Di Susun Oleh
1. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Kespro (kesehatan Reproduksi)
2. Program Studi : DIV Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : BD21062 / 2 sks
4. Semester : IV (Empat )
5. Elemen Kompetensi : MKB (Mata kuliah berkarya/praktek)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 30 Menit
8. Pokok Bahasan : Pemeriksaan IVA Test
2. STANDAR KOMPETENSI
3. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teori tentang Pemeriksaan IVA Test
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui Perkuliahan Teori mahasiswa dapat
1. Mendefinisikan pengertian Ca Cervik
2. Mendefinisikan pengertian Pemeriksaan IVA Test
3. Menjelaskan tujuan Pemeriksaan IVA Test
4. Menyebutkan Syarat-syarat Pemeriksaan IVA Test
5. Menyebutkan Manfaat Pemeriksaan IVA Test
6. Menyebutkan Kategori Pemeriksaan IVA Test
6. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian Ca Cervik
2. Pengertian IVA test
3. Tujuan Pemeriksaan IVA Test
4. Syarat Pemeriksaan IVA Test
5. Manfaat Pemeriksaan IVA Test
6. Kategori Pemeriksaan IVA Test
7. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Brainstroming
4. Card Sort
8. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Pointer
4. Laptop
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Estimasi
Uraian kegiatan
langkah Waktu
1. Membuka Pertemuan Dengan Salam
2. Menyiapkan fisik dan psikis
3. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai Islam
Pendahuluan 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Menit
5. Menyampaikan cakupan materi
6. Menyampaikan kepada mahasiswa tahapan dan waktu
yang akan di lalui
1. Menanyakan kepada mahasiswa apa yang di maksud
kaker serviks dengan mengunakan metode
Brainstroming
Inti 2. Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan kanker serviks 15 Menit
dengan metode ceramah
3. Menjelaskan manfaat serta kontraindikasi pemeriksaan
IVA Test dengan metode diskusi
Komponen Estimasi
Uraian kegiatan
langkah Waktu
1. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan metode Card
short yaitu pemateri memerintahkan mahasiswa untuk
menlihat di bagian bawah kursi yang mana pemateri
sudah meletakan pertanyaan di bawah kursi lalu siapa
yang mendapatkan kartu tersebut maka mahasiswa harus
Penutup menjawab soal yang di berikan oleh pemateri dan juga 10 menit
Memberikan kesempatan untuk mahasiswa untuk
menyimpulkan materi yang telah di pelajari
2. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan integrasi
nilai-nilai islam
3. Menutup dengan membaca Hamdallah
10. PENILAIAN
A. Jenis
Lisan
B. Bentuk
MCQ ( Soal Vignete) Sebanyak 5 soal
C. Instrument
Terlampir
1. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia, tanpa kesehatan manusia
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan sehat menurut World Helath
Organization (WHO) merupakan suatu keadaan sejahtera meliputi fisik, mental, dan sosial
yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan faktor yang penting untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia secara sosial dan ekonomi (Maulana, 2009).
Menurut Sukaca (2009), kanker serviks merupakan suatu jenis kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim, yaitu bagian rahim yang terletak di bawah yang membuka ke
arah lubang vagina. Kanker ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher rahim tidak melakukan skrinning
test atau menindak lanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal, selain itu biaya untuk
serviks, sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks tidak
Deteksi dini kanker pada leher rahim tersebut sangat penting dilakukan, karena
potensi kesembuhan akan sangat tinggi jika masih ditemukan pada tahap prakanker
(Mansjoer, 2007). Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan program deteksi
dini (skrinning) dan pemberian vaksinasi. Adanya program deteksi dini di negara maju,
angka kejadian kanker serviks dapat menurun (Rasjidi, 2009). Tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan menurut Rasjidi (2009) antara lain dengan Pap Smear (mengambil lendir
sedikit jaringan serviks yang dicurigai), dan IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat).
Tes IVA adalah sebuah pemeriksaan skrinning pada kanker serviks dengan
menggunakan asam asetat 3-5% pada inspekulo dan dapat dilihat dengan pengamatan
secara langsung (Nugroho, 2010 dalam Rahayu 2015). Berdasarkan hasil uji diagnostik,
pemeriksaan IVA memiliki sensitifitas 84%, spesifisitas 89%, nilai duga positif 87%, dan
nilai duga negatif 88%, 4 sedangkan pemeriksaan pap smear memiliki sensitifitas 55%,
spesifisitas 90%, nilai duga positif 84%, dan nilai duga negatif 69%, sehingga dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan IVA lebih cepat memberikan hasil
2. Pengertian Iva
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009). IVA
merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan
mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-
cara memulas leher rahim dengan kapas yang telah dicelupkan dalam asam asetat 3-
5%. Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal, bahkan juga akan
meningkatkan osmolaritas cairan ekstrasekuler. Cairan ekstraseluler yang bersifat
hipertonik ini akan menarik cairan intraseluler sehingga membran akan kolaps dan
jarak antar sel akan semakin dekat. Sebagai akibatnya, jika permukaan epitel mendapat
sinar, sinar tersebut tidak akan diteruskan ke stroma, tetapi dipantulkan keluar sehingga
permokaan epitel abnormal akan berwarna putih, yang disebut juga epitel putih
(acetowhite) .
Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi
tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-
96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value)
dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20%
karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.. Pada
pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi
asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan
terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat
dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada
larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian
asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan
Tujuan Test IVA adalah untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari
3. Keuntungan IVA
adalah :
a. Mudah, praktis
penatalaksanaannya
4. Jadwal IVA
b. Jika fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
c. Jika fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
60 tahun.
e. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup
f. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
Menjalani tes kanker atau prakanker dianjurkan bagi semua wanita berusia 30 - 45
tahun. Kanker rahim menempati angka tertinggi diantara kanker lain wanita,
sehingga tes harus dilakukan pada usia dimana lesi pra-kanker lebih mudah
terdateksi, biasanya 10-20 tahun lebih awal. Sejumlah faktor risiko berhubungan
a. Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia <20 tahun)
f. Wanita perokok
g. Wanita yang mengalami masalah penurunan kekebalan tubuh dan
(HIV/AIDS)
6. Kontra Indikasi
menopause, karena daerah zona transisional seringkali terletak kanalis servikalis dan
7. Kategori IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan,
a. IVA negatif
b. IVA radang
Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
c. IVA positif
ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi
sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini
d. IVA-Kanker serviks
Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks,
masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila
penapisan lesi pra kanker maupun kanker serviks dengan menggunakan inspeksi/
penilaian visual dengan bantuan asam asetat dapat menjadi alternatif dengan biaya
9. Tinjauan Islam
Di dalam agama di jelaskan bahwa kita di tuntut untuk setia kepada pasangan
dengan dilarang mendekati zina. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-isra’
َ ۖاالزنَاات َ ْق َرب
ُوااو َلا ِّ احشَةااكَانَااإِّنَّهُاا
ِّ َسا َءااف
َ ااو
َ َسبِّيل
Terjemahnya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah
dilarang dalam agama. Sedemikian penting peran organ reproduksi wanita sehingga
sangat wajar apabila pemeriksaan kesehatan organ tersebut dilakukan oleh setiap
wanita. Kanker serviks sangat mengganggu penderitanya baik secara fisik maupun
psikis sehingga menurunnya tingkat rasa percaya diri terhadap diri sendiri dan orang
lain, khususnya dalam kehidupan sosial dan rumah tangga. Oleh karena itu, deteksi
dini sangat dianjurkan bagi semua wanita yang sudah menikah dan aktif dalam hal
Pemeriksaan apakah yang di perlukan untuk menegakan diagnosis pada kasus tersebut
?
A. Darah Lengkap
B. IVA Test
C. USG Vagina
D. Pap Smear
E. Biopsi
A. Kanker Serviks
B. Kanker Ovarium
Dari kasus di atas Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Kanker serviks Yaitu ?
A. Paritas
C. Lama Menstruasi
D. Umur Ibu
E. Keputihan
5. Ny. K umutn 40 tahun, P6 A1 datang Ke Puskesmas pada tanggal 15 0ktober 2019
Dengan keluhan Keputihan berwarna Kuning dan berbau sejak 1 tahun yang Lalu
akhir- akhir ini mengalami pendarahan bila melakukan hubungan sexsuak Hasil
Anamnesis : HPHT 29 September Lama Haid 5 hari, ibu Belum berhubugan Sexsual
Sejak Mestruasi yang lali . Hasil Pemeriksaan TD 130/ 80 Mmhg , N 82x/m, S. 36oC.
A. Cerviksitis
B. Polip Serviks
C. Radang pangul
D. Ooforitis
E. canker Cerviks
Soal ESSAY
Jawaban :
Kanker Serviks adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada serviks atau mulut
rahim, khususnya berasal dari lapisan epitel atau lapisan terluar permukaan serviks.
Kanker leher rahim atau yang disebut kanker serviks merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma Virus
Jawaban :
a. Koitus pertama usia
Karena sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa,
maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun akan beresiko
terkena kanker serviks lima kali lipat
b. Tingginya paritas
Melahirkan banyak anak dapat meningkatkan resiko kanker serviks diantara
perempuan-perempuan yang terinfeksi HPV.
c. Jarak persalinan
Terlampau dekat Pada wanita yang bersalin (melahirkan)selama proses persalinan
secara tidak sadar virus bisa masuk sehingga mengakibatkan infeksi
d. Golongan sosial ekonnomi rendah (Hygiene seksual yang jelek) Wanita dikelas
sosial ekonomi yang rendah memiliki faktor resiko lima kali lebih besar daripada
faktor resiko pada wanita yang tinggi. Dilihat dari hubungan seksual dan akses
kesistem pelayanan kesehatan.
e. Aktifitas berganti-ganti pasangan
penyakit yang ditularkan secara seksual, dimana adanya hubungan antara
hubungan seksual dan resiko penyakit ini. Sesuai dengan etiologi infeksinya,
wanita dengan partner seksual yang banyak akan meningkatkan resiko terkena
kanker serviks.
f. Infeksi Humam Papilloma Virus (HPV)
Tipe 16 atau 18 Infeksi HPV adalah faktor resiko utama pencetus kanker serviks.
g. Penggunaan Pil KB
Penggunaan pil KB dalam jangka pajang meningkatkan resiko terjadinya kanker
serviks.
Jawaban :
Jawaban :
Hasil positif pada lesi prakanker terlihat warna bercak putih disebut Aceto white
epithelium. Tindak lanjut IVA (+) Biopsi Kategori pemeriksaan IVA ada beberapa
kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah
a) IVA negatif bila serviks normar
b) IVA radang yaitu serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks)
c) IVA positif yaitu ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).