JURNAL
READING
OF DYSTOSIA
Modified By : Kelompok 6
1.Abdul Hendrik Mustofa
2.Nurul Aliyah
5.Pusfita
Ringkasan Artikel
Menurut Manuaba distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan. Lahirnya kepala umumnya diikuti dengan
lahirnya bahu dalam waktu sekitar 24 detik, namun jika lebih dari 60 detik tidak
terjadi persalinan bahu maka disebut dengan distosia bahu (Setyarini & Suprapti,
2018).
1
Ringkasan Artikel
Menurut ahli obstetric dan ginekologi Amerika dan Inggris, Sebagian besar
kasus distosia bahu memang terjadi karena janin yang terlalu besar
melewati panggul berukuran normal. Dari data yang didapat persalinan yang
mengalami distosia bahu sekitar 1% untuk bayi dengan berat dibawah 4kg,
sekitar 5% untuk bayi dengan berat antara 4 – 4,5 kg dan sekitar 10% untuk
bayi dengan berat badan lebih dari 4,5%
(Menticoglou, 2019).
Dalam penelitian lain distosia ditemukan paling banyak terjadi pada remaja
usia 16-19 tahun, dari datanya disebutkan bahwa distosia pada remaja
paling banyak ditemukan pada paritas 0, yaitu sebanyak 6 kasus (50%)
sedangkan paritas ≥ tidak ditemukan kasus distosia remaja sehingga wanita
nullipara beresiko sebesar 5-6 kali untuk mengalami distosia dalam
persalinan (Paat, Suparman, & Tendean, 2016).
2
Latar Belakang
Antepartum Intrapartum
Riwayat distosia bahu Kala I persalinan memanjang
sebelumnya
Secondary arrest
Makrosomia >4500 gram
Kala II persalinan memanjang
Diabetes melitus
Augmentasi oksitosin
IMT > 30 kg/m2
Persalinan pervaginam yang
Induksi persalinan ditolong dukun
CPD
4
Kelainan jalan
Lanjutan… Kelainan tenaga lahir
Bentuk janin lebih Kelainan respon
Kontraksi lebih besar Ketokolamin psikologis
PAP Sempit
besar dari power
Vasokontriksi
Tenaga cepat pembuluh darah di
habis Janin Kesulitan meometrium
melewati PAP
Kesulitan Persalinan
Distosia
(Wahyudin, 2020).
Nyeri akut
Resiko cidera Kekurangan
volume cairan
Resiko infeksi 5
Lanjutan…
KOMPLIKASI
Trauma persendian : dislokasi persendian bahu, fraktur
Trauma jalan lahir
tulang humerus, fraktur tulang leher
B
I A
B Y
U Perdarahan post partum Trauma Medula Oblongata: asfiksia, gangguan jantung I
Tatalaksana Umum
Episiotomi : tujuannya untuk memperluas jalan lahir
Tekanan Ringan Pada Suprapubik dan bersamaan dilakukan traksi bawah pada kepala janin
Manuver Mc Robert
a. Dengan posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya,
minta dua asisten (boleh suami atau anggota kelurganya) untuk membantu ibu
b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah anus ibu) untuk mengerakkan
bahu anterior di bawah symphisis pubis. Hindari tekanan yang berlebihan pada bagian kepala bayi karena
mungkin akan melukainya
c. Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah
dengan lembut. Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh dan
bisa menyebabkan ruptur uteri
7
Lanjutan…
Tatalaksana Khusus
Jika bahu masih belum dapat dilahirkan, lakukan hal berikut :
• Masukkan salah satu tangan kedalam vagina dan lakukan penekanan pada bahu
anterior, kearah sternum bayi, untuk memutar bahu bayi dan mengurangi diameter bahu
8
Lanjutan…
Manuver Rubin
• Pertama dengan menggoyang-goyang kedua bahu janin dari satu sisi ke sisi lain
• Bila tidak berhasil, tangan yang berada di panggul meraih bahu yang paling mudah
Manuver Hibbard
Menekan dagu dan leher janin ke arah rectum ibu dan seorang asisten menekan
kuat fundus saat bahu depan di bebaskan. Penekanan fundus yang dilakukan pada
saat yang salah akan mengakibatkan bahu depan semakin terjepit
9
Lanjutan…
Posisi Merangkak
• Coba ganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlahan
• Segera setelah lahir bahu anterior lahirkan bahu posterior dengan tarikan perlahan ke arah
Manuver Zavanelli
• Mengembalikan posisi oksiput anterior atau posterior bila kepala janin telah berputar dari posisi
tersebut
• Memfelsikan kepala dan secara perlahan mendorongnya masuk kembali ke vagina yang diikuti
• Memberikan terbutaline 250 mg sub kutan untuk menghasilkan relaksasi uterus (Wahyudin,
2020).
10
Lanjutan…
Adapun penatalaksanaan menurut (Akbar, 2019) terdapat beberapa Sedangkan, singkatan HELPERR berasala dari AAFP
singkatan seperti BE CALM ataupun HELPER. Singkatan BE CALM ALSO course syllabus, yaitu:
berasal dari ACOG Optimizing Obstetric Protocols yaitu :
Help. Call for help
Breath. Do not push
Evaluate for episiotomy
Elevate the legs into McRoberts positions
Legs. McRobert’s position
Call for help
Pressure. Suprapubic pressure
Apply suprapubic pressure (do not use fundal pressure)
Maneuvers deliver the posterior arm or perform rational maneuvers Roll the patient onto all fours
11
Kesimpulan
12
Rekomendasi
13