Anda di halaman 1dari 98

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PERINEUM MENGGUNAKAN

AIR REBUSAN EXTRAK DAUN BINAHONG TERHADAP LAMA


PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU
POSTPARTUM DI PMB SRIWATI PALU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan


Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu

Oleh
Nur Syeila
NIM. PO7124318014

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes

Kemenkes Palu.

Nama : Nur Syeila


NIM : PO7124318014

Palu, 2022

Pembimbing I

Lisnawati, S.Kep.,Ns.,MPH
NIP. 19620802 198401 2001

Palu, 2022

Pembimbing II,

Asrawaty, S.TrKeb.,M.Tr.Keb
NIP. 19860822 201001 2002

Mengetahui
Ketua Prodi STr. Kebidanan

Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP : 19650324 198803 2001

ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes
Palu pada tanggal 8 september 2022
Nama : Nur Syeila
NIM : PO7124318014

Tim Penguji

Palu, 2022

Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc Penguji 1


NIP. 19650324 198803 2001

Palu, 2022

Linda, SKM,M. Kes Penguji 2


NIP. 19680823 198801 2001

Palu, 2022

Yuli Admasari, M.Tr.Keb Penguji 3


NIP. 19880727 202012 2007

Mengetahui Menyetujui
Direktur Poltekkes Kemenkes Palu Ketua Jurusan Kebidanan

Nasrul, SKM.,M.Kes Sumiaty, SST.,MPH

iii
NIP. 19680405 198802 1001 NIP. 19800511 200112 2001
JURUSAN KEBIDANAN PRODI S. Tr. KEBIDANAN PALU

Nur Syeila, 2018. Pengaruh Pemberian Kompres Perineum Menggunakan Air


Rebusan Extrak Daun Binahong Terhadap Lama Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Postpartum Di PMB Sriwati Kota Palu. Skripsi Prodi S.
Tr. Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu. Pembimbing: (1) Lisnawati (2)
Asrawaty
ABSTRAK

(i-xi + 56 halaman + 5 gambar + 5 tabel + 5 Bab + 16 lampiran)

Luka Perineum menjadi masalah yang cukup banyak di Indonesia sekitar


75% ibu bersalin mengalami robekan perineum. Terapi komplementer yang
digunakan untuk perawatan luka perineum yaitu Daun Binahong dapat
mempercepat penyembuhan luka karena mengandung senyawa aktif flavonoid,
alkaloid, terponoid aleonolic dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan daun binahong
terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di PMB Sriwati
Kota Palu.
Metode penelitian yaitu pre eksperimen design dengan Intact Group
Comparison. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu Postpartum dengan luka
perineum derjat II di PMB Sriwati Palu. Penelitian ini menggunakan teknik
Purposie Sampling. Dengan sampel yaitu 30 responden yang dibagi 2 grub pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol instrumen yang digunakan lembar
observasi skala REEDA
Hasil penelitian menunjukan dari 15 responden yang diberikan kompres
menggunakan air rebusan daun binahong, 12 responden mengalami cepat sembuh
dan 3 responden mengalami lambat sembuh. Hasil Uji Fisher Exact Test diperoleh
nilai p-value 0,002 (p<0,05) sehingga ada pengaruh pemberian kompres perineum
menggunakan extrak daun binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum.
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh pemberian kompres
perineum menggunakan extrak daun binahong dapat memepercepat penyembuhan
luka perineum pada ibu Postpartum di PMB Sriwati Kota Palu. Saran diharapkan
dapat bermanfaat dengan melakukan pengolahan maupun mengajarkan ibu
Postpartum yang mengalami luka perineum untuk melakukan terapi
komplementer menggunakan daun binahong dirumah sesuai standar operasional
prosedur yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum.

Kata Kunci : Penyembuhan Luka Perineum, Rebusan Daun Binahong


Daftar pustaka : 36 (2014 – 2022)

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT berkat rahmat

dan kasih-nyalah sehingga Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Kompres

Perineum Menggunakan Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Lama

penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum Di PMB Sriwati Kota Palu”

dapat terseleaikan. Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang

diajukan untuk menyelesaikan pendidikan S.Tr.Kebidanan di Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Jurusan Kebidanan.

Ucapan terimakasih yang teristimewa peneliti ucapkan kepada kedua

orang tua tercinta Sarjan Tjanaba serta ibunda Misnawaty,kakek serta nenek dan

keluarga dekat peneliti yang selalu memberikan motivasi, pengorbanan, doa yang

tulus dan ikhlas kepada peneliti dan senangtiasa menjadikan semangat utama

peneliti dalam menyelesaikan pendidikan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak

bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :

1. Nasrul, SKM.,M.Kes Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

2. Sumiaty. SST.,MPH Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Palu

3. Muliani, S.Kep.,Ns.,MSc Ketua Program Studi S. Tr.Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palu

v
4. Lisnawati, S.Kep.,Ns.,MPH selaku pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan peneliti dalam penyusunan penelitian ini

5. Asrawaty, S. Tr.Keb.,M. Tr.Keb selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan saran,dorongan,waktu dan pikirannya untuk memberi arahan

serta bimbingan selama menyusun Skripsi ini

6. Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc, penguji I, Linda, SKM,M.Kes penguji II dan

Novi Dwi Astuti, SST.,M.Keb penguji III yang telah memberikan saran

serta membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Bapak dan Ibu dosen/staff Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti,

bimbingan serta dorongan moril selama mengikuti pendidikan di Poltekkes

Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan

8. Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini

9. Untuk teman-teman angkatan 2018 P rodi S.Tr Kebidanan yang telah

membantu dan berjuang bersama dalam menyusun skripsi, terima kasih

untuk suka dan duka berjuang selama bersama 4 tahun

10. Serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikan

Skripsi ini, yang peneliti tidak dapat menyebutkan semuanya secara satu

persatu

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta

referensi peneliti miliki, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan

vi
saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan penyusunan

skripsi ini hingga dapat bermanfaat untuk kita semua.

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI......................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
DAFTAR ISTILAH .........................................................................................viiix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
E. Keaslian Penelitian........................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Postpartum..........................................................................12
B. Konsep Dasar Luka Perineum.....................................................................17
C. Konsep Dasar Daun Binahong....................................................................23
D. Kerangka Pikir Penelitian...........................................................................31
E. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................................33
B. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................33
C. Populasi Penelitian......................................................................................33
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.............................................36
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................37
F. Pengolahan Data.........................................................................................38
G. Analisis Data...............................................................................................39
H. Penyajian data.............................................................................................40
I. Etika penelitian...........................................................................................40
J. Alur penelitian.............................................................................................41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...........................................................................................44
B. Pembahasan.................................................................................................48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................55
B. Saran ......................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................58

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Daun Binahong..................................................................................25


Gambar 2. 2 Batang Daun Binahong.....................................................................26
Gambar 2. 3 Akar Daun Binahong.........................................................................26
Gambar 2. 4 Bunga Binahong................................................................................27
Gambar 2. 5 Kerangka Konsep..............................................................................29

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perubahan Pada Uterus.......................................................................14


Tabel 2. 2 Penilaian Skala Redda.........................................................................19
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi Karakteristik responden di PMB Sriwati Kota Palu
tahun 2022...........................................................................................14
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi pemberian kompres perineum menggunakan air
rebusan daun binahong terhadap luka perineum pada ibu Postpartum
di PMB Sriwati Kota Palu...................................................................19
Tabel 4. 3 Distribusu Silang Penyembuhan Luka Perineum Pada ibu Postpartum
pada kelompok kontrol dan intervensi kompres menggunakan air
rebusan daun binahong di PMB Sriwati Kota Palu Perubahan Pada
Uterus..................................................................................................14

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Pernyataan Keaslian Penelitian

Lampiran 4. Standar Operasional Proses (SOP)

Lampiran 5. Penjelasan Sebelum Penelitian (PSP)

Lampiran 6. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 7. Karakteristik Responden

Lampiran 8. Penuntun Penilaian REEDA SCALE

Lampiran 9. Lembar Observasi Penelitian

Lampiran 10. Surat Penelitian

Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 12. Master Tabel

Lampiran 13. Analisis Statistik

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 15. Jadwal Rencana Penelitian

Lampiran 16. Daftar Riwayat Hidup

viii
DAFTAR ISTILAH

1 AKI Angka kematian ibu adalah banyaknya kematian


perempuan pada saat hamil selama 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat.
Persalinan yang di sebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per
100.000 kelahiran hidup.
2 SDGs Suitainable Development Goals adalah salah satu agenda
internasional yang disusun oleh oleh PBB, dalam rangka
ingin menyejahterakan masyarakat dunia.
3 REDDA Rednes (Kemerahan), tampak kemerahan pada daerah
penjahitan
Oedema (Pembengkakan), adanya cairan dalam jumlah
besar yang abnormal diruang jaringan subkutan
Ecchymosis (Ekimosis), bercak perdarahan yang kecil
(bintik merah keuanguan kecil dan bulat sempurna tidak
menonjol).
Discharge (Pengeluran), adanya ekskresi atau
pengeluaran cairan dari daerah yang luka
Approximation (Aproksimasi), Kedekatan jaringan yang
dijahit

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas reproduksi wanita (pasca melahirkan) meliputi aspek fisik dan

psikis. Wanita mengalami perubahan setelah melahirkan. Perubahan fisiologis

yang terjadi pada masa nifas yaitu kontraksi uterus, proses dimana kontraksi

uterus mengembalikan uterus ke keadaan semula sebelum hami (Ambarwati,

2018).

Masa nifas juga merupakan masa pemulihan organ-organ reproduksi yang

perubahan selama kehamilan dan persalinan, permasalahan kesehatan ibu nifas

yang dapat menyebabkan kematian tidak langsung adalah luka jahitan

perineum, luka jahitan perineum jika tidak segera sembuh dan terjaga

hygienisnya dapat berubah menjadi patologis seperti terjadinya hematoma,

peradangan, atau bahkan terjadi infeksi. Ibu yang menjalani pasca persalinan

dengan luka perineum akan merasakan nyeri. Pada luka perineum ini akan

menimbulkan dampak yang tidak nyaman bagi seorang ibu seperti kesakitan

dan rasa takut untuk bergerak sehingga ibu dengan luka perineum jarang

bergerak (Sutriningsi, 2019).

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam (Sukanto,

2020), pada tahun 2019 di Indonesia laserasi perineum dialami oleh 75% ibu

melahirkan pervaginam, dari 1.951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu

mendapatkan jahitan perineum, 28% episiotomy, dan 29% robekan spontan.

1
2

(AKI) angka kematian ibu sampai saat ini masih menjadi masalah utama

di Indonesia karena capaian yang masih jauh dari target SDGs (Suitainable

Development Goals) 70 per 100,000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh

dari capaian AKI tahun 2016 Indonesia 305/100.000 kelahiran hidup,

sebagian besar penyebab tingginya kematian ibu adalah perdarahan

postpartum, preeklamsia, infeksi masa nifas dan penyakit penyerta selama

kehamilan. Prevelensi kasus kematian ibu dengan infeksi postpartum di

Indonesia pada tahun 2016 sebesar 23,5% dari 1.015 kasus infeksi postpartum

dan 17,9% kasus meninggal dunia dengan infeksi postpartum pada tahun

2018 (Agustin et al., 2021).

Berdasarkan data dari (Dinas Kesehatan Kota Palu, 2020), jumlah ibu

bersalin pervaginam sebanyak 7.280 orang dan tidak ada kasus infeksi pada

masa nifas. Hasil wawancara langsung dengan bidan dibeberapa fasilitas

kesehatan, pada periode tersebut sebagian besar ibu bersalin pervaginam

mengalami luka perineum dan mengalami ketidaknyamanan selama proses

penyembuhan luka berlangsung terlebih lagi pada kondisi robekan perineum

derajat II.

Berdasarkan hasil penelitian (Mulyati, 2018). Derajat laserasi perineum

sebagian besar responden adalah derajat II dan hasil statistik kendall′s

0,002<0,05 memiliki pengaruh yang signifikan antara laserasi perineum

derajat II. Secara fisiologis luka perineum akan mulai membaik dalam jangka

waktu 6 sampai 7 hari postpartum. Penyebab keterlambatan penyembuhan

luka perineum yaitu pengetahun ibu yang kurang tentang penyembuhan luka,
3

dimana ibu takut melakukan mobilisasi lebih dini. yang mempengaruhi

penyembuhan luka perineum di antaranya ada beberapa faktor yaitu nutrisi,

umur ibu, kebersihan (personal hygine), budaya, dan juga keturunan (Komala,

2017).

Terapi dalam dunia kesehatan untuk mencegah terjadinya infeksi laserasi

perineum adalah terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Terapi

secara farmakologis diberikan melalui bahan antiseptik dan antibiotik, namun

zat yang terkandung dalam antiseptik dan antibiotik tersebut dapat

menghambat pembentukan kolagen, yang memperlambat penyembuhan luka,

antiseptik dan antibiotik memiliki efek samping seperti iritasi, reakti toksik,

kulit terbakar, dan perubahan warna kulit.

Terapi non farmakologis yang sudah terbukti mempercepat penyembuhan

luka dengan air rebusan daun binahong. Rata-rata waktu penyembuhan ruptur

perineum menggunakan perawatan air rebusan daun binahong adalah 6,33 hari

sedangkan perawatan menggunakan air biasa adalah 8,27 hari. Hasil uji

statistik didapatkan p-value=0,000, artinya bahwa terdapat perbedaan

efektivitas yang signifikan antara perawatan menggunakan air rebusan daun

binahong dengan perawatan menggunakan air biasa terhadap waktu

penyembuhan ruptur perineum. Perawatan ruptur perineum menggunakan air

rebusan daun binahong lebih efektif dibandingkan dengan perawatan

menggunakan air biasa. (Indrayani et al., 2020).

Pemberian air rebusan daun binahong merupakan salah satu faktor risiko

yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka perineum pada postpartum.


4

Dan daun binahong dapat pula dimanfaatkan untuk mengatasi pembengkakan

darah, memulihkan kondisi lemah setelah sakit, rematik, luka memar terpukul,

asam urat, mencegah stroke, dan dapat menyembuhkan luka luar (Hatati and

Yusniar, 2018).

Menurut (Narsih et al., 2019), Cara penggunaan air rebusan tersebut ialah

dengan dilakukan kompres menggunakan kasa bersih yang diberikan air

rebusan daun binahong selama 3 menit setelah buang air kecil, air besar, dan

mengganti pembalut. Cara kerja daun binahong dalam mempercepat

penyembuhan luka ketika air daun binahong tersebut dikompres pada luka

perineum, dapat mencegah racun masuk kedalam sel kulit meningkatkan

sistem pertahanan sel, air rebusan tersebut juga memiliki zat antiinflamasi

untuk membunuh bakteri dalam mempercepat penyembuhan luka perineum.

Hasil Uji Mann Whitney, (mean rank) hasil uji pada kelompok perlakuan

adalah 11,83 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol 21,8, hal ini berarti

penyembuhan luka perineum lebih cepat dibandingkan pada kelompok

kontrol. Penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian rebusan

daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum

(Gusnimar et al., 2021).

Hasil penelitian (Riyanti and Risneni, 2018) Rata-rata lamanya perawatan

dengan menggunkan Providone Iodine 8,2750 (8 hari) dengan standar deviasi

0,96044, sedangkan lama perawatan dengan rebusan air daun binahong rata-

rata 4,8750 (5 hari) dengan standar deviasi 4,8750, hasil uji statistik dengan t-

test diperoleh uji beda t- test p-value=0,000.<0,05 sehingga Ho ditolak artinya,


5

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penyembuhan luka perineum

dengan menggunakan Providone Iodine dan air rebusan daun binahong

terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. Dapat

disimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air

rebusan binahong lebih cepat kering dibandingkan dengan menggunakan

providone iodine.

hasil uji statistik dengan menggunakan Fisher’s Exact Test, diperoleh hasil

bahwa ada pengaruh signifikan pemberian daun binahong terhadap lama

penyembuhan luka perineum. Artinya daun binahong mempunyai efek yang

lebih baik dalam mempercepat penyembuhan luka perineum dibandingkan

kelompok kontrol (betadin) (Narsih et al., 2019).

Penyembuhan luka dengan menggunakan providone iodine (farmakologi)

menurut (Dian Nurafifah, 2016) diketahui bahwa ibu postpartum yang

diberikan povidone iodine 10% sebagian besar mengalami penyembuhan luka

cepat (90%), sedangkan ibu post partum yang tidak diberikan povidone iodine

10% sebagian besar mengalami penyembuhan luka lambat (60%).

Berdasarkan hasil uji Chi Square (X²) dengan α = 0,05, didapatkan nilai p=

0,019 dimana p<α sehingga Ho ditolak yang artinya ada pengaruh penggunaan

povidone iodine 10% terhadap kecepatan penyembuhan luka perineum pada

ibu post partum. Pada saat penyembuhan luka perineum biasanya ada gejala

diantaranya gatal sehingga mengganggu proses buang air kecil, betadin

mempunyai sifat antiseptik atau membunuh kuman baik bakteri geram positif

maupun negatif, akan tetapi providone iodine bersifat iritasi dan lebih merusak
6

bila masuk kepembuluh darah. Dalam penelitian (Hidayanti, 2018), Proses

penyembuhan luka perineum menggunakan betadine, 70% mempercepat

penyembuhan luka perineum dan 30% memperlambat penyembuhan luka

perineum.

Dari hasil data pendahuluan yang diperoleh di PMB Sriwati pada tahun

2021 terdapat jumlah ibu bersalin sebanyak 456 orang yang merupakan

wilayah kerja Puskesmas Lere, rata-rata ibu bersalin pervaginam sebanyak 30

orang setiap bulannya dan yang mengalami ruptur derajat II lebih dari 20

orang setiap bulannya. Untuk mencegah terjadinya infeksi dilakukan

pengobatan nonfarmokologi dengan menggunakan air rebusan daun binahong.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat

dirumuskan masalah “apakah ada pengaruh kompres perineum menggunakan

air rebusan extrak daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada

ibu postpartum” PMB Sriwati Palu ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air

rebusan extrak daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada

ibu postpartum.

2. Tujuan Khusus
7

a. Diketahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu saat di berikan

kompres perineum menggunakan air rebusan extrak daun binahong di

PMB Sriwati

b. Diketahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu yang tidak

diberikan kompres perineum menggunakan air rebusan extrak daun

binahong PMB Sriwati

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber referensi dan pengembangan ilmu bagi institusi

akademik poltekes tentang pemberian terapi komplementer pada ibu

postpartum terhadap penyembuhan luka perineum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi puskesmas

Sebagai bahan informasi bagi puskesmas dalam pemberian kompres

perineum menggunakan air rebusan extrak daun binahong terhadap

penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum.

b. Bagi ibu postpartum

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan informasi kesehatan

dalam penyembuhan luka perineum

c. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai sumber dan mengembangkan variabel lain terkait terapi

komplementer non farmakologis lainnya terhadap penyembuhan luka

perineum.
8

E. Keaslian Penelitian

NO Nama Judul Tujuan Metode Hasil


peneliti penelitian
1 Indrayani et Efektivitas Untuk Quasi Hasil
al., 2020 Air Rebusan mengetahui Experimen, penelitian uji
Daun pengaruh Two Group statistic di
Binahong pemberian air with control dapatkan P
Terhadap rebusan daun posttest Value=0,000,
Penyembuh binahong desain Artinya
an Ruptur terhadap bahwa
Perineum penyembuhan terdapat
Pada Ibu luka perineum perbedaan
Bersalin Di efektifitas
Puskesmas yang
Menes signifikan
Kabupaten antara
Pandeglang perawatan
menggunakan
air rebusan
tersebut
terhadap lama
penyembuhan
luka
perineum

2 Gusnimar et Pengaruh air untuk menguji Quasi Hasil


al., 2021 rebusan pengaruh daun experiment penelitian
daun binahong dalam dengan menunjukan
binahong mempercepat pendekatan bahwa
dalam penyembuhan posttest only terdapat
mempercep luka perineum control pengaruh
at pada masa nifas group pemberian air
penyembuh design rebusan daun
an luka binahong
perineum terhadap lama
nifas penyembuhan
luka
perineum

3 Narsih, Pengaruh Untuk Penelitian hasil uji


zakiyyah, pemberian mengetahui ini statistik
2019 daun pengaruh menggunak dengan
binahong pemberian daun an metode menggunakan
(anredera binahong quasy Fisher’s
cordifoia terhadap eksperimen. Exact Test,
(Ten penyembuhan Peneliti diperoleh
Steeinis) luka perineum hasil bahwa
9

Terhadap pada ibu nifas ada pengaruh


lama signifikan
penyembuh pemberian
an luka daun
perineum binahong
terhadap lama
penyembuhan
luka
perineum (p :
0,001).
Artinya daun
binahong
mempunyai
efek yang
lebih baik
dalam lama
penyembuhan
luka
perineum
dibandingkan
kelompok
kontrol
(betadin).
4 Sutriningsi, Pengaruh air Tujuan dalam Metode Hasil
2018 rebusan literature review penelitian penelitian ini
daun ini adalah untuk ini ditunjukkan
binahong menggali lebih menggunak dengan nilai
terhadap dalam tentang an studi signifikansi p
penyembuh Pengaruh Air suatu = 0,009
an luka Rebusan Daun tinjauan (<0,05).
perineum Binahong pustaka Adanya
pada ibu (Anredera (literature pengaruh air
nifas Cordifolia(Teno review) rebusan daun
re) Steen) yang binahong
Terhadap mencoba terhadap
Penyembuhan menggali penyembuhan
Luka Perineum Efektifitas luka
Pada Ibu Nifas. Air Rebusan perineum,
Daun dimana luka
Binahong perineum
(Anredera yang
Cordifolia diberikan air
(Tenore) rebusan
Steen) binahong
Terhadap lebih cepat
Penyembuh sembuh
an Luka dibandingkan
Perineum dengan
Pada Ibu pemberian air
biasa atau
10

Nifas. betadine.
5 Hatati,Yusn Efektifitas Tujuan quasi Hasil uji
iar, 2018 air rebusan penelitian ini eksperiment statistic
simplisia untuk dengan Mann-
daun mengetahui rancangan Whitney-U
binahong efektifitas Posttest Test
(Anredera konsumsi air Only
cordifolia) yang
rebusan Control siginifikan
simplisia daun Group pada dua
binahong kelompok,
(Anredera
cordifolia Ibu Nifas.
(tenore) steen) sehingga
disimpulkan
bahwa air
rebusan daun
Binahong
efektif untuk
menyembuhk
an luka

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah metode

penelitiannya berbeda penelitian ini menggunakan metode Pre-experimen

dengan desain Intact Group Comprasion sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakan metode quasi experiment dengan desain two group with control

post test design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampling purposive dengan pertimbangan tertentu sedangkan

penelitian sebelumnya menggunakan simple random sampling dengan anggota

populasi dilakukan secara acak. Pada analisis bivariat penelitian ini

menggunakan uji Fisher Exact Test dengan tabel 2x2 sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan uji paired t-test dengan uji normalitas

Kolomogorov-smirnov. Tempat penelian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu berbeda.
11

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini

dilakukan untuk kompres pada perineum sehingga senyawa dalam daun

binahong ini langsung berkerja sebagai pembersih semacam sabun antiseptik

dalam membunuh bakteri langsung pada luka jahitan perineum. Penelitian

sebelumnya mengkonsumsi daun binahong akan tetapi daun binahong tidak

bisa dikonsumsi setiap hari karena bisa terjadi efek samping seperti sakit

kepala, jantung berdebar, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Postpartum

1. Pengertian Postpartum

postpartum (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil,

masa postpartum berlangsun selama kira-kira 6 minggu. Secara etimologi,

puer berarti bayi dan parous adalah melahirkan (Sulfianti et al., 2021).

2. Tujuan asuhan postpartum

Tujuan asuhan pada ibu postpartum menurut (Simanjuntak, 2021)

yaitu sebagai berikut :

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, memberikan imunisasi serta

perawatan bayi sehari-hari.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

e. Mendapatkan kesehatan emosi

3. Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kebidanan masa

postpartum

12
13

4. Menurut (Sari, 2019) Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam

pemberian asuhan postpartum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam

masa nifas :

a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan (terus menerus).

Selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi

ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.

b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa

nyaman.

d. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu

dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.

e. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

f. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara

mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi

yang baik, serta mempraktikkan kebersihan yang aman.

g. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,

menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakan untuk

mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan

memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

h. Memberikan asuhan secara professional.

5. Tahapan Postpartum

Tahapan yang di alami ibu postpartum menurut (Simanjuntak, 2021)

sebagai berikut :
14

a. Puerperium dini yaitu pemulihan di mana ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan (waktu 0-24 jam postpartum).

b. Puerperium intermedial yaitu suatu masa di mana pemulihan dari

organ-organ reproduksi secara menyeluruh selama kurang lebih 6-8

minggu.

c. Remote puerperium yaitu waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat

kembali dalam keadaan yang sempurna secara bertahap terutama jika

selama masa kehamilan dan persalinan ibu mengalami komplikasi.

Waktu untuk sehat bias berminggu-minggu, bulan bahkan tahun.

6. Perubahan Fisiologis Postpartum

Menurut (Sulfianti et al., 2022), pada masa nifas, ibu postpartum

akan banyak mengalami perubahan pada tubuhnya yaitu sebagai berikut :

a. Perubahan sistem reproduksi

1) Uterus

Struktur uterus sebagian besar tersusun atas otot, pembuluh darah,

dan jaringan ikat, serta letaknya dalam keadaan tidak hamil berada

cukup dalam di panggul. Struktur ini memungkinkan terjadinya

pembesaran subtansi pada kehamilan saat uterus dapat di palpasi

secara abdominal sering dengan berkembangnya janin.

Aktivitas uterus selama persalinan normal melibatkan otot uterus di

segmen atas uterus yang berkontraksi dan bereaksi secara

sistematis, yang menyebabkan pemendekan secara bertahap seiring

dengan kemajuan persalinan.


15

Terjadinya perubahan pada uterus dapat dilihat pada tabel berikut :

tabel 2. 1 Perubahan Pada Uterus

Involusi Tinggi fundus uteri Berat uterus

(TFU)

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram

Uri lahir Dua jari bawah 750 gram

pusat

Satu minggu Pertengahan pusat- 500 gram

symphisis

Dua minggu Tak teraba di atas 350 gram

symphisis

Enam minggu Bertambah kecil 50 gram

Delapan minggu Sebesar normal 30 gram

(Sulfianti et al., 2022)

2) Afterpains

Pada primipara, tonus uterus meningkat sehingga fundus pada

umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang periodic

sering di alami multipara dan biasa menimbulkan nyeri yang

bertahan sepanjang masa awal puerperium. Rasa nyeri setelah

melahirkan ini lebih nyata setelah ibu melahirkan, ditemapt uterus

terlalu teregang (misalnya, pada bayi besar, dan kembar).

3) Lochea
16

Lochea berasal dari bahasa latin, yang digunakan untuk

menggambarkan perdarahan pervaginam setelah persalinan.

Menjelang akhir minggu kedua, pengeluaran darah menjadi

berwarna putih kekuningan yang terdiri dari mucus serviks,

leukosit dan organisme. Proses ini dapat berlansung selama tiga

minggu, dan hasil penelitian telah menunjukan bahwa terdapat

variasi luas dalam jumlah darah, warna, dan durasi kehilangan

darah/cairan pervaginam dalam 6 minggu pertama postpartum

Pengeluaran lochea terdiri dari :

a) Lochea rubra

Hari ke 1-2 terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa

kebutuhan, sisa-sisa vernix keseosa, lanugo, dan meconium.

b) Lochea sanguinolenta

Hari ke 3-7, terdiri dari darah bercampur lender, warna

kecoklatan.

c) Lochea serosa

Hari ke 7-14 berwarna kekuningan.

d) Lochea alba

Hari ke 14-selesai nifas, hanya merupakan cairan putih lochea

yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent.

4) Perubahan sistem pencernaan

Selama kehamilan, sistem gastrointestinal dipengaruhi oleh

tingginya kadar progesteron yang menyebabkan terganggunya


17

keseimbangan cairan tubuh, ini dapat meningkatkatkan kadar darah dan

penghambat kontraksi otot-otot polos, kadar progesteron juga mulai

menurun dan usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal

(Fitriani and Wahyuni, 2021).

A. Konsep Dasar Luka Perineum

1. Pengertian Luka Perineum

Perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul

yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia

uroenitalis serta diafragma pelvis. dikenal dalam kebidanan dengan

sebutan ruptur perineum robeknya atau koyaknya jaringan secara paksa

pada perineum (Lestarim, 2019).

Adapun menurut Wiknjosastro dalam (Lestarim, 2019), ruptur

perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara

spontan maupun dengan alat atau tindakan. Ruptur perineum menurut

(Rochamayanti and Ummah, 2019) terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Ruptur perineum spontan

b. luka pada perineum yang terjadi karena sebab tertentu tanpa dilakukan

tindakan perobekan atau disengaja, luka ini terjadi pada satu persalinan

dan biasanya tidak teratur.

c. Rupture perineum yang disengaja (episiotomi)

Luka perineum yang terjadi karena dilakukan pengguntingan atau

perobekan pada perineum. Episiotomi adalah robekan yang dibuat pada

perineum untuk memperbesar saluran keluar vagina.


18

2. Klasifikasi Luka perineum

Menurut (Sukanto, 2020) tingkat perlukaan perineum dibagi menjadi

beberapa bagian sebagai berikut :

a. Derajat pertama : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit perineum

tepat dibawahnya. Umumnya robekan derajat I akan sembuh sendiri,

jika tidak ada perdarahan tidak diperlukan laserasi perineum.

b. Derajat dua : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit perineum dan

otot perineum, kulit dan jaringan perineum, perlu dijahit.

c. Derajat ketiga : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit perineum, otot

perineum dan spingter ani.

d. Derajat keempat : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan

perineum dan spinkter ani yang meluas hingga ke rectum. Rujuk

segera.

3. penyembuhan luka perineum

Menurut boyle dalam (Indrayani et al., 2020) Menyatakan bahwa

penyembuhan luka adalah proses pergantian dan perbaikan fungsi

jaringan yang rusak. Penyembuhan luka perineum dilakukan dengan cara

merawat luka perineum tersebut. Beberapa bentuk penyembuhan luka.

a. Primary Intention (Proses Utama)

Luka dapat sembuh melalui proses utama yang terjadi ketika tepi

luka disatukan dengan menjahitnya. Jika luka dijahit, terjadi

penutupan jaringan yang disatukan dan tidak ada ruang yang kosong.

Oleh karena itu dibutuhkan jaringan granulasi yang minimal dan


19

kontraksi sedikit berperan. Epitelium akan bermigrasi di sepanjang

garis jahitan, dan penyembuhan terjadi terutama oleh timbunan

jaringan penghubung.

b. Secondary Intention (Proses sekunder)

Penyembuhan melalui proses sekunder membutuhkan

pembentukan jaringan ganulasi dan kontraksi luka. Hal ini dapat

terjadi dengan meningkatkannya jumlah densitas (perapatan), jaringan

perut fibrosa, dan penyembuhan ini membutuhkan waktu yang lebih

lama.

c. Third Intention (Proses Primer Terlambat)

Terjadi pada luka terkontaminasi yang pada awalnya dibiarkan

terbuka, yaitu dengan memasang tampon, kemungkinan respon

inflamasi berlangsung dan terjadi peningkatan pertumbuhan daerah

baru di tepian luka. Setelah beberapa hari, tampon dibuka dan luka

dijahit.

Adapun kriteria penyembuhan luka perineum berdasarkan cepat

atau lambatnya penyembuhan luka. Menurut (Rosalina, et al., 2017),

luka perineum cepat sembuh apabila pada hari ke-3 mulai mengering

dan mulai menutup, serta pada hari ke-7 luka sudah menutup dengan

baik disertai dengan adanya jaringan perut. Sedangkan luka perineum

yang lambat sembuh apabila luka pada hari ke-3 belum mengering dan

belum menutup akan tetapi baru hari ke-7 mulai menutup. Dalam teori

ini mengatakan bahwa proses penyembuhan luka berlangsung selama


20

7 hari. Skala REEDA (Redness, Oedema, Ecchymosis, Discharge,

Approximation) merupakan instrument penilaian penyembuhan luka

yang berisi lima faktor yaitu kemerahan, edema, ekimosis, discharge,

dan pendekatan (aproksimasi)dari dua tepi luka. Lama penyembuhan

luka, meliputi :

a. Redness (kemerahan), tampak kemerahan pada daerah penjahitan.

b. Oedema (edema), adanya cairan dalam jumlah besar yang

abnormal diruang jaringan intra seluler tubuh.

c. Ecchymosis (Ekimosis), bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar

dari petekie (bintik merah keuguan kecil dan bulat sempurna tidak

menonjol), membentuk bercak biru atau ungu yang rata, bulat atau

tidak beraturan.

d. Discharge (Pengeluaran), Lochea rubra (1-3 hari), lochea

serosanguineous (3-7 hari) lochea serosa (7-14 hari). Dan adanya

ekskresi atau pengeluaran cairan dari daerah yang luka.

e. Approximation (Aproksimasi), kedekatan jaringan yang dijahit.

(Aziz, 2018)

tabel 2. 2 Penilaian Skala Reeda


Nilai Redness Oedema Ecchymosis Discharge Approximatio
(kemerah (Pembengkak (Bercak (pengeluara n (penyatuan
an) an) perdarahan) n) luka)
0 Tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tertutup
ada

1 Kurang Pada Kurang dari Serum Jarak kulit 3


dari 0,25 perineum, 0,25 cm mm atau kuran
cm pada <1cm dari pada kedua
21

kedua laserasi sisi atau 0,5


sisi cm pada
laserasi satu sisi
2 Kurang Pada 0,25-1cm serosanguin Terdapat jarak
dari 0,5 perineum pada kedua us antara kulit
cm pada atau vulva, 1- sisi atau 0,5- dan lemak
kedua 2 cm dari 2 cm pada subkutan
sisi laserasi satu sisi
laserasi
3 Lebih Pada >1cm pada Berdarah Terdapat jarak
dari 0,5 perineum dan kedua sisi purulent antara kulit,
cm pada atau vulva,>2 atau 2cm lemak
kesua sisi cm dari pada satu subkutan dan
laserasi laseras sisi fasia
(Aziz, 2018)

Masing-masing faktor diberi skor antara 0 sampai 3 yang

mempresentasikan tidak adanya tanda-tanda tingkat tertinggi. Dengan

demikian, total skor skala berkisar dari 0 sampai 15, dengan skor yang lebih

tinggi menunjukan penyembuhan luka yang jelek.

4. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka menurut

(Sihotang and Yulianti, 2018).

a. Vaskularisasi, mempengaruhi luka karena luka membutuhkan

peredaran dara yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.

b. Anemia, memperlambat proses penyembuhan luka mengingat

perbaikan sel membutuhkan kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu

orang yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin dalam darah

akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lama.


22

c. Usia, kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan proses

penuaan dapat menurunkan system perbaikan sel hingga dapat

memperlambat proses penyembuhan luka

d. Penyakit lain, mempengaruhi proses penyembuhan luka. Adanya

penyakit seperti diabetes militus karena tingginya kadar gula dalam

darah sehingga mudah terjadi peradangan terhadap sel-sel tubuh yang

berakibat pada keterlambatan penyembuhan luka, dan ginjal dapat

memperlambat proses penyembuhan luka.

e. Nutrisi, merupakan unsur utama dalam membantu perbaikan sel,

terutama karena terdapat kandungan zat gizi didalamnya.

f. Kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stress mempengaruhi proses

penyembuhan luka. Orang yang terlalu gemuk, banyak mengkonsumsi

obat-obatan, merokok atau stress akan mengalami proses

penyembuhan luka yang lebih lama.

Proses penyembuhan luka terkadang mempunyai hambatan seperti yang

pada akhir kedua nifas kuman-kuman di vagina dapat mengadakan

kontaminasi, seperti terjadinya infeksi, walaupun tidak semua wanita

mengalami infeksi oleh karena adanya lapisan pertahanan leukosit dan

kuman-kuman relatif tidak virulen serta penderita mempunyai kekebalan

terhadap infeksi. Sehingga salah satu upaya preventif untuk menurunkan

angka kejadian infeksi pada ibu postpartum dengan melakukan perawatan

luka perineum.
23

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi,

meningkatkan rasa nyaman, dan mempercepat penyembuhan. Adapun cara

merawat luka perineum menurut hayati dalam (Nursabani, 2017). Sebagai

berikut :

a. Ganti pembalut setiap 3 – 4 kali sekali, atau bila pembalut sudah penuh,

agar tidak tercemar bakteri.

b. Lepas pembalut dengan hati-hati dari arah depan ke belakang untuk

mencegah pindanya bakteri dari anus ke vagina.

c. Bilas perineum dengan larutan antiseptic sehabis buang air kecil atau saat

ganti pembalut. Keringkan dengan handuk, ditepuk-tepuk lembut

d. Hindari memegang area perineum hingga pulih.

e. Hindari duduk terlalu lama agar tidak terjadi tekanan lama pada

perineum. Sarankan ibu duduk diatas bantal untuk mendukung otot-otot

disekitar perineum dan berbaring saat tidur.

f. Rasa gatal menunjukan luka perineum hampir sembuh.

g. Sarankan ibu untuk melakukan senam kegel untuk merangsang darah

diperineum, agar cepat sembuh.

B. Konsep Dasar Daun Binahong

1. Pengertian Daun Binahong

Binahong atau madeira (Anredera cordifolia) adalah tanaman herbal

yang paling sering digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam

penyakit disejumlah Negara asia, seperti Vietnam, Taiwan, cina, korea,

dan Indonesia. Kandungan dalam tanaman ini, terutama daunnya, sering


24

digunakan sebagai obat herbal. Para ahli kesehatan di Indonesia

membuktikan bahwa tanaman ini dapat mengobati diabetes militus, TBC,

rematik, asam urat, asma, tifoid, hipertensi, wasir, dan digunakan sebagai

diuretic,kanker, pemulihan pasca persalinan, penyembuhan luka persalinan

dan operasi. Tanaman ini memang tumbuh baik dalam lingkungan yang

lembab, tanaman ini sudah lama ada di Indonesia tetapi baru akhir-akhir

ini saja menjadi alternative bagi sebagian orang untuk dijadikan obat alami

untuk menyembuhkan dan mengurangi beberapa penyakit ringan maupun

berat (Yuniarti and Lukiswanto, 2017).

Binahong mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas sebagai

antibakteri, antifungsi, analgesic, dan anti infalmasi. Kandungan senyawa

metabolic sekunder pada binahong yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid,

alkaloid, fenol, dan saponin. Senyawa ini biasa sangat dimanfaatkan

sebagai anti infalmasi dan penghambat bakteri yang bersifat pathogen dan

menginfeksi. Senyawa-senyawa ini sangat jelas, bahwa kandungan pada

daun binahong dengan cara membuktikan menggunakan uji golongan. Uji

senyawa alkaloid, flavonoid. Triterponoid, steroid dilakukan pada ekstra

dan ditetesi pereaksi draendorff pada plat tes sehingga terbentuk endapan

coklat muda yang dikatakan positif mengandung alkaloid.

Daun binahong (Anredera cordifolia) mengandung asam askrobat,

oleanolic saponin, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, protein, vitamin C,

dan fitoestrogen. Daun binahong adalah jenis tanaman yang hidup dengan

cara merambat dengan batang yang ramping, melilit dan berwarna hijau.
25

Binahong memiliki efektifitas penyembuhan luka yang terinfeksi bakteri

staphylococcus aureus, ekstra etanol daun tersebut mempunyai aktivitas

antibakter terhadap pertumbuhan.

2. Habitat dan distribusi geografis

Daun binahong banyak didistribusi di amerika serikat bagian selatan.

Daun binahong memiliki umbi yang halus pada kedua akarnya yang

berukuran 20cm. umbi berwarna coklat muda atau hijau dan memiliki

ukuran yang bervariasi dari 5 m hingga 25 cm banyak mengandung

senyawa aksilar (Hasbullah, 2016).

3. Morfologi daun binahong

a. Daun binahong memiliki ciri daun yang tunggal dan memiliki tangkai

yang pendek. Daun binahong menyerupai bentuk jantung, berwarna

hijau muda dengan letak daun yang berselang seling dan memiliki

ukuran panjang 5 – 10 cm dan memiliki lebar 3 – 7 cm. bagian

permukaan pada daun tersebut memiliki ciri yang sangat halus dan

licin, daun yang rata, bagian ujung meruncing dan bagian atas terbelah

sehingga menyerupai bentuk jantung.

b. Batang Daun binahong


Gambar
Gambar 2.2.1 Daun Binahong
1 Daun Binahong
26

Batang tanaman binahong lunak, bentuk silindris, saling membelit,

berwarna merah, dan bagian solid dengan permukaan halus.

Gambar 2. 2 Batang Binahong

c. Akar

Bentuk dari akarnya rimpang dan berdaging lunak.

Gambar 2. 3 Akar Binahong

d. Bunga

Bentuk bunganya majemuk rimpang, bertangkai panjang, muncul

diketiak daun, mahkota berwarna krem keputi-putihan berjumlah lima

helaian dan panjang helaian mahkota 0,5-1 cm (Utami et al., 2015).


27

Gambar 2. 4 Bunga Binahong


4. Kandungan

senyawa daun binahong dalam mempercepat penyembuhan

Daun binahong memiliki kandungan asam oleanolic yang memiliki

sifat anti inflamasi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada luka luar.

Daun binahong juga memiliki kandungan lainnya. Seperti asam askrobat,

kandungan asam askrobat dalam tanaman ini memiliki peran penting untuk

mengaktifkan prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam

pembentukan kolagen, Adapun kandungan saponin kandungan saponin

dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang pembentukan

kolagen dan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka.

Ekstra daun binahong dengan konsentrasi 5% menunjukan hasil yang

optimal pada proses penyembuhan luka laserasi dikarenakan beberapa

kandungannya, ekstra daun binahong dapat mempercepat penyembuhan

luka, dari pada luka yang tidak diberikan ekstra terutama luka yang telah

terinfeksi. Pemberian ekstra topical lebih efektif untuk mempercepat

proses penyembuhan luka (Sakti et al., 2019). Menurut Beberapa

kandungan yang ada didalam daun binahong :

a. Asam askrobat

Asam askrobat adalah zat pereduksi dan antioksidan yang sangat kuat

dalam menangani infeksi bakteri. Reaksi detoksifikasi, dan berperan

dalam pembentukan kolagen dalam jaringan


28

b. Asam oleanolic

Asam oleanolic memiliki kandungan analog triterpenoid yang sangat

kuat yang berfungsi sebagai penghambat proses inflamasai

c. Flavonoid

Flavonoid adalah zat alami yang memiliki struktur fenol berbagai

variasi. Flavonoid dapat meningkatkan vaskularisasi dan menurunkan

oedem, Flavonoid juga mempunyai efek antiinflamasi dan antioksida

yang mampu mempercepat penyembuhan luka.

d. Saponin

Saponin memiliki peran dalam bidang farmakologi, yaitu sebagai

ekspektoran, anti inflamasi, vasoprotektif. Saponin yang juga

terkandung dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih semacam

sabun. Merangsang pembentukan kolagen dan protein yang berperan

dalam penyembuhan luka, saponin memiliki peran farmakologis.

e. Polifenol

Polifenol adalah metabolik sekunder tanaman yang berfungsi sebagai

antioksidan dan memiliki pengaruh terhadap pertahanan radiasi

ultraviolet atau agresi oleh pathogen.

f. Vitamin C

Vitamin C menatralisir radikal bebas dengan berubah menjadi radikal

askrobat. Pada induksi karbon tetraklorida menyebabkan keahlian satu

buah electron sehingga berbentuk radikal triklorometil dan ion klorida.

Vitamin C tersebut kemudian mendonorkan satu buah electron sehingga


29

kerusakan jaringan pun tercegah. Kandungan asam askorbat dalam daun

binahong tersebut mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

infeksi dan mempercepat penyembuhan.

5. Pengolahan daun binahong`dan cara penggunaannya

Pengolahan daun binahong termasuk sederhana dan tidak

membutuhkan biyaya banyak. Sehingga ibu postpartum dapat membuatnya

sendiri dirumah. Langkah-langkah pengolahan daun binahong menurut

(Himawati and Febrianasari, 2021) :

a. Siapkan extra daun binahong 59 gr

b. Bersihkan kotoran yang menempel didaun tersebut dengan air bersih

dan mengalir.

c. Rebus dengan 350 ml air, rebus dengan api yang sedang, selama 15

menit dan ditutup selama proses di didihkan.

d. Saring air rebusan tersebut dan pisahkan dengan daunnya

e. Ambil air rebusan tersebut dan tuangkan air rebusan tersebut didalam

Botol yang bersih

f. Berikan air rebusan tersebut kepada pasien dan jelaskan kepada pasien

cara penggunaannya, yaitu dengan cara air rebusan tersebut dipakai

untuk mengkompres dengan kasa steril 3x sehari (pagi, sore, malam),

mengkompres dalam waktu 3 menit.

6. Hubungan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka

perineum
30

Hubungan daun binahong dalam mempercepat penyembuhan luka

ialah daun binahong mengandung antiseptik yang mampu membunuh

kuman dan daun binahong juga mengandung antioksidan dan memiliki

pengaruh terhadap cepat penyembuhan luka perineum. Adapun

kandungan daun binahong ialah vitamin C tersebut mempercepat

penyembuhan kerusakan jaringan yang dialami oleh kulit dan dapat

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Ruptur Perineum

Pemberian Kompres
Perineum Menggunakan
Air Rebusan Daun
Binahong
31

Kandungan Daun
Binahong, Asam acrobat,
asam aleonolik,
Flavonoid, saponin,
polifenol, Vitamin C

Observasi Menggunakan
Skala REEDA

Lambat Sembuh ≥ 7 hari Cepat Sembuh ≤ 7 hari

Gambar 2.5 Kerangka Pikir

D. Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu menggunakan air rebusan

daun binahong sebagai variabel independent dan lama penyembuhan luka

perineum sebagai variable dependent.

Variabel Independen Variabel Dependent

Kompres perineum
Lama Penyembuhan Luka
menggunakan air
Perineum
Rebusan Daun Binahong
32

Gambar 2. 6 Kerangka Konsep


1. Hipotesis Alternatif (HA)

Ada pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan

extrak daun binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu

postpartum.

2. Hipotesis Nol (HO) :

Tidak ada pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air

rebusan extrak daun binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum

pada ibu postpartum.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan yaitu penelitian Pre-experimental

dengan desain penelitian Intact Group Comparison, yang terdapat satu

kelompok penelitian dibagi menjadi dua yaitu setengah kelompok untuk

eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol

(yang tidak diberi perlakuan)

Perlakuan Postest

Kelompok Experimen X 01

Kelompok Kontrol 01

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli tahun 2022 di PMB Sriwati

Palu.

C. Populasi Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu postpartum yang

mengalami luka perineum derajat II di Praktik Mandiri Bidan Sriwati Palu.

2. Sampel

33
34

rumus digunakan untuk menentukan besar sampel dengan

menggunakan rumus Lemeshow yang estimasi populasinya belum

diketahui. Sebagai berikut :

2
z 1−a (p . q)
n=
d² ❑

Keteranangan :

n : Besar sampel

2
z 1−a : Nilai baku standar bias ditentukan (1,96).

p: Proporsi suatu kasus tersebut terhadap populasi tidak diketahui

proporsinya, ditetapkan 50% (0,50).

q : 1 – p (1-0,05)

d : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang digunakan 25%


(0,25).

1 , 96. 1, 96. 0 , 5(1−0 ,5)


n=
(0 , 25)² ❑

3,8416. 0 , 5. 0 ,5
n=
0,0625 ❑

9,604
n=
0,625 ❑

¿ n=15,366 atau 15 Responden❑

n₁ = n₂ atau 15 = 15
35

n = 30 Responden

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Lemeshow(1998), dalam

buku (Sugiyono, 2017), maka ditentukan besar sampel dalam penelitian ini

adalah 30 responden yang dibagi menjadi dua yaitu 15 responden

kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Sampel

kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah ibu nifas yang

mengalami luka perineum derajat II dan dilakukan observasi pada kedua

sampai hari ketujuh namun yang membedakan ialah kelompok intervensi

diberikan kompres perineum menggunakan air rebusan daun binahong

selama tujuh hari dan kelompok kontrol tidak diberikan air rebusan daun

binahong selama tujuh hari.

3. Teknik pengeambilan sampel

Kriteria ini berlaku pada kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok intervensi.

Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Telah bersedia menjadi responden.

2) Ibu postpartum yang mengalami luka perineum derajat II.

3) Dirawat di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Sriwati pada hari pertama

setelah 2 jam postpartum.

b. Kriteria ekslusi antara lain sebagai berikut:

1) Mengalami gangguan psikologis.


36

2) Menderita penyakit diabetes karena gangguan ini, darah akan

bersifat toksik dan akan merusak pembuluh darah mengakibatkan

luka akan lebih sulit sembuh, dan mempunyai komplikasi lain.

3) Pasien yang terkonfirmasi postif covid

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat/nilai dari orang, objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan 2 jenis

variabel sbegai berikut.

a. Varibel independen (bebas)

Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah ibu

yang diberikan kompres perineum menggunakan air rebusan daun

binahong.

b. Variabel dependen (terikat)

Yang menjadi variabel dependent dalam penelitian ini adalah lama

penyembuhan luka perineum.

2. Definisi Operasional

a. Air rebusan daun binahong di berikan untuk dilakukan mengkompres

luka perineum, daun binahong tersebut di ambil sebanyak 59 gr dan

rebus sebanyak 350 ml air selama 15 menit dan di dinginkan, air

tersebut diberikan kepada ibu postpartum yang mengalami luka

perineum derajat II untuk dilakukan kompres pada saat berbaring.


37

dimulai dari hari kedua sampai hari ketujuh. dipakai 3x sehari (Pagi,

sore, malam) dikompres selama 3 menit.

b. Lama penyembuhan luka perineum adalah waktu pemulihan robekan

perineum derajat II yang terjadi diantara anus dan vagina yang robek

adalah otot-otot perineum di bagian vagina, pada ibu postpartum

disebabkan oleh persalinan.

1) Alat ukur : Lembar observasi skala REEDA

2) Cara ukur : Observasi

3) Skala ukur : Nominal

4) Hasil ukur : Cepat, jika sembuh < 7 hari

Lambat, jika sembuh > 7 hari

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini lama penyembuhan luka perineum

ibu postpartum di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Sriwati Palu. Pengamatan

melalui lembar observasi pada hari kedua sampai hari ketujuh postpartum

dengan melihat proses penyembuhan luka berdasarkan skala REEDA.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak lain, dimana

data tersebut umumnya telah diolah pihak tersebut. Dalam penelitian ini

data sekunder diperoleh dari instansi lain yaitu jurnal Penelitian, Dinas

Kesehatan Kota Palu, dan Praktik Mandiri Bidan.

3. Instrument penelitian
38

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk

lembar observasi skala REEDA

F. Pengolahan Data

Pengolahan data sangat menentukan tingkat ketepatan dan keakuratan

data yang dihasilkan, dalam proses pengolahan data dilakukan melalui

beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Penyuntingan data (editing)

Hasil observasi yang diperoleh atau dikumpulkan disunting (edit) terlebih

dahulu. Bila masih ada data atau informasi yang tidak lengap, maka

observasi tersebut dikeluarkan (dropout).

2. Membuat lembar kode (coding shet)

Lembar atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembar kode berisi umur <20 tahun diberi

kode 1, 20-35 diberi kode 2, umur >35 diberi kode 3. Pendidikan SMP

diberi kode 1, SMA diberi kode 2, perguruan tinggi diberi kode 3. Paritas

primipara diberi kode 1, multipara diberi kode 2. Pekerjaan honorer diberi

kode 1, IRT diberi kode 2

3. Memasukan data (data entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode

sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada hari ke-2 sampai hari

ke-7 sesuai ketentuan kriteri yang dinilai. Data yang dimasukkan kedalam

kolom berupa umur, pendidikan terakhir, alamat dan hasil observasi.

4. Tabulasi (tabulating)
39

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang di

inginkan oleh penelitian. Didalam tabel data terdapat jumlah responden

yang menunjukan lama penyembuhan luka perineum masing-masing cepat

sembuh atau lambat sembuh pada indikator lama penyembuhan luka

perineum.

G. Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan

analisis bivariat.

1. Analisis univariat

Analisis univariat yaitu analisis data yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel, yaitu pada

variabel independent (kompres perineum mengunakan air rebusan daun

binahong) dan variabel dependent (lama penyembuhan luka perineum).

Adapun rumus yang digunakan untuk melihat distribusi dan presentase

tiap observasi adalah sebagai berikut :

Jumlah skor observasi


P= X 100 %=… %
jumlah skor maksimal

Hasil pengukuran pada setiap observasi kemudian dilakukan distribusi dan

persentase pada sejumlah observasi sesuai dengan hasil ukur observasinya,

meliputi :

f
P= X 100 %
N
40

Keterangan :

P = Presentasi kategori

F = Frekuensi Kategori

N = Jumlah Responden

2. Analisis bivariat

Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

dan membuktikan hipotesis penelitian. Analisis bivariat dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres perineum

menggunakan air rebusan daun binahong terhadap lama penyembuhan

luka perineum pada ibu postpartum di PMB Sriwati Palu. Analisi data

yang digunakan adalah analisis Uji Fisher Exact Test karena data yang

digunakan adalah nominal. Sebelum menggunakan Uji Fisher Exact Test

peneliti menggunakan Uji Chi-square dengan nilai harapan atau nilai

expected count ada kurang dari 5 sehingga tidak memenuhi, maka peneliti

menggunakan uji alternativ lain yaitu Uji Fisher Exact Test dengan tabel

2x2.

H. Penyajian data

Dalam penelitian ini cara penyajian data menggunakan tabel kemudian

jelaskan melalui narasi.

I. Etika penelitian

1. Lembar persetujuan

Sebelum dilakukan intervensi pada responden, peneliti memberikan

penjelasan kepada responden mengenai tujuan penelitian yaitu untuk


41

mengetahui pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air

rebusan daun binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum pada

ibu postpartum. Responden juga diberi penjelasan bahwa akan dilakukan

pemeriksaan perineum dengan tujuan menilai kondisi luka perineum.

Peneliti akan memberikan lembar informed consent yang akan ditanda

tangani responden bila bersedia.

2. Tanpa nama (Anominity)

Penelitian tidak menuliskan nama jelas responden melainkan

memberikan kode inisial untuk menjaga privasi pasien.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Peneliti menjaga semua informasi yang diperoleh dari responden dan

hanya memakainya untuk keperluan peneliti.

J. Alur penelitian

1. Tahap persiapan

a. Langkah awal dalam penelitian ini adalah meminta surat izin penelitian

di prodi S. Tr. Kebidanan untuk pengambilan data awal, sebelumnya

peneliti mencari informasi di Dinas Kesehatan Kota Palu untuk

menanyakan data ibu bersalin di BPM Sriwati

b. Mengambil data pendahuluan ibu yang mengalami luka perineum

derajat II di praktik mandiri bidan (PMB) Sriwati Palu.

c. Studi literatur, mengkaji buku, mencari referensi tentang masalah yang

akan diteliti dan data ibu postpartum yang mengalami luka perineum.

d. Menyusun outline atau proposal penelitian


42

e. Membuat instrument penelitian dalam bentuk lembar observasi

berdasarkan skor skala REDDA (Redness, Edema, Ecchymosis,

Dicharge, Approximation). Setiap lembar observasi tercantum nomor

urut tiap responden, indentitas (inisial dan umur) dan tanggal observasi.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Melakukan pengambilan data ibu yang mengalami luka perineum

derajat II sejak 2 jam pasca partum di PMB Sriwati Palu

b. Meminta persetujuan ibu postpartum untuk menjadi responden.

c. Sampel yang datang dengan urutan ganjil tergolong dalam kelompok

intervensi sebanyak 15 responden atau termasuk sampel yang akan

diberikan air rebusan daun binahong setiap hari selama tujuh hari.

Sampel yang datang dengan urutan genap tergolong dalam kelompok

kontrol sebanyak 15 orang atau termasuk sampel yang tidak diberikan

air rebusan daun binahong selama tujuh hari.

d. Setelah ibu menyetujui untuk dilakukan observasi, peneliti memberikan

air rebusan daun binahong untuk dilakukan mengkompres pada luka

pada hari kedua sampai hari ketujuh dilanjutkan dirumah responden

yang diberikan setiap hari.

e. Pada hari kedua sampai hari ketujuh setiap responden akan diobservasi

dengan melihat langsung kondisi luka perineum menggunakan skor

skala REDDA (Redness, Edema, Ecchymosis, Dicharge,

Approximation)..
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Praktik Mandiri Bidan (PMB) Sriwati adalah institusi pelayanan

kesehatan yang berada di wilayah Kota Palu tepatnya di kecamatan Palu

Barat dan bertempat di jalan tembang kelurahan Lere. Praktik Mandiri

Bidan ini terdiri dari 5 ruangan, yaitu ruangan administrasi, ruangan

Antenatal Care (ANC), Intranatal Care (INC), ruangan Postnatal Care

(PNC) dan mushola. Bidan yang bertugas berjumlah 5 orang masing-

masing memiliki jadwal bertugas yang terdiri dari pagi,siang, dan malam.

Ruangan postnatal care (PNC) menjadi tempat bagi peneliti untuk

melakukan penjelasan kepada calon responden. Pemberian penjelasan

mengenai jalannya penelitian disaksikan oleh keluaraga responden dan

bidan yang bertugas di PMB Sriwati Palu. Lokasi Praktik Mandiri Bidan

(PMB) Sriwati terletak strategis yaitu di tengah Kota Palu, sehingga dapat

mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, Bagi peneliti, lokasi

tempat tinggal responden (door to door) dan melakukan observasi.

Begitupun sebaliknya, masyarakat lebih mudah menjangkau PMB Sriwati

karena lokasi berada di tengah pemukiman masyarakat di kelurahan Lere.

43
44

2. Karakteristik Umum Responden

Berdasarkan observasi pada 30 responden di PMB Sriwati Kota Palu


dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi Karakteristik responden di PMB Sriwati
Kota Palu tahun 2022

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)


Umur <20 tahun 1 3,3
20-35 tahun 26 86,7
>35 tahun 3 10,0
Pendidikan SMP 7 23,3
SMA 18 60.0
Perguruan Tinggi 5 16,7
Paritas Primipara 16 53,3
Multipara 14 46,7
Pekerjaan Honorer 5 16,7
IRT 25 83,3
Sumber : Data Primer, 2022

Pada tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas responden umur 20-

35 tahun sebanyak 86,7%, pendidikan responden mayoritas merupakan

tamatan Sekolah Menengah atas (SMA) 60,0%. Mayoritas paritas yaitu

pada ibu Primipara sebanyak 53,3%. Pekerjaan responden paling banyak

adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 83,3%


45

3. Analisis Univariat

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi pengaruh pemberian kompres perineum


menggunkan extrak daun binahong di PMB Sriwati Kota
Palu 2022
Penyembuhan Kelompok Responden
Luka Perineum
Intervensi Kontrol
n % n %
Cepat 12 80 4 26,7
Lambat 3 20 11 73,3
Total 15 100 15 100
Sumber : Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas pada kelompok

intervensi yang mengalami cepat sembuh sebanyak 80% dan kelompok

kontrol sebesar 26,7%.

4. Analisis Bivariat

Analisi bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji fisher exact test,

karena pada hasil analisis 3 cells kurang dari 5 maka menggunkan uji fisher

exact tets. Uji fisher exact tets dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan daun binahong

dalam mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Fisher

exact test dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


46

Tabel 4.3 Distribusi silang penyembuhan luka perineum pada ibu


postpartum pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
kompres perineum menggunakan air rebusan extrak daun
binahong di PMB Sriwati Kota Palu 2022
Proses Kontrol Intervensi Total P-Value
penyembuhan
luka ∑ % ∑ % ∑ %

Cepat (≤7 hari ) 4 13,3 12 40 16 53,3 0,002


Lambat(>7 hari) 11 36,7 3 10 14 46,7
Total 15 50 15 50 30 100
Sumber : Data Primer, 2022

Dari tabel 4.3 Disribusi silang proses pada kelompok intervensi setelah

mendapatkan kompres air rebusan daun binahong selama 3x sehari sebagian

besar ibu mengalami proses penyembuhan luka perineum cepat sebanyak 12

responden (40%). Sedangkan proses penyembuhan luka perineum lambat

sebanyak 3 responden (10%). Setelah dilakukan uji analisis menggunakan

chi square, terdapat 3 data sel dengan nilai actual count sebesar 2 dan 3

dibawah 5 sehingga tidak memenuhi syarat uji chi square sehingga

alternatifnya menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil dari perhitungan

uji chi square yang telah di uraikan pada tabel 4.3 diperoleh nilai Fisher’s

Exact Test sebesar 0,002 <α(0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan daun

binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di

PMB Sriwati Kota Palu.

B. Pembahasan

1. Lama penyembuhan luka perineum menggunakan kompres extrak daun

binahong di PMB Sriwati Palu


47

Berdasarkan data hasil observasi pada kelompok intervensi responden

yang mengalami cepat sembuh sebanyak 80%, Karena dari hasil

observasi tanda REEDA sudah tidak ada. karena daun binahong memiliki

kandungan asam oleanolic yang memiliki sifat anti inflamasi, sehingga

dapat mengurangi rasa sakit pada luka luar. Daun binahong juga

memiliki kandungan lainnya. Seperti asam askrobat, kandungan asam

askrobat dalam tanaman ini memiliki peran penting untuk mengaktifkan

prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam

pembentukan kolagen, Adapun kandungan saponin kandungan saponin

dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang

pembentukan kolagen dan protein yang berperan dalam proses

penyembuhan luka. Ekstra daun binahong dengan konsentrasi 5%

menunjukan hasil yang optimal pada proses penyembuhan luka laserasi

dikarenakan beberapa kandungannya (Sakti et al., 2019).

Terdapat 20% yang mengalami tanda REEDA yaitu pada

approximation (penyatuan luka) disebabkan personal hygine Asumsi

peneliti pada kelompok intervensi yang tidak mengalami tanda REEDA

dikarenakan pengaruh pemberian kompres menggunakan air rebusan

daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu

postpartum. Karena air rebusan tersebut mengandung banyak senyawa

seperti, saponin, polifenol, alkaloid, minyak atsiri, asam oleanolik,

sehingga dapat memperbaiki sel-sel atau jaringan yang rusak akibat

robekan perineum.
48

2. Lama penyembuhan luka perineum yang tidak diberikan kompres extrak

daun binahong di PMB Sriwati Palu

kelompok kontrol masih banyak mengalami lambat sembuh ≤7 hari

73,3% hal ini ditunjukan dari hasil observasi masih banyak responden

yang mengalami tanda REEDA yaitu pada Redness (kemerahan),

eccymocis (bercak perdarahan), Discharge (pengeluaran), Approximation

(Penyatuan luka). Namun 26,7% yang mengalami cepat sembuh atau

tidak mengalami tanda REEDA dikarenakan personal hygine sangat baik

sebelumnya. Asumsi peneliti pada responden yang mengalami lambat

sembuh pada kelompok kontrol dipengaruhi oleh gizi yang kurang, umur,

mobilisasi, personal hygine.

Kebutuhan gizi pada masa nifas sebaiknya mengandung tinggi kalori.

Kecukupan gizi selama 6 bulan pertama masa laktasi 330 kkal lebih

tinggi dari pada saat tidak hamil, menunjukkan bahwa semua ibu nifas

yang kebutuhan gizinya terpenuhi mempunyai luka perineum yang

sembuh sedangkan semua ibu nifas yang kebutuhan gizinya tidak

terpenuhi mempunyai luka perineum yang tidak sembuh. Variabel

tersebut kemudian dilakukan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil uji Chi-

Square diperoleh nilai p-value=0,00. Karena nilai p<0,05 maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan pemenuhan gizi terhadap pemulihan luka

perineum responden. Rahmawati and Triatmaja, (2017).

mobilisasi sangat penting dalam mempercepat penyembuhan luka dan

mengurangi resiko terjadinya infeksi masa nifas, menganjurkan ibu


49

mobilisasi dini karena tidak hanya mempercepat penyembuhan luka

perineum tetapi juga memulihkan kondisi tubuh ibu jika dilakukan

dengan benar dan tepat, mobilisasi dini atau gerakan mungkin bisa

mencegah aliran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 responden

terdapat 15 responden (10,5%) yang selalu melakukan mobilisasi dini

apabila di lakukan 2 sampai 4 kali dalam sehari misalnya pada saat

bangun tidur pagi, 6 siang dan malam dalam waktu 24-48 jam akan

mempercepat penyembuhan luka perineumnya, serta 11 responden

(6,5%) yang jarang mobilisasi dini tidak melakukan 2 sampai 4 kali

dalam waktu 24-48 jam akan memperlambat penyembuhan luka

perineumnya (Marbun, 2019).

Perawatan luka perineum sangat penting dilakukan untuk

mempercepat proses penyembuhan. Tujuan perawatan perineum adalah

mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan

(Herliman and Indrayani 2020). Tujuan perawatan perineum adalah

mencegah terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam

28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi (Moorhouse et al. 2015).

3. Pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan extrak

daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum di PMB Sriwati

Palu

Hasil penelitian ini menggunakan uji fisher exact tes dengan hasil p-

value 0,002<0,05 bahwa terdapat pengaruh pemberian kompres perineum


50

menggunakan air rebusan extrak daun binahong terhadap penyembuhan

luka perineum.

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) tanaman obat

potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dan dapat

menyembuhkan luka, dilakukan skrining fitokimia daun Binahong

dengan melakukan maserasi terhadap serbuk kering daun dengan

menggunakan pelarut heksana dan metanol didapatkan kandungan kimia

berupa saponin triterpenoid, flavanoiod, etanol dan minyak atsiri yang

dapat mempercepat penyembuhan luka (Ariani, 2014). Secara ilmiah

manfaat binahong yaitu dapat mengobati luka. Daun binahong

mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin.

Senyawa aktif flavonoid berperan langsung sebagai antibiotik dengan

mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus (Amin,

utami, 2013).

Penelitian yang dilakukan Wijayanti and Esti, (2017) tentang

efektivitas air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan ruptur

perineum didapatkan hasil 90,9% penyembuhan ruptur perineum kategori

baik. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Samirana, and Ariadi, (2014)

menyatakan bahwa ekstrak etanol daun binahong mampu

menyambuhkan luka dengan nilai (p<0,05).

Menurut Narsih, Zakiyyah and Iit, (2019) hasil uji statistik dengan

menggunakan Fisher’s Exact Test, diperoleh hasil (p 0,001), bahwa ada

pengaruh signifikan pemberian daun binahong terhadap lama


51

penyembuhan luka perineum. Artinya daun binahong mempunyai efek

yang lebih baik dalam penyembuhan luka perineum dibandingkan

kelompok kontrol. Penelitian ini sesuai dengan Hatati and Yusniar,

(2018) bahwa distribusi frekuensi penyembuhan luka perineum pada ibu

nifas mayoritas adalah normal dengan data yang dikumpulkan

menggunakan lembar cek list dan dianalisis uji Mann Whitney-U Tess

dengan nilai p<0,05.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, peneliti

dapat menyimpukan bahwa pengaruh pemberian kompres menggunakan

air rebusan daun binahong sangat efektif dalam mempercepat

penyembuhan luka jahitan perineum, daun binahong mengandung

flavonoid, saponin, triterpenoid, dan minyak atsiri yang fungsinya

sebagai anti hiperlipidemik, anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik.

Dengan adanya kandungan tersebut perawatan perineum yang benar

dengan menggunakan kompres daun binahong mempercepat

penyembuhan luka perineum. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Sutriningsi, (2018) Pemberian air rebusan daun binahong merupakan

salah satu faktor risiko yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka

perineum ibu nifas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi p0,009

(<0,05). Adanya pengaruh air rebusan daun binahong terhadap

penyembuhan luka perineum, dimana luka perineum yang diberikan air

rebusan binahong lebih cepat sembuh dibandingkan dengan pemberian

air biasa atau betadin.


52

penelitian (Rumini and Julita, 2020) pengetahuan ibu postpartum

dengan perawatan luka perineum dengan pencegahan infeksi di Klinik

Siti Kholijah Hasibun responden yang melakukan pencegahan infeksi

kurang 14,6% dan responden yang melakukan pencegahan infeksi baik

sebanyak 84,6%. Hasil uji chi square menunjukan nilai p value 0.003,

yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perwatan luka

dengan pencegahan infeksi.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang peneliti temukan pada saat penelitian yakni untuk

responden tidak mau dilakukan dokumentasi diarea perineumnya. Peneliti

tidak dapat mengontrol secara ketat personal hygine responden. Sebelum

penelitian berlangsung, peneliti tidak memberikan edukasi atau pengetahuan

terlebih dahulu kepada responden tentang bagaimana menjaga personal

hygine selama proses penyembuhan luka perineum sehingga penyembuhan

luka akan lebih maksimal sehingga dalam melakukan penelitian perlu

memberikan edukasi atau pengetahuan sebelum atau selama penelitian

dilaksanakan tentang bagaimana menjaga kebersihan diri selama proses

penyembuhan luka perineum.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1. Diketahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu yang diberikan

kompres perineum menggunakan air rebusan extrak daun binahong

terhadap lama penyembuhan luka perineum.

2. Diketahui lama penyembuhan luka perineum pada ibu yang tidak

diberikan kompres perineum menggunakan air rebusan extrak daun

binahong.

3. Ada pengaruh pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan

extrak daun binahong terhadap lama penyembuhan luka perineum di

PMB Sriwati Palu.

B. Saran

1. Bagi ibu postpartum

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi untuk ibu nifas

yang mengalami luka perineum untuk dapat melakukan kompres

menggunakan air rebusan daun binahong sesuai standar operasional

prosedur (SOP) penelitian yang berguna untuk mempercepat proses

penyembuhan luka perineum.

2. Bagi BPM

53
54

Diharapkan dengan adanya penelitian ini petugas kesehatan dapat

memberikan informasi kesehatan tentang cara perawatan luka jahitan

perineum saat dirumah dengan mengaplikasikan kompres air rebusan

daun binahong untuk membantu mempercepat penyembuhan luka.

3. Bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

Studi kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu tentang penyembuhan luka

perineum sehingga pendidikan dapat merencanakan program

peningkatan pengetahun keterampilan mahasiswa dengan penelitian.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya studi kasus ini dapat menambah pengetahuan

dalam melakukan penelitian dan diharapkan peneliti lain yang akan

melakukan penelitian tentang pemberian kompres perineum

menggunakan air rebusan daun binahong memberikan dengan metode

yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin Dwi Syalfina et al. (2021) ‘Studi Kasus Ibu Nifas Dengan Infeksi Luka
Perineum’, Jurnal Kesehatan Mercusuar, 4(1), pp. 1–7. Available at:
https://doi.org/10.36984/jkm.v4i1.176.

Ambarwati (2018) ‘perinatal ; Masa nifas’, Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Amin, M.H., Pidada, I.B. and Utami, C.S. (2013) ‘Imunotoksisitas pewarna
makanan terhadap histopatologi Peyer’s patch goblet mencit (The
immunotoxicity of food additive on histopatology of mice Peyer’s patch
goblet)’, Jurnal Bios Logos, 3(1), pp. 18–23. Available at:
https://doi.org/10.35799/jbl.3.1.2013.14504.

Ariani, S. (2014) ‘KHASIAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.)


Steenis) TERHADAP PEMBENTUKAN JARINGAN GRANULASI
DAN REEPITELISASI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA KULIT
KELINCI’, Jurnal e-Biomedik, 1(2), pp. 914–919. Available at:
https://doi.org/10.35790/ebm.1.2.2013.3250.

Aziz, T. (2018) ‘Pengaruh suplemen ZINC tehadap proses penyembuhan’,


Computers and Industrial Engineering, 2(January), p. 6. Available at:
http://ieeeauthorcenter.ieee.org/wp-content/uploads/IEEE-Reference-
Guide.pdf%0Ahttp://wwwlib.murdoch.edu.au/find/citation/ieee.html
%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cie.2019.07.022%0Ahttps://github.com/
ethereum/wiki/wiki/White-Paper%0Ahttps://tore.tuhh.de/hand.

Dian Nurafifah (2016) ‘Pengaruh Pemberian Povidone Iodine Terhadap


Kecepatan Penyembuhan Kuka Perineum Pada Ibu Post Partum’, Program
Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, pp. 1–6.

Dinas Kesehatan Kota palu (2020) ‘Dinas Kesehatan Kota Palu 2020. Profil
Kesehatan Kota Palu’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952. [Preprint].

Fitriani, L. and Wahyuni, S. (2021) Buku ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. ke
1. Yogyakarta: All Right Reserved.

Gusnimar, R. et al. (2021) ‘Pengaruh Air Rebusan Daun Binahong Dalam


Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Masa Nifas’, Sel Jurnal
Penelitian Kesehatan, 8(1), pp. 15–23. Available at:
https://doi.org/10.22435/sel.v8i1.4521.

Hasbullah (2016) ‘Kandungan senyawa Saponin pada daun, batang dan umbi
tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)’, Planta Tropika:
Journal of Agro Science, 4(1), pp. 20–24. Available at:
https://doi.org/10.18196/pt.2016.052.20-24.

Hatati, S.R.R.S. and Yusniar, S. (2018) ‘Efektifitas Air Rebusan Simplisia Daun
Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steen) Untuk Penyembuhan
Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Murniati Kecamatan Kota
Kisaran Barat’, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9(3), pp. 170–
175.

Herliman, F.Y., Indrayani, T. and Suralaga, C. (2020) ‘Perbedaan Efektivitas Air


Rebusan Daun Binahong Dengan Air Rebusan Daun Sirih Terhadap
Penyembuhan Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Saketi
Kabupaten Pandeglang Tahun 2020’, Asian Research of Midwifery Basic
Science Journal, 1(1), pp. 85–95. Available at:
https://doi.org/10.37160/arimbi.v1i1.581.

Hidayanti, A.N. (2018) ‘Perbedaan penyembuhan luka perineum pada ibu post
partum yang diberikan kompres povidone iodine 10% dengan kompres
NaCl 0,9% di desa banyu kuning bandung kabupaten semarang’.

Himawati, L. and Febrianasari, I.P. (2021) ‘Pengaruh Pemberian Air Rebusan


Daun Binahong Pada Ibu Nifas Dengan Luka Jahitan Perineum Di
Puskesmas Toroh I’, TSJKeb_Jurnal, 6(2), pp. 1–7. Available at:
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCBid/article/view/305.

Indrayani et al. (2020) ‘Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong Terhadap


Penyembuhan Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Menes
Kabupaten Pandeglang’, Journal for Quality in Women’s Health, 3(2), pp.
177–184. Available at: https://doi.org/10.30994/jqwh.v3i2.73.

Jantan Galur Wistar Samirana, T., A, S.D. and Ariadi, dan (2014) ‘Uji Aktivitas
Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens
(L.) Moq.) pada’, Samirana dkk Jurnal Farmasi Udayana, 5(2), pp. 19–
19.

Komala (2017) ‘Pengaruh Konsumsi Tinggi Protein Nabati Terhadap Kualitas


Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Mlati II
Kabupaten Sleman’, Skripsi [Preprint].

Lestarim, F. dan (2019) ‘pijat perineum’, 93(I), p. 259.

Marbun, U. (2019) ‘Hubungan Antara Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan


Luka Perineum Ruptur Tingkat I Dan Ii Pada Ibu Nifas Di Puskesmas
Turikale Maros’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14(4), pp. 385–389.
Available at: https://doi.org/10.35892/jikd.v14i4.297.

Mulyati, S. (2018) ‘Perineum Pada Ibu Nifas Normal’.


Narsih, U., Zakiyyah, M. and Iit, E. (2019) ‘Pengaruh Pemberian Daun Binahong
(Anredera Cordifolia (Ten) Steenis) Terhadap Lama Penyembuhan Luka
Perineum Umi’, Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 11(2), pp. 1–6.
Available at:
https://e-journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/31.

Nursabani, S. (2017) Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka


Perineum Di RSUD Sayang Cianjur Tahun 2017.

Rahmawati, E. and Triatmaja, N.T. (2017) ‘Hubungan Pemenuhan Gizi Ibu Nifas
Dengan Pemulihan Luka Perineum’, Jurnal Wiyata Peneliti Sains &
Kesehatan, 2(1), pp. 19–24.

Riyanti imron, R. and Risneni, R. (2018) ‘Perbedaan Efektifitas Povidone Iodine


Dengan Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Postpartum Di Bpm Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017’, Sakai Sambayan Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat, 2(2), p. 61. Available at:
https://doi.org/10.23960/jss.v2i2.57.

Rochamayanti, S.N. and Ummah, K. (2019) Pijat Perineum Selama Masa


Kehamilan, Kejadian Ruptur perineum Spontan. Surabaya: CV.Jakad
Publishin.

Rosalina, S., Banun and Istiqomah, T. (2017) ‘Hubungan Asupan Kalori Dan
Protein Ibu Nifas Dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum Di
Puskesmas Balowerti Kota Kediri Indonesia’, JURNAL EDUMidwifery,
1(2), p. 7.

Rumini, R. and Julita, T. (2020) ‘Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Perawatan
Luka Perineum dengan Pencegahan Infeksi’, Jurnal Bidan Cerdas, 2(2),
pp. 60–65. Available at: https://doi.org/10.33860/jbc.v2i2.66.

Sakti, D.S. et al. (2019) ‘PHAGOCYTOSIS ACTIVITY OF BINAHONG


(Anredera cordifolia (Tenore.) Steenis) FROM SECANG, MAGELANG,
CENTRAL JAVA, INDONESIA’, Journal of Pharmaceutical Sciences
and Community, 16(1), pp. 7–13. Available at:
https://doi.org/10.24071/jpsc.001693.

Sari, T. dan V.M. (2019) Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Revisi.
Yogyakarta: K-media.

Sihotang, H.M. and Yulianti, H. (2018) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea’, Care : Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 6(2), p. 175. Available at:
https://doi.org/10.33366/cr.v6i2.926.
Simanjuntak, Y.T. dan O. (2021) Asuhan Kebidanan pada masa nifas. ke 1.
Yogyakarta: Cv Budi Utama.

Sugiyono (2017) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukanto, F. anggaraeni (2020) ‘Asuhan kebidanan pada ibu postpartum dengan


robekan perineum derajat’.

Sulfianti et al. (2021) Asuhan Kebidanan pada masa nifas. ke 1. Edited by Ronal
Watnanthos. Yayasan Kita Menulis.

Sulfianti et al. (2022) Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. ke 1. Edited by R.


Watrianthos. Yayasan Kita Menulis.

Sutriningsi (2018) ‘Pengaruh Air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan


luka perineum pada ibu nifas’, 009, pp. 64–68.

Utami, H.F., Hastuti, R.B. and Hastuti, E.D. (2015) ‘Kualitas Daun Binahong
(Anredera cordifolia) pada Suhu Pengeringan Berbeda’, jurnal Biologi,
4(2), pp. 1–9. Available at:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/viewFile/19411/184
10 dari jurnal 19411-39334-1-SM.pdf.

Wijayanti, K. and Esti, R.H.S. (2017) ‘Effectiveness of binahong decoction water


(Anredera cordifolia (ten) steenis) for perineal wound healing at home
delivery aesya grabag Magelang, Indonesia’, International Journal of
Research in Medical Sciences, 5(5), p. 1970. Available at:
https://doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20171827.

Yuniarti, W.M. and Lukiswanto, B.S. (2017) ‘Effects of herbal ointment


containing the leaf extracts of Madeira vine (Anredera cordifolia (Ten.)
Steenis) for burn wound healing process on albino rats’, Veterinary World,
10(7), pp. 808–813. Available at:
https://doi.org/10.14202/vetworld.2017.808-813.
Lampiran 7

Kode Responden

KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGARUH AIR REBUSAN DAUN


BINAHONG TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM
PADA IBU POSTPARTUM
Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan jawaban pada lembar yang disediakan


2. Berilah tanda ceklist (√) pada kotak yang disediakan sesuai dengan
jawaban anda

Biodata Ibu (diisi oleh peneliti)

1. Umur :

2. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA PT TS

3. Pekerjaan : IRT PNS Wiraswasta Buruh

Honorer Lainnya , Sebutkan………….

4. Paritas :

5. Alamat :

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUUAN RESPONDEN


(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa telah

mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti dari Poltekkes Kemenkes Palau Jurusan Kebidanan

dengan judul “Pengaruh Pemberian Kompres Perineum Menggunakan Air

Rebusan Daun Binahong Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu

Postpartum di PMB SRIWATI”

Nama :

Alamat :

No. Telepon/HP :

Saya memutuskan setuju ikut berpartisipasi pada penelitian ini dengan

sukses tanpa paksaan dan bila sewaktu-waktu saya mengundurkan diri dari

penelitian ini, saya tidak akan dikenakan sanksi apapun.

Saksi Palu, 2021

Yang memberi pernyataan

(........................................) (.................................)
Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN


PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG
TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU
POSTPARTUM DI PMB SRIWATI PALU
Kode Responden
Keterangan :
1. Kolom penyembuhan luka perineum diisi dengan nilai skor
berdasarkan skala REDDA
2. Kolom hh/bb/ttt diisi dengan tanggal, bulan dan tahun
3. Kolom keterangan diisi dengan kesimpulan sebagai berikut :
a. Cepat sembuh : lama penyembuhan ≤ 7 hari
b. Lambat sembuh : lama penyembuhan >7 hari

No

Kriteria Penyembuhan Penyembuhan luka perineum

Keterangan
1 2 3 4 5 6 7

hh/bb/ttt

1 Redness (Kemerahan)

2 Edema (Pembengkakan)

3 Ecchymosis (Bercak
Perdarahan)

4 Discharge (Pengeluaran)

5 Approximation
(Penyatuan Luka)

Jumlah

Lampiran 5
PENJELASAN SEBELUM PENELITIAN (PSP)

1. Saya Nur Syeila Mahasiswi semester 8 Poltekkes Kemenkes Palu jurusan

Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan dengan ini meminta

Saudari untuk berpastisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Kompres Perineum Menggunakan Air Rebusan Daun

Binahong Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum

Di PMB Sriwati Palu”

2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

Pemberian kompres perineum menggunakan air rebusan daun binahong

terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum diPMB

Sriwati Palu

3. Penelitian ini dapat memberi manfaat berupa tambahan pengetahuan tentang

daun binahong dalam mempercepat penyembuhan luka perineum

4. Penelitian ini akan berlangsung selama 7 hari dalam pemberian air rebusan

daun binahong dan saudari adalah orang yang memenuhi persyaratan untuk

terlibat dalam penelitian ini . saya akan memberi kompensasi berupa sebuah

souvenir. Sampel atau orang dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang

mengalami robekan atau ruptur derajat II yang di rawat di PMB Sriwati Palu

5. Prosedur pengambilan bahan penelitian/data dengan cara pengisian lembar

observasi yang diisi oleh peneliti dalam kunjungan rumah yang melihat

langsung proses penyembuhan luka dengan pemeriksaan perineum. Cara ini

mungkin menyebabkan ketidaknyamanan yaitu mengganggu waktu saudari

dan privasi saudari. Saya harap saudari bersedia menjadi partisipan pada
penelitian serta dapat mengikuti dengan ikhlas. Saya menjamin kerahasiaan

identitas saudari. Saudari tidak perlu khawatir karena identitas yang tertulis

dalam lembar observasi akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk

keperluan sendiri

6. Keuntungan yang saudari peroleh dalam keikutsertaan pada penelitian ini

adalah saudari bisa mendapatkan tambahan informasi mengenai tentang

manfaat daun binahong tersebut

7. Seandainya saudari tidak menyetujui cara ini maka tidak ada paksaan, dan

saudari bisa sewaktu-waktu mengundurkan diri dari penelitian ini.

8. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang belum

jelas dan saudari memerlukan informasi/bantuan yang terkait dengan

penelitian ini saudari dapat menghubungi Nur Syeila dengan nomor telepon

082296126176

Palu, 2022

Peneliti

(Nur Syeila)
Lampiran 8

PENUNTUN PENILAIAN REEDA SCALE

Nilai Redness Odema Ecchymosis Discharge(Pengeluaran) Approximation (Penyatuan


(Kemerahan) (Pembenkakan (Bercak Perdarahan) Luka
)
0 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tertutup
1 Kurang dari Pada Kurang dari 0,25 cm Serum Jarak kulit 3 mm atau kurang
0,25 cm pada perineum,<1c pada kedua sisi atau
kedua sisi m dari laserasi 0,5 cm pada satu sisi
laserasi
2 Kurang dari Pada perineum 0,25-1 cm pada kedua serosanginus Terdapat jarak antara kulit dan
0,5 cm pada atau vulva, 1-2 sisi atau 0,5-2 cm lemak subkutan
kedua sisi cm dari pada satu sisi
laserasi laserasi
3 Lebih dari 0,5 Pada perineum >1cm pada kedua sisi Berdarah purulent Terdapat jarak antara
cm pada kedua dan vulva, atau 2cm pada satu kulit,lemak subkutan dan fasia
sisi laserasi >2cm dari sisi
laserasi
Lampiran 4

STANDAR OPERASIONAL PROSES (SOP)


REBUSAN DAUN BINAHONG UNTUK IBU NIFAS
YANG MENGALAMI LUKA PERINEUM

Daun binahong merupakan tanaman herbal yang paling sering


digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit
Pengertian disejumlah Negara Asia, seperti Vietnam, Taiwan, Cina,
Korea, dan Indonesia. Terutama sering digunakan sebagai
obat herbal.

1. Membantu mempercepat penyembuhan luka


2. Menghasilkan air rebusan yang higienis dan layak
Tujuan untuk dipakai mengkompres luka perineum pada ibu
postpartum

1. Daun binahong dibuat dengan proses dan alat yang


higienis
Kebijakan 2. Daun binahong direbus sesuai dengan kebutuhan
pasien
3. Ibu yang mempunyai luka perineum

1. AlatKompor
a. Panci
Alat Dan Bahan b. Gelas Ukur
c. Timbangan Gram
d. Baskom
e. Saringan
f. Botol bersih
g. Kasa
2. Bahan
a. Daun Binahong 59 gram
b. Air 300 Ml

1. Siapkan daun binahong yang sudah disortir


2. Bersikan daun binahong dengan air yang mengalir
Prosedur 3. Masukan daun binahong didalam panci yang berisi air
bersih
Pelaksanaan 4. Letakkan panci yang sudah berisi air dan daun
binahong, nyalakan kompor dengan api yang sedang
5. Tunggu hingga mendidih selama 15 menit lalu
matikan kompor
6. Angkat dan saring air rebusan tersebut, lalu
didinginkan
7. Air rebusan tersebut berikan kepada responden untuk
diberikan mengkompres luka perineum
8. Diberikan mengkompres menggunkan kassa steril 3
kali sehari, (Pagi, sore, malam)
9. Diberikan mengkompres selama 3 menit
10. Untuk menyembuhkan luka perineum lakukan
kompres selama 7 hari berturut-turut
11. Lakukan secara teratur
Lampiran 14

DOKUMENTASI PENELITIAN

Daun Binahong

kan pada responden


Memberikan lembar persetujuan dan di
entang maksud dan
tanda tangan oleh suami pasien di ruang
di ruang nifas PMB
nifas PMB Sriwati Palu
tanggal 22 Juni 2022
Penelitian memberian air rebusan daun binahong di rumah responden untuk

dilakukan kompres. Pada Tanggal 23 Juni 2020

Peneliti melakukan dan mengajarkan responden untuk melakukan kompres pada


luka perineum dirumah responden pada tanggal 23 juni 2020
Lampiran 16

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas
1. Nama : Nur Syeila
2. Nim : PO7124318014
3. Tempat, Tanggal Lahir : Tinombo, 04 Agustus 2000
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jln Tadulako, desa Tinombo, Kab
Parigi Moutong, Prov. Sulawesi
Tengah.
B. Riwayat Pendidikan
1. TK Pembina Tahun 2005-2006
2. SDN Tinombo Tahun 2006-2012
3. MTS AlKhairat Tinombo Tahun 2012-2015
4. SMA Negeri 1 Tinombo Tahun 2015-2018
5. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Kebidanan Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Tahun
2018
Lampiran 13

Hasil Statistik

Statistics

umur

Valid 30
N
Missing 0

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

<20 1 3.3 3.3 3.3

20-35 26 86.7 86.7 90.0


Valid
>35 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Statistics

PENDIDIKAN

Valid 30
N
Missing 0
Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

SMP 7 23.3 23.3 23.3

SMA 18 60.0 60.0 83.3


Valid
Perguruan Tinggi 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Statistics

paritas

Valid 30
N
Missing 0

Paritas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

primipara 16 53.3 53.3 53.3

Valid multipara 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0


Statistics

pekerjaan

Valid 30
N
Missing 0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Honor 5 16.7 16.7 16.7

Valid IRT 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Hasil Uji Univariat

Intervesi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Cepat 12 80.0 80.0 80.0

Valid Lambat 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Cepat 4 26.7 26.7 26.7

Valid Lambat 11 73.3 73.3 100.0

Total 15 100.0 100.0


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intervensi * Penyembuhan 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%


Kontrol * Penyembuhan 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%

Intervensi

Crosstab

Penyembuhan Total

Cepat Lambat

Count 12 0 12

Cepat Expected Count 9.6 2.4 12.0

% within Intervensi 100.0% 0.0% 100.0%


Intervensi
Count 0 3 3

Lambat Expected Count 2.4 .6 3.0

% within Intervensi 0.0% 100.0% 100.0%


Count 12 3 15

Total Expected Count 12.0 3.0 15.0

% within Intervensi 80.0% 20.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 15.000a 1 .000


b
Continuity Correction 9.401 1 .002
Likelihood Ratio 15.012 1 .000
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 14.000 1 .000
N of Valid Cases 15

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .60.
b. Computed only for a 2x2 table

Crosstab

Penyembuhan Total
Cepat Lambat

Count 2 2 4

Cepat Expected Count 3.2 .8 4.0

% within Kontrol 50.0% 50.0% 100.0%


Kontrol
Count 10 1 11

Lambat Expected Count 8.8 2.2 11.0

% within Kontrol 90.9% 9.1% 100.0%


Count 12 3 15

Total Expected Count 12.0 3.0 15.0

% within Kontrol 80.0% 20.0% 100.0%

Kontrol

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 3.068a 1 .080


b
Continuity Correction 1.044 1 .307
Likelihood Ratio 2.765 1 .096
Fisher's Exact Test .154 .154
Linear-by-Linear Association 2.864 1 .091
N of Valid Cases 15

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .80.
b. Computed only for a 2x2 table

Directional Measures

Value

Kontrol Dependent .452


Nominal by Interval Eta
Penyembuhan Dependent .452
Lampiran 15

JADWAL PENELITIAN

RENCANA KEGIATAN PENELITIAN


N Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Kegiatan
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengusulan judul

2 Pengambilan data awal


3 Penyusunan proposal
4 Konsul proposal
5 Persetujuan proposal
6 Seminar proposal
7 Perbaikan
8 Pelaksanaan penelitian
9 Pengelolaan data
10 Penyusunan hasil
penelitian
11 Konsul hasil penelitian
12 Ujian hasil
13 Perbaikan
Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Syeila

Nim : PO7124318014

Jurusan Kebidanan : Kebidanan/Sarjana Terapan Kebidanan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini yang saya tulis benar-

benar karya saya sendiri bukan merupakan mengambil tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila suatu hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil ciplak,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu,………………………….2022

Nur Syeila

Anda mungkin juga menyukai