Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas Ridho-Nya, kami masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah Etikolegal ini dengan
judul “Isu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan”. Tidak lupa kami berterimakasih
kepada ibu Alice Leiwakabessy, SPd, MKM selaku dosen penanggung jawab dan ibu
Rosita Syaripah, S. Si. T, M.Keb. selaku dosen pengampu mata kuliah Etikolegal
dalam praktik kebidanan yang sudah membimbing dan memberikan tugas ini kepada
kami.
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat membantu para pembaca
dalam memahami isu etik dalam pelayanan kebidanan . Tak lepas dari semua itu,
tentu makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami selaku
penyusun makalah membuka lebar segala kritik maupun saran yang diberikan demi
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Makalah 4
1.3 Manfaat Makalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Isu etik dalam pelayanan kebidanan 6
A. Pengertian dan Bentuk Isu Etik 6
B. Isu Etik Bidan 7
C. Isu Etik Yang Terjadi Dalam Pelayanan Kebidanan 8
BAB III PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 11
LEMBAR PERSETUJUAN12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bidan merupakan profesi dimana memiliki kaitan yang erat dengan etika
karena lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat.
Selain pengetahuan dan keterampilan, supaya seorang bidan dapat diterima di
masyarakat, bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman bersikap
atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Dan juga pada jaman globalisasi yang semakin mempengaruhi
kehidupan sosial, juga mempengaruhi munculnya masalah atau penyimpangan
etik.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau buruk dalam kurun waktu tertentu, dikatakan kurun
waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.. Dan
dalam memahami etik tersebut seorang bidan perlu memahami betul apa itu etik,
apa saja bentuk isu etik, dikarenakan di era globalisasi arus kesejahteraan tidak
dapat dibendung dan pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dan bidan
yang bekerja mandiri menjadi pekerja yang bebas dan mengontrol dirinya
sendiri. Hal ini akan mengakibatkan atau terdapatnya pengaruh yang besar
terhadap terjadinya perkembangan etik dalam praktik kebidanan.
1
2. Untuk mengetahui isu etik antara bidan dengan : klien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat, team kesehatan lainnya, organisasi profesi lainnya.
3. Untuk mengetahui isu etik dalam pelayanan kebidanan : isu moral ; dilemma
dan konflik moral.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c) Kegagalan dalam proses persalinan
d) Pelaksanaan USG dalam kehamilan
e) Konsep normal pelayanan kebidanan
f) Bidan dan pendidikan sex
b. Ada beberapa masalah etik yang berhubungan dengan teknologi,
contohnya sebagai berikut :
a) Perawatan intensif pada bayi
b) Skreening bayi
c) Transplantasi organ
d) Teknik reproduksi dan kebidanan
c. Etik berhubungan erat dengan profesi, yaitu :
a) Pengambilan keputusan dan penggunaan etik
b) Otonomi bidan dan kode etik profesional
c) Etik dalam penelitian kebidanan
d) Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif
4
Keluarga / suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan
alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.
c. Issu:
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl.
Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam
menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat
atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan
ekonomi rendah.
d. Dilema:
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk
memutuskan rujukan karena keluarga memaksa ingin ditolong
bidan. Dengan segala keterbatasan kemampuan dan sarana,
bidan melakukan pertolongan persalinan yang seharusnya
dilaksanakan di rumah sakit dan ditolong oleh spesialis
kebidanan. .
2) Issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
a. Kasus :
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut
adaddua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama
– sama memiliki BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan ada
persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang
seorang pasien yang akan melahirkan di BPM bidan “B” yang
lokasinya tidak jauh dengan BPM bidan “A”. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan
bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap
akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa
hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi
mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B”
tetap akan menolong persalinan tersebut, bidan “A” akan
melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena
dianggap melanggar wewenang profesi bidan.
b. Issu :
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sungsang.
c. Konflik :
Menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
d. Dilema :
5
a) Bidan “B” tidak melakukanidpertolongan persalinan
sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
b) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan
dijatuhkan oleh bidan “A” dengan dilaporkan ke
lembaga yang berwewenang.
3) Issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya
a. Kasus:
Seorang wanita berusia 35 tahun sedang hamil mengalami jatuh
dan perdarahan hebat. Suami memanggil bidan dan bidan
memberikan pertolongan pertama. Bidan menjelaskan pada
keluarga, agar istrinya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan
kuretase. Keluarga menolak dan menginginkan agar bidan saja
yang melakukan kuretase. Bidan kemudian melakukan kuretase
dan 2 hari kemudian, pasien mengalami perdarahan dan dibawa
ke rumah sakit. Dokter menanyakan riwayat kejadianikpada
suami pasien. Suami pasien kemudian mengatakan bahwa 2 hari
lalu isterinya mengalami perdarahan dan dilakukan kuretase
oleh bidan. Dokter kemudian memanggil bidan tersebut dan
terjadilah konflik antara bidan dengan dokter tersebut.
b. Issu:
Malpraktek Bidan melakukan tindakan di luar wewenangnya.
c. Konflik:
Bidan melakukan kurentase di luar wewenangnya sehingga
terjadilah konflik antara bidan dan dokter.
d. Dilema:
Jika tidak segera dilakukan tindakan dikuatirkan dapat
merenggut nyawa pasien karena BPM jauh dari RS. Namun,
jika dilakukan tindakan, bidan merasa melanggar kode etik
kebidanan dan merasa melakukan tindakan di luar
wewenangnya.
4) Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan dan Organisasi Profesi
a. Kasus:
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPM. Sejak awal kehamilan,
ibu tersebut sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut
hasil pemeriksaan bidan, ibu tersebut mempunyai riwayat
hipertensi, maka kemungkinan lahir pervagina sangat berisiko
saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jika
tidak dirujuk, maka berisiko terhadap janin dan kondisi si ibu itu
sendiri. Risiko pada janin bisa terjadi gawat janin dan
6
perdarahan pada ibu. Bidan sudah mengerti risiko yang akan
terjadi. Tapi bidan lebih memetingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk ke rumah sakit.
Setelah janin lahir, ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga
kejang-kejang dan meninggal. Saat berita itu terdengar,
Organisasi Profesi Indonesia (IBI), memberikan sanksi yang
setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang
lain. Sebagai gantinya, ijin praktik (BPM) bidan A dicabut dan
dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran tersebut.
b. Issu:
a) Terjadi malpraktik.
b) Pelangaran wewenang Bidan.
c. Dilema:
Perlu disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan seringkali
muncul masalah atau isu di masyarakat yang berkaitan dengan
etik dan moral, dilema serta konflik yang dihadapi bidan
sebagai praktisi kebidanan. Isu adalah masalah pokok yang
berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum
tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut
berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku
yang etis profesional.
7
Pengambilan keputusan.
Pengambilan data.
Kematian.
Kerahasiaan.
Aborsi.
AIDS.
In Vitro fertilization Contoh masalah etik yang berhubungan dengan
teknologi:
a. Perawatan intensif pada bayi.
b. Skreening bayi.
c. Transplantasi organ.
d. Teknik reproduksi dan kebidanan Contoh masalah etik yang
berhubungan dengan profesi:
o Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
o Otonomi bidan dan kode etik profesional.
o Etik dalam penelitian kebidanan. d. Penelitian tentang
masalah kebidanan yang sensitif.
8
keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang
kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan
masalah dan tidak satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar
yang tepat, sehingga menimbulkan adanya kebimbangan saat pengambilan
keputusan.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin,
atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan
yang ada. Konflik moral menurut Jonsen (1985) adalah pada dasarnya
sama dengan dilema, namun pada kenyataannya konflik berada diantara
prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
Terdapat dua tipe konflik yaitu konflik yang berhubungan dengan prinsip
dan Konflik yang berhubungan dengan otonomi.Dua tipe konflik ini
merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan. Jadi, konflik moral
adalah suatu proses ketika dua pihak atau lebih berusaha memaksakan
tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang
ingin dicapai pihak lain (Setiawan, 1994)
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dimasa atau era globalisasi seorang bidan bisa memahami apa itu sebuah etik
dan isu etik terutama bidan yang menjalankan praktik mandiri yang dimana menjadi
pekerja yang bebas dan diharapkan dapat mengontrol dirinya sendiri. Maka dari itu
pemahaman etik dan isu etik sangat penting bagi para bidan. Etik merupakan bagian
dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk. Isu
etik adalah topik yang penting berhubungan dengan benar atau salah, baik atau buruk
dalam menyelesaikan masalah yang erat kaitannya dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan
yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan
buruknya. Isu etik bidan bisa terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan
masyarakat. Isu etik bidan dengan teman sejawat, isu etik bidan dengan tim kesehatan
lain, isu etik antara bidan dengan organisasi profesi. Untuk menghindari adanya
tuntutan etik bidan harus melaksanakan praktik kebidanan dengan baik, memiliki
pengetahuan up to date, dan memahami isu etik dan moral. Isu moral juga
berhubungan dengan kejadian di luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menyngkut konflik, malpraktik, dsb.
10
3.2. Saran
Setiap bidan memiliki pemikiran dan pemahaman masing-masing, tetapi
seorang bidan tetap harus dan sangat penting bisa memahami penjelasan tentang isu
etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan, dimana seperti yang dibahas dalam
makalah ini pengertian dan bentuk isu etik, mengetahui isu etik antara bidan dengan :
klien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, team kesehatan lainnya, organisasi
profesi lainnya dan mengetahui isu etik dalam pelayanan kebidanan : isu moral;
dilemma dan konflik moral.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati dan Sri Rahayu Amri. 2011. Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan.
Makassar:Pustaka Refleksi Penggerak Peradaban.
Patimah, Siti. dkk. 2016. Pratikum Konsep Kebidanan Dan Etika Legal Dalam
Praktik Kebidanan. Jakarta:Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
Karlina, Feliza, Arifin. 2015. Etikolegal dalam praktik kebidanan. Bogor: In Media.
12
Atit Tajmiati, Kh Endah, dan Emy Suryani. 2009. Isu Etik Bidan
13
14
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Isu Etik Dalam Pelayanan
Kebidanan“. Telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dikoreksi oleh
tim.
15