Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

WAKTU

DOSEN

TOPIK Issue Etik dan moral dalam Pelayanan


Kebidanan
1

SUB TOPIK
1. Pengertian dan bentuk issue etik
2. Issue etik yang terjadi antara bidan
3. Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
4. Issue Moral
5. Dilema dan Konflik Moral

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Setelah membaca akhir perkuliahan, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan tentang Pengertian dan bentuk issue etik
2. Menjelaskan tentang Issue etik yang terjadi antara bidan
3. Menjelaskan tentang Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
4. Menjelaskan tentang Issue Moral
5. Menjelaskan tentang Dilema dan Konflik Moral

REFERENSI
1. Marimbi, Hanum. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia
Press; Jogjakarta; 2008.
2. Hanafiah, M. Jusuf. Amir, Amri. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.
Jakarta : EGC. 1999
3. Wahyuningsih HP, Yetty Asmar. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta;2005.
4. Guwandi. Etika dan Hukum Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, balai Penerbitan FKUI, 1991
5. Berten k. Etika. Gramedia Pustaka utama, Jakarta : 2001
6. Setiawan dan Maramis. Etika Kedokteran. Airlangga University Press;
Surabaya; 1999.
7. Dep kes. RI, Etika dan kode etik profesi. Jakarta :Dep kes RI; 2002.
8. Jones. R Shirley. Ethics in midwafery. London : Mosby; 2000.
9. Suryani S. Etika kebidanan dan hukum kesehatan : EGC; 2005
10. Taher,tarmizi. Medical etics. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta; 2003.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


2

ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Masalah etika merupakan komponen penting dalam kehidupan sehari-hari


Karena kita memilih intuk hidup ditengah masyarakat untuk hidup bersama oran lain.
oleh karena itu, tidaklah heran bila manusia menganggap etika merupakan bagian
dari hidupnya, sehingga dlam beberapa kasus sederhana, hal tersebut bersifat intuitif,
otomatis, dilakukan tanpa perlu pemikiran panjang.
Jika kita membicarakan etika, kita tidak bisa terlepas dari masalah moral dan
hokum, karena ketiganya berhubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dengan berkembangnya IPTEK bidan dituntut juga untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang hal-hal yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan. Bidan dituntut untuk
mengenal dengan jelas masalah yang dihadapi dan dapat mengambil keputusan yang
tepat sesuai dengan standar praktek, wewenang dan kewajibannya.sehingga
mahasiswa sebagai calon bidan harus mempelajari tentang issue moral,konflik
moral,dan dilema moral.

PENGERTIAN DAN BENTUK ISSUE ETIK


Issue adalah suatu topik yang penting yang berisi pendapat kebanyakan orang
(Shirley R. Jones )

Issue adalah topik penting dimana sebagian orang akan mempunyai pendapat atau
opini yang berbeda beda.perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan
nilai dan kepercayaan.perbedaan inilah yang mempunyai peranan penting dalam
terjadinya dilema.

Pengertian Issue Etik


1. Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan
mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum.
Seseorang bidan
Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
3

dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran


dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab menolong persalinan.
Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri
yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu
memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan
dengan ibu dan bayi.
2. Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakekatnya berkaitan dengan
falsafah, dan moral yaitu mengenai apa yan dianggap baik atau buruk di
masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan /
perkembangan norma / nilai. Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik
dan moral bias berubah dengan lewatnya waktu.
3. Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungnan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan
apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
4. Jadi yang dimaksud issue etik adalah merupakan kumpulan informasi yang
berhubungan dengan temuan atau pendapat tentang suatu disiplin ilmu yang
mengacu pada norma etik dan hukum sebagai dasar pengambilan keputusan.
“sebagai contoh, dalam ilmu kebidanan banyak issue yang berkembang
diantaranya mengenai efektifitas misoprostol pada ibu postpartum untuk
mencegah terjadinya perdarahan postpartum, efektifitas anastesi epidural
dalam persalinan, dll. Dengan adanya issue tersebut tugas seorang bidan
adalah mampu menseleksi informasi tersebut apakah sesuai dan dapat
diterima untuk diterapikan dalam praktik kebidanan dinegara Indonesia atau
tidak.

Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah aspek yang pokok dalam pelayanan bidan di Indonesia.
Keadilan dalam pelayanan ini dimulai dengan :
a. Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai.
b. Keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani.
c. Adanya penelitian untuk mengembangkan/meningkatkan pelayanan.
d. Adanya keterjangkauan ke tempat pelayanan.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


4

Tingkat ketersediaan tersebut di atas adalah syarat utama untuk terlaksananya


pelayanan kebidanan yang aman. Selanjutnya diteruskan dengan sikap bidan yang
tanggap dengan klien, sesuai dengan kebutuhan klien, dan tidak membedakan
pelayanan kepada siapapun karena Bidan adalah tenaga pelayanan profesional yang
memberikan pelayanan sesuai dengan ilmu dan kiat kebidanan.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien diperlukan data
masukan. Data tersebut dikumpulkan dengan format pengumpul data yang didesain
sesuai dengan kasus yang ada. Teknik pengumpulan data memakai metode
wawancara, observasi, inspeksi, palpasi dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang
lainnya.

Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan :


1. perawatan BBLR
2. penghentian suatu perawatan intensif
3. merawat bayi yang sudah sekarat
4. merawat bayi dengan kelainan
5. etika penggunaan USG dalam kehamilan
6. dampak virus HIV dalam praktik kebidanan
7. Aborsi
8. multi genitalia wanita
9. AIDS
10. in-vintro fertilization

ISSUE ETIK YANG TERJADI ANTARA BIDAN


Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, masyarakat, teman
sejawat, tim kesehatan lainnya dan organisasi profesi

Klien / keluarga / masyarakat


Hubungan antara bidan dengan klien terpusatkan pada sebuah kata yakni
”Kepercayaan”. Seorang wanita mempercayakan dirinya pada seorang bidan dengan
banyak mengutarakan masalah dan informasi yang sifatnya sangata rahasia, ketika

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


5

klien melakukan hal ini, dia mempunyai harapan bahwa apa yang diutarakan akan
tetap menjadi sebuah rahasia, terutama yang berhubungan dengan masalah harga diri.
Perawat
Hubungan interprofesi antara bidan dengan perawat adalah hal yang menarik
untuk dikaji. Perawat cenderung beranggapan bahwa para bidan merendahkan
mereka, dan bidan menganggap diri supervisior. Para bidan memiliki persepsi
bahwa perawat adalah orang yang membantu dokter. Memiliki pemahaman
bahwa perwat memiliki tanggung jawab ganda dalam peranannya : pertama
pada masyarakat umum, dan yang kedua bertanggung jawab pada institusi
mediks (pizuri dkk 1987) Para perawat dilihat seolah sebagai sebuah profesi
yang pernah dilakukan oleh bidan, sehingga supaya kedudukannya sama
dengan bidan, para perawat harus berusaha untuk bisa melakukan hal-hal yang
bisa dilakukan oleh bidan
Dokter
Sekarang ini di Inggris, kebanyakan bidan adalah wanita, dan dokter
kandungan adalah laki-laki, meskipun bidan laki-laki dan dokter kandungan
wanita juga ada. Masalahnya bukan hanya mengenai issue jender saja, tapi juga
imej yang ditampilkan yaitu pasien merasa lebih nyaman dengan seorang
dokter kandungan pria biasanya muda dan tampan, sedangkan bayangan akan
seorang bidan adalah sosok ibu-ibu yang gemuk dengan rambut keriting,
namun yang paling sering menjadi pertimbangan adalah dokter kandungan
dianggap lebih mengetahui masalah teknologi dan penemuan baru yang bisa
membantu kelancaran proses persalinan

ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. USG
Konflik :
a. keinginan pasien untuk di USG
b. ingin menegtahui jenis kelamin
c. mengikuti trend
d. sikap matrealistik dari pemberi jasa

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


6

e. bila hasil USG jelek ; ibu diberi tahu / tidak

Etis :
penggunaan USG etis apabila ada indikasi yang tepat dengan tujuan
screening

2. HIV
Konflik :
a. antara kewajiban bidan memberikan asuhan persalinan dengan
resiko tertular virus HIV
b. antara menjaga hak kerahasiaan klien dengan kepentingan
masyarakat
c. antara hak hidup bayi yang dikandung dengan potensial
ditularkannya virus HIV dari ibu ke bayinya

Solusi tindakan:
a. memberikan asuhan pertolongan persalinan pada pasien HIV
dengan mmepertimbangkan kelengkapan sarana pencegahan
infeksi
b. merujuk kepusat pelayanan dengan fasilitas sarana pencegahan
infeksi yang lebih lengkap sehingga menghindari risiko tertular
karena kecerobohan saat melakukan pertolongan persalinan
c. melakukan penyuluhan (KIE) pada pasien dan keluarga mengenai
keadaan yang dialaminya, memberikan penyuluhan mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat, karakteristik penyebaran HIV dan
pencegahannya
d. melakukan penanganan bayi baru lahir seperti pada ibunya dengan
tetap memperhatikan hak-hak dan kenyamanan pasien

3. Aborsi
a. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
b. Menjelaskan tentang bahaya aborsi

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


7

c. Konseling KB
d. Peningkatkan iman dan taqwa

4. Memilih / mengambil keputusan dalam persalinan


Konflik terjadi pada tingkatan sistem termasuk bidan yang
merawatnya, ini mungkin terjadi pada saat wanita hamil melahirkan di
rumah sakit. Wanita lebih menyukai proses persalinan secara alamiah
yang menimbulkan rasa sakit pada fisik dan emosional yang harus
didukung oleh bidan.
Kode etik kebidanan internasional mempunyai artikel kode etik
dimana bidan harus menghargai hak wanita dalam memilih informasi dan
mempromosikan penerimaan wanita untuk bertanggung jawab atas hasil
pilihannya (Internaisonal dan confederation of midwifes, 1993).

5. Analgesia epidural
Ibu bersalin yang menggunakannya akan terbebas dari nyeri saat
persalinan, baik sejak kala pembukaan sampai kelahiran, namun demikian
analgesia epidural masih menjadi kontroversi dikalangan ibu-ibu, karena
ketakutan akan efek samping bagi bayinya ataupun dirinya.
Diharapkan bidan sebagai ujung tombak pelayanan yang berhadapan
langsung dengan masyarakat khususnya ibu hamil harus mampu untuk :
- mempertahankan filosofi dan kode etik bahwa kehamilan dan persalinan
adalah normal
- menerapkan asuhan sayang ibu dan bayi melalui teknis-teknis natural
- meningkatkan kualitas pelayanan tetapi dalam koridor kewenangan
bidan yang telah ditetapkan

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


8

ISSUE MORAL

Moral berasal dari bahasa latin ( Mores ) yaitu adab, kebiasaan.Menurut Maman
Rachman, pada hakekatnya moral menunjukan pada ukuran ukuran yang dapat
diterima oleh suatu komunitas dan moral juga bersumber pada kesadaran hidup yang
berpusat pada alam pikiran.

Issue moral merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan apa yang
benar dan apa yang salah dalam kehidupan sehari-hari.Issue moral berkembang
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi,serta penyakit yang tumbuh
dimasyarakat.nilai-nilai budaya dan agama juga dapat memberikan beberapa
pertimbangan untuk diperhatikan.

Contoh issue moral yang berkembang dalam bidang kebidanan dan


kedokteran:
a. Bayi tabung
b. Sewa rahim
c. Bank sperma, karena misalnya pada wnita yang punya anak yang spermanya
berasal dari bank sperma,dia tidak tanhu punya siapa sehingga kadang-
kadang kewajiban untuk membesarkan anak tersebut kurang.
d. kloning karena akan bertentangan dengan apa yang telah ditentukan oleh
ALLAH SWT.
e. ATM kondom

ISU MORAL
1. ABORSI
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran
hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


9

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu :


1. Aborsi Spontan / Alamiah : berlangsung tanpa tindakan. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
2. Aborsi Buatan / Sengaja : pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon
ibu maupun pelaksana aborsi.
3. Aborsi Terapeutik / Medis : pengguguran kandungan buatan yang dilakukan
atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah
yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.
Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

ALASAN ABORSI
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil baik yang telah menikah maupun yang
belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah
alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)

Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:


1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)

Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka
yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang
yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan.
Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat
merasakan gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.meyakinkan diri bahwa
membunuh janin yang di dalam kandungan adalah boleh dan benar. Semua alasan ini
tidak mendasar, sebaliknya hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita
yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


10

B. ISU MORAL BAYI TABUNG


1. BAYI TABUNG
Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan sel
telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer sehingga dapat tumbuh
menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa.

Status bayi tabung ada 3 macam:


1. Inseminasi buatan dengan sperma suami.
2. Inseminasi buatan dengan sperma donor.
3. Inseminasi bautan dengan model titipan.

Beberapa Negara memperbolehkan donor sperma bukan suami, dan diakui secara
legal. Kerahasiaan identitas donor yang bukan suami senantiasa dijaga, untuk
menghindarkan masalah dikemudian hari.

DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia adalah Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992.
1. Pasal 16 ayat 1 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya
terakhir untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan.
2. Upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya
dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan :
1) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkuta,
ditanamkan dalam rahim istri darimana ovum berasal.
2) Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
3) Pada sarana kesehatan tertentu. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara
alami harus dilakukan sesuai norma hukum, norma kesusilaan, dan
norma kesopanan.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


11

Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga


dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan
upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah.

Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan diluar cara


alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.

Penjelasan dari Pasal 16 tersebut jika secara medis dapat dibuktikan bahwa pasangan
suami istri yang sah benar-benar tidak dapat memperoleh keturunan secara alami,
pasangan suami istri tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara alami sebagai
upaya terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Pelaksanaan
upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai dengan norma hokum,
norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.

Apabila dokter melakukan inseminasi buatan dengan donor bukan suami adalah
tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara atau denda.
Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan
peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya kehamilan
diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah.
Status anak yang dilahirkan tidak dalam ikatan perkawinan adalah anak diluar nikah.
Anak diluar nikah hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibu dan keluarga ibu.
Sedangkan anak yang lahir dari sewa rahim, terdapat 2 keadaan sebagai berikut :
1. Ovum dari pemesan, sperma dari pemesan.
2. Ovum pemesan, sperma suami.
Apabila sperma dari pemesan disebut Surrogate Mother. Setelah anak dilahirkan
maka anak adalah anak sah si ibu dan suaminya. Peralihan status anak dengan
adopsi.

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


12

DILEMA DAN KONFLIK MORAL

Konflik adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih berusaha memaksakan
tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai
oleh pihak lain. (Setiawan, 2004).

Konflik moral
adalah adanya kesenjangan antara prinsip moral yang dianut dengan situasi
kenyataan yang dihadapi.
Ada 2 bentuk konflik :
1. Konflik dalam sebuah prinsip yang sama. Misalnya tentang otonomi. Apakah
kepentingan otonomi bidan atau pasien yang didahulukan.
Contoh : seorang pasien datang ke bidan, setelah dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan ternyata pasien tersebut menderita PMS, pasien tersebut tidak
terima, merasa dicemarkan nama baiknya dan tidak mau diobati, pasien
tersebut mengancam akan menceritakan keorang lain bahwa bidan tersebut
tidak bisa mendiagnosa.dalam hal ni otonomi bidan atau pasienkah yang
penting? namun bidan tersebut tetap memberikan penjelasan kepada pasien
dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan second opinion dari tenaga
kesehatan lainnya ( dokter /bidan ).
2. Konflik dalam 2 prinsip yang terpisah
contohnya : seorang dengan hiperemesis gravidarum TK II datang ke BPS,
bidan mau merujuk pasien tersebut akan tetapi pasiennya tidak mau dan
menawarkan bayaran yang tinggi pada bidan. Dalam hal ini terjadi konflik
antara kewajiban untuk menolong pasien dengan batas kewenangan dari
bidan tersebut.Akhirnya bidan tersebut memutuskan untuk merujuk pasien
dengan memberikan penjelasan yang bersifat persuasif.

Contoh lain konflik dalam satu prinsip :


Seorang wanita hamil dari hasil USG diketahui bahwa janinnya nenderita
anencepalus.Dokter memberikan penjelasan bahwa janin tersebut akan susah untuk

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


13

melalui persalinan dan akan lahir mati dan kalau pun hidup hanya akan bertahan
beberapa jam. Ibu tidak mau untuk diaborsi dan ingin tetap meneruskan
kehamilannya.

Pada kasus ini terjadi konflik moral dapat dilakukan dengan :


 Informed concent
 Negosiasi
 Persuasi
 Komite etik

Dillema moral
Adalah situasi dimana seseorang dihadapkan pada dua alternatif pilihan dimana tidak
ada jalan keluarnya yang memuaskan pada masalah tersebut. ( Cambel,1984 ).

Sebagai perawat, bidan, atau pelayanan kesehatan terdaftar, secara pribadi anda
bertanggung jawab terhadap tindakan praktik anda, dan dalam melaksanakan
tindakan praktik anda, dan dalam melaksanakan tindakan professional, anda harus :
● Selalu bersikap mengutamakan keinginan, keselamatan, dan kesehatan pasien
dank lien
● Memastikan tidak melanggar atau lalai dalam melakukan tanggung jawab,
yang dapat mengganggu kepentingan dan keselamatan pasien dan klien.

Dilema tidak hanya diciptakan oleh beberapa kemungkinan yang dihasilkan oleh
tindakan, tetapi juga dari hipótesis dari kenyataan yang tidak diduga.

Bentuk dillema moral :dan etik


1. Abortus
2. Transplantasi organ tubuh dan iptek
3. Euthanasia / kematian yang diinginkan

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


14

EVALUASI

1. kumpulan informasi yang berhubungan dengan temuan atau pendapat tentang


suatu disiplin ilmu yang mengacu pada norma etik dan hukum sebagai dasar
pengambilan keputusan, Disebut juga”
a. Moral
b. Hukum
c. Issue etik
d. Etika
Jawab C
2. Pelayanan kebidanan adalah aspek yang pokok dalam pelayanan bidan di
Indonesia. Keadilan dalam pelayanan ini dimulai dengan, kecuali :
a.Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai.
b.Keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani.
c.Adanya penelitian untuk mengembangkan/meningkatkan pelayanan.
d.Adanya ketidakterjangkauan ke tempat pelayanan.
Jawab D
3. Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan, kecuali :
a. Aborsi
b. multi genitalia wanita
c. persalinan normal
d. in-vintro fertilization
Jawab C
4. Pemeriksaan USG dinilai secara etis bila:
f. keinginan pasien untuk di USG
g. mengikuti trend
h. sikap matrealistik dari pemberi jasa
i. apabila ada indikasi yang tepat dengan tujuan screening
Jawab D
5. Konflik yang terjadi antara Bidan dan klien dengan penderita HIV/AIDS,
kecuali:

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan


15

d. antara kewajiban bidan memberikan asuhan persalinan dengan resiko


tertular virus HIV
e. antara pasien dengan dokter dan keluarganya
f. antara menjaga hak kerahasiaan klien dengan kepentingan masyarakat
g. antara hak hidup bayi yang dikandung dengan potensial ditularkannya
virus HIV dari ibu ke bayinya
Jawab B

Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai