Anda di halaman 1dari 20

Melaksanakan Clinical

Judgement

Laeli Musfiroh S.SiT, M. Tr Keb


Clinical Judgment
• Penilaian klinis
Penerapan informasi berdasarkan
pengamatan aktual pada klien yang
dikombinasikan dengan data subyektif dan
obyektif yang mengarah pada kesimpulan
akhir atau diagnosa
• Merupakan bagian dari berpikir kritis
Berpikir kritis
• Proses berpikir secara aktif dan trampil dalam
menerapkan, menganalisa, mensintesis dan
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dan
dihasilkan melalui observasi, pengalaman,
refleksi, penalaran,atau komunikasi sebagai
acuan dalam melakukan tindakan
Strategi membantu klien dalam pengambilan
keputusan
Empat strategi membantu klien dalam
pengambilan keputusan :
1. Membantu klien meninjau kemungkinan
pilihan
2. Membantu klien dalam mempertimbangkan
keputusan klien
3. Membantu klien mengevaluasi pilihan
4. Membantu klien menyusun rencana kerja
Teori pengambilan Keputusan
1. Penilaian situasi (situational approach)
untuk menghadapi pertanyaan apa yang
terjadi
2. Analisis persoalan (Problem analysis)
pola pikir sebab-akibat
3. Analisis keputusan (decision analysis)
4. Analisis persoalan potensial (Potential
problem analysis)
Inti pengambilan keputusan
• Memilih alternatif terbaik
• Dilakukan setelah evaluasi mengenai
efektifitas dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki
• Keputusan mutlak diambil klien, bidan hanya
membantu agar keputusan yang diambil klien
tepat
Langkah-langkah dalam mengambil
keputusan yang baik
1. Identifikasi kondisi yang dihadapi klien
2. Menyusun daftar kehendak atau pilihan
keputusan
3. Membuat daftar konsekuensinya baik positif
maupun negatif
Hal-hal yang perlu ditekankan
dalam pengambilan keputusan
1. Hati-hati dan bersikap bijaksana
2. Membantu klien dalam mengambil keputusan
dengan memberi saran yang sesuai dengan
kesehatan, keinginan dan situasi
3. Keputusan merupakan hak dan tanggung jawab klien
4. Konseling bukan merupakan proses informasi
Informasi diberikan setelah konselor memperoleh
data/informasi tentang kondisi pasien, kebutuhan
pasien
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
1. Fisik
Tidak memberatkan dan tidak memforsir tenaga
2. Emosional
persaan dan subyektifitas berpengaruh
3. Rasional
didasarkan pada pengetahuan
4. Praktikal
berdasar kemampuan individu
5. Interpersonal
Hubungan personal mempengaruhi tindakan
6. Struktural
Berdasar lingkup sosial, ekonomi, politik
bisa mendukung atau mengkritik
Tipe pengambilan keputusan
1. Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa. Bisa karena
tidak sanggup
2. Pengambilan keputusan intuitif
bersifat segera karena merasa keputusan sudah tepat dan segera
diputuskan
3. Pengambilan keputusan terpaksa karena kondisi atau situasi yang
kritis
4. Pengambilan keputusan reaktif
biasanya dipengaruhi emosi dan tergesa-gesa
5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan
Biar orang lain saja yang mengambil keputusan
6. Pengambilan keputusan secara hati-hati
Dipikir masak-masak dengan mempertimbangkan berbagai pilihan
Pemberian informasi efektif
• Informasi yang efektif diberikan apabila :
1. Informasi yang diberikan efektif dapat membantu klien dalam
mengambil keputusan
2. Informasi yang diberikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien
serta mudah dimengerti
3. Diberikan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. singkat dan tepat
b. menggunakan bahasa sederhana serta mudah
dimengerti pasien
c. Gunakan alat bantu visual sewaktu menjelaskan
d. Memberi kesempatan klien untuk bertanya dan
meminta klien untuk mengulang hal-hal penting
Tiga langkah dasar untuk membantu klien

1. Memberi penjelasan
misal cara pemakaian obat
2. Memberi contoh
3. Memberi kesempatan pada klien untuk
mempraktekkan
Saat-saat sulit dalam menerapkan KIP
1. Diam
Makna diam pada klien bisa berarti :
- Penolakan atau kebingungan pasien
- Ragu-ragu
- Bingung karena cemas atau benci
- mengalami sakit dan tidak siap bicara
- mengharapkan sesuatu dari konselor
- sedang memikirkan apa yang dikatakan
- baru menyadari ucapannya dan merupakan
ekspresi emosi sebelumnya
Apa yang perlu dilakukan ????????
Lanjutan…saat-saat sulit
2. Klien menangis
Tenangkan !
3. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah kliennya
4. Konselor melakukan kesalahan
harus jujur dan minta maaf
5. Konselor tidak tahu jawaban
cari informasi
6. Klien menolak bantuan konselor
terimakasih, pertemuan lain waktu
7. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor
8. Keterbatasan waktu konselor
minta maaf, menjelaskan, janjian lain waktu
Lanjutan..saat-saat sulit
9. Konselor tidak menciptakan hubungan yang baik
minta bantuan teman untuk mengatasi
10. Klien dan konselor sudah saling mengenal
rahasia dijaga, bersikap profesional
11. Klien bicara terus dan tidak sesuai topik
12. Klien bertanya hal-hal pribadi konselor
13. Konselor merasa dipermalukan
14. Keadaan kritis
penjelasan yang singkat dan jelas serta mencari langkah-
langkah bersama mengatasi masalah
Kesulitan saat konseling
1. Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini
2. Lebih banyak mengajar daripada membina
hubungan
3. Penerimaan yang berlebihan
4. Menampilkan masalah konseling pada orang yang
tidak berpengalaman
5. Kecenderungan untuk menampilkan kepribadian
konseling
6. Merenungkan setelah sesi yang sulit
Upaya untuk mengatasi kesulitan
1. Tiap individu memahami dirinya
2. Untuk memperlancar komunikasi siapkan
bahan, alat, materi
3. Menguasai ilmu komunikasi
4. Meletakkan kearifan sebagai dasar
kepribadian konselor
Kearifan
• Aspek afektif dan kesadaran
meliputi empati, kepedulian, pengenalan rasa
menekankan pada kesadaran tindakan dan
pilihan yang bertanggungjawab
• Aspek kognitif
meliputi penalaran dialetik yaitu mengenal
kontek, situasi, berorientasi pada perubahan
yang bermanfaat
Studi Kasus
• Seorang ibu hamil ke 4, persalinan
sebelumnya dengan perdarahan, KB tidak
diperboleh kan suami
Bagaimana solusi dari hasil konseling????
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai