Anda di halaman 1dari 38

MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN

DENGAN ETIKOLEGAL PELAYANAN


KEBIDANAN

QHODRIYAH RAMADANI
SUSMAWATI
Definisi etik dan moral
Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan
nilai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika adalah tentang apa yang baik dan buruk dan bertentang hak dan
kewajiban moral (akhlak)
Moral merupakan ajaran tentang baik atu buruk yang diterima secara umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan asusila.
A. Istilah dalam Etik
1. Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan,
maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :
2. Legislasi (Lieberman, 1970)Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
3. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan
yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan
untuk meyakinkan klien.
4. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan
dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
5. Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak
berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
Lanjutan…………

6. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus
per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama
pentingnnya.
7. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
8. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikan pasien
9. Malpraktek/Lalaia
Malpraktek/Lalaia

• Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien


• Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar
• Melakukan tindakan yang mencederai klien
• Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
c. Masalah-masalah etik moral dalam praktek kebidanan

 Bidan harus memahami dan mengerti situasi etik moral,


yaitu :
a. Untuk melakukan tindakan yang tepat dan berguna
b. Untuk mengetahui masalah yang perlu diperhatikan
 Kesulitan dalam mengatasi situasi :
a. Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan bidan
 Pengertian bidan terhadap situasi sering diperbarui oleh
kepentingan, prasangka, dan faktor-faktor subyektif
lain.Masalah etik moral yang mungkin terjadi :
a. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan
karena :
a. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan
karena :
1. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat
2. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
b. Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan :
1. Pengetahuan klinik yang baik
2. Pengetahuan yang up to date
3. Memahami issue etik dalam pelayanan kebidanan
c. Harapan bidan dimasa depan :
1. Bidan dikatakan profesional, apabila menerapkan etika dalammenjalankan
praktik kebidanan (Daryl Koehn ,Ground of Profesional Ethis,1994)
2. Dengan memahami peran bidan, yaitu tanggung jawab
profesionalismeterhadap patien atau klien akan meningkat.
3. Bidan berada dalam posisi baik, yaitu memfasilitasi klien danmembutuhkan
peningkatan pengetahuan tentang etika untukmenerapkan dalam strategi
praktik kebidanan
 Masalah Etik Moral yang mungkin terjadi dalam
praktek kebidanan :
a. Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan karena

1. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat


2. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil

b. Untuk dapat menjalankan praktik kebidanan dengan baik


dibutuhkan :
1. Pengetahuan klinik yang baik
2. Pengetahuan yang Up to date
3. memahami issue etik dalam pelayanan kebidanan
4. Harapan Bidan dimasa depan :

a. Bidan dikatakan profesional, apabila menerapkan etika dalam menjalankan praktik


kebidanan (Daryl Koehn ,Ground of Profesional Ethis,1994)
b. Dengan memahami peran bidan tanggung jawab profesionalisme terhadap patien atau
klien akan meningkat
c. Bidan berada dalam posisi baik memfasilitasi klien dan membutuhkan peningkatan
pengetahuan tentang etika untuk menerapkan dalam strategi praktik kebidanan
 Masalah Etik Moral yang Berhubungan Dengan
Teknologi
1. ABORSI
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
mencapai viabilitas dengan usia kehamilan < 22 minggu dan
berat janin kurang dari 500 gram.
 Hukum Aborsi
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia,
aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang
dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
 Yang menerima hukuman adalah:

a. Ibu yang melakukan aborsi


b. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan
aborsi
c. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
2. EUTHANASIA

Euthanasia berasal dari Bahasa Yunani adalah praktik pencabutan kehidupan


manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau
menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan
suntikan yang mematikan.
Aturan hukum mengenai masalah ini berbeda-beda di tiap negara dan seringkali
berubah seiring dengan perubahan norma-norma budaya maupun ketersediaan
perawatan atau tindakan medis.
3. ADOPSI

Adopsi berasal dari kata “adaptie” dalam bahasa Belanda. Menurut kasus hukum berarti
“Pengangkatan seorang anak untuk anak kandungnya sendiri”. Dalam bahasa Malaysia dipakai
kata adopsi, berarti anak angkat atau mengangkat anak. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, “Edoft”
(Adaption), berarti pengangkatan anak atau mengangkat anak.
4. TRANSPLANTASI
Transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang
lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ditinjau dari
sudut si penerima
dapat dibedakan
menjadi:
a. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain
dalam tubuh orang itu sendiri.
b. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh
seseorang ke tubuh orang lain.
c. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu
spesies ke tubuh spesies lainnya.
5. BAYI TABUNG
Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan sel
telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer sehingga dapat tumbuh
menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa. Status bayi tabung ada 3 macam :

1. Inseminasi buatan dengan sperma suami.


2. Inseminasi buatan dengan sperma donor.
3. Inseminasi bautan dengan model titipan.
d. Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah
a. Melakukan penyelidikan yang memadai
b. Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli.
c. Memperluas pandangan tentang situasi.
d. Kepekaan terhadap pekerjaan.
e. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
e. Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu
baik atau buruk.
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan
yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan
buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan
sehari hari adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan dalam proses melahirkan.


2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
6. Bidan dan pendidikan seks.
 Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan.

 Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:


1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan
adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
f. Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang
mempengaruhi siakap seseorang.Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri
seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hali ini
yang disebut kesadaran moral.Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang
penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada
kaitannya dengan pelayanan kebidanan
 Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa
dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut
konflik dan perang.
g. Konflik Moral Dan Dilema Moral

1. Konflik Moral
Dilema dan Konflik moral hal yang berbeda, konflik
moral terjadi karena adanya perbedaan antara prinsip moral
antar individu. Konflik moral menyebabkan dilema moral.
Menurut Jhonson (1990) terdapat 2 tipe konflik moral yaitu :
a. Konflik dalam prinsip yang sama

Bila seorang bidan berprinsip untuk menjunjung tinggi


autonomi, autonomi siapa yang akan diperjuangkan?
autonomi bidan atau kliennya? keduanya memiliki
kedudukan dan kepentingan yang sama, sehingga sering kali
menimbulkan konflik bagi bidan.
b. Konflik dalam prinsip berbeda

Contoh dalam kasus ibu yang menolak episiotomi, bidan


memiliki konflik antara kewajiban untuk menghargai hak
hidup janin sekaligus menghargai autonomi dan keinginan si
ibu.
2. Dilema Moral
a. Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan
dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang
kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah.
b. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral,
pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang
diyakini bidan dengan kenyataan yang ada
c. Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab
profesional, yaitu:
d. Selalu bersikap mengutamakan keinginan, keselamatahn dan kesehatan pasien.
e. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau
klien.
f. Memastikan tidak melanggar atau lalai dalam melakukan tanggung jawab yang dapat
mengganggu kepentingan dan kselamatan pasien dan klien.
g. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian omission,
disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
h. Evaluasi

Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan sebagai
outcome-nya. Perubahan status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial dapat
dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah.
Komunikasi diantara para pengambil keputusan masih harus dipelihara.
Dilema etik yang sering ditemukan dalam praktek keperawatan dapat bersifat
personal ataupun profesional. Dilema menjadi sulit dipecahkan bila memerlukan pemilihan
keputusan tepat diantara dua atau lebih prinsip etis. Sebagai tenaga profesional perawat kadang
sulit karena keputusan yang akan diambil keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan
keburukan
INFORM CONCENT &
INFORM CHOICE
DOSEN PENGAJAR : MILA JUNISTI

Fadliyah abdi
rahayu
Ida rizki widia
wati
INFORMED CONCENT
INFORMED CONCENT BERASAL DARI DUA KATA, YAITU INFORMED (TELAH
MENDAPAT PENJELASAN/KETERANGAN/INFORMASI)
DAN CONCENT (MEMBERIKAN PERSETUJUAN / MENGIZINKAN. INFORMED
CONCENT ADALAH SUATU PERSETUJUAN YANG DIBERIKAN SETELAH
MENDAPATKAN INFORMASI.
Fungsi

• Penghormatan harkat dan martabat pasien


selaku manusia.
• Promosi terhadap hak untuk menentukan
nasibnya sendiri.
• Untuk mendorong petugas kesehatan
melakukan kehati-hatian dalam mengobati
pasien.
• Menghindari penipuan dan misleading oleh
bidan.
• Mendorong diambil keputusan yang lebih
rasional.
• Mendorong keterlibatan publik dalam kebidanan
dan kesehatan.
• Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam
bidang kebidanan dan kesehatan.
INFORMED CONSENT ADALAH PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG
DIBERIKAN KEPADA PASIEN ATAU KELUARGA TERDEKATNYA SETELAH
MENDAPATKAN PENJELASAN SECARA LENGKAP MENGENAI TINDAKAN
KEDOKTERAN YANG AKAN DILAKUKAN TERHADAP PASIEN TERSEBUT.
• Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap
Tujuan tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan
secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang
dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.
• Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap
suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur
medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap
tindakan medik ada melekat suatu resiko.

Indikasi  Biasa nya dipakai pada saat akan diadakannya tindakan


medis kepada pasien sebagai persetujuan yang ditanda
tangani oleh pasien atau keluarga terdekatmya.
 Diagnosa yang telah ditegakkan.
 Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.
 Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.
 Resiko-resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada
tindakan kedokteran tersebut.
 Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan
adakah
INFORM CHOICE
INFORMED CHOICE BERARTI MEMBUAT PILIHAN SETELAH MENDAPATKAN
PENJELASAN TENTANG ALTERNATIF ASUHAN YANG AKAN DIALAMINYA,
PILIHAN (CHOICE) HARUS DIBEDAKAN DARI PERSETUJUAN (CONCENT).
PERSETUJUAN PENTING DARI SUDUT PANDANG BIDAN, KARENA ITU
BERKAITAN DENGAN ASPEK HUKUM YANG MEMBERIKAN OTORITAS UNTUK
SEMUA PROSEDUR YANG DILAKUKAN OLEH BIDAN. SEDANGKAN PILIHAN
(CHOICE) LEBIH PENTING DARI SUDUT PANDANG WANITA (PASIEN) SEBAGAI
KONSUMEN PENERIMA JASA ASUHAN KEBIDANAN.
Tujuan Tujuannya adalah untuk mendorong wanita
memilih asuhannya. Peran bidan tidak hanya
membuat asuhan dalam manajemen asuhan
kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak wanita
untuk memilih asuhan dan keinginannya
terpenuhi.
Rekomendasi

• Bidan harus terusmeningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam


berbagai aspek agar dapat membuat keputusan klinis dan secara teoritis agar
dapat memberikan pelayanan yang aman dan dapat memuaskan kliennya.
• Bidan wajib memberikan informasi secara rinci dan jujur dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh wanita dengan menggunakan media laternatif dan
penerjemah, kalau perlu dalam bentuk tatap muka secara langsung.
Lanjutan…

• Bidan dan petugas kesehatan lainnya perlu belajar untuk membantu wanita
melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab untuk
keputusan yang mereka ambil sendiri.
• Dengan berfokus pada asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan fakta,
diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin.
• Tidak perlu takut akan konflik tapi menganggapnya sebagai suatu kesempatan
untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra
dengan wanita dari sistem asuhan dan suatu tekanan positif.
Bentuk pilihan (choice) dalam asuhan kebidanan

• Gaya, bentuk pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan laboratorium / screaning


antenatal.
• Tempat bersalin (rumah, polindes, RB, RSB, atau RS) dan kelas perawatan di RS.
• Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan.
• Pendampingan waktu bersalin.
• Clisma dan cukur daerah pubis.
• Metode monitor denyut jantung janin.
• Percepatan persalinan.
Lanjutan…

• Diet selama proses persalinan.


• Mobilisasi selama proses persalinan..
• Pemakaian obat pengurang rasa sakit.
• Pemecahan ketuban secara rutin.
• Posisi ketika bersalin.
• Episiotomi.
• Penolong persalinan.
• Keterlibatan suami waktu bersalin, misalnya pemotongan tali
pusat.
• Cara memberikan minuman bayi.
• Metode pengontrolan kesuburan.
Perbedaan choice dengan concent

• Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan


dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang
akan dilakukan bidan.
• Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa
asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang
sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya
sendiri.
• Choice berarti ada alternatif lain, ada lebih dari satu pilihan dan klien
mengerti perbedaannya sehinggga dia dapat menentukan mana yang disukai
atau sesuai dengan kebutuhannya.      

Anda mungkin juga menyukai