Anda di halaman 1dari 3

Zakat fitrah merupakan rukun iman yang keempat setelah puasa.

Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan Setiap umat Islam menjelang Idul Fitri pada
bulan Ramadhan.
Zakat fitrah yang termasuk rukun Islam keempat ini wajib dilaksanakan sebelum shalat Idul
Fitri, yang besarnya ukuran dalam bentuk beras atau makanan pokok adalah sebanyak 1 sha’
( 3 kilogram).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan. Ibnu Umar Ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat
muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil ataupun
besar. Beliau SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk
shalat”. (HR. Bukhari Muslim).
Makna pemberian zakat fitrah setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, selain untuk
menyucikan diri, juga bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang
mampu.
Memberikan zakat fitrah bertujuan pula untuk berbagi kebahagiaan dan kemenangan di hari
raya yang bisa dirasakan semua kaum muslim, termasuk fakir maupun golongan masyarakat
miskin yang serba kekurangan.
Kewajiban zakat fitrah wajib ditunaikan semua orang, baik laki-laki, perempuan, anak-anak
hingga orang dewasa dan lansia dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan
Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya
Idul Fitri.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan zakat, salah
satunya disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
“Khudz min amwaalihim shadaqatan tuthohhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa salli
‘alaihim inna solataka sakanul lahum; wallaahu Samii’un ‘Aliim”
Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka,
dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. (QS. At-Taubah: 103).
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam
mengambil sebagian dari harta benda para pengikutnya sebagai sedekah atau zakat.
Ini untuk menjadi bukti kebenaran tobat mereka (pengikut Muhammad SAW), karena
sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari dosa yang timbul karena
mangkirnya mereka dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat “cinta harta” yang
mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan itu.
Selain itu, sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari semua sifat-sifat jelek
manusia yang timbul karena harta benda, seperti kikir, tamak, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakat dari kaum Muslimin.
Makna pemberian zakat fitrah setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, selain untuk
menyucikan diri, juga bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang
mampu.
Selama zakat itu belum dibayarkan oleh pemilik harta tersebut, maka selama itu pula harta
bendanya tetap bercampur dengan hal orang lain, yang haram untuk dimakannya.
Akan tetapi, bila mengeluarkan zakat terbebas dari sifat kikir dan tamak. Menunaikan zakat
akan menyebabkan keberkahan pada sisa harta yang masih tinggal sehingga ia tumbuh dan
berkembang biak.
Sebaliknya, bila zakat itu tidak dikeluarkan, maka harta benda seseorang tidak akan
memperoleh keberkahan.
Zakat Fitrah Keutamaannya Sebagai Penyempurna Ramadan

Zakat fitrah merupakan amalan yang dilaksanakan sebelum salat Idul Fitri pada keesokan
harinya.
Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan kepada setiap umat muslim sebagai santunan
kepada orang-orang miskin, juga sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan dan sebagai
penyempurna ibadah puasa yang telah dijalankan.

Ketentuan zakat fitrah tersebut didasarkan pada hadis Rasulullah SAW :

،‫الذ َك ِر َواُأل ْنثَى‬


َّ ‫ َو‬،ِّ‫ َعلَى ْال َع ْب ِد َو ْال ُحر‬،‫صاعا ً ِم ْن َش ِعي ٍْر‬
َ ْ‫ أو‬،‫صاعا ً ِم ْن تَ َم ٍر‬ َ ‫ط ِر‬ ْ ِ‫ض َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم زَ َكاةَ ْالف‬
َ ‫فَ َر‬
َّ ْ ْ
‫صاَل ِة‬
َّ ‫س إلى ال‬ ِ ‫ج النا‬ِ ْ‫أن تَُؤ َّدى قَب َْل ُخرُو‬ ْ ‫ َوأ َم َر بِهَا‬، َ‫ص ِغي ِْر َوال َكبِي ِْر ِمنَ ال ُم ْسلِ ِم ْين‬
َّ ‫َوال‬

Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau
gandum atas oaring muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wamita, anak-anak dan
orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid)
‘Idul Fitri” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebagai sesuatu yang diwajibkan, zakat fitrah memiliki keutamaan dan hikmah dimana kita
bisa berbagi dengan sesama melalui zakat yang kita tunaikan sekaligus membersihkan diri
dari hal-hal yang dapat mengotori pahala ibada puasa.

Keutamaan zakat fitrah sebagai penyempurna Ibadah Puasa Ramadan, yaitu :

1. Membersihkan Diri & Menyempurnakan Puasa

Keutamaan zakat fitrah yang pertama adalah dilihat dari kebermanfaatannya bagi yang
berpuasa. Dengan melakukan zakat fitrah akan membersihkan dirinya dari dosa dan
perbuatan keji serta menyempurnakan ibadah puasa yang telah dijalankan selama satu bulan
penuh.
Selama menjalankan ibadah puasa tentunya kita masih sering melakukan khilaf dan
perbuatan dosa baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dari itu, fungsi dari membayar
zakat fitrah juga untuk membersihkan diri dari perbuatan dosa dan keji seperti berkata kotor,
berdusta, hasut, dan dengki antar sesama dan sebagainya. Oleh karena itu, zakat fitrah ini
hadir sebagai pengganti dan penyempurna terhadap hal-hal yang masih kurang.

2. Berbagi Terhadap Sesama Muslim

Selanjutnya keutamaan zakat fitrah yang kedua ialah dilihat dari kemaslahatan umat. Bahwa
dengan mengeluarkan zakat fitrah, menjadi bukti kepedulian antar sesama muslim, terlebih
terhadap fakir miskin yang sangat membutuhkan uluran tangan saudara muslim yang lain.
Hal ini juga tentunya terdapat momen yang tepat dimana kita bisa berbagi sehingga bisa
merayakan hari kemenangan yakni, Idul Fitri bersama-sama. Kita menyadari bahwa
kebahagiaan dan kemenangan muncul tatkala kita mampu berbagi dan membuat orang lain
juga bahagia. Melalui pembayaran zakat fitrah, saudara muslim yang berada dalam kondisi
kekurangan akhirnya mendapat bantuan seperti, kebutuhan pokok sehingga ia juga dapat
merayakan hari raya sama seperti muslim yang lainnya.
3. Hari kemenangan dan kebahagiaan

Keutamaan zakat fitrah yang ketiga adalah memaknai bahwa Hari Raya Idul Fitri merupakan
hari kemenangan dan hari kebahagian bagi umat muslim setelah berhasil selama sebulan
penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan, menahan diri dari hawa nafsu.
Namun kebahagiaan ini kemungkinan besar tidak dirasakan oleh fakir miskin, melihat
kekurangan yang ada di diri mereka. Berbeda halnya dengan kebahagiaan yang dirasakan
oleh orang yang memiliki kecukupan harta atau orang mampu lainnya.

Oleh karena itu, kewajiban membayar zakat fitrah ini merupakan solusi syari’at untuk
mewujudkan kebahagiaan yang merata kepada umat Muslim secara menyeluruh. Hal ini
sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

“Cukupilah kebutuhan (fakir miskin), agar mereka tidak meminta-minta pada hari seperti
ini.” (Sunan Daruqutni : 67)

Ada beberapa waktu yang diutamakan dalam membayar zakat fitrah, diantaranya yaitu
sebagai berikut:

1. Waktu yang diperbolehkan, yakni awal ramadhan hingga hari penghabisan ramadhan.
2. Waktu wajib, yakni dimulai saat terbenamnya matahari pada hari terakhir ramadhan.
3. Waktu utama, yakni sesudah sholat subuh.
4. Waktu makruh, yakni sesudah sholat idul fitri.
5. Waktu haram, yakni dibayar sesudah terbenamnya matahari di idul fitri.

Anda mungkin juga menyukai