Anda di halaman 1dari 20

TE O R I

S U E M O R A L
IS
1. Issue Moral
Isue Moral adalah merupakan topik
penting yang berhubungan dengan benar
dan salah dalam kehidupan sehari-hari,
sebagai contoh nilai-nilai yang
berhubungan dengan kasus abortus,
euthanasia, keputusan untuk terminasi
kehamilan.
2.Dilema dan Konflik Moral
Pengertian Dilema Moral
• suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternative pilihan, yang
Campbell kelihatannya sama atau hampir sama
dan membutuhkan pemecahan
masalah.

• Menyatakan hal tersebut merupakan keadaan yang


terdiri dari dua pilihan yang seimbang,dengan kata
Johnson lain, dilemma merupakan keadaan yang dihadapkan
pada persimpangan yangserupa atau bercabang
denagn petunjuk yang tidak jelas.

Oxford • Moral dilemma is concerning


Learner‟s principles of right and wrong in
Pocket difficult situation in which onehas
Dictionary to choose between two things.
Dilema muncul karena terbentur pada
konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini
bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan
masalah harus mengingatakan tanggung
jawab profesional,yaitu:

1.Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan


kenyamanan, kesejahteraan pasien atau klien.

2.Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang


menghilangkansesuatu bagian (omission),
disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan
kondisi dan keamanan pasien atau klien.
Studi kasus mengenai dilema moral

Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan


inpartu. Sewaktu dilakukan anamnese dia mengatakan tidak
mau di episiotomi. Ternyata selama kala II kemajuan kala II
berlangsung lambat, perineum masi tebal dan kaku.Keadaan ini
dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada
pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan
terus dan denyut jantung janin menunjukkan keadaan fetal
distress dan hal ini mengharuskan bidan untuk melakukan
tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya.
Bidan berharap bayinya selamat.Sementara itu ada bidan yang
memberitahukan bahwa dia perna melakukan hal ini tanpa
persetujuan pasien, dilakukan karna untuk melindungi bayinya.
Jika bidan melakukan episiotomi tanpa
persetujuan pasien, maka bidan akan
dihadapkan pada suatu tuntutan dari pasien.
Sihingga inilah yang merupakan contoh
gambaran dilema moral. Bila bidan melakukan
tindakan tanpa pesetujuan pasien, bagai mna
tinjau dari segi etik dan moral. Bila tidak
dilakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada
bayinya?”
Pengertian Konflik Moral
• Konflik Moral menurut Johnson adalah bahwa
konflik atau dilema pada dasarnya sama,
kenyataannya konflik berada diantara prinsip
moral dan tugas yang mana sering
menyebabkan dilema.
Ada dua tipe konflik:

1.Konflik berhubungan dengan prinsip

2.Konflik berhubungan dengan otonomi.

Dua tipe konflik ini adalah merupakan dua


bagian yang tidak terpisahkan. Bagaimana kita
mengatasi dilema? Yaitu menggunakan teori-
teori etika dan teori pengambilan keputusan
dalam pelayanan kebidanan.
TEORI –TEORI ETIKA

1. Teori Utilitarisme,
mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan yaitu:
a. Utilitarisme berdasarkan tindakan
b. Utilitarisme beradsarkan aturan

2. Teoti Deontology,
sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yang
baik ,kesehatan, kekayaan, kepandaian.

3. Teori Hedonisme,
menurut kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari
ketidaksenangan.

4.Teori Eudemonisme,
bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin
mencapai sesuatu yang baik bagi kita.
Pembagian konflik etik meliputi empat hal :

1. Informed Concent
Pesetujuan yang diberikan pasien
atau walinya yang berhak terhadap
bidan, untuk melakukan suatu
tindakan kebidanan kepada pasien
setelah memperoleh informasi
lengkap dan dipahami mengenai
tindakan yang akan dilakukan
2. Negosiasi
Proses yang di dalamnya dua pihak atau lebih
bertukar barang/jasa dan berupaya
menyepakati tingkat kerjasama tsb.
3. Persuasi
Persuasi bisa diartikan sebagai usaha untuk
mengubah sikap dan kepercayaan melalui
informasi dan argument.
4. Komite etik
Contoh studi kasus mengenai konflik moral:

Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri dirumah.Ada seorang


pasien inpartu datang ke tempat praktinya.Status obstetri pasien
adalah G1 P0 AB0. Hasil pemerisaan penapisan awal menunjukkan
presentasi bokong dengan taksiran berat janin 3900 gram, dengan
kesejahtraan janin dan ibu baik. Maka bidan tersebut
menganjurkan dan memberi konseling pada pasien mengenai
kasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien
dan keluarganya menolak dirujuk dan bersikuku untuk tetap
melahirkan di bidan tersebut karena pertimbangan biaya dan
kesulitan lainya. Melihat kasus ini maka maka bidan diharapkan
pada konflik moral yang bertentangan dangan prinsip moral dan
otonomi maupun kewenangan dalam pelayanan kebidanan.
Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan
praktik bidan, bidan tidak berwenang memberikan
pertolongan persalinan pada primigravida dengan
presentasi bokong disisi lain ada prinsip nilai moral
dan mananusiaan yang dihadapi pasien, yiatu ketidak
mampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang
lain, maka bagai mana seorang bidan mengambil
keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang
dihadapi dalam pelayanan kebidanan”.
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI
MASALAH ETIK MORAL DAN DILEMA DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN
Informed Choice
Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan
penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Menurut kode etik kebidanan internasionl (1993) bidan harus
menghormati hak informed choice ibu dan meningkatkan
penerimaan ibu tentang pilihan dalam asuhan dan
tanggungjawabnya terhadap hasil dari pilihannya
Definisi informasi dalam konteks ini meliputi : informasi yang
sudah lengkap diberikan dan dipahami ibu, tentang
pemahaman resiko, manfaat, keuntungan dan kemungkinan
hasil dari tiap pilihannya.
Bagaimana Pilihan Dapat Diperluas dan Menghindari Konflik

1. Memberi informai yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan
dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain,
sebaiknya tatap muk
2. Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu
menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab keputusan yang diambil.
3. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan
sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan
informsi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka
4. Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan,
mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan
petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi untuk semua kelompok tenaga
pemberi pelayanan bagi ibu.
5. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik dapat
ditekan serendah mungkin
6. Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengganggapnya sebagai sutu
kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang
obyektif bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada
perubahan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS

Ciri keputusan yang etis, meliputi :

a.Mempunyai pertimbangan benar


salah.

b.Sering menyangkut pilihan yang


sukar.

c.Dipengaruhi oleh norma, situasi,


iman, lingkungan sosial.
Kerangka pengambilan keputusan dalam
asuhan kebidanan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

1. Bidan harus mempunyai responbility dan accountability.


2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani
dengan rasa hormat.
3. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety and well being
mother.
4. Bidan berusaha menyokong pemahaman ibu tentang
kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada pengalaman situasi
yang aman.
5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan adalah:
knowledge, ajaran intrinsic, kemampuan berfikir kritis, kemampuan
membuat keputusan klinis yang logis.

Anda mungkin juga menyukai