Anda di halaman 1dari 41

Sejarah & Latar Belakang

Berdirinya NU

Oleh
Ns. Mashuri, S.Ag.,M.Kep
Tujuan Perkuliahan
Mahasiswa memahami dan mengembangkan
pemahaman tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan ke NU an
Mahasiswa mampu mengambil nilai-nilai dan sejarah
perjuangandan tujuan dan kiprahnya dari awal
perintisan sampai saat ini, termasuk berkaitan dengan
masalah pendidikan
Topik Perkuliahan
1. Pengertian Jami’iyyah NU
2. Sejarah lahirnya NU
3. Asas, tujuan dan Usaha organisasi NU
4. Struktur organisasi NU
5. Lembaga ,lajnah dan badan otonom NU
6. Makna filosofis Lambang NU
7. Fikroh Nahdliyah
8. SikapNU terhadap globalisasi dan HAM
9. Beberapa keputusan penting muktamar dan Munas NU
10. Khittoh NU 1926
11. Mabadi Khoiro Ummah
12. Ijtihad Politik Kenegaraan NU
Referensi Buku
AD ART NU , PBNU 2010
Andree F, NU Vis a Vis Negara, Lkis Jogjakarta 1999
Munawar a Abdul Fattah, Tradsi orang-orang NU, Pustaka
pesantren 2006
PBNU, Keputusan Muktamar
PBNU, Keputusan Munas
PWNU, majalah AULA
Ridwan M.Ag, Paradigma politik NU, pustaka pelajar
Solahudin Wahid, Telikungan kapitalisme Global.
Tugas kelompok
Aswaja NU sebagai Manhaj Al Fikr
NU ditengah Globalisasi
Khittoh 1926 dan politik kebangsaan NU
NU dan Tradisi Sunni
NU dan Radikalisme Islam
Ijitihad Politik NU
PENGERTIAN
NAHDLATUL ULAMA : Sebagai Jami’iyyah Diniyah Islamiyah
beraqidah /berasas Islam
menganut faham Ahlussunnah
Wal Jam’ah dan
menurut salah satu dari Mazhab
empat : Hanafi, maliki, syafi’I dan
hambali
Sejarah NU
• Jamiyyah awalnya Jama’ah
• KH Abdul Wahab Hasbullah mendirikan Taswikul Al Afkar bersama
Mas Mansur di Surabaya tahun 1914 sebagai forum diskusi
keagamaan s/d sospol, tapi tidak membahas khilafiyah menjadikan
Mas Mansur keluar.
• Tokoh aktif KH Bisri Samsuri, KH Ma’shum, KH Kholil,KH Abdul
Halim.
• Awal Tahun 1924 khalifah Abdul majid, syekh azhar akan
menyelenggarakan pertemuan internasional 25 maret 1924 memutuskan
pentingnya khalifah bagi umat Islam. Tanggal 4 agustus 1924 di Surabaya
pertemuan SI, Muhamadiyah, al Irsyad, Taswikul Al Afkar, Ta’mirul
Masjid dll. Membentuk komite khilafat.
• Di Arabia Abdul Aziz Ibnu Su’ud menang berjanji mengadakan
pertemuan internasional membahas kota Suci Makkah dan Madinah.
• Konggres Islam topik utamanya gagasan ibnu Su’ud di Yogyakarta 1925
dan bandung 1926. satu bulan sebelum konggres Bandung kalangan
pembaharu mengadakan pertemuan diCianjur tanpa melibatkan
kalangan pesantren, ulama pesantren menitipkan pesan tentang
kebebasan mazhab tapi tidak dihiraukan.
Lahirnya NU
 Atas saran KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah dkk keluar
dari komite Khilafah dan mengadakan permusyawaratan di kertopaten
Surabaya tanggal 31 Januari 1926. memutuskan :
1. Meresmikan dan mengukuhkan berdirinya Komite Hijaz dengan
masa kerja sampai delegasi yang diutus menemui raja Su’ud
kembali ke tanah air.
2. Membentuk Jam’iyyah sebagai wadah persatuan para ulama dalam
tugas memimpin umat menuju terciptanya izzul Islam wal
muslimin dan mendelegasikan KH Abdul Wahab Hasbullah dan
syekh Ahmad Al Ghanaim al Misri untuk menghadap raja Saudi
Arabia dan menyampaikan tuntutan agar ajaran-ajran mazhab tetap
dilestarikan.
 KH Mas Alwi Ibnu Abdul Aziz mengusulkan nama Nahdlatul Ulama.
ASAS NU
Berasaskan Islam menganut faham ahlusunnah wal
jama’ah dan menurut salah satu dari Madzab empat :
Hanafi, maliki, syafi’I dan hambali
Tujuan
Berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunnah wal
Jama’ah dan menurut salah satu dari Mazhab Empat untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan
berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
USAHA
 Dibidang agama mengupayakan terlaksananya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlusunnah Wal jama’ah dan menurut salah satu Madzab empat
dalam masyarakat dengan melaksanakan dakawah Islamiyah dan amar
ma’ruf nahi munkar.
 Dibidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan
terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta
pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk
membina umat agar menjadi muslim yang bertaqwa, berbudi luhur,
berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna bagi agama, bangsa dan
negara.
 Dibidang sosial mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin
bagi rakyat Indonesia.
 Dibidang ekonomi mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi
untuk pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil-hasil
pembangunan dengan mengutamakan tumbuh dan berkembangnya
ekonomi kerakyatan.
 Mengembangkan usaha-usahalain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak
guna terwujudnya khaira ummah
STRUKTUR ORGANISASI
1.Pengurus Besar (PBNU)
2.Pengurus Wilayah (PWNU)
3.Pengurus Cabang (PCNU)/Cabang Istimewa
4.Pengurus Majlis Wakil cabang
5.Pengurus Ranting
Masing-masing masa jabatan 5 tahun kecuali PCI 3
Th.
PERANGKAT ORGANISASI
Lembaga : Perangkat Organisasi NU Yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan NU berkaitan dengan suatu
bidang tertentu.
Lembaganya : LDNU,LP Maarif,Rabithah Ma’ahid Al
Islamiyah,LPNU,Lembaga Pengembangan Pertanian
NU,Lakspesdam,Lembaga Kemaslahatan Keluarga
NU,Lembaga Penyuluhan Dan Bantuan
Hukum,Lesbumi,LAZISNU,Lembaga Waqof dan
Pertanahan NU,Lembaga Bahsul Masail,Lembaga Ta’mir
Masjid Indonesia, Lembaga pelayanan Kesehatan NU.
Lajnah adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama
untuk melaksanakan program Nahdlatul Ulama yang
memerlukan penanganan Khusus.

Lajnah Falakiyah, bertugas mengurus masalah hisab


dan ru’yah, serta pengembangan ilmu falak
Lajnah Ta’lif Wan Nasyr bertugas mengembangkan
penulisan, penterjemahan dan penerbitan kitab/buku
serta media informasi menurut faham Ahlussunnah
Wal Jama’ah
Badan otonom adalah perangkat organisasi NU yang
berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang
berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan
beranggotakan perorangan
Jamiiyyah Ahli Thariqah al Mu’tabarah An Nahdliyah
Jamiyyatul Qurro Wal Huffadz
Muslimat
Ansor /fatayat
IPNU/IPPNU
ISNU
SARBAMUSI
Pagar Nusa
SEJARAH LAMBANG NU
 Muktamar ke 2 dua bulan sebelumnya belum memiliki lambang, ketua
panitia KH Wahab Hasbullah memintah kepada KH Ridwan Abdullah
untuk membuat lambang NU.
 Beliau seorang ulama yang bakat melukis tetapi beberapa kali
membuat belum memuaskan padahal konggres akan digelar.
 KH Ridwan melakukan sholat Istikharah dan bermimpi melihat
sebuah gambar dilangit biru yang sama dengan bentuk NU sekarang.
 Pukul 02 didini hari beliau bangun dan membuat sketsa sesuai dengan
mimpinya.
 Pagi harinya dibuat pada kain ukuran lebar 4 meter dan panjang 6
meter yang dibeli dari Malang.
MAKNA LAMBANG NU
 Bumi : bumi adalah tempat manusia berasal, menjalani hidup dan
kembali, sesuai surat Thaha 55.
 Tampar yang melingkar dalam posisi mengikat : Tali ukhuwah yang
kokoh. Hal ini berdasarkan surat Ali Imron 103.
 Peta Indonesia : melambangkan bahwa NU didirikan di Indonesia dan
berjuang untuk kejayaan Negara RI.
 Dua simpul ikatan bawah melambangkan hubungan vertikal kepada
Allah dan hubungan horisontal dengan sesama manusia.
 Untaian tampar berjumlah 99 melambangkan 99 nama terpuji bagi
Allah ( asmaul husna )
 Empat bintang melintang atas bumi bermakna Khulafaurrosyidin .
 Satu bintang besar di tengah melambangkan Rasulullah SAW.
 Empat bintang dibawah bumi melambangkan empat Imam Madzab
Ahlussunnah Wal jama’ah.
NU DAN
AHLUSS SUNNAH WAL JAMA’AH

Oleh
Ns. Mashuri, S.Ag.,M.Kep
DEFINISI
Secara Harfiyah Ahlus-Sunnah wal Jama’ah berasal dari tiga
kata :
1. Ahlu ; yang berarti “keluarga, golongan atau pengikut”
2. As-Sunnah ; yang berarti “segala sesuatu yang diajarkan
dan diamalkan oleh Rasulullah Saw”.
3. Jama’ah ; yang berarti “para  shahabat”, atau “apa yang
disepakati oleh para shahabat
Jadi, Ahlus-Sunnah wal Jama’ah ialah :
“Golongan yang mengikuti ajaran
Islam seperti yang diajarkan dan
diamalkan Rosulullah dan para
sahabatnya”.
Lafad ahlussunah sudah disebut dalam hadits2 Nabi.
‫تعالى‬
‫ي قولـهـه تعاـلى‬
‫ـبي صـلى اللـه عليـه وسـلم فــي‬
‫عـن ابـن عمـر عـن النـبي‬
، ‫ « تـبيض وجوه أهـل السنة‬: ‫{ يوم تـبيض وجوه وتسـود وجوه } قال‬
» ‫وتسود ووجه أهل البدع‬

Istilah Ahlussunnah digunakan oleh para muhaditsin dan


pmbela hadits serta kelompok penentang mu’tazilah
sebelum Imam al-Asy’ari seperti: Ibn Kullab, al-Qalansy
dan al-Muhasiby

Setelah abad ke 4 Hijriyah istilah ahlussunnah mengerucut


pada aliran pemikiran teologi Imam al-Asy’ari (Asy’ariyah)
dan Imam al-Maturidi (Maturidiyah)
Dalam perjalanan sejarah, hanya dua
golongan yang mengklaim dirinya
Ahlussunnah Wal-Jama’ah:
1. Golongan mayoritas 2. Kelompok minoritas
kaum Muslimin yang mengikuti
(jumhur al- paradigma pemikiran
muslimin) yang Syaikh Ibn Taimiyah al-
Harrani, yang dewasa
mengikuti madzhab
ini disebut Wahhabi,
al-Asy’ari dan al-
Salafi dan lain-lain.
Maturidi
Pengikut Terbanyak
Golongan madzhab al-Asy’ari dan al-Maturidi
mendapat pengikut yang lebih banyak, karena
madzhab tersebut didasarkan pada dalil-dalil
yang kuat dari al-Qur’an, Sunnah dan dalil
rasional.
DASAR KONSEP

UMATAN FIRQAH SAWAD


WASATHAN NAJIYAH A’DHAM

AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH


DASAR KONSEP
UMMATAN WASATHAN/UMAT MODERAT
‫ون الرَّ سُو ُل َع َل ْي ُك ْم َش ِهي ًدا‬
َ ‫اس َو َي ُك‬ ُ ‫َو َك َذل َِك َج َع ْل َنا ُك ْم أُم ًَّة َو َس ًطا لِ َت ُكو ُنوا‬
ِ ‫ش َهدَا َء َعلَى ال َّن‬
“Dan demikianlah aku menciptakanmu sebagai umat yang (moderat, adil), agar kamu menjadi saksi
atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatanmu.” (QS: Al Baqarah 143).

FIRQAH NAJIYAH/GOLONGAN SELAMAT


‫ِي َيا َرسُو َل هَّللا ِ َقا َل َما أَ َنا َع َل ْي ِه َوأَصْ َح ِابي‬
َ ‫ار إِاَّل ِملَّ ًة َواحِدَ ًة َقالُوا َو َمنْ ه‬
ِ ‫ِين ِملَّ ًة ُكلُّ ُه ْم فِي ال َّن‬ ٍ ‫َو َت ْف َت ِر ُق أ ُ َّمتِي َعلَى َثاَل‬
َ ‫ث َو َس ْبع‬
“Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan semua ada di neraka kecuali satu golongan, para Sahabat
bertanya: siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: (golongan)yang mengikuti apa yang aku
dan sahabatku lakukan.” (HR. Tirmidzi)

SAWAD A’DHAM/KELOMPOK MAYORITAS

ْ َ ‫اد األ‬
‫ع َظ َم‬ َّ َّ ‫ كُل ُّ َها ِفي الن ّ َِار ِإال‬، ‫ين‬
َ ‫الس َو‬ َ ‫َو ِإ َّنأ ُ ّ َم ِتي تَ ْفتَ ِر ُق‬
َ ‫عل َى ِثنْتَيْ ِن َو َسبْ ِع‬
“Sungguh umatku akan terpecah menjadi 72 golongan, semua ada di neraka kecuali golongan mayoritas.”
(HR. Abu Ya’la)
‫فـتــ‬
SEMBRONO (‫ريط‬ ) MODERAT (‫) وـسط‬ BERLEBIHAN (‫) إفرـاط‬
Masalah Perbuatan Manusia

QADARIYAH: meyakini AHLUSSUNNAH: JABARIYAH:


jika manusi punya meyakini jika manusia meyakini jika
KEYAKINAN
kebebasan penuh dalam
setiap tindakannya, Allah
tidak punya peran apapun.
memiliki usaha atas
tindakannya, tetapi
tindakan itu di bawah
seluruh tindakan
hamba adalah
ciptaan Allah,
bayang-bayang kehendak manusia tidak punya
Allah. Manusia adalah kuasa apa-apa
pelaku Allah adalah
penciptanya.

JAHMIYAH: meyakini jika AHLUSSUNNAH: MUJASSIMAH:


Alah tidak memiliki nama meyakini jika Allah meyakini Allah
Masalah Sifat Allah

dan sifat, karena dengan memiliki nama dan sifat memiliki jisim
nama dan sifat Allah akan sebagaimana yang layaknya makhluk.
menyerupai makhluk disebutkan dalam al- Dan sifat-sifat Allah
Quran, tetapi tidaklah tak ubahnya sifat
sama dengan makhluk. makhluk.
‫فـتــ‬
SEMBRONO (‫ريط‬ ) MODERAT (‫) وـسط‬ BERLEBIHAN (‫) إفرـاط‬

PEMIKIRAN
JAHMIYAH: berpendapat
jika iman tidak ada
hubungannya dengan amal.
AHLUSSUNNAH:
berpendapat iman dan
amal saling terkait.
HARURIYAH:
berpendapat jika
pelaku dosa besar
Iman dan Amal

Seorang pendosa besar Seorang yang melakukan dihukumi kafir dan


tetap memiliki iman dosa besar imannya masuk neraka
sempurna. Dengan iman berkurang. Dosa besar
dosa tiada arti, sama halnya tidak menyebabkan
ketaatan tidak berarti seseorang kafir, tidak pula
dalam kekafiran. sempurna imannya.

LIBERALISME: apa saja AHLUSSUNNAH: PURITANISME:


boleh dilakukan asalkan Substansi Islam adalah Islam telah
baik menurut si pelaku. melakukan apa yang sempurna. Suatu hal
dilakukan Nabi sesuai boleh dilakukan jika
kemampuan dan pernah dilakukan
meninggalkan yang oleh Rasulullah.
DILARANG Nabi sekuat
tenaga.
‫فـتــ‬
SEMBRONO (‫ريط‬ ) MODERAT (‫) وـسط‬ BERLEBIHAN (‫) إفرـاط‬

TINDAKAN
KHAWARIJ: Memusuhi AHLUSSUNNAH: SYIAH:
Ali bin Abi Thalib

Ali beranggapan bahwa Ali menghormati Ali sebagai Mengkultuskan Ali


telah kafir karena sahabat, khalifah dan karena menganggap
melakukan dosa besar menantu Rasulullah SAW. Ali sebagai imam
Masalah

dengan menerima tawaran yang ma’shum


damai dalam peristiwa seperti para Nabi.
tahkim Bahkan ada
kelompok yang
menganggapnya
Tuhan (sab’iyah)
NAWASHIB: Memusuhi AHLUSSUNNAH: SYIAH:
Husain bin Ali

dan menganggap Husain Menghormati dan Mengkultuskan


Masalah

sebagai pemberontak yang mencintai Husain sebagai Husain sebagai


melakukan makar keturunan Nabi. “Husain imam Ahlul Bait
terhadap Yazid bin dari aku dan aku dari yang ma’shum
Mu’awiyah Husain” (al-Hadits) seperti para Nabi
Tafrith/Sembrono Ifrath/Berlebihan

Liberal ASWAJA Radikal


“Masyarakat Muslim di pulau Jawa tempo dulu memiliki pandangan dan madzhab
yang sama, memiliki satu referensi dan kecenderungan yang sama. Semua
masyarakat Jawa ketika itu menganut dan mengidolakan satu madzhab yakni
Imam Muhammad bin Idris Al- Syafi’i dan di dalam masalah teologi atau
aqidahnya mengikuti madzhab Imam Abu Hasan al ‘Asy’ari dan di bidang
Tasawuf mengikuti madzhab Imam al – Ghazali dan Imam Abi al Hasan al
Syadili, Rodiallahu Anhum Ajma’in”. (KH. Hasyim Asy’ari)

“Dengan mengikuti satu madzhab tertentu akan lebih dapat terfokus pada
satu nilai kebenaran yang haqiqi, lebih dapat memahami secara
mendalam dan akan lebih memudahkan dalam mengimplementasikan
amalan”. (KH. Hasyim Asy’ari)

“Hendaknya kita tetap eksis berpedoman pada Al Kitab, Al Sunnah, dan


apa saja yang menjadi tuntunan para Ulama, panutan umat yakni Imam
Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin
Hambal Ra. Merekalah Ulama yang Mujma ‘Alaih, sah untuk diikuti dan
dilarang keluar dari madzhab madzhab mereka.” (KH. Hasyim Asy’ari)
ASWAJA
Tasawuf
Al-Ghazali
Asyariyah Text in
Syafi’iyah
here

Malikiyah

AKIDAH FIKIH

Hanabilah

Maturidiyah Hanafiyah
Tasawuf
A-Syadzili
.
MADZHAB TEOLOGI
ASYARIYAH MATURIDIYAH

Mengikuti Imam Abu Hasan al- Mengikuti Imam Abu Manshur al-
Asy’ari (873-935 M) Maturidi (w. 944 M)

Madzhab teologi ini dipilih karena merupakan merupakan akidah yang dianut
mayoritas ulama’-ulama’ Islam.
MADZHAB FIKIH
Mengikuti Imam Abu Mengikuti Imam Malik
Hanifah Nu’man bin bin Anas (714-800 M)
Tsabit (80-148 M )

HANAFIYAH MALIKIYAH

SYAFI’IYAH HANABILAH

Mengikuti Imam Mengikuti Imam


Muhammad bin Idris Ahmad bin Hanbal
al-Syafi’i (767-819 M) (781 - 855 M)

Madzhab-madzhab tersebut dipilih disebabkan penisbatan


pada pendirinya dapat dipertanggung jawabkan. Dan
pemikiran dan ide-ide nya terkodifikasi dengan baik.
‫لماذا نتمذهب؟‬
‫هناك أكثر من مائتي سبب في أن نتمذهب‪ ،‬أذكر بعضها‪:‬‬
‫‪‬إن المذاهب المعتبرة (األربعة) كلها محررة ومهذبة ومسندة‪.‬‬
‫‪‬إن للمذاهب المعتبرة (األربعة) كلها أصوال ثابتة مقررة وفروع‬
‫ثابتة محررة‪.‬‬
‫‪‬المذاهب ُسلَّم الزم وضروري لفهم القرآن والسنة وليست منافسة‬
‫لهما‬
‫‪‬قوله صلى هللا عليه وسلم ”ما أنا عليه وأصحابي“ يحدد مناحي‬
‫اإلجتهاد ليصير تسلسل الفقه كما يلي‪ :‬النبي – الصحابة –‬
‫التابعين– المذاهب األربعة – النهضيون ‪....‬‬
HAKEKAT IBADAH
Ibadah adalah:‫خلوق‬k‫م‬k‫قورحمة لل‬kk‫خا‬
‫ ل‬kk‫لا‬ k‫عظيم‬
kkk‫ت‬
Ibadah dibagi dua: ‫يفية‬k‫ا ك‬k‫ه‬k‫ما ل‬
‫يفية محددة‬k‫ا ك‬k‫ه‬k‫يس ل‬k‫محددة وما ل‬
Dzikir termasuk ibadah yang ‫يفية محددة‬k‫ا ك‬k‫ه‬k‫يس ل‬k‫ل‬
Cara berdzikir diserahkan kepada pe-dzikir masing-
masing, tetapi lebih afdlol meniru cara-cara atau
ramuan yang dibuat para ulama/wali
Sumber hukum yang dianut oleh ASWAJA
dan disepakati Ulama

Al-Qur’an (bayan Ilahi)


Hadits (bayan Nabawi)
Ijma’ (bayan istiqro’i)
Qiyas bayan qiyasi)
IMPLEMENTASINYA...
TAWASSUL DAN DALILNYA:
 Dalilnya adalah perbuatan para sahabat. Mereka selalu dan terbiasa
bertawasul dengan rasulullah SAW setelah beliau wafat.
 Seperti yang diriwayatkan Imam al-Baihaqi dan Ibnu abi Syaibah dengan
sanad yang shohih:
 "Sesungguhnya orang-orang pada masa kholifah Umar bin Khattab Ra
tertimpa paceklik karena kekurangan hujan. Kemudian Bilal bin al-Harits
Ra datang ke makam Rasulullah SAW dan berkata: "Ya rasulullah,
mintakanlah hujan untuk umatmu karena mereka telah binasa."
Kemudian ketika Bilal tidur didatangi oleh Rasulullah SAW dan berkata:
datanglah kepada Umar dan sampaikan salamku kepadanya dan
beritahukan kepada mereka, bahwa mereka akan dituruni hujan. Bilal lalu
datang kepada kholifah Umar dan menyampaikan berita tersebut. Umar
menangis dan orang-orang dituruni hujan.
 Letak dalil dari riwayat tersebut adalah perbuatan Bilal bin Al-Harits,
seorang sahabat Nabi SAW yang tidak diprotes oleh kholifah Umar
maupun sahabat-sahabat Nabi lainnya
IMPLEMENTASINYA...
TAHLIL, MATANG PULUH, NYATUS, TINGKEPAN,
NYEWU, DLL... Adalah terbingkai dalam satu bingkai
yaitu DOA dan doa termasuk dzikir dan dzikir tidak
perlu ada “cara/paket khusus” dari Nabi.
...‫خ العبادة‬k‫الدعاء م‬
‫ وقال ربكم ادعوني‬:‫ حقيقة الدعاء هي امتثال ألمر هللا المشار إليه بقوله تعالى‬
...‫أستجب لكم‬
‫ر‬k‫ه لوال ذلك األم‬k‫ام‬k‫كان األولياء والصالحون لن يدعوا هللا خوفا من اته‬
PRINSIP-PRINSIP ASWAJA-NU
Pertama, prinsip tawassuth, yaitu jalan tengah, tidak
ekstrem kanan atau kiri.
Kedua, prinsip tawâzun, yakni menjaga
keseimbangan dan keselarasan, sehingga terpelihara
secara seimbang antara kepentingan dunia dan
akherat, kepentingan pribadi dan masyarakat, dan
kepentingan  masa kini dan masa datang.
Ketiga, prinsip tasâmuh, yaitu bersikap toleran
terhadap perbedaan pandangan, terutama dalam hal-
hal yang bersifat furu'iyah, sehingga tidak terjadi
perasaan saling terganggu, saling memusuhi, dan
sebaliknya akan tercipta persaudaraan yang islami
(ukhuwwah islâmiyyah).
REFLEKSI SEPUTAR ASWAJA DAN NU
Aswaja NU merupakan “formulasi konsesus dari
sejumlah pemahaman keislaman yang
disistematisasikan”
 Hadits “MAA ANA ‘ALAYHI WA ASHAABY...”
merupakan titik tolak formulasi faham ASWAJA-NU.
NU tidak hanya berisi ASWAJA. Jika hanya berisi
ASWAJA, maka tidak perlu dibentuk organisasi,
tetapi cukup melalui pengajian majelis-majelis
ta’lim.
Karena Indonesia adalah negara yang majmuk, maka
perlu adanya ASWAJA NU

Anda mungkin juga menyukai