sesuatu apa dan bagaimana hal tersebut, termasuk dengan
IPNU dan IPPNU.
Perjalanan IPNU-IPPNU
l Kongres I IPNU tanggal 28 Februari-3 Maret 1955 di Solo menghasilkan :
– Deklarasi berdirinya Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
– Penataan pelajar sesuai dengan situasi
– Bersama LP. Ma’arif NU membina sekolah dan madrasah
– Mempersiapkan terbentuknya Cabang dan Wilayah
– Memilih ketua pertama
l Kongres I IPPNU tanggal 16-19 Januari 1956 di Solo menghasilkan :
– Kebijakan bersama IPNU
– Memilih ketua pertama
l Kongres II IPNU tanggal 1-4 Januari 1957 di Pekalongan menghasilkan :
– Pembentukan wilayah-wilayah
– Mengkaji keterkaitan dengan LP. Ma’arif NU
– Berpartisipasi dalam pembelaan negara
– Mempersiapkan departemen kemahasiswaan
– Tidak membenarkan integrasi IPNU-IPPNU menjadi satu wadah
– Ketua terpilih tetap seperti semula (Tholhah Mansur)
l Kongres IPNU III IPPNU II tanggal 27-31 Desember 1958 menghasilkan :
– Mendirikan departemen perguruan tinggi
– Mempersiapkan pembentukan cabang-cabang
– Mempersiapkan pembentukan Corp Brigade Pembangunan
l Kongres IPNU V IPPNU IV bulan Juli 1965 di Purwokerto menghasilkan :
– Deklarasi berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
– Rekomendasi kepada pemerintah RI, mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari sebagai
pahlawan Nasional
– Terbentuknya Corp Brigade Pembangunan (CBP)
– Berkembangnya olahraga dan seni
l Kongres IPNU VI IPPNU V tanggal 20-22 Agustus 1966 di Surabaya menghasilkan :
– Deklarasi IPNU-IPPNU sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama
– Memindah pusat organisasi dari Yogyakarta ke Jakarta
– Berpartisipasi aktif dalam memberantas G 30 S PKI
l Kongres IPNU IX IPPNU VIII tanggal 21-24 Juni 1981 di Cirebon menghasilkan :
– Menyatakan bahwa perkembangan IPNU-IPPNU semakin menurun karena
berlakunya UU RI nomor 8/1985 tentang Ormas dan UU RI Nomor 5/1985 tentang
Parpol dan Golkar.
l Kongres IPNU X IPPNU IX tanggal 29-31 Januari 1988 menghasilkan :
– Penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi.
– Deklarasi Perubahan nama IPNU (Ikatan Putra Nahdlatul Ulama) dan IPPNU
(Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama)
l Kongres IPNU XIII IPPNU XII bulan Maret 2000 di Makassar menghasilkan :
– Mengembalikan IPNU-IPPNU ke basis pelajar dan santri
– Mengaktifkan kembali CBP (Corp Brigade Pembangunan)
l Kongres IPNU XIV IPPNU XIII tanggal 18-24 Juni 2003 di Surabaya menghasilkan :
– Perubahan kembali akronim “P” menjadi “Pelajar” sehingga sehingga IPNU singkatan
dari Ikatan pelajar nahdlatul Ulama dan IPPNU singkatan dari Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama.
– Ketua terpilih adalah rekan Mujtahidurridlo (IPNU) dan Rekanita Siti Soraya Devi
(IPPNU).
– Terbentuknya Korp Kepanduan Putri bagi IPPNU
l Kongres IPNU XV IPPNU XIV tanggal 09-12 Juli 2006 di Jakarta menghasilkan :
– Mempertegas MoU antara PP. IPNU-IPPNU dengan LP. Ma’arif NU tentang
pendirian Pimpinan Komisariat di sekolah-sekolah secara structural.
– Merubah nama Citra Diri IPNU menjadi Prinsip Perjuangan IPNU (P2IPNU)
– Memilih Ketua Umum PP. IPNU yaitu rekan Idy Muzayyad dan Ketua Umum PP.
IPPNU yaitu rekanita Wafa Patria Ummah.
2. TUJUAN
Tujuan IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah
SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta
bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham
ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar.
l Usaha, Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka IPNU melaksanakan usaha-usaha:
1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul
Ulama
dalam satu wadah organisasi.
2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai
penerus perjuangan bangsa.
3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
dengan menyusun landasan program perjuangan
sesuai dengan perkembangan masyarakat
(maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah
4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama
program dengan pihak lain selama tidak
merugikan organisasi.
3.SIFAT
IPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan,
kebangsaan dan keagamaan.
4. FUNGSI
IPNU-IPPNU berfungsi :
a. Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.
b. Wadah pengkaderan pelajar Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-kader
bangsa dan kepemimpinan Nahdlatul Ulama
c. Wadah penguatan pelajar Nahdlatul Ulama dalam melaksanakan dan mengembangkan
Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai
nahdliyah
d. Wadah komunikasi pelajar Nahdlatul Ulama untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah,
islamiyah, insaniyah dan wathoniyah.
V. LAMBANG ORGANISASI
A. IPNU
a) Lambang organisasi IPNU yang berbentuk bulat, artinya kontinyu atau terus
menerus
b) Warna dasar hijau dilingkari warna kuning berarti kebenaran dan hikmah yang tinggi
c) Warna putih suci, warna kuning di antara putih adalah hikmah dan cita-cita yang
tinggi.
d) Tiga titik diantara tulisan I.P.N.U adalah iman, islam dan ikhsan
e) Uenam sirip yang mengapit huruf I.P.N.U adalah rukun iman
f) Bintang adalah cita – cita
g) Satu bintang besar adalah Nabi Muhammad SAW
h) Empat bintang dikanan dan kiri adalah khulafaurrosyidin
i) Emapat bintang dibawah adalah empat madzhab
j) Dua kitab adalah Al – qur’an dan Hadist
k) Bulu angsa adalah pena (ilmu), bulu bersilang adalah ilmu agama dan umum
l) Sudut bintang lima adalah rukun islam
B. IPPNU
a) Lambing organisasi berbentuk segitiga adalah iman dan ikhsan, dua garis tepi dua
kalimah syahadat
b) Warna dasar hijau adalah kebenaran, putih adalah kesucian, kuning adalah hikmah
yang tinggi
c) Bintang Sembilan : satu bintang besar adalah Nabi Muhammad SAW, empat bintang
kanan kiri adalah khulafaurrosyidin, empat bintang bawah kanan kiri adalah empat
madzhab
d) Dua kitab adalah Al qur’an dan hadist
e) Bulu ayam bersilang adalah aktif menuntut ilmu baik umum maupun agama serta rajin
membaca atau menulis
f) Dua kuntum melat warna putih adalah perpadua antara agama dan umum
g) Lima titik antara tulisan IPPNU adalah rukun islam
VI. STRUKTUR ORGANISASI
l Pimpinan Pusat untuk tingkat nasional, disingkat PP.
l Pimpinan Wilayah untuk tingkat propinsi, disingkat PW.
l Pimpinan Cabang untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan dengan
kabupaten/kota, disingkat PC.
l Pimpinan Cabang Istimewa untuk luar negeri, disingkat PCI.
l Pimpinan Anak Cabang untuk tingkat kecamatan, disingkat PAC.
l Pimpinan Ranting untuk tingkat desa atau kelurahan dan sejenisnya, disingkat PR
serta
l Pimpinan Komisariat untuk lembaga pendidikan, disingkat PK.
VII. PERMUSYAWARATAN
l Permusyawaratan IPNU untuk tingkat nasional, terdiri dari : (Kongres, Kongres Luar
Biasa, Rapat Kerja Nasional)
l Permusyawaratan IPNU untuk tingkat propinsi, terdiri dari: (Konferensi Wilayah,
Konferensi Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah)
l Permusyawaratan IPNU untuk tingkat kabupaten/kota atau daerah yang disamakan
dengan kabupaten/kota, terdiri dari: (Konferensi Cabang, Konferensi Cabang Luar
Biasa, Rapat Kerja Cabang)
l Permusyawaratan IPNU untuk tingkat kecamatan, terdiri dari: (Konferensi Anak
Cabang, Konferensi Anak Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Anak Cabang)
l Permusyawaratan IPNU untuk tingkat desa/kelurahan atau sejenisnya dan lembaga
pendidikan terdiri dari: (Rapat Anggota, Rapat Anggota Luar Biasa, Rapat Kerja
Anggota)
KEORGANISASIAN
I. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah proses kerja sejumlah manusaia yang terikat dalam hubungan
formal rangka nierachi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Dr. Sarwoto,
Dasar – dasar Organisasi dan Manajemen).
Organisasi adalah wadah sekumpulan orang yang menggabungkan diri dengan
tujuan tertentu (HM. Tayor dan AG. Mears)
Organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan
tercapainya tujuan kerjasama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
(John M. Gains, Organisasi Suatu pengantar)
Dari pengertian diatas maka organisasi dapat ditinjau dari dua sorotan :
1. Organisasi sebagai wada, dimana kegiatan adminstrasi dilaksanakan sehingga
bersifat statis atau seperti benda mati
2. Organisasi sebagai hal yang hidup, manakala kita menyaksikan bahwa organisasi
dapat memprotes tindakan sewenang – wenang dari seorang oknum, organisasi dapat
merovolusi, mendukung dan tidak menyetujui dari suatu kebijakan/kebijaksanaan.
IV. TIMBULNYA ORGANISASI
1. Spontan
2. Diprakarsai
3. Dibentuk oleh organisasi yang telah ada
4. Penggabungan dan pemisahan organisasi yang ada
V. PENUTUP
Bagaimanapun juga keberhasilan suatu organisasi terletak pada kerjasama yang baik
dan kejelasan program serta tujuan organisasi tersebut. Untuk itu beberapa cirri
yang baik dari suatu organisasi antara lain :
1. Terdapat tujuan yang jelas
2. Tujuan organisasi harus dipahami dan diterima oleh setiap orang yang ada didalam
organisasi tersebut.
3. Adanya kesatuan arah (unity Of Direction)
4. Adanya satuan perintah (Unity of command)
5. Adanya pembagian tugas (Job Diskription)
6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
7. Penempatan orang sesuai dengan ahlinya
Pokok Bahasan :
1. Pengertian kepemimpinan
2. Macam – macam kepemimpinan
Tujuan :
1. Memahami pengertian kepemimpinan
2. Memahami macam – macam kepemimpinan
I. MUQODDIMAH
Secara etimologi Leadership berasal dari bahasa Inggris yang artinya pemimpin
atau kepemimpinan. Adapaun secara termilogi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Kepemimpinan adalah kemampuan atau kesiapan yang dimiliki oleh seseorang yang
dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau
perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh tersebut, selanjutnya berbuat
sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan.
Sebagai seorang kader muslim, sudah selayaknya kembali bercermin kepada sifat-
sifat Rosululloh SAW yaitu :
1. Shidiq : Benar dalam keyakinan, ucapan dan tindakan
2.Amanah : Terpercaya dalam keyakinan, ucapan, dan tindakan
bligh : Penyampaian wahyu, Idiologi organisasi, ide pribadi, maupun dari orang lain
thonah : Cerdas dan peka atau cepat tanggap terhadap problema yang terjadi dalam
masyarakat
III. TIMBULNYA PEMIMPIN
IV. TIPE KEPEMIMPINAN
1. Karismatik yaitu pemimpin yang mempunyai daya tarik dan wibawa alamiah yang
sangat tinggi, biasa dimiliki oleh orang yang sangat alim lagi sholeh, meskipun orang
tersebut sangat mudah melimpahkan pengaruh kepada orang lain.
2. Otokratrik yaitu pemimpin yang tidak dapat mendengarkan kritik, pendapat atau
saran dari orang lain atau bawahannya, dalam mencapai tujuan sesuaikan dengan
keinginannya sendiri atau pribadi, sehingga pendekatan pada bawahannya dengan
cara paksaan.
3. Liberal yaitu pemimpin yang tidak tahu menahu dengan persoalan bawahannya dan
membiarkan bawahannya mencari masalah dan pemecahan sendiri.
4. Demokratik yaitu kekuasaan sepenuhnya pada anggota, segala keputusan
berdasarkan musyawaroh bersama dengan anggotanya pemimpin mencari masalah
dan pemecahnnya.
VI. FUNGSI PEMIMPIN
Fungsi pemimpin yaitu pelopor dan penanggung jawab, idiologi dan planner, bapak dan
ibu atau orang tua dan simbol group, contoh dan pendukung konsepsi, pengarah dan
penggerak, wakil dari anggota dan pengembang imajinasi
2. Tasammuh
Sikap toleran terhadap perbedaan baik dalam masalah keagamaan, terutama
masalah masalah yang bersifat furu’ atau menjadi masalah khilafiyah, serta dalam
masalah kemasyarakatan dan kebudayaan.
3. Tawazun
Bersikap berimbang dan berhikmah, menyerasikan hikmah kepada Alloh SWT,
khikmah kepada manusia, serta lingkungan hidupnya, menyelaraskan kepentingan
masa lalu, masa kini dan masa mendatang.