2. Secara garis besar, para ulama membagi bid’ah menjadi dua (2), yaitu ….
Jelaskan pengertian dari dua (2) bid’ah tersebut!
1.Bid'ah Dhalalah, yaitu bid'ah yg mengandung unsur negatif dan dpt merusak ajaran dan
norma agama islam...masuk kedlm bid'ah ini adalah bid'ah muharramah dan bid'ah makruhah
2. Bid'ah Hasanah yaitu bid'ah yg tdk dilarang dlm agama islam krn mengandung unsur yg
baik dan tdk bertentangan dg ajaran agama. masuk kedlm bid'ah ini adalah bid'ah wajibah,
bid'ah mandubah dan bid'ah mubahah
Amaliyah-Amaliyah Warga NU
"1.TAHLILAN"
"2.ZIARAH KUBUR"
"3.MAULID NABI"
"4.ISTIGHOSAH"
"5.QUNUT"
"6.TALQIN"
"7.ADZAN 2 KALI DALAM SHALAT JUM’AT"
"8.TINGKEPAN"
"9.MERUJUK KITAB KUNING"
Pada konsep ukhuwah Islamiyah, seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena
sama-sama memeluk agama Islam. Umat Islam yang dimaksudkan bisa berada di belahan
dunia mana pun. Dalam konsep ukhuwah wathaniyah, seseorang merasa saling bersaudara
satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu, misalnya bangsa Indonesia.
Ukhuwah model ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat primordial seperti agama, suku, jenis
kelamin, dan sebagainya. Adapun, dalam konsep ukhuwah basyariyah, seseorang merasa
saling bersaudara satu sama lain karena merupakan bagian dari umat manusia yang satu yang
menyebar di berbagai penjuru dunia. Dalam konteks ini, semua umat manusia sama-sama
merupakan makhluk ciptaan Tuhan.
6. Jelaskan arti bintang sembilan (9) yang ada dalam lambang NU!
Jumlah bintang ada 9 melambangkan Walisongo penyebar agama Islam di pulau Jawa.
7. NU memiliki badan otonom (banom) sebagai perangkat yang bertugas menjalankan program
NU sesuai dengan basis keanggotaannya. Adapun banom terbagi menjadi dua (2), yakni
berdasarkan usia dan keprofesian atau kekhususan lainnya.
Sebutkan banom yang basis keanggotaannya berdasarkan keprofesian atau kekhususan,
minimal 3!
Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya:
(1) Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah disingkat JATMAN untuk
anggota Nahdlatul Ulama pengamal tharekat yang mu'tabar.
(2) Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh disingkat JQH, untuk anggota Nahdlatul Ulama yang
berprofesi Qori/Qoriah dan Hafizh/Hafizhah.
(3) Ikatan Sarjana Nahdlalul Ulama disingkat ISNU adalah Badan Otonom yang berfungsi
membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada kelompok sarjana dan kaum
intelektual.
(4) Serikat Buruh Muslimin Indonesia disingkat SARBUMUSI untuk anggota Nahdlatul
Ulama yang berprofesi sebagai buruh/karyawan/tenaga kerja.
(5) Pagar Nusa untuk anggota Nahdlatul Ulama yang bergerak pada pengembangan seni bela
diri.
(6) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama disingkat PERGUNU untuk anggota Nahdlatul Ulama
yang berprofesi sebagai guru dan atau ustadz.
(7) Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama untuk anggota Nahdlatul Ulama yang berprofesi
sebagai nelayan.
(8) Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdaltul Ulama disingkat ISHARINU untuk anggota
Nahdlatul Ulama yang bergerak dalam pengembangan seni hadrah dan shalawat.
Attawasuth, artinya mengambil jalan tengah atau pertengahan. Bahwa NU tidak bersikap
ekstrem baik ekstrem kanan ( yang berkedok agama ) maupun ekstrem kiri (komunis).
Karena kebijakan memang selamanya terletak diantara dua ujung (kana dan kiri).
Sebagaimana termaktub dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 143. Sikap
tawasuth ini sebagai bukti bahwa NU yang bersifat moderat baik dalam kegiatan sosial
politik maupun agama. Dalam kehidupan sosial politik NU tidak pernah melakukan tindakan-
tindakan makar yang melawan negara. Bahkan NU adalah organisasi yang mempunyai
peranan signifikan dalam memperjuangkan kemerdekaan maupun mempertahankan
kemerdekaan. Dalam bidang agama, NU tetap istiqomah menjalankan ajaran Islam Ahlus
sunnah Wal-jama'ah, ajaran yang mengajarkan kita untuk berlaku adil ditengah kehidupan
bersama, dan selalu bersikap membangun.
Al i'tidal berarti tegak lurus, tidak condong kekanan atau kekiri. Diambil dari kata adlu, yang
berarti keadilan sebagaimana tercantum dalam Al-qur'an surat Al-Maidah ayat 8.
kesimpulannya adalah bahwa warga NU bersikap tidak kompromi dengan sikap
mencampuradukkan antara yang benar dan yang salah. NU juga tidak berpengaruh
kepentingan-kepentingan sesaat, dengan mengorbankan sesuatu yang prinsip bagi NU dan
umat.
Attawazun, yang berati keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak berlebihan suatu unsur atau
kekurangan suatu unsur. Prinsip tawazun ini diambil dari kata Al-Waznu yang berarti alat
penimbang. Yang dimaksud disini adalah bahwa NU menyerasikan antara khidmah kepada
Allah dan khidmah kepada manusia, menyelaraskan masa lalu, masa sekarang dan masa
depan. Bagi NU tujuan hidup yang ideal adalah bahagia dunia dan akhirat.
Attasamuh, yang berarti toleran. Maksudnya adalah Nu toleran terhadap perbedaan
pandangan dalam masalah keagamaan, terutama masalah khilafiyah/furuiyyah. Begitu pula
masalah yang berhubungan dengan sosial kebudayaan atau kemasyarakatan, sebagaimana
dilakukan oleh walisongo ketika berdakwah. Yakni dengan mengejawantahkan ajaran agama
melalui sosial kultur yang ada di lingkungan masyarakat.
Amar Makruf Nahi Mungkar, artinya mengajak pada kebajikan dan mencegah pada
kemungkaran. Maksudnya mendorong kepada kebaikan, selalu mempunyai kepekaan
terhadap kejadian-kejadian dilingkungan dan mencegah hal-hal yang akan merusak moralitas
masyarakat berdasarkan tinjauan syariat.
10. Siapakah tokoh yang mencetuskan ide dan mempersiapkan kelahiran NU sampai benar-benar
berhasil?
KH. Hasyim Asy’ari