Anda di halaman 1dari 14

KEDUDUKAN HADITS TENTANG KEUTAMAAN BULAN RAJAB

(Studi Kritik Sanad Hadits Pada Kitab Durratun Nasihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad
Karya ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Al-Syakir Al-Khubawy)

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Pada Jurusan Ilmu Hadits
Fakultas Ushuluddin dan Adab
UIN “Sultan Maulana Hasanuddin Banten”
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Di susun oleh :

NUR AHMAD MIFTAHUL ULUM


NIM : 171370013

JURUSAN ILMU HADITS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI “SMH” BENTEN

TAHUN 2021 M/1442 H


PROPOSAL

KEDUDUKAN HADITS TENTANG KEUTAMAAN BULAN RAJAB

(Studi Kritik Sanad Hadits Pada Kitab Durratun Nasihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad Karya
‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Al-Syakir Al-Khubawy)

A. Latar Belakang Masalah

Kaum muslimin sepakat bahwa segala ucapan,perbuatan atau taqrir yang


bersumber dari Rasulullah SAW tentang masalah syariat atau masalah kepemimpinan
dan peradilan, yang sampai kepada kita dengan sanad yang shahih, menjadi hujjah
bagi kaum muslimin, dan berbagai sumber syariat dimana para mujtahid dapat
menggali hukum syariat yang berkaitan dengan perbuatan hamba.1

Sistem sanad merupakan cara yang paling efektif untyuk mengetahui keadaan
hadis Nabi apakah suatu hadis dapat diterimamaupun ditolak dan masuk dalam
kategori apakah hadis tersebut menurut pembagian yang telah ditetapakan oleh ahli
hadis datri segi para periwayat hadis.2 Ibnu Al-Mubarak mengatakan “al-isnad min al-
din,wa lawla al-isnad laqola man sha’a masha’a : sanad adalah bagian dari
agama,seandainya tidak mendapat sanad, tentu orang berkata sekenhendak hatinya” .
Al-Tawri juga mengatakan “ al- isnad silah mu’min : sanad adalah senjata orang
mukmin3

Peneliatian hadis sangat erat kaitannya dengan takhrij. Takhrij merupakan


langkah awal dalam penelitian hadis, karea dengan takhrij. Pertama,kita dapat
mengetahui asal usul riawayat hadis yang akan diteliti.Kedua, mengetahui seluruh
Riwayat hadis yang akan diteliti. Ketiga, mengetahui ada tidaknya syahid dan
muthabi’ didalam sanad yang diteliti.Hal ini sangat erat sekali kaitannya dengan
penentun kualitas sebuah hadis.4

1
Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2015) hal,
30
2
Yusuf Kurniawan, Luqhthah Dalam Persepektif Hadis,dalam Skripsi,( Fakultas Ushuluddin
dan Studi Agama,UIN Raden Intan Lampung) hal.10.
3
Mahmud Al-Thahan, Metode Takhrij Al-Hadis dan Penelitian Sanad hadis( Surabaya
:IMTYAZ,2015 )hal.131.
4
Ahmad izzan, Studi Takhrij Hadis,( Bandung ;Tafakur,2012 )hal. 3-4.
Peran penelitian memang sangat penting dalam sebuah hadis, karena dengan
ilmu ini kita dapat mengetahui apakah suatu hadis itu dapat dipertanggung jawabkan
ke-shahihannya.Dengan demikian, penulis memcoba untuk mengkaji dan meneliti
hadis-hadis yang terdapat didalam salah satu kitab karya syeikh Ustman bin Hasan bin
Ahmad Al-Khubawy yang cukup masyhur dikalang pesantren-pesantren Salafiyah
dinegri kita khususnya dipesantren-pesantren salafiyah,5 yaitu kitab Durratun
Nasihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad yang merupakan salah satu kitab yang menyajikan
tentang berbagai macam kisah (hikayat), nasehat-nasehat, peringatan, cerita-cerita
menarik, maupun keutamaan-keutamaan dari setiap ibadah. Misalnya keutamaan
berpuasa, keutamaan bulan Rajab, keutamaan bulan Sya’ban, keutamaan bulan
Ramadhan, serta Keutamaan shalat sunnat seperti tarawih, witir, dhuha, tasbih dan
tahajud. Kemudian, di dalamnya tertulis keutamaan atau fadhilah shalat berjama’ah,
menghormati orang tua, dan berdzikir, yang didukung oleh penjelasan hukum
Berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Secara keseluruhan kitab tersebut terdiri dari 27
bab dengan jumlah hadis-hadis yang terkandung di dalamnya kurang lebih sebanyak
832 buah hadis.

kata Durratun Nāshihīn bermakna Mutiara para juru nasehat. Di dalam


muqodimah kitab ini disebutkan sekilas riwayat hidup pengarang yaitu seorang ulama
yang hidup pada abad ke-18 H, dengan nama lengkapnya adalah ‘Utsman bin Hasan
bin Ahmad Al-Syakir Al-Khubawy (1224 M). Beliau menetap disebuah kota besar
yang disebut dengan Konstatinopel (Istambul, Turki).6 Nama al-Khaubawi
dinisbatkan dengan kata khaubah yang berarti para pekerja tarbazun.7
Penulisan dan penyusunan kitab Durratun Nāshihīn selesai pada tahun 1804
M/ 1224 H. ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Syakir al Khaubawi meninggal pada
tahun 1804 M tidak lama setelah selesai menyusun kitab tersebut.8

5
Penyebutan Salafiyah yakni untuk pesantren yang mengajarkan kitab kuning dengan sistem
bandongan atau makna gandul dan untuk membedakan dengan pesantren modern yang biasanya sudah
tidak mengajarkan kitab kuning. Lihat Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang
Pandangan Hidup Kiyai, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 21.
6
Usman Al-Khaubawi, Durratun Nāshihīn fi al-wa’zi wa al-Irsyadi, (Beirut: Dar al-fikr,
1998), hal. 3.
7
Umar Ridha Kahhalah, Mu’jam al-muallafin tarajim musannifi al- Kutub al-Arabiyah,
(Beirut: Dar al-Haya’, 1957), hal. 252.
8
Usman Al-Khaubawi, Durratun Nāshihīn fi al-wa’zi wa al-Irsyad, (Beirut: Dar al-fikr,
1998), hal. 3.
Kitab Durratun Nashihin termasuk kitab yang cukup popular di Indonesia.9
Menurut penelitian Martin van Bruinessen dan penelitian Masdar F. Mas`udi dkk.,
Durratun Nashihin kerap dijadikan rujukan di masjid-masjid, musholla, sekolah, dan
terutama pesantren-pesantren di Sumatera, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Madura. Durratun Nashihin pun sudah banyak orang yang
menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan berbagai macam penerbit.10
Bahkan sebagian besar santri pondok pesantren mengenal kitab Durratun Nashihin
sehingga kitab ini dijadikan salah satu kitab favorit di sejumlah pesantren. Tidak
hanya di Indonesia, kitab ini juga populer di berbagai negara Islam seperti, Indonesia,
Malaysia, Turki, Mesir, Yordania, dan India.

Dalam kitab Durratun Nashihin sendiri sebenarnya al-Khaubawy tidak pernah


mencantumkan rantai perawi (sanad) dalam tiap-tiap hadis yang ia cantumkan dalam
kitabnya. setiap pembahasan keutamaan-keutamaan ibadah disertai dengan berbagai
kisah dan hikayat yang diambil dari beberapa kitab, diantaranya Raunaq al-
Majalis, Karya Syaikh Umar bin Abdullah As-Samarqand, Zahratuh ar-Riyadl
terjemah kitab Bahjah al-Anwar, Karya Syaikh Sulaiman bin Dawud, Mabsuth al-
Bakriy syarh Mabsuth, Karya Syaikh Abu Bakar, terkenal dengan sebutan Jawahir
Zadah, Ar-Risalah, Karya Syaikh Ahmad bin Muhammad, Raudlah al-Ulama’, Karya
Syaikh Husain bin Yahya al-Bukhara al-Hanaf dan lain-lain, yang kesemuanya adalah
kitab yang menerangkan hikmah, nasehat dan hikayah, serta beberapa kitab Tafsir
madzhab Abu Hanifah. Demikianlah Sumber-sumber rujukan yang digunakan oleh
Al-Khubawy dalam kitabnya Durratun Nasihin ketika menerangkan terkait masalah-
masalah agama. Dengan demikian Kitab  Durrotun  Nashihin tidak  sesuai dengan
kaidah ilmiah dan agama.11

9
Selain kitab Durratun Nasihin, banyak kitab-kitab yang sama masyhurnya di tanah air ini
khususnya dikalangan pesantren-pesantren salafiyah seperti: kitab Nasaih Al-‘Ibad Karya Syaikh
Nawawi Al-Bantani, kitab Tanqih al-Qaul Al-Hasis Fi Syarkhi Lubab Al-Hadits Karya Syaikh Nawawi
Al-Bantani, Kitab Qurrah Al-‘uyun karya Abu Muhammad Al-Tihami, Kitab an-Nasha-‘ih Ad-
Diniyyah, dan lain sebagainya.
10
Diantara kitab Durratun Nashihin yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
seperti: Terjemah Durratun Nashihin : Mutiara Petuah Agama (Penerjemah, Achmad Sunarto,
penerbit: Bintang Terang), Durratun Nashihin:Mutiara Mubaligh (penerjemah: Abdullah Sbonhadji,
penerbit: Almunawar), Terjemah Durratun Nashihin (Penerjemah: Abu H.F Ramadlan, Penerbit:
Mahkota Ilmu,Surabaya), Terjemah Lengkap Durratun Nashihin : Mengandung Bimbingan Agama
yang Diajarkan Rasulullah SAW (Penerjemah: Abu Muhammad Ismail Al-Hasany, Umar Sa’id, & Abu
Bakar. Penerbit: Pustaka Adil, Surabaya), dan lain sebagainya.
11
Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2002), hal. 276.
Kritik terhadap Hadis sudah ada sejak zaman klasik, baik yang dilakukan oleh
umat Islam maupun orang di luar Islam. Kritik yang ditujukan terhadap Hadis ini pasti
sangat memberikan dorongan kepada umat Islam untuk menelusuri dan meneliti
kembali keabsahan Hadis tersebut. Dengan demikian maka hukum-hukum Islam
dapat dilaksanakan atas dasar dan sumber hukum yang kuat. Penelitian terhadap
hadis-hadis yang terdapat dalam kitab kitab Durratun Nasihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad
ini merupakan salah satu upaya dalam memenuhi tuntutan tersebut.
Dari latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk meneliti kualitas atau
kedudukan hadits-hadits yang berkaitan dengan keutamaan bulan Ramadhan dalam
kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad, karya ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad
Al-Syakir Al-Khubawy dari segi Sanad. Oleh karena itu judul yang diangkat oleh
penulis untuk penelitian ini adalah: Kedudukan Hadits Tentang Keutamaan Bulan
Rajab (Studi Kritik Sanad Hadits dalam Kitab Durratun Nasihin Fil Wa’zhi Wal
Irsyad Karya ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Al-Syakir Al-Khubawy).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad ?


2. Bagaimana kualitas sanad hadis-hadis tentang keutamaan bulan Rajab yang
terdapat dalam kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad ?

C. Tujuan Penelitian

Bearanjak dari ketertarikan penulis dalam mengkaji tentang hadis-hadis


keutamaan bulan rajab, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
tidak lain yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kualitas sanad tentang hadis keutamaan bulan rajab


didalam kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad, khususnya pada bab
keutamaan bulan rajab.

2. Untuk memenuhi tugas dan syarat dalam menyelesaikan gealar sarjana


setrata 1 (S1) pada fakultas Ushuluddin dan Adab Universitas Islam Negri
(UIN) Maulana Hasanuddin Banten.
D. Manfaat Penelitian

1. Terkait dengan tujuan yang terealisasi, peneliti ini sangat mengharapkan bisa
memberikan manfaat yang bersifat praktis dan akademis. Secara praktis,
dengan melakukan penelitian kualitas sanad seperti ini, penulis dapat
mepraktikan takhrij hadis dan kritik sanad yang diperoleh selama
kuliah.Secara akademis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan
informasi, pemahaman, dan kontribusi bagi khazanah ilmu pengetahuan,
khususnya bagi akademisi hadis maupun ilmu hadis.

2. Bagi penulis sendiri, penelitian ini dapat menambahkan wawasan keilmuan


dan pengalaman penulis dalam melakuakan sebuh penelitian dan
memperdalam pengetahuan dan mengenai pentinya memahami hadis secara
propesional dan komperehensif untuk dijadikan pedoman hidup.

E. Tinjauan Pustaka

Novi Aryanita menulis sebuah Skripsi yang berjudul, “Personifikasi dan


Simile dalam Terjemahan Kitab Durratun Nashihin Karya Achmad Sunarto
(Tinjauan Balaghah)” pada Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selesai pada tahun
2015. Dalam penelitiannya tersebut lebih fokus kepada tinjauan kebahasaan yaitu
dengan menjelaskan tentang gaya bahasa personifikasi dan simile yang terdapat
dalam kitab Durratun Nashihin karya ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Syakir al-
Khaubawi dalam tinjauan Balaghahnya.

Ridho Ilahi Dhohir menulis sebuah Skripsi yang berjudul “Kritik Hadis-
Hadis Viral Tentang Keutamaan Bulan Rajab “12pada jurusan Ilmu Al-Quran dan
Tafsir, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta,selesai pada tahun 2018.Dalam penelitiannya ini meneliti tentang hadis-
hadis yang berhubungan dengan bulan rajab yang viral dimedia sosial.

Siti Munawarah Hilmiyah menulis sebuah Skripsi yang berjudul “Kualitas


Sanad Hadis Tentang Dajjal Dalam Kitab Dzurrat Al-Nasihin” pada jurusan Ilmu
Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Negri Syarif
Ridho Ilahi Dhohir, menulis sebuah Skripsi yang berjudul “Kritik Hadis-Hadis Viral
12

Tentang Keutamaan Bulan Rajab “ dalam Skripsi pada jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta,selesai pada tahun 2018.
Hidayatullah Jakarta,selesai pada tahun 2018.Dalam penelitiannya ini meneliti
tentang untuk mengetahui kualitas sanad hadis tentang kemunculan Dajjal di
muka bumi.

Miftachul Ulum Menulis sebuah jurnal yang berjudul”Pendanpingan


Pembahasan Kitab Kuning Durratun Nasihin Dalam Pembentukan Karakter
Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan“13Institut Pesantren
Lamongan,pada tahun 2018.penelitian ini menjelaskan pendidikan karakter dan
penanaman kebiasaan (harbit) tentang hal-hal yang baik dalam
kehidupan,sehimgga seseorang memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi,
serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Dari penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan


penelitian yang akan diangkat penulis. Persamaannya adalah beberapa penelitian
fokus terhadap kitab kitab Durratun Nashihin, bulan Ramadhan, kajian sanad
hadis. Adapun perbedaannya adalah, penulis memfokuskan untuk meneliti
kualitas sanad hadis dalam bab pertama dalam kitab Durratun Nashihin yakni bab
keutamaan bulan Rajab.

F. Kerangka Teori

Kerangka teori, atau yang juga disebut sebangai kerangka pemikiran, adalah
jalan pikiran menurut kerangka yang logis untuk menagkap, menerangkan, dan
menunjukan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan. Kerangka teori yang
sesuai berfungsi sebagai tuntunan untuk menjawab, memecahkan, atau menerangkan
masalah yang diidentifikasikan itu.

13
Miftachul Ulum, Menulis sebuah jurnal yang berjudul”Pendanpingan Pembahasan Kitab
Kuning Durratun Nasihin Dalam Pembentukan Karakter Santri Pondok Pesantren Sunan Drajat
Lamongan“ dalam Jurnal Annual Coference on Egagetment, Institut Pesantren Lamongan Oktober
2018.
Adapun kerangka teori yang penulis gunakan dalam menjawab masalah pada
penelitian ini, adalah teori Takhrijul Hadis dengan menjadikan kitab Durratun
Nashihin sebagai sumber primer.

Kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad adalah salah satu kitab yang
menyajikan tentang nasehat-nasehat, peringata, cerita-cerita menarik, hikayat dan
penjelasan hukum. Berdasarkan Al- Qur’an dan Hadis kata Durratun Nashihin
bermakna Mutiara para juru nasehat. Didalam muqoddimah kita ini disebutkan
sekilas tentang riwayat hidup pengaran yaitu seorang ulama yang hidup pada abad ke-
18 H, dengan nama lengkap ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asyakir Al-Khubawy
(1224 M). Beliau menetap disebuah kota besar yang bernama Konstatinopel
( Istanbul-Turki).14Nama Al-Khubawy dinisbatkan dengan khaubah yang berarti para
pekerja tarbazun.15 Penulisan dan penyusunan kita Durratun Nashihin selesai pada
tahun 1804 M/1224 H. Utsman bin Hasan bin Ahmad Asyakir Al-Khubawy
meninggal pada tahun 1804 M tidak lama setelah selesai menyusun kitab tersebut.

Pada penelitian ini, penulis hanya mempokuskan pada bab ke-1 yakni bab
keutamaan bulan Rajab dalam kitab Durratun Nashihin. Dan hanya mengambil lima
buah hadis saja pada bab tersebut menarik untuk di teliti kualitas sanadnya karenan
kelima hadis tersebut masih dipertanyakan didalam kitab Durratun Nasihin itu
sendiri. Secara keseluruhan kitab tersebut terdiri dari 27 bab dengan jumlah hadis-
hadis yang terkandung didalamnya yang kurang lebih sebanyak 832 hadis. Jika
penulis melakukan penelahaan seluruhnya akan memkan banyak waktu dan halaman
yang teramat banyak teks yang digunakan dalam pentakhrijan adalah kitab Durratun
Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad karya Utsman bin Hasan bin Ahmad Asyakir Al-
Khubawy versi cetakan Dar al-fikr,Beirut,1998.

14
Utsman Al-Khubawy, Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad,(Dar al-fikr, Beirut:
1998),hal.3
15
Umar Ridha Kahhalah, Mu’jam al-muallafin tarajim musannifin al-Kutub a-Arabiyah,
(Beirut: Dar al-Haya,1957,hal 252.
G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut.

1. Jenis penelitian

Dalam menyusun skiripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian


pustaka atau Library reseach jenis penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang terdapat didalama perpustakaan, seperti:buku-buku,
majalah, dokumen, cetakan, kisah-kisah sejarah serta menelaah dan meneliti
terhadap sumber-sumber keperpustakaan baik dari Al-Qur’an maupun as-Sunah,
kitab-kitab fiqih, karya-karya ilmiah, artikel serta jurnal yang berkaitan dengan
masalah keutamaan bulan rajab.

Adapun tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:

2. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dimna data dapat diperoleh. Penelitian ini
merupakan penelitian pustaka/Libray reseach. Oleh karena itu data yang dihimpun
untuk penulisan skripsi ini adalah pengumpulan data -data atau bahan yang ada
hubungannya dengan pokok permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan kajian
pustakaan murni yakni pengumpulan data baik primer maupun skunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang penulis jadikan sebagai rujukan utama
dalam membahas da meneliti permasalahan ini, data tentang hadis-hadis yang
berkaitan dengan keutamaan bulan rajab yaitu dari sumber asli karya Utsman bin
Hasan bin Ahmad asyakir Al-Khubawy.

b. Data Sekunder

Dta sekunder adalah data yang mengutip dari sumber lain, yakni suatu data
yang didapat dari pihak lain atau tidak langsung dari subyek penelitian dan hanya
menjadi pelengkap saja, yang mendukung dan memperkuat data primer ini bersumber
dari literatur lain yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diangkat oleh penulis.
Dengan demikian keberadaan data ini nadalah sebagai pendukung dan pelengkap data
primer.

3. Teknik Pengumpulan Data

Jenis penelitian dalam hal ini yang bersumber pada kajian hadis Rasulullah
Saw maaka dalam pengumpulan data penulis mencari lafadz hadis beserta sanad dan
perawinya serta lafadz-lafadz yang mempunyai kesamaan makna. Kemudian dikaji
serat dianalisis sehingga dapat diketahui status hadis tersebut dan makna yang
terkandung didalamnya.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulakan dan diperoleh makan data tersebut dianalisis


melalui metode Takhrijul Hadis dengan dua pendekatan.

1. Melakukan al-I’tibar dengan menyertakan sanad-sanadnya yang lain dalam


hadis tertentu, yang didalam hadis tersebut hanya diriwayatkan oleh seorang
aja.

2. Pendekatan sanad, pendekatan sanad ini untuk mengetahui sanad -sanad


hadits yang dita’dil (dipuji) dan yang di tarjih (dicela) kredibitasnya,
disertakan dengan meneliti dari pribadi priwayatnya.

3. Mengkaji tentang kebersambungan sanad

4. Meneliti syadz dan illat dari perawi

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penyusunan dan memberi gambaran uraian dari


pembahasan penelitian ini, penulis akan menguraikan rincian pembahsan yang akan
dilakukan.Penelitian ini akan dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari beberapa sub-
sub. Aadapun sistematiaka penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I: Berisi pendahuluan ynag merupakan gambaran secara global tentang


pembahsan-pembahsan pada bab-bab selajutnya. Didalamnya menguraikan latar
belakang masalah atau alasan terkait tema atau judul yang diangkat. Setelah
menguraikan latar belakang trsebut, penulis merumuskan beberapa pertanyaan untuk
dijawab dalam karya tulis ini. Penjelasan terkait tujuan dan manfaat penelitian juga
sangant diperlukan dalam penelitian ini.Selanjutnya adalah tinjauan pustaka, kerangka
teori, metodologi penelitian, dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan

BAB II: Menjelaskan tentang metode dan kajian sekilas terkait bulan rajab
yang kemudian terbagi menjadi beberapa sub, yaitu gambaran umum tentang takrij,
urgensi, manfaat, dan kegunaan takhrij, sepintas tentang sejarah takrij,metodologi
dalam pentakhrijan, nama-nama kitab takhrij. Bab ini ditutup dengan pemaparan
singkat tentang kajian yang terkait Bulan Rajab diantaranya, pengertian Rajab,
keutamaan-keutamaan Bulan Rajab dan yang terakhir adalah ibadah dan tradisi
khusus pada Bulan Rajab.

Sedangkan pada BAB III: Menerangkan sekilas tentang, ‘Utsman bin Hasan
bin Ahmad asyakir al-Khubawy dan kitab Durratun Nashihin Fil wa’zhi Wal Irsyad
yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini. Pembahasannya meliputi, Biografi
‘Utsman bin Hasan bin Ahmad asyakir al-Khubawy. Kemudian Bab ini ditutup
dengan meninjau terhadap isi kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad dengan
cara menjelaskan isi kandungan kitab berupa : format kitab dan metode penulisan,
sistematiaka penulisan, kandungan hadis, penilaian para ulama terhadap kitab
Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad.

Selanjutnya pada BAB IV: Merupakan bab inti dalam penelitian ini.Penulis
memapaerkan mengenai kualitas hadis-hadis tentang keutamaan Bulan Rajab, yang
mana pada bab ini merupakan penelitian hadis dengan menggunakan metodologi
takhrij hads. Penulis hanya meneliti lima hadis dengan meliputi pembahasan, takhrij
hadis, analisis sanad, penelitian hadis, kemudian diakhiri skema sanad hadis.

Sebagai bab terakhir,BAB V:Merupakan bagian penutup yang terdiri dari


kesimpulan yang didasarkan pda keseluruhan urain dan pembahasan yang telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dan juga memuat saran-saran yang diperlukan
bab ini berusaha untuk menjawab pertanyaan yang dibuat pada rumusan masalah
sehingga dapat mengetahui jawaban dari rumusan masalah tersebut. Selain itu juga,
bab ini memberikan saran agar memotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pembahsan ini. Kemudian pada sub terakhir, yaitu mencantumkan semua
referensi yang telah digunakan oleh penulis dalam penelitian ini dengan memberikan
nama daftar pustaka. Kemudian penulis menambahkan lampiran dan riwayat hiup
penulis.

I. Outline

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Kerangka Pemikiran
G. Metodologi Penelitian
H. Sistematika Pembahasan

BAB II: GAMBARAN UMUM TENTANG TAKHRIJ DAN SEKILAS KAJIAN


BULAN RAJAB

A. GAMBARAN UMUM TENTANG TAKHRIJ


1. Pengertian Takhrij
2. Urgensi, Manfaat Dan Kegunaan Takhrij
3. Sepintas Tentang Sejarah Takhrij
4. Metodologi dalam Pentakhrijan
5. Nama-nama Kitab Takhrij
B. SEKILAS KAJIAN BULAN RAJAB
1. Pengertian Rajab
2. Keutamaan-keutamaan bulan Rajab
3. Ibadah dan Tradisi khusus pada bulan Rajab
BAB III: SEKILAS TENTANG ‘UTSMAN BIN HASAN BIN AHMAD AL-
SYAKIR AL-KHUBAWY DAN KITAB DURRATUN NASHIHIN

A. Biografi ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Al-Syakir Al-Khubawy


1. Sketsa Kehidupannya
2. Pandangan Ulama terhadap ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Al-
Syakir Al-Khubawy
B. Tinjauan Terhadap Kitab Durratun Nashihin Fil Wa’zhi Wal Irsyad
1. Format Kitab dan Metode Penulisan
2. Sistematika Penulisan
3. Kandungan Hadits
BAB IV: KEDUDUKAN HADITS TENTANG KEUTAMAAN BULAN RAJAB

A. Hadis Pertama
1. Takhrij Hadis
2. Analisis Sanad
3. Penilaian Hadis
4. Scema Sanad Hadits
B. Hadis Kedua
1. Takhrij Hadis
2. Analisis Sanad
3. Penilaian Hadis
4. Scema Sanad Hadits
C. Hadis Ketiga
1. Takhrij Hadis
2. Analisis Sanad
3. Penilaian Hadis
4. Scema Sanad Hadits
D. Hadis Keempat
1. Takhrij Hadis
2. Analisis Sanad
3. Penilaian Hadis
4. Scema Sanad Hadits
E. Hadis Kelima
1. Takhrij Hadis
2. Analisis Sanad
3. Penilaian Hadis
4. Scema Sanad Hadits

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai