I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang:
Manual Mutu UPT Puskesmas Pecangaan Kabupaten Jepara
adalah dokumen yang menjelaskan secara garis besar sistem manajemen
mutu yang disusun dalam rangka untuk memberikan informasi yang
konsisten ke dalam maupun keluar tentang sistem peningkatan mutu dan
kinerja UPT Puskesmas Pecangaan.
Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang
dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan
operasional UPT Puskesmas Pecangaan.
Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk
memastikan tercapainya komitmen mutu, sasaran mutu serta kepuasan
pelanggan sehingga tujuan Puskesmas secara keseluruhan dalam aspek
mutu tercapai.
Manual Mutu ini disiapkam oleh Tim Manajemen Mutu UPT
Puskesmas Pecangaan dan disahkan oleh Kepala Puskesmas.
Manual ini akan ditinjau ulang kembali minimal 6 bulan dari sejak
dikeluarkan untuk penyesuaian/perbaikan bila diperlukan.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran umum organisasi
UPT Puskesmas Pecangaan terletak di Kecamatan Pecangaan
yang merupakan bagian wilayah administrasi di Pemerintah
Kabupaten Jepara dengan batas-batas Kecamatan adalah sebagai
berikut :
1) Sebelah Barat : Kecamatan Kedung
2) Sebelah Timur : Kecamatan Kalinyamatan dan Kec. Batealit
3) Sebelah Selatan : Kecamatan Kalinyamatan
4) Sebelah Utara : Kecamatan Tahunan dan Kec. Batealit
Wilayah kerja UPT Puskesmas Pecangaan dengan total luas
wilayah 3.539,896 Ha, terdiri dari 12 desa meliputi :
1) Desa Rengging
2) Desa Troso
3) Desa Ngeling
4) Desa Pecangaan Kulon
5) Desa Karangrandu
6) Desa Gerdu
7) Desa Kaliombo
8) Desa Pulodarat
9) Pecangaan Wetan
10) Lebuawu
11) Krasak
12) Gemulung
Sampai akhir tahun 2015 UPT Puskesmas Pecangaan masih
membawahi 1 Puskesmas Pembantu, dan 12 Pos Pelayanan
Kesehatan Desa (PKD), dengan jenis pelayanan berupa promotif,
preventif, kuratif.
UPT Puskesmas Pecangaan beralamat Jalan Raya Jepara –
Kudus km.13 Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan,
Kabupaten Jepara 59462 dengan penduduk 78.970 orang
penduduk.
UPT Puskesmas Pecangaan dengan karyawan 56 orang, terdiri
dari terdiri dari 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 10 orang
Keperawatan, 2 orang bidan Puskesmas, 5 orang bidan PONED, 12
orang bidan desa, 2 orang Asisten Apoteker, 2 orang tenaga analis,
1 orang D1 Gizi, 1 orang sanitarian, 1 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 1 orang Rekam Medis, 1 orang Radiografer dan
lainnya adalah tenaga kebersihan dan penjaga malam Puskesmas.
2. Kebijakan mutu :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas
Pecangaan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan.
b. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan
fakta.
c. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada
pada lampiran pedoman ini.
B. Ruang Lingkup:
Lingkup Pedoman Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Standar
Akreditasi Pukesmas, yang meliputi: Persyaratan Umum, Sistem Manajemen
Mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumberdaya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat,
yang meliputi: Pelayanan promosi kesehatan , Pelayanan Kesehatan
Lingkungan, Pelayanan KIA-KB, Pelayanan Gizi, Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, dan Pelayanan Klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan UKP.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan, dokumen level 2: Pedoman/manual, dokumen
level 3: Standar Operasional Prosedur, dan dokumen level 4: Rekaman-
rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman,
dan prosedur.
1. Pengendalian dokumen meliputi:
a. Menyetujui dokumen sebelum terbit.
b. Memberikan cap terkendali untuk dokumen yang diberlakukan, dan
cap tidak terkendali untuk dokumen yang sudah tidak berlaku.
c. Menelaah dan memperbaharui jika diperlukan, dan persetujuan
pemberlakuan ulang dokumen,
d. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi,
e. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar Puskesmas yang
ditetapkan oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan
operasional sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan,
f. Catatan/rekaman implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
harus dikendallikan. Puskesmas menetapkan SOP terdokumentasi
untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
pemusnahan. Catatan/rekaman implementasi harus dapat terbaca,
segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
g. Untuk memperjelas dokumen Mutu/Akreditasi Puskesmas dilengkapi
dengan contoh- contoh dokumen sebagai lampiran dari pedoman ini.
2. Pengendalian dokumen Mutu/akreditasi Puskesmas wajib mentaati sistem
pengendalian dokumen yang telah ditentukan didalam kebijakan
pengendalian dokumen .
a. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
1). Administrasi Manajemen dengan kode: A.,
a) Bab I, (A/I),
b) Bab II, (A/II),
c) Bab III, (A/ III),
2). Pelayanan Program kode : B,
a) Bab IV, (B/ IV),
b) Bab V, (B/ V),
c) Bab VI, (B/ VI),
d) Apabila dari sub Upaya dengan ditambahkan sub upaya
(contoh sub upaya KIA= B/IV/SOP/KIA-KB/ 6/ 13/ 005, sub
upaya promkes = B/IV/SOP/PROMKES/ 6/ 13/ 005, dan lain-
lain),
3). Pelayanan Klinis kode : C,
a) Bab VII, (C/ VII),
b) Bab VIII, (C/ VIII),
c) Bab IX, (C/ IX),
4). Cara penulisan dokumen :Standar Operasional Prosedur,
disingkat: SOP, Daftar tilik disingkat: Dt, Kerangka Acuan
disingkat: KA, Surat Keputusan disingkat: SK, Kebijakan disingkat:
Kb, Dokumen ekternal disingkat: Dek, Manual Mutu disingkat MM.
3. Penyimpanan Dokumen/ arsip.
a. Semua Dokumen mutu/akreditasi aktif/terkendali, memiliki masa
berlaku selama 3 tahun, Setelah itu perlu dilakukan evaluasi. ( di
revisi, diganti, atau tidak terkendali )
b. Dokumen rekam klinik/ medik inaktif wajib disimpan sekurang-
kurangnya tiga tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal,
atau pindah tempat, setelah batas waktu sebagaimana dimaksud
diatas dilampaui, rekam medik/ klinis dapat dimusnahkan, kecuali
persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan jangka
waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
c. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua tahun .
d. Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen/ arsip aturan Pemerintah Kabupaten Jepara.
e. Penyimpanan dokumen mutu/akreditasi disimpan dimasing- masing
kelompok pelayanan, sedangkan di Sekretariat tim mutu/administrasi
dan manajemen (admen) menyimpan master dokumen semua
kelompok pelayanan dan program.
4. Sistem penomoran:
a. Cara penomoran : : KODE/BAB/JENIS DOKUMEN/BULAN/TAHUN
BERLAKU/NO URUT DOKUMEN
Contoh :
A/III/SOP/6/ 13/ 005 (A: Kode pelayanan Admen, III: Bab III, SOP:
6: bulan 6/ Juni, 13 tahun 2013, 005: nomor urut SOP)
A/II/KA/6/ 13/ 005 (A: Kode pelayanan Admen, II: Bab II, KA: 6:
bulan 6/ Juni, 13 tahun 2013, 005: nomor urut KA)
b. Cara penomoran Upaya : KODE/BAB/JENIS DOKUMEN/JENIS
UPAYA/BULAN/TAHUN BERLAKU/NO URUT DOKUMEN
Contoh :
C. Penataan Dokumen.
1. Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen mutu/akreditasi
Puskesmas dikelompokan masing- masing bab/kelompok pelayanan/UKM
dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan
diberikan daftar secara berurutan.
2. Penataan dengan menggunakan file dan Otner yang sudah disepakati
( Kuning : Admen, Merah : UKM, Hijau : UKP )
3. Setiap dokumen Tim mutu diberi label sesuai urutan Kriteria dalam
instrumen
4. Penyimpanan Dokumen ada di setiap UKM/UKP dan untuk dokumen Mutu
disimpan di sekretariat (Admen, UKM, UKP) dan di kelola oleh masing2
penanggung Jawab
5. Dokumen SOP/SK yang dibuat oleh masing-masing pelaksana/Upaya di
buat rangkap tiga, (Untuk master, untuk Tim Admen, dan Untuk
pelaksana/Upaya)
III. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN:
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab UKM, penanggung jawab UKP, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
manual mutu ini
B. Fokus pada sasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya
Puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan UKP dan kebijakan mutu pelayanan UKM
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja dari pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan Mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi
program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
7. Peningkatan mutu pelayanan obat
8. Peningkatan mutu pelayanan rontgen
9. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
E. Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi
Kepala Puskesmas, wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu,
penanggungjawab UKM, dan penanggungjawab UKP menetapkan dan
mengkomunikasikan Uraian Tugas dan Wewenang seluruh staf
terkait/karyawan dalam peningkatan mutu.
Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi Kepala Puskesmas dan
karyawan diatur dengan jelas dan terdokumentasi khususnya karyawan yang
melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan
adalah :
1. Setiap karyawan/koordinator dipastikan memahami tugas, tanggung jawab
dan wewenangnya.
2. Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat kepala Puskesmas
dibantu oleh bagian kepegawaian.
3. Koordinator unit menentukan karyawan mana saja yang disyaratkan
memiliki uraian tugas.
4. Dokumen Uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan
copy disimpan oleh unit kepegawaian.
5. Dokumen Uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi
perubahan pekerjaan.
6. Uraian tugas dibuat berdasarkan nama nama posisi yang ada dalam
struktur organisasi pada masing-masing unit.
C. Infrastruktur
1. Infrastruktur/sarana kerja untuk mendukung pekerjaan dan mencapai
sasaran dan persyaratan produk/proses dipastikan terpenuhi.
2. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat medis
maupun fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan
siap dioperasikan.
3. Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak-
lanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
4. Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan
kelengkapan sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian
yang dipimpinnya.
D. Lingkungan kerja
1. Lingkungan kerja dikendalikan untuk mendukung komitmen mutu dan
kepuasan pelanggan.
2. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja
senantiasa dalam keadaan bersih dan rapi.
3. Pimpinan dan Karyawan berkewajiban mengupayakan dan mewujudkan
agar lingkungan kerjanya terkendali.
4. Kepala Puskesmas mewajibkan semua karyawan untuk menjaga
kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja.
5. Setiap pimpinan unit bertanggung jawab untuk memastikan kebersihan
dan kerapihan lingkungan kerja agar dipahami dan dijalankan oleh seluruh
karyawan pada setiap unit kerja.
6. Lingkungan fisik didalam dan luar gedung Puskesmas merupakan daerah
bebas asap rokok dan aman limbah infeksius.
4. Penyelenggaraan Klinis/UKP :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisa dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen resiko
6. Pengukuran, analisa, dan penyempurnaan :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Demikian manual mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas,
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang
yang telah diberikan.
Selamat bekerja, Kepala Puskesmas mendukung sepenuhnya
pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang tidak dapat
ditawar-tawar.