Pd
fatchulhuda48118@gmail.com
089673417144
KE NU AN
Tujuan Perkuliahan
Mahasiswa memahami dan mengembangkan
pemahaman tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan ke NU an sebagai induk
organisasi Universitas Nahdlatul Ulama
Surakarta (UNU Surakarta), Mahasiswa
mampu mengambil nilai-nilai dan sejarah
perjuanganasa dan tujuan dan kiprahnya dari
awal perintisan sampai saat ini, termasuk
berkaitan dengan masalah pendidikan.
TOPIK PERKULIAHAN
Sejarah lahirnya NU
Struktur organisasi NU
Lembaga, lajnah dan badan otonom NU
Makna filosofis Lambang NU
Fikroh Nahdliyah
Sikap NU terhadap globalisasi dan HAM
Beberapa keputusan penting muktamar dan Munas NU
Khittoh NU 1926
Mabadi Khoiro Ummah
Ijtihad Politik Kenegaraan NU
Resolusi Jihad NU
Dasar-dasar Faham Keagamaan NU
REFRENSI BUKU
AD ART NU PBNU 2010,
Andree F, NU Vis a Vis Negara, Lkis Jogjakarta 1999
Munawar a Abdul Fattah, Tradsis orang-orang NU,
Pustaka pesantren 2006
PBNU, Keputusan Muktamar
PBNU, Keputusan Munas
PWNU, majalah AULA
Ridwan M.Ag, Paradigma politik NU, pustaka pelajar
Solahudin Wahid, Telikungan kapitalisme Global.
TUGAS KELOMPOK
Aswaja NU sebagai Manhaj Al Fikr
NU ditengah Globalisasi
Khittoh 1926 dan politik kebangsaan NU
NU dan Tradisi Sunni NU
dan Radikalisme Islam
Ijitihad Politik NU
NAHDLATUL ULAMA : Sebagai
Jamiiyyah Diniyah Islamiyah
beraqidah /berasas Islam menganut
faham Ahlussunnah Wal Jamah dan
menurut salah satu dari Mazhab empat :
Hanafi, maliki, syafiI dan hambali.
SEJARAH NU
Jamiyyah awalnya Jamaah KH Abdul Wahab Hasbullah mendirikan Taswikul
Al Afkar bersama Mas Mansur di Surabaya tahun 1914 sebagai forum diskusi
keagamaan s/d sospol, tapi tidak membahas khilafiyah menjadikan Mas
Mansur keluar. Tokoh aktif KH Bisri Samsuri, KH Mashum, KH Kholil,KH
Abdul Halim. Awal Tahun 1924 khalifah Abdul majid, syekh azhar akan
menyelenggarakan pertemuan internasional 25 maret 1924 memutuskan
pentingnya khalifah bagi umat Islam. Tanggal 4 agustus 1924 di Surabaya
pertemuan SI, Muhamadiyah, al Irsyad, Taswikul Al Afkar, Tamirul Masjid
dll. Membentuk komite khilafat. Di Arabia Abdul Aziz Ibnu Suud menang
berjanji mengadakan pertemuan internasional membahas kota Suci Makkah
dan Madinah. Konggres Islam topik utamanya gagasan ibnu Suud di
Yogyakarta 1925 dan bandung 1926. satu bulan sebelum konggres Bandung
kalangan pembaharu mengadakan pertemuan diCianjur tanpa melibatkan
kalangan pesantren, ulama pesantren menitipkan pesan tentang kebebasan
mazhab tapi tidak dihiraukan.
LAHIRNYA NU
Lahirnya NU Atas saran KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab
Hasbullah dkk keluar dari komite Khilafah dan mengadakan
permusyawaratan di kertopaten Surabaya tanggal 31 Januari
1926. memutuskan : 1.Meresmikan dan mengukuhkan
berdirinya Komite Hijaz dengan masa kerja sampai delegasi
yang diutus menemui raja Suud kembali ke tanah air.
2.Membentuk Jamiyyah sebagai wadah persatuan para ulama
dalam tugas memimpin umat menuju terciptanya izzul Islam
wal muslimin dan mendelegasikan KH Abdul Wahab
Hasbullah dan syekh Ahmad Al Ghanaim al Misri untuk
menghadap raja Saudi Arabia dan menyampaikan tuntutan agar
ajaran-ajran mazhab tetap dilestarikan. KH Mas Alwi Ibnu
Abdul Aziz mengusulkan nama Nahdlatul Ulama
Berasaskan Islam
menganut faham ahlusunnah wal jamaah
dan menurut salah satu dari Madzab
empat : Hanafi, maliki, syafiI dan
hambali
Berlakunya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlusunnah wal Jamaah dan menurut
salah satu dari Mazhab Empat untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang
demokratis dan berkeadilan demi
kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
Dibidang agama mengupayakan terlaksananya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlusunnah Wal jamaah dan menurut salah satu Madzab empat dalam
masyarakat dengan melaksanakan dakawah Islamiyah dan amar maruf nahi
munkar.
Dibidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan terwujudnya
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan
yang sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi muslim
yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna
bagi agama, bangsa dan negara.
Dibidang sosial mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi
rakyat Indonesia.
Dibidang ekonomi mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi untuk
pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil-hasil pembangunan
dengan mengutamakan tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
Mengembangkan usaha-usahalain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak
guna terwujudnya khaira ummah
Pengurus Besar (PBNU)
Pengurus Wilayah (PWNU)
Pengurus Cabang (PCNU)/Cabang Istimewa
Pengurus Majlis Wakil cabang (MWCNU)
Pengurus Ranting
Masing-masing masa jabatan 5 tahun
kecuali PCI 3 Th.
PERANGKAT ORGANISASI
Lembaga : Perangkat Organisasi NU Yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan NU berkaitan dengan suatu
bidang tertentu. Lembaganya : LDNU, LP Maarif,
Rabithah Maahid Al Islamiyah, LPNU, Lembaga
Pengembangan Pertanian NU, Lakspesdam, Lembaga
Kemaslahatan Keluarga NU, Lembaga Penyuluhan Dan
Bantuan Hukum, Lesbumi, LAZISNU, Lembaga Waqof
dan Pertanahan NU, Lembaga Bahsul Masail, Lembaga
Tamir Masjid Indonesia, Lembaga pelayanan Kesehatan
NU.
Lajnah adalah perangkat organisasi Nahdlatul
Ulama untuk melaksanakan program Nahdlatul
Ulama yang memerlukan penanganan Khusus.
Lajnah Falakiyah, bertugas mengurus masalah
hisab dan ruyah, serta pengembangan ilmu falak
Lajnah Talif Wan Nasyr bertugas
mengembangkan penulisan, penterjemahan dan
penerbitan kitab/buku serta media informasi
menurut faham Ahlussunnah Wal Jamaah.
Badan otonom adalah perangkat organisasi NU
yang berfungsi melaksanakan kebijakan
Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan
kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan
perorangan Jamiiyyah Ahli Thariqah al
Mutabarah An Nahdliyah, Jamiyyatul Qurro Wal
Huffadz, Muslimat, Ansor /fatayat, IPNU/IPPNU,
ISNU, SARBAMUSI, Pagar Nusa.
SEJARAH LAMBANG NU Muktamar ke 2 dua bulan
sebelumnya belum memiliki lambang, ketua panitia
KH Wahab Hasbullah memintah kepada KH Ridwan
Abdullah untuk membuat lambang NU. Beliau seorang
ulama yang bakat melukis tetapi beberapa kali
membuat belum memuaskan padahal konggres akan
digelar. KH Ridwan melakukan sholat Istikharah dan
bermimpi melihat sebuah gambar dilangit biru yang
sama dengan bentuk NU sekarang. Pukul 02 didini
hari beliau bangun dan membuat sketsa sesuai dengan
mimpinya. Pagi harinya dibuat pada kain ukuran lebar
4 meter dan panjang 6 meter yang dibeli dari Malang.
MAKNA LAMBANG NU
Bumi : bumi adalah tempat manusia berasal, menjalani hidup dan
kembali, sesuai surat Thaha 55.
Tampar yang melingkar dalam posisi mengikat : Tali ukhuwah yang
kokoh. Hal ini berdasarkan surat Ali Imron 103.
Peta Indonesia : melambangkan bahwa NU didirikan di Indonesia
dan berjuang untuk kejayaan Negara RI.
Dua simpul ikatan bawah melambangkan hubungan vertikal
kepada Allah dan hubungan horisontal dengan sesama manusia.
Untaian tampar berjumlah 99 melambangkan 99 nama terpuji bagi
Allah ( asmaul husna .
Empat bintang melintang atas bumi bermakna Khulafaurrosyidin
Satu bintang besar di tengah melambangkan Rasulullah SAW.
Empat bintang dibawah bumi melambangkan empat Imam Madzab
Ahlussunnah Wal jamaah.